Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN……………………………………………………. 1
B. LATAR BELAKANG………………………………………………… 2
C. TUJUAN………………………………………………………………. 3
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN………………… 3
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN……………………………. 4
F. SASARAN…………………………………………………………….. 7
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN…………………………… 8
H. EVALUASI KEGIATAN……………………………………………... 8
I. PENCATATAN DAN PELAPORAN………………………………. 8
-1-

A. PROGRAM MANAJEMEN RISIKO


UPTD LABKESDA KAB.BOALEMO

B. PENDAHULUAN
Menurut WHO, dari 35 juta petugas kesehatan, ternyata 3
juta diantaranya terpajan oleh bloodborne pathogen, dengan 2
juta diantaranya tertular virus hepatitis B, dan 170.000
diantaranya tertular virus HIV/AIDS. Menurut NIOSH, untuk
kasus-kasus yang non-fatal baik injury maupun penyakit akibat
kerja, sarana kesehatan sekarang semakin meningkat,
berbanding terbalik dengan sektor konstruksi dan agriculture
yang dulu paling tinggi, sekarang sudah sangat menurun.
Selain itu Infeksi nosokomial masih menjadi isu cukup
signifikan dikalangan pelayanan kesehatan, sehingga
pengembangan program patient safety sangat relevan untuk
dilakukan.Karena itu pengembangan program keselamatan dan
kesehatan kerja di sarana kesehatan seperti laboratorium dan
sarana kesehatan lainnya harus dilaksanakan dengan sungguh-
sungguh dalam upaya melindungi baik tenaga kesehatan sendiri
maupun pasien dan pengguna jasa.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu program
yang dibuat sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal-hal yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
serta tindakan antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
Upaya penanganan faktor potensi berbahaya yang ada di
rumah sakit serta metode pengembangan program kesehatan dan
keselamatan kerja perlu dilaksanakan, seperti misalnya :

1
-2-

• perlindungan baik terhadap penyakit infeksi maupun non-


infeksi,
• penanganan limbah medis,
• penggunaan alat pelindung diri dan lain sebagainya.
Laboratorium kesehatan termasuk ke dalam kriteria tempat kerja
dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan
dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku langsung
yang bekerja di laboratorium, tapi juga terhadap pasien ,
pengguna jasa maupun pengunjung laboratorium. Sehingga
sudah seharusnya pihak laboratorium menerapkan upaya-upaya
penanganan risiko-risiko di UPTD Laboratorium Kesehatan
Daerah.

C. LATAR BELAKANG
UPTD Laboratorium Kesehatana Daerah Kab.Boalemo
merupakan suatu organisasi yang memberikan pelayanan
kesehatan masyarakat dan pelayanan laboratorium klinik, dalam
hal ini adalah memberikan usaha jasa kesehatan yang akan
berhadapan dengan tantangan yang setara antara pertumbuhan
pendapatan dan pengelolaan risiko, sebab setiap keputusan
usaha yang diambil mengandung elemen risiko didalamnya.
Terdapat risiko yang saling meniadakan satu sama lain, ada
juga yang tidak saling terkait, namun ada yang saling
menguatkan. Untuk dapat mengelola risiko secara efektif, maka
kita tidak hanya harus mengenali risiko-risiko yang mendasar,
tetapi juga keterkaitan antar risiko-risiko tersebut. Pada dasarnya
risiko (potensi risiko klinik – non klinik) tidak dapat dihindari dari
setiap aktivitas kegiatan laboratorium, oleh karenanya diperlukan
suatu manajemen risiko yang cukup komprehensif untuk

2
-3-

mengelolanya karena laboratorium sebagai corporat dan sebagai


pengelola pasien dan pengguna jasa penuh dengan risiko
Terjadinya kecelakaan kerja dapat disebabkan karena:
kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahan-bahan
kimia, kurang jelasnya petunjuk kegiatan, kurangnya bimbingan,
tidak mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang semestinya,
tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan tidak bersifat
hati-hati dalam melakukan pekerjaan. Untuk mencegah bahaya
akibat pekerjaan di laboratorium, maka setiap pekerja
laboratorium harus menjalankan pedoman keamanan
laboratorium yang baik dan benar.
Agar semua hal tersebut diatas dapat terlaksana, maka
perlu disusun suatu Program Manajemen Risiko Laboratorium
dalam bidang pengendalian dan pencegahan infeksi, kesehatan
dan keselamatan kerja, risiko peralatan dan risiko bahan
berbahaya dan beracun

D.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan keselamatan petugas, pasien, pengguna jasa
dan pengunjung UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah
melalui pendekatan proaktif dan pengendalian risiko- risiko
yang ada di lingkungan kerja laboratorium.
2. Tujuan Khusus
a. Manaj
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri
2. Kepatuhan melakukan hand hygene dengan langkah dan
five moment yang tepat
3. Penggunaan peralatan dengan tepat
4. Penanganan B3 dan limbah infeksius dengan tepat

3
-4-

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


E. Jenis kegiatan Pokok dan rincian kegiatan dalam program
manajemen risiko

4
Tempat
Rencana Pelaksana dan
Kegiatan Tujuan Langkah-langkah kerja Target waktu pelaksanaa
anggaran peserta
n
Kepatuhan Memastikan  Lakukan sosialisasi Sesuai Sosialisasikan laboratoriu Seluruh staf
penggunaa keselamatan keselamatan dan dengan saat orientasi m laboratorium
n Alat kerja di keamanan kerja kebijakan karya-wan baru
Pelindung laboratorium  Sediakan alat Rumah dan review setiap
Diri (APD) pelindung diri dan Sakit 1 bulan untuk
fasilitas untuk karya-wan lama.
keselamatan kerja
 Pantau praktek
keselamatan dan
keamanan kerja
 Lakukan evaluasi
Kepatuhan Memastikan  Lakukan sosialisasi Sesuai Sosialisasi saat laboratoriu Seluruh staf
pegawai praktek PPI, termasuk hand dengan orientasi karya- m laboratorium
melakukan pencegahan hygene dengan kebijakan wan baru dan
hand dan langkah dan five Rumah review setiap 1
hygene pengendalian moment yang tepat Sakit bulan sekali
dengan infeksi di  Pantau dan untuk karya-wan
langkah laboratorium mengumpulkan data lama.
dan five
-6-

moment . praktek PPI.


yang tepat  Melakukan evaluasi
Kepatuhan Memastikan  Lakukan sosialisasi Sesuai Sosialisasi saat laboratoriu Seluruh staf
penggunaa keselamatan keselamatan dan dengan orientasi karya- m laboratorium
kerja dari keamanan kerja
n peralatan kebijakan wan baru dan
peralatan di peralatan
sesuai laboratorium  Penggunaan spoit Rumah review setiap 1
prosedur sekali pakai, pipet Sakit bulan sekali
automatis, Biosavety
untuk karya-wan
cabinet, Eye wash,
penyimpanan peraltan lama.
dengan tepat
 Pantau praktek
keselamatan dan
keamanan kerja
peralatan
 Lakukan evaluasi
Penangana Memastikan  Lakukan sosialisasi K3 Sesuai Sosialisasi saat laboratoriu Seluruh staf
n reagen, praktek dan PPI dari limbah dengan orientasi karya- m laboratorium
B3
B3 dan pencegahan kebijakan wan baru dan
 Penyimpanan,
limbah dan pemakaian, dan Rumah review setiap 1
infeksius pengendalian pembuangan B3 dan Sakit bulan sekali

6
-7-

dengan infeksi dari spesimen dengan tepat untuk karya-wan


tepat B3 dan  Pantau praktek K3 lama.
dan PPI dari B3
limbah di
 Lakukan evaluasi
laboratorium
.
F. SASARAN

NO KEGIATAN INDIKATOR TARGET TAHUN 2018

Kepatuhan penggunaan alat Jumlah petugas yang menggunakan APD Seluruh petugas medis
1.
pelindung diri (APD) dengan tepat (100%)
Kepatuhan pegawai
Jumlah pegawai yang melakukan handhygene Seluruh petugas medis
2. melakukan handhygene dan 5
dengan langkah dan five momen yang tepat (100%)
momen tepat
Kepatuhan penggunaan
Jumlah petugas yang menggunakan peralatan Seluruh petugas medis
3. peralatan sesuai prosedur
sesuai prosedur (100%)

7
-8-

NO KEGIATAN INDIKATOR TARGET TAHUN 2018

Kepatuhan penanganan
Jumlah petugas yang menanagani bahan dan Seluruh petugas medis
4. reagen, B3 dan limbah
limbah dengan tepat (100%)
infeksius dengan tepat
F.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Waktu/ bulan pelaksanaan
No Kegiatan Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kepatuhan penggunaan
1.
alat pelindung diri (APD)

Kepatuhan pegawai
2.
melakukan handhygene
Kepatuhan penggunaan
3.
peralatan sesuai prosedur
4. Kepatuhan penanganan
reagen, B3 dan limbah

8
-9-

Waktu/ bulan pelaksanaan


No Kegiatan Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

infeksius dengan tepat

9
H. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi program ini dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan
melihat pencapaian kegiatan yang dilaksanakan 6 bulan
sebelumnya. Untuk menunjang kegiatan tersebut perlu dilakukan
pelaporan kepada penanggungjawab masing-masing unit untuk
disampaikan kepada Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan
Daerah setiap bulannya.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pelaporan atas pelaksanaan kegiatan program disampaikan
berupa :
a. Laporan Bulanan
Sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil
kerja masing-masing unit laboratorium dan dilaporkan kepada
Kepala UPTD Laboratorium setiap bulan
b. Laporan semester dan tahunan
Sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil
kerja masing-masing unit laboratorium yang dilaporkan
kepada Kepala UPTD Laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai