Anda di halaman 1dari 5

RESUME TINDAKAN PERAWATAN LUKA OPERASI

PRAKTIK KLINIK KMB II


DI RUANG ANGGREK BLUD RSU KOTA BANJAR
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II

Dosen Pembimbing :

Novi Indriani, M.Tr.Kep

Disusun oleh :

Rossa Amalia Cinta


NIM : P20620121016
2A D3 Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN TASIKMALAYA

2022/2023
RESUME TINDAKAN PERAWATAN LUKA OPERASI

A. Pengertian Perawatan Luka Operasi


Perawatan luka adalah mengidentifikasi dan meningkatkan penyembuhan luka
serta mencegah terjadinya komplikasi luka dengan serangkaian tindakan yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya trauma atau injury pada kulit dan membran
mukosa jaringan lain akibat luka operasi.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan
2. Nyeri Akut
3. Nyeri Kronis
4. Risiko Infeksi

C. Tujuan Perawatan Luka Operasi


1. Memperoleh waktu penyembuhan luka yang lebih singkat
2. Mencegah meluasnya infeksi
3. Memberi rasa nyaman kepada klien
4. Mengangkat jaringan mati
5. Menjaga kebersihan luka untuk mencegah terjadinya komplikasi

D. Indikasi Perawatan Luka Operasi


Tindakan perawatan luka operasi efektif dilakukan pada klien dengan :
1. Luka atau balutan luka yang kotor atau bersih
2. Terdapat tanda-tanda infeksi pada luka seperti kemerahan, bengkak, nyeri hebat,
menghilangnya fungsi jaringan dan munculnya pus/nanah.

E. Prinsip dan Rasional Perawatan Luka Gangren


No. Prinsip Rasional
1. Tahap Prainteraksi
1. Cek perencenaan keperawatan Memvalidasi tindakan
perawatan luka
2. Kaji ulang apakah klien memerlukan tindakan Mencegah kesalahan
perawatan luka pemberian tindakan
3. Cuci tangan Mencegah transmisi
mikroorganisme
4. Prinsip kerja steril Mencegah terjadinya infeksi
luka
5. Mempersiapkan alat dan bahan Persiapan melakukan
a. Set peralatan steril dalam bak instrumen tindakan
 Sarung tangan steril
 Pinset anatomis 2 buah
 Pinset chirurgis 1 buah
 Gunting benang
 Gunting jaringan
 Kasa
 Kom steril 2 buah
 Lidi kapas
b. Set peralatan tidak steril
 Plester
 Gusting plester
 Bengkok 2 buah
 Perlak dan alasnya
 Salf/bethadine
 Normal saline
 Perban
 Sarung tangan bersih
 Larusan desinfektan
 Sampiran bila perlu

2. Tahap Orientasi
1. Salam terapeutik Membina hubungan saling
2. Memperkenalkan diri percaya
3. Panggil klien dengan namanya
4. Beri penjelasan mengenai tujuan dan langkah Mengetahui dan memahami
prosedur secara ringkas dan jelas tindakan yang akan
dilakukan
5. Melakukan kontrak waktu Mengetahui dan menyetujui
waktu tindakan
6. Memberikan kesempatan bertanya kepada Menghindari
klien kesalahpahaman

7. Atur posisi klien Memudahkan tindakan


perawatan
8. Tutup sampiran Menjaga privasi klien
3. Tahap Kerja
1. Pastikan balutan perlu diganti Memvalidasi tindakan
2. Cuci tangan Mencegah transmisi
mikroorganisme
3. Siapkan alat-alat Persiapan melakukan
tindakan
4. Pertahankan privasi klien selama perawatan Memberikan kenyamanan
5. Gunakan sarung tangan bersih Mengurangi risiko terpapar
mikroorganisme (APD)
6. Lepaskan plester dan balutan Memudahkan perawatan
luka
7. Buka sarung tangan Mencegah kontaminasi dan
dan diganti dengan sarung
tangan steril
8. Cuci tangan Mencegah tranmisi
mikroorganisme
9. Kaji luka : Mengetahui kondisi dan
 Kondisi luka : infeksi, kering atau basah, bentuk luka dan membantu
lubang merencanakan jenis balutan
 Bentuk luka : memanjang atau melingkar
10. Buka alat-alat dan pertahankan supaya tidakMempertahankan kesterilan
terkontaminasi ketika perawatan
11. Gunakan sarung tangan steril Mencegah kontaminasi
jaringan tubug dan sebagai
APD perawat
12. Bersihkan luka Mencegah infeksi
13. Bersihkan jaringan yang nekrosis apabila Jaringan baru dapat tumbuh
diperlukan, pertahankan prinsip steril kembali
14. Bersihkan kembali luka Mencegah infeksi
15. Siapkan kasa lembab Menjaga luka agar lembab
dan tidak terlalu kering
16. Tutup pada luka Mencegah paparan
17. Tutup dengan kasa kering mikroorganisme
18. Buka sarung tangan Mencegah kontaminasi
19. Plester Mempertahankan dan
merapihkan balutan
20. Kembalikan klien ke posisi semula Memberikan kenyamanan
21. Bersihkan alat-alat Mencegah transmisi
22. Cuci tangan mikroorganisme
4. Evaluasi
1. Evaluasi perasaan klien Mengetahui respon klien dan
keadaan setelah tindakan
2. Simpulkan hasil kegiatan Menyampaikan intisari
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya Memberikan informasi
tindakan dan waktu
selanjutnya
4. Akhiri kegiatan Menginformasikan tindakan
telah selesai dan pamit
5. Dokumentasi Dokumentasi pada lembar
1. Evaluasi kondisi luka asuhan keperawaran dan
2. Waktu perawatan luka menghindari hal-hal yang
3. Nama perawat yang melaksanakan tindakan tidak diinginkan.

F. Bahaya dan Pencegahannya


1. Terjadinya infeksi pada luka operasi
Pencegahan : Harus menggunakan teknik steril dan mengikuti standar operasional
prosedur yang benar dalam melakukan perawatan luka demi
mencegah masuknya mikrooragnisme pada jaringan tubuh.
2. Terjadinya nyeri yang hebat ketika dilakukan perawatan luka
Pencegahan : Anjurkan untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam ketika
melakukan perawatan untuk mengurangi rasa nyeri.

G. Daftar Pustaka

PPNI. (2021). Pedoman Standar prosedur Operasional Keperawatan Edisi 1. Jakarta:


DPP PPNI.
Risal Wintoko, A. D. (2020). Manajemen Terkini Perawatan Luka. Jurnal Kesehatan,
183-189.

Rudi Haryono, M. P. (2018). Keperawatan Medikal Bedah 2. Yogyakarta: Pustaka


Baru Press.

Anda mungkin juga menyukai