Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. ALAS PIJAK

Dan carilah pada apa yang telah di anugrahkan Tuhan padamu


(kebahagiaan) Negeri Akhirat dan janganlah kamunmelupakan kebahagiaan dari
kenikmatan dunia dan berbuat baiklah kepada orng lain sebagaibana Allah telah
berbuat baik kepadamu,dan janganlah kamu membuat keruakan di muka
bumi.sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu membuat
kerusakan (Q.S AL-QASHASH 77)

Komitmen yang terbangun menjadi esensi dari mahasiswa Pecinta Alam


Bina Generasi Polewali Mandar unruk mengembangkan wawasan sosial
lingkungan,kepetualangan,melahirkan karakter pribadi yang sebenarnya pada
generasi pelanjut dengan melakukan analisis secara geografi dengan landasan
tujuan MAPALA BIGES POLMAN yaitu : “Terbinanya Mahasiswa yang
Kreatif,Inovatif,Produktif,serta dinamis sebagai pecinta alam yang
berkepribadian luhur dan melaksanakan Tri Darma perguruan Tinggi serta
bertanggung jawab atas kelestarian dan keharmonisan alam serta ummat
yang berwawasan lingkungan hidup yang di ridhohi Tuhan Yang Maha Esa.

Keinginan yang akan direalisasi dalam sebuah keterpanggilan nurani,


melahirkan nuansa keberagaman dalam sebuah kebersamaaan yang nantinya
diharapkan mampu memberi dampak pada setiap insan yang akhirnya akan
mengatakan dan akan selalu mengatakan upaya yang ditempuh adalah dampak
dari kondisi empririk bahwa sanya ketidak sadaran manusia dengan proses alam
yang semakin melemah, semakin kering, semakin memperlihatkan keterpurukan
bahkan dengan keterbatasan manusia ia telah melupakan akan proses interaksi
alam dan manusia dalam berkehidupan.

Visi Mapala Unasman: “Memelihara, Menjaga Dan Melestarikan Alam


Beserta Isinya” yang senantiasa berkumandang memberikan isyarat dalam sebuah
perjuangan yang tidak akan berkesudahan sehingga kegiatan yang diramu dalam
PENDAKIAN WAJIB, diharapkan dapat melahirkan keterpanggilan untuk
membangun karakter manusia yang peka akan proses keberlangsungan alam
sekitar manusia.

Undang-undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional, mewajibkan


agar sumber daya alam dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
untuk dinikmati generasi masa depan kini dan yang akan datang secara
berkelanjutan. Begitu pula Undang-undang Republik Indonesia nomor 32 tahun
2009 tentang perlindungan dan pengelolahan limgkungan hidup, sangat jelas bagi
segenap manusia untuk menjadi prioritas dalam melakukan pembedahan di
Indonesia khususnya diwilayah Sulawesi barat.

B. Gunung Gandang Dewata

Rante Pongkok merupakan Tanah Tua pemekaran dari Rante Suro desa
Tondok Bakaru Kabupaten Mamasa Sulbar adalah tempat yang memiliki
budaya serta adat istiadat dan hutan yang terjaga dengan misterinya sendiri.
Misteri itu terbungkus oleh mistisme ekologi Gandang Dewata.
Asal-muasal nama Gandang Dewata. Tanpa menyebut kapan
tejadinya, nama itu diambil dari peristiwa yang kerap dialami para pemburu
di gunung dengan ketinggian 3.037 meter di atas permukaan laut itu. Ketika
berburu di dalam hutan, pemburu kerap mendengar suara gendang bertalu-
talu. Padahal, tak ada pemukiman di dalam hutan. Kampung terdekat pun
berjarak dua tiga hari perjalanan dari hutan.
Dalam adat Mamasa, gendang dipukul saat upacara kematian
seseorang. Benar saja, kata Thimotius, ketika para pemburu itu kembali ke
kampumg mereka, di sana mereka mendapati salah satu sanak saudara
meninggal. Tak hanya sekali, lanjutnya, peristiwa terdengarnya suara
gendang di pukul saat berburu di hutan terulang beberapa kembali.
Orang-orang percaya bahwa gendang itu di bunyikan oleh para
dewa sebagai pertanda ,”ujar Thimotius. Di masa lampau, masyarakat di
Mamasa masih menganut aliran kepercayaan atau animisme.
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam pendakian wajib yaitu:

1. Tujuan Umum
Pendakian perdana angkatan 4 Mapala Bina Generasi Polewali Mandar
dan Pembaruan Data Jalur Gunung Gandang Dewata
2. Tujuan Khusus
Penelitian Flora dan Fauna gunung gandang dewata dan sekaligus
memahami kondisi jalur dan situasi tempat camp di setiap pos
gandang dewata
D. Landasan kegiatan

a. AD/ART MAPALA BIGES POLMAN

b. Tri darma perguruan tinggi,yakni pendidikan,penelitian,dan

pengabdian terhadap masyarakat

c. Kode etik pecinta alam

d. Surat keputusan badan pengurus Mapala Biges Polman

E. Tempat dan Waktu Kegiatan


Tempat : Gunung Gandang Dewata Mamasa Sulawesi Barat

Hari/tanggal : Jumat 21 Oktober 2022 – 28 Oktober 2022

F. Biodata Pesesrta Pendakian Wajib

NO NAMA SEMESTER NIM JURASAN


1 Anwar III 31686321090 Administrasi Negara
2 Hamka III 31686321024 Administrasi Negara
3 Orico V 31686520013 Administrasi Negara
4 Syamsidar I 31686322035 Administrasi Negara
5 Wahyudi III 31686321078 Administrasi Negara
ramadhan
6 Apriani V P.20.042 Keperawatan
7 Trisno IV P.19.015 Keperawatn
Susanto
G. Biodata Pendampaing
1. ESA WAHYUDI JUANDA
2. PARLI

H. Sistematika penulisan laporan


Adapun sistematika penulisan laporan yaitu:
a. Bagian depan
- Lembar sampul
- Kata pengantar
- Daftar isi
b. Bab 1 adalah bab yang membahas tentang latar belakang,
maksud dan tujuan, landasang kegiatan, hasil yang diperoleh,
waktu dan tempat kegiatan dan teknis kegiatan,dan sistematika
pelaporan
c. Bab 2 membahas tentang deskripsi kegiatan data jalur
d. Bab 3 membahas tentang kesimpulan dan saran
BAB II
DESKRIPSI PERJALANAN
A. Rute Perjalanan

No. Hari/Tanggal jalur lokasi Jarak tempuh


1 Sabtu 22 Oktober Melewati jalan Kampung
2022 rintisan,pemataan terakhir tondok
sawa dan bakaru ke pos
perkebunan 1
Masyarakat, longsor
dan kebun kopi

Menyebrang sungai, Pos 1 – pos 2


lalu kemudian
mendaki yang
lumayan jauh,
dengan kemiringan
60-70 derajat untuk
menuju ke pos
berikutnya

Pendakian sekitar Pos 2 – pos 3


40-50 derajat,
melewati jalur
sekitarbanyak
tumbuhan berdaun
lebar, lalu jalur yang
landai untuk menuju
ke 3 dengan kondisi
gerimis
2 Minggu 23 Oktober Menyusuri sungai Pos 3 – Pos 4
2022 kecil (sungai Rano)
kemudian melalui
jalur menanjak
dengan kondisi jalur
agak susah dilewati
karena ada beberapa
pohon besar yang
tumbang dan
menghalangi
jalur,lalu kemudian
melewati jalur yang
landai.
Melewati Pos 4 -pos 5 ±2 km
punggungan yang
landai kemudian
menurun sampai
mendapati sungai 1
kemudian landai dan
mendapati
penyebrangan ke 2
berjalan sedikit
sampai mendapati
penyebrangan ke 3
melalui pinggiran
sungai yang terjal
sampai mendapati
lokasi yang datar
3 Senin 24 Oktober Menyebrangi sungai Pos 5 -pos 6 ±2 km
2022 melalui jalur
tanjakan,punggungan
menurun sedikit
kemudian landai
sampai pos 6
Mennurun melalui Pos 6 ke pos 7 ±3,6 Km
jalur sempit melalui
pengunungan kondisi
terbuka demgan
kondisi jalur yang
menunrun dengan
kemiringan ±60
derajat
Melalu jalur yang Pos 7 – lembah ±1km
menurun dengan V
kemiringan ±60 dan
disekitaran banyak
tumbuhan
berduri,jalan tanah
yang agak licin
4 Sabtu 25 Oktober Menyusuri sungai Lembah V – ±1km
dengan jalur yang Pos 8
menurun yang
kemirigannya sekitar
50-60 derajat dan
menyebarangi sungai
lalu kemudian
melewati tanjakan
dengan kemiringan
sekitar 70 derajat
Dengan melalui jalur Pos 8 – Pos 9 ±2km
yang landai dan jalur
tanjakan dengan
kemiringan 60
derajat, penggungan
gunung yang landai
dan juga agak
mendaki dengan
vegitasi tumbuhan
bambu
Melalui jalur yang Pos 9 – Pos 10 ±2km
bervegitasi (Puncak PMK)
tumbuhan bambu,
tanjakan yang begitu
terjal dengan medan
yang agak basah dan
melalui jalur bekas
longsorang
B. Kronologi perjalanan

Hari Jumat / 20 Oktober 2022

Pada

C. Ketinggian dan kordinat

NO LOKASI KETINGGIA KORDINAT


N (MDPL)
1 Kampung terakhir 1140 Mdpl S02º54.643’ E119º22.697’
2 Pos I (To’yasa) 1584 Mdpl S02º52.975’ E119º23.117’
3 Pos II (Lantang bukabun) 2080 Mdpl S02º52.435’ E119º23.008’
4 Pos III (rano) 2677Mdpl S02º50.724’ E119º23.014’
5 Pos IV (Lombok sidendang) 2528 Mdpl S02º49.924’ E119º23.589’
6 Pos V (ponompok) 2106 Mdpl S02º49.085’ E119º22.916’
7 Pos VI (karumpenga) 2615 Mdpl S02º47.826’ E119º22,488’
8 Pos VII (Ne daeng) 2060 Mdpl S02º46.441’ E119º21.770’
9 Pos VIII (pesolongan) 2064 Mdpl S02º45.397’ E199º22.047’
10 Pos IX (Ulu Damar ) 2507 Mdpl S02º44.975’ E119º22.109’
11 Puncak PMK 3037 Mdpl S02º44.537’ E119º22.695’

Anda mungkin juga menyukai