DI SUSUN OLEH:
KELAS SI-6F
DOSEN PENGAMPU:
Drs. YULFALENTINO., M.T
1. KONSTRUKSI JEMBATAN
a) Kecelakaan Kerja Proyek Jembatan Tano Ponggol
“Tidak ada angin kencang di seputaran lokasi proyek pada saat kejadian. Apalagi
menumbangkan alat berat,” ujar Sasnaek Naibaho saat
Dirinya meminta pihak perusahaan jangan membuat alasan yang menyalahkan alam
sebagai penyebab kecelakaan kerja, melainkan karena kesalahan manusia.
Pihak dari PT WIKA melalui pelaksana lapangan, Trio, kepada awak media, Senin
(19/09) sore, menyebutkan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB
dengan dalih diakibatkan angin kencang di lokasi proyek.
“Alat crane itu sedang proses membongkar barang, jadi material yang di atas itu sudah
kita turunkan dengan panjang kurang lebih 20 meter, itu mau dimobilisasi istilahnya
dipulangkan karena pekerjaan sudah selesai.” Jelas Trio.
Dengan alasan angin kencang di lokasi, Trio menyebutkan, hal tersebut menyebabkan
crane berukuran besar terguling. “Waktu penurunan tiba-tiba ada angin kencang yang
sebelumnya kita sudah memprediksinya, sehingga crane itu terguling,” ucap Trio
Menurutnya, korban kecelakaan kerja yang bertugas sebagai helper crane terkena
tumpukan kayu yang dibuat sebagai landasan crane dan mengenai kaki dan tangannya.
Komentar: Kecelakaan dalam lingkungan kerja tidak terjadi tanpa ada alasan,
kita sebagai pekerja harus menggunakan peralatan kerja dengan
baik agar penggunaan nya tidak keliru.
Solusi:
Komunikasikan harapan anda untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman.
Melakukan pengecekan pada alat tower crane agar tidak terputus lagi agar
kecelakaan tidak terulang kembali.
Menggunakan alat keselamatan kerja sebagai pelindung diri semisal sepatu
safety, sabuk pengaman, helm proyek.
b) Kecelakaan kerja proyek Jembatan Widang Babat
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan
bahwa penyebab ambrolnya Jembatan Widang-Babat karena adanya kelebihan beban
muatan (overloading). "Kemarin kan ada tiga truk sekaligus di situ saling menyalip
dengan beban overloading," kata Basuki di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu, 18
April 2018.
2. KONSTRUKSI BENDUNGAN
a) Kecelakaan Kerja Pada Proyek Bendungan Pacal di Bojonegoro
Gambar 1 proyek pembangunan tembok penahan tanah (TPT) pada Bendungan Pacal di Desa Klepek,
Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, yang alami longsor. Jumat (27/08/2021) (istimewa)
Bojonegoro - Tiga orang pekerja pada proyek pembangunan tembok penahan tanah
(TPT) Bendungan Pacal yang terletak di Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu,
Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Jumat (27/08/2021), alami luka-luka akibat
Kecelakaan kerja dalam proyek tersebut. Saat itu, sejumlah pekerja sedang melakukan
pekerjaan menali ram besi pembanguan tembok penahan tanah (TPT) tersebut, namun
tiba-tiba tanah tanggul yang berdekatan dengan proyek yang sedang dikerjakan
mengalami longsor, dan tanah longsoran tersebut mendorong besi beton yang sedang
diram sehingga roboh dan menimpa ketiga korban.
Setelah berhasil dievakuasi, ketiga korban segera dilarikan ke Puskesmas terdekat dan
saat ini ketiganya sudah diperbolehkan pulang.
Gambar 2 Ketiga pekerja yang alami kecelakaan kerja dalam Proyek pembangunan TPT pada
Bendungan Pacal di Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, saat dirawat di
Puskesmassetempat.
Kepala Desa Klepek, Effendi, kepada awak media ini menuturkan bahwa kronologi
kejadian tersebut bermula pada Jumat (27/08/2021) sekira pukul 10.15 WIB, para
pekerja proyek pembangunan sedang mengerjakan pembangunan TPT tanggul
Bendungan Pacal di Desa Klepek, sisi kiri atau timur.
"Sebagian sisi sudah mulai di cor dengan isi dalam ram besi beton," kata Effendi.
Kades Effendi menjelaskan bahwa ketika peristiwa terjadi, ketiga korban sedang
melakukan pekerjaan menali ram besi.
"Saat sedang melkukan pekerjaan itulah, tanah tanggul yang berdekatan dengan obyek
tersebut mengalami sedikit longsong, dan ketiga korban terjepit besi beton yang di ram
yang roboh," kata Effendi.
Mengethui kejadian tersebut, pihak pelaksana proyek dan para pekerja lainnya segera
mengevakuasi korban, dan setelah berhasil dievakuasi, ketiga korbn dibawa ke
Puskesma Sukosewu untuk mendapatkan perawatan medis.
"Tadi saat di Puskesmas, ketiga korban mengalami luka ringan dan semuanya sudah
diperbolehkan pulang," kata Efendi. (red/imm).
Solusi :
menerapkan teknologi prediksi curah hujan dan ketinggian air untuk
dapat menentukan waktu pelepasan air bendungan secara akurat.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, berupaya memodifikasi
bendungan dengan mengoptimalkan kapasitas intake dan menambah
pintu air.
Nama Faridah Agustina Lubis
Kelas SI-6F
Nim 2005022014
Matkul TUGAS UTS K3
3. KONSTRUKSI IRIGASI
a) Kecelakaan Kerja Pada Proyek Irigasi
“Sudah kurang lebih 2 pekan, selama kami bekerja tidak pernah atau belum perna
dikasih perlengkapan keselamatan kerja sepatu atau perlengkapan yang lainnya,”
ungkapnya.
Lanjutnya, tentang kelengkapan K3, Kami sudah sering menanyakan berulang kali tapi
disuruh menunggu teru, hingga kaki saya terkena tusuk besi. “Sudah terjadinya
kecelakaan ini saya baru diberi sepatu.
“Saya berobat ke Puskesmas dan saya sempat di rujuk ke tempat dokter Putu dan
didampingi pengawas,” katanya.
Ia mengeluhkan, Waktu dirinya tertusuk besi itu langsung diantar oleh pengawas ke
Puskesmas Banjit, karena saya panik lihat darah banyak bercucuran keluar tidak
berhenti, apalagi ketusuk besi yang berkarat khawatir bahaya dan takutnya tetanus.
“Kejadian tersebut, Minggu (31/7/2022) sekira pukul 09:00 WIB, saya langsung
dibawa ke Puskesmas Banjit pada hari itu juga,” keluhnya.
Dilain tempat “Y” yang juga pekerja mengatakan, “kemaren kawan kita juga
kecelakaan diwaktu bekerja mengecor bagian lantai dasar irigasi, matanya terkena
percikan bahan matrial semen pasir, sehingga pengelihatan pandangannya terganggu
dan sampai sekarang dia bekerja selalu memakai obat mata yang dia beli sendiri di
warung,” terangnya.
Nasib nahas dialami pengawas proyek perbaikan irigasi, Rabu (16/5/2018). Saat
sibuk memeriksa kondisi saluran irigasi, ia terpeleset dan tenggelam. Korban
ditemukan terapung di saluran irigasi dalam keadaan meninggal dunia. Tidak ada
tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Jenasah korban langsung diserahkan
kepada keluarga untuk dimakamkan.
Solusi :