Anda di halaman 1dari 17

DATA

No KINERJA UTAMA MASALAH PRIORITAS


LAKI-LAKI
1 Pencapaian Wajib belajar 12 Tahun

Masih tingginya angka putus sekolah 453

Masih tingginya angka tidak melanjutkan 1,373

Belum ada
Masih adanya anak yang sama sekali belum data
mengecap bangku sekolah
GENDER ANALISIS PATHWAY (GAP)

DATA FAKTOR
PENYEBAB
PEREMPUAN AKSES PARTISIPASI KONTROL MANFAAT
Siswa Laki-laki Data kualitatif Masih adanya Internal = Belum
masih lebih Kontrol kasus anak maksimalnya
dominan dalam Dukungan dan orangtua tidak sekolah pendataan ATS
mengakses motivasi dari
sekolah orangtua untuk
menyekolahkan
625
anak perempuan
lebih besar
dibandingkan
anak laki-laki

Faktor minimnya
sumber daya

Belum
maksimalnya
koordinasi lintas
OPD

Eksternal = Masalah
ekonimi, Pandemi
1,547 Covid, kesehatan,
dan faktor
lingkungan
Belum ada
data
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM TUJUAN ANGGARAN
OUTPUT OUTCOME
Melakukan pendataan Menurunnya jumlah Jumlah anak Persentase anak
yang lebih intensif anak tidak sekolah baik yang ke sekolah yang kembali ke
dengan melibatkan laki-laki maupun anak sekolah
semua stakeholder perempuan
terkait

Membentuk TIM Kerja


Penanganan ATS

Pertemuan Koordinasi

melakukan sosialisasi
dan edukasi terhadap
orangtua dan anak

Membangun kemitraan
dengan pihak eksternal.

Pengembalian anak ke
sekolah melalui
Program Lisua
Massikola
Monitoring dan
evaluasi
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KAB.BULUKUMBA
Matrik Gender Analysis Pathway (GAP)
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6
kebijakan dan Rencana
Isu Gender
Nama kedepan
Data Pembuka
Kebijakan/Program/ Sebab
Wawasan Reformulasi
Kegiatan Faktor Kesenjangan Kesenjangan Sebab Kesenjangan Eksternal
Tujuan
Internal
-Tingkat angka - Akses anak laki-laki Wabah covid berdampak pada Menurunnya
putus sekolah di untuk melanjutkan Belum banyaknya orangtua yang jumlah anak
Urusan Kab.Bulukumba sekolah lebih rendah maksimalnya kehilangan pekerjaan dan berakibat tidak sekolah
yaitu 7,5% dibandingkan anak pendataan ATS pula pada tingginya angka anak baik laki-laki
(berdasarkan data perempuan tidak sekolah maupun anak
tahun 2022 Minimnya Karena masalah ekonomi, anak laki- perempuan
sebanyak 1078 sumber daya laki putus sekolah dengan alasan
Bidang Urusan anak putus dalam rangka membantu orangtua mencari nafkah
sekolah, laki-laki memaksimalkan
625 dan upaya
perempuan 453 ) - Dukungan dan penanganan
motivasi dari orangtua Dampak pergaulan mengakibatkan
ATS minat belajar anak menjadi menurun
untuk menyekolahkan
Masih tingginya anak laki-laki
angka tidak perempuan lebih Putus sekolah disebabkan karena
melanjutkan (ATM rendah dibandingkan terjadinya pernikahan dini
tahun 2022 anak perempuan
sebanyak 2.920 disebabkan masalah
anak, laki-laki ekonomi
1.547 dan
Program perempuan - Penentuan anak untuk
1.373) bersekolah di bawah
kendali orangtua
Program - Penentuan anak untuk
bersekolah di bawah
kendali orangtua
-Masih adanya
anak yang sama
sekali belum
Kegiatan mengecap
bangku sekolah - ATS laki-laki lebih
(belum ada data tinggi dibanding anak
kuantitatif) perempuan

-Jumlah anak
yang telah
dikembalikan ke
bangku sekolah
adalah sebanyak
240 orang pada
tahun 2022 (Laki-
laki = 100 orang
dan perempuan =
140 orang) Dari
Sub Kegiatan
dua Desa (136
Desa dan
Kelurahan)

- Masih terdapat
anak yang belum
sama sekali
mengecap
bangku sekolah
(data belum
tersedia)

Tujuan Sub Kegiatan

Catatan
A. Implementasi GAP sebagaimana matriks di atas bisa diletakkan sebagai pola pikir dalam penyusunan suatu dokumen kebijakan, atau sebagai dokumen suatu
program atau kegiatan tertentu yang dipilih sesuai dengan prioritas
Implementasi GAP sebagaimana matriks di atas bisa diletakkan sebagai pola pikir dalam penyusunan suatu dokumen kebijakan, atau sebagai dokumen suatu
program atau kegiatan tertentu yang dipilih sesuai dengan prioritas
B. GAP di tingkat program dapat dilakukan apabila kegiatan-kegiatan yang ada didalamnya berdasarkan ketentuan permendagri Nomor 13 tahun 2006 merupa
dan atau lokasi yang sama
C. Apabila kegiatan -kegiatan dalam sebuah program sangat beragam,atau sangat banyak,berbeda ciri dan atau lokasi maka analisis gender menggunaka
Berbasis kegiatan
Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
ebijakan dan Rencana
Pengukuran Hasil
kedepan

Basis Data Indikator


Rencana Aksi
(Base-Line Kinerja

-Melakukan Data anak Output : Jumlah


pendataan putus sekolah ATS laki-laki dan
yang lebih = 3998 yang perempuan yang
intensif dengan tersebar di 10 dikembalikan ke
melibatkan Kecamatan sekolah pada
semua dengan tahun 2024
stakeholder perincian
terkait Laki-laki =
(identifikasi 2.172 dan
data : perempuan =
penyebab, 1.826
faktor kembali
bersekolah)

Jumlah anak
yang telah
dikembalikan
ke bangku
sekolah
-Membentuk adalah
tim kerja sebanyak 240
penanganan orang pada
ATS tahun 2022
dengan
perincian
Laki-laki =
dikembalikan
ke bangku
sekolah
-Membentuk adalah
tim kerja sebanyak 240
penanganan orang pada
ATS tahun 2022
dengan
perincian
Laki-laki =
-Pertemuan Outcome :
100 orang
Koordinasi Tim dan Menurunnya
persentase ATS
perempuan =
dari …....%
-Melakukan 140 orang
Menjadi …......%
sosialisasi dan dari 2 Desa
edukasi Sasaran (total
terhadap 136 Desa dan
orangtua dan Kelurahan)
anak

-Membangun
kemitraan
dengan pihak
eksternal.

-Pengembalian
anak ke Indikator
sekolah OutCome
melalui
Program Lisua
Massikola

-Monitoring
dan evaluasi

kan, atau sebagai dokumen suatu rencana kebijakan atau


kan, atau sebagai dokumen suatu rencana kebijakan atau

gri Nomor 13 tahun 2006 merupakan kegiatan dengan ciri

aka analisis gender menggunakan GAP

Bulukumba, Maret 2023


Kepala Dinas

ANDI BUYUNG SAPUTRA, S.STP., M.Si


Pangkat : Pembina Tk.I
NIP : 198111102000121002
KERANGKA ACUAN KERJA

PERANGKAT DAERAH :
PROGRAM :
TUJUAN PROGRAM :
KEGIATAN :
ANGGARAN :
VOLUME :

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
2. Gambaran Umum

B. Penerima Manfaat

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

Matriks Waktu Pelaksanaan

Tahun 2021/2022
Tahapan (Diambil dari Rencana
NO Aksi GAP Langkah 7 atau RA
PADA Kolom (GBS) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Nov Des

1
2
3
4
5
6
7
8
9

D. Waktu Pencapaian Keluaran


E. Biaya Yang diperlukan
Sumber Dana untuk melaksanakan kegiatan .........................................................,akan dibebankan pada anggaran DPA SKPD Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan Bulukumba Tahun 2023 Sebesar Rp.500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah).

Bulukumba, Maret 2023


Kepala Dinas

ANDI BUYUNG SAPUTRA, S.STP., M.Si


Pangkat : Pembina Tk.I
NIP : 198111102000121002
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KAB.BULUKUMBA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

INDIKATOR TOLOK UKUR KINERJA


Capaian Program
Masukan

Keluaran

Hasil

kelompok Sasaran Kegiatan

Plt.
A DAN ANGGARAN
EBUDAYAAN KAB.BULUKUMBA
LAWESI SELATAN
NGGARAN 2023

TARGET KINERJA
...........%

RP...........

.......... Orang

.............%

Bulukumba, 2 Juni 2022


Kepala Dinas

Drs.H.AKHMAD JANUARIS
Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP : 196401121988031018
PERNYATAAN ANGGARAN GENDER
(GENDER BUDGET STATEMENT)

SKPD : DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KAB.BULUKUMBA


TAHUN ANGGARAN : 2024

NO, PROGRAM URAIAN


1 URUSAN 1. URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR
BIDANG URUSAN 1.01.URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN
PROGRAM 1.01.02 Program Pengelolaan Pendidikan
KEGIATAN 1.01.02.2.01. Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar
1.01.02.2.02. Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
1.01.02.2.04. Pengelolaan Pendidikan Non Formal/Kesetaraan
SUB KEGIATAN 1.01.02.2…........menyesuaikan…........
2 Jumlah Anak Tidak Sekolah laki-laki dan perempuan yang dikembalikan ke sekolah
OUTPUT KEGIATAN pada tahun 2024

3 ANALISIS SITUASI 1. Data Pembuka Wawasan


Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat dasar dan
penting bagi suatu bangsa. Kesempatan memperoleh pendidikan diberikan
kepada seluruh masyarakat baik laki-laki maupun perempuan dengan harapan
agar kelak pembangunan dapat dilaksanakan oleh masyarakat dengan kualitas
pendidikan yang baik tanpa membedakan antara laki-laki dan perempuan.

Program wajib belajar 12 tahun yang dicanangkan pemerintah pada hakikatnya


nerupakan satu kesatuan yang holistik menyeluruh dan pada tiap jenjang
pendidikan yang berkaitan antara satu dengan lainnya dan selain itu
menyangkut potensi dan kualitas SDM pada satu wilayah. Sehingga diperlukan
komitmen dan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas dan
kuantitas layanan pendidikan.

Dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan pendidikan di Kabupaten


Bulukumba, terdapat tantangan tersendiri dalam implementasinya dengan
masih tingginya angka putus sekolah. Tingkat angka putus sekolah pada jenjang
pendidikan SD dan SMP berdasarkan data tahun 2022 ada pada kisaran 7,5%
dengan jumlah anak sebanyak 1.078 orang yang terdiri dari 625 anak laki-laki
dan 453 anak perempuan.

Selain itu diperoleh pula data adanya anak yang tidak melanjutkan sekolah (lulus
SD tetapi tidak lanjut ke SMP dan lulus SMP tetapi tidak lanjut ke SMA) pada
tahun 2022 sebanyak 2.920 anak yang terdiri dari 1.547 anak laki-laki dan 1.373
anak perempuan.

Dari data tersebut terakumulasi jumlah anak yang tidak bersekolah pada usia 7-
15 tahun sebanyak 3.998 anak yang tersebar di 136 Desa dan Kelurahan pada 10
Kecamatan dengan perincian Laki-laki sebanyak 2.172 dan perempuan sebanyak
1.826 anak.
Untuk meminimalisir angka anak tidak sekolah, pada tahun 2022 juga telah
dilakukan upaya pengembalian anak ke sekolah kerjasama Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan dengan stakeholder terkait melalui metode pendampingan secara
persuasif dengan sosialisasi dan motivasi kepada anak untuk kembali bersekolah.
Terhadap dua desa sasaran, telah dikembalikan ke bangku sekolah sebanyak
240 orang yang terdiri dari laki-laki = 100 orang dan perempuan = 140 orang .
Tentunya ini masih sedikit jika dibandingkan dengan total keseluruhan anak
tidak sekolah, sehingga diperlukan intervensi yang lebih maksimal pada tahun
yang akan datang.

2. Isu dan Faktor Kesenjangan Gender


Faktor kesenjangan dapat didentifikasi sebagai berikut :
- Anak laki-laki yang tidak sekolah lebih tinggi dibanding anak perempuan
Akses anak laki-laki untuk melanjutkan sekolah lebih rendah dibandingkan anak
-
perempuan
Dukungan dan motivasi dari orangtua untuk menyekolahkan anak laki-laki
- perempuan lebih rendah dibandingkan anak perempuan yang disebabkan oleh
persoalan ekonomi
- Penentuan anak untuk bersekolah cenderung di bawah kendali orangtua

Sebab kesenjangan internal :

Belum maksimalnya penanganan ATS yang disebabkan belum adanya kelompok


-
kerja terpadu lintas bidang dalam hal penanganan ATS
Masih minimnya sumberdaya dalam rangka memaksimalkan upaya penanganan
-
ATS

Sebab kesenjangan eksternal :

Wabah covid berdampak pada banyaknya orangtua yang kehilangan pekerjaan


-
dan berakibat pula pada tingginya angka anak tidak sekolah
Anak laki-laki umumnya putus sekolah dengan alasan membantu orangtua
-
mencari nafkah
Terjadinya pernikahan dini menyebabkan anak enggan lagi untuk kembali
-
bersekolah
Dampak lingkungan pergaulan mengakibatkan minat belajar anak menjadi
-
menurun
4 CAPAIAN PROGRAM 1. Tolok Ukur
Menurunnya jumlah anak tidak sekolah baik laki-laki maupun anak perempuan
2. Indikator dan Target Kinerja

a. Indikator Output Jumlah anak yang dikembalikan ke sekolah

b. Indikator Otcome Menurunnya persentase anak tidak sekolah

c. Indikator Dampak Meningkatnya persentase anak kembali ke sekolah

5 JUMLAH Rp.310.000.000 (Tiga Ratus Sepuluh Juta Rupiah)


ANGGARAN
PROGRAM
6 RENCANA AKSI Pendataan Anak Tidak Sekolah (Dilakukan Oleh internal OPD Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan)
Masukan RP.30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah)

Aktivitas 1
Keluaran Jumlah anak tidak sekolah pada 10 Kecamatan di
Kabupaten Bulukumba

Hasil Tersedianya data riil anak tidak sekolah pada 10


Kecamatan di Kabupaten Bulukumba

Pembentukan TIM Pokja Penanganan ATS


Aktivitas 2

Masukan RP.5.000.000,- (Lima Juta Rupiah)


Keluaran SK Tim Pokja Penanganan ATS
Hasil Distribusi tugas dan fungsi TIM Pokja Penanganan ATS
Pertemuan Koordinasi TIM
Aktivitas 3

Masukan RP.15.000.000,- (Lima Belas Juta Rupiah)


Keluaran Notulen Pertemuan
Hasil Tindak Lanjut Pelaksanaan
Sosialisasi dan Edukasi Terhadap Orangtua dan Anak
Aktivitas 4

Masukan RP.50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah)


Keluaran Jumlah Orangtua dan Anak yang Mengikuti Sosialisasi
Hasil Pemahaman tentang Pentingnya bersekolah
Membangun Kemitraan dengan Pihak Eksternal
Masukan RP.10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)
Aktivitas 5

Keluaran Mitra yang berperan sebagai donatur dalam membantu


kesuksesan penanganan anak tidak sekolah
Hasil Dukungan anggaran dari kemitraan yang sifatnya tidak
mengikat untuk kesuksesan program
Pengembalian Anak ke Sekolah
Aktivitas 6

Masukan RP.150.000.000,- (Seratus Limapuluh Juta Rupiah)


Keluaran Jumlah anak yang kembali bersekolah

Hasil Penurunan angka anak tidak sekolah


Monitoring dan Evaluasi
Masukan RP.50.000.000,- (Seratus Limapuluh Juta Rupiah)
Aktivitas 7

Keluaran Laporan monitoring dan Evaluasi


Hasil Terpantaunya anak yang kembali sekolah dan
ketersediaan data anak yang kembali sekolah

Bulukumba, Maret 2023


Kepala Dinas
ANDI BUYUNG SAPUTRA, S.STP., M.M
Pangkat : Pembina Tk.1
NIP : 198111102000121002

Anda mungkin juga menyukai