Anda di halaman 1dari 2

Penyebab Mencairnya Es atau Gletser di Kutub Bumi

Seperti yang kita ketahui, Pemanasan global (global warming) merupakan penyebab
utama dari mencairnya es atau gletser di kutub bumi. Pemanasan global (global warming)
sendiri merupakan suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya
proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Terjadinya pemanasan
global biasanya disebabkan oleh adanya efek rumah kaca. Secara umum efek rumah kaca
diartikan sebagai proses naiknya suhu bumi yang disebabkan meningkatnya konsentrasi gas
karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lain yang ada di atmosfer, sehingga menyebabkan sinar
matahari tetap berada di bumi dan tidak dapat dipantukan secara sempurna atau keluar dari
atmosfer. Penyebab terjadinya efek rumah kaca ini tanpa disadari berasal dari kegiatan
manusia, seperti Penebangan dan pembakaran hutan, penggunaan bahan bakar fosil secara
berlebihan, pencemaran laut, limbah rumah tangga, gaya hidup yang konsumtif, sampah
plastik, gas karbon monoksida, bahan bakar bensin, dan masih banyak lagi.

https://www.belajarsampaimati.com/2014/08/mengapa-es-di-kutub-bisa-mencair.html

https://www.gramedia.com/literasi/efek-rumah-kaca/#Penyebab_Efek_Rumah_Kaca

https://mediaindonesia.com/humaniora/522315/ini-penyebab-efek-rumah-kaca-dan-
dampaknya-bagi-bumi#:~:text=Efek%20rumah%20kaca%20disebabkan
%20meningkatnya,tumbuhan%20dan%20laut%20untuk%20menyerapnya.

https://dlh.slemankab.go.id/pengertian-dan-penyebab-efek-rumah-kaca/

Dampak Mencairnya Es atau Gletser di Kutub Bumi

1. Permukaan Air Laut Naik

Menurut World Wildlife Fund (WWF), dampak utama yang akan terjadi ketika gletser di
kutub mencair adalah naiknya permukaan air laut di seluruh dunia. Gletser yang berbentuk
bongkahan es ini akan jatuh dan mencair di dalam laut, fenomena ini bisa menimbulkan erosi
dan gelombang badai pantai yang meningkat. Ilmuwan memperkirakan jika seluruh gletser
dan lapisan es di Bumi ini mencair, bisa menyebabkan peningkatan permukaan air laut
sebesar 230 kaki atau 70 meter. Ketika hal ini terjadi maka seluruh kota pesisir akan tertutup
laut dan luas daratan akan makin menyusut.

2. Makhluk Hidup Kehilangan Tempat Tinggal

Ketika gletser di Kutub terus mencair, nasib makhluk hidup akan makin terancam karena
tempat tinggalnya akan hilang di masa mendatang. Salah satu makhluk hidup yang terancam
kehilangan tempat tinggal adalah beruang kutub yang berhabitat di Kutub Utara. Tak hanya
beruang kutub, manusia juga berisiko kehilangan tempat tinggal akibat banjir ekstrem yang
bisa terjadi sewaktu-waktu. Ketika permukaan air laut terus naik maka air akan dialirkan
dengan cepat ke sungai juga danau sehingga bencana banjir enggak bisa dihindari. Ekosistem
laut juga terancam, misalnya kehidupan ikan-ikan dan terumbu karang yang dipengaruhi oleh
kondisi ekosistemnya yaitu suhu air laut hingga akses cahaya matahari. Hal ini bisa
menghambat perkembangbiakan ikan hingga proses pembuatan makanan pada terumbu
karang.

Dampak besar bagi Indonesia dengan mencairnya kutub es

Indonesia adalah negara kepulauan yang banyak dikelilingi perairan. Naiknya permukaan air
laut dan suhunya menyebabkan adanya perubahan bagi kehidupan laut dan pesisir. Pulau-
pulau kecil dan daerah landai di Indonesia akan hilang. Ujungnya, garis pantai di sebagian
besar wilayah Indonesia akan mundur. Banyak hasil penelitian menyebut bahwa kenaikan
permukaan air laut akan mencapai 60 cm di tahun 2070. Sementara itu, Indonesia diketahui
juga mempunyai gletser es di pegunungan Jayawijaya. Sejak tahun 1988, setidaknya ada 84,9
persen massa es di lokasi ini telah mencair. Mengutip The Conversation, es di pegunungan
Jayawijaya ini diprediksi akan hilang dalam waktu belasan tahun dari sekarang. Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), melalui laman resminya menyebutkan, naiknya
permukaan air laut sudah pasti akan menggenangi sebagian besar kota-kota pesisir di
Indonesia. Di samping itu, masyarakatnya akan menjadi sangat rentan terhadap fenomena
penurunan permukaan tanah dan perubahan iklim laut.  Kerusakan akibat naiknya permukaan
air laut sudah berimbas pada terjadinya migrasi. Contohnya yang terjadi di Kampung
Bedono, Demak. Di beberapa kasus, kenaikan permukaan air laut tak sebanding dengan
penurunan permukaan tanah. Bahkan, penurunan permukaan tanah terjadi lebih ekstrem
dibandingkan naiknya permukaan air laut.Jakarta menjadi kota di Indonesia yang terancam
akan tenggelam lantaran naiknya permukaan air laut dan menurunnya permukaan tanah.
Presiden AS Joe Biden bahkan pernah mengatakan dalam pidatonya pada Juli 2021 bahwa
Jakarta kemungkinan akan tenggelam dalam 10 tahun mendatang akibat perubahan iklim. Di
tahun 2050, kenaikan air laut Jakarta diprediksi akan setinggi 50 cm dan menyebabkan
daerah pesisirnya akan tenggelam. Ancaman yang kini berada di depan mata masyarakat dan
pemerintah adalah turunnya permukaan tanah Jakarta yang nantinya diprediksi akan membuat
kota tenggelam

goo

Anda mungkin juga menyukai