Anda di halaman 1dari 12

TUGAS UTS K3

PADA KONSTRUKSI JEMBATAN


BENDUNGAN DAN IRIGASI

DI SUSUN OLEH:

FARIDAH AGUSTINA LUBIS


NIM: 2005022014

KELAS SI-6F

DOSEN PENGAMPU:
Drs. YULFALENTINO., M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2023
Nama Faridah Agustina Lubis
Kelas SI-6F
Nim 2005022014
Matkul TUGAS UTS K3

1. KONSTRUKSI JEMBATAN
a) Kecelakaan Kerja Proyek Jembatan Tano Ponggol

Gambar 1.1 Kecelakaan kerja diproyek Jembatan Tano Ponggol

Masyarakat yang tinggal di seputaran proyek pembangunan Jembatan Tano Ponggol


menduga kecelakaan kerja di proyek nasional tersebut akibat kelalaian. Mereka
memabantah keterangan dari pihak PT Wijaya Karya (WIKA) Tbk yang mengatakan
bahwa crane terbalik akibat kencangnya angin.

“Tidak ada angin kencang di seputaran lokasi proyek pada saat kejadian. Apalagi
menumbangkan alat berat,” ujar Sasnaek Naibaho saat
Dirinya meminta pihak perusahaan jangan membuat alasan yang menyalahkan alam
sebagai penyebab kecelakaan kerja, melainkan karena kesalahan manusia.

Sasnaek menyampaikan, apabila perusahaan meyakini dan mengalihkan kesalahannya


dari alam, dirinya meminta agar PT WIKA harus bersahabat dengan alam. “Termasuk
juga menghormati penghuni alam yang diyakini masyarakat sekitar proyek,”
pungkasnya.

Sebelumnya, kecelakaan kerja proyek Jembatan Tano Ponggol mengakibatkan seorang


pekerja atas nama Dimas Firmansyah (19) warga Desa Parbahingan, Kecamatan
Kotarih, Kabupaten Serdang Bedagai, mengalami luka cukup serius di paha kaki
sebelah kiri. Kini pekerja itu menjalani perawatan di RSUD dr Hadrianus Sinaga.

Pihak dari PT WIKA melalui pelaksana lapangan, Trio, kepada awak media, Senin
(19/09) sore, menyebutkan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB
dengan dalih diakibatkan angin kencang di lokasi proyek.

“Alat crane itu sedang proses membongkar barang, jadi material yang di atas itu sudah
kita turunkan dengan panjang kurang lebih 20 meter, itu mau dimobilisasi istilahnya
dipulangkan karena pekerjaan sudah selesai.” Jelas Trio.

Dengan alasan angin kencang di lokasi, Trio menyebutkan, hal tersebut menyebabkan
crane berukuran besar terguling. “Waktu penurunan tiba-tiba ada angin kencang yang
sebelumnya kita sudah memprediksinya, sehingga crane itu terguling,” ucap Trio

Menurutnya, korban kecelakaan kerja yang bertugas sebagai helper crane terkena
tumpukan kayu yang dibuat sebagai landasan crane dan mengenai kaki dan tangannya.

 Komentar: Kecelakaan dalam lingkungan kerja tidak terjadi tanpa ada alasan,
kita sebagai pekerja harus menggunakan peralatan kerja dengan
baik agar penggunaan nya tidak keliru.
 Solusi:
 Komunikasikan harapan anda untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman.
 Melakukan pengecekan pada alat tower crane agar tidak terputus lagi agar
kecelakaan tidak terulang kembali.
 Menggunakan alat keselamatan kerja sebagai pelindung diri semisal sepatu
safety, sabuk pengaman, helm proyek.
b) Kecelakaan kerja proyek Jembatan Widang Babat
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan
bahwa penyebab ambrolnya Jembatan Widang-Babat karena adanya kelebihan beban
muatan (overloading). "Kemarin kan ada tiga truk sekaligus di situ saling menyalip
dengan beban overloading," kata Basuki di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu, 18
April 2018.

Gambar 1.2 Kecelekaan kerja di Proyek Jembatan Babat Widang

Menteri Basuki mengatakan jembatan kembar sisi barat yang menghubungkan


Kecamatan Widang, Tuban dan Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur itu
berkapasitas 70-75 ton. Namun, berdasarkan quick assessment atau pemeriksaan visual
yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR, total beban
ketiga truk yang melintas di jembatan adalah 125 ton.
 Komentar : Jembatan itu semestinya ada jembatan timbang sebelum
dilintasi truk yang bermuatan besar.
 Solusi :
 Pembangunan jembatan darurat
 Pemantauan kesehatan structural pada jembatan dengan Menyediakan
produk inpection tools yang dapat digunakan untuk pengujian aterial
jembatan.
Nama Faridah Agustina Lubis
Kelas SI-6F
Nim 2005022014
Matkul TUGAS UTS K3

2. KONSTRUKSI BENDUNGAN
a) Kecelakaan Kerja Pada Proyek Bendungan Pacal di Bojonegoro

Gambar 1 proyek pembangunan tembok penahan tanah (TPT) pada Bendungan Pacal di Desa Klepek,
Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, yang alami longsor. Jumat (27/08/2021) (istimewa)

Bojonegoro - Tiga orang pekerja pada proyek pembangunan tembok penahan tanah
(TPT) Bendungan Pacal yang terletak di Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu,
Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Jumat (27/08/2021), alami luka-luka akibat
Kecelakaan kerja dalam proyek tersebut. Saat itu, sejumlah pekerja sedang melakukan
pekerjaan menali ram besi pembanguan tembok penahan tanah (TPT) tersebut, namun
tiba-tiba tanah tanggul yang berdekatan dengan proyek yang sedang dikerjakan
mengalami longsor, dan tanah longsoran tersebut mendorong besi beton yang sedang
diram sehingga roboh dan menimpa ketiga korban.

Ketiga korban tersebut masing-masing Sumiran (58), warga Desa Semawot,


Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, mengalami luka sobek pada dahi
kanan, kemudian Yahya (19), warga Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten
Bojonegoro, mengalami luka ringan pada lutut kanan, dan Munif (50), warga Desa
Sukosewu, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, mengalami luka pada
pinggang sebelah kanan.

Setelah berhasil dievakuasi, ketiga korban segera dilarikan ke Puskesmas terdekat dan
saat ini ketiganya sudah diperbolehkan pulang.

Gambar 2 Ketiga pekerja yang alami kecelakaan kerja dalam Proyek pembangunan TPT pada
Bendungan Pacal di Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, saat dirawat di
Puskesmassetempat.

Kepala Desa Klepek, Effendi, kepada awak media ini menuturkan bahwa kronologi
kejadian tersebut bermula pada Jumat (27/08/2021) sekira pukul 10.15 WIB, para
pekerja proyek pembangunan sedang mengerjakan pembangunan TPT tanggul
Bendungan Pacal di Desa Klepek, sisi kiri atau timur.

Menurutnya, pembangunan TPT bendungan tersebut menggunakan kontruksi beton


cor dengan ketinggian sekitar 8 meter.

"Sebagian sisi sudah mulai di cor dengan isi dalam ram besi beton," kata Effendi.

Kades Effendi menjelaskan bahwa ketika peristiwa terjadi, ketiga korban sedang
melakukan pekerjaan menali ram besi.

"Saat sedang melkukan pekerjaan itulah, tanah tanggul yang berdekatan dengan obyek
tersebut mengalami sedikit longsong, dan ketiga korban terjepit besi beton yang di ram
yang roboh," kata Effendi.
Mengethui kejadian tersebut, pihak pelaksana proyek dan para pekerja lainnya segera
mengevakuasi korban, dan setelah berhasil dievakuasi, ketiga korbn dibawa ke
Puskesma Sukosewu untuk mendapatkan perawatan medis.

"Tadi saat di Puskesmas, ketiga korban mengalami luka ringan dan semuanya sudah
diperbolehkan pulang," kata Efendi. (red/imm).

 Komentar : Pembuatan bendungan perlu melihat kondisi alam daerah


tersebut agar mencegah berbagai macam Peritiwa yang tidak diinginkan.
 Solusi :

 Penggunaan alat pelindung diri (APD) yang memadai seperti helm ,


sarung tangan, sepatu sefty, dll
 Sebelum bekerja Pastikan peralatan kerja dalam keadaan baik, juga
pelindung diri yang dipakai.

b) Kecelakan Kerja Pada Proyek Bendungan Takalar

Gambar Ilustrasi korban terseret arus

Sebanyak tiga pekerja terseret arus Bendungan Pamukkulu, di Kabupaten Takalar,


Sulawesi Selatan. Ketiga korban itu ialah Slamet Mulyono (38), Eko Prastiyo (33) dan
Sukirman. Badan Nasional Pencarian Pertolongan Sulsel sudah mengirimkan tim untuk
mencari tiga korban tersebut. Baca Juga: Keluarga asal Medan Kaya dalam 7 Hari
setelah Baca Ini "Satu tim menuju lokasi. Ada delapan orang personel ditugaskan ke
sana," kata Kepala Bidang Operasional Basarnas Sulsel Muhamad Rizal saat
dikonfirmasi di Makassar, Selasa (14/3) malam. Pihaknya telah berkoordinasi dengan
stakholder Pemerintah Kabupaten Takalar, TNI dan Polri, untuk melakukan upaya
penyelamatan dan pencarian terhadap para korban tersebut. "Sudah dikomunikasikan
semua (pemda) termasuk dengan pekerja di sana," ungkap Rizal. Baca Juga: Hilang
Terseret Ombak di Pantai Manalusu Garut, Wisatawan Ditemukan Sudah Meninggal
Dunia Dari laporan yang masuk, telah terjadi kecelakaan kerja akibat muka air sungai
di bendungan tiba-tiba tinggi pada saat pekerja mulai mengevakuasi diri. Akibat
kejadian itu, tiga pekerja subkontraktor PT Vastorindo terbawa arus air di lokasi proyek
Bendungan Pemukkulu area trowongan inlet.

 Komentar : Sebelum melakukan pekerjaan sebaiknya melakukan pengecekan


terlebih dahulu pada area lingkungan pekerjaan agar tidak terjadi kecelakaa

 Solusi :
 menerapkan teknologi prediksi curah hujan dan ketinggian air untuk
dapat menentukan waktu pelepasan air bendungan secara akurat.
 Untuk mengatasi tantangan tersebut, berupaya memodifikasi
bendungan dengan mengoptimalkan kapasitas intake dan menambah
pintu air.
Nama Faridah Agustina Lubis
Kelas SI-6F
Nim 2005022014
Matkul TUGAS UTS K3

3. KONSTRUKSI IRIGASI
a) Kecelakaan Kerja Pada Proyek Irigasi

Kabupaten Way Kanan, Wartareformasi.com – Para pekerja pada pengerjaan


proyek peningkatan irigasi Way Umpuh Saluran Sekunder ini tidak diberikan Safety
First dan diduga pihak kontraktor telah mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) bagi para pekerjanya.
“Hal tersebut disampaikan oleh salah satu pekerja sebut saja namanya “UN” yang
terkena musibah tertusuk besi pricast pada waktu bekerja di Pekerjaan proyek irigasi
Way Umpu. Saat ditemui oleh beberapa awak media bersama team Jokowi Kerja Way
Kanan (JOKER),” ungkapnya, Senin (1/8/2022).
Menurut UN, Kejadian tersebut saat dirinya bekerja memasang cor pricast dan secara
tidak sengaja saya terinjak besi cor precast yang terlepas.

“Sudah kurang lebih 2 pekan, selama kami bekerja tidak pernah atau belum perna
dikasih perlengkapan keselamatan kerja sepatu atau perlengkapan yang lainnya,”
ungkapnya.

Lanjutnya, tentang kelengkapan K3, Kami sudah sering menanyakan berulang kali tapi
disuruh menunggu teru, hingga kaki saya terkena tusuk besi. “Sudah terjadinya
kecelakaan ini saya baru diberi sepatu.

“Saya berobat ke Puskesmas dan saya sempat di rujuk ke tempat dokter Putu dan
didampingi pengawas,” katanya.

Ia mengeluhkan, Waktu dirinya tertusuk besi itu langsung diantar oleh pengawas ke
Puskesmas Banjit, karena saya panik lihat darah banyak bercucuran keluar tidak
berhenti, apalagi ketusuk besi yang berkarat khawatir bahaya dan takutnya tetanus.
“Kejadian tersebut, Minggu (31/7/2022) sekira pukul 09:00 WIB, saya langsung
dibawa ke Puskesmas Banjit pada hari itu juga,” keluhnya.
Dilain tempat “Y” yang juga pekerja mengatakan, “kemaren kawan kita juga
kecelakaan diwaktu bekerja mengecor bagian lantai dasar irigasi, matanya terkena
percikan bahan matrial semen pasir, sehingga pengelihatan pandangannya terganggu
dan sampai sekarang dia bekerja selalu memakai obat mata yang dia beli sendiri di
warung,” terangnya.

 Komentar : Pemerintah perlu menerapkan sanksi dan audit lanjut terhadap


sejumlah kontraktor yang terbukti lalai dalam melindungikeselamatan kerja
proyek konstruksi.
 Solusi :
 Melakukan pelatihan K3 untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung
jawab terhadap K3.
 Menyediakan peralatan dan perlengkapan k3 yang sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
 Memasang tanda tanda bahaya dan petunjuk arah ditempat kerja.

b) Kecelakaan Kerja Pada Proyek Irigasi Di Klambu Tenggelam

Gambar 1 Korban tenggelam saat memerikasa saluran irigasi (16/5/2018)

Nasib nahas dialami pengawas proyek perbaikan irigasi, Rabu (16/5/2018). Saat
sibuk memeriksa kondisi saluran irigasi, ia terpeleset dan tenggelam. Korban
ditemukan terapung di saluran irigasi dalam keadaan meninggal dunia. Tidak ada
tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Jenasah korban langsung diserahkan
kepada keluarga untuk dimakamkan.

Korban tenggelam diketahui bernama Eko Sukirno (40), warga Kabupaten


Wonosobo. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Grobogantoday.com,
lokasi tenggelamnya korban berada di saluran irigasi Klambu Kanan, tepatnya di
Dusun Beran, Desa Terkesi, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan.
Sebelumnya peristiwa nahas tersebut, korban terlihat sibuk mengamati kondisi
saluran irigasi. Diperkirakan, korban terpeleset ke dalam saluran irigasi saat sibuk
melakukan tugasnya. Sekitar pukul 12.30 WIB, korban ditemukan warga dalam
posisi terapung di saluran dengan kondisi sudah meninggal.
Gambar 2 Korban tenggelam di Irigasi diklalambu ditemukan meninggal dunia

saat dikonfirmasi, Kapolsek Klambu AKP Asep Priyana menjelaskan bahwa


korban merupakan karyawan PT Brantas Adipraya yang tugasnya sebagai juru ukur
ketinggian air. Korban tenggelam di saluran irigasi berkedalaman 2 meter itu. "Dari
hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan atau bekas penganiayaan. Korban
meninggal murni karena tenggelam. Jenasah korban langsung kami serahkan kepada
pihak keluarga," jelasnya. (RE)

 Komentar : Perlu melihat kondisi alam daerah tersebut agar mencegah


berbagai macam Peritiwa yang tidak diinginkan..

 Solusi :

 Memasang tanda tanda bahaya dan petunjuk arah ditempat kerja.

 Membersihkan area kerja sesering mungkin yang tujuan nya untuk


menghindari resiko kecelakaan kerja.

Anda mungkin juga menyukai