Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan apakah
suatu bisnis layak dijalankan atau tidak. Kegiatan ini meliputi identifikasi masalah, peluang,
menentukan tujuan, menggambarkan bagaimana situasi bisnis dan menilai berbagai manfaat
yang dihasilkan.
Pada aspek ekonomi dan budaya, studi kelayakan menganalisis dampak yang
diakibatkan oleh perusahaan pada kondisi sekitar. Dari sisi budaya, studi kelayakan akan
menganalisis bagaimana perusahaan mempengaruhi adat istiadat di daerah sekitar.
Sedangkan dari sisi ekonomi, analisis yang dilakukan yakni bagaimana perusahaan
berdampak pada tingkat pendapatan per kapita di wilayah tempat perusahaan didirikan.
Pasar dan pemasaran merupakan aspek dasar yang diteliti dalam studi kelayakan.
Analisis yang dilakukan pada aspek ini akan menjawab pertanyaan apakah produk yang
dihasilkan oleh perusahaan memiliki peluang pasar.
4. Aspek Manajemen
Studi kelayakan juga turut menyertakan aspek manajemen sebagai aspek dasar yang
harus dianalisis. Aspek ini berkaitan erat dengan operasional perusahaan baik itu
pembangunan maupun pengembangan. Dari semua aspek yang dianalisis, aspek manajemen
memiliki cangkupan yang sangat luas.
5. Aspek Keuangan
Bagi sebagian bisnis modal adalah hal utama yang harus dimiliki sebelum membangun
sebuah bisnis. Maka dari itu aspek keuangan menjadi hal yang menentukan suatu bisnis
berjalan lancar atau tidak kedepannya. Proses Penganggaran adalah hal yang harus dilakukan
jika ingin melakukan perencanaan bisnis yang matang.
Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Ketika menjalankan sebuah bisnis, ada banyak hal yang tidak bisa diprediksi. Oleh
karena itu, pebisnis perlu mempersiapkan segala hal guna mengantisipasi semua hal yang
terjadi di masa depan.
Saat melakukan analisis kelayakan usaha, pebisnis akan mendapatkan segala informasi
yang berhubungan dengan bisnis yang akan dirintis termasuk kelebihan dan kekurangan
bisnis.
Ada banyak aspek yang dianalisis ketika studi kelayakan dilakukan. Laporan-laporan
hasil analisis dari berbagai aspek tersebut dapat digunakan oleh pebisnis untuk melakukan
pengawasan.
5. Mempermudah Pengendalian
Dalam menjalankan sebuah bisnis, tidak dapat dipungkiri jika pebisnis terkadang
menemui masalah dan penyimpangan. Agar masalah tersebut tidak menjadi semakin besar,
pebisnis harus dapat mengendalikan masalah tersebut dengan cepat dan tepat.