Anda di halaman 1dari 14

Vol. 2 No.

2 (2020) : 203-216
November 2020
e-ISSN 2656-0194

PENGAMANAN SITU, DANAU, EMBUNG DAN WADUK SEBAGAI


KEKAYAAN NEGARA MELALUI PENDAFTARAN TANAH

PRESERVING SMALL LAKES, LAKES, PUBLIC PONDS, AND


RESERVOIRS AS STATE PROPERTY THROUGH LAND
REGISTRATION

Hadi Arnowo
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan
Nasional
Jalan Akses Tol Cimanggis, Cikeas Udik, Gunung Putri, Kabupaten Bogor
h_arnowo@yahoo.com

ABSTRAK
Keberadaan situ, danau, embung dan waduk (SDEW) bagi masyarakat Indonesia sangat berarti dan telah
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan pokok. Kondisi situ, danau, embung dan waduk pada umumnya
menunjukkan kecenderungan negatif yaitu pencemaran, pendangkalan, kerusakan lingkungan bahkan
beberapa di antaranya beralih fungsi menjadi tanah daratan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
nilai pentingnya pendaftaran tanah untuk situ, danau, embung dan waduk. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan berdasarkan observasi lapang untuk
beberapa sampel dan pengumpulan data sekunder untuk beberapa kasus. Selanjutnya data dianalisis
berdasarkan empirik dengan mengacu pada peraturan dan praksis kebijakan. Hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa kelestarian situ, danau, embung dan waduk terganggu yang disebabkan aktivitas
manusia. Salah satu upaya melindungi keberadaan wilayah perairan umum tersebut adalah dengan
pendaftaran tanah. Meskipun demikian tidak semua wilayah perairan umum dapat didaftarkan karena status
tanahnya. Wilayah perairan umum yang akan didaftarkan meliputi areal permukaan air dan sempadannya.
Tahapan kegiatan pendaftaran tanah untuk areal situ, danau, embung dan waduk secara umum sama dengan
pendaftaran tanah lainnya. Pasca pendaftaran tanah untuk areal wilayah perairan, pemegang hak atas
tanah harus aktif memelihara batas penguasaan serta mengawasi kondisi fisik situ, danau, embung dan
waduk dari upaya pemanfaatan ilegal. Selain itu Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus dapat
membangkitkan partisipasi masyarakat dalam memelihara wilayah perairan serta menjalin kerjasama
dengan pihak-pihak lain terkait dengan ketentuan yang diatur oleh peraturan perundang-undangan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pendaftaran tanah untuk areal SDEW sangat bermanfaat karena
semakin baiknya sistem pengelolaan, pengawasan dan pemeliharaan melalui ketersediaan data yang akurat
dan dasar hukum yang kuat.
Kata kunci: status tanah, batas penguasaan, pemegang hak

ABSTRACT
The existence of small lakes, lakes, public ponds, and reservoirs for the Indonesian people is significant and
has been used for various basic needs. The conditions of small lakes, lakes, public ponds and reservoirs
generally show negative tendency namely pollution, silting, environmental damage and even some of them
have been shifted function to land. This study aims to determine the importance of land registration for small
lakes, lakes, public ponds, and reservoirs. The research method is descriptive qualitative. Data was collected
through field observation for several samples and secondary data collection for several cases. Furthermore,
the data are analyzed empirically by referring to the regulations and practices of the policy. The results
obtained indicate that the sustainability of situ, lakes, reservoirs, and reservoirs (SDEW) is disturbed due to
human activities. Land registration is one of the efforts to protect the existence of these public water areas.
However, not all public water areas can be registered because of their land status. The area of public water
to be registered includes the surface area of the water and its buffer zones. The stages of land registration for

203
MONAS: Jurnal Inovasi Aparatur Vol. 2 No. 2 (2020): 203-216

the area, lakes, reservoirs, and reservoirs are generally the same as for other land registrations. Following
the registration of land for the territorial waters, the holder of land rights must actively maintain the control
boundary and monitor the physical condition of the lake, reservoirs, and reservoirs from illegal exploitation
efforts. In addition, the Government and Regional Governments must be able to raise community
participation in maintaining territorial waters and establish cooperation with other parties related to the
provisions governed by laws and regulations. This study concludes that land registration for the SDEW area
is beneficial due to the improved management, monitoring, and maintenance system through the availability
of accurate data and the strong legal basis.
Keywords: land status, ownership boundaries, rights holders

PENDAHULUAN Tabel 1. Sebaran Danau di Pulau-Pulau


Utama
Indonesia memiliki keanekaragaman
bentang alam yang kaya seperti pegunungan,
Jumlah Perkiraan
perairan umum, rawa hingga padang. Nama Pulau
Danau Luas (km2)
Perairan umum merupakan kekayaan bentang
Sumatera 170 3.700
alam yang menjadi tumpuan hidup
Kalimantan 139 1.142
masyarakat Indonesia. Kartamihardja et al.
(2009) menyebutkan pada Forum Perairan Jawa dan Bali 31 62
Umum II yang diselenggarakan pada tanggal Sulawesi 30 1.599
22 Desember 2005 di Palembang para ahli Papua 127 600
menyepakati istilah perairan umum memiliki Sumber: Bappenas, 2017
pengertian sama dengan perairan umum
daratan, yaitu semua badan air yang Secara umum kondisi situ, danau,
terbentuk secara alami atau buatan dan embung dan waduk (SDEW) di seluruh
terletak mulai garis pasang surut terendah ke Indonesia menghadapi masalah lingkungan
arah daratan serta bukan milik perorangan. dengan berbagai kondisi. Kondisi SDEW di
Berdasarkan pengertian tersebut, perairan wilayah yang jauh dari pemukiman atau
umum daratan meliputi sungai dan paparan berada di dalam kawasan yang terlindungi
banjiran, danau, waduk, rawa, dan genangan relatif dalam kondisi baik meskipun secara
air lainnya. tidak langsung terkena dampak perubahan
Situ merupakan wilayah perairan lingkungan sekitar. Sedangkan SDEW yang
umum yang relatif kecil tetapi tersebar di dekat dengan pemukiman mengalami
berbagai wilayah. Sebagian situ berada dekat ancaman kerusakan lingkungan akibat erosi
dengan wilayah pemukiman dan menjadi dan pencemaran secara langsung dari sekitar
bagian penting dalam pengendalian banjir. wilayah perairan.
Data situ yang terhimpun di sebagian Wilayah SDEW terutama yang dekat
Pemerintah Daerah adalah yang memiliki dengan pemukiman umumnya menghadapi
nilai strategis, sedangkan yang berada jauh ancaman pencemaran dan pendangkalan.
dari pemukiman tidak terdata. Pencemaran lingkungan pada wilayah
Data jumlah danau dari Bappenas perairan umumnya karena limbah dari
adalah sebanyak 840 danau yang tersebar di berbagai aktivitas termasuk sisa pestisida dan
pulau besar dan kecil, dengan luas seluruhnya pupuk yang mengalir masuk. Sedangkan
mencapai 7.103 km2. Sedangkan sebaran pendangkalan karena tanah yang terbawa
danau utama khusus di pulau-pulau utama masuk hasil dari erosi di wilayah sekitar
dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan data perairan.
sebaran danau tersebut, keberadaan danau Ancaman lain terhadap SDEW adalah
sudah akrab bagi masyarakat Indonesia. adanya potensi pengurangan areal akibat
pendangkalan di tepian perairan yang secara
perlahan menjadi wilayah daratan. Daratan
yang bertambah tersebut dimanfaatkan oleh
penduduk sekitar menjadi lahan garapan.

204
MONAS: Jurnal Inovasi Aparatur Vol 2 No 2 (2020): 177-190

Pemanfaatan tidak terkendali di sempadan itu karena pendapat masyarakat yang


juga memperburuk terjadinya pengurangan menganggap areal SDEW adalah tanah
wilayah perairan. negara bebas sehingga leluasa untuk digarap.
Perhatian pemerintah terhadap wilayah Status SDEW menjadi pelik apabila dikaitkan
perairan umum dituangkan dalam kebijakan dengan dengan riwayat tanah di sekitar lokasi
pembangunan sejak RPJMN 2015-2019 dan SDEW.
berlanjut pada RPJMN 2020-2024. Di dalam Beranjak dari masalah tersebut, maka
RPJMN saat ini, arah kebijakan pemeliharaan pertanyaan yang menjadi dasar dalam
sumber daya air termasuk dalam bagian penulisan ini adalah :
pengelolaan sumber daya ekonomi. Strategi 1. Apakah pendaftaran tanah untuk situ,
pelaksanaan kebijakan tersebut adalah adalah danau, embung dan waduk akan
dengan memelihara, memulihkan, dan bermanfaat bagi konservasi wilayah
konservasi sumber daya air dan ekosistemnya perairan tersebut
termasuk revitalisasi danau dan infrastruktur 2. Apakah semua situ, danau, embung dan
hijau, serta mengembangkan waduk multi waduk dapat didaftarkan
guna. 3. Bagaimana strategi pengelolaan situ,
Situ, danau, embung dan waduk danau, embung dan waduk setelah
(SDEW) dapat menjadi objek pendaftaran didaftarkan pada Kantor Pertanahan
tanah berdasarkan Peraturan Menteri Agraria Tujuan penulisan berdasarkan masalah
Dan Tata Ruang/ Kepala BPN Nomor 30 yang diidentifikasi adalah sebagai berikut:
Tahun 2019 tentang Pendaftaran Tanah Situ, 1. Mengidentifikasi manfaat pendaftaran
Danau, Embung dan Waduk. Dengan tanah pada wilayah SDEW
demikian SDEW dapat menjadi objek 2. Mengidentifikasi SDEW yang dapat
pendaftaran tanah dan memiliki kekuatan didaftarkan
hukum hak atas tanah. Pendaftaran tanah 3. Mengidentifikasi strategi pengelolaan
untuk SDEW sangat penting untuk menjaga SDEW oleh pemegang hak
keberlangsungan SDEW dari upaya-upaya Manfaat penelitian ini adalah sebagai
alih fungsi lahan secara bertahap dan tidak bahan masukan bagi instansi pemerintah baik
dimaksudkan terjadinya peralihan di tingkat pusat maupun daerah terkait
penguasaan dan pemilikan tanah kepada pendaftaran tanah untuk areal SDEW dan
pihak perorangan atau perusahaan. Wilayah bagaimana tindak lanjut setelah didaftarkan.
SDEW dapat didaftarkan atas nama
Pemerintah atau Pemerintah Daerah dan
diberikan Hak Pakai atau Hak Pengelolaan. METODOLOGI
Penelitian sebelumnya terkait dengan
tulisan ini adalah makalah Haryani (2013) Metode yang digunakan dalam
pada Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan penulisan ini adalah metode kualitatif
MLI I, Cibinong 3 Desember 2013 yang deskriptif yaitu mengumpulkan data dari
berbagai studi tentang kondisi situ, danau,
mengemukakan perlunya pengamanan danau.
Lebih lanjut hasil penelitian tersebut adalah embung dan waduk (SDEW) dan selanjutnya
pemanfaatan kawasan sumber daya dianalisis mengenai pendaftaran hak atas
ekosistem danau harus sejalan dengan tanah pada SDEW. Jenis data yang diambil
adalah data sekunder yang berasal dari hasil
pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan
danau harus dilakukan terpadu yang berbasis studi dan laporan mengenai kondisi SDEW.
pada pendekatan ekologis. Pengertian Paparan data yang diambil adalah deskripsi
pengelolaan danau secara terpadu adalah singkat mengenai kondisi umum SDEW dan
suatu pendekatan pengelolaan wilayah faktor penyebab terjadinya masalah
perairan danau yang tidak hanya pada lingkungan di wilayah perairan. Penjelasan
wilayah badan airnya saja, tetapi juga data tersebut menjadi gambaran mengenai
meliputi daerah tangkapan air dan juga perlu tidaknya pengamanan areal SDEW dari
daerah tepian danau (zona ekoton riparian), segi legalitas formal.
Kerangka analisis pemikiran mengenai
yang tidak terpisahkan satu sama lain.
Aktivitas penduduk sekitar SDEW perlunya pendaftaran tanah untuk areal
yang menggarap areal sempadan disebabkan SDEW dapat digambarkan sebagai berikut:
karena tidak adanya batas yang jelas. Selain

205
MONAS: Jurnal Inovasi Aparatur Vol 2 No 2 (2020): 177-190

HASIL DAN PEMBAHASAN


Aktivitas masyarakat
Batasan Fisik SDE
Pengertian mengenai situ, danau,
Kondisi SDEW embung dan waduk (SDEW) terdapat pada
Ketentuan Umum Pasal 1 Peraturan Menteri
Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala BPN
Pengamanan fisik dan legal Nomor 30 Tahun 2019 tentang Pendaftaran
formal Tanah Situ, Danau, Embung dan Waduk
sebagai berikut:
- Situ atau yang disebut dengan nama lain
Analisis status tanah sesuai daerah, adalah suatu wadah
genangan air di atas permukaan tanah
Dapat dimohon Tidak dapat yang terbentuk secara alami maupun
pendaftaran dimohon buatan dan merupakan sumber air baku
tanah pendaftaran tanah yang airnya berasal dari tanah, air hujan
dan/atau sumber air lainnya.
- Danau adalah bagian dari sungai yang
Pendaftaran tanah Inventarisasi lebar dan kedalamannya secara alamiah
jauh melebihi ruas-ruas lain dari sungai
yang bersangkutan.
Monitoring dan pengawasan - Embung adalah kolam penampung
masyarakat kelebihan air hujan pada musim hujan dan
digunakan pada saat musim kemarau.
Gambar 1. Alur Pemikiran Penulisan - Waduk adalah wadah air yang terbentuk
sebagai akibat dibangunnya bangunan
sungai dalam hal ini bangunan bendungan,
Alur pemikiran yang menjadi panduan dan berbentuk pelebaran alur/badan/
bahasan mengenai pengamanan SDEW palung sungai.
disusun berdasarkan faktor sebab akibat. Pengertian situ di dalam batasan
Masalah penyebab kondisi SDEW yang bahasa daerah yaitu bahasa Sunda
semakin memprihatinkan adalah aktivitas mempunyai makna sama dengan danau
manusia yang menyebabkan pencemaran. dengan beberapa contoh lokasi di Provinsi
Kondisi SDEW yang terancam rusak atau Jawa Barat, yaitu:
berpotensi musnah menjadi prioritas untuk - Situ Cileunca terletak di Kecamatan
diamankan secara fisik dan legal formal. Pengalengan, Kabupaten Bandung dengan
Dalam tulisan ini, pengamanan yang luas sekitar 1.400 hektare
dibahas adalah dalam legal formal yaitu - Situ Patenggang terletak di Kecamatan
perlunya SDEW didaftarkan sebagai objek Ciwidey, Kabupaten Bandung dengan luas
pendaftaran tanah. Analisis yang dilakukan sekitar 45.000 hektare
pada tahap ini adalah kategori SDEW yang - Situ Lengkong terletak di Kecamatan
dapat didaftarkan untuk memperoleh Panjalu, Kabupaten Ciamis dengan luas
kepastian hukum hak atas tanah dengan sekitar 70 hektare.
mengacu pada peraturan dan praktis Berdasarkan contoh di atas penamaan
kebijakan. Selanjutnya dilakukan identifikasi situ disematkan untuk danau. Dibandingkan
bagaimana langkah-langkah yang diambil dengan danau-danau yang terletak di luar
oleh pemegang hak untuk mempertahankan pulau Jawa, ukuran danau atau di Jawa Barat
SDEW setelah didaftarkan status hak atas memang lebih kecil. Batasan minimal luas
tanahnya. untuk danau belum ditentukan secara ilmiah
ataupun dalam peraturan. Tetapi berdasarkan
definisi yang dinyatakan sebelumnya,
pengertian situ secara umum memiliki ukuran
yang lebih kecil lagi dan secara ekologis situ
lebih sederhana dibandingkan danau.

206
MONAS: Jurnal Inovasi Aparatur Vol 2 No 2 (2020): 177-190

Situ sebagaimana yang didefinisikan air untuk pertanian, peternakan, air minum
sebelumnya terdiri dari situ alami dan situ dan kebutuhan lainnya di musim kemarau.
buatan. Pada umumnya situ alami merupakan Lokasi pembangunan embung umumnya di
wilayah lekukan dekat sungai yang berfungsi daerah pertanian yang memiliki iklim kering.
sebagai penampung kelebihan atau luapan air. Pembangunan embung paling banyak di
Sebagian kecil situ dapat berasal dari proses Provinsi Nusa Tenggara Timur.
geologi. Situ buatan berfungsi sebagai Waduk merupakan areal penampungan
penampung air dan pencegah banjir dimana air yang sangat luas. Tujuan pembangunan
letaknya dekat dengan pemukiman. waduk yang utama adalah untuk mengairi
Kegunaan situ menurut Imamuddin (2015) areal persawahan yang meliputi beberapa
adalah sebagai suplai air ke hilir, irigasi, kabupaten. Selain itu bila debit air dari sungai
kontrol banjir dan rekreasi. penyuplainya cukup besar, maka waduk dapat
Situ buatan sebenarnya tidak dibangun berfungsi juga sebagai pembangkit tenaga
sejak awal, tetapi berasal dari genangan air listrik. Untuk seluruh wilayah situ, danau,
yang sudah ada kemudian diperluas dan embung dan waduk memiliki pesona alam
diperdalam. Salah satu contoh situ buatan yang indah sehingga dapat dijadikan objek
adalah Situ Ciburuy yang terletak di pariwisata.
Kecamatan Bayongbong, Kabupaten
Bandung Barat yang terbentuk dari Batasan Pengamanan SDEW
bendungan swadaya masyarakat sekitar pada Situ, danau, embung dan waduk
masa lalu yang kemudian diperluas secara (SDEW) di dalam Undang-Undang Nomor
bertahap. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
Beberapa kategori danau menurut adalah bagian dari air permukaan dan
Nontji (2017) adalah berdasarkan bentuk tergolong sumber daya air. Sumber daya air
cekungan yang terdiri dari danau berupa harus dikelola melalui kegiatan konservasi
cekungan dekat sungai dimana terdapat aliran sumber daya air, pendayagunaan sumber daya
pintu masuk (inlet) dan aliran pintu keluar air, dan pengendalian daya rusak air.
(outlet) dan danau berupa jebakan air yang Sebelum undang-undang tersebut di
tidak terdapat aliran masuk dan aliran keluar. atas, terdapat ketentuan perlindungan air
Kategori berikutnya adalah danau permukaan yaitu Keputusan Presiden Nomor
berdasarkan keberadaan air yang terdiri atas 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan
danau permanen dan danau temporer yaitu Lindung. Situ, danau, embung dan waduk
ada genangan air pada saat musim hujan. (SDEW) merupakan kawasan yang harus
Karakteristik lainnya adalah sebagian besar dilindungi yaitu sebagai bagian dari Kawasan
danau berupa air tawar dan sebagian lagi Perlindungan Setempat. Perlindungan yang
adalah danau dengan kadar garam yang tinggi dimaksud adalah pencegahan gangguan
dan ada yang berkadar asam tinggi. kelestarian fungsi danau/ waduk yang berasal
Ditambahkan oleh Jorgensen (2008) dari beragam aktivitas.
danau dan waduk memiliki fungsi: Areal yang harus dilindungi disamping
1. Suplai air minum wilayah permukaan air ditambah dengan
2. Irigasi daerah penyangga atau sempadan. Fungsi
3. Kontrol banjir dari sempadan penyangga adalah untuk
4. Perikanan melindungi wilayah perairan dari aktivitas
6. Transportasi penduduk. Mengenai penetapan sempadan
7. Pembangkit listrik SDEW diatur dengan lebar proporsional
8. Konservasi dengan bentuk dan kondisi fisik. Khusus
9. Rekreasi untuk danau/waduk yaitu 50-100 meter dari
Secara fungsional embung memiliki titik pasang tertinggi ke arah darat.
kemiripan dengan situ buatan. Perbedaannya Sedangkan untuk situ dan embung yang
adalah embung lebih kecil dan kedalaman wilayah perairannya relatif kecil disesuaikan
yang lebih dangkal dibandingkan dengan situ dengan kondisi lapangan
buatan. Hal tersebut karena embung berfungsi Luas lahan perairan umum daratan
sebagai penampung air pada saat musim sebenarnya tidak dapat dipertahankan secara
hujan dan menjadi sumber air pada musim tetap atau selalu berubah-ubah. Penyebabnya
kemarau. Embung digunakan sebagai sumber adalah karena sedimentasi sehingga terjadi

207
MONAS: Jurnal Inovasi Aparatur Vol 2 No 2 (2020): 177-190

fluktuasi ketersediaan air antara musim hujan perairan di Danau Limboto (Kasim et al.,
dan kemarau. Tetapi perubahan terbesar 2020).
adalah dari aktivitas manusia yang cenderung Masalah lain pada wilayah permukaan
secara konstans mengurangi luar muka air air adalah pertumbuhan gulma air seperti
(Kartamihardja et al., 2009). eceng gondok dan berbagai vegetasi liar yang
Penyusutan luas areal akibat aktivitas pesat. Hal tersebut karena kandungan zat
manusia adalah karena alih fungsi lahan yang tertentu seperti nitrogen, fosfat dan potasium
sedikit demi sedikit menggerus areal SDEW. yang meningkat pada air danau sehingga
Haryani (2013) menyebutkan bahwa aktivitas menjadi nutrisi bagi gulma air (Wantasen et
manusia (antropogenik) yang meningkat al., 2012). Peningkatan populasi gulma air
memberikan dampak signifikan terhadap tersebut menyebabkan kerugian antara lain
eksistensi ekosistem danau. Dampak yang berupa semakin cepatnya laju kehilangan air
dirasakan adalah menurunnya produktivitas melalui proses evapotranspirasi (Faqih,
perikanan tangkap budidaya terganggunya 2014). Kandungan nutrisi dari permukaan air
transportasi air karena menurunnya muka yang subur juga menyebabkan pertumbuhan
permukaan air, rendahnya suplai air untuk plankton yang mengganggu kehidupan biota
irigasi pertanian, dan terganggunya air tawar. Nutrisi yang menjadi tinggi
kebutuhan domestik lainnya. Mamondol disebabkan limpahan air dari pertanian dan
(2018) menyebutkan adanya gangguan perkebunan yang mengangkut zat hara dari
ekosistem di daerah hulu menyebabkan pupuk (Hidayat et al., 2015).
terganggunya lingkungan hidup di Danau Keadaan tersebut di atas diperburuk
Poso dan akan mengancam kelangsungan oleh perubahan iklim global. Perubahan iklim
makhluk hidup di dalamnya. menurut Rejekiningrum (2014) berdampak
Ditambahkan oleh Haryani (2013) langsung terhadap volume sumber air
aktivitas manusia di danau dan sekitarnya permukaan seperti perubahan pola curah
berlangsung secara berlebihan menyebabkan hujan, kenaikan suhu, dan kejadian iklim
terjadinya dampak secara limnologis berupa: ekstrim. Perubahan iklim tersebut bersama-
1. Penurunan produksi ikan tangkap maupun sama dengan faktor campur tangan manusia
budidaya. semakin menambah ancaman terhadap
2. Pertambahan area gulma air yang kelestarian situ, danau, embung dan waduk.
menutup permukaan air dan terjadinya Aktivitas manusia di daerah sekitar
marak alga (algae blooming). permukaan air berpengaruh terhadap luas
3. Pencemaran sumber air dan terancamnya perairan yang secara perlahan menggerus
keanekaragaman hayati. tepian perairan bahkan secara terbuka
4. Sedimentasi yang menyebabkan merubah menjadi penggunaan non akuatik.
terjadinya pendangkalan dan penyusutan Luas permukaan SDEW menjadi menyusut
luas danau. dan beralih menjadi kepemilikan atau
Pendangkalan wilayah permukaan air garapan pihak tertentu.
SDEW juga dipengaruhi oleh kerusakan Pengelolaan danau telah dilakukan
lingkungan di daerah hulu pegunungan. oleh seluruh Pemerintah Provinsi dengan
Kerusakan tersebut berupa perubahan tata menerbitkan Peraturan Daerah. Hal tersebut
guna lahan yang lebih terbuka sehingga karena kekhawatiran semakin rusaknya
menyebabkan sedimentasi terutama pada ekosistem danau mendorong Pemerintah
wilayah perairan sempit seperti situ dan Provinsi membuat aturan pengelolaan.
embung dan berakibat pada pendangkalan Sebagai contoh Peraturan Daerah Provinsi
(Narayana et al., 2014) Sulawesi Tengah Nomor 4 Tahun 2014
Selain daerah hulu di pegunungan, tentang Pengelolaan Danau menfokuskan
kerusakan lingkungan di wilayah lain yang pada tata kelola pemanfaatan, pemulihan dan
menjadi sumber sedimentasi adalah di pelestarian. Selain itu terdapat Peraturan
Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Daerah Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 1 Tahun
Aliran Sungai (DAS). Perubahan tata guna 2008 tentang Pengelolaan Danau Limboto.
lahan di daerah tersebut menyebabkan laju Meskipun telah ada Peraturan Daerah,
sedimentasi yang tinggi. Kasus perubahan fakta yang dapat dilihat adalah masih
lingkungan seperti ini terjadi pada wilayah besarnya ancaman kerusakan lingkungan
danau. Hasim (2018) menyoroti Peraturan

208
MONAS: Jurnal Inovasi Aparatur Vol 2 No 2 (2020): 177-190

Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 1 Tahun Data yang diungkap Prianto et al.
2008 tentang Pengelolaan Danau Limboto (2017) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
yang belum efektif melindungi Danau memiliki sekitar 680 buah embung dan
Limboto dari degradasi lingkungan yang bendung berukuran antara 0,5-155 ha, dengan
terus berlanjut. Aktivitas masyarakat sekitar luas total 1.630 ha. Kondisi embung di
yang semakin intentsif dengan memanfaatkan provinsi tersebut terancam mengalami
pendangkalan danau menyebabkan ekosistem pendangkalan parah akibat sedimentasi
Danau Limboto terganggu. Masalah yang khususnya pada embung yang berada dekat
hampir sama berdasarkan penelitian Djangu lahan pertanian. Provinsi selain NTT juga
et al. (2017) terjadi pertambahan yang memiliki embung tetapi hanya pada lahan-
signifikan pada penggunaan lahan yang lahan kering tertentu sehingga tidak sebanyak
intensif. Akibat dari perubahan penggunaan Provinsi NTT. Masalah yang sama dihadapi
tanah tersebut adalah berkurangnya batas di provinsi selain NTT yaitu pendangkalan
fisik Danau Galela. akibat sedimentasi.
Pengelolaan waduk umumnya lebih Keberadaan SDEW menjadi sangat
baik karena lingkungan sekitar waduk penting bagi kehidupan masyarakat sekitar
dibatasi sehingga aktivitas di permukaan air maupun secara umum. Pengelolaan secara
dan sekitar waduk dapat dimonitor. Aktivitas fisik melalui pembuatan peraturan tentang
di permukaan air dan sekitar waduk pemanfaatan, pemeliharaan dan pelestarian
dilakukan oleh masyarakat sekitar untuk masih dirasakan kurang efektif. Hal tersebut
memenuhi kehidupan sehari-hari. Pada terlihat dari masih tingginya tingkat
umumnya waduk telah didaftarkan hak atas pencemaran dan kerusakan lingkungan.
tanahnya dan telah diterbitkan sertipikat Hak Kurangnya perhatian dari Pemerintah Daerah
Pakai atas waduk. Hal tersebut karena dan kendala implementasi peraturan yang
pembangunan waduk disertai dengan kurang memadai menurut Pamudjianto dan
pengadaan tanah Sutiono (2018) menyebabkan danau
Peraturan Daerah khusus mengenai mengalami penurunan fungsi dan kerusakan
situ belum ada di tingkat Provinsi maupun ekosistem.
Kabupaten/ Kota sehingga belum berdampak Masalah tersebut di atas salah satu
secara signifikan dalam penegakan hukum penyebabnya adalah masih belum tersedianya
terhadap pelanggaran lingkungan hidup di data yang akurat dan kepastian hukum di
areal situ. Meskipun demikian pengelolaan wilayah perairan sungai, danau, embung dan
situ secara umum dimasukkan dalam rencana waduk (SDEW). Salah satu alternatif
pembangunan mengenai pemeliharaan mengoptimalkan pengelolaan SDEW adalah
lingkungan hidup. Keberadaan situ di pendaftaran tanah lokasi SDEW yang terdiri
kawasan perdesaan umumnya berada di dari tubuh air dan sempadannya. Adanya
sekitar areal pertanian dan dipelihara secara kepastian hukum mengenai batas areal
tradisional oleh masyarakat setempat. SDEW dapat menjadi instrumen penegakan
Pemanfaatan oleh masyarakat sebagian besar hukum terkait upaya alih fungsi lahan. Selain
untuk perikanan dan pariwisata lokal. Hal itu pengawasan terhadap keberadaan SDEW
yang sangat berbeda, keberadaan situ dekat lebih pasti karena batas antara areal milik
permukiman justru mendapat tekanan dari penduduk atau badan hukum dengan areal
aktivitas penduduk sekitarnya. SDEW menjadi lebih jelas.
Seperti halnya situ, pengelolaan Alasan perlunya pendaftaran tanah
embung juga kurang mendapat perhatian dari untuk areal situ, danau, embung dan waduk
Pemerintah Daerah. Keberadaan embung adalah:
umumnya di daerah pertanian dimana petani 1. Perairan umum merupakan kekayaan alam
memanfaatkan untuk pengairan sederhana bagi bangsa Indonesia yang digunakan
dan persediaan air tawar. Lokasi embung untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
lebih banyak di daerah-daerah dengan curah 2. Negara memiliki hak menguasai sumber
hujan rendah sehingga tidak heran jumlah daya air yaitu dengan mengatur dan
embung terbanyak adalah di Provinsi Nusa menyelenggarakan peruntukan,
Tenggara Timur yang terkenal lebih kering penggunaan, persediaan dan pemeliharaan
dibanding provinsi lainnya di Indonesia. air, termasuk menentukan, mengatur
hubungan hukum dan perbuatan hukum

209
MONAS: Jurnal Inovasi Aparatur Vol 2 No 2 (2020): 177-190

antara orang dengan air dan antar orang transparansi dalam pengelolaan. Pengawasan
mengenai air. SDEW sebagai barang milik negara atau
3. Sumber Daya Air tidak dapat dirniliki daerah akan menjadi lebih tertib karena akan
dan/atau dikuasai oleh perseorangan, menjadi objek pengawasan dari instansi
kelompok masyarakat, atau badan usaha. pengawasan.
Data pendaftaran tanah untuk wilayah Setiap aset yang tercatat sebagai
SDEW adalah mengenai penguasaan dan barang milik negara/ daerah harus dikelola
pemanfataan tanah wilayah perairan tersebut dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No.
sebagai aset negara dengan isi pokok 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang
mengenai: Milik Negara/ Daerah. Salah satu bentuk
1. Letak lokasi yang tercatat dalam pengelolaan barang milik negara/ daerah
koordinat dan wilayah administrasi. Data adalah pengamanan dan pemeliharaan.
tersaji dalam bentuk spasial dan tekstual. SDEW yang telah disertipikatkan dan dicatat
2. Luas areal yang terdiri dari areal sebagai aset milik negara/ daerah akan
permukaan air pada waktu kondisi memperoleh perhatian yang lebih besar
genangan maksimal dengan sempadannya. berupa alokasi anggaran untuk pemeliharaan.
3. Status penguasaan tanah areal perairan Hal itu karena menjadi kewajiban bagi
beserta sempadan serta tanah di sekitar. instansi yang memilikinya untuk mengelola
4. Kondisi fisik wilayah perairan dan barang milik negara/ daerah.
sempadan serta penggunaan tanah sekitar. Pengamanan dan pemeliharaan dengan
Perlunya pengamanan SDEW melalui batas areal yang pasti akan lebih mudah
pendaftaran tanah dapat dilihat pada Gambar dilakukan. Salah satu bentuk pengamanan
2. Pendaftaran tanah pada areal SDEW secara adalah pengawasan dengan bantuan teknologi
fisik dan yuridis akan memberikan kepastian penentuan posisi (Global Positioning
batas areal yang dikuasai dan dimiliki System). Penggunaan teknologi tersebut akan
Pemerintah/ Pemerintah Daerah. Kepastian memperoleh hasil yang akurat dan cepat.
batas di lapangan dibuktikan dengan Demikain pula untuk pemeliharaan SDEW
pemasangan tanda batas dan plotting batas akan lebih efektif dan efisien dengan cara
areal SDEW pada peta dasar. Kepastian batas menggunakan teknologi peta digital di dalam
areal sekaligus juga merupakan kepastian gawai untuk memvisualisasikan wilayah
status hukum wilayah SDEW. perairan secara akurat.
Manfaat yang diperoleh Pemerintah/
Pemerintah Daerah dari pendaftaran tanah
Pendaftaran areal SDEW adalah:
Kepastian
tanah areal 1. Kejelasan batas areal SDEW secara fisik
batas areal
SDEW dan yuridis.
Kontrol pengawasan 2. Sertipikat tanah areal SDEW menjadi data
aset negara/daerah.
Aset Barang 3. Memberikan data yang akurat dan pasti
Milik Daerah sehingga dapat diperhitungkan dalam
Indikasi program program konservasi dan pengelolaan.
lebih implementatif Pendaftaran tanah atas areal SDEW
yang mendesak adalah yang dekat dengan
Pengelolaan areal pemukiman. Paling rawan terjadinya
terkendali gangguan adalah situ karena letak lokasi dan
relatif mudah dijangkau. Aktivitas manusia
Gambar 2. Skema Pengamanan Situ, Danau, sekitar sangat berpotensi menyebabkan
Embung dan Waduk Melalui terjadinya pemanfaatan liar yang sedikit demi
Pendaftaran Tanah sedikit akan mengurangi areal situ. Apabila
telah dilakukan penetapan batas dan lokasi
Areal SDEW yang telah terdaftar wilayah perairan telah terdaftar akan
tersebut kemudian didaftarkan sebagai aset memudahkan bagi instansi yang berwenang
negara atau aset daerah. Pendaftaran SDEW melakukan penegakan hukum.
sebagai aset negara atau aset dimaksudkan Upaya konservasi ekosistem danau
untuk mempermudah pengawasan dan menurut Mamondol (2018) dapat dilakukan

210
MONAS: Jurnal Inovasi Aparatur Vol 2 No 2 (2020): 177-190

melalui penyelamatan ekosistem Daerah berdasarkan ketentuan peraturan yang ada.


Tangkapan Air (DTA) dan Daerah Aliran Pengelolaan dimungkinkan kerjasama dengan
Sungai (DAS), pengendalian pencemaran, pihak lainnya tetapi dalam konteks
pemantauan, dan evaluasi kualitas air danau konservasi dan tetap memberikan akses
secara berkala, konservasi sumber daya dan seluas-luasnya kepada masyarakat. Dalam hal
keanekaragaman hayati pada ekosistem ini kendali tetap ada pada Pemerintah/
danau, pengaturan pengelolaan terhadap Pemerintah Daerah yang memegang hak.
pemanfaatan sumber daya air danau, dan Berdasarkan Pasal 11 Peraturan
peningkatan peran dan partisipasi masyarakat Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala
dalam penyelamatan ekosistem danau. BPN Nomor 30 Tahun 2019 tentang
Upaya konservasi danau tidak dapat Pendaftaran Tanah Situ, Danau, Embung dan
berjalan efektif tanpa adanya dukungan data Waduk, tahapan kegiatan dalam pendaftaran
yang akurat agar pengamanan dan tanah SDEW adalah:
pengawasan sesuai dengan fakta di lapangan. a. Identifikasi SDEW
Pengamanan yang dilakukan oleh b. Sosialisasi
Pemerintah/Pemerintah Daerah terhadap c. Pemasangan tanda batas SDEW
yurisdiksi wilayah SDEW berdasarkan d. Pengajuan Pendaftaran Tanah SDEW
batasan areal yang jelas dapat mengantisipasi e. Pengukuran dan pemetaan
tindakan penyerobotan atau penggunaan f. Analisis data yuridis dan data fisik bidang
lahan sekitar yang mengancam kelesatarian tanah yang berada di kawasan SDEW
wilayah perairan. Sedangkan pengawasan g. Penerbitan hasil analisis
dan penindakan hukum terhadap pelanggar h. Penetapan pemberian hak
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan i. Pembukuan dan penerbitan Sertipikat Hak
menggunakan data spasial yang akurat Atas Tanah.
sehingga dapat dilakukan tindakan yang Langkah pertama dari pendaftaran
cepat dan tepat sasaran sesuai dengan jenis tanah SDEW adalah identifikasi. Kegiatan ini
pelanggaran yang dilakukan. diinisiasi oleh Pemerintah Daerah dan harus
Berdasarkan kondisi situ, danau, menyertakan instansi terkait serta pihak
embung dan waduk dikaitkan dengan urgensi tokoh masyarakat. Hal ini penting untuk
pengamanan areal melalui pendaftaran tanah mencegah adanya penyalahgunaan data dan
adalah sebagai berikut: informasi. Kegiatan identifikasi SDEW
1. Wilayah perairan yang terlindungi. mengumpulkan informasi dari dokumen
Umumnya danau-danau luas berada di terkait dan keterangan lainnya serta
kawasan hutan lindung yang terjaga pencatatan data lapangan mengenai kondsi
dengan status tanahnya yang tidak dapat terkini SDEW .
dialihkan sehingga tidak perlu dilakukan Identifikasi SDEW juga meninjau
pendaftaran tanah. lokasi dan merujuk pada ketentuan dari aspek
2. Wilayah perairan yang bersebelahan tata ruang dan pertanahan. Pokok penting
dengan tanah pertanian. dalam acuan tersebut adalah tanah yang dapat
Areal SDEW yang telah terdaftar harus didaftarkan adalah yang berada di luar
dicatat sebagai aset barang milik negara/ kawasan hutan. Dengan demikian lokasi
daerah dengan tujuan sebagai berikut: perairan umum di dalam kawasan hutan
1. Inventarisasi aset. Untuk kepastian aset merupakan satu kesatuan yang menjadi
dan dokumen legal mengenai sumber kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup
daya alam milik Pemerintah/ Pemerintah dan Kehutanan.
Daerah. Secara garis besar penentuan perairan
2. Pengawasan aset. Untuk kepastian SDEW untuk pendaftaran tanah adalah
mengenai batas areal yang ada tidak sebagai berikut:
berkurang atau beralih fungsi. 1. SDEW berada di dalam kawasan hutan
3. Pemeliharaan aset. Untuk kepastian dan tidak dapat didaftarkan dan sekaligus
keakuratan data sebagai bahan menegaskan bahwa SDEW merupakan
perencanaan pemeliharaan aset. satu kesatuan pengelolaan dengan hutan
Wilayah situ, danau, embung dan 2. SDEW berada di dalam tanah ulayat dapat
waduk yang telah terdaftar dan telah dicatat didaftarkan sebagai bagian kepemilikan
sebagai aset negara/ daerah dapat dikelola masyarakat adat. Meskipun SDEW

211
MONAS: Jurnal Inovasi Aparatur Vol 2 No 2 (2020): 177-190

dimiliki oleh masyarakat adat tetapi dalam dengan wilayah perairan dan sempadannya
pengelolaannya harus berkoordinasi harus sepakat mengenai letak tanda batas,
dengan instansi terkait Ketentuan mengenai tanda batas dan
3. SDEW berada di dalam tanah negara pemasangannya sesuai dengan ketentuan
dapat diteruskan permohonan pendaftaran yang berlaku di bidang pendaftaran tanah.
tanah sesuai dengan prioritas. Kriteria Meskipun areal SDEW berada di Areal
tersebut berlaku juga untuk situ atau Penggunaan Lain tetapi tidak otomatis
danau yang berada di dalam konsesi permohonan pendaftaran tanahnya dapat
tambang. Pemegang konsesi tambang dilanjutkan. Hal tersebut baru dapat diketahui
tidak boleh mengganggu ekosistem setelah dilakukan analisis data yuridis dan
wilayah perairan tersebut. Pemerintah/ data fisik atas bidang tanah areal SDEW.
Pemerintah Daerah dapat mendaftarkan Di dalam Pasal 17 Peraturan Menteri
tanah areal perairan tersebut sebagai aset Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala BPN
barang milik negara atau daerah Nomor 30 Tahun 2019 terdapat 3 kategori
4. Untuk wilayah perairan situ dan embung rekomendasi untuk permohonan pendaftaran
dengan luasan yang relatif kecil dapat tanah SDEW yaitu:
terjadi berada pada areal kepemilikan a. Kategori 1 merupakan bidang tanah yang
perorangan atau badan hukum. Apabila data fisik dan data yuridisnya memenuhi
fungsi situ dan embung tersebut terkait syarat untuk diterbitkan Sertipikat Hak
dengan hajat hidup orang banyak, maka Atas Tanah.
wilayah perairan tersebut dikuasai oleh b. Kategori 2 merupakan bidang tanah yang
negara harus dikeluarkan (diinklav) dari data fisik dan data yuridisnya memenuhi
tanah milik. Sedangkan situ ukuran kecil syarat untuk diterbitkan Sertipikat Hak
dan dengan fungsi yang sudah menyatu Atas Tanahnya namun terdapat perkara di
dengan lingkungan sekitar serta tidak pengadilan dan/atau sengketa.
memiliki dampak ekologis yang besar c. Kategori 3 merupakan bidang tanah yang
dapat saja merupakan bagian dari tanah data fisik dan/atau data yuridisnya tidak
milik. Hal yang sama berlaku untuk situ dapat dibukukan dan diterbitkan Sertipikat
buatan dan embung yang dibangun oleh Hak Atas Tanah, karena subjek dan/atau
dana pemilik tanah. Meskipun demikian objek haknya belum memenuhi
pemilik tanah harus melindungi persyaratan tertentu.
keberadaannya dan mengikuti kaidah- Kemungkinan yang menjadi masalah
kaidah ekologis. utama dalam lokasi yang diajukan
Sosialisasi yang dilakukan oleh permohonan pendaftaran tanah SDEW adalah
Pemerintah Daerah sangat penting kepada dalam penentuan batas khususnya areal yang
masyarakat sekitar. Terutama untuk lokasi dikelilingi areal pemukiman. Apabila terjadi
SDEW yang berbatasan langsung dengan sengketa yang muncul akibat dari proses
pemukiman masyarakat. Dalam hal ini peran pendaftaran tanah SDEW, penyelesaian
dari kepala wilayah kecamatan dan desa/ sengketa diutamakan melalui musyawarah
kelurahan sangat penting untuk menyadarkan untuk mufakat. Mengenai adanya hambatan
masyarakat menjaga bersama wilayah tersebut tetap lebih baik diselesaikan dan
perairan SDEW. Selain itu masyarakat juga kemudian didaftarkan tanah SDEW daripada
harus mengetahui bahwa pendaftaran tanah dibiarkan tidak didaftarkan dan kemudian
wilayah SDEW adalah dalam rangka secara perlahan menjadi menyusut dan hilang
inventarisasi sumber daya air dan sama sekali karena beralih fungsi lahan.
bukan untuk pensertipikatan tanah yang akan Bagian sempadan merupakan bagian
dimiliki swasta atau perorangan. sangat penting dalam kelestarian wilayah
Tanda batas apabila khusus untuk permukaan air karena berfungsi sebagai
wilayah perairan adalah batas tertinggi penyangga terhadap kelestarian permukaan
pasang atau permukaan air maksimum ke air. Sempadan wilayah perairan yang disebut
arah darat. Sedangkan apabila digabungkan sebagai kawasan lindung setempat hanya
dengan sempadan adalah batas lebar untuk danau dan waduk. Meskipun demikian,
sempadan yang ditentukan oleh Pemerintah sempadan untuk situ dan embung batas dapat
Daerah. Pada prinsipnya masyarakat atau ditentukan oleh Pemerintah Daerah dengan
pihak lain yang memiliki tanah berbatasan lebar menyesuaikan dengan kondisi dan

212
MONAS: Jurnal Inovasi Aparatur Vol 2 No 2 (2020): 177-190

fungsinya. Wilayah sempadan perlu 1. Sempadan merupakan tanah negara.


dipertimbangkan untuk didaftarkan sebagai Apabila tidak ada penggarapan di atas
satu kesatuan dengan wilayah perairan. tanah negara, Pemerintah/ Pemerintah
Alasan wilayah perairan dan sempadannya Daerah perlu inisiatif menetapkan wilayah
perlu dijadikan satu kesatuan permohonan sempadan dengan Peraturan Daerah.
objek pendaftaran tanah adalah agar lebih Sebaliknya apabila ada penggarapan dan
tertib administrasi dan terintegrasi. penguasaan tanah dalam kurun waktu
Penggabungan areal sempadan dengan lama, maka perlu penyelesaian menurut
wilayah perairan sebagai satu objek ketentuan yang berlaku. Tanah sempadan
pendaftaran tanah memiliki resiko gejolak dan permukaan air yang berada di luar
sosial terutama pada wilayah yang kawasan hutan dapat dimohon
berdekatan dengan pemukiman atau tanah pendaftaran tanahnya untuk kepastian
pertanian penduduk. Danau secara umum hukum areal tersebut.
berada pada wilayah yang relatif jauh dari 2. Sempadan merupakan tanah ulayat. Status
pemukiman atau berada di dalam kawasan tanah sempadan menjadi milik ulayat.
hutan sehingga terlindungi. Waduk sebagai Sedangkan wilayah permukaan air
danau buatan lebih terjaga karena terdapat dikuasai oleh negara dan tidak dapat
wilayah penyangga sebagai satu kesatuan diberikan kepemilikan kepada
wilayah. Sedangkan situ dan embung dengan perseorangan, kelompok masyarakat, atau
wilayah permukaan air yang relatif sempit badan usaha. Dalam hal pengelolaan dan
dan berada dekat dengan pemukiman, tidak pemanfaatannya adalah dengan
memiliki sempadan yang memadai. Bahkan melibatkan masyarakat hukum adat
di daerah yang sangat ramai dengan setempat.
penduduk, sebagian areal situ sudah menjadi 3. Sempadan merupakan tanah bekas milik
tanah timbul yang digarap untuk pertanian adat. Apabila kondisi eksisting terdapat
atau dimanfaatkan secara liar untuk berbagai penggunaan yang mengancam kelestarian
penggunaan. wilayah permukaan air, maka Pemerintah/
Sempadan danau diatur berdasarkan Pemerintah Daerah perlu membebaskan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan sesuai dengan peraturan perundang-
Perumahan Rakyat Republik Indonesia undangan mengenai pengadaan tanah.
Nomor 28/Prt/M/2015 Tentang Penetapan 4. Sempadan merupakan tanah terdaftar.
Garis Sempadan Sungai Dan Garis Sempadan Penyelesaian terhadap kategori ini adalah
Danau. Pengertian sempadan danau menurut dengan prosedur pengadaan tanah untuk
peraturan tersebut adalah luasan lahan yang kepentingan umum.
mengelilingi dan berjarak tertentu dari tepi Status tanah situ, danau, embung dan
badan danau yang berfungsi sebagai kawasan waduk (SDEW) yang telah terdaftar tersebut
pelindung danau. Batasan mengenai lebar adalah menjadi milik instansi pemerintah
sempadan danau adalah penetapan sempadan yang berkepentingan yang menguasai bidang
oleh Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai tanah dengan jenis hak yang diberikan adalah
dengan letak lokasi danau. Penetapan oleh Hak Pakai. Pengertian Hak Pakai tersebut
Gubernur adalah apabila letak danau meliputi adalah selama dikuasai dan dimanfaatkan
sebagian wilayah beberapa kabupaten/kota. oleh instansi yang bersangkutan, maka status
Penetapan sempadan danau tidak boleh hak tetap berlaku. Dalam hal ini pemanfaatan
dilakukan secara sepihak oleh Pemerintah oleh instansi yang bersangkutan adalah sesuai
Daerah karena harus berdarkan kajian yang dengan aturan perundang-undangan yang
meliputi: berlaku di bidang sumber daya air.
- Pola pengelolaan sumber daya air Menurut Pasal 7 Undang-Undang
- Karakterisktik danau Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya
- Kondisi sosial budaya masyarakat Air bahwa sumber daya air tidak dapat
setempat dimiliki dan atau dikuasai oleh perseorangan,
- Kegiatan operasi dan pemeliharaan kelompok masyarakat, atau badan usaha.
danau Termasuk di dalamnya adalah BUMN/
Penentuan sempadan situ, danau, BUMD karena termasuk kelompok usaha.
embung dan waduk dapat dikategorikan Hal tersebut dapat dimengerti karena situ,
sebagai berikut: danau, embung dan waduk adalah kekayaan

213
MONAS: Jurnal Inovasi Aparatur Vol 2 No 2 (2020): 177-190

negara yang harus dimanfaatkan untuk pembantuan dari Pemerintah Pusat ke


kepentingan rakyat. Tetapi untuk pengelolaan Pemerintah Daerah untuk menjaga situ-situ.
dapat dilakukan oleh BUMN/ BUMD Sedangkan dalam jangka panjang diperlukan
bekerjasama dengan Pemerintah/ Pemerintah payung hukum kerjasama pengelolaan atau
Daerah. serah kelola Situ Cikaret dari Pemerintah
Pemberian Hak Pengelolaan Pusat ke Pemerintah Daerah.
sebenarnya dapat dilakukan tetapi harus Apabila tanah masyarakat sekitar
mendapat pesetujuan dari beberapa instansi belum bersertipikat dapat didorong untuk
yang berwenang karena menyangkut mengikuti program sertipikat secara massal
pemanfaatan tubuh air. Selain itu dengan melalui Pendaftaran Tanah Sistematis
memberikan kesempatan pada pihak lain Lengkap. Masyarakat yang kemudian telah
untuk memanfaatkan sebagian atau seluruh memperoleh sertipikat dapat digerakkan
areal di atas tanah Hak Pengelolaan tersebut melalui program pemberdayaan masyarakat
memiliki resiko terjadinya penyalahgunaan yang dipadukan dengan gerakan pelestarian
tujuan pengelolaan sumber daya air. lingkungan SDEW. Pendapat Yadri (2014)
Setelah tanah areal situ, danau, bahwa pemerintah daerah perlu mengajak
embung dan waduk (SDEW) didaftarkan, masyarakat setempat dengan terlebih dahulu
maka strategi pengelolaan situ yang harus melibatkan tokoh masyarakat membentuk
dilakukan oleh intansi yang berwenang kelompok kerja dengan tugas secara
adalah: bersama-sama melakukan pengawasan dan
1. Mengamankan dan memelihara tanda pengendalian agar kondisi alamiah dan fungsi
batas dan keliling area SDEW. situ tidak terganggu. Dengan demikian secara
2. Mengelola dan memanfaatkan SDEW ekonomi taraf hidup masyarakat dapat
sesuai dengan peraturan perundang- terangkat dan di sisi lain kelestarian
undangan yang mengikat. lingkungan melalui partisipasi masyarakat
3. Mengamankan dan memelihara ekosistem dapat terwujud.
SDEW agar tidak terjadi kerusakan yang Keterlibatan masyarakat dalam
signifikan. pengelolaan danau telah ditunjukkan oleh
4. Melibatkan masyarakat melalui program masyarakat sekitar Danau Ranau yaitu
konservasi berbasis masyarakat masyarakat Desa Lumbok, Kecamatan
(community based conservation program). Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung
Pemerintah dalam hal ini instansi Barat. Model yang dikembangkan adalah
kementerian/ lembaga pemerintah atau Community Based Tourism (CBT) yaitu
Pemerintah Daerah harus dapat bekerja sama pengembangan pariwisata dengan partisipasi
dengan masyarakat sekitar. Hal ini penting masyarakat baik sebagai pelaku usaha
karena dengan pola kerja sama dan maupun konsep penyajian atraksi pariwisata.
menumbuhkan rasa memiliki masyarakat Melalui pengembangan pariwisata seperti ini
dapat turut menjaga kelestarian lingkungan masyarakat terpanggil untuk menyiapkan
ekonsistem SDEW. Selain itu dengan instansi tempatnya semenarik mungkin agar diminati
lain yang terkait termasuk kalangan oleh para turis (Prasetya & Ansar, 2017).
perguruan tinggi, lembaga nirlaba dan Lebih lanjut Yandri (2014)
kalangan lain perlu dijalin kerjasama untuk mengusulkan perlunya regulasi yang
berbagai hal. memberikan peran partisipasi masyarakat
Supriyadi et al. (2015) mengemukakan dalam menjaga sumber daya perairan dengan
pentingnya kerjasama antara instansi terkait. semangat desentralisasi. Bagi masyarakat
Dalam kasus pengelolaan Situ Cikaret di program pemeliharaan dengan sistem
Kabupaten Bogor sebagai objek desentralisasi atau bottom-up memberikan
penelitiannya diperoleh gambaran bahwa keleluasaan sehingga mendorong partisipasi
pengelolaan situ oleh Pemerintah Pusat warga dalam pengelolaan situ. Selain itu
dalam hal ini oleh BBWS Ciliwung masyarakat memiliki kearifan lokal (local
Cisadane, tetapi dalam praktiknya institusi wisdom) dalam mengamankan kelestarian
tersebut hanya menjalankan kewenangan dan situ.
tugas dan bukan atas dasar manfaat situ. Oleh
karena itu Saran penelitian tersebut dalam
jangka pendek perlu adanya program tugas

214
MONAS: Jurnal Inovasi Aparatur Vol 2 No 2 (2020): 177-190

SIMPULAN DAN SARAN Pengelolaannya. Cibinong: Prosiding


Pertemuan Ilmiah Tahunan MLI I.
Situ, danau, embung dan waduk Hasim. (2018). Perspektif Ekologi Politik
(DEW) merupakan sumber daya air yang Kebijakan Pengelolaan Danau
harus dilestarikan dari ancaman kerusakan Limboto. Jurnal Ilmu Administrasi,
lingkungan akibat aktivitas penduduk sekitar. 7(1), 44-52. Doi:
Upaya pengamanan SDEW adalah dengan
https://doi.org/10.31227/osf.io/4vjef
pendaftaran tanah yang meliputi areal
Hidayat, D., Elvyra, R., & Fitmawati. (2015,
permukaan air dan sempadannya. 02). Keanekaragaman Plankton Di
Pendaftaran tanah areal SDEW memberikan Danau Simbad Desa Pulau
keuntungan yaitu batas areal SDEW yang Birandang Kecamatan Kampar
jelas secara fisik dan yuridis, data yang jelas
Timur Kabupaten Kampar Provinsi
untuk inventarisasi aset negara/ daerah serta Riau. Jurnal Online FMIPA, 2(1),
dasar perhitungan program konservasi dan 115-129.
pengelolaan. Areal SDEW yang dapat Imamuddin, M. (2015). Evaluasi Kapasitas
didaftarkan adalah yang berada di tanah Tampungan Setu Tarisi Kabupaten
negara di luar kawasan hutan. Untuk areal
Majalengka. Prosiding SEMNASTEK
yang masih berada di tanah milik diupayakan
Fakultas Teknik Universitas
perolehan tanah melalui mekanisme Muhammadiyah (hal. 1-18). Jakarta:
pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Setelah dilakukan pendaftaran tanah
Jorgensen, S. E. (2008). Freshwater Lakes. In
areal SDEW maka Pemerintah/Pemerintah Jorgensen S.E (ed), Ecology
Daerah mencatat sebagai barang milik Ecosystem (pp. 270-271).
negara/daerah. Data SDEW yang tercatat
Amsterdam: Elsevier B.V.
sebagai barang milik negara/daerah akan Kartamihardja, E. S., Purnomo, K., & Umar,
menjadi masukan untuk alokasi anggaran C. (2009). Sumber Daya Ikan
pemeliharaan. Perairan Terabaikan. Jurnal
Pemerintah atau Pemerintah Daerah Kebijakan Perikanan Indonesia, I(1),
yang telah memiliki SDEW sebagai aset
1-15.
milik negara/daerah wajib memelihara batas
Doi:http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.1
wilayah agar tidak berkurang atau bahkan .1.2009.1-15
hilang. Salah satu upaya yang efektif adalah Kasim, R. Z., Khadijah, L. U., & Nugeraha,
melakukan kerjasama dengan masyarakat A. (2020, 01). Perencanaan Lanskap
dalam bentuk pengelolaan dan pelestarian
Untuk Pelestarian Kawasan Wisata
SDEW secara partisipatif. Selain itu perlu Danau Limboto, Gorontalo (Studi
dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat Kasus Sub-DAS Payunga). Tornare-
agar masyarakat tidak menggarap lahan Journal of Sustainable Tourism
sempadan SDEW. Research, 2(1), 13-17.
Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990
DAFTAR PUSTAKA tentang Pengelolaan Kawasan
Djangu, A., Rondonuwu, D. M., & Rieneke, Lindung. Retrieved from
L. S. (2017). Analisis Perubahan http://www.bphn.go.id/data/documen
Penggunaan Lahan Di Kawasan Tepi ts/90kp032.pdf
Danau Galela Kabupaten Halmahera Mamondol, M. R. (2018). Fungsi Strategis
Utara. Jurnal Spasial Perencanaan Danau Poso, Gangguan
Wilayah dan Kota, 4(3), 96-107. Keseimbangan Ekosistem, dan
Faqih, N. (2014). Analisis Kehilangan Air Upaya Penanggulangannya.
Waduk Akibat Gulma Enceng Simposium Asosiasi Teolog
Gondok (Eichhornia Crassipes). Indonesia (hal. 1-25). Poso: Asosiasi
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Teolog Indonesia.
Kepada Masyarakat, 1(3), 149-155. Doi:https://doi.org/10.31227/osf.io/9
Haryani, G. S. (2013). Kondisi Danau di v8kg
Indonesia dan Strategi Narayana, A.,Wibowo, B. K., Kadir, A., &
Kurniani, D. (2014). Perencanaan
Embung Tamanrejo Kecamatan

215
MONAS: Jurnal Inovasi Aparatur Vol 2 No 2 (2020): 177-190

Sukorejo, Kabupaten Kendal. Jurnal Kawasan Danau Ranau Lumbok


Karya Teknik Sipil, 3(3), 736-746. Seminung Lampung Barat. Plano
Retrieved from http://ejournal- Madani, 6(1), 60 - 72.
s1.undip.ac.id/index.php/jkts Prianto, E., Umar, C., Kartamihardja, E. S.,
Nontji, A. (2017). Danau-Danau Alami & Husnah. (2017). Pengelolaan dan
Nusantara. Jakarta: Pusat Penelitian Pemanfaatan Perairan Embung dan
Limnologi, Lembaga Ilmu Bendung di Provinsi Nusa Tenggara
Pengetahuan Indonesia. Timur. Jurnal Kebijakan Perikanan
Pamudjianto, A., & Sutiono, W. (2018). Indonesia, 9(2), 105-114.
Pemanfaatan Air Danau Sebagai Doi:http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.9.2
Sumber Air Untuk Irigasi. INA-Rxiv, .2017.105-114
1-5. Rejekiningrum, P. (2014). Dampak
Doi:https://doi.org/10.31227/osf.io/w Perubahan Iklim terhadap Sumberdaya
y2uc Air: Identifikasi, Simulasi, dan
Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor Rencana Aksi. Jurnal Sumberdaya
1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Lahan, 8(1), 1-15. Doi:
Danau Limboto. Retrieved from http://dx.doi.org/10.2017/jsdl.v8n1.201
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Detai 4.%25p
ls/67258 Supriyadi, A., Syaufina, L., & Ichwandi, I.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (2015). Evaluasi Kebijakan
Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Situ Cikaret, Kabupaten
Pengelolaan Danau. Retrieved from Bogor. Jurnal Limnotek, 22(1), 52-63.
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Detai Doi:http://dx.doi.org/10.14203/limnote
ls/61832 k.v22i1.31
Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019
Kepala BPN Nomor 30 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air. Retrieved
tentang Pendaftaran Tanah Situ, from
Danau, Embung dan Waduk. Retrieved https://jdih.esdm.go.id/storage/docume
from nt/UU_Nomor_17_Tahun_2019.pdf
https://www.atrbpn.go.id/Publikasi/Per Wantasen, S., Sudarmadji, Sugiharto, E., &
aturan-Perundangan Suprayogi, S. (2012, 07). Dampak
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Transformasi Nitrogen Terhadap
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Lingkungan Biotik Di Danau Tondano
Nomor 28/Prt/M/2015 Tentang Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal
Penetapan Garis Sempadan Sungai Manusia dan Lingkungan, 19(2), 143-
Dan Garis Sempadan Danau. Retrieved 149.
from Yandri, P. (2014). Pengelolaan Situ/Rawa Di
http://sda.pu.go.id/bbwscitarum/downl Indonesia: Isu Desentralisasi,
oad/peraturan-menteri-pupr-no-28- Partisipasi Warga, Dan Instrumen
tahun-2015-tentang-penetapan-garis- Ekonomi. Seminar Nasional UT 2014
sempadan-sungai-dan-garis-sempadan- (hal. 1-21). Jakarta: Universitas
danau/ Terbuka.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah. Retrieved
from
https://www.atrbpn.go.id/Publikasi/Per
aturan-Perundangan
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/ Daerah. Retrieved from
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Deta
ils/5464/pp-no-27-tahun-2014
Prasetya, D. B., & Ansar, Z. (2017, April).
Pengembangan Desa Wisata Berbasis
Community Based Tourism Pada

216

Anda mungkin juga menyukai