Anda di halaman 1dari 32

Efektifitas Promosi Media Sosial Gerai Tangerang

Terhadap Minat Beli


TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

(A.Md) Pada Program Studi DIII Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Oleh :

Ayu Rahmawati Juhri

5502190009

PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

2022
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama :

NIM :

Program Studi : Manajemen Pemasaran

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Tugas akhir dengan judul ” Efektivitas Promosi Media Sosial pada Gerai
Tangerang Gemilang” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya, dan saya
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
norma, kaidah dan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat ilmiah;

2. Atas pernyataan ini, saya siap bertanggung jawab dan menerima sanksi yang
dijatuhkan apabila di kemudian hari ternyata ditemukan adanya pelanggaran terhadap
norma, kaidah dan etika keilmuan dalam karya ilmiah saya ini.

Serang, Tanggal dan


tahun

Yang menyatakan,

nAMA

NIM.

i
PERSETUJUAN SIDANG TUGAS AKHIR

Efektifitas Promosi Media Social Gerai Tangerang Terhadap Minat Beli

Disusun dan diajukan oleh:

Ayu Rahmawati Juhri

5502190009

Telah disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir


Program Studi Diploma Tiga Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Tangerang, …. 2022

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing 2

Muhammad Johan Widikusyanto, S.Pd., M.Sc. Fadhilah, S.Ikom.,M.M


NIP. 201601262095 NIP.
PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Efektifitas Promosi Social Media Gerai Tangerang Pengaruh Jual Beli

Disusun dan diajukan oleh:

Ayu Rahmawati Juhri

5502190009

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir pada


tanggal ....................., dan dinyatakan telah memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran Pada Program Studi
Diploma Tiga Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa

Penguji I Penguji II

Nama Dosen dan Nama Dosen dan


gelar gelar
NIP NIP

Ketua Program Studi


Diploma Tiga Manajemen Pemasaran

Nama Lengkap dan Gelar


NIP
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan karunia-NYA penulis telah
menyelesaikan Laporan Magang Industri di Gerai Tangerang Gemilang Kab. Tangerang
Laporan ini Sebagai salah satu syarat kelulusan pada program studi diploma III
Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Shalawat serta salam penulis persembahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW,
beserta keluarga dan para sahabat.

Dalam penyusunan Laporan Magang Industri ini penulis banyak dibantu oleh
berbagai pihak, dan pada kesempatan ini penulis menghantarkan banyak terima kasih yag
sebesar- besarnya,terutama kepada yang Terhomat :

1. Bapak Prof .Dr. H. Fatah Sulaiman,ST.,MT ,selaku Rektor Univesitas Sultan


Ageng Tirtayasa.
2. Bapak Dr. H. Akhmadi,S.E.,M.M. ,Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Bapak Diqbal Satyanegara,S.E.,M.Si., Selaku Ketua Program Studi Diploma III
Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
4. Bapak Muhammad Johan Widikusyanto, S.Pd., M.Sc. Selaku Dosen Pembimbing
Magang yang telah memberikan arahan dan masukan-masukan pada penyusunan
Laporan Magang Industri.
5. Ibu Fadhilah, S.Ikom.,M.M Selaku Dosen pembimbing kedua yang telah.
Memberikan arahan dan masukan – masukan pada penyusunan Laporan Tugas
Akhir.
6. Staf Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
7. Kedua Orang Tua yang telah memberikan bantuan dan dukungan materil dan
moril selama ini.
8. Karyawan dan karyawati Gerai Tangerang Gemilang yang senatiasa membantu
dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.
9. Kakak saya, Asry Budhiyanti Juhri S.Tr dan Adik saya Ahmad Zaki Khaerudin
Juhri, yang senantiasa membantu dalam memberikan dukungan dan semangat.
10. Pacar saya, Rezanda Juniolla, yang senantiasa membantu dalam memberikan
dukungan dan semangat setiap hari nya.
11. Serta teman-teman dan kerabat yang telah banyak membantu saya dalam
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

Penulis menyadari dengan segala keterbatasan yang ada dalam pelaksanaan maupun
menyusunan Laporan Magang,Terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
memohon maaf atas segala kekurangan yang ada kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan dalam proses penyempurnaan. Akhir kata,Semoga
penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta bagi pembaca
umunya.

Tangerang, … juli 2022

Penulis,

Ayu Rahmawati Juhri


5502190009
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
LAPORAN TUGAS AKHIR.................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................6
1.4.1 Akademik...........................................................................................6
1.4.2 Praktek...............................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................7
2.1 Landasan Teori..........................................................................................7
2.1.1 Efektivitas..........................................................................................7
2.1.1.1 Pengertian Efektivitas.....................................................................7
2.1.2 Marketing Media Sosial.....................................................................7
2.1.2.1 Pengertian Marketing Media Sosial...............................................7
2.1.3 Media social.....................................................................................11
2.1.3.1 Pengertian Media Social...............................................................11
2.1.3.2 Jenis-jenis Media Sosial...............................................................11
2.1.3.3 Instagram......................................................................................12
2.1.4 Promosi............................................................................................12
2.1.4.1 Pengertian Promosi.........................................................................12
2.1.4.2 Tujuan Promosi...............................................................................13
BAB III METODE PENULISAN TUGAS AKHIR..........................................15
3.1 Objek Penulisan Laporan Tugas Akhir........................................................15
3.2 Metode Penulisan Laporan Tugas Akhir......................................................15
3.3 Jenis dan Sumber Data.................................................................................15
3.3.1 Jenis Data...............................................................................................16
3.3.2 Sumber Data..........................................................................................16
3.4 Metode Pengumpulan Data..........................................................................16
3.5 Metode Analisis Data...................................................................................17
3.6 Analisis Keabsahan Data..............................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

2.1.1.1 Latar Belakang

Kemajuan zaman saat ini telah membawa manusia kepada banyak kemudahan.
Dengan banyak ditemukannya teknologi yang dapat membantu manusia dalam
aktifitasnya untuk dapat beraktualisasi, kemajuan zaman saat ini hampir seluruhnya di
dukung dengan adanya internet dimana manusia dapat mengontrol segalanya dengan
menggunakan internet. Keberadaan internet saat ini di dukung dangan adanya
perangkat telfon genggam yang sudah terkoneksi dengan internet. Dengan adanya hal
tersebut maka manusia akan lebih mudah lagi dalam mengelola kegiatannya secara
simple. Selain itu dengan adanya internet dalam genggaman, maka manusia dengan
mudah mendapatkan informasi saat ini informasi dapat dengan mudah di akses
dengan menggunakan internet. Salah satu media dalam penyampaian informasi
adalah melalui media social.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat disertai dengan persaingan yang
kompetitif telah mendorong beberapa perusahaan untuk melakukan analisis tentang
bagaimana cara agar produknya dapat perhatian dari konsumen yang luas sehingga
informasi terkait produk dapat tercapai sesuai dengan strategi pemasaran. Boone dan
Kurtz dalam Priansa (2017) menyatakan bahwa iklan mengacu pada komunikasi
nonpribadi yang dibayar, yang pada umumnya ditargetkan untuk pembeli potensial
dalam jumlah yang besar. Iklan merupakan salah satu komunikasi pemasaran yang
masih memiliki keunggulan dalam hal promosi, terutama kemampuan iklan yang
dapat menyampaikan pesan kepada konsumen.
Internet merupakan salah satu media yang memberikan kemudahan bagi semua
orang dalam memenuhi atau mencari kebutuhannya. Dengan adanya pertumbuhan
situs jejaring sosial di dunia maya yang semakin tinggi telah dilirik oleh pelaku bisnis
dalam memasarkan produk yang mereka jual. Sebagian besar orang-orang yang
menggunakan internet dapat mengakses melalui smartphone mereka. Berdasarkan
data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada kuartal II/2020
mencapai 196,7 juta atau 73,7 persen dari populasi warga Indonesia. Jumlah ini
bertambah sekitar 25,5 juta 2 pengguna dibandingkan tahun lalu. Data tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan internet
untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Populasi warga Negara Indonesia
sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosial mencapai 170 juta jiwa.
Sebagian besar pengguna internet terhubung dengan internet untuk dapat mengakses
media sosial, mencari informasi dan pengguna internet di Indonesia sudah melakukan
jual beli melalui media online.
Media sosial merupakan teknologi berbasis internet yang memiliki fasilitas
percakapan. Media sosial dapat dikelompokan menjadi lima macam: egocentric sites
(memungkinkan pengguna untuk membuat profil), community sites (membangun
komunitas di dunia virtual), opportunistic sites (memfasilitasi bisnis), passion-centric
sites (berhubungan dengan sesama peminat), media sharing sites (berbagi konten
gambar, audio da video) (Tjiptono, 2019). Media elektronik sekarang ini yang banyak
digunakan untuk pemasaran usaha adalah dengan menggunakan media sosial. Media
sosial ialah layanan yang menggunakan internet untuk memfasilitasi komunikasi atau
percakapan. Media sosial merupakan sarana promosi yang mudah untuk digunakan
dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Media sosial merupakan sebuah media daring yang memiliki manfaat dimana
pengguna dapat berinteraksi dan mempromosikan diri terhadap banyak orang secara
langsung atau tertunda. Pemasaran media sosial sendiri merupakan cara
mempromosikan berbagai produk dalam berbagai cara bagi target pasar (Carr &
Hayes, 2015). Dengan pemanfaatan media sosial kita juga lebih mudah untuk
berinteraksi lebih dekat dengan konsumen, komunikasi yang lebih individu di media
sosial juga dapat dimanfaatkan untuk megetahui informasi mengenai konsumen
seperti kebiasaan konsumen dan minat konsumen (Puntoadi, 2011).
Perkembangan dan penggunaan media sosial di Indonesia semakin berkembang
pesat, Indonesia merupakan pengguna smartphone terbesar ke empat setelah India,
China, dan Amerika serikat. Tercatat sekitar 100 juta pengguna smartphone di
Indonesia pada tahun 2018. Dengan memanfaatkan smartphone masyarakat dapat
dengan mudah menemukan informasi yang dibutuhkan, termasuk dalam mencari
sebuah produk. Dengan media sosisal pembeli dapat memilih barang yang diinginkan
tanpa harus pergi ke toko tersebut. Dengan semakin berkembangnya pengguna
internet yang semakin pesat maka arus penukaran informasi semakin cepat dan
mudah, hal ini lah yang membuat masyarakat lebih cenderung berkomunikasi melalui
internet, karna memudahkan pengunanya untuk berkomunIkasi tanpa ada batasan
waktu, tempat, dan jarak. Dengan kemudahan ini membuat jutaan orang di dunia.
Berinteraksi mengunakan internet sehingga terbentuknya situs media sosial.
Berlandaskan penetrasi media sosial yang terus meningkat tersebut, perusahaan-
perusahaan yang berskala besar maupun Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM)
saat ini banyak memberikan perhatian khusus terhadap pengelolaan media sosial
sebagai medium untuk menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan mereka
secara daring (dalam jaringan). Menurut (Blanchard, 2018), penyebabnya adalah
media sosial untuk bisnis tidak hanya sekadar kegiatan pemasaran tambahan saja,
tetapi juga merupakan mekanisme komunikasi terintegrasi yang memperkuat dampak
dari setiap fungsi di dalam sebuah organisasi dengan memanfaatkan kekuatan jejaring
manusia melalui sebuah platform. Hal ini didukung oleh data statistik aktivitas
penggunaan internet yang paling tinggi adalah membuka situs jejaring sosial atau
yang lebih banyak dikenal sebagai media sosial sebanyak 73,30%, mencari informasi
mengenai barang atau jasa 53,7% dan mengirim pesan melalui instant messaging
(termasuk chatting) adalah 52,7% (Weber et al., 2016).
Penggunaan media sosial yang dalam perkembangannya sangat memudahkan
dan menguntungkan pemasar dalam mempromosikan produknya yang menawarkan
konsep “low budget more effect”. Media sosial banyak menawarkan transfomasi baru
seperti adanya wadah pemasaran yang baru, jaringan bisnis tanpa batas hingga ke
tingkat 5 internasional sehingga menjadikan media sosial sebagai pionir perubahan.
Menurut data yang dirilis Napoleon Cat, pada periode Januari-Mei 2020,
pengguna Instagram di Indonesia mencapai 69,2 juta (69.270.000) pengguna. Pada
Januari tercatat sekitar 62,23 juta pengguna, lalu naik pada Februari menjadi 62,47
juta pengguna. Kemudian di bulan berikutnya (Maret) penggunanya semakin
membeludak dan mencapai 64 juta pengguna. Selang sebulan kemudian diperoleh
data pengguna yang mencapai 65,7 juta, hingga ditutup pada Mei dengan catatan 69,2
juta pengguna (Mustafa, 2020). Tak dapat dipungkiri juga para pengguna Instagram
di Indonesia didominasi oleh golongan usia produktif, yakni pada rentang 18-34
tahun, atau lazim disebut sebagai generasi milenial. Data tersebut menerangkan
bahwa pengguna dari golongan generasi tersebut mendominasi hingga 25 juta
pengguna atau mendominasi 36-38 persen (usia 18-24). Sementara untuk rentang usia
25-34, mendominasi dengan 21 juta pengguna (31-33%) (Mustafa, 2020).
Promosi melalui media sosial dikenal efektif dan efisien, selain itu tidak
memerlukan alokasi dana yang besar serta dapat dikerjakan di mana saja dan kapan
saja. Iklan mengalami perubahan dari cara tradisional yang diproduksi oleh
perusahaan dan tentu dengan biaya yang tidak sedikit. Hal tersebut merupakan sebuah
tantangan sekaligus kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Kehadiran media sosial
dan semakin berkembangnya jumlah pengguna dari hari ke hari memberikan fakta
menarik betapa besar kekuatan internet bagi kehidupan (Nasrullah, 2016).
Pemilihan media sosial sebagai sarana promosi tidak terlepas dari target pasar
yang dituju oleh perusahaan, selain itu juga tentu saja dikarenakan ketersediaan
pengelola dan juga dana untuk menjalankan promosi tersebut. Berangkat dari alasan
tersebut, beberapa perusahaan memilih penggunaan Instagram sebagai media
promosinya. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Gumilar,
2015) ditemukan fakta bahwa dari 69 orang pelaku usaha industri kreatif fashion 7 di
Kota Bandung, terdapat 59 orang (86%) yang memilih menggunakan Instagram
sebagai media promosi. Angka ini merupakan yang terbanyak di antara pilihan media
sosial lainnya, termasuk Facebook.
Salah satu usaha yang melakukan promosi melalui media social adalah Gerai
Tangerang Gemilang, dimana usaha ini bergerak menjadi distributor produk UMKM
yang di bentuk oleh pemerintah untuk membantu perekonomian UMKM. Dalam
gerakan tersebut gerai ini sering melakukan promosi melalui media social instagram,
pada kegiatan promosi tersebut gerai mengaharapkan bahwa pesan promosi yang
ingin di sampaikan mampu menarik perhatian pelanggan.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Purbohastuti, 2017) dengan
judul “Efektifitas Media Sosial sebagai Media Promosi” yang menyatakan bahwa
promosi menggunakan media sosial lebih mudah diakses dimana saja dan kapan saja,
setiap hari handphone dibawa kemana-mana dan selalu update. Selanjutnya
Penelitian yang dilakukan oleh (Khairani et al., 2018) mengungkapkan bahwa hasil
efektivitas promosi UMKM makanan dan minuman di kota Pekanbaru pada media
sosial instagram dengan menggunakan metode AIDA pada kategori tinggi atau
efektif. Hal ini menunjukkan bahwa metode AIDA (attention, interest, desire, action)
efektif sebagai metode pengukuran promosi melalui media sosial instagram.
Gerai Tangerang belum begitu dikenal melalui media sosial, sebab pada akun
instagram merak hanya memiliki followers sebanyak 1,744 akun saja, hal ini
menandakan bahwa masih kurangnya inovasi dalam memanfaatkan media sosial,
terutama instagram. Peneliti juga menilai admin tidak terlalu aktif dalam bermedia
sosial dalam mempromosikan gerai tangerang.
Berdasarkan penjabaran diatas peneliti tertarik ingin mengetahui efektivitas dari
pada promosi yang di lakukan oleh Gerai Tangerang Gemilang dalam usaha untuk
dapat menarik pelanggan dengan judul penelitian “Efektivitas Promosi Media
Sosial pada Gerai Tangerang Gemilang”

2.1.1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini


ditemukan bahwa pengguna internet di Indonesia termasuk kedalam golongan yang
banyak, selain itu berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa penggunaan
media social di Indonesia cukup tinggi. Dalam meningkatkan pembelian maka perlu
dilakukan promosi, hal ini tentu membutuhkan media gerai tangerang Gemilang
memilih instagram dalam upaya promosi. Berdasarkan hal tersebut maka rumusan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana efektivitas penggunaan media social dalam promosi gerai
tangerang?
2. Sejauh mana perkembangan penggunaan media social untuk promosi
gerai tangerang?
3. Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan dan menurunkan
efektivitas promosi dengan menggunakan media social instagram?

2.1.1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peneliti menentukan tujuan


penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui efektivitas penggunaan media social dalam promosi gerai
tangerang.
2. Mengetahui perkembangan penggunaan media social untuk promosi gerai
tangerang.
3. Mengetahui Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan dan
menurunkan efektivitas promosi dengan menggunakan media social
instagram.

2.1.1.4 Manfaat Penelitian

2.1.1.5 Teoritis

Diharapkan penelitian dapat menjadi acuan dan pembanding bagi penelitian


selanjutnya, serta diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik
dan sempurna. Penelitian ini juga di harapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan
terkait efektivitas penggunaan media social untuk promosi.
2.1.1.6 Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan kajian untuk dapat mengevaluasi
terkait penggunaan media social khususnya instagram sebagai media promosi,
sehingga dapat adanya pengembangan pada hal tersebut agar Gerai Tangerang
Gemilang lebih baik lagi.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Efektifvitas

2.1.1 Pengertian Efektivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata efektif dapat diartikan sesuatu
yang membuahkan hasil, mulai berlaku, yang mmemiliki pengaruh, akibat dan efek.
Efektivitas dapat diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalan pencapaian tujuan.
Menurut Strees dalam (Nuraida, 2020) mengatakan bahwa efektivitas adalah
jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan sarana
tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasaranya tanpa melumpuhkan cara dan sumber
daya itu sendiri serta tanpa member tekanan yang tidak wajar terhadap
pelaksanaannya. Menurut Gibson yang dikutip oleh Nuraida dalam jurnalnya
mengatakan bahwa efektivitas adalah pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan untuk mencapai tujuan usaha bersama. Tingkat tujuan dan sasaran itu
menunjukkan tingkat efektivitas. tercapainya tujuan dan sasaran itu ditentukan oleh
tingkat usaha yang telah dilakukan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah keberhasilan
dari usaha-usaha yang dilaksanakan suatu program atau organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditentukan.

2.2 Promosi

2.2.1 Pengertian Promosi

Promosi adalah salah satu bentuk komunikasi yang biasa dilakukan oleh
perusahaan, yang bertujuan untuk memperkenalkan, meyakinkan dan membujuk
konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.

Pengertian promosi menurut Kotler adalah ramuan khusus dari iklan pribadi,
promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan iklan dan pemasarannya (Kotler & Keller, 2016).

Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk


mengomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran
(Warpindyastuti, 2019).

Menurut (Manap, 2016) promosi adalah salah satu komponen prioritas dari
kegiatan pemasaran yang memberitahu kepada konsumen bahwa perusahaan
meluncurkan produk baru yang menggoda konsumen untuk melakukan kegiatan
pembelian. Promosi menurut Alma (2018) adalah sejenis komunikasi yang
memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa.
2.2.2 Tujuan Promosi

Tujuan dari promosi penjualan sangatlah menguntungkan bagi perusahaan.


Melalui promosi penjualan yang dilakukan, perusahaan dapat menarik pelanggan
baru, mendorong pelanggan membeli lebih banya, dan mempengaruhi pelanggan
untuk mencoba produk baru. Adapun tujuan promosi menurut Malau (2020) antara
lain :

1. Menginformasikan (informing), dapat berupa :


a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru
b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk
c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar
d. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan
e. Meluruskan kesan yang keliru
f. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli
g. Membangun citra Perusahaan.
2. Membujuk pelanggan sasaran (Persuading) untuk:
a. Membentuk pilihan merek
b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu
c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk
d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga
e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga
3. Mengingatkan (reminding) dapat terdiri atas:
a. Mengingatkan pembeli/konsumen bahwa produk yang bersangkutan
dibutuhkan dalam waktu dekat
b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk
dari perusahaan tertentu
c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan
d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
2.3 Media Sosial

2.3.1 Pengertian Media Sosial

Media sosial merupakan tempat berbagi informasi berupa teks, gambar, audio
serta video kepada sesama penggunanya (Kotler & Keller, 2016). Senada dengan hal
tersebut, media sosial memungkinkan sesama penggunanya untuk mencari dan
membagikan gambar-gambar lintas jejaring sosial internet (Russo et al., 2008). Lebih
spesifik lagi Kaplan & Haenlein (2010) menyebutkan bahwa media sosial adalah
sebuah grup dari aplikasi-aplikasi yang berbasis internet dengan mengizinkan
pembuatan dan pertukaran konten-konten yang dibuat dari para usernya.

2.3.2 Jenis-Jenis Media Social

Media sosial memiliki beragam jenis aplikasi dengan fungsi dan struktur inti
yang berbeda. Beberapa jenis media sosial paling populer yang dijabarkan oleh
(Chan-Olmsted et al., 2013) adalah sebagai berikut:

1) Social Network Sites (SNSs)


Jejaring sosial memungkinkan penggunanya untuk membuat halaman
web sendiri dan membagikan kontennya kepada teman-teman dunia
maya. Berbeda dengan media sosial yang lainnya, jejaring sosial
menyediakan daftar konten yang mudah dilihat dan dijelajahi oleh
pengguna lainnya.
2) Weblog or Blog
Blog adalah sebuah situs informasi yang biasanya berisikan konten yang
mencakup teknologi. Blog bisa menjadi sebuah jurnal online, dimana
terdapat keterangan waktu saat dipublikasikan dan komentar-komentar
pengunjungnya tampil berurutan.
3) Wiki
Wiki adalah sebuah mekanisme dalam berkomunikasi untuk membuat
konten yang berbasis web dengan memerlukan kolaborasi antar
penggunanya.
4) Forum atau Perpesanan Online
Jenis yang satu ini merupakan bentuk media sosial yang paling lama
terbentuk. Dikembangkan dengan bentuk chat, debat yang dinamis, dan
berbagi berita tentang topik tertentu yang menjadi ciri jenis media sosial
satu ini.

2.4 Marketing Media Sosial.

Pengertian Marketing Media Sosial

Dengan semakin maraknya penggunaan sosial media oleh masyarakat, dan


perubahaan gaya hidup yang kini serba online, membuat promosi melalui sosial
media juga semakin populer. Akibatnya, studi terkait social media marketing pun
mengalami peningkatan. Menurut Gunelius (2011), beragam wujud dari pemasaran
yang dilakukan oleh perorangan atau perusahaan untuk mengenalkan, membangun
kesadaran, dan mengambil tindakan terhadap sebuah merek, produk, dan bisnis dapat
dibalut dalam social web, melalui content sharing, social networking, dan blog.
Namun, hal yang tak kalah penting dan mendasar dari upaya social media
marketing adalah memastikan konten yang dibagikan oleh sebuah akun mampu
menarik perhatian dan memberikan dampak terhadap masyarakat. Hal ini terutama
ditujukan untuk menimbulkan tindakan minat beli dari calon konsumen terhadap
produk yang ditawarkan dalam sebuah promosi. Oleh karena itu, penting untuk
mengetahui aspek-aspek yang perlu ada dari sebuah konten untuk menjamin
efektivitas social media marketing yang dilakukan.
Gunelius (2011) melalui bukunya yang berjudul 30- Minute Social Media
Marketing mengemukakan adanya empat komponen dalam sebuah konten yang
memegang peranan penting terhadap keberhasilan social media marketing (khususnya
ketika dikaitkan dengan platform Instagram).
Pertama, Content Creation. Dalam melakukan pemasaran di sosial media,
strategi awal yang dilakukan adalah dengan membuat konten yang menarik perhatian.
Konten tersebut dibuat dengan sangat menarik dan mewakili persona dari sebuah
perusahaan agar dapat dipercaya. Banyak sekali konten yang dapat dikreasikan di
media sosial, seperti pemaksimalan konten di feeds berupa informasi-informasi
mengenai produk, caption yang menarik, story, dan highlights.
Kedua, Content Sharing. Pembagian dan peningkatan sebuah konten untuk
memperluas online audience dan jaringan bisnis. Konten yang dibagikan kepada
audience dapat memicu penjualan tergantung oleh konten yang disalurkan. Di
Instagram itu sendiri, para pengguna dapat membagikan sebuah informasi atau konten
kepada pengguna lainnya. Kemudian, fasilitas yang dapat dimanfaatkan berupa
membagikan konten di feeds ke dalam story pengguna hingga membagikan konten di
feeds maupun story ke pengguna lainnya.
Ketiga, Connecting. Pertemuan dengan banyak orang memiliki kesukaan yang
sama melalui jejaring sosial. Suatu hubungan dapat terbangun dan dapat
menghasilkan relasi jika memiliki jaringan yang luas. Saat melakukan social
networking dengan konsumen melalui social media, komunikasi yang jujur harus
diperhatikan dengan hati-hati. Terdapat beberapa cara yang dilakukan untuk terus
dapat terhubung dengan konsumen di sosial media dengan saling berkomentar di
Instagram Feeds, membalas Story, atau dengan memberikan pesan melalui Direct
Message.
Keempat, Community Building. Komunitas online yang dibangun agar terjadi
interaksi antar individu dengan individu lainnya dengan menggunakan teknologi.
Dengan adanya social networking dapat membangun sebuah komunitas di jejaring
sosial yang memiliki kesamaan minat. Terdapat beberapa industri yang sangat cocok
untuk menggaet influencer yang sudah membentuk komunitas, seperti di bidang
beauty terdapat beauty influencer. Menurut Sammis, Lincoln, & Pomponi et al (2015:
11) sebuah keahlian untuk membagikan pesan berupa konten dengan melibatkan figur
publik dapat memberikan pengaruh terhadap suatu brand kepada masyarakat.
Oleh karena itu, terdapat 4 fakor kunci yang perlu ada dalam sebuah konten
social media marketing, yaitu content creation (dimana brand harus mampu
mengunggah konten yang menarik dan unik agar dapat memperoleh perhatian dari
masyarakat luas terutama target pasarnya), content sharing (dimana content yang
dibagikan harus dapat dengan mudah diakses dan dibagikan kembali ke pengguna
lain), connecting (memungkinkan dilakukannya komunikasi 2 arah dengan followers
dan memastikan konektivitas dengan link komunikasi lainnya), serta community
building (yaitu upaya menjaga hubungan yang proaktif dengan followers dan
meningkatkan engagement melalui berbagai aktivitas).
Adapun terdapat lima indikator dari social media marketing yang dikemukakan
oleh Singh (2010) dalam As’ad & Anas Y. Alhadid (2014). Pertama, Online
Communities. Pemanfaatan sosial media yang dilakukan dalam wujud komunitas
online dari produk atau jasa perusahan tersebut. Ikut serta dan aktif dalam komunitas
tersebut dapat membantu untuk membangun kemajuan dari sebuah perusahaan atau
brand.
Kedua, Interaction. Dalam media sosial memungkinkan terjadinya interaksi
dengan komunitas online antar sesama pengguna dengan pengguna lainnya. Interaksi
yang terjadi tersebut dapat melalui informasi yang diberikan secara up-to-date atau
terkini dan relevan dengan audiens.
Ketiga, Sharing of Content. Pengguna dari media sosial dapat secara bebas untuk
menerima, mengubah, berbagi, serta menyebarluaskan informasi atau pesan yang
didapat dari akun media sosialnya kepada pengguna lainnya. Keempat, Credibility.
Penyampaian informasi yang dilakukan secara jelas dan relevan untuk membangun
dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap suatu perusahaan atau brand.
Kemudian, untuk menjalin hubungan baik, meningkatkan minat beli hingga
meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk dari perusahaan atau brand
tersebut. Kelima, Accessibility.
Pengaksesan media sosial dapat dengan mudah dilakukan oleh banyak orang dan
tidak memerlukan biaya untuk menggunakannya, serta tidak dibutuhkan ketrampilan
atau keahlian khusus agar dapat mengakses media sosial. Aftio Putra Panesa dalam
Tanuwijaya & Mulyandi (2021) juga mengungkapkan lima indikator yang dapat
digunakan untuk mengukur dimensi media sosial. Pertama, Partisipasi merupakan
setiap individu yang tertarik atau berminat menggunakan media sosial, dapat
mendorong adanya kontribusi dan umpan balik. Kemudian, dalam penggunaannya
dapat menghilangkan batas antara media dengan konsumen atau audience. Kedua,
Percakapan yaitu dalam penggunaan media sosial dapat terjadi percakapan atau
perbincangan antar sesama penggunanya. Komunikasi tersebut dapat terjadi secara
dua arah atau bahkan lebih. Ketiga, Komunitas yaitu terbentuknya komunitas-
komunitas dalam media sosial dapat terjadi dengan cepat atau instan, serta dapat
berkomunikasi dengan sesama penggunanya mengenai berbagai topik atau isu mulai
dari hobi, politik, ekonomi, dan masih banyak lagi. Keempat, Konektivitas yaitu
mayoritas media sosial berkembang dan saling terhubung ke sesama pengguna media
sosial. Keterhubungan yang terjadi tersebut dapat terjadi melalui website, sumber
informasi dari berbagai kanal dan pengguna media sosial lainnya. Kelima,
Keterbukaan yaitu keterbukaan yang terjadi dalam media sosial sebagai partisipasi
dan umpan balik. Keterbukaan tersebut dapat melalui berbagai sarana, seperti berbagi
informasi, berkomentar, dan voting. Dalam mengakses dan membagikan informasi
tidak terdapat batasan yang signifikan. Konsep yang dipaparkan di atas menunjukan
bahwa media sosial dapat berperan sebagai sarana bagi bagi para pengguna untuk
membagikan informasi dan komunikasi kepada orang lain dalam cakupan yang luas.
Hal ini tak terkecuali untuk mempromosikan sebuah brand atau produk kepada
masyarakat luas.
BAB III
METODE PENULISAN TUGAS AKHIR

3.1 Objek Penulisan Laporan Tugas Akhir

Pada penelitian ini di tentukan objek penelitian adalah Gerai Tangerang


Gemilang yang berada di daerah ….. dengan melihat efektivitas penggunaan social
media Gerai Tangerang Gemilang yakni @.......

3.2 Metode Penulisan Laporan Tugas Akhir

Metode yang ditempuh dalam penelitian ini adalah metode penelitian


deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dan pada hakikatnya ingin
memahami dan mengungkapkan secara mendalam atau menurut bahasa peneliti yaitu
mendeskripsikan hasil dari analisis efektivitas penggunaan sosial media Instagram.
Menurut Bogdan dan Biklen, S bahwa penelitian kualitatif ialah suatu prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan
dari orang-orang dan perilakunya yang diamati. Penelitian kualitatif merupakan satu
kegiatan untuk melakukan eksplorasi atas teori dari fakta dunia nyata, bukan untuk
menguji teori atau hipotesis (Rukajat, 2018).
3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data
kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk
angka.1 yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran umum
obyek penelitian, meliputi: Sejarah singkat berdirinya, letak geografis obyek, Visi dan
Misi, struktur organisasi, keadaan divisi penanggung jawab media sosial, keadaan
Gerai Tangerang, keadaan media sosial, Keaktivan Gerai Tangerang dalam bermain
media sosial, dan efektivitas penerapan media sosial sebagai media promotif.
3.3.2 Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh dari wawancara yang dilakukan dengan informan yang berkaitan dengan
divisi marketing dan admin instagram Gerai Tangerang Gemilang. Data sekunder
merupakan dokumen perusahaan yang dapat digunakan untuk penelitian ini seperti
data pembelian, engagement akun instagram, dan pemasaran

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian untuk memperoleh data-


data yang diperlukan dengan metode:
1. Penelitian kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan merupakan usaha yang dilakukan penulis untuk
memperoleh data-data sekunder yang digunakan dalam pengumpulan informasi dan
data secara mendalam melalui berbagai literatul, buku, catatan, referensi lainnya,
serta hasil penelitian sebelumnya yang relevan, untuk mendapatkan jawaban dan
landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti (Yaniawati, 2020).
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian. Secara sederhana wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau
proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan sumber informasi atau orag
yang diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung (Yusuf, 2017).
Menurut Nazir dalam Fandi Rosi, wawancara adalah suatu proses untuk
memperoleh keterangan dengan tujuan penelitian yang dilakukan dengan cara tanya
jawab secara langsung atau bertatap muka antara pewawancara (penanya) dan
narasumber (responden) dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide
(panduan wawancara).
Ada tiga jenis wawancara yang lazim digunakan dalam pengumpulan data yaitu
wawancara terstruktur, tidak terstruktur dan semiterstruktur. Wawancara terstruktur
adalah interviewer (pewawancara) mempersiapkan daftar pertenyaan terlebih dahulu
sebelum melakukan wawancara dan urutan pertanyaan tidak berubah. Wawancara
tidak terstruktur adalah wawancara yang tidak menggunakan interview guide
(panduan wawancara) dan arah pembicaraan bersifat spontan. Sedangkan wawancara
semi-struktur adalah sebelum melakukan wawancara interviewer (pewawancara)
telah mempersiapkan daftar pertanyaan sebelum melakukan wawancara, tetapi urutan
dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan bersifat fleksibel, karena bergantung pada
arah pembicaraan (Rosi, 2016).

3. Dokumentasi (Documentation)
Dokumentasi adalah penelitian yang dilakukan secara menelaah atas dokumen-
dokumen yang terkait dalam penelitian ini.

3.5 Metode Analisis Data

Teknik Analisis Data yang digunakan berupa Analisis Deskriptif Kualitatif,


yaitu analisis dengan cara mempelajari dan menguji apakah media sosial Instagram
efektif dalam membantu promosi. Dalam menganalisis data, digunakan teknik
analisis menurut Miles & Huberman (1994) yaitu:

1. Data reduction (Reduksi data) sebagai suatu proses pemilihan, pemusatan,


perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar
yang muncul dari catatan-catatan lapangan, sehingga data itu memberi
gambaran yang lebih jelas tentang hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
2. Data display (Penyajian data), yaitu sekumpulan informasi tersusun
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Dalam penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, tabel, grafik, piktogram, dan sejenisnya.
Melaui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan sehingga akan
semakin mudah dipahami.
3. Conclusion drawing/verification (Simpulan atau verifikasi), peneliti
membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses melalui
reduksi dan display data. Penarikan kesimpulan yang dikemukakan
bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data maka kesimpulan yang di kemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.

3.6 Analisis Keabsahan Data

Dalam melakukan pengujian keabsahan data suatu penelitian, perlu


dilakukan verifikasi terhadap kesimpulan yang diambil peneliti. Peneliti harus
memastikan bahwa kesimpulan yang diperoleh dari data kualitatif adalah masuk
akal, dapat diandalkan, dan valid. Oleh karena itu, sangat penting dilakukan
pengujian validitas dan reliabilitas data yang digunakan dalam penelitian.
Validitas dalam penelitian kualitatif merupakan upaya pemeriksaan terhadap
akurasi hasil penelitian dengan menerapkan prosedur-prosedur tertentu, sementara
reliabilitas kualitatif mengindikasikan bahwa pendekatan yang digunakan peneliti
konsisten jika diterapkan oleh peneliti-peneliti lain dan untuk proyek-proyek yang
berbeda. Validitas merupakan kekuatan lain dalam penelitian kualitatif selain
reliabilitas. Untuk memastikan validitas data, teknik triangulasi data digunakan
dalam penelitian ini. Strategi yang akan diterapkan adalah pengumpulan data
melalui beragam sumber agar hasil wawancara dan dokumen dapat dianalisis
seutuhnya. Sedangkan untuk memastikan realibitas data maka diperlukan pula
penerapan triangulasi dalam pengumpulan dan analisis data yang dapat
menunjukkan bahwa sebuah pendekatan tertentu bisa konsisten di tengah beberapa
peneliti yang memiliki beragam proyek penelitian. “Triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain” (Moleong,
2019).
DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2018). Manajemen Pemasaran & Manajemen Pemasaran Jasa. Penerbit


Alfabeta, 1(1).

As’ad, H. A.-R., & Anas Y. Alhadid. (2014). The Impact of Social Media Marketing
on Brand Equity: An Empirical Study on Mobile Service Providers in Jordan.
Rev. Integr. Bus. Econ. Res, 3(1).

Blanchard, O. (2018). Distortions in macroeconomics. In NBER Macroeconomics


Annual (Vol. 32, Issue 1). https://doi.org/10.1086/696069

Carr, C. T., & Hayes, R. A. (2015). Social Media: Defining, Developing, and
Divining. Atlantic Journal of Communication, 23(1).
https://doi.org/10.1080/15456870.2015.972282

Chan-Olmsted, S., Cho, M., & Yim, M. Y. C. (2013). Social networks and media
brands: Exploring the effect of media brands’ perceived social network usage on
audience relationship. In Handbook of Social Media Management: Value Chain
and Business Models in Changing Media Markets. https://doi.org/10.1007/978-
3-642-28897-5_43

Gumilar, G. (2015). Pemanfaatan Instagram Sebagai Sarana Promosi Oleh Pengelola


Industri Kreatif Fashion di Kota Bandung. Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi,
V(2), 77–84.

Gunelius, S. (2011). 30-Minute Social Media Marketing. In MC Graw Hill (Vol. 9,


Issue 4).

Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and
opportunities of Social Media. Business Horizons.
https://doi.org/10.1109/WCNC.2006.1683604

Khairani, Z., Soviyant, E., & Aznuriyandi, A. (2018). EFEKTIVITAS PROMOSI


MELALUI INSTAGRAM PADA UMKM SEKTOR MAKANAN DAN
MINUMAN DI KOTA PEKANBARU. Jurnal Benefita, 3(2).
https://doi.org/10.22216/jbe.v3i2.2738

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management, 15e édition. New Jersy:
Pearson Education.

Malau, H. (2020). 3P (Participants, Process and Physical Evidence): Penilaian


Konsep, Penerapan, dan Dampaknya Terhadap Tujuan Organisasi Bisnis-Jawa
Barat. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(3).
https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i3.1026

Manap, A. (2016). Revolusi Manajemen Pemasaran. Mitra Wacana Media.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis: An Expanded


Sourcebook. In Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook.

Moleong, L. J. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. In PT. Remaja


Rosda Karya. PT. Remaja Rosda Karya.

Mustafa, I. (2020). Pengguna Instagram di Indonesia Didominasi Wanita dan


Generasi Milenial. Goodnewsindonesia.Com.
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/06/14/pengguna-instagram- di-
indonesia-didominasi-wanita-dan-generasi-milenial

Nasrullah, R. (2016). Media sosial : perspektif komunikasi, budaya, dan


sosioteknologi / Rulli Nasrullah ; editor, Nunik Siti Nurbaya | OPAC
Perpustakaan Nasional RI. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Nuraida, N. (2020). Efektifitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di


Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. The World of Public Administration
Journal. https://doi.org/10.37950/paj.vi.741

Priansa, D. J. (2017). Komunikasi Pemasaran Terpadu: Pada era media sosial. In


Marketing Communication.

Prihatsanti, U., Suryanto, S., & Hendriani, W. (2018). Menggunakan Studi Kasus
sebagai Metode Ilmiah dalam Psikologi. Buletin Psikologi, 26(2).
https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.38895

Puntoadi, D. (2011). Menciptakan Penjualan via Social Media. In Business &


Economics , E-Commerce.

Purbohastuti, A. W. (2017). Efektivitas Media Sosial Sebagai Media Promosi.


Tirtayasa Ekonomika, 12(2), 212. https://doi.org/10.35448/jte.v12i2.4456

Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kuantitatif: Quantitative Research


Approach. In CV. Budi Utama.

Russo, A., Watkins, J., Kelly, L., & Chan, S. (2008). Participatory Communication
with Social Media. Curator: The Museum Journal, 51(1).
https://doi.org/10.1111/j.2151-6952.2008.tb00292.x

Tanuwijaya, J., & Mulyandi, R. (2021). Pengaruh Viral Marketing dan Turbo
Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Skincare Somethinc. Jurnal Sosial
Sains, 1(Vol. 1 No. 5 (2021): Jurnal Sosial dan Sains (SOSAINS)), 368–373.
http://sosains.greenvest.co.id/index.php/sosains/article/view/81/118

Tjiptono, F. (2019). Strategi Pemasaran Prinsip & Penerapan. Yogyakarta: Andi.

Warpindyastuti, L. D. (2019). Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa dan Citra Merek


terhadap Reputasi Penyelenggara Jasa Pendidikan. Widya Cipta: Jurnal
Sekretari Dan Manajemen, 3(2). https://doi.org/10.31294/widyacipta.v3i2.6405

Weber, O., Fenchel, M., Scholz, R. W., Gazibara, I., Chapple, A., Kalinina, V., FI, C.
& U., Singh, R. K., Murty, H. R., Gupta, S. K., Dikshit, A. K., Waygood, S.,
Melorose, J., Perroy, R., Careas, S., Markets, C., Manifesto, U., Rebai, S.,
Azaiez, M. N., … Van Gelder, J. (2016). World Economic Forum: The Global
Risk Report 2016. Journal of Sustainable Finance & Investment, 1(3).

Winarso, B. (2015). Apa Itu Instagram, Fitur dan Cara Menggunakannya? In


Dailysocial.Id.

Yaniawati. (2020). Penelitian Studi Kepustakaan. Penelitian Kepustakaan (Liberary


Research), April.

Anda mungkin juga menyukai