Anda di halaman 1dari 15

ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN USIA IBU DENGAN PENGETAHUAN IBU


TENTANG PESAN-PESAN GIZI (PEMBERIAN MP-ASI)

DI SUSUN OLEH :
NAMA : MELISA PUTRI PRATAMA
NPM : 2014201007

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK SRI REJEKI. J 300 090 022 HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN USIA
IBU DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PESAN-PESAN GIZI
(PEMBERIAN MP-ASI)

Latar Belakang : Program kesehatan ibu dan anak menyediakan buku


kesehatan ibu dan anak (KIA) yang berisi tentang catatan kesehatan ibu dan
anak serta berbagai informasi cara memelihara kesehatan ibu dan anak.
Faktorfaktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah pendidikan,
pengalaman dan usia. Hasil pendataan di Puskesmas I Wonogiri pada tahun
2011 menunjukkan bahwa bayi yang diberikan ASI eksklusif sebesar 42,93%
dan 57,37% cenderung diberi susu formula dan makanan tambahan, sedangkan
data yang didapat peneliti tentang pemberian susu formula dan makanan
tambahan yang terbanyak di wilayah kerja Puskesmas I Wonogiri adalah di
Kelurahan Bulusulur sebanyak 52,33% dari 86 bayi.
Tujuan : Mengetahui hubungan pendidikan dan usia ibu dengan pengetahuan
ibu tentang pesan-pesan gizi (pemberian MP-ASI) di Buku KIA
Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 52
orang. Data karakteristik responden, pendidikan ibu, usia ibu dan pengetahuan
ibu diperoleh dengan kuesioner. Uji statistik untuk mengetahui hubungan
diantara variabel menggunakan korelasi Rank Spearman.
Hasil : Sebagian besar ibu mempunyai pendidikan menengah yaitu tamat SLTA
sebanyak 53,84%. Kategori usia sebagian besar dewasa (21-40 tahun)
sebanyak 88.46% atau 46 orang. Sebanyak 42,3% memiliki pengetahuan tidak
baik dan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 57,7%. Disarankan
pengelola program gizi bisa memberikan informasi tentang pemberian MP-ASI
dan memperkenalkan pentingnya buku KIA kepada ibu kader maupun ibu
baduta. Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang bermakna pendidikan dan
usia ibu dengan pengetahuan ibu tentang pesan-pesan gizi (pemberian MP-ASI)
di Buku KIA di Desa Bulusulur Kabupaten Wonogiri.

Kata kunci : Pendidikan, Usia, Pengetahuan, Ibu, MP-ASI, buku KIA


Kepustakaan : 25 (1994-2011)

iv
PENDAHULUAN

Setiap 25 tahun negara dengan angka

pertambahan penduduk 2,5% harus

melipatgandakan jumlah kesehatan, tempat tidur rumah sakit, sekolah dan lain-lain agar tetap

sejajar dengan kenaikan penduduk. Keadaan inilah yang mendorong banyak perencanaan

kesehatan nasional

diantaranya program kesehatan ibu dan anak (Belsey, 1994). Program kesehatan ibu dan anak

menyediakan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) yang berisi tentang catatan kesehatan ibu

(hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita) serta berbagai

informasi cara

memelihara kesehatan ibu dan anak

(Depkes, 2010).

Pendidikan gizi merupakan salah satu unsur penting dalam meningkatkan status gizi

masyarakat untuk jangka panjang. Melalui sosialisasi dan penyampaian pesan gizi yang praktis

akan membentuk suatu keseimbangan bangsa antara gaya hidup dengan pola konsumsi

masyarakat. Pengembangan pedoman gizi seimbang baik untuk petugas maupun masyarakat

adalah salah satu strategi dalam pencapaian perubahan-perubahan pola konsumsi makanan

yang ada di masyarakat dengan tujuan akhir yaitu tercapainya status gizi masyarakat yang baik

(Achsin, 2003).

Pendidikan kesehatan gizi diperlukan untuk membentuk perilaku positif dalam hal

memenuhi kebutuhan gizi sebagai unsur penting untuk mendukung status kesehatan

seseorang. Pendidikan gizi dilakukan untuk menghasilkan perilaku yang dibutuhkan untuk

memelihara, mempertahankan, ataupun meningkatkan keadaan gizi yang baik. Pemberian

makanan pendamping ASI setelah bayi berumur 6 bulan sama dengan memberikan
perlindungan besar bagi bayi dari berbagai penyakit. Saat bayi berusia 6 bulan ke atas, sistem

pencernaannya sudah relative sempurna dan siap menerima MPASI (Lituhayu, 2010).

Depkes RI (2004) menyatakan bahwa


dari 86 bayi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

makanan tambahan atau makanan mengetahui hubungan pendidikan dan usia

pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan ibu tentang pengetahuan ibu terhadap

yang diberikan kepada bayi disamping ASI pesan–pesan gizi (pemberian

untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MPASI MP–ASI) di buku KIA di Desa Bulusulur

diberikan mulai umur 6–24 bulan, dan Kabupaten Wonogiri.

merupakan makanan peralihan dari ASI ke

makanan keluarga. Pengenalan dan


METODE PENELITIAN
pemberian MP-ASI harus dilakukan secara
Jenis Penelitian
bertahap baik bentuk maupun jumlahnya.
Penelitian ini adalah penelitian
Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan
observasional dengan menggunakan
kemampuan alat cerna bayi dalam
pendekatan cross sectional dimana
menerima MP-ASI.
pengamatan terhadap variabel bebas dan
Hasil pendataan di Puskesmas I
terikat dilakukan secara bersamaan.
Wonogiri pada tahun 2011 menunjukkan
Lokasi dan Waktu Penelitian
bahwa bayi yang diberikan ASI eksklusif
Penelitian ini dilaksanakan di Desa
sebesar 42,93% dan 57,37% cenderung
Bulusulur Kabupaten Wonogiri dan Waktu
diberi susu formula dan makanan
penelitian ini dilakukan dari Desember
tambahan, sedangkan data yang didapat
2011-Mei 2012.
peneliti tentang pemberian susu formula dan
Populasi dan Sampel
makanan tambahan yang terbanyak di
Populasi adalah keseluruhan obyek
wilayah kerja Puskesmas I Wonogiri adalah
penelitian atau obyek yang diteliti
di Kelurahan Bulusulur sebanyak 52,33%

1
(Notoatmodjo, 2005). Populasi dari pesan-pesan gizi (pemberian MP-ASI)

penelitian ini adalah ibu-ibu di Desa dibuku KIA dan Variabel bebas : pendidikan

Bulusulur Kabupaten Wonogiri yang ibu dan usia ibu.

mempunyai bayi usia 6-24 bulan dengan Pengumpulan Data

jumlah total sebanyak 52 orang. Kriteria Jenis Data

inklusi dari penelitian ini adalah : Ibu Jenis data dalam penelitian ada 2 macam

memiliki Buku KIA dari Depkes 2010, Ibu yaitu :

dalam keadaan sehat pada saat dilakukan a) Data primer, yaitu data yang diambil

penelitian dan dapat berkomunikasi, secara langsung dengan kuesioner

Bersedia menjadi responden. meliputi :


Kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah : 1. Identitas respoden yang berupa nama

ibu yang memiliki bayi usia 6–24 bulan di ibu, usia ibu, nama lengkap balita, usia

Desa Bulusulur Kabupaten Wonogiri tetapi balita, jenis kelamin, tanggal lahir dan

saat dilakukan penelitian sedang pergi pendidikan ibu terakhir ibu melalui

keluar kota atau pindah dari wilayah pengisian kuesioner tentang identitas

tersebut. responden.

Sampel dalam penelitian ini adalah 2. Pengetahuan ibu tentang pesanpesan

ibu yang memiliki bayi usia 6–24 bulan di gizi (pemberian MP-ASI) yang berupa

Desa Bulusulur Kabupaten Wonogiri. pertanyaan tentang pemberian MP-

Jumlah sampel dari penelitian ini adalah ASI dibuku KIA.

sebanyak 52 orang diambil dari total

populasi.

Jenis Variabel

Variabel dalam penelitian ini meliputi :

Variabel terikat : pengetahuan ibu tentang

2
b) Data sekunder, yaitu data yang diambil Gambaran umum

oleh peneliti secara tidak langsung Desa Bulusulur merupakan salah satu desa

dengan cara mengutip laporan atau di Kecamatan Wonogiri

dokumen yang sudah ada di posyandu Kabupaten Wonogiri dengan batas wilayah

yaitu jumlah balita dan monografi sebagai berikut : Sebelah Timur berbatasan

desa/kelurahan. dengan Desa Purworejo Kelurahan

Cara Pengumpulan Data Ngadirejo Lor Kecamatan Ngadireso,

Pengambilan data responden Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa

dilakukan dengan cara observasi yaitu Purworejo, Sebelah Barat berbatasan

melakukan pengamatan dan pencatatan dengan Keluran Wonoboyo, Sebelah Utara

terhadap subyek dan obyek yang terlibat berbatasan dengan Desa Purwosari

langsung dalam lingkungan internal dan Kecamatan Wonogiri terdiri dari 9 Desa

eksternal di Desa Bulusulur Kabupaten dengan luas wilayah 82,92 km² yang terbagi

Wonogiri, meliputi : Data pendidikan dalam 9 RW dan 29 RT, jumlah penduduk

diperoleh berdasarkan hitungan tahun 77.131 jiwa. Mata pencaharian terdiri dari

sukses yang ditempuh ibu selama PNS, pedagang, petani dan buruh

pendidikan formal, Data usia ibu diperoleh (Monografi Desa Bulusulur, 2012).

dari pengisian kuesioner, Data pengetahuan

ibu tentang pesan–pesan gizi (pemberian

MP-ASI) dan Data diperoleh dari pengisian

kuesioner ibu mengenai pesan–pesan gizi

(pemberian MP-ASI).

HASIL DAN PEMBAHASAN

3
Karakteristik Subyek Penelitian Total 28 53,85
Tinggi Tidak tamat PT 1 1,92
Berdasarkan hasil penelitian PT 8 15,38
Total 9 17,3
diperoleh data sampel Jumlah Total 52 100
Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa
sebanyak 52 respoden.
sebagian besar ibu mempunyai
Responden dalam penelitian ini adalah ibu
pendidikan menengah yaitu tamat SLTA
yang mempunyai anak usia 6-24 bulan dari
sebanyak 28 orang (53,85%), pendidikan
sampel yang telah terpilih dan bersedia
ditempuh selama 12 tahun.
menjadi sampel. Adapun data
2. Usia Ibu
sampel sebagai berikut :
Responden dalam penelitian ini
1. Pendidikan Ibu
memiliki distribusi usia yang beragam.
Pendidikan ibu menurut tahun
Usia termuda responden adalah 21
kelulusan pada penelitian ini cukup
tahun, tertua 44 tahun dan rata-rata usia
bervariasi. Pendidikan ibu terendah 6
responden 31,77 tahun. Secara rinci
tahun, pendidikan ibu tertinggi 16 tahun,
distribusi responden menurut usia dapat
rata-rata pendidikan ibu 11,50 tahun dan
dilihat pada Tabel 6.
standar deviasi 2,593. secara rinci
Tabel 6.
pendidikan ibu dapat dilihat pada Tabel Distribusi Responden Menurut
Kelompok Usia
5.

Tabel 5.
Kategori Jumlah %
Distribusi Responden Menurut Usia Ibu
Pendidikan Remaja (1021 1 1,92
tahun)
Kategori Pendidikan Ibu Jumlah % Dewasa (2140 46 88,46
Dasar Tamat SD(6 tahun) 2 3,85 tahun)
Tua (>40 5 9,62
Tidak tamat SLTP 2 3,85
Tamat SLTP(3 11 21,15 tahun)
tahun) Total 52 100
Total 15 28,85
Menengah Tamat SLTA(3 28 53,85
tahun)

4
Berdasarkan Tabel 6 dapat menggunakan kuesioner yang berjumlah

dilihat bahwa usia responden masuk 20 pertanyaan kemudian dilakukan

kategori usia remaja (10-21 tahun) penjumlahan dari semua jawaban yang

sebanyak 1 orang (1,92%), kategori benar. Berdasarkan wawancara petugas

usia dewasa (21-40 tahun) sebanyak kesehatan setempat sebagian besar

46 orang (88.46%) dan kategori usia pengetahuan ibu yang baik ini

tua sebanyak 5 orang (9,62%). dipengaruhi oleh adanya penyuluhan gizi

3. Pengetahuan ibu setiap kali pertemuan di posyandu,

Pengetahuan ibu tentang pesanpesan penyuluhan tentang Buku KIA yang

gizi (pemberian MP-ASI) di Buku KIA menyajikan pesan-pesan gizi dan ibu-ibu

adalah skor nilai yang diperoleh ibu dari aktif dalam kegiatan posyandu.

kuesioner. Nilai terendah skor nilai ibu 9, 4. Hubungan Antara Usia dan

nilai tertinggi 19 dan rata-rata nilai Pendidikan Ibu dengan Pengetahuan

ibu 14,42. Secara rinci hasil pengetahuan Ibu Tentang Pesan-pesan Gizi di Buku

ibu tentang pesan-pesan gizi (pemberian KIA

MP-ASI) di Buku KIA dapat dilihat pada Hubungan antara usia dan

Tabel 7. pendidikan ibu dengan pengetahuan ibu

Tabel 7. tentang pesan-pesan gizi di buku KIA di


Distribusi Responden Menurut
Pengetahuan Desa Bulusulur Kabupaten Wonogiri

Pengetahuan ibu Jumlah % yaitu :


Tidak Baik (< 70%) 22 42,3
a. Hubungan Pendidikan Ibu dengan
Baik (≥ 70%) 30 57,7
Total 52 100 Pengetahuan Ibu

Berdasarkan uji statistik


Penilaian pengetahuan gizi pada
hubungan pendidikan ibu dengan
penelitian ini adalah dengan
pengetahuan ibu tentang pesanpesan

5
gizi (pemberian MP-ASI) di Buku KIA mempunyai kecenderungan yang tidak

di Desa Bulusulur berbeda. Ibu yang mempunyai

Kabupeten Wonogiri menggunakan pengetahuan baik lebih banyak

Rank Spearman dengan hasil p value dibanding yang berpengetahuan tidak

sebesar 0,371 sehingga Ho diterima baik.

maka tidak ada hubungan pendidikan Hasil analisis bivariat

ibu dengan pengetahuan ibu tentang menunjukkan tidak ada hubungan

pesan-pesan gizi (pemberian MP-ASI) yang bermakna antara pendidikan ibu

di Buku KIA di Desa Bulusulur dengan pengetahuan tentang

Kabupeten Wonogiri. Untuk melihat pesanpesan gizi (pemberian MP-ASI)

kecenderungan hubungan pendidikan di

ibu dengan pengetahuan ibu tentang Buku KIA di Desa Bulusulur Kabupaten

pesan-pesan gizi (pemberian MP-ASI) Wonogiri, berarti

di Buku KIA di Desa Bulusulur pendidikan rendah atau tinggi tidak

Kabupeten Wonogiri dapat dilihat berpengaruh terhadap pengetahuan

pada Tabel 8. ibu. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan


teori Notoatmodjo (2007) yang menyebutkan
Tabel 8. bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang
Distribusi Pendidikan Ibu berdasarkan maka Pengetahuan ibu
Pengetahuan Tidak baik Total
N % N %
Kategori Pendidikan Ibu 6 40 15 100
Baik
13 46,4 28 100
N %
3 33,3 9 100
Dasar (SD 6th, SMP 3th) 9 60 akan bertambah pengalaman yang
Menengah (SMA 3th) 15 53,6
Tinggi (PT) 6 66,7 mempengaruhi wawasan dan

Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat pengetahuan. Kemudian hasil

pendidikan ibu yang mempunyai pendidikan penelitian ini sejalan dengan hasil

dasar, pendidikan menengah dan tinggi

6
penelitian Ari (2010) yang menyebutkan pesan-pesan gizi (pemberian MP-ASI)

bahwa tidak ada hubungan yang signifikan di Buku KIA di Desa Bulusulur

antara pendidikan dengan pengetahuan ibu Kabupeten Wonogiri dapat dilihat

tentang pemberian MP-ASI di Kelurahan pada Tabel 9 berikut :

Karangayar Kabupaten

Karanganyar.
b. Hubungan Usia Ibu dengan

Pengetahuan Ibu

Berdasarkan uji statistik Tabel 9.

hubungan usia ibu dengan


Pengetahuan ibu
pengetahuan ibu tentang Kategori usia Baik tidak baik
ibu Total
pesanpesan gizi (pemberian MP- N % n % N %
Remaja (10-21 100 0 0 1 100
ASI) di Buku KIA di Desa Bulusulur
tahun)
Kabupeten Wonogiri menggunakan Dewasa (21-40 56,5 20 43,5 46 100
tahun)
Rank Spearman dengan hasil p Tua (>40 tahun) 60 2 40 5 100
Distribusi Usia Ibu berdasarkan
value sebesar 0,353 sehingga Ho Pengetahuan
Berdasarkan Tabel 9 didapatkan hasil
diterima dan dapat disimpulkan tidak
kategori usia ibu yang mendominasi yaitu
ada
ibu usia remaja (10-21 tahun) yang
hubungan usia ibu dengan
mempunyai pengetahuan baik sebanyak 26
pengetahuan ibu tentang pesanpesan
orang (56,5%) dan ibu usia dewasa (21-40
gizi (pemberian MP-ASI) di Buku KIA
tahun) yang mempunyai pengetahuan tidak
di Desa Bulusulur
baik sebanyak 20 orang (43,5%).
Kabupeten Wonogiri. Untuk melihat
Hasil analisis bivariat menunjukkan
kecenderungan hubungan usia ibu
tidak ada hubungan yang bermakna antara
dengan pengetahuan ibu tentang
usia ibu dengan pengetahuan tentang

7
pesanpesan gizi (pemberian MP-ASI) di Berdasarkan hasil penelitian dan

Buku KIA di Desa Bulusulur uji statistik didapatkan hasil bahwa

Kabupaten Wonogiri, berarti ibu usia remaja tidak ada hubungan yang

(10-21), ibu usia dewasa (2140 tahun) dan signifikan antara usia dan pendidikan

ibu usia tua (>40 tahun) ibu terhadap pengetahuan ibu tentang

tidak berpengaruh terhadap pesan-pesan gizi (pemberian MP-ASI)


pengetahuan ibu. Hasil penelitian ini
di Buku KIA di Desa Bulusulur
sejalan dengan hasil penelitian
Kabupaten Wonogiri. Tidak adanya
Fransiska (2011) yang menyebutkan
hubungan ini kemungkinan karena
bahwa tidak ada hubungan yang
faktor lain yang mempengaruhi
bermakna usia dengan tingkat
pengetahuan ibu yang tidak diteliti
pengetahuan ibu tentang pemberian
dalam penelitian ini antara lain : sosial
MP-ASI di Posyandu Rw 07
ekonomi, pengalaman, sumber
Kelurahan Pejaten Barat Kecamatan
informasi, sosial budaya dan
Pasar Minggu Jakarta Selatan. Hasil
lingkungan.
penelitian ini tidak sejalan dengan

teori Notoatmodjo (2007) yang


KESIMPULAN DAN SARAN
menyebutkan bahwa Semakin
Kesimpulan
bertambah usia pengetahuan ibu
Berdasarkan hasil kuesioner dan analisis
maka akan lebih banyak informasi
data maka dapat disimpulkan bahwa :
yang didapat serta pengalaman yang
1. Usia ibu sebagian besar masuk dalam
didapatkan juga lebih banyak
kategori dewasa (21-40 tahun) sebanyak
sehingga pengetahuan gizi pun baik.
46 orang yaitu 26 orang dengan

pengetahuan baik persentase 50% dan

8
22 orang dengan pengetahuan tidak baik sebagai berikut :

persentase 38%. 1. Bagi Ibu Baduta

2. Pendidikan ibu sebanyak 28 orang Disarankan agar lebih aktif dalam

(53,84%) adalah berpendidikan mencari informasi baik dari buku KIA

menengah SLTA 3 tahun) yaitu 15 orang maupun media masa untuk menambah

dengan pengetahuan baik persentase

28,84% dan 13 orang dengan

pengetahuan tidak baik persentase 25%.

3. Pengetahuan ibu tidak baik yaitu

sebanyak 43,3% dan pengetahuan ibu

baik 57,7%.

4. Tidak ada hubungan yang bermakna

antara pendidikan ibu dengan

pengetahuan ibu tentang pesan-pesan

gizi (pemberian MP-ASI) di Buku KIA di

Desa Bulusulur Kabupaten Wonogiri.

5. Tidak ada hubungan yang bermakna

antara usia ibu dengan pengetahuan ibu

tentang pesan-pesan gizi (pemberian

MP-ASI) di Buku KIA di Desa Bulusulur

Kabupaten Wonogiri.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang

diperoleh dari kuesioner dan analisis data

yang didapat, maka penulis menyarankan

9
3. Bagi Penelitian Lebih Lanjut Disarankan

untuk meneliti faktor-faktor lain yang

belum diteliti dalam penelitian

ini yang berhubungan dengan

pengetahuan ibu tentang pesan-pesan

gizi (pemberian MP-ASI) di Buku KIA

antara lain sosial ekonomi, pengalaman,

sumber informasi, sosial budaya dan

lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

pengetahuan tentang anak pada

umumnya dan khususnya pemberian

MP-ASI.

2. Bagi Pengelola Program Gizi Disarankan

pengelola program gizi bisa

memberikan informasi tentang

pemberian MP-ASI dan memperkenalkan

pentingnya buku KIA kepada ibu kader

maupun ibu baduta.

10
Achsin.2003.Untukmu Ibu Tercinta.Premada media.Jakarta

Belsey.1994.Pemanduan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dengan Pemeliharaan


Kesehatan Dasar.Binarupa Aksara. Jakarta.

. 2010. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.

Lituhayu, R.2010. A-Z Tentang Makanan Pendamping ASI.Genius Publisher. Yogyakarta


Notoatmodjo, S.2005.Metodologi Penelitian Kesehatan.Rineka Cipta.Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Rineka Cipta. Jakarta. Cetakan I.

11

Anda mungkin juga menyukai