Anda di halaman 1dari 4

GANGGUAN PSIKOTIK

No. Dokumen : XXX/SOP/P/MM/


YYYY
Standar
Operasional No. Revisi : 00

Prosedur TanggalTerbit : DD/MM/YYYY

Halaman : 1/1

PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas dr. WIJI HARTONO


BALEENDAH NIP...........................

Gangguan psikotik adalah gangguan yang ditandai dengan ketidakmampuan


1. Pengertian
atau hendaya berat dalam menilai realita, berupa sindroma (kumpulan gejala),
antara lain dimanifestasikan dengan adanya halusinasi dan waham..

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penatalaksaan gangguan psikotik


2. Tujuan

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Baleendah Nomor..... tentang Kebijakan


3. Kebijakan
Layanan Klinis
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
1. Dokter menetapkan rencana penatalaksanaan
5. Prosedur/
a. Intervensi Psikososial
Langkah-
b. Konseling pasien dan keluarga
langkah
c. Farmakologi
- Berikan obat antipsikotik: Haloperidol 2-3 x 2-5 mg/hari atau
Risperidon 2x 1-3 mg/hari atau Klorpromazin 2-3 x 100-200
mg/hari. Untuk haloperidol dan risperidon dapat digabungkan
dengan benzodiazepin (contoh: diazepam 2-3 x 5 mg, lorazepam
1-3 x 1-2 mg) untuk mengurangi agitasi dan memberikan efek
sedasi. Benzodiazepin dapat ditappering-off setelah 2-4 minggu.
- Intervensi sementara untuk gaduh gelisah dapat diberikan
tambahan injeksi intra muskular diazepam untuk mengurangi
dosis ntipsikotiknya dan menambah efektivitas terapi. Setelah
stabil segera rujuk ke RS/RSJ.
- Jika timbul efek samping ekstrapiramidal seperti tremor,
kekakuan, akinesia, dapat diberikan triheksifenidil 2-4 x 2 mg;
jika timbul distonia akut berikan injeksi diazepam atau
difenhidramin, jika timbul akatisia (gelisah, mondar mandir
tidak bisa berhenti bukan akibat gejala) turunkan dosis
antipsikotik dan berikan beta-blocker, propranolol 2-3 x 10-20
mg.
d. Kunjungan Rumah (home visit)
e. Rujukan apabila
1. Pada kasus baru dapat dirujuk untuk konfirmasi diagnostik ke
fasyankes sekunder yang memiliki pelayanan kesehatan jiwa
setelah dilakukan penatalaksanaan awal.
2. Kondisi gaduh gelisah yang membutuhkan perawatan inap
karena berpotensi membahayakan diri atau orang lain segera
dirujuk setelah penatalaksanaan awal.

2. Dokter melakukan pencatatan dan pelaporan dalam rekam medis.


6. Diagram Dokter menetapkan rencana penatalaksanaan
Alir(jika
dibutuhkan)

Ada kriteria rujukan


Rujuk
Ya

Tidak

a. . Intervensi Psikososial

b. Konseling pasien dan keluarga

c. Farmakoterapi

- Berikan obat antipsikotik: Haloperidol 2-3 x 2-5 mg/hari atau Klorpromazin 2-3
x 100-200 mg/hari. Untuk haloperidol dapat digabungkan dengan
benzodiazepin (contoh: diazepam 2-3 x 5 mg, lorazepam 1-3 x 1-2 mg) untuk
mengurangi agitasi dan memberikan efek sedasi. Benzodiazepin dapat
ditappering-off setelah 2-4 minggu.

- Intervensi sementara untuk gaduh gelisah dapat diberikan tambahan


injeksi intra muskular diazepam untuk mengurangi dosis ntipsikotiknya dan
menambah efektivitas terapi. Setelah stabil segera rujuk ke RS/RSJ.

- Jika timbul efek samping ekstrapiramidal seperti tremor,kekakuan,


akinesia, dapat diberikan triheksifenidil 2-4 x 2 mg; jika timbul distonia akut
berikan injeksi diazepam atau difenhidramin, jika timbul akatisia (gelisah,
mondar mandir tidak bisa berhenti bukan akibat gejala) turunkan dosis
antipsikotik dan berikan beta-blocker, propranolol 2-3 x 10-20 mg.

d. Kunjungan Rumah (home visit)

Dokter membuat pencatatan dan pelaporan dalam rekam medis

Pasien pulang
7. Unit Terkait Layanan pemeriksaan lansia, umum

8. Dokumen Rekam medis


Terkait

9. Rekaman
Historis Tanggal mulai
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai