Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN OUTPUT KAJIAN DI BIDANG

PENGANGGARAN :

EVALUASI ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM (BLU)


PADA PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN (DUKMAN)
KEMENTERIAN KEUANGAN

SUB DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG KEUANGAN DAN KETENAGAKERJAAN


DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG PEREKONOMIAN DAN KEMARITIMAN
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
2021
RINGKASAN OUTPUT KAJIAN SUBDIT KEUNAKER:

Judul Kajian:
Evaluasi Anggaran Badan Layanan Umum (BLU) pada Program Dukungan Manajemen
(Dukman) Kementerian Keuangan

A. Permasalahan yang diangkat:


Yang menjadi latar belakang kajian (permasalahan yang diangkat) ini adalah besarnya
proporsi (dominasi) program Dukungan Manajemen dari total pagu Kementerian Keuangan.
Berikut adalah komposisi pagu per program Kementerian Keuangan.

Tabel 1. Komposisi Pagu Kementerian Keuangan – per Program

Sumber : aplikasi Business Intelligence


Berdasarkan table 1 diatas dapat terlihat bahwa proporsi terbesar di Kementerian Keuangan
adalah pada Program Dukungan Manajemen. Bedasarkan data yang dhimpun bahwa alokasi
program Dukungan Manajemen (Dukman) terbesar bersumber dari Satker Badan Layanan Umum
(BLU) yang berada di bawah Kementerian Keuangan.

Tabel 2. Pagu Satker BLU Kementerian Keuangan – Sumber Dana BLU

Sumber : aplikasi Business Intelligence


Berdasarkan tabel 2 diatas dapat terlihat bahwa dari total pagu Kementerian Keuangan TA
2021 Rp57.369.623.624.000,00 sebesar Rp26.055.209.230.000,00 (47%) bersumber dari Satker
Badan Layanan Umum (BLU). Terdapat 20 K/L dengan pagu yang bersumber dari BLU. Pagu
Satker BLU Kementerian Keuangan merupakan pagu dengan sumber dana BLU terbesar dibanding
K/L lainnya.
Berdasarkan data dari aplikasi Business Intelligence (BI) terdapat 20 Kementerian/ Lembaga
yang memiliki anggaran bersumber dari BLU, yaitu: Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian
Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian,
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Perhubungan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, Kementerian Kelautan
dan Perikanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Riset dan
Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Pemuda dan Olahraga, Badan
Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, dan Badan Pengusahaan
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang.

Tabel 3. 5 K/L Pagu BLU terbesar dan Proporsi Program Teknis dan Dukungan Manajemen

Sumber : aplikasi Business Intelligence


Dari 20 K/L yang memiliki anggaran yang bersumber dari BLU, terdapat 5 K/L dengan
anggaran BLU terbesar yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Kementerian
Pertahanan. Berdasarkan data yang tersaji pada tabel 3 diketahui bahwa hampir seluruh (99%) Pagu
BLU Kementerian Keuangan berada pada Program Dukungan Manajemen. Hal ini berbeda dengan
Anggaran BLU pada K/L lainnya yang berada pada Program Teknis.

B. Program Dukungan Manajemen pada BLU Kementerian Keuangan:


Tabel 4 berikut menunjukkan Program dan Kegiatan pada masing-masing Satker BLU
Kementerian Keuangan. Hampir seluruh satker BLU menaruh kegiatannya pada Program
Dukungan Manajemen (Dukman). Hanya terdapat satu Satker yaitu (604445) Lembaga Manajemen
Aset Negara yang menaruh kegiatan (4798) Pengelolaan Aset pada Program pada program teknis
yaitu Program Pengelolaan Perbendaharaan, Kekayaan Negara dan Risiko.

Tabel 4. Satker BLU Kementerian Keuangan – Program dan Kegiatan


SATKER PROGRAM KEGIATAN
(409999) Badan Pengelola Dana (WA) Program Dukungan 4712 Pelaksanaan Tugas Khusus (Special Mission)
Perkebunan Kelapa Sawit Manajemen 4836 Pengelolaan Keuangan, BMN, dan Umum
4837 Pengelolaan Organisasi dan SDM
4838 Pengelolaan Risiko, Pengendalian, dan Pengawasan Internal
4839 Pengelolaan Sistem Informasi dan Teknologi
(439039) Badan Pengelola Dana (WA) Program Dukungan 4714 Pelaksanaan Tugas Khusus (Special Mission)
Lingkungan Hidup (BPDLH) Manajemen 4717 Pengelolaan Keuangan, BMN, dan Umum
4721 Pengelolaan Organisasi dan SDM
(440781) Pusat Investasi (WA) Program Dukungan 4713 Pelaksanaan Tugas Khusus (Special Mission)
Pemerintah Manajemen 4716 Pengelolaan Keuangan, BMN, dan Umum
4720 Pengelolaan Organisasi dan SDM
4723 Pengelolaan Risiko, Pengendalian, dan Pengawasan Internal
4726 Pengelolaan Sistem informasi dan teknologi
(455401) Lembaga Dana Kerja (WA) Program Dukungan 6389 Pelaksanaan Tugas Khusus (Special Mission)
Sama Pembangunan Manajemen 6390 Pengelolaan Organisasi dan SDM
Internasional
6391 Pengelolaan Keuangan, BMN, dan Umum
(477198) Politeknik Keuangan (WA) Program Dukungan 4684 Pengelolaan Organisasi dan SDM
Negara STAN Manajemen
(604445) Lembaga Manajemen (CD) Program Pengelolaan 4798 Pengelolaan Aset
Aset Negara Perbendaharaan,
Kekayaan Negara dan
Risiko
(WA) Program Dukungan 4700 Legislasi dan Litigasi
Manajemen 4701 Pengelolaan Keuangan, BMN, dan Umum
4702 Pengelolaan komunikasi dan informasi publik
4703 Pengelolaan Organisasi dan SDM
4704 Pengelolaan Risiko, Pengendalian, dan Pengawasan Internal
4705 Pengelolaan Sistem informasi dan teknologi
(691117) Lembaga Pengelola (WA) Program Dukungan 4752 Pelaksanaan Tugas Khusus (Special Mission)
Dana Pendidikan Manajemen 4754 Pengelolaan Keuangan, BMN, dan Umum
4758 Pengelolaan Organisasi dan SDM
4760 Pengelolaan Risiko, Pengendalian, dan Pengawasan Internal
Sumber : aplikasi Business Intelligence
Pada sebagian besar Satker BLU yaitu: (409999) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa
Sawit (BPDKS), (439039) Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), (440781) Pusat
Investasi Pemerintah (PIP), (455401) Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional
(LDKPI), dan (691117) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), memiliki Kegiatan
Pelaksanaan Tugas Khusus (Special Mission). Kegiatan ini memiliki pagu anggaran terbesar yaitu
sebesar Rp.25.564.821.101.000,00 (98%) dari total pagu anggaran Satker BLU di Kementerian
Keuangan yaitu sebesar Rp26.055.209.230.000,00 pada TA 2021.

Tabel 5. Satker BLU Kementerian Keuangan – Kegiatan, Output (KRO), dan Sub-Output (RO)
SATKER KEGIATAN OUTPUT (KRO) SUB-OUTPUT(RO)
(409999) Badan Pelaksanaan Tugas FAM Hasil PNBP/Imbal Hasil Kelolaan Dana BLU
Pengelola Dana Khusus Kelolaan Dana Pendanaan untuk Volume Penyaluran Selisih Harga
Perkebunan Kelapa (Special Mission) Biodiesel
Sawit
Pendanaan untuk Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan Kelapa Sawit
Pendanaan untuk Promosi dan Kemitraan Sawit
Pendanaan untuk Peremajaan Lahan Perkebunan Kelapa
Sawit
Pendanaan untuk SDM Perkebunan Kelapa Sawit
Pendanaan untuk Sarana dan Prasarana Perkebunan
Kelapa Sawit
(439039) Badan Pelaksanaan Tugas FAM Hasil PNBP/Imbal Hasil Kelolaan Dana BLU
Pengelola Dana Khusus Kelolaan Dana Pendanaan untuk Debitur Yang Terfasilitasi Dana Bergulir
Lingkungan Hidup (Special Mission) (PN)
(BPDLH)
Pendanaan untuk Penerima Manfaat yang Terfasilitasi Dana
Program Lingkungan Hidup (PN)
(440781) Pusat Pelaksanaan Tugas FAM Hasil PNBP/Imbal Hasil Kelolaan Dana BLU
Investasi Khusus Kelolaan Dana
Pemerintah (Special Mission)
Pendanaan untuk Usaha Mikro yang Terfasilitasi
Pembiayaan UMi (PN)
(455401) Lembaga Pelaksanaan Tugas FAM Hasil PNBP/Imbal Hasil Kelolaan Dana BLU
Dana Kerja Sama Khusus Kelolaan Dana Perjanjian Penyaluran Hibah
Pembangunan (Special Mission)
Internasional
(691117) Lembaga Pelaksanaan Tugas FAM Hasil PNBP/Imbal Hasil Kelolaan Dana BLU
Pengelola Dana Khusus Kelolaan Dana Pendanaan untuk Penyaluran Beasiswa
Pendidikan (Special Mission)
Pendanaan untuk Penyaluran Dana Riset
Pengelolaan DPPN dalam Rangka Pengelolaan Talenta
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia
Sumber : aplikasi Business Intelligence
Tabel 5 diatas menunjukkan Output (KRO) dan Sub-Output (RO) pada kegiatan Pelaksanaan
Tugas Khusus (Special Mission) di Satker BLU Kementerian Keuangan. Output (KRO) pada
kegiatan ini adalah KRO Hasil Kelolaan Dana, dengan pagu anggaran terbesar pada Sub-Output
(RO) PNBP/Imbal Hasil Kelolaan Dana BLU.
Satker BLU pada tabel 5 diatas berada pada rumpun/layanan yang sama yaitu Pengelolaan
Dana. Berikut rincian kewenangan Satker BLU Kementerian Keuangan:

Tabel 6. Satker BLU Kementerian Keuangan – Kewenangan Pengelolaan Dana


SATKER LAYANAN KETERANGAN
(409999) Badan Pengelola Dana Pengelolaan Melaksanakan pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit baik dana
Perkebunan Kelapa Sawit Dana pengembangan maupun dana cadangan pengembangan sesuai dengan
(BPDPKS) kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan
peraturan perundang- undangan yang berlaku.

(439039) Badan Pengelola Dana Pengelolaan Menyalurkan dana melalui berbagai instrumen untuk proyek dan kegiatan
Lingkungan Hidup (BPDLH) Dana tertentu yang mendukung tujuan keseluruhannya untuk meningkatkan
pengelolaan dan perlindungan lingkungan, mendukung kegiatan ekonomi
yang ramah lingkungan dan mengurangi emisi GRK. BPDLH bertujuan untuk
menjadi lembaga pengelola dana lingkungan yang kredibel dan terpercaya
yang mengelola, menghimpun, dan menyalurkan dana untuk
mendukung Indonesia mencapai komitmen lingkungan dan iklimnya.

(440781) Pusat Investasi Pengelolaan Melaksanakan kewenangan operasional dalam pengelolaan investasi
Pemerintah (PIP) Dana Pemerintah Pusat sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(455401) Lembaga Dana Kerja Pengelolaan Melaksanakan pengelolaan dana kerja sama pembangunan internasional
Sama Pembangunan Internasional Dana (endowmentfund) dan dana dalam rangka pemberian hibah kepada
(LDKPI) pemerintah asing/lembaga asing sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

(691117) Lembaga Pengelola Dana Pengelolaan Melaksanakan pengelolaan dana abadi pendidikan yang bertujuan
Pendidikan (LPDP) Dana menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi mendatang
sebagai pertanggungjawaban antargenerasi. Selain itu, LPDP juga bertujuan
mengantisipasi keperluan rehabilitasi pendidikan yang rusak akibat bencana.
Hal ini sesuai UU Nomor 2 tahun 2010 tentang APBN-P 2010 menyepakati
bahwa sebagian dana dari alokasi dana fungsi pendidikan dalam APBN-P
tersebut dijadikan sebagai Dana Pengembangan Pendidikan Nasional
(DPPN) yang dikelola dengan mekanisme pengelolaan dana abadi
(endowment fund) oleh sebuah Badan Layanan Umum (BLU).

Sumber : http://blu.djpbn.kemenkeu.go.id/
C. Metode analisis yang dilakukan:
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis
(descriptive research). Analisis deskriptif analitis mengambil masalah atau memusatkan perhatian
kepada masalah-masalah sebagaimana adanya saat penelitian dilaksanakan, hasil penelitian yang
kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya.

D. Evaluasi Program Dukungan Manajemen (Generik) di Kementerian Keuangan


Sejalan dengan PER-5/AG/2020 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penelaahan RKA-
K/L dan Pengesahan DIPA, salah satu tujuan Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran
(RSPP) adalah untuk mendorong Kementerian/Lembaga agar menerapkan value for money dalam
proses perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaannya. Salah satu bentuk Redesain Program
adalah melalui Pembentukan Program Generik, dengan tujuan utama untuk dapat mewujudkan
efisiensi belanja Birokrasi di seluruh Kementerian/Lembaga secara lebih optimal.
Program generik merupakan program yang didesain untuk mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi K/L dalam menjalankan pemerintahan (birokrasi), rumusan nomenklatur yang ditetapkan
dalam RSP adalah program dukungan manajemen. Program dukungan manajemen merupakan
penggabungan dari beberapa program pendukung K/L existing yaitu:
a. Program dukungan manajemen teknis K/L;
b. Program pengawasan aparatur;
c. Program Sarana dan Prasarana;
d. Program diklat/BPSDM, sepanjang peserta atau penerima manfaatnya adalah ASN atau
persertanya berasal dari umum tetapi lulusannya akan menjadi ASN
e. Program Litbang sepanjang tidak menghasilkan produk berupa prototype atau produk
yang akan diimplementasikan/diproduksi secara massal.
Menindaklanjuti temuan Tim Reviu RSPP Generik bahwa Perbedaan Proporsi yang cukup
ekstrim dan proporsi dukman dibeberapa K/L yang melebihi alokasi program teknis
mengindikasikan implementasi RSPP program Dukman yang belum konsisten. Identifikasi
permasalahan kegiatan generik adalah:
1) Masih banyak ditemukan kegiatan yang secara karakter tidak termasuk kategori
kegiatan dukungan manajemen;
2) Jumlah kegiatan relatif masih sangat banyak dan beragam serta Sebagian masih
menggunakan pendekatan nomenklatur unit organisasinya.

E. Output Kajian (Solusi dan Manfaat terhadap Permasalahan yang diangkat):


Terhadap permasalahan besarnya proporsi (dominasi) anggaran program Dukungan
Manajemen (Dukman) dari total pagu anggaran Kementerian Keuangan, identifikasi permasalahan
yang terjadi adalah terdapat kegiatan yang secara karakter tidak termasuk kategori kegiatan dalam
Program Dukungan Manajemen (Dukman). Terdapat beberapa solusi yang dapat diusulkan yaitu:
1) Membuat program baru untuk kegiatan Pelaksanaan Tugas Khusus (Special Mission)
dan/atau kegiatan lainnya pada Satker BLU Kementerian Keuangan dengan
nomenklatur yang lebih spesifik dan mencerminkan layanan Pengelolaan Dana yang
dilakukan oleh Satker BLU Kementerian Keuangan.
2) Memasukkan kegiatan Pelaksanaan Tugas Khusus (Special Mission) dan/atau kegiatan
lainnya pada Satker BLU Kementerian Keuangan kedalam program teknis existing
yang dianggap paling relevan yaitu Program Pengelolaan Perbendaharaan Kekayaan
Negara dan Risiko (PPKNR).

Anda mungkin juga menyukai