Kompres Es Revisi
Kompres Es Revisi
Ardelia Amanah
NIM : 201440104
Ardelia Amanah
NIM : 201440104
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Ardelia Amanah
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
Erni Chaerani, S.Pd., MKM Ns. Syafrina Arbaani Djuria, S.Kep., M.Kep
iv
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt, Yang telah melimpahkan rahmat dan
waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benderang. Penulisan KTI ini semoga dapat membantu dalam
Penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari adanya
dukungan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak dalam bentuk moril
Pangkalpinang.
Ilmiah.
vi
4. Seluruh dosen di Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Pangkalpinang.
5. Kedua orang tua saya alm. Bapak M. Riduan dan Ibu Jamalia terima
kasih atas kasih sayang yang tak terhingga, serta saudara/saudari saya
6. Teman terdekat saya Adila Sefitri, Regi Ardianti, Reza Septiani dan Siti
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa susunan pembuatan KTI ini belum mencapai hasil
yang sempurna. Oleh karena itu, kritikan dan saran sangat diharapkan yang
Penulis menyadari bahwa penyusun KTI ini masih banyak kekurangan, baik
dari isi maupun cara penulisan dan masih jauh dari kata sempurna. Dengan
membangun dari semua pihak sebagai perbaikan di masa yang akan datang. Akhir
kata penulis berharap KTI ini dapam membantu dan bermanfaat bagi semua pihak
vii
Pangkalanbaru, Januari 2023
Penulis
viii
Penerapan Kompres Ice Pack Untuk Menurunkan Nyeri Perineum Pada Ibu
Post Partum di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang
Ardelia Amanah, Erni Chaerani, S.Pd., MKM, Ns. Safrina Arbaani Djuria,
S.Kep., M.Kep
Email: deaadel200@gmail.com
ABSTRAK
Masa nifas (purperium) adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai
hingga alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Luka jahitan pada perineum
baik dengan episiotomy maupun ruptur perineum dapat menyebabkan nyeri. Salah
satu terapi non farmakologi yang dapat dilakukan adalah terapi ice pack. Tujuan
penelitian ini untuk menggambarkan studi kasus penerapan kompres ice pack
untuk menurunkan nyeri perineum pada ibu post partum. Desain penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan case study research (studi
kasus) dalam menerapkan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, lembar
observasi, lembar pengukuan skala nyeri, ice pack, waslap, standar operasional
prosedur kompres ice pack. Jumlah partisipan dalam penelitian ini berjumlah 2
partisipan dimana pada partisipan 1 yakni ibu post partum dengan ruptur
perineum dan patisipan 2 ibu post partum dengan tindakan episiotomy.
pengukuan skala nyeri setelah dilakukan penerapan kompres ice pack selama 3
hari berturut-turut menunjukkan adanya penurunan skala nyeri sebelum dan
sesudah dilakukan kompres ice pack pada partisipan 1 dari skala nyeri 4 (nyeri
sedang) menjadi skala nyeri 2 (nyeri ringan) dan pada partisipan 2 dari skala nyeri
5 (nyeri sedang) menjadi skala nyeri 3 (nyeri ringan). kesimpulan penelitian ini
bahwa penerapan kompres ice pack dapat memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap ibu post partum dengan masalah nyeri perineum.
ix
Application of Ice Pack Compresses to Reduce Perineal Pain in Mothers
Postpartum at the Bakti Timah Hospital in Pangkalpinang
Ardelia Amanah, Erni Chaerani, S.Pd., MKM, Ns. Safrina Arbaani Djuria,
S.Kep., M.Kep
Email: deaadel200@gmail.com
ABSTRACT
The puerperium (purperium) is the period of recovery starting from the end of
labor until the uterine devices return to pre-pregnancy. Stitches on the perineum
either with episiotomy or perineal rupture can cause pain. One of the non-
pharmacological therapies that can be done is ice pack therapy. The purpose of
this study was to describe a case study of applying ice pack compresses to reduce
perineal pain in post partum mothers. The design of this study used a descriptive
method with a case study research approach (case study) in implementing nursing
care which included assessment, observation sheets, pain scale measurement
sheets, ice packs, washcloths, standard operating procedures for compressing ice
packs. The number of participants in this study amounted to 2 participants
wherein participant 1 was a post partum mother with perineal rupture and 2
participants were post partum mothers with an episiotomy procedure.
Measurement of pain scale after applying ice pack compresses for 3 consecutive
days showed a decrease in pain scale before and after ice pack compresses in
participant 1 from pain scale 4 (moderate pain) to pain scale 2 (mild pain) and in
participant 2 from a pain scale of 5 (moderate pain) to a pain scale of 3 (mild
pain). The conclusion of this study is that the application of ice pack compresses
can have a significant effect on post partum mothers with perineal pain problems.
x
DAFTAR ISI
xi
B. Kerangka Teori........................................................................................33
C. Kerangka Konsep....................................................................................34
BAB III METODE PENULISAN.......................................................................35
A. Desain Karya Tulis Ilmiah......................................................................35
B. Tempat dan waktu Studi Kasus...............................................................35
C. Subjek Studi Kasus/Partisipasi................................................................35
D. Fokus Studi..............................................................................................36
E. Definisi operasional....................................................................................36
F. Metode pengumpulan data..........................................................................37
G. Instrument studi kasus.............................................................................38
H. Metode Analisa Data...............................................................................38
I. Etika Studi Kasus........................................................................................39
BAB IV HASIL STUDI KASUS.........................................................................40
A. Pengkajian...............................................................................................40
a. Karakteristik Partisipan (Identitas Pasien)..............................................40
b. Data Pengkajian Keperawatan.................................................................41
B. Diagnosa Keperawatan........................................................................44
C. Intervensi Keperawatan..........................................................................47
D. Implementasi Keperawatan.....................................................................49
E. Evaluasi Keperawatan.................................................................................59
F. Lembar observasi........................................................................................63
BAB V PEMBAHASAN......................................................................................67
A. Karakteristik Partisipan...........................................................................67
B. Keterbatasan Studi Kasus........................................................................69
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................70
A. Kesimpulan..............................................................................................70
B. Saran........................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR GRAFIK
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Izin Pengambilan Data
xvi
DAFTAR ISTILAH
xvii
menyediakan oksigen dan nutrisi dari
ibu ke janin serta membawa produk
sisa dari janin ke ibu.
Ruptur : Robekan pada rahim.
Stoll cell Gumpalan darah.
:
Shoulder dystocia : Cedera yang terjadi ketika salah satu
atau kedua bahu bayi tersangkut di
dalam panggul ibu selama persalinan.
Vagina : Jalan keluar bayi saat seorang wanita
melahirkan secara normal.
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan proses pengeluaran janin melalui jalan rahim baik
dapat keluar dari uterus. Persalinan dikatakan normal apabila usia kehamilan
kepala, berlangsung tidak lebih dari 18 jam dan tidak ada komplikasi pada ibu
maupun janin.
vagina dan mencegah ruptur perineum total dan juga untuk menggantikan
laserasi kasar atau robekan yang sering terjadi pada perineum dengan insisi
bedah yang rapi dan lurus, sehingga luka insisi ini akan lebih cepat pulih dan
sembuh.
prevalensi pada ibu dengan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah
1
2
Tahapan setelah persalinan disebut dengan post partum atau lebih dikenal
dengan masa nifas. Dewi (2019) menjelaskan Masa nifas (puerperium) pada
(2022), jumlah ibu post partum pada tahun 2018-2022 berjumlah sebanyak
2939 kasus dengan rincian yaitu 2018 sebanyak 422 kasus, tahun 2019
sebanyak 733 kasus, tahun 2020 sebanyak 592 kasus, tahun 2021 sebanyak
652 kasus, dan pada tahun 2022 sebanyak 540 kasus. Terjadi peningkatan dan
penurunan pada ibu post partum dari tahun 2018-2022. Pada data tersebut
episiotomy.
efek yang tidak nyaman pada ibu bersalin salah satunya nyeri dibagian
tekanan kepala janin, dan beratnya trauma spontan perineum dan trauma alat
3
menimbulkan rasa cemas dan takut yang bisa memperburuk kondisi mental
ibu. Nyeri pada persalinan juga dapat menyebabkan kelebihan udara sehingga
dapat dilakukan adalah terapi ice pack. Terapi ice pack adalah memberikan
rasa dingin pada area sekitar dengan menggunakan kain atau waslap yang
dirasakan oleh ibu post partum. Wenniarti (2016) menyatakan terapi juga
mengaktivasi transmisi serabut saraf sensorik A-beta yang lebih cepat dan
besar.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Oktafia dan Jannah (2021) diperoleh
bahwa terdapat efektivitas kompres es atau terapi ice pack terhadap nyeri
perineum akibat luka episiotomy bagi ibu post partum. Penelitian tersebut
dilakukan selama empat hari dengan skala nyeri 9 dan setelah dilakukan
4
tiga hari dalam waktu 10 menit dan 20 menit dan terjadi penurunan skala
dengan frekuensi sebanyak 2x1 per hari dan terjadi pengurangan intensitas
skala nyeri dengan skala nyeri tertinggi 6 menjadi skala 2. Berdasarkan uraian
Kompres Ice Pack Untuk Menurunkan Nyeri Perineum Pada Ibu Post
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana Penerapan Kompres Ice Pack Untuk Menurunkan Nyeri
menurunkan nyeri perineum pada ibu post partum di Rumah Sakit Bakti
Timah Pangkalpinang.
1. Rumah Sakit
3. Mahasiswa
maternitas pada ibu post partum dengan masalah nyeri perineum melalui
A. Teori Dasar
1. Konsep Post Partum
a. Definisi Post Partum
Yulianan dan Hakim (2020) memaparkan Masa nifas (Post Partum)
adalah masa di mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat
puerperium.
6
7
partum yaitu:
dan dapat menyebaban rasa kram yang tidak enak disebut dengan nyeri
post partum (afterpain) yang menetap selama masa nifas. Rasa nyeri
menerus. Nyeri ini lebih umum terjadi pada paritas tinggi dan
pada wanita primipara yang tonus ototnya masih kuat dan uterus
nyeri.
2) Konstipasi
bahwa hal tersebut dapat merobek jahitan atau akibat nyeri yang
3) Hemoroid
setelah hamil
limfe. Tahapannya:
lancar keluarnya
3) Siklus menstruasi
menyusui.
4) Serviks
minggu.
5) Vagina
6) Perineum
meliputi :
1) Defekasi
Ibu diharapkan dapat BAB sekitar 3-4 hari post partum. Apabila
diperlukan.
bayinya.
3) Mobilisasi Dini
5) Monitor TTV
6) Kompres dingin
kain lap sekali pakai atau handuk sekali pakai. Fransisco (2018)
spiritual.
1) Identitas Pengkajian
suku/bangsa.
2) Keluhan utama
menangis.
ini yang ada hubungannya dengan masa nifas dan bayi baru
Data yang perlu dikaji yaitu usia kehamilan HPL, dan HPHT,
e) Riwayat obestri
pernikahan
badan bayi.
15
lebih lama.
menurun.
dan hal ini lebih banyak terjadi pada ibu dengan riwayat
prsalinan primipara.
(3) Kesadaran
2017):
laserisasi.
(b) Wajah
(c) Mata
(d) Hidung
atau tidak.
20
(e) Mulut
kelembapan, lesi).
(f) Leher
(g) Thorax
normal.
(i) Payudara
mammae menonjol.
(j) Abdomen
tekan.
(k) Perineum
(l) Lochea
(m)Genetalia
(n) Ektremitas
b. Diagnosa Keperawatan
Tim Pokja SDKI PPNI (2017) memaparkan bahwa diagnosa yang
c. Intervensi Keprawatan
Intervensi keperawatan berdasarkan Tim Pokja SIKI PPNI (2018)
yaitu :
hidup
7. Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
( kompres ice pack)
2. Control lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur
4. Pertimangkan jenis
dan sumber nyri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
d. Implementasi Keperawatan
Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018) menyatakan bahwa implementasi
Observasi
intensitas nyeri
nyeri
24
Terapeutik
meredakan nyeri
Edukasi
Kolaborasi
e. Evaluasi Keperawatan
Tim Pokja SLKI DPP (2019) memaparkan hasil intervensi pada ibu
pada perineum (perineal body), daerah otot dan jaringan fibrosa yang
2) Luka Spontan
(b) Derajat II: Robekan derajat dua terjadi pada jaringan mukosa
perineum.
sampai ke mukosa.
28
yang tepat tanpa angka dan tidak ada pilihan dengan apa yang
senyeri-nyerinya'.
digunakan.
jarak yang sama sepanjang garis dan VDS bekerja sama dengan
tubuh.
31
yang dikemas dengan menggunakan sarung tangan karet yang diisi batu
es dan dibungkus dengan sesuatu yang bersih seperti kain lap sekali
b. Tujuan
Utami dan Sakitri (2020) memaparkan kompres dingin ice pack
daerah luka, hal ini mampu mengurangi risiko perdarahan dan oedema.
B. Kerangka Teori
Post partum
1. Gangguan integritas
kulit
2. Risiko infeksi
Nyeri Akut Manajemen nyeri
Sumber: Nurhayati (2019), Tim Pokja SDKI (2017), Tim Pokja SIKI (2018),
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2019)
35
C. Kerangka Konsep
Kasus/masalah Intervensi
medis keperawatan
Post partum Kompres Ice Pack
Masalah Tujuan
keperawatan keperawatan
Nyeri Akut Tingkat nyeri
Sumber: Tim Pokja SDKI (2017), Tim Pokja SIKI (2018), Tim Pokja SLKI
DPP PPNI (2019)
BAB III
METODE PENULISAN
A. Desain Karya Tulis Ilmiah
Studi kasus ini menggunakan desain penelitian yang dipakai adalah
pack untuk menurunkan nyeri perineum pada ibu post partum. Pendekatan
1. Kriteria inklusi :
35
36
1-3
2. Kriteria eksklusi :
D. Fokus Studi
Fokus studi kasus ini tentang penerapan kompres ice pack untuk
Pangkalpinang
E. Definisi operasional
1. Post partum yaitu seorang yang telah melahirkan ditandai dengan
episiotomy.
keadaan nyeri yang dinilai dari perilaku ibu seperti meringis yang
Cfff
37
(NRS).
3. Kompres ice pack adalah terapi yang memberikan rasa dingin pada
area sekitar perineum ibu post partum dengan menggunakan kain atau
menit dan dilakukan sebanyak 2x1 hari (pagi dan sore hari).
1. Observasi
2. Wawancara
3. Metode Pengukuran
Cfff
38
4. Studi Literatur
praktik.
telah ditentukan
2. Alat dan bahan yang digunakan dalam penerapan terapi ice pack:
a. Es batu kecil
b. Handuk kecil
c. Wadah es
d. Termometer suhu
Oktavia (2021)
book, artikel dan jurnal. Penyajian data dalam bentuk narasi yang dapat
Cfff
39
ini yaitu untuk menghindari terjadinya tindakan yang tidak etis dalam
tersebut.
nama subjek, namun peneliti akan menuliskan di lembar alat ukur dan
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Cfff
40
Cfff
BAB IV
HASIL STUDI KASUS
Bab ini merupakan hasil studi kasus beserta pembahasannya yang
meliputi penjabaran data umum dan data khusus tentang Penerapan
Kompres Ice Pack Untuk Menurunkan Nyeri Perineum Pada Ibu Post
Partum di RS Bakti Timah Pangkalpinang.
A. Pengkajian
a. Karakteristik Partisipan (Identitas Pasien)
Partisipan pertama yang menjadi subjek studi kasus adalah Ny. O
berusia 23 tahun, status menikah, beragama Islam, suku melayu,
pendidikan terakhir SMA, bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga, tinggal di
desa Parit Lalang, diagnosa medis G1P1A0, dengan Nomor Rekam Medik
444661. Penanggung jawab dari Ny.O adalah Tn. W selaku suami dari
partisipan Ny. O yang merupakan partisipan post partum dengan masalah
nyeri akut hari pertama.
Partisipan kedua yang menjadi subjek studi kasus adalah Ny. A
berusia 20 tahun, status menikah, beragama Islam, suku melayu,
pendidikan terakhir SMP, bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga, tinggal di
Kelurahan Selindung Baru, diagnosa medis G2P1A0 dengan Nomor
Rekam Medik 514439. Penanggung jawab dari Ny. A adalah Tn. E selaku
suami dari partisipan Ny. A yang merupakan partisipan post partum
dengan masalah nyeri akut hari pertama.
40
41
Cfff
42
2) Partisipan II
Pengkajian yang dilakukan pada partisipan 2 Ny.A dengan masalah
nyeri pada perineum, alasan masuk ke rumah sakit tanggal 25 Maret
2023 pukul 03.00 WIB di IGD RS Bakti Timah Pangkalpinang dengan
keluhan perut mulas kontaksi dari pukul 18.00 WIB dan gerak janin
aktif, lalu dipindahkan ke ruang besalin pukul 04.00 WIB, kemudian
dilakukan persalinan normal melalui tindakan episiotomy pukul
06.00. WIB. Pada saat dikaji tanggal 26 Maret 2023 pukul 08.00 WIB,
Partisipan 2 mengatakan nyeri pada luka jahitan perineum, rasa nyeri
seperti meringis, nyeri berfokus pada satu titik (di luka jahitan
perineum), skala nyeri 5, dan nyeri timbul pada saat bergerak.
Mobilisasi partisipan 2 dibantu oleh suaminya.
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik partisipan memiliki berat
badan 60 kg dan tinggi badan 155 cm, partisipan dengan keadaan
umum composmentis saat dilakukan pengkajian dan didapatkan hasil
TD : 110/90 mmHg, N : 98 x/m, S : 36,5 ºC, dan RR : 21 x/m. Pada
pemeriksaan abdomen partisipan I abdomen terlihat membulat, Linea
terlihat, striae tampak sedikit, tidak ada benjolan/massa dengan TFU 2
jari di bawah pusat, kandung kemih teraba, diastasis rektus abdominis
2 jari saat kontraksi 5 jari saat rileks. Pemeriksaan genetalia
didapatkan perineum mengalami robekan dengan luka derajat II
disertai kemerahan sekitar 0,25 cm diluar sisi luka, adanya
pembengkakan disekitar perineum sekitar 1-2 cm perubahan pada
lochea berupa keluarnya darah serta jaringan kulit perineum yang
terbuka 1-2 cm. Pengkajian pada psikologis partisipan 2 terlihat sangat
bahagia dengan kelahiran bayinya walaupun kelahiran ini tidak
direncanakan.
Cfff
43
Cfff
44
B. Diagnosa Keperawatan
Tabel 4.2 Diagnosa Keperawatan Partisipan 1
Wa O Dok Ke Et Dia
wan bs ume si io gno
cara er ntas lo
va i m gi sa
si (Pe pu Kep
mer lan era
iksa M wat
an as an
pen
unja ala
ng h
&
pen
guk
ura
n)
or pa
4 da
ya pe
ng ri
ma ne
na u
ma m
su
k
ke T
dal er
am pu
kat tu
eg sn
ori ya
ny ko
eri nt
sed in
an ui
g ta
Vit s
al Ja
sig ri
n ng
TD an
:
12
0/7 R
0 es
m po
m n
Hg no
N: is
88 ep
x/ si
m
S:
36, N
5 ye
ºC ri
RR A
: ku
20 t
x/
m
Cfff
46
Cfff
47
Cfff
48
P e n
a u m
i m en
n ga
R ta
a e ka
ti p n
n i ny
g s eri
S i pa
c o da
a t lu
l o ka
e m ja
d y hit
i an
p di
e T pe
r er rin
o p eu
l ut m
e us Q:
h n ny
s y eri
k a se
o k pe
r o rti
5 nt m
y in eri
a ui ng
n ta is
g s R:
m Ja ny
a ri eri
n n pa
a g da
m a pe
a n rin
s eu
u Respon m
k S:
nosisepsi
k 5
e T:
d ny
a eri
l ti
Cfff
49
a m
m bu
l
k pa
a da
t sa
e at
g be
o rg
ri er
n ak
y
e
ri
s
e
d
a
n
g
T
D
:
1
1
0
/
9
0
m
m
H
g
N
:
8
6
x
/
m
S
:
3
6
,
Cfff
50
5
º
C
R
R
:
2
2
x
/
m
N Pa 1. Partisip Ha
o rti an sil
r si tampak pe
m pa tenang ng
a n 2. Vital uk
l m sign ura
en 3. TD : n
ga 120/80 sk
ta mmHg ala
ka N : 60- ny
n 100x/m eri
tid de
ak ng
ny an
eri Nu
me
ric
Pa
in
Ra
tin
g
Sc
al
e
no
rm
al
ad
ala
h
sk
or
0
di
ma
Cfff
51
na
sk
or
ini
ma
su
k
C. Intervensi Keperawatan
Tabel 4.4 Intervensi Keperawatan partispan 1
SDKI SLKI SIKI
Nyeri akut Tujuan : Manajemen Nyeri (I.08238)
berhubungan Setelah dilakukan Observasi
dengan agen tindakan 1. lokasi, karakteristik, durasi,
pencedera fisik keperawatan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
dibuktikan (penerapan kompres 2. Identifikasi skala nyeri
dengan ice pack) 3 x 24 jam Terapeutik
P: partisipan diharapkan tingkat 1. Berikan terapi nonfarmakologis
mengatakan nyeri menurun untuk mengurangi rasa nyeri
nyeri pada luka (L.08066) Kriteria (seperti kompres ice pack)
jahitan di Hasil : 2. Kontrol lingkungan yang
perineum 1.Keluhan nyeri memperberat rasa nyeri
Q: nyeri seperti menurun Edukasi
meringis 2.Meringis menurun 1. Ajarkan teknik nonfarmakologis
R: nyeri pada 3.Gelisah menurun untuk mengurangi rasa nyeri
perineum Kolaborasi
S: 4 1. Kolaborasi pemberian analgetik,
T: nyeri timbul jika perlu
pada saat
bergerak
(D.0077)
Cfff
52
Cfff
53
D. Implementasi Keperawatan
Tabel 4.6 Implementasi Keperawatan Partisipan 1
T Di Implement Eval P
a ag asi uasi a
n nos Keperawa Prose r
g is tan s a
g Ke f
a per d
l aw a
ata n
d n
a N
n a
m
W a
a
k
t
u
2 N 1. Memonitor S:
3 y lokasi, P:
er karakteristik, partis
M i durasi, ipan A
a a frekuensi, meng r
r k kualitas, ataka d
e ut intensitas nyeri n e
t b dengan cara nyeri l
2 er mewawancarai pada i
0 h partisipan luka a
2 u 2. Mengidentifikas jahita
3 b i skala nyeri n di
u dengan perin
1 n menggunakan eum
1 g pengukuran Q:
. a numeric rating nyeri
3 n scale sepert
0 d 3. Memberikan i
e terapi merin
W n nonfarmakologi gis
I g s untuk R:
B a mengurangi rasa nyeri
n nyeri dengan pada
a cara perin
g memberikan eum
e kompres ice S: 4
Cfff
54
n pack 10-20 T:
1 p menit. nyeri
2 e 4. Berkolaborasi timbu
. n pemberian l pada
0 c analgetik, jika saat
0 e perlu berge
d rak
W er 1. Memonitor
I a lokasi, O:
B fi karakteristik, 1. Partisipan
si durasi, tampak
k frekuensi, meringis
di kualitas, dengan skala
b intensitas nyeri nyeri 4
u dengan cara 2. partisipan
1 kt mewawancarai tampak
2 ik partisipan sedikit
. a 2. Mengidentifikas gelisah (3)
1 n i skala nyeri 3. hasil TTV
0 d dengan TD: 110/70
e menggunakan mmHg
W n pengukuran N : 89x/m
I g numeric rating RR: 20x/m
B a scale 4. partisipan
n 3. Memberikan mendapat
P terapi terapi obat
: nonfarmakologi Asam
p s untuk Mefenamat
ar mengurangi rasa 500 mg 3x1,
ti nyeri dengan Amoxilin
si cara
p memberikan
a kompres ice
n pack 10-20
13.00 m menit.
WIB e
n
g
at
a
k
a
n
16.30 n
y
WIB
er
Cfff
55
i
p
1 a
6 d
. a
3 lu
5 k
a
W ja
I hi
B ta
n
di
p
er
1 in
6 e
. u
4 m
0 Q
:
W n
I y
B er
i
se
p
er
ti
m
er
in
gi
s
R
:
n
y
er
i
p
a
d
a
p
er
Cfff
56
in
e
u
m
S:
4
T
:
n
y
er
i
ti
m
b
ul
p
a
d
a
sa
at
b
er
g
er
a
k
2 Nyeri akut 1. Memonitor S: A
4 berhubung lokasi, P: r
an dengan par
M agen karakteristik, d
a tisi
pencedera durasi, pa e
r fisik frekuensi, l
e n
t dibuktikan kualitas, me i
dengan intensitas nyeri ng a
2 P: ata
partisipan dengan cara
0 ka
2 mengataka mewawancarai n
3 n nyeri partisipan ny
pada luka 2. Mengidentifikas eri
0 jahitan di pa
9 i skala nyeri
perineum da
. Q: nyeri dengan luk
0 seperti menggunakan a
0 meringis pengukuran jah
W R: nyeri numeric rating ita
I pada scale n
B perineum di
S: 4 3. Memberikan per
Cfff
57
O:
1 1. Partisipa
5 n tampak
. tenang
3
0 dengan
skala
W nyeri 3
I 2. gelisah
B menurun
(4)
3. hasil
Cfff
58
TTV
TD:
110/80
mmHg
15. 35 N:
WIB 89x/m
RR:
20x/m
4. partisipan
mendapat
terapi obat
1 Asam
5 Mefenamat
. 500 mg
4 3x1,
0 Amoxilin
W
I
B
Cfff
59
menit. eum
W S: 2
I 4. Berkolaborasi
B pemberian T:
analgetik, jika nyeri
perlu timbu
l pada
1. Memonitor saat
lokasi, berge
0 karakteristik,
9 rak
. durasi,
frekuensi, O:
1 kualitas,
5 1. Partisipan
intensitas nyeri tampak
W dengan cara tenang
I mewawancarai
B dengan
partisipan skala nyeri
2. Mengidentifika 2
si skala nyeri 2. Tingkat
dengan gelisah
menggunakan menurun
pengukuran (4)
numeric rating 3. hasil TTV
scale TD: 120/80
3. Memberikan
1 mmHg
terapi N : 89x/m
0
. nonfarmakologi RR: 20x/m
0 s untuk 4. partisipan
0 mengurangi
mendapat
W rasa nyeri
terapi
I dengan cara
B memberikan obat
kompres ice Asam
1 Mefenam
5 pack 10-20
. menit. at 500 mg
3 3x1,
0
Amoxilin
W
I
B
Cfff
60
16. 35
WIB
1
5
.
4
0
W
I
B
Cfff
61
Cfff
62
memberikan nyeri 5
kompres ice 2. partisipan
0 pack 10-20 tampak
9 menit. gelisah
. 4. Berkolaborasi (2)
4 pemberian 3. hasil TTV
0 analgetik, jika TD:
perlu 120/90
W mmHg
I 1. Memonitor N : 98x/m
B lokasi, RR:
karakteristik, 22x/m
durasi, 4. patisipa
frekuensi, n
kualitas, mendap
0 intensitas nyeri at terapi
9 dengan cara obat
. mewawancarai Cefadro
5 partisipan xil 500
0 2. Mengidentifikas mg 3x1,
i skala nyeri Asam
W dengan Mefena
I menggunakan mat 500
B pengukuran mg 3x1
numeric rating
scale
3. Memberikan
terapi
nonfarmakologi
s untuk
mengurangi rasa
1 nyeri dengan
3 cara
. memberikan
0 kompres ice
0 pack 10-20
menit
W
I
B
1
6
.
Cfff
63
3
0
W
I
B
1
6
.
3
5
W
I
B
1
6
.
4
0
W
I
Cfff
64
Cfff
65
B partisipan
2. Mengidentifikasi
skala nyeri
dengan
menggunakan
pengukuran
numeric rating
0 scale
9
. 3. Memberikan
0 terapi
0 nonfarmakologis
W untuk
I mengurangi rasa
B nyeri dengan
cara memberikan
kompres ice
1 pack 10-20
5 menit.
.
3
0
W
I
B
1
5
.
3
5
W
I
B
1
5
.
4
0
Cfff
66
W
I
B
Cfff
67
9 lokasi, 92x/m
. karakteristik, RR:
1 durasi, frekuensi, 21x/m
5 kualitas, 4. partisipan
W intensitas nyeri mendapat
I dengan cara terapi
B mewawancarai obat
partisipan Cefadroxi
2. Mengidentifikasi l 500 mg
skala nyeri 3x1,
dengan Asam
menggunakan Mefenam
pengukuran at 500 mg
numeric rating 3x1
1 scale
0 3. Memberikan
. terapi
0 nonfarmakologis
0
untuk
W mengurangi rasa
I nyeri dengan
B
cara memberikan
kompres ice
pack 10-20
1 menit.
5
.
3
0
W
I
B
1
5
.
3
5
W
I
B
Cfff
68
1
5
.
4
0
W
I
B
Cfff
69
E. Evaluasi Keperawatan
Tabel 4.8 Evaluasi Keperawatan Partisipan 1
Ta Diag Evaluasi Keperawatan P
ng nosis a
ga Kepe r
l rawat af
da an d
n a
W n
ak N
tu a
m
a
23 Nyeri S : Partisipan mengatakan Ardelia
M akut menjadi lebih nyaman dan
ar berhu rileks saat diberikan
et bunga kompres ice pack
20 n O : Skala nyeri 4
23 denga gelisah (3)
n TD: 110/70 mmHg
17 agen N : 89x/m
.3 pence RR: 20x/m
0 dera A : Masalah teratasi
W fisik sebagian
IB dibuk P : Intervensi dilanjutkan
tikan 1. Memonitor lokasi,
denga karakteristik, durasi, frekuensi,
n kualitas, intensitas nyeri
P: dengan cara mewawancarai
partisi partisipan
pan 2. Mengidentifikasi skala nyeri
meng dengan menggunakan
ataka pengukuran numeric rating
n scale
nyeri 3. Memberikan terapi
pada nonfarmakologis untuk
luka mengurangi rasa nyeri dengan
jahita cara memberikan kompres ice
n di pack 10-20 menit
perine 4. Berkolaborasi pemberian
um analgetik, jika perlu
Q:
nyeri
sepert
i
Cfff
70
merin
gis
R:
nyeri
pada
perine
um
S: 4
T:
nyeri
timbu
l pada
saat
berge
rak
24 Nyeri S : Partisipan mengatakan
M akut menjadi lebih nyaman dan
ar berhu rileks saat diberikan A
et bunga kompres ice pack rd
20 n O : Skala nyeri 3 el
23 denga gelisah (4) ia
n TD: 110/80 mmHg
N : 89x/m
17 agen
RR: 20x/m
.3 pence
A : Masalah teratasi
0 dera
sebagian
W fisik
P : Intervensi dilanjutkan
IB dibuk
dirumah partisipan
tikan
( partisipan pulang)
denga
1. Memonitor lokasi, karakteristik,
n
durasi, frekuensi, kualitas,
P:
intensitas nyeri dengan cara
partisi
mewawancarai partisipan
pan
2. Mengidentifikasi skala nyeri
meng
dengan menggunakan pengukuran
ataka
numeric rating scale
n
3. Memberikan terapi
nyeri
nonfarmakologis untuk
pada
mengurangi rasa nyeri dengan
luka
cara memberikan kompres ice
jahita
pack 10-20 menit.
n di
perine
um
Q:
nyeri
sepert
Cfff
71
i
merin
gis
R:
nyeri
pada
perine
um
S: 4
T:
nyeri
timbu
l pada
saat
berge
rak
25 Nyeri S : Partisipan mengatakan
M akut menjadi lebih nyaman dan
ar berhu rileks saat diberikan Ardelia
et bunga kompres ice pack
20 n O : Skala nyeri 2
23 denga gelisah (4)
TD: 120/80 mmHg
n N : 89x/m
17 agen RR: 20x/m
.3 pence A : Masalah teratasi
0 dera P : Intervensi dilanjutkan
W fisik secara mandiri (pemberian
IB dibuk kompres ice pack)
tikan
denga
n
P:
partisi
pan
meng
ataka
n
nyeri
pada
luka
jahita
n di
perine
um
Q:
nyeri
Cfff
72
sepert
i
merin
gis
R:
nyeri
pada
perine
um
S: 4
T:
nyeri
timbu
l pada
saat
berge
rak
Cfff
73
Cfff
74
0 penc sebagian
W eder P : Intervensi dilanjutkan
IB a dirumah partisipan
fisik (partisipan pulang)
dibu 1. Memonitor lokasi,
ktika karakteristik, durasi,
n frekuensi, kualitas, intensitas
deng nyeri dengan cara
an mewawancarai partisipan
P: 2. Mengidentifikasi skala nyeri
parti dengan menggunakan
sipa pengukuran numeric rating
n scale
men 3. Memberikan terapi
gata nonfarmakologis untuk
kan mengurangi rasa nyeri dengan
nyeri cara memberikan kompres ice
pada pack 10-20 menit.
luka
jahit
an di
perin
eum
Q:
nyeri
sepe
rti
meri
ngis
R:
nyeri
pada
perin
eum
S: 5
T:
nyeri
timb
ul
pada
saat
berg
erak
28 Nyer S : Partisipan mengatakan
M i menjadi lebih nyaman dan
ar akut rileks saat diberikan A
Cfff
75
Cfff
76
saat
berg
erak
Cfff
77
F. Lembar observasi
Tabel 4.10 PENGUKURAN SKALA NYERI PARTISIPAN 1
T W Sebelum Sesudah
a a Penerapan Penerapan
n k Kompres Ice Kompres Ice
g t Pack Pack
g u Data S Data S
a Objek k Objek k
l tif a tif a
l l
a a
N
n y
y e
e r
r i
i
H M RR: 4 RR: 3
a e 20 x/i 20/i
r ni TD:1 TD:1
i t 10/70 10/70
k k mmH mmH
e e- g g
- 1 HR: HR:
1 0 88 x/i 89x/i
Gelis Gelis
ah: 3 ah:3
M RR: 4 RR: 3
e 20 x/i 20 x/i
ni TD: TD:
t 110/7 110/7
k 0 0
e HR: HR:
2 88x/i 89x/i
0 Gelis Gelis
ah: 3 ah:3
H M RR: 3 RR: 2
a e 20 x/i 20 x/i
r ni TD: TD:1
i t 110/8 10/80
k k 0 HR:
Cfff
78
e e- HR: 89x/i
- 1 89x/i Gelis
2 0 Gelis ah:4
ah:4
M RR: 3 RR: 2
e 20 x/i 20 x/i
ni TD: TD:
t 110/8 110/8
k 0 0
e HR: HR:
2 89x/i 89x/i
0 Gelis Gelis
ah:4 ah:4
H M RR: 2 RR: 2
a e 20 x/i 20 x/i
r ni TD: TD:
i t 120/8 120/8
k k 0 0
e e- HR: HR:
- 1 89x/i 89x/i
3 0 Gelis Gelis
ah:4 ah:4
M RR: 2 RR: 2
e 20 x/I 20 x/i
ni TD: TD:
t 120/8 120/8
k 0 0
e HR: HR:
2 89x/i 89x/i
0 Gelis Gelis
ah:4 ah:4
Keterangan :
Cfff
79
T W Sebelum Sesudah
a a Penerapan Penerapan
n k Kompres Ice Kompres Ice
g t Pack Pack
g u Data S Data S
a Objek k Objek k
l tif a tif a
l l
a a
N
n y
y e
e r
r i
i
H M RR: 5 RR: 4
a e 20 x/i 20/i
r ni TD:1 TD:1
i t 20/90 20/90
k k mmH mmH
e e- g g
- 1 HR: HR:
1 0 98x/i 98x/i
Gelis Gelis
ah: 2 ah:2
M RR: 5 RR: 4
e 20 x/i 20 x/i
ni TD: TD:
t 120/9 120/9
k 0 0
e HR: HR:
2 98x/i 98x/i
0 Gelis Gelis
ah: 2 ah:2
H M RR: 4 RR: 3
a e 20 x/i 20 x/i
r ni TD: TD:1
i t 110/8 10/80
k k 0 HR:
e e- HR: 95x/i
- 1 95x/i Gelis
2 0 Gelis ah:3
Cfff
80
ah:3
M RR: 4 RR: 3
e 20 x/i 20 x/i
ni TD: TD:
t 110/8 110/8
k 0 0
e HR: HR:
2 95x/i 95x/i
0 Gelis Gelis
ah:3 ah:3
H M RR: 3 RR: 3
a e 20 x/i 20 x/i
r ni TD: TD:
i t 120/7 120/7
k k 0 0
e e- HR: HR:
- 1 92x/i 92x/i
3 0 Gelis Gelis
ah:4 ah:4
M RR: 3 RR: 3
e 20 x/I 20 x/i
ni TD: TD:
t 120/7 120/7
k 0 0
e HR: HR:
2 92x/i 92x/i
0 Gelis Gelis
ah:4 ah:4
Keterangan :
Cfff
81
Cfff
82
Cfff
BAB V
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Partisipan
Pada partisipan 1 Ny.O berumur 23 tahun diagnosa medis G1P1A0 dengan
pendidikan terakhir SMA. Riwayat kehamilan primapara yang mengalami
masalah utama nyeri luka jahitan dengan ruptur perineum derajat 1. Partisipan 2
Ny.A berumur 20 tahun diagnosa medis G2P1A0 dengan pendidikan terakhir
SMP. Riwayat kehamilan multipara yang mengalami masalah utama nyeri luka
jahitan dengan episiotomy derajat 2.
Penerapan kompres ice pack dengan 3 hari pemberian intervensi yang
dilakukan sebanyak dua kali sehari dengan durasi waktu 10-20 menit pada
partisipan 1 dan 2 dapat menurunkan nyeri perineum. Hal ini dibuktikan dengan
penurunan skala nyeri partisipan 1 dari skala nyeri 4 (nyeri sedang) menjadi skala
nyeri 2 (nyeri ringan) sedangkan partisipan 2 mengalami penurunan skala nyeri
dari skala nyeri 5 (nyeri sedang) menjadi skala nyeri 3 (nyeri ringan).
Hasil observasi selama 3 hari dengan partisipan 1 dan 2 mengalami perbedaan
yaitu dari segi penurunan skala nyeri luka perineum. Hal ini dikarenakan
perbedaan pada tindakan persalinan yang dilakukan. Pernyataan ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Karacam (2018) menuliskan hasil penelitiannya
ibu post partum dengan episiotomy mempunyai tingkat nyeri yang lebih berat
dibandingkan dengan ruptur spontan.
Perbedaan riwayat kchamilan menyebabkan perbedaan intensitas nycri antara
partisipan 1 dan 2 yakni pada dimana partisipan 1 memiliki riwayat kehamilan
primapara sedangkan partisipan 2 dengan kehamilan multipara. Hasil penelitian
ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasriani dan Suhra (2020)
yakni nyeri yang dialami pada ibu nifas berbeda-beda, sebab nyeri merupakan
suatu perasaan emosional yang tidak menyenangkan sehingga dapat mengganggu
aktivitas, hal ini tergantung dari masing-masing emosional ibu nifas dan riwayat
persalinan.
67
68
Cfff
69
Cfff
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian yang dilakukan selama 3 hari dapat menurunkan skala nyeri
pada partisipan 1 dari skala nyeri 4 turun ke skala nyeri 2 sedangkan pada
partisipan 2 skala nyeri turun dari skala 5 hingga ke skala nyeri 3 dan memperoleh
gambaran penerapan kompres ice pack untuk menurunkan nyeri pada pasien post
partum. Dapat disimpulkan bahwa kompres ice pack memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap ibu post partum dengan masalah nyeri perineum.
B. Saran
1. Rumah Sakit
Diharapkan dapat diterapkan oleh perawat dalam melakukan asuhan
kepeawatan pada ibu post partum untuk menangani masalah pada nyeri
perineum.
2. Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam kegiatan
proses pembelajaran dan sumber referensi tentang asuhan keperawatan
maternitas pada ibu post partum melalui pemberian kompres ice pack.
3. Penulis
Diharapkan penelitian selanjutnya penulis bisa menerapkan kompres ice
pack dikombinasikan dengan kompres hangat pada ibu post partum dalam
penurunan tingkat nyeri untuk menjadi perbandingan pada penelitian
selanjutnya.
70
DAFTAR PUSTAKA
Afriani, A.I. & Rahmawati, D. (2019). The Effect Of Lavender Aromatheraphy
On Decreasing Of Perineum Paint Pain in Breast Mothers, Media
Keperawatan Indonesia, vol.2, no.1.
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1683428&val=13221&title=The%20Effect%20of%20Lavender
%20Aromatheraphy%20on%20Decreasing%20of%20Perineum%20Paint
%20Pain%20in%20Breas t%20Mothers. Diakses pada tanggal 18
Desember 2022
Andarmayo, Sulistyo. (2018). Konsep Teori, Proses dan Praktik
Keperawatan.Yogyakarta:Graha Ilmu
Aulia, Nunung Mulyani. (2018). Pengaruh Kompres Air Hangat Dan Air Dingin
Terhadap Nyeri Tulang Belakang Ibu Hamil Trimester Iii Di
Wilayah Kerja Puskesmas Rajapolah Tahun 2018.
http://ejurnal.stikesrespati-tsm.ac.id/index.php/bidkes/article/view/88
Diakses pada tanggal 18 Desember 2022
A.Azis Alimul Hidayat & Musrifatul Uliyah. ( 2018 ). Pengantar kebutuhan dasar
manusia. Edisi 2. Jakarta : Salemba medika
Bahiyatun. (2013). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
Dewi, Krisma. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Ibu “La” Umur 32 Tahun
Multigravida Dari Usia Kehamilan 37 Minggu 3 Hari Sampai 42 Hari
Masa Nifas. Diploma Thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar.
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/3056/ diakses pada tanggal 21
desember 2022
Fransisco, Oliveira, Souza, Steen (2018). Ice pack induced perineal analgesia
after spontaneous vaginal birth: Randomized controlled trial. Jurnal
Keperawatan fakultas kedokteran brazil.
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1871519217300446
Diakses pada tanggal 18 Desember 2022
Fraser, Diane., Cooper, Margareth. (2014). Myles Buku Ajar Bidan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Hyun-Jung Kim, Ji- won an, lee, Shin. (2020). The effects of cryotherapy on
perineal pain after childbirth: A systematic review and meta-
analysis.jurnal keperawatan hanyang university korea selatan.
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0266613820301601
diakses pada tanggal 2 januari 2023
Cfff
pada tanggal 21 Desember 2022
Nurhayati yati, Dartiwen. (2019). Asuhan kebidanan Pada Kehamilan. Andi:
Yogyakarta
Profil Kesehatan Indonesia. (2019). Data Ibu Brsalin Ditolong Tenaga Kesehatan
Tahun 2019. Profil Keshatan Indonesia: Jakarta
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Data Ibu Brsalin Ditolong Tenaga
Kesehatan Tahun 2018-2019. Riskesdas: Jakarta
Rohman, N., & Walid, S. (2019). Proses keperawatan teori dan aplikasi. ISBN:
Jogjakarta.
Suryaningsi, Andi. (2018). Hubungan Paritas dan Berat Badan Lahir Bayi dengan
Kejadian Ruptur Perineum Spontan di Puskesmas Jetis Yogyakarta: Jurnal
Kesehatan. UNISA, Yogyakarta. http://digilib.unisayogya.ac.id/4132/
diakses pada tanggal 23 Desember 2022
Susilawati, E., & Ilda, WR. (2019). Efektivitas Kompres Hangat dan Kompres
Dingin terhadap Intensitas Nyeri Luka Perineum Pada Ibu Post Partum di
BPM Siti Julaeha Pekanbaru. Jurnal Ilmu Kebidanan, 3(1), 7–14.
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/jomis/article/view/638 diakses pada
tanggal 23 desember 2022
Tim pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Jakarta : DPP PPNI.
Tim pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta : DPP PPNI.
Tim pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta : DPP PPNI.
Cfff
Tri Utami & Ganik Sakitri. (2020). Pemberian Kompres Dingin Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Hemoroidektomi Di Rsud Simo
Boyolali: Studi Kasus. Intan Husada Jurnal Ilmu Keperawatan, 8(1), 1–8.
https://doi.org/10.52236/ih.v8i1.169 diakss pada tanggal 16 januari 2023
Ulfa, M., & Monica, LP. (2020). Efektifitas Pemberian Kompres Dingin Dalam
Menurunkan Intensitas Nyeri Luka Perineum Ibu Nifas. Jurnal Perawat
dan Kebidanan, 7(3), 398–403.
https://prosiding.umy.ac.id/grace/index.php/pgrace/article/download/495/4
57 diakses pada tanggal 21 desember 2022
Ulfah, M., Novitasari, D., & Murniati, M. (2019). Combination of pelvic floor and
abdominal muscle exercises to reduce perineum pain in postpartum
mothers.MEDISAINS,17(2),33.https://doi.org/10.30595/medisains.v17i2.5
150 diakses pada tanggal 18 Desember 2022
Wiyani, R., & Adawiah, J. (2018). Efektivitas kompres dingin terhadap lama
penyembuhan luka robekan perineum pada ibu nifas. Jurnal Darul Azhar,
5(1), 64–71.https://jurnal-
kesehatan.id/index.php/JDAB/article/download/113/97 diakses pada
tanggal 20 Desember 2022
Cfff
LAMPIRAN
Cfff
Lampiran 1. Surat Izin Pengambilan Data
Cfff
Lampiran 2. Surat Balasan dan Hasil Data
Cfff
Cfff
Lampiran 3. lembar bimbingan 1 Proposal Karya Tulis Ilmiah
Cfff
LAMPIRAN 4. Lembar Bimbingan 2 Proposal Karya Tulis Ilmiah
Cfff
Lampiran 5. FORMAT PENGKAJIAN
Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Maternitas
Tanggal masuk : ……………………. Jam masuk: …….
Ruang/Kelas : ……………………. No Register: ……
Tanggal pengkajian: ……………………. Jam:…………….
A. IDENTITAS
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama :
2. Riwayat kesehatan lalu :
3. Riwayat kesehatan keluarga :
Cfff
Kunjungan ANC selama kehamilan ini:
…………………………………..
D. LAPORAN PERSALINAN
1. Pemeriksaan awal
Tanggal : ……………………. Jam:
Tanda – tanda vital : TD……mmHg Nadi: ……x/menit
Suhu :…. C
0
RR …….x/menit
Keluhan : …………………….
2. Hyperemesis Gravidarum
Mual muntah
a. Awal muntah : Tanggal………………. Jam:
b. Tanda – tanda vital
TD……mmHg Nadi: ……x/menit Suhu:….0C
c. Frekuensi mual : …….x/menit
d. Waktu muntah : ……pagi………….Siang……malam
e. Keadaan psikososial: ……………………………....
f. Keluhan : …………………………………
g. Tindakan : …………………………………
1. Terapi : …………………………………
2. Masalah lain : …………………………………
Cfff
a. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium :
b. DIAGNOSA MEDIS
1.
2.
3.
c. RENCANA KEPERAWATAN
No. Hari/Tanggal Diagnosa Rencana Tindakan Paraf
Tujuan Intervensi
1.
2.
3.
d. IMPLEMENTASI
e. EVALUASI
Cfff
O:
A:
P:
3 S:
O:
A:
P:
Cfff
lampiran 6. Informed Consent
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya
telah mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai
penelitian yang akan dilakukan oleh Ardelia Amanah dengan judul
Penerapan Terapi Ice Pack Untuk Menurunkan Nyeri Perineum Pada
Ibu Post Partum di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang tahun
2023.
Cfff
lampiran 7.format SOP terapi Ice Pack
STANDAR OPERASIONAL (SOP) TERAPI ICE
PACK
PENGERTIAN Wenniarti (2018) menyatakan terapi ice pack sebagai
kompres es yang dikemas dengan menggunakan
sarung tangan karet yang diisi batu es dan dibungkus
dengan sesuatu yang bersih seperti kain lap sekali
pakai atau handuk sekali pakai. Fransisco (2018)
memaparkan terapi ice-pack sebagai intervensi non-
farmakologis, non-invasif, dan berbiaya rendah yang
banyak digunakan dalam kebidanan. Paket es sering
diterapkan selama 20 menit, tetapi pengetahuan
diperlukan tentang efek aplikasi yang lebih pendek
dari 20 menit untuk menghilangkan rasa sakit dan
durasi efek analgesik.
Cfff
8) Menempatkan tambalan di bawah pantat
pasien
9) Ambil kain kasa dan mulailah melakukan
vulva hygine terlebih dahulu
10)Perhatikan juga saat membersihkan jahitan
pada perineum, edema vulva, dan tanda-
tanda infeksi
11)Menempel kantong es yang sudah dilapisi
kain
12)Menempatkan kembali pakaian di bagian
bawah
13)Posisikan pasien dengan nyaman
14)Lepaskan sarung tangan setelah kegiatan
d. Fase terminasi
1) Baca hamdallah setelah aksi
2) Evaluasi tindakan pasien
3) Memberikan informasi tentang rencana
tindak lanjut
4) Doakan pasien agar cepat sembuh
5) Memberi salam sebelum meninggalkan
pasien
6) Mencuci tangan
Cfff
Lampiran 8. Ceklis skala nyeri
FORMULIR CEKLIS INTENSITAS NYERI
NAMA :
UMUR :
POST PARTUM HARI KE :
RIWAYAT PERSALINAN:
a. Primipara/multipara
b. Episiotomy/Rupture Perineum
c. Derajat luka:
OBJEK PENGUKURAN SKALA NYERI
No Tanggal Waktu Sebelum Penerapan Sesudah Penerapan
Terapi Ice Pack Terapi Ice Pack
Data Objektif Skala nyeri Data Objektif Skala Nyeri
1. Hari ke- Menit RR: RR:
1 ke-10 TD: TD:
HR: HR:
Gelisah: Gelisah:
Menit RR: RR:
ke 20 TD: TD:
HR: HR:
Gelisah: Gelisah:
2, Hari ke- Menit RR: RR:
2 ke-10 TD: TD:
HR: HR:
Gelisah: Gelisah:
Menit RR: RR:
ke 20 TD: TD:
HR: HR:
Gelisah: Gelisah:
3. Hari ke- Menit RR: RR:
3 ke-10 TD: TD:
HR: HR:
Gelisah: Gelisah:
Menit RR: RR:
ke 20 TD: TD:
HR: HR:
Gelisah: Gelisah:
Keterangan :
1) Skala nyeri ringan (1-3)
2) Skala nyeri sedang (4-6)
3) Skala nyeri berat (7-10)
Cfff