Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keripik singkong merupakan salah satu produk makanan ringan yang sangat banyak

digemari konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan

menjadikan produk tersebut sebagai pilihan tepat untuk menemani waktu santai Anda

bersama keluarga.

Studi kelayakan bisnis merupakan suatu cara yang terdiri dari berbagai aspek

penilaian untuk mengetahui apakah suatu bisnis yang akan dikerjakan layak atau tidak.

Sehingga dapat dikatakan juga suatu alat peramalan yang sangat mempuni untuk

mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, serta dapat segera mengambil

keputusan atas hasil yang diperoleh yakni menerima atau menolak usulan investasi/bisnis

tersebut.

Dengan demikian studi kelayakan bisnis yang sering juga disebut feasibelity study

bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak

dari suatu gagasan usaha/bisnis yang direncanakan. Pengertian layak dalam penilaian ini

adalah kemungkinan dari gagasan usaha/bisnis yang akan dilaksanakan memberikan

manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun sosial benefit.

Faktor-faktor yang perlu dinilai dalam menyusun studi kelayakan bisnis adalah

menyangkut dengan beberapa aspek antara lain aspek marketing, aspek sumber daya

manusia, aspek produk dan aspek keuangan.

Penilaian yang dilakukan dengan Aspek marketing adalah aspek utama yang perlu

diadakan penilaianya dalam menyusun studi kelayakan bisnis. Dalam aspek marketing

bertujuan untuk menguji serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan

dapat mendukung perkembangan usaha yang akan dilaksanakan.

1
Pembahasan dalam aspek sumber daya manusia ialah menyangkut tentang kebutuhan

pegawai dari bisnis yang dijalankan yang terdiri atas, pengalaman dan bidang keahliannya.

Hal tersebut perlu dianalisis karena suatu hal yang mustahi usaha dijalankan ketika sumber

daya manusianya tidak ada atau tidak relevan dengan yang dibutuhkan. Sehingga aspek ini

juga penting dianalisis untuk mengetahui usaha tersebut dapat dijalankan atau ditolak.

Aspek keuangan merupakan aspek fundamental karena aspek ini menentukan

kelayakan usaha/proyek dilihat dari segi ekonomi dan keuangan. Pembahasan yang

dilakukan dalam bidang keuangan menyangkut dengan modal kerja, biaya operasi , serta

perhitungan pendapatan yang mungkin diterima. Berdasarkan pada perhitungan cost dan

benefit akan dibahas mengenai analisis kriteria investasi, baik mengenai net present value,

internal rate of return, maupun probality ratio sebagai ukuran layak atau tidaknya

usaha/proyek dilihat dari segi keuangan. Disamping analisis diatas, dalam aspek ekonomi

dan keuangan juga dibahas mengenai proyeksi laba/rugi yang bertujuan untuk mengetahui

posisi keuangan dari usaha/bisnis yang dilaksanakan disamping melihat dampak usaha

terhadap perekonomian masyarakat secara keseluruhan.

Jika seluruh aspek-aspek tersebut memberikan hasil yang positif terhadap usaha yang

akan dijalankan maka perusahaan yang bersangkutan dapat melakukan usaha tersebut,

tetapi jika sebaliknya langkah terbaik yang ditempuh ialah menolak bisnis/usaha tersebut.

Karena akan merugikan usaha kedepannya, tentu saja akan berimplikasi pada hasil laporan

keuangan pada periode akuntansi ditahun tersebut.

Pada dasarnya hasil dari studi kelayakan bisnis yang dilakukan untuk mengetahui

layak atau tidaknya suatu usaha/bisnis yang diusulkan merupakan kepastian yang dapat

digunakan dalam pengambilan keputusan. Karena kemungkinan untuk gagal

persentasenya sangat minim, kecuali kejadian-kejadian yang diluar kontrol manusia yakni

bencana alam seperti banjir, gempa bumi, kebakaran dan lain-lain.

2
Namun, dalam kenyataannya banyak dijumpai kekeliruan oleh para pelaku bisnis

dalam melakukan studi atas kelayakan bisnis/usaha yang dijalankan. Mayoritas dari

mereka hanya menggunakan feeling saja, padahal kita mengetahui bahwa menggunakan

cara tersebut sangat berisiko tinggi, karena tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Memang

terkadang hasil yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi dengan

menggunakan metode seperti itu dapat mengurangkan kepercayaan dari para pengguna

laporan keuangan selain manajemen yakni investor dan/atau kreditur.

Padahal untuk mengetahui kelayakan dari usaha/bisnis yang akan dikerjakan dapat

ditentukan dengan menggunakan metode yang telah diwariskan oleh para ahli yakni studi

kelayakan bisnis, yang didalamnya terdiri dari berbagai aspek terkait dengan kepentingan

bisnis tersebut. Namun karena minimnya pemahaman para pelaku bisnis tentang studi

kelayakan bisnis, sehingga sebagian besar dari mereka banyak mengabaikan langkah

penting ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang penyusunan proposal ini, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “ Apakah bisnis ini layak atau tidak

berdasarkan studi kelayakan bisnis.”

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan proposal ini

adalah “Untuk mengetahui apakah usaha ini layak atau tidak berdasarkan studi kelayakan

bisnis.”

3
BAB II

LANDASAN TEORI

Pengertian studi kelayakan proyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut

berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan

pemasaran, aspek teknis dan operasi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya,

dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya

digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan

atau ditunda dan bahkan ditidak dijalankan.

Dengan demikian studi kelayakan bisnis yang sering juga disebut feasibelity study

bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak

dari suatu gagasan usaha/bisnis yang direncanakan.

Manajemen pemasaran merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan

yang ditujukan untuk mengatur proses pertukaran. Untuk lebih memahami tentang konsep

pemasaran, penulis akan mengutip sebuah definisi penting mengenai manajemen

pemasaran.

4
BAB III
ASPEK HUKUM

2.1 Legalitas Usaha


Dari segi legalitas usaha, unit usaha kami belum memiliki beberapa dokumen badan
hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan
berjalan lancar di kemudian hari. Dikarnakan untuk skala yang masih kecil.tetapi untuk
kedepan nya kemungkinan kami akan mengurus perijinan diantara lain:

2.1.1 Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)

SKDU merupakan surat atau dokumen kelengkapan izin usaha yang dikeluarkan oleh
kantor kelurahan atau kecamatan di mana usaha Anda didirikan. Surat ini perlu diurus untuk
mempermudah Anda dalam membuat dokumen lain seperti SIUP, TDP, NPWP, dan surat
pendukung pendirian usaha lainnya. Jika persyaratan SKDU sudah lengkap, Anda bisa
mendapatkan dokumen ini dalam waktu satu hari.

2.1.2 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Sebagai badan usaha, kami juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha kami ke
Departemen Direktorat Jendral Pajak Kota Malang. NPWP merupakan nomer yang diberikan
kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya. Kepemilikan NPWP penting sebab supaya usaha kami dapat memberikan
penghasilan kepada Pemerintah.

2.1.3 Izin Usaha Dagang (UD)

Usaha dagang biasanya dikelola oleh perorangan. Meski bukan badan usaha, Anda
sebagai pemilik usaha dagang juga membutuhkan izin Usaha Dagang (UD) sebagai tanda
bukti sah dan legalitas usaha Anda. Dokumen ini bisa Anda dapatkan dengan mengajukan
permohonan izin usaha melalui Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan
setempat.

5
2.1.4 Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

Surat ini merupakan dokumen wajib yang harus dimiliki oleh pemilik usaha perorangan,
perusahaan, maupun badan usaha sebagai bukti izin dan legalitas dari tempat usaha sesuai
dengan tata ruang wilayah yang diperlukan dalam rangka penanaman modal. Dokumen ini
bisa Anda dapatkan dengan membuat permohonon yang ditujukan kepada Pemerintah Daerah
dan berlaku selama 3 tahun.

2.1.5 Izin BPOM

Dokumen ini adalah surat izin usaha yang dikeluarkan oleh BPOM (Badan Pengawas
Obat dan Makanan) untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya konsumsi produk
makanan, minuman, dan obat-obatan. Bagi Anda yang memiliki produk makanan atau produk
lain yang layak konsumsi, dokumen ini wajib dimiliki untuk mendapatkan izin penjualan dan
peredaran produk.

6
BAB III
ASPEK MANAJEMEN

3.1 Aspek Sumber Daya Manusia

Pembahasan dalam aspek sumber daya manusia ialah menyangkut tentang

kebutuhan Tenaga Kerja dari bisnis yang dijalankan yang terdiri atas, Keahlian dan

Pengalaman.

3.1. Keahlian yang dibutuhkan, dalam kasus ini yaitu keahlian dalam memproduksi

dan memasarkan.

3.2. Pengalaman di perlukan karena dapat memperlancar kegiatan produksi dan

pemasarannya.

7
BAB IV
ASPEK PEMASARAN

4.1 Segmentasi, Targeting, dan Positioning

Aspek marketing adalah aspek utama yang perlu diadakan penilaianya dalam

menyusun studi kelayakan bisnis. Dalam aspek marketing bertujuan untuk menguji

serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat mendukung

perkembangan usaha yang akan dilaksanakan.

a. Segmentasi

Yang menjadi segmen dari usaha Cassava Chips SE balado ini adalah segmen

bawah menengah ke atas.

b. Targeting

Yang menjadi target market adalah semua kalangan yang menyukai cemilan

dengan bahan dasar singkong.

c. Positioning

Kami ingin menciptakan image di benak konsumen sebagai penghasil kripik

singkong yang paling diminati.

4.2 Promosi

a. Offline

Promosi yang dilakukan dalam bentuk offline yaitu Presentasi dan mulut ke mulut.

b. Online

Promosi yang dilakukan dalam bentuk offline yaitu BBM dan Facebook

8
4.3 Analisis Kelayakan Pemasaran

Dalam melakukan analisis Permintaan, kami menggunakan model matrik


pembobotan berskala 1 – 5.
Keterangan:

1 : Sangat Lemah
2 : Lemah
3 : Sedang
4 : Kuat
5 : Sangat Kuat

Model Matriks Pembobotan Berskala


Kriteria Penilaian
No. Item yang Dinilai Sangat Sangat
Lemah Sedang Kuat
lemah Kuat
1 SDM √
2 Pesaing √
3 Konsumen √
4 Teknologi √
5 Model/Trend √
6 Armada Pemasaran √
7 Harga √
8 Promosi √
9 Distribusi √
10 Produk dan Lini Produk √
11 Mutu Produk √
12 Peraturan Pemerintah √
13 Lingkungan Bisnis √
14 Ketersediaan Bahan Baku √
15 Rencana Pemasaran √
16 Penyimpanan Produk √
17 Margin Laba √
18 Ketersediaan Modal √
19 Pangsa Pasar √
20 Manajemen Pemasaran √
Total Bobot 15 48 15

Interval = Nilai tertinggi dari interval – Nilai terendah dari interval


Jumlah kelas
=5–1
5
= 0,8
1,00 – 1,80 = Sangat tidak layak
1,81 – 2,60 = Tidak layak
2,61 – 3,40 = Sedang
3,41 – 4,20 = Layak
4,21 – 5,00 = Sangat layak
9
Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan rumus :
Kelayakan usaha = Total bobot
Jumlah item yang dinilai
= 78:20
= 3,9
Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,9 maka usaha Bakpao Kentang Isi Apel dari sisi
pemasaran dikatakan dikatakan layak karena masuk pada range 3,41 – 4,20.

PEMBAHASAN

A. PROFIL USAHA

Nama unit usaha ini diberi nama Kripik singkong “ Kang Akang” dikarenakan

bergerak dalam usaha Cemilan dengan kualitas yang baik dengan harga Terjangkau,

yang berasal dari daerah Banten

Nama organisasi : Home Industri Kripik Singkong “Kang Akang”

Pemilik : Anggara Dhima Pralambang

Alamat : Jalan Salak Tanjung Selor Kab-Bulungan

10
B. ASPEK-ASPEK YANG DIBAHAS

Dalam penyusunan laporan studi kelayakan bisnis ini, penyusun menggunakan empat

aspek yang disesuaikan dengan kenyataan dilapangan. Keempat aspek tersebut adalah

aspek produk dan proses usaha, aspek pemasaran, aspek sumber daya manusia, dan Aspek

keuangan berikut penjelasannya.

1. Aspek Produk dan proses usaha

1.1. Produk yang di jual

Barang yang jual dalam menjalankan usaha Cassava Chips SE yaitu Kripik

singkong Balado.

11
1.2. Proses operasi usaha

Proses operasi Cassava Chips SE meliputi rencana penjualan, rencana

persediaan produk, pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.

1.3. Kebutuhan bahan operasi

Kebutuhan bahan operasi Cassava Chips SE dikelola oleh pemilik yang

meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan pemasaran.

2. Aspek pemasaran

Aspek marketing adalah aspek utama yang perlu diadakan penilaianya dalam

menyusun studi kelayakan bisnis. Dalam aspek marketing bertujuan untuk menguji

serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat mendukung

perkembangan usaha yang akan dilaksanakan.

1.1. Analisis strategi pemasaran(STP)

1.1.1. Segmentasi

Yang menjadi segmen dari usaha Cassava Chips SE balado ini adalah segmen

bawah menengah ke atas.

1.1.2. Targeting

Yang menjadi target market adalah semua kalangan yang menyukai cemilan

dengan bahan dasar singkong.

1.1.3. Positioning

Kami ingin menciptakan image di benak konsumen sebagai penghasil kripik

singkong yang paling diminati.

12
1.2. Saluran Distribusi

1.2.1. Produsen – Konsumen

Konsumen bertransaksi langsung ke tempat pembuatan ( produsen )

1.2.2. Produsen – Pengecer – Konsumen

Produsen menawarkan produk ke pengecer dan pengecer yang

menyalurkannya ke konsumen.

1.3. Promosi

1.3.1. Offline

Promosi yang dilakukan dalam bentuk offline yaitu Presentasi dan mulut

ke mulut.

1.3.2. Online

Promosi yang dilakukan dalam bentuk offline yaitu BBM dan Facebook

3. Aspek Sumber Daya Manusia

Pembahasan dalam aspek sumber daya manusia ialah menyangkut tentang

kebutuhan Tenaga Kerja dari bisnis yang dijalankan yang terdiri atas, Keahlian dan

Pengalaman.

3.1. Keahlian yang dibutuhkan, dalam kasus ini yaitu keahlian dalam memproduksi dan

memasarkan.

3.2. Pengalaman di perlukan karena dapat memperlancar kegiatan produksi dan

pemasarannya.

13
4. Aspek Keuangan

1. Modal awal

NO AKUN DEBET KREDIT

1 Kas Rp 300.000

2 Peralatan Rp 700.000

3 Modal Awal Rp 1.000.000

Peralatan yang digunakan antara lain :


1. Kompor
2. Wajan
3. Peniris
4. Timbangan
5. Spatula
6. Pisau

2. Biaya operasional

Keterangan Harga Satuan Jumlah


No

1 Singkong 20 Kg Rp 3.500 Rp 70.000

2 Minyak Tanah 4 Liter Rp 18.000 Rp 72.000

3 Minyak Goreng 5 Liter Rp 15.000 Rp 75.000

4 Perisa Balado ( Antaka ) 5 Bungkus Rp 4.500 Rp 22.500

5 Plastik 80 Rp 180 Rp 14.400

6 B. Transportasi 2 Liter Rp 7.300 Rp 14.600

Jumlah Rp 48.450 Rp 268.500

14
Quantity = 80 bungkus / hari

HPP = TC = Rp 268.500 = Rp 3.356,25,-/ bungkus

Q 80

Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga

berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang

relative sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan

pangsa pasar. Dimana HPP Rp. 3.356,25 , sedangkan dijual Rp.5.000 per bungkus ke

konsumen.

3. Penjualan
 penjualan / hari = Rp 5.000 x 80 bungkus

Penjualan / bulan = Rp 340.000


 = Rp 340.000 x 30 hari

= Rp 10.200.000
4. Laba yang Peroleh

Laba / bungkus = Rp 5.000 – Rp 3.356,25 = Rp 1.643,75

Laba / hari = Rp 1.643,75 x 80 bungkus = Rp 131.500

Laba / bulan = Rp 131.500 x 30 hari = Rp 3.945.000

5. Pembagian hasil laba bulanan

a. Pemilik = Rp 3.000.000 / 3 orang

= Rp 1.000.000

b. Perusahaan = Rp 3.945.000 – Rp 3.000.000

= Rp 945.000

15

Anda mungkin juga menyukai