Anda di halaman 1dari 2

Opini

”Perempuan Hebat, Pilkada Berkualitas”


Irnalia Riska
Mahasiswi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala

“Perempuan akan selalu dibawah diperbolehkan mengurus rumah Indonesia merupakan Negara
laki-laki kalau yang diurusi hanya dan anak, kini dapat menyentuh demokrasi dan pancasila yang
baju dan kecantikan” (soe hok gie) akses pendidikan. seharusnya setiap individu dalam
masyarakat memiliki kebebasan
PEREMPUAN merupakan mengekspresikan dirinya untuk
penduduk Negara yang melakukan segala tindakan sosial
mempunyai hak politik yang sama dengan tetap terikat hukum yang
sebagaimana laki-laki. berlaku.
Aan Philips dalam bukunya The Sama halnya dalam sila kelima
Politics Of Presence (1998) yaitu keadilan sosial bagi seluruh
menuangkan gagasannya: “Wakil rakyat Indonesia menegaskan
rakyat perempuan di parlemen bahwa tidak dibenarkan adanya
bukan hanya dimaknai dengan ketidakadilan dan
jumlah tetapi dimaknai dengan ketidaksamarataan dalam
kehadiran mereka di palemen masyarakat antara perempuan
memang bermakna dan dapat dan laki-laki. Semuanya
membawa ide dan gagasan yang Tanggung jawab dan tugas seorang dianggap sebagai entitas yang
bisa merepresentasikan perempuan bukan hanya menjadi sama sehingga sejatinya harus
kepentingan konstituen” penyempurna rumah tangga, namun diperlakukan secara adil dalam
Data menunjukkan representasi juga harus dapat membicrakan arah ruang sosial masyarakat bahkan
partisipasi dan keterwakilan kemajuan bangsanya. di ruang politik.
perempuan di bidang politik masih Membahas Pilkada yang tentu
jauh dari harapan. Hal ini saja memiliki peran penting
disebabkan oleh latar belakang,
budaya patriarkhi dan perbedaan
P erempuan bukan untuk berdiri
di belakang laki-laki tetapi
bersama-sama membantu membantu
dalam pembentukan lembaga
eksekutif di tingkat local.
gender. Namun sekarang bagi masyarakat. Persoalan selanjutnya adalah
pemerintah terus berupaya bagaimana pelaksanaan Pilkada
meningkatkan partisipasi Hal mendasar yang membuat melibatkan perempuan di
perempuan dalam politik perempuan sangat sulit ikut serta dalamnya. Oleh karena itu sudah
sebagaimana disebut oleh Undang- dalam dunia politik adalah budaya seharusnya Pilkada tidak hanya
Undang Dasar Pasal 27 dan 28 patriarkhi. Budaya ini masih terawat mejadi ajang politik bagi laki-laki
“laki-laki dan perempuan”, dan terjaga dalam kehidupan saja karena jika dikaitkan dengan
mempunyai kedudukan yang sama masyarakat yang beranggapan demokrasi secara substantive
dan kesempatan yang sama di bahwa derajat perempuan harus keterlibatan perempuan tidak
bidang politik. dibawah laki-laki. Sehingga saat dapat diabaikan begitu saja.
Perempuan Indonesia sekarang tak perempuan masuk ke dunia politik Namun apakah Pilkada telah
lagi terkurung di dalam rendahnya muncullah rasa pesimis atau merasa menjadi ruang berproses
intelektual. Perempuan yang gengsi jika dipimpin oleh seorang berpolitik perempuan dan sudah
dulunya tidak dibolehkan perempuan. adakah upaya untuk menjamin
mengenal pendidikan hanya keterlibatan perempuan?
Fakta menunjukkan bahwasannya Ide feminisme pun perlu didorong Mereka adalah sosok-sosok yang
keterlibatan perempuan di dalam dalam regulasi pemilihan agar tangguh dan menginspirasi, serta
Pilkada masih rendah. Umumnya Pilkada dapat terlaksanakan secara berhasil mengukir prestasi
perempuan hanya ditempatkan lembut tanpa adanya kompetisi yang dengan caranya sendiri,
sebagai orang kedua atau hanya diwarnai dengan kekerasan maupun pengorbanan yang tak sedikit
menjadi wakil di pucuk ancaman. hingga jalan yang berliku.
kepemimpinan pemerintahan local. Kita semua juga harus patut Tak hanya calon-calon kepala
Hal ini memperlihatkan bahwa berbangga memiliki kaum daerah perempuan saja yang
perempuan dirasa kurang pantas perempuan yang ternyata lebih bijak berpastisipasi di dalam pilkada,
memimpin dibandingkan laki-laki. dalam menyikapi perkembangan namun petugas pengawas
Pada dasarnya tidak ada kebijakan politik lokal. Mereka tidak melulu perempuan hingga pemilih
Pilkada yang secara langsung disibukkan dengan urusan “dapur, perempuan juga turun bergabung
menghambat kemenangan sumur, kasur” sehari-hari, tapi juga untuk menciptakan Pilkada yang
perempuan. Kesempatan menang membuka mata terhadap berkualitas.
mempunyai porsi yang adil baik perkembangan maupun dinamika Hal tersebut terjadi karena
laki-laki maupun perempuan di politik di daerahnya. eksistensi perempuan dalam
dalam Pilkada. Namun Melalui Pilkada yang telah berjalan Pilkada semakin terapresiasi
kemenangan perempuan perlu melahirkan kepala-kepala daerah dengan banyaknya kaum
diukur melalui sejauh mana perempuan yang sukses dalam perempuan yang berperan
mereka mendapatkan kepercayaan menjalankan kewenangannya seperti sebagai Pengawas Pemilihan.
dari masyarakat. Gubernur Jawa Timur Khofifah Kemudian kaum perempuan juga
Kepemimpinan bukan ditentukan Indar Parawansa untuk kategori tercatat sebagai pemilih
berdasarkan jenis kelaminnya, Inovasi Percepatan Layanan Publik, terbanyak menyalurkan hak
melainkan sejauhmana seseorang Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui konstitusinya secara benar.
mampu berkompetisi melalui Mie untuk kategori Inovasi Kota Oleh karena itu, dihimbau kepada
gagasan yang sehat tanpa harus Toleransi, Bupati Tegal Umi Azizah masyarakat untuk memilih calon
membedakan terperangkap untuk kategori Ekosistem pemimpin yang peduli terhadap
perbedaan gender. Wirausaha, Bupati Purwakarta Anne isu-isu perempuan, anak, dan
Ratna Mustika untuk kategori gender guna menurunkan angka
Seiring berjalannya waktu, Pelayanan Warga, Wali Kota kemiskinan perempuan,
meskipun perempuan tidak selalu Mojokerto Ika Puspitasari untuk menghapus kekerasan dan
lebih maju dibandingkan laki-laki, kategori Inovasi Satu Data, Bupati perdagangan terhadap perempuan
namun keterlibatan perempuan di Tulang Bawang Winarti untuk dan anak, serta meningkatkan
dalam Pilkada mempunyai dampak Kategori Mal Pelayanan Publik, dan kesejahteraan dan kualitas hidup
kemajuan melalui ide dan gagasan Bupati Musi Rawas Ratna perempuan dan anak.
serta perencanaan kebijakan yang Machmud untuk kategori
memberikan inovasi-inovasi yang Pemberdayaan Masyarakat. Mengutip kata-kata bung karno
kreatif. Melalui Pilkada, dalam bukunya “sarinah;
perempuan bisa mengisi kursi- Munculnya beberapa tokoh kewajiban wanita menjalankan
kursi pimpinan pemerintahan perempuan tersebut mewarnai dunia kewajibannya”. Wanita
daerah dalam rangka menghasilkan birokrasi di Indonesia merupakan Indonesia, kewajibanmu telah
kebijakan yang responsif gender. sinyal positif bahwa situasi politik terang! Sekarang ikutlah serta
gender di sini dapat dikatakan mutlak dalam usaha
Representasi perempuan dalam kondusif. menyelamatkan republic dan
Pilkada akan memberikan Kepala-kepala daerah perempuan nanti jika republic telah selamat,
keseimbangan dalam mewarnai tersebut merupakan orang yang ikutlah serta mutlak dalam usaha
perumusan kebijakan dan berani berpikir beda, berinovasi, menyusun Negara Nasional. Di
peraturan perundang-undangan, memberi contoh, mewujudkan, dan dalam masyarakat keadilan sosial
penganggaran serta pengawasan mempertahankan berbagai upaya dan kesejahteraan sosial itulah
yang akan lebih berpihak kepada untuk mensejahterakan masyarakat. engkau nanti menjadi wanita
kepentingan kesejahteraan yang bahagia dan wanita yang
perempuan dan anak. Merdeka!

Anda mungkin juga menyukai