Anda di halaman 1dari 3

Maasyiral muslim jamaa sholat jumat Maasyiral muslim jamaa sholat jumat

Rahimakumullah Rahimakumullah

Pada kesempatan mulia kali ini,marilah sama- Secara etimologi arti kata Syawal adalah
sama kita tingkatkan kualitas iman dan takwa penigkatan hal itu merupakan target ibadah
kita kepada Allah Swt, takwa dalam arti puasa, paska Ramadhan diharapkan orang-orang
(IMTITSALU AWAMIRILLAH), yang beriman dapat meraih derajat ketakwaan,
menjalankan,melaksanakan, serta mengerjakan seorang muslim yang terlahir kembali seperti
apa-apa yang telah menjadi perintah Allah, kertas yang masih bersih dan putih, sehingga
sekuat tenaga meninggalkan bahkan menjahui dibulan Syawal ini kualitas keimanannya
larangan-larangan Allah, jika demikan kita yang mengalami peningkatan tidak hanya kualitas
hadir pada kesempatan ini akan termasuk ibadah tetapi kualitas pribadi yang selama
golongan hamba-hamba Allah yang muttaqin, dibulan Ramadhan dilatih secara lahir dan batin
yang insya allah semua kita akan dimasukan
Tentunya kita tidak ingin semua ibadah yang
kedalam surga-Nya Allah Swt, Amiin…..
telah dilakukan dengan susah payah di bulan
Syukur alhamdulillah… dihari yang baik Ramadhan tidak membuahkan apa-apa yang
ini,ditempat yang baik ini,sama-sama kita semua tidak bermafaat untuk diri kita, kita semua
munajjat kepada Allah Swt, melaksanakan salah mengharapkan adanya perubahan yang
satu tugas dan kewajiban kita sebagai hamba signifikan, sekarang dan seterusnya menjadi
Allah, melaksanakan sholat jumat berjamah, ini orang-orang yang selalu taat dan patuh terhadap
semua sebagai wujud syukur kita kepada Allah perintah Allah dan meninggalkan semua
dengan harapan muda-mudahan semua karunia larangan-Nya, “Bukankah kemuliaan seseorang
nikmat yang Allah berikan kepada kita menjadi itu tergantung pada ketakwaannya??
wasilah, dan semoga kita semakin mendekatkan
Akan tetapi fenomena yang kita lihat di
diri kepada Allah Swt,
masyarakat justru sebaliknya, Syawal seakan-
Maasyiral muslim jamaa sholat jumat akan bulan yang ditunggu-tunggu agar terlepas
Rahimakumullah dari belenggu dan bebas melakukan kegiatan
apa saja seperi sedia kala, diantara indikatornya
Tanpa terasa kini kita tenga berada di bulan yang sangat jelas yaitu adanya perayaan idul fitri
syawal, jumat pertama, Ramadhan telah dengan berpesta atau dengan kegiatan yang
meninggalkan kita, tidak ada kepastian apakah di bertantangan dengan nilai-nilai keislaman.
tahun mendatang kita masih bisa berjumpa Kemaksyiatan seperti itu justru langsung ramai
dengannya, menggapai keutaman- sejak hari pertama dibulan Syawal,
keutamaannya memenuhi nuansa ibadah yang NAUDZUBILLAH………….. lalu setelah itu mesjid-
dibawahnya, ataukah Allah telah memanggil kita, mesjid akan kembali sepi dari jama’a sholat lima
kita juga tidak pernah tahu dan tidak pernah waktu, lantunan ayat suci Al-quran juga jarang
mendapatkan kepastian apakah ibadah-ibadah lagi terdengar di mesjid-mesjid, yang ada justru
kita selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah umpatan, luapan emosional dan kemarahan
Swt atau tidak, dua hal yang belum pasti inilah kembali membudaya, “Bukankah semua ini
yang membuat sebagian Ulama terdahulu bertolak belakang dengan arti Syawal?
berdoa selama enam bulan sejak Syawal hingga “Bukankah ini seperti mengotori kain putih yang
Rabiul awwal,agar ibadahnya selama Ramadhan tadinya telah dicuci dengan bersih dan kembali
dapat diterima, lalu dari Rabiul awwal hingga penuh noda.
Syahban berdoa agar dipertemukan kembali
dengan bulan Ramadhan berikutnya. Banyak orang yang mengatakan , ketika kita
masuk bulan Syawal berarti kita menuju
kemenangan dalam melawan hawa nafsu, kita Beliau melanjutkan: berarti wahai anak adam,
dikatakan kembali suci, namun benarkah kita kalau amal taat kalin tidak bertambah,
meraih kemengan tersebut? Benarkah kita sebenarnya kalian berada dalam kekurangan.
kembali suci setelah beribadah puasa sebulan
penuh? Tentu saja pertanyaan tersebut kembali Ucapan beliau ini, kalau kita kaitkan dengan
Ramadhan kemarin, kalau Ramadhan kemarin
kepada diri kita, apakah selama bulan Ramadhan
kita betul-betul tulus dalam beribadah, apakah tidak menambah semangat kita untuk
melakukan ketaatan di bulan Syawal ini, artinya
puasa yang dijalankannya betul-betul atas dasar
iman dan semata-mata hanya mencari Ridho Ramadhan kemarin itu penuh kekurangan.
Allah? Jika kita tidak demikian maka kita Sesungguhnya Tuhan yang kita ibadahi dan
termasuk orang-orang yang gagal dalam meraih sembah di bulan Ramadhan kemarin adalah
kemenangan bulan Ramadhan tersebut. Tuhan yang sama di bulan Syawal ini dan bulan-
Maasyiral muslim jamaa sholat jumat bulan lainnya, karena itu para ulama kita
mengatakan ;
Rahimakumullah

Meskipun kita telah berpisa dengan bulan


Ramadhan kesempatan untuk berbuat baik
mentaati Allah dan menjauhi larangan-larangan-
Nya belum berakhir,ibadah tidak ada batasan “Jadilah engkau seorang yang Rabbani yang
waktu, selama Allah memberikan kita senantiasa taat kepada Allah bukan cuma
kehidupan, maka selama itu pula kita berusaha musiman Ramadhan saja,”
mengabdikan hidup kita untuk beribadah
Maasyiral muslim jamaa sholat jumat
kepada-Nya,sampai ajal menjemput kita, sebagai
Rahimakumullah
mana Firman Allah didalam (Al-Quran surah Al-
hijr :99) Memang tidak banyak amalan yang khusus di
bulan Syawal dibandingkan pada bulan-bulan
 ‫ين‬ َ َ‫ى يَ ۡأتِي‬
ُ ‫ك ۡٱليَ ِق‬ ٰ ‫ح َّت‬
َ ‫ك‬ ۡ ‫َو‬
َ َّ‫ٱع ُب ۡد َرب‬ yang lainnya, akan tetapi Allah telah
memberikan kesempatan berupa satu amalan
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang khusus di bulan ini,berupa puasa Syawal, ini juga
kepadamu yang diyakin ajal. dimaknai sebagai tolak ukur dalam rangka
Dan diantara tanda-tanda diterimah amal ibadah meningkatkan ibadah dan kualitas diri kita di
kita adalah lahirnya atau munculnya semangat bulan Syawal ini, dan keistimewaan puasa
untuk melakukan ibadah lainnya,karna amal sunnah ini adalah kita akan diganjar dengan
kebaikan itu saling menyuru satu dengan pahala satu tahun, jika kita mengerjakan puasa
lainnya. enam hari dibulan ini setelah sebulan kita
berpuasa Ramadhan.
Ada seorang Tabiin yang mulia (Al-hasan-Al-
bashri Rahimakumullah) mengatakan : “Diantara Untuk itu jangan kita batasi ketaatan kita kepada
balasan Allah terhadap amal kebajikan adalah Allah di bulan Ramadhan saja, tetapi kita jadikan
seseorang termotifasi melakukan kebaikan kebiasaan baik Ramadhan kemarin menjadi gaya
lainnya, dan bentuk hukuman kemaksiatan hidup kita selamanya, yang kemarin ke mesjid
adalah keinginan mencoba kemaksiatan lainnya, jangan tinggal mesjid. Yang kemarin sedekah,
apabila Allah menerima amal ibadah seseorang, membaca AL-Quran, puasa sholat malam,
Dia akan memberinya taufik untuk melakukan mendengarkan pengajian dll, jangan hanya
ibadah lainnya, dan memalingkan dari dilakukan di bulan Ramadhan saja, tapi terus
kemaksiatan, pupuk kebiasaan baik tersebut setalh Ramadhan,
hingga ahir hayat kita tetap istiqamah dalam membuat kita rindu dengan ibadah, mengahadiri
kebaikan. sholat lima waktu di mesjid.

Dan bagi orang-orang yang istiqamah Allah Taala Dan tidak kalah penting juga agar kita bisa
mengatakan didalam( AL-Quran Surah Al- istiqomah dalam ibadah adalah dengan banyak
Ahqaf:13) berdoa kepada Allah, kita berdoa agar di beri
kekuatan dan keistiqomahan dalam ibadah.
Diantara doa yang bisa kita baca adalah doa yang
sering Rasulullah SAW panjatkan

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:


Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka tetap
istiqamah maka tidak ada kekhawatiran “wahai Dzat yang membolak-balikan hati,
terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka tetapkan hatiku di atas agama-Mu
cita.”

Oleh karena itu marilah kita isi seluruh hidup kita


dengan ibadah kepada Allah, berpinda dari satu
kebaikan kepada kebaikan yang lain, kita
bertakwa kepada Allah kapan pun dan dimana
pun kita berada, jangan sampai saat di bulan
Ramadhan kita menjadi seorang yang begitu
dekat dengan ketakwaan,tapi diluar Ramadhan
sangat jauh darinya.

Banyak cara agar kita bisa istiqomah dalam


beribadah kepada Allah, hal yang terpenting
adalah menghadirkan dalam hati kita
pengagungan terhadap Allah dalam setiap
ibadah yang kita lakukan, jika hati kita di penuhi
dengan pengagungan terhadap Allah maka kita
akan ringan melakukan ibadah dan mudah pula
untuk istiqomah mengerjakannya. Kita
melakukan ibadah dengan penuh keikhlasan dan
cinta kepada Allah, bukan sekedar melepaskan
beban kewajiban (ibadah) dari diri kita.

Maasyiral muslim jamaa sholat jumat


Rahimakumullah

Diantara cara agar kita dapat istiqomah dalam


ibadah adalah dengan mencari lingkungan dan
teman-teman yang baik, lingkungan yang baik
akan mendukung kita untuk melakukan ibadah,
untuk itu hendaknya kita berusaha selalu dekat
dengan mesjid, dekat dengan mesjid akan

Anda mungkin juga menyukai