Anda di halaman 1dari 1

"Mengapa perempuan banyak mengalami hambatan untuk menjadi pemimpin?

Kepemimpinan perempuan dalam masa sekarang sudah jauh lebih baik jika dibandingkan
dengan masa-masa sebelumnya. Meskipun, jumlah kepemimpinan di Indonesia masih dibilang
sedikit, namun sudah banyak perempuan yang mau dan mulai terjun ke berbagai ranah yang
dianggap tabu oleh mereka. Seperti berpartisipasi dalam lingkungan politik. Sebelumnya,
perempuan masih memiliki ruang gerak yang terbatas. Dengan budaya patriarki yang berperan
besar dalam masyarakat membuat perempuan tidak dapat bergerak dengan bebas dan memiliki
pandangan-pandangan khusus. Jika dilihat dari segi agama Islam, bahkan tidak menunjukkan
adanya larangan bagi perempuan untuk menjadi pemimpin dilihat dari bagaimana kita
menerapkan aturan-aturan yang sudah diatur dalam agama. Dengan hal ini dapat menjadi dasar
bagi perempuan di luar sana untuk dapat melakukan kegiatan mereka dengan bebas.

Kepemimpinan perempuan dapat membuat perempuan lebih diperhatikan lagi hak-hak


mereka. Perempuan yang bergabung dalam lingkup politik dan berhasil menjadi pemimpin dapat
mengusulkan suatu kebijakan yang akan menguntungkan bagi kaum perempuan. Oleh karena itu,
sebenarnya perempuan harus banyak terjun ke ranah politik agar mereka dapat menyuarakan
aspirasi mereka. Tujuan lain adalah agar hukum-hukum yang tercipta dan berlaku di Indonesia
juga membuat perempuan semakin teruntungkan. Dengan perempuan yang terjun ke ranah
politik dapat membuat persepsi masyarakat mengenai perempuan dapat sedikit demi sedikit
berubah. Melihat kepemimpinan perempuan yang semakin banyak akan dapat mengubah cara
pandang masyarakat secara luas dan dari berbagai lapisan.

Alasan mengapa kepemimpinan perempuan masih jarang ditemukan karena adanya


pemikiran bahwa perempuan dirasa kurang pantas untuk menjadi pemimpin. Banyak orang yang
menganggap laki-laki lebih pantas untuk menjadi pemimpin. Hal ini tidak melihat tingkatan yang
dipimpin, baik dari tingkat yang paling rendah seperti kelompok bermain sampai tingkatan yang
paling tertinggi seperti negara. Tidak hanya laki-laki saja yang berfikir seperti ini, namun
perempuan yang mungkin tidak mengerti akan kompetensi yang dimiliki oleh mereka berfikir
demikian. Dukungan yang didapat oleh perempuan agar menjadi suatu pemimpin sangat sedikit,
sehingga perempuan kesulitan untuk maju menjadi pemimpin. Sudah seharusnya perempuan
yang sudah berhasil menjadi pemimpin menunjukkan kepada perempuan lain untuk lebih berani
lagi.

Anda mungkin juga menyukai