Anda di halaman 1dari 2

Nama : Faris Asnafi Lathief

NIM : 21090121130059
Matakuliah : Kekuatan Kapal (B)
Tanggal : 21 Februari 2023

BEBAN PADA KAPAL

1. Deadwight (DWT), adalah tota berat yang dapat diangkut kapal saat muatan penuh
mencapai tinggi draft yang diizinkan.

𝐷𝑊𝑇 = 𝐿𝑊𝑇 + 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑟𝑔𝑜 + 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
+ 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑢𝑝𝑙𝑎𝑖 + 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑟𝑒𝑤
+ 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑎𝑙𝑙𝑎𝑠𝑡

Beberapa variable yang berkaitan dengan formula ini antara lain seperti berat kargo,
bahan bakar, ballast, suplai dan jumlah crew.

2. Displacement (D), adalah berat air yang dipindahkan oleh kapal saat kapal
mengapung yang sama besar dengan berat kapal dan beserta isinya.

𝐷𝑖𝑠𝑝. = 𝐿𝑒𝑛𝑔ℎ𝑡 + 𝐵𝑒𝑎𝑚 + 𝐷𝑟𝑎𝑓𝑡 (𝑇) + 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑡ℎ𝑒 𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 (𝐷𝑝)


+ 𝐵𝑙𝑜𝑐𝑘 𝐶𝑜𝑒𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑡 (𝐶𝑏)
Variabel yang digunakan meliputi panjang, lebar, dan kedalaman kapal, serta massa
jenis air tempat kapal mengapung dan koefisien blok kapal.

3. Lightweight (LWT), adalah berat pada kapal saat kapal benar-benar kosong tanpa
muatan dan bahan bakar.

𝐿𝑊𝑇 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙 − 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑟𝑔𝑜, 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟, 𝑠𝑢𝑝𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑐𝑟𝑒𝑤

Untuk variable yang digunakan tidak jauh berbeda dengan variable yang digunakan
formula DWT.

4. Gross Tonnage (GT), adalah ukuran volume ruang tertutup kapal. Itu dihitung
berdasarkan total volume tertutup kapal, menggunakan rumus yang memperhitungkan
panjang, lebar, kedalaman kapal, dan faktor lainnya.

5. Net Tonnage (NT), adalah ukuran volume yang tersedia diatas kapal untuk
penempatan kargo. Ini dihitung dengan mengurangkan ruang tertentu di kapal, seperti
ruang kru dan ruang mesin, dari tonase kotor.

6. Ballast, adalah volume air yang ditambahkan pada kapal untuk menjaga kestabilan
dan kemiringan kapal, menjaga titik berat gravitasi kapal semakin kecil agar kapal
tidak mudah miring atau terguling saat berada di perairan badai atau ombak tinggi.
𝐵𝑎𝑙𝑙𝑎𝑠𝑡 = (𝐷𝑖𝑠𝑝𝑙. −𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑟𝑔𝑜 − 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 − 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑢𝑝𝑙𝑎𝑖
𝐷𝑟𝑎𝑓𝑡
− 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑟𝑒𝑤) 𝑋 ( )
𝐹𝑟𝑒𝑒𝑏𝑜𝑎𝑟𝑑

Variabel tambahan dalam perhitungan kali ini adalah sarat (Draft) dan Freeboard ,
faktor lain yang perlu diperhatikan adalah durasi perjalanan dan tujuan perairan kapal
berlayar.

7. Buoyancy, atau gaya apung adalah gaya ke atas yang diberikan pada benda yang
terendam fluida karena perpindahan fluida oleh benda tersebut, gaya apung yang
bekerja pada kapal dapat digunakan untuk melawan berat kapal dan isinya, sehingga
kapal dapat mengapung dan tetap stabil di dalam air.

𝐵𝑢𝑜𝑦𝑎𝑛𝑐𝑦
= 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑋 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 𝑋 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖

Variabel seperti Bentuk dan ukuran kapal serta distribusi beratnya dapat mempengaruhi
gaya apung yang bekerja pada kapal.

8. Wind and Current Load, adalah gaya yang dihasilkan oleh angin dan arus laut yang
bertindak pada kapal, Gaya angin dan arus laut dapat dihitung menggunakan rumus.

1
𝐹= 𝑋 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑖𝑟 𝑋 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑋 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑔𝑒𝑠𝑒𝑘
2
𝑋 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙

Luas proyeksi kapal dapat diambil luas penampang kapal pada garis air dikalikan dengan
panjang kapal. Sedangkan untuk koefisien gesekan dapat diperoleh dari tabel atau dengan
menggunakan simulasi dinamika fluida komputasional

9. Wave loads, adalah gaya yang dihasilkan oleh gelombang atau ombak yang mengenai
kapal, hal tersebut dapat dihitung menggunakan rumus

1
𝐹= 𝑋 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 𝑋 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑋 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
2
𝑋 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑋 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙

Untuk ketinggian gelombang dapat diperoleh dari data gelombang perairan atau dari
model gelombang numerik dan untuk koefisien tekanan gelombang dapat diperoleh
dari tabel atau simulasi dinamika fluida komputasional atau CFD

Anda mungkin juga menyukai