Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS

(Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester)

Dosen Mata Kuliah :


Nurleila Jumati, S.Psi.,MM
Disusun oleh :
Nuryanti Afifah (19012155)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab karena rahmat dan nikmat-Nyalah saya dapat
menyelesaikan sebuah tugas makalah Komunikasi Bisnis ini, yang diberikan oleh Nurleila Jumati,
S.Psi.,MM selaku dosen Pengajar Komunikasi Bisnis.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk meyelesaikan tugas dari dosen yang bersangkutan agar
memenuhi tugas yang telah di tetapkan, dan juga agar setiap mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan
makalah. Makalah ini berjudul “Gambaran Komunikasi Bisnis yang Terjadi di Peusahaan, Baik Secara
Formal Maupun Informal (termasuk Good Will dan Bad News)”.

Adapun sumber – sumber dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari beberapa buku yang membahas
tentang materi yang berkaitan dan juga melalui media internet. Saya sebagai penyusun makalah in, sangat
berterima kasih kepada penyedia sumber walau tidak dapat secara langsung untuk mengucapkannya.

Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitupun dengan kami yang masih
seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak sekali kekurangan –
kekurangan yang ditemukan, oleh karena itu kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar – besarnya.
Kami mengharapkan ada kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Surabaya, 09 Juli 2022


Penulis

Nuryanti Afifah

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................3
2.1 Gambaran Umum Kelurahan.............................................................................................3
2.2 Struktur Organisasi............................................................................................................3
2.3 Teori top – down communication, Bottom – up communication, Lateral communication dan
Diagonal communication...................................................................................................3
2.4 Implementasi / pelaksanaan Komunikasi Bisnis di Kelurahan..........................................6
BAB III PENUTUP......................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................8
LAMPIRAN..................................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua
individu atau lebih dengan efektif sehingga bisa dipahami dengan mudah. Sedangkan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan berita atau pesan
dari dua orang atau lebih supaya pesan yang dimaksud bisa dipahami.
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal –
sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Berkomunikasi melalui surat
merupakan komunikasi secara tidak langsung, dikarenakan antara pihak yang berkomunikasi
tidak betatap muka langsung melainkan melalui media surat. Melalui komunikasi, sikap dan
perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi,
komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama
oleh penerima pesan tersebut.
Sebagai insan komunikasi, penting kiranya kita mempelajari mengenai fenomena yang terjadi
pada proses perubahan komunikasi dari dulu hingga saat ini. Tujuannya adalah agar terwujudnya
komunikasi efektif. Maka dari itu penulisan good news, good will dan bad news sangat penting
untuk dibahas dalam makalah yang saya susun karena dengan terciptanya komunikasi yang baik,
maka akan terciptanya hubungan yang akrab antara komunikator dengan komunikan sehingga
tujuan yang ingin dicapai bersama akan terwujud.
Pesan yang disampaikan tentu tidak selalu berbentuk pesan yang positif atau pesan yang
menyenangkan. Bentuk pesan yang juga sering disampaikan adalah pesan yang bersifat negatif
atau yang biasa disebut bad news. Bad news atau kabar buruk adalah pesan yang jika
disampaikan akan memberikan perasaan tidak menyenangkan bagi penerima pesan tersebut. Oleh
karena itu, pembuatan dan penyampaian pesan bad news harus memperhatikan banyak hal serta
harus menggunakan cara yang tepat agar penyampaian pesan dapat dilakukan secara efektif
namun tetap memperhatikan perasaan penerima pesan bad news.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana gambaran umum Kelurahan Boteng?
b. Bagaimana Struktur Organisasi Kelurahan Boteng?
c. Apa itu teori komunikasi bisnis (top – down communication, bottom – up communication,
lateral communication, diagonal communication)?

1
d. Bagaimana implementasi/pelaksanaan komunikasi bisnis di Kelurahan Boteng pada masing –
masing level?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui dan menganalisis gambaran umum kelurahan
b. Untuk mengetahui dan menganalisis struktur organisasi kelurahan tersebut
c. Untuk mengetahui dan menganalisis teori komunikasi bisnis (top – down communication,
bottom – up communication, lateral communication, diagonal communication)
d. Untuk mengetahui dan menganalisis implementasi/pelaksanaan komunikasi bisnis di
Kelurahan Boteng pada masing – masing level

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Balai Desa Boteng
Balai desa Boteng yang bertempat di jl. Raya Boteng No.24, Prambon, Boboh, Kecamatan
Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61174.
2.2 Struktur Organisasi

Kepala Desa
Suliswati
Sekertaris
Desa
Ach. Nur Ali
Kaur. Kaur. TU & Kasi. Kasi. Kasi. Kasun.
Kaur. Kesejahteraa
Perencanaan Umum Pemerintahan Pelayanan Boteng
Keuangan n
Ayu Zainudin Wawan Dwi Feri Adi Wahyu
Putri W. Amar Wahono Mashudi Cahyono Nurcahyo
Ningtyas
Kasun.
Masek
Abdul Munif
Kasun.
Kecipik
Nanang
Koosim

2.3 Teori Komunikasi Bisnis (top – down communication, bottom – up communication, lateral
communication, diagonal communication)
 Top – down communication
Top-down communication merupakan bentuk komunikasi internal yang menggunakan
struktur hierarki. Biasanya, bentuk komunikasi ini dilakukan dari atasan kepada bawahan.
Menurut Ideawake, pada top-down communication informasi dari pejabat tertinggi dalam
perusahaan disaring hingga ke karyawan menggunakan struktur manajerial perusahaan.

3
Setiap jenjang manajerial mempelajari informasi dari jenjang teratas hingga informasi
atau perintah tersebut diteruskan ke semua tingkatan yang relevan di dalam organisasi.
Agar komunikasi dalam bentuk ini berjalan lancar, terdapat empat faktor yang harus
terpenuhi :

 Adanya rasa kedekatan karyawan dengan perusahaan.


 Pesan disampaikan dengan ringkas, jelas, dan selaras dengan tujuan perusahaan.
 Memahami dan menghadapi masalah yang muncul.
 Menghindari praktik hipokrit dalam perusahaan.

Top – down communication akan berjalan lancar jika menggunakan tips berikut ini :

 Memahami lawan bicara yang akan menerima pesan


 Bersikap jujur pada lawan bicara
 Membiarkan lawan bicara menanyakan hal – hal yang masih kurang dipahami
 Bottom – up communication
Berkebalikan dengan top-down, bottom-up communication dilakukan agar atasan atau
perusahaan mendapatkan masukan dari karyawan tentang bisnis untuk membuat
keputusan yang paling tepat.
Dilansir dari Everwise, bottom-up communication terjadi ketika tujuan, proyek, dan tugas
sebagian besar diinformasikan oleh umpan balik karyawan. Karyawan diminta berperan
serta dalam penetapan tujuan. Terkadang, peran karyawan dalam komunikasi ini hanya
berupa feedback kepada perusahaan. Namun, feedback tersebut dapat mempengaruhi
perusahaan dalam mengambil keputusan.
Penerapan bentuk komunikasi ini akan memberikan beberapa keuntungan berikut bagi
perusahaan :
 Meningkatkan komunikasi di seluruh lingkup perusahaan
 Membangun motivasi kerja yang tinggi bagi karyawan
 Membantu perusahaan merumuskan solusi yang tepat dan efektif bagi masalah
yang sedang terjadi
 Meningkatkan kolaborasi antara karyawan dengan jajaran manajerial
 Lateral communication
Komunikasi Horizontal (Komunikasi lateral/menyamping) Komunikasi horizontal
merupakan bentuk komunikasi secara mendatar dimana terjadi pertukaran pesan secara
menyamping dan dilakukan oleh dua pihak yang mempunyai kedudukan yang sama,

4
posisi yang sama, jabatan yang se-level, maupun eselon yang sama dalam suatu
organisasi Organisasi. Komunikasi horizontal diperlukan untuk menghemat waktu dan
memudahkan koordinasi sehingga mempercepat tindakan. Komunikasi horizontal juga
disebut dengan istilah komunikasi lateral. Tujuan komunikasi horizontal yaitu untuk
melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberi informasi kepada bagian yang
memiliki kedudukan yang sejajar
 Diagonal communication
Secara umum, komunikasi diagonal merupakan suatu proses komunikasi yang terjadi
antar individu yang berbeda tingkatan, jabatan, dan kedudukan dalam suatu organisasi.
Bersesuaian dengan namanya, komunikasi diagonal ini berlangsung secara menyilang
tidak terstruktur ke atas ataupun ke bawah seperti arah komunikasi organisasi
kebanyakan.
Bisa dikatakan, dalam komunikasi diagonal ini akan ada beberapa pihak atau bagian
organisasi yang terlewatkan. Hal itu karena fokus dari komunikasi ditujukan secara
langsung pada target yang diperlukan. Tanpa memerlukan peranan dari bagian  lain yang
memfasilitasi tersampainya sebuah informasi. Namun, arah komunikasi yang satu ini
tidak berlaku dalam sebuah organisasi atau kelompok dengan skala yang kecil.
Melainkan lebih sering berlaku dalam organisasi atau kelompok dengan skala yang besar.
Karena keterkaitan antara bagian satu dengan bagian lainnya akan lebih kompleks
adanya. Sehingga tidak akan diherankan lagi, apabila terdapat jenis arah komunikasi ini
di dalamnya. Namun, tetap dalam pelaksanaannya arah komunikasi diagonal ini harus
disesuaikan dengan aturan dan ketentuan yang ada dalam sebuah organisasi. Sehingga
tidak akan menyalahi aturan serta prosedur yang telah ditetapkan. Dan penyampaian dari
informasi pun akan bisa efektif dan efisien.
Adapun beberapa fungsi dari komunikasi diagonal yang terjadi dalam suatu organisasi
besar :
 Meningkatkan hubungan serta interaksi antar bagian bagian penting dalam
sebuah organisasi yang sifatnya sangat kompleks
 Mempermudah tersampainya informasi dari bagian satu ke bagian lainnya yang
cenderung memiliki perbedaan tugas,kedudukan serta jabatan
 Mempererat hubungan pertemanan sebagai rekan organisasi. Sehingga tidak akan
muncul kesalahpahaman
 Meminimalisir terjadinya permasalahan ataupun konflik antar bagian bagian
besar dalam suatu organisasi

5
 ola komunikasi antar semua bagian penting dalam organisasi bisa terjaga
2.4 Implementasi / pelaksanaan komunikasi bisnis di Kelurahan Boteng pada masing – masing level
 Komunkasi dari Atas ke Bawah (Top – down communication)
Komunikasi dari atas ke bawah merupakan aliran komunikasi dari pimpinan ke bawahan.
Aliran komunikasi dari atas ke bawah tersebut umumnya terkait dengan tanggung jawab
dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Dimana komunikasi dari atas ke bawah
biasanya berupa penyampaian informasi yang memiliki tujuan untuk mengarahkan,
mengkoordinasikan, memotivasi, pelatihan kerja, evaluasi, perintah dan mengendalikan
berbagai kegiatan yang ada di level bawah.
Contohnya pada kelurahan Boteng, kepala desa memberikan informasi dan arahan
tentang pelaksanaan program kerja yang akan di lakukan oleh para pegawai kelurahan
 Komunikasi dari Bawah ke Atas (Down – top communication)
Komunikasi dari bawah ke atas dimana bawahan menyampaikan informasi kepada
atasan. Bentuk informasi yang disampaikan dapat berupa laporan, pengaduan, dan
pengajuan usul. Untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi di dalam suatu
organisasi dan untuk pengambilan keputusan secara tepat dan cepat sudah sepantasnya
bila pimpinan memperhatikan usulan-usulan yang berasal dari bawahan. Untuk mencapai
keberhasilan komunikasi dari bawah ke atas yaitu dengan meningkatkan kepercayaan
kepada bawahannya.
Contoh komunikasi bawah atas di kelurahan Boteng adalah ketika bagian pelayanan
kelurahan hendak meminta tanda tangan kepada kepala desa, kemudian bagian pelayanan
tersebut melapor kepada sekertaris desa tentang keperluan tersebut, dan kemudian
sekertaris desa tersebut melaporkannya kepada kepala desa.
 Lateral Communication
Komunikasi Horizontal (Komunikasi lateral/menyamping) Komunikasi horizontal
merupakan bentuk komunikasi secara mendatar dimana terjadi pertukaran pesan secara
menyamping dan dilakukan oleh dua pihak yang mempunyai kedudukan yang sama,
posisi yang sama, jabatan yang se-level, maupun eselon yang sama dalam suatu
organisasi Organisasi. Komunikasi horizontal diperlukan untuk menghemat waktu dan
memudahkan koordinasi sehingga mempercepat tindakan. Komunikasi horizontal juga
disebut dengan istilah komunikasi lateral. Tujuan komunikasi horizontal yaitu untuk
melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberi informasi kepada bagian yang
memiliki kedudukan yang sejajar

6
Contoh lateral communication pada kelurahan Boteng adalah seperti kepala dusun
Boteng yang berkomunikasi langsung dengan kepala dusun Masek tentang program kerja
yang mereka kerjakan di dusun mereka masing – masing.
 Diagonal Communication
Komunikasi diagonal adalah komunikasi yang memotong secara menyilang rantai
perintah organisasi. Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua tingkat
organisasi yang berbeda. Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang berlangsung
dari satu pihak kepada pihak yang lain dalam posisi yang berbeda, dimana kedua pihak
tidak berada pada jalur struktur yang sama. Komunikasi diagonal digunakan oleh dua
pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang langsung
kepada pihak lain. Komunikasi diagonal merupakan saluran komunikasi yang jarang
digunakan dalam organisasi, namun penting dalam situasi dimana anggota tidak dapat
berkomunikasi secara efektif melalui saluransaluran lain. Penggunaan komunikasi ini
selain untuk menanggapi kebutuhan dinamika lingkungan organisasi yang rumit, juga
akan mempersingkat waktu dan memperkecil.
Contoh diagonal communication di kelurahan Boteng adalah Saat bagian pelayanan ingin
meminta tanda tangan kepada kepala desa tanpa harus melapor kepada sekertaris desa
terlebih dahulu.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan,
terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Salah satu dari pesan-pesan tersebut adalah pesan
positif dan pesan negatif. Di dalam penyampaian pesan positif dan negatif terdapat berbagai cara
penyampaian agar semua orang memahami maksud pesan tersebut. Diajarkan pula
bagaimanateknik penyampaian pesan negatif secara baik, serta cara penolakan yang baikterhadap
seseorang seperti penolakan lamaran kerja dan penolakan undangan.

8
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai