LANDASAN TEORI
4
6. Floating (pengembangan atau ketidakpastian) adalah perubahan
penunjukan jarum penunjuk (analog) selalu berubah-ubah posisinya
(bergetar) atau angka terakhir (digital) paling kanan berubah-ubah
dikarenakan kepekaan alat ukur, semakin peka alat ukur maka
kemungkinan terjadinya floating semakin tinggi.
7. Hysteresis (histeresis) adalah penyimpangan yang terjadi sewaktu
melakukan pengukuran secara berkelanjutan dari dua arah yang berbeda.
Mulai dari nilai minimum (nol) sampai nilai maksimum kemudian dari
nilai maksimum sampai nilai minimum (nol).
8. Readability (mudah dibaca) adalah kemampuan alat ukur untuk
memberikan hasil pengukuran (kepada pengamat) dengan mudah dan
berarti (Aryutomo, 2010).
9. Accuracy (ketelitian) adalah tingkat kedekatan atau kesamaan dari hasil
suatu nilai pengukuran berupa angka atau data dengan angka atau data
yang sebenarnya (true value / correct result).
10. Precision (ketepatan) adalah kemampuan alat ukur dalam proses
pengukuran untuk menunjukkan hasil yang sama dari pengukuran yang
dilakukan secara berulang dan identik. Tinggi rendahnya tingkat
ketelitian hasil suatu pengukuran dapat dilihat dari harga deviasi (nilai
yang menyimpang) hasil pengukuran (Pitoyo, 2014).
11. Calibration (kalibrasi) adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi
dari suatu alat ukur dengan cara membandingkannya dengan alat ukur
standar (Edwin, 2020).
5
fasa hanya memiliki satu fasa aktif dan satu netral seperti terlihat pada gambar
II-1.
6
II.5 Arduino Uno R3
Arduino UNO R3 adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega328p
(bisa dilihat di datasheet). Memiliki 14 digital input/output pin dimana enam
pin bisa digunakan sebagai pin PWM (Pulse Width Modulation), pin PWM
(Pulse Width Modulation) itu sendiri berfungsi untuk mengubah nilai input
digital menjadi analog contoh: digital = analog → 0 - 255 = 0 V – 5 V, atau
biasa disebut dengan DAC (Digital Analog Converter). enam analog input, 16
MHz quartz crystal, menggunakan koneksi USB, memiliki power jack, ICSP
header. Arduino UNO R3 memiliki semua hal yang dibutuhkan
mikrokontrolernya, sangat mudah menggunakan Arduino UNO R3 tersebut
hanya mengkoneksikannya dengan kabel USB atau adaptor daya AC ke DC
atau dengan baterai (Arduino, 2010) seperti terlihat pada gambar II-3 di bawah
ini:
7
Environment) 1.0 atau versi pertama dari aplikasi Arduino tersebut.
Berikut spesifikasi dari arduino UNO R3:
Mikrokontroler: ATmega328p
Tegangan Operasi: 5V
Tegangan Input (rekomendasi): 7-12 V
Tegangan Input (batas): 6-20 V
Pin Digital I/O: 14 (termasuk 6 pin PWM)
Pin PWM: 6
Pin Analog Input: 6
Pin Arus DC per I/O: 20 mA
Pin Arus DC for 3.3V: 50 Ma
Flash Memory: 32 KB (ATmega328P) yang
mana 0.5 KB digunakan untuk bootloader
SRAM: 2 KB (ATmega328P)
EEPROM: 1 KB (ATmega328P)
Clock Speed: 16 MHz
LED_BUILTIN: 13
Length: 68.6 mm
Width: 53.4 mm
Weight: 25 g
8
Sensor Tegangan AC ZMPT101B seperti terlihat pada gambar II-4
adalah modul yang digunakan untuk mengukur tegangan AC satu fasa.
Sensor tegangan ZMPT101B dirancang dengan menggunakan
transformator sehingga hanya dapat digunakan untuk membaca tegangan
AC.
9
- Retardasi (dinilai input): “20 (input 2 mA, sampling resistancez 100 Ω).
- Kisaran linear: 0 ~ 1000 V.
- Isolasi tegangan: 4000 V.
- Suhu operasi: -40 ºC + 70 ºC.
- Linearitas: 0.1 %.
- Epoxy encapsulation.
- Instalasi PCB mount (Pin Panjang > 3mm).
- Suhu pengoperasian antara -40 ºC ~ + 70 ºC.
10
II.7.2 Karakteristik ACS712 – 5 A
Memiliki sinyal analog dengan low-noise atau gangguan rendah.
Bandwidth 80 kHz.
Untuk output memiliki error 1.5% pada Ta = 25 °C.
Range sensitivitas sekitar 185 mV/A.
Memiliki resistansi sebesar 1.2 mΩ.
Tegangan kerja pada 5.0 V.
Tegangan offset keluaran yang sangat stabil.
Histeresis yang diakibatkan oleh medan magnet mendekati nol.
Perbandingan rasio keluaran sesuai tegangan sumber.
11
Arduino IDE (Integrated development environment) seperti
ditunjukkan pada gambar II-6 adalah software yang digunakan untuk
memprogram papan arduino yang bersifat open-source atau platform papan
selain arduino seperti nodeMCU, Esp8266, Ethernet Shield dan lain-lain. Agar
lebih mudah memberikan perintah. Software ini juga bisa dijalankan pada
WindowsTM, macOSTM dan LinuxTM. Software arduino IDE ini dibuat
menggunakan bahasa pemrograman Java. Arduino IDE menggunakan bahasa
pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Bahasa pemrograman
arduino pada (sketch) dilakukan perubahan untuk mempermudah bagi pemula
dalam melakukan pemrograman dari bahasa aslinya. IC (Integrated Circuit)
mikrokontroler pada arduino telah ditanamkan suatu program bernama
Bootloader yang berfungsi sebagai penengah antara compiler arduino dengan
mikrokontroler. Arduino IDE juga telah dilengkapi dengan library C/C++
yang membuat operasi input dan output menjadi lebih mudah.
12
Gambar II-7 LabVIEW NXG (https://austinconsultants.com/wp-
content/uploads/2017/06/LabVIEWNXG_logo.png)
13
II.9.1 Bagian-bagian Utama pada LabVIEW:
1. Front Panel
Tempat bagi pengguna untuk membuat user interface.
Pada bagian front panel terlihat pada gambar II-8 adalah bagian untuk
mengambil data pengukuran yang dihasilkan oleh sensor tegangan dan arus
yang dapat dilihat dari display digital dan dapat melihat perubahan nilai
pengukuran melalui graph.
14
2. Block Diagram
Bahasa pemrograman yang digunakan pada LabVIEW.
Pada bagian block diagram seperti terlihat pada gambar II-9 adalah
tempat untuk memproses data string yang dihasilkan oleh arduino IDE menjadi
angka hasil pengukuran yang akan ditunjukkan di front panel.
15
3. Control Palette
Pada Control Palette terdapat control dan indicator yang digunakan
untuk membuat user interface atau front panel. Kita dapat mengakses control
pallete dengan memilih View >> Controls palette. Berbagai kontrol ini terbagi
menjadi beberapa kategori yang memiliki fungsi yang berbeda.
Pada Control Palette seperti terlihat pada gambar II-10 adalah tools
yang digunakan untuk membuat front panel seperti menampilkan graph output
nilai pengukuran dan display digital.
4. Function Palette
Pada function palette terdapat fungsi dan konstanta yang dapat
digunakan user untuk membangun diagram blok seperti terlihat pada gambar
II-11. Kita dapat mengakses function palette dengan memilih View >>
16
Function Palette.
17
Berikut adalah spesifikasi wattmeter digital yang digunakan:
1. Power consumption of the power meter monitor: 0,5W.
2. Operating voltage: 230V AC.
3. Frequency display: 50 Hz.
4. Operating current: max 16 A.
5. Wide voltage range: 230V – 250 V.
6. Timing display range: 0 second – 9999 days.
7. Wattage display range (watts): 0W – 9999 W.
8. Voltage display range (Volts): 0V – 9999 V.
9. Current display range (Amps): 0,000A – 16.000 A.
10. Minimum wattage display range: 0.0W – 9999 W.
11. Maximum wattage display range: 0.0W – 9999 W.
18
II.11 AC Voltage Regulator
AC (Alternating Current) Voltage Regulator seperti terlihat pada
gambar II-13 adalah sebuah alat pengubah tegangan AC satu fasa (Alternating
Current) dari PLN yang tidak konstan menjadi tegangan AC (Alternating
Current) satu fasa dengan nilai konstan tergantung berapa nilai output
tegangan yang kita inginkan. AC Voltage Regulator ini memiliki rentang
output tegangan dari 0 Volt sampai 250 Volt.
19
female, dan male – female.
20
(Personal Computer) atau laptop memiliki port tipe B. disini penulis
menggunakan kabel USB merek IllusionTM dengan Panjang 1,5 M yang
menggunakan bahan pure copper atau tembaga murni yang berarti tidak ada
bahan campuran lain yang digunakan dalam serat kabel USB ini.
II.14 Acrylic 3 mm
Acrylic seperti terlihat pada gambar II-18 digunakan untuk dijadikan
wadah atau tempat untuk arduino, sensor arus ACS712 – 5A, sensor tegangan
ZMPT101B dan breadboard di satukan dalam satu tempat. Dimensi yang
dibuat adalah untuk alas dan atapnya 17 cm x 15 cm dan empat sisi lainnya
dengan dimensi 17 cm x 8 cm.
21
II.15 Kabel dan Terminal Listrik
Kabel dengan isolator PVC (polyvinyl Chloride) yang berstandar SNI
(Standar Nasional Indonesia) memiliki panjang 115,5 cm (yang dibutuhkan)
digunakan untuk memberi daya pada sensor dari sumber listrik PLN
(Perusahaan Listrik Negara) dan arduino sedangkan terminal digunakan untuk
tempat uji beban listrik seperti terlihat pada gambar II-9 di bawah ini.
22
II.17 Breadboard
Breadboard pada gambar II-21 digunakan untuk menyatukan wiring
sensor tegangan ZMPT101B dan sensor arus ACS712 – 5A menuju arduino
dalam tegangan DC (Direct Current).
II.19 Laptop
Digunakan untuk memproses, membuat program dan menampilkan
nilai output sensor melalui LabVIEW.
23
dengan baik dan benar agar alat ukur yang dibuat bisa bekerja dengan
sempurna.
Keterangan:
a) 2 Kabel hitam = ground (gnd).
b) Kabel Kuning = dari out sensor ke analog input A0 arduino.
c) Kabel Merah = dari Vcc sensor ke 5V arduino.
24
Keterangan:
a) Kabel Hitam = ground (gnd).
b) Kabel Hijau = dari out sensor ke analog input A1 arduino.
c) Kabel Merah = dari Vcc sensor ke 5V Arduino.
3. Wiring sensor arus ACS712 – 5A, sensor tegangan ZMPT101B dan seluruh
komponen yang digunakan.
25