Skripsi Rev Bab 1-5
Skripsi Rev Bab 1-5
SKRIPSI
Universitas Musamus
Merauke
KIRENIUS YOWAYOP
201420201005
FAKULTAS TEKNIK
2021
LEMBAR PENGESAHAN
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
iii
LEMBAR PERNYATAAN
NPM : 201-4-202010-05
Fakultas : Teknik
hasil karya saya sendiri dan bukan pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain
terkecuali yang secara tertulis dalam naskah ini dan di sebutkan dalam daftar
pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat di buktikan bahwa skripsi
ini hasil jiplakan maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang
berlaku.
KIRENIUS YOWAYOP
` NPM: 201420201005
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat, rahmat, serta kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “ANALISIS PENGUKURAN
ANTENA HELIX MENGGUNAKAN TRAINER SCIENTECH 2261”
v
9. Teknik Elektro Angkatan 2014 yang selalu bahu-membahu tidak hentinya
membantu dan saling merangkul sejak awal kuliah, semoga persaudaraan kita
tetap terjaga.
Penulis sangat menyadari bahwa penulisan Skripsi ini, masih jauh
dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna
kesempurnaan Skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak .
Kirenius Yowayop
NPM; 201420201005
vi
DAFTAR ISI
vii
3.5. Kerangka Pikir...............................................................................................23
3.6. Tahapan Penelitian.............................................................................................24
3.6.1 Studi Literatur...............................................................................................24
3.7 Rangkaian Pengujian Antena helix....................................................................24
BAB IV..................................................................................................................27
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................................27
4.1 Hasil Penelitian......................................................................................................27
BAB V PENUTUP................................................................................................76
KESIMPULAN............................................................................................................76
5.2 SARAN............................................................................................................77
LAMPIRAN..........................................................................................................78
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 hasil pengukuran arus 1µA dengan jarak 0.5 m Dari ..................................29
Gambar 4. 2 hasil pengukuran arus 1µA dengan jarak 1 m Dari 20 0-3600........................31
Gambar 4. 3 hasil pengukuran arus 1µA dengan jarak 1,5 m Dari 20 0-3600.....................33
Gambar 4. 4 hasil pengukuran arus 3µA dengan jarak 0,5 m Dari 20 0-3600.....................35
Gambar 4. 5 hasil pengukuran arus 3µA dengan jarak 1 m Dari 20 0-3600........................37
Gambar 4. 6 hasil pengukuran arus 3µA dengan jarak 1.5 m Dari 20 0-3600.....................39
Gambar 4. 8 hasil pengukuran arus 5µA dengan jarak 1.5 m Dari 20 0-3600.....................43
Gambar 4. 9 hasil pengukuran arus 7µA dengan jarak 0.5 m Dari 20 0-3600.....................45
Gambar 4. 10 hasil pengukuran arus 7µA dengan jarak 1 m Dari 20 0-3600......................47
Gambar 4. 11 hasil pengukuran arus 7µA dengan jarak 1.5 m Dari 20 0-3600...................49
Gambar 4. 12 hasil pengukuran arus 1µA dengan jarak 0.5 m Dari 20 0-3600 ..................51
Gambar 4. 13 hasil pengukuran arus 1µA dengan jarak 1 m Dari 20 0-3600......................53
Gambar 4. 14 hasil pengukuran arus 1µA dengan jarak 1.5 m Dari 20 0-3600...................55
Gambar 4. 15 hasil pengukuran arus 3µA dengan jarak 0.5 m Dari 20 0-3600...................57
Gambar 4. 16 hasil pengukuran arus 3µA dengan jarak 1 m Dari 20 0-3600......................59
Gambar 4. 17 hasil pengukuran arus 3µA dengan jarak 1.5 m Dari 20 0-3600...................61
Gambar 4. 18 hasil pengukuran arus 5µA dengan jarak 0.5 m Dari 20 0-3600...................63
Gambar 4. 19 hasil pengukuran arus 5µA dengan jarak 1 m Dari 20 0-3600.....................65
Gambar 4. 20 hasil pengukuran arus 5µA dengan jarak 1.5 m Dari 20 0-3600...................67
Gambar 4. 21 hasil pengukuran arus 7µA dengan jarak 0.5 Dari 20 0-3600....................69
Gambar 4. 22 hasil pengukuran arus 7µA dengan jarak 1 m Dari 20 0-3600.....................71
Gambar 4. 23 hasil pengukuran arus 7µA dengan jarak 1. M Dari 20 0-3600....................73
Gambar 4 .24 hasil pengukuran arus 7µA dengan jarak 1.5 m Dari 20 0-3600...................75
ix
DAFTAR TABEL
x
Abstrak
xi
BAB I
PENDAHULUAN
ke udara.
antena Helix sehingga penulis mengangkat salah satu judul tentang Antena helix.
Frekuensi yang digunakan adalah low frequency (30 hertz dan 300 hertz). Hal ini
Helix yang lebih fleksibel terhadap pergerakan Antena pada umumnya yang
Oleh sebab itu penulis mengangkat judul tentang antena Helix menjadi
salah satu pilihan yang baik sebagai antena untuk jaringan komunikasi dibidang
1
Tugas Akhir tentang” Analisis Pengukuran Antena Helix Menggunakan
permasalahan yaitu mengetahui nilai, Polaradiasi, dan Gain pada Antena Helix
penyusunan tugas akhir ini dengan membagi ke dalam berapa bab sebagai berikut:
2
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka dan landasan teori dari Antena
Bab ini menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian, metode yang di
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang
didapat.
3
BAB II
2.1.1 Antena
ke udara[1]
Salah satu contoh antena directional adalah antena Helix (helical antenna).
Antena Helix merupakan antena yang terdiri dari beberapa lilitan kabel atau
konduktor yang menyerupai pegas atau per. Antena Helix ini biasa digunakan
untuk target yang bergerak, seperti pesawat, kapal, satelit, dan juga termasuk
manusia yang dalam posisi bergerak. Hal ini berkaitan dengan bentuk polarisasi
berputar (circular) yang dihasilkan antena Helix yang lebih fleksibel terhadap
juga berwujud helix seperti sebuah pegas. Driven elemen ini dipasang kesebuah
4
Antena Helix mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
Dapat mencapai polarisasi sirkular Dapat digunakan pada HF & VHF band
juga.[5]
Antena lebih besar dan membutuhkan lebih banyak ruang. Dan Efisiensi
Sumber: (Google)
5
Gambar: 2.2 Bentuk Antena Helix.
untuk menguatkan sinyal dan proses pembuatannya dapat dipahami oleh banyak
orang. Antena Helix mempunyai bentuk geometri 3 dimensi, gambar 2.3 berikut
6
D, S, C, L.
n = jumlah lilitan,
d = diameter
persamaan berikut:
ƛ
D= ............................................................................................... (2.1)
π
Bentuk dari antena Helix menyerupai per atau pegas dan diameter lilitan serta
tinggi dan struktur yang kuat. Hasil dari simulasi meliputi return loss, VSWR,
7
Gambar: 2. 4 antena helix dengan ground plane
Salah satu control antenna directional adalah antena Helix (helical antenna).
Antena Helix merupakan antena yang terdiri dari beberapa lilitan kabel atau
konduktor yang menyerupai pegas atau per. Antena Helix ini biasa digunakan
untuk target yang bergerak, seperti pesawat, kapal, satelit, dan juga termasuk
manusia yang dalam posisi bergerak. Hal ini berkaitan dengan bentuk polarisasi
berputar (circular) yang dihasilkan Antena Helix yang lebih fleksibel terhadap
pergerakan.
8
Parameter-parameter Antena sebagai berikut:
1. Gain
Gain antena adalah perbandingan antara daya yang dipancarkan oleh suatu
antena dan daya yang dipancarkan antena lain (yang biasanya sudah distandarkan)
pada daya pesawat pemancar radio yang sama. Dan angka penguatan atau hasil
penguatan dari antena adalah perbandingan antara daya yang dapat diserap oleh
G = Antena Gain
Untuk mendapatkan hasil penguatan yang lebih baik terlebih dahulu ditentukan
2. Polaradiasi
elektromagnetik yang terpancar dari medan yang berjarak konstan pada berbagai
arah. Pola radiasi merupakan plot 3-dimensi, tetapi biasanya diukur dan
digambarkan dalam dua buat plot-2 dimensi sebagai irisan dari bentuk 3-
dimensinya, yakni bagian horizontal dan vertical. Format penggambaran pola ini
9
dapat di sajikan dalam koordinat rectangular dan koordinat polar. Koordinat
karakteristik antena. System koordinat polar dapat di bagi menjadi dua bagian
yakni, linier dan logarithmic. Titik referensi penggambaran pola radiasi mengacu
Gambar: 2. 6 (a) dan (b) Koordinat rectangular; linear polar; logarithmic polar.
10
Gambar: 2. 7 karakteristik Beamwidth
(Sumber :Google)
1. Major lobe adalah pancaran utama dari pola radiasi suatu antena.
2. Minor lobe adalah pancaran-pancaran kecil selain pancaran utama dari pola
6. Half power beamwidth (HPBW) adalah lebar sudut yang memisahkan dua.
Pada antena helix, radiasi maksimum akan menjadi titik referensi 0 dB.
Disini dikatakan bahwa: “Semakin panjang ukuran antena helix (axial length),
semakin besar pula penguatan yang diberikan antena tersebut”. Untuk lebih
11
jelasnya hubungan antara penguatan dengan dimensi helix telah diberikan oleh
ԍ=11.8+10 log [( ) ]
ᴄ 2 d
ƛ
N
ƛ
…………………………………………... (2.5)
Dimana :
N = jumlah lilitan
3. Polarisasi
elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu antena dimana arah elemen antena
terhadap permukaan bumi sebagai referensi lain. Energi yang berasal dari antena
yang dipancarkan dalam bentuk sphere, dimana bagian kecil dari sphere disebut
4. Panjang Gelombang
C
λ= ……………………………………………………………………(2.6)
f
Dengan:
12
λ = Panjang gelombang (m)
f = Frekuensi (Hz)
Bentuk dasar sebuah antena adalah antena 1/2λ (Half Wave Antena). Antena 1/2λ
Panjang bahan antena ini adalah panjang listrik atau panjang ruang bebas
antara tanah dan udara, antena membutuhkan penyekat terhadap tanah. Udara dan
faktor K menjadi:
L disini merupakan panjang mekanik atau panjang fisik antena (physical lenght).
5. Bandwidth
Bandwidth atau lebar pita frekuensi dari suatu antena adalah daerah
frekuensi kerja suatu antena yang dibatasi oleh VSWR tertentu. Biasanya
bandwidth dibatasi pada VSWR ≤ 1. Pada antena pita lebar atau broadband,
tinggi dari frekuensi bawah. Sedangkan pada antena pita sempit atau narrowband,
13
bawah) yang melewati frekuensi tengah bandwidth, contoh: bandwidth 5%
Bandwidth sendiri ialah jarak dari frekuensi, pada bagian sisi pada nilai tengah
frekuensi Bandwidth dari antena Helix dapat dihitung sesuai dengan persamaan
berikut [5]
BW = fH - fL ……………………………………………………. (2.9)
6. Impedansi
AC. Impedansi merupakan bentuk lengkap analisa resistansi pada suatu rangkaian
listrik. Impedansi antena pada akhirnya menjadi penting untuk diperhatikan ketika
suatu daya tidak sepenuhnya dipancarkan atau di serap. Karena hal itu
antara saluran transmisi dengan media transmisi (udara) itu sendiri (matching
impedansi).”[1]”
Terminal impedansi dari dalam mode axial antena helix berkisar antara
100 200 ohm. Bagian resistif dari impedansi antena tersebut di berikan oleh:
c
R ≅ 140 ohm …………………………………………………………(2.10)
ƛ
14
Dimana :
R = Hambatan (resistansi)
antenna tersebut mengubah bentuk sinyal, yaitu dari sinyal listrik menjadi
transmisi dan udara bebas. Pada saat antena tersebut bekerja atau
15
beroperasi maka antena akan menyesuaikan inpedansi karakteristik saluran
Sistem Pelatihan Antena desktop Scientech 2261 telah dirancang khusus untuk
perguruan tinggi teknik dan pusat pelatihan. Ini sangat berguna untuk
elemen mekanis modular membentuk berbagai antena, unit pemancar dan unit
detector.
16
2.2 Tinjauan Pustaka
17
metode yang berbeda dari
yang sudah ada. Antena
Helix akan
bergerak 1800 dan mengukur
antara level daya, VSWR,
Gain, return loss,
bandwidth,dan
impedansi input. Hasil
pengkuran dari antena helix
tersebut pada parameter pola
radiasi 1800
pada bidang vertical, Gain =
33,1858168 dBi, sedangkan
Gain saat tidak menggunakan
signal
booster = - 11,70799119
dBi , VSWR = 1,8, return
loss = – 10,88 dBi, bandwith
= 1,5 GHz,
impedansi input = 28,43 +
j13,16 Ω. Hasil pengukuran
tersebut mendekati dari hasil
pada
software MMana-Gal. dan
penelitian ini sesaui dengan
standar pada wireless LAN
dan dapat
digunakan pada jaringan
tersebut.
3 Fabianus Marintis UNTUKMENINGKATKA pegunungan masih terdapat
Dwijayatno*), Yuli N DAYA TERIMA daerah yang memiliki sinyal
Christyono, and SINYAL GSM 900 YANG dengan level daya yang
Imam Santoso. MEMILIKI LEVEL
rendah karena letaknya yang
2014 DAYA RENDAH
jauh dari pemancar GSM.
Salah satu solusi untuk
mengatasi masalah tersebut
adalah menambahkan antena
tambahan pada sisi pengguna
(mobile station), sehingga
dapat meningkatkan daya
terima sinyal GSM pada
daerah yang memiliki sinyal
dengan level daya rendah.
Pada penelitian ini telah
18
dirancang antena Helix
dengan variasi jumlah lilitan
yaitu 5lilitan, 8 lilitan dan 10
lilitan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan daya
terima sinyal GSM. Antena
diujikan dalam skala
laboratorium yang kemudian
4 Kirenius Yowayop ANALISIS Berdasarkan latar belakang
2020 PENGUKURAN ANTENA
di atas maka penulis dapat
HELIX MENGGUNAKAN
TRAINER SCIENTECH merumuskan permasalahan
2261
yaitu mengetahui nilai,
Polaradiasi, Gain pada
Antena Helix menggunakan
Trainer Scientech 2261.
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
scientech 2261.
Seberapa besar sinyal yang dihasilkan oleh Antena Helix dalam pengukuran
mengetahui kuat sinyal pada antena Helix sesudah dan sebelum melakukan
20
3.3 Metode Penelitian Yang Di Gunakan:
a. Studi Literatur
2. Metode experimen :
226
d. Kesimpulan
antenna helix buatan sendiri dan analisa pada Antena Helix menggunakan Trainer
1. Tembaga,viber,piringan,lem,conector,pipa,cable Rg 6,amplas.
2 Antena helix hasil rancangan dan Antena Helix bawaan trainer, tang,
21
3.5. Kerangka Pikir
Masalah
Metode
Pengumpulan Data
Metode Eksperimen.
3. Pengukuran dan Analisa
Kajian
Mengetahui karakteristik antenna yaitu, Polaradiasi,
Gain pada Antena Helix menggunakan Trainer Scientech 2261.
Menganalisis Antena Helix berdasarkan hasil pengujian
karakteristik antena.
22
3.6. Tahapan Penelitian
alat dan bahan yang dibutuhkan dalam sistem perancangan dan teori yang
2 Gain
2. Diperhatikan elemen driven yang dipisahkan tetap pada posisi dan tidak
bergeser.
23
Gambar 3.2 rangkaian pengujian.
Pengujian ini di lakukan dengan menggunakan 2 buah antenna dan antenna helix bawaan
teriner sebagai antenna pengirim dan antenna helix hasil rancangan sebagai penerima
24
Gambar: 3.4 rangkaian pengujian.
Pengujian ini di lakukan dengan menggunakan 2 buah antenna, dan antenna helix hasil
rancangan sebagai antenna pengirim dan antenna helixbawaan ttrainer sebagai penerima.
25
Skenario penelitian
3. Pengambilan derajat antenna sebagai acuan pengiriman arus dan gain dari
masing-masing antenna. Antenna helix hasil rakitan maupun antenna helix
bawaan trainer.
26
Gambar:3. 2 Alat Ukur Trainer Scientech 2261
27
BAB IV
Universitas Musamus Merauke, dengan arus input 0,1; (µA); 0,3(µA); 0,5(µA);
antema penerima yaitu 0,5 (m); 1 (m); dan 1,5 (m) . Pengukuran antena helix ini
dilakukan menggunakan dua buah antenna yaitu antenna helix hasil rancangan
dan antenna helix bawaan trainer untuk mencari arus output (pengirim) dan arus
input ( penerima).
memasang antenna helix hasil rancangan pada tiang pengirim (transmitter) dan
memasang antenna helix bawaan trainer sebagi antenna penerima (received) arus
penerima arus sinyal gelombang elektromagnetik. Dari kedua antenna ini kita bisa
28
mengetahui berapa besar sinyal gelombang elektromagnetik yang diperoleh dari
Arus Penerima dB
No Derajat/sudut
(µA)
1. 0,2 (µA) -13.98 00
2. 0,4 (µA) -7.96 200
3. 1 (µA) 0 400
4. 1,1 (µA) 0.83 600
5. 0,6 (µA) -4.44 800
6. 0,2 (µA) -13.98 1000
7. 0,2 (µA) -13.98 1200
8. 0,5 (µA) -6.02 1400
9. 1,5 (µA) 3.52 1600
10. 2,2 (µA) 6.85 1800
11. 2,2 (µA) 6.85 2000
12. 0,5 (µA) -6.02 2200
13. 0,3 (µA) -10.46 2400
14. 0,1 (µA) -20 2600
15. 0,5 (µA) -6.02 2800
16. 0,6 (µA) -4.44 3000
17. 0,6(µA) -4.44 3200
18. 0,4(µA) -7.96 3400
19. 0,3(µA) -10.46 3600
29
4.1.2 Grafik polaradiasi dari hasil pengukuran arus 1µA dengan jarak 0.5 m
antenna yaitu antenna helix hasil rancangan sebagai pengirim sinyal gelombang
sinyal elektromagnetik .dengan arus keluar (output) yaitu 1(µA) dengan jarak 0,5
m, dari sudut 00-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa besar sinyal yang
diperoleh oleh antenna helix bawaan trainer sebagai penerima sinyal gelombang
30
Tabel 4. 1 Antena Helix bawaan trainer Sebagai penerima sinyal gelombang
elektromagnetik
Kuat Arus 1 (µA) jarak 1 m
Arus dB
No derajat/sudut
penerima(µA)
1. 0,5(µA) -6.02 00
2. 0,4(µA) -7.96 200
3. 0(µA) - 400
4. 0(µA) - 60o
5. 0,1(µA) -20 800
6. 0,2(µA) -13.98 1000
7. 0,2(µA) -13.98 1200
8. 0,3(µA) -10.46 1400
9. 0,2(µA) -13.98 1600
10. 0,1(µA) -20 1800
11. 0(µA) - 2000
12. 0,4(µA) -7.96 2200
13. 0,4(µA) -7.96 2400
14. 0,1(µA) -20 2600
15. 0,1(µA) -20 2800
16. 0,5(µA) -6.02 3000
17. 0,5(µA) -6.02 3200
18. 0,5(µA) -7.96 3400
19. 0,6(µA) -4.44 3600
31
4.1.3 grafik polaradiasi dari hasil pengukuran arus 1µA dengan jarak 1 m Dari sudut
antena yaitu antena helix hasil rancangan sebagai pengirim sinyal gelombang
elektromagnetik dan antena helix bawaan traine juga sebagai penerima sinyal
Dari sudut 00-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa besar sinyal yang diperoleh
elektromagnetik. Dan nilai yang hasil pengukuran antenna helix hasil rancangan
dan antenna helix bawaan trainer sebagai penerima dengan nilai terbesar yang
32
4.3 Tabel Antena Helix bawaan trainer Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 1 (µA) jarak 1.5 m
Arus
No derajat/sudut
penerima(µA)
1. 0,2(µA) -13.98 00
2. 0,2(µA) -13.98 200
3. 0(µA) - 400
4. 0(µA) - 60o
5. 0(µA) - 800
6. 0(µA) - 1000
7. 0,2(µA) -13.98 1200
8. 0,2(µA) -13.98 1400
9. 0,2(µA) -13.98 1600
10. 0,4(µA) -7.96 1800
11. 0,5(µA) -6.02 2000
12. 0,2(µA) -13.98 2200
13. 0(µA) - 2400
14. 0(µA) - 2600
15. 0,2(µA) -13.98 2800
16. 0,1(µA) -20 3000
17. 0(µA) - 3200
18. 0(µA) - 3400
19. 0(µA) - 3600
33
1
19 2
0.5
18 3
17 4
16 5
Series1
0
15 6
14 7
13 8
12 9
11 10
4.1.3 Grafik polaradiasi dari hasil pengukuran arus 1µA dengan jarak 1,5 m
antena yaitu antenna helix hasil rancangan sebagai pengirim sinyal gelombang
arus keluar(output) yaitu 0,1(µA) jarak 1cm, dari sudut 0 0-3600 derajat. Untuk
mengetahui berapa besar sinyal yang diperoleh oleh antena helix bawaan trainer
34
4.4 Tabel Antena Helix bawaan trainer Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 3 (µA) jarak 0,5 m
Arus dB
No penerima(µA) derajat/sudut
1. 2,3(µA) 7.23 00
2. 7,3(µA) 17.27 200
3. 9,2(µA) 19.28 400
4. 8(µA) 18.06 60o
5. 5,5(µA) 14.81 800
6. 3,9(µA) 11.82 1000
7. 3,2(µA) 10.1 1200
8. 2,9(µA) 9.25 1400
9. 3(µA) 9.54 1600
10. 2,3(µA) 7.23 1800
11. 1,4(µA) 2.92 2000
12. 1,1(µA) 0.83 2200
13. 2,6(µA) 8.3 2400
14. 5,7(µA) 15.12 2600
15. 9,2(µA) 19.28 2800
16. 11(µA) 20.83 3000
17. 11(µA) 20.83 3200
18. 7,9(µA) 17.95 3400
19. 4(µA) 12.04 3600
35
4.1.4 Grafik: polaradiasi dari hasil pengukuran arus 3µA dengan jarak
0,5 m Dari sudut 00-3600 derajat celcius
Pengukuran antena helix ini dilakukan dengan menggunakan dua buah
antenna yaitu antena helix hasil rancangan sebagai pengirim sinyal gelombnag
jarak 0,5 cm, dari sudut 00-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa besar sinyal
yang diperoleh antena helix bawaan trainer sebagai penerima sinyal gelombang
36
4.5 Tabel Antena Helix bawaan trainer Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 3 (µA) jarak 1 m
Arus dB
No derajat/sudut
penerima(µA)
1. 1(µA) 0 00
2. 0,3(µA) -10.46 200
3. 0(µA) 0.83 400
4. 0,3(µA) -10.46 60o
5. 0,3(µA) -10.46 800
6. 0,4(µA) -7.96 1000
7. 0,5(µA) -6.02 1200
8. 0,3(µA) -10.46 1400
9. 0,2(µA) -13.98 1600
10. 0,1(µA) -20 1800
11. 0(µA) - 2000
12. 0,1(µA) -20 2200
13. 0,5(µA) -6.02 2400
14. 1,1(µA) 0.83 2600
15. 0,6(µA) -4.44 2800
16. 0,3(µA) -10.46 3000
17. 0,4(µA) -7.96 3200
18. 0,5(µA) -6.02 3400
19. 0,6(µA) - 3600
Berdasakan hasil pengukuran arus penerima yang dikonversikan ke dalam bentuk
dBsesuai jarak derajat yang ditentukan
37
4.1.5 Grfik polaradiasi dari hasil pengukuran arus 3µA dengan jarak 1 m Dari sudut
00-3600 derajat celcius
antena yaitu antena helix hasil rancangan sebagai pengirim sinyal gelombang
jarak 1 cm,dari sudut 00-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa besar sinyal yang
diperoleh antena helix bawaan trainer sebagai penerima, dan nilai terbesar yang
diterima antenna helix bawaan trainer sebagai antenna penerima yaitu 1,1 µA dari
38
4.6 Tabel Antena Helix bawaan trainer Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 3 (µA) dengan jarak 1,5 m
Arus dB
No Pengirim(µA derajat/sudut
)
1. 0(µA) - 00
2. 0(µA) - 200
3. 0(µA) - 400
4. 0(µA) - 60o
5. 0(µA) - 800
6. 0(µA) - 1000
7. 0,3(µA) -10.46 1200
8. 0,4(µA) -7.96 1400
9. 0,1(µA) -20 1600
10. 0,4(µA) -7.96 1800
11. 0,3(µA) -10.46 2000
12. 0,1(µA) -20 2200
13. 0(µA) - 2400
14. 0,2(µA) -13.98 2600
15. 0,3(µA) -10.46 2800
16. 0(µA) - 3000
17. 0(µA) - 3200
18. 0(µA) - 3400
19. 0(µA) - 3600
39
4.1.6 Gambar : polaradiasi dari hasil pengukuran arus 3µA dengan jarak 1.5 m Dari
sudut 00-3600 derajat
antena yaitu antenna helix hasil rancangan sebagai pengirim sinyal gelombang
jarak 1,5 cm,dari 00-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa besar sinyal yang
nilai terbesar yang didapat adalah 0,4 dari sudut 1400 dan 1800 derajat.
40
4.7 Tabel Grafik Antena Helix bawaan trainer Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 5 (µA) jarak 0,5 m
Arus dB
No. derajat/sudut
Pengirim(µA)
1. 0,2(µA) -13.98 00
2. 1,7(µA) 4.61 200
3. 2,5(µA) 7.96 400
4. 0,2(µA) -13.98 60o
5. 0,1(µA) -20 800
6. 0,4(µA) -7.96 1000
7. 1,1(µA) 0.83 1200
8. 1,6(µA) 4.08 1400
9. 2(µA) 6.02 1600
10. 4(µA) 12.04 1800
11. 3(µA) 9.54 2000
12. 1,2(µA) 1.58 2200
13. 0,7(µA) -3.1 2400
14. 0,6(µA) -4.44 2600
15. 0,2(µA) -13.98 2800
16. 0,2(µA) -13.98 3000
17. 0,2(µA) -13.98 3200
18. 0,2(µA) -13.98 3400
19. 0,2(µA) -13.98 3600
41
4.1.7 Gambar polaradiasi dari hasil pengukuran arus 5µA dengan
jarak 0.5 Dari sudut 00-3600 derajat celcius
antena yaitu antena helix hasil rancangan sebagai pengirim sinyal gelombang
elektromagnetik dan antenna helix bawaan trainer juga sebagai penerima sinyal
jarak 0,5 cm,dari 00-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa besar sinyal yang
elektromagnetik dengan nilai terbesar yang di dapat yaitu 2,5 dari sudut 400
derajat.
42
4.8 Tabel Antena Helix bawaan trainer Sebagai penerima sinyal gelombang
elektromagnetik
Kuat Arus 5 (µA) jarak 1 m
Arus dB
No derajat/sudut
penerima(µA)
1. 1,1(µA) 0.83 00
2. 0,8(µA) -1.94 200
3. 0,5(µA) -6.02 400
4. 0,8(µA) -1.94 60o
5. 0,8(µA) -1.94 800
6. 0,6(µA) -4.44 1000
7. 0,7(µA) -3.1 1200
8. 0,5(µA) -6.02 1400
9. 0,2(µA) -13.98 1600
10. 0,1(µA) -20 1800
11. 0(µA) - 2000
12. 0(µA) - 2200
13. 0,4(µA) -7.96 2400
14. 1(µA) 0 2600
15. 0,6(µA) -4.44 2800
16. 0,2(µA) -13.98 3000
17. 0,4(µA) -7.96 3200
18. 0,7(µA) -3.1 3400
19. 1(µA) 0 3600
43
4.1.8 grafik: polaradiasi dari hasil pengukuran arus 5µA dengan jarak 1.5 m Dari
sudut 00-3600 derajat
antena yaitu antena helix hasil rancangan sebagai pengirim dan antenna helix
bawaan trainer sebagai penerima .dengan arus keluar(output) yaitu 0,5uA dengan
jarak 1 m,dari sudut 00-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa besar sinyal hasil
pengukuran yang diperoleh antena heix bawaan trainer sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik untuk mencari nilai terbesar dan nilai yang didapat
44
4.9 Tabel Antena Helix bawaan trainer Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 5 (µA) jarak 1,5m
Arus dB
Penerima(µA
No ) derajat/sudut
-13.98
1. 0,2(µA) dBuA 00
-13.98 dBuA
2. 0,2(µA) 200
-13.98
3. 0,2(µA) dBuA 400
4. 0,2(µA) -13.98 dBuA 60o
5. 0,1(µA) -20 dBuA 800
6. 0(µA) - 1000
7. 0(µA) - 1200
8. 0(µA) - 1400
9. 0(µA) - 1600
10. 0(µA) - 1800
11. 0(µA) - 2000
12. 0,1(µA) -20 dBuA 2200
13. 0,3(µA) -10.46 dBuA 2400
14. 0,5(µA) -6.02 dBuA 2600
15. 0,6(µA) -4.44 dBuA 2800
16 0,3(µA) -10.46 dBuA 3000
17. 0,1(µA) -20 dBuA 3200
-20 dBuA
18. 0,1(µA) 3400
0,3(µA) -10.46 dBuA
19. 3600
45
1
19 2
1
18 3
17 4
0.5
16 5
0 Series1
15 6
14 7
13 8
12 9
11 10
4.1.9 grafik: polaradiasi dari hasil pengukuran arus 7(µA) dengan jarak 0.5 m Dari
sudut 00-3600 derajat celcius
0,5uA dengan jarak 1,5 cm, dari 00-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa besar
didapat pada saat pengukuran adalah 0,6 µA dari sudut 2800.. derajat.
46
4.10 Tabel Antena Helix bawaan trainer Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 7 (µA) jarak 0,5m
Arus dB
No Penerima(µA) derajat/sudut
1 3,2(µA) 10.1 dBuA 00
2 9,4(µA) 19.46 dBuA 200
3 11,6(µA) 21.29 dBuA 400
4 10,2(µA) 20.17 dBuA 60o
5 6,1(µA) 15.71 dBuA 800
6 4,2(µA) 12.46 dBuA 1000
7 3(µA) 9.54 dBuA 1200
8 2,8(µA) 8.94 dBuA 1400
9 3,1(µA) 9.83 dBuA 1600
10 2,2(µA) 6.85 dBuA 1800
11 1,4(µA) 2.92 dBuA 2000
12 1(µA) 0 dBuA 2200
13 2,6(µA) 8.3 dBuA 2400
14 15(µA) 23.52 dBuA 9,9
14 15(µA) 23.52 dBuA 9,9
15 9,9(µA) 19.91 dBuA 3000
16 12,2(µA) 21.73 dBuA 3200
17 11,8(µA) 21.44 dBuA 3400
18 8,1(µA) 18.17 dBuA 3600
19 6(µA) 15.56 dBuA 00
47
4.1.10 Grafik polaradiasi dari hasil pengukuran arus 7µA dengan jarak 1 m Dari sudut
00-3600 derajat celcius
antena yaitu antena helix hasil rancangan sebagai pengirim sinyal gelombang
dengan jarak 0,5 m,dari sudut 00-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa besar
dengan hasil nilai terbesar yang didapat adalah 12,2 µA dari sudut 3200 derajat.
48
4.11 Tabel Antena Helix bawaan trainer Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 7 (µA) jarak 1 m
Arus dB
No penerima(µA) derajat/sudut
1. 1 (µA) 0 dBuA 00
2. 1,1(µA) 0.83 dBuA 200
3. 0,6(µA) -4.44 dBuA 400
4. 0,5(µA) -6.02 dBuA 60o
5. 0,5(µA) -6.02 dBuA 800
6. 0,4(µA) -7.96 dBuA 1000
7. 0,4(µA) -7.96 dBuA 1200
8. 0,2(µA) 1400
9. 0,1(µA) -20 dBuA 1600
10. 0(µA) - 1800
11. 0(µA) - 2000
12. 0,1(µA) -20 dBuA 2200
13. 0,4(µA) -7.96 dBuA 2400
14. 1,1(µA) 0.83 dBuA 2600
15 0,6(µA) -4.44 dBuA 2800
16. 0,1(µA) -20 dBuA 3000
17. 0,3 (µA) -10.46 dBuA 3200
18. 0,8(µA) -1.94 dBuA 3400
19. 0,9(µA) -0.92 dBuA 3600
49
4.1.11 grafik: polaradiasi dari hasil pengukuran arus 7µA dengan jarak 1.5 m Dari
sudut 00-3600 derajat celcius
antenna yaitu antenna helix hasil rancangan sebagai pengirim sinyal gelombang
elektromagnetik dan antenna helix bawaan trainer juga sebagai penerima sinyal
dengan jarak 1 cm,dari sudut 00-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa besar
pengukuran nilai terbesar yang diterima oleh antenna helix penerima adalah 1,1
50
4.12 Tabel Antena Helix bawaan trainer Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 7 (µA) jarak 1,5m
Arus dB
Penerima(µA
No ) derajat/sudut
1 0,2(µA) -13.98 dBuA 00
2 0,3(µA) -10.46 dBuA 200
3 0,2(µA) -13.98 dBuA 400
4 0,2(µA) -13.98 dBuA 60o
5 0,2(µA) -13.98 dBuA 800
6 1(µA) 0 dBuA 1000
7 0(µA) - 1200
8 0(µA) - 1400
9 0(µA) - 1600
10 0(µA) - 1800
11 0(µA) - 2000
12 1(µA) 0 dBuA 2200
13 0,3(µA) -10.46 dBuA 2400
14 0,6(µA) -4.44 dBuA 2600
15 0,6(µA) -4.44 dBuA 2800
16 0,2(µA) -13.98 dBuA 3000
17 06(µA) -4.44 dBuA 3200
18 0,26(µA) -11.7 dBuA 3400
19 0,36(µA) -8.87 dBuA 3600
51
1
2
18 1 3
17 4
0.5
16 5
0 Series1
15 6
14 7
13 8
12 9
11 10
4.1.12 grafik: polaradiasi dari hasil pengukuran arus 1µA dengan jarak 0.5 m
Dari sdut 00-3600 derajat celcius
antena yaitu antena helix hasil rancangan sebagai pengirim sinyal gelombang
elektromagnetik dan antenna helix bawaan trainer juga sebagai penerima sinyal
sudut 00-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa besar sinyal yang diperoleh
dengan nilai terbesar yang diperoleh yaitu 1(µA) dari sudut 2200 derajat.
52
4.13 Tabel Antena Helix hasil rancangan Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 1 (µA) jarak 0,5 m
No Arus dB derajat/sudut
Penerima(µA)
1. 2,3 (µA) 7.23 dBuA 00
2. 7,3 (µA) 17.27 dBuA 200
3. 9,2 (µA) 19.28 dBuA 400
4. 8 (µA) 18.06 dBuA 60o
5. 5,5 (µA) 14.81 dBuA 800
6. 3,9 (µA) 11.82 dBuA 1000
7. 3,2 (µA) 10.1 dBuA 1200
8. 2,9 (µA) 9.25 dBuA 1400
9. 3 (µA) 9.54 dBuA 1600
10. 2,3 (µA) 7.23 dBuA 1800
11. 1,4 (µA) 2.92 dBuA 2000
12. 1,1 (µA) 0.83 dBuA 2200
13. 2,6 (µA) 8.3 dBuA 2400
14 5,7 (µA) 15.12 dBuA 2600
15. 9,2 (µA) 19.28 dBuA 2800
16. 11 (µA) 20.83 dBuA 3000
17. 11 (µA) 20.83 dBuA 3200
18. 7,9 (µA) 17.95 dBuA 3400
19. 4 (µA) 12.04 dBuA 3600
53
4.1.13 Gambar polaradiasi dari hasil pengukuran arus 1µA dengan jarak 1 m Dari
200-3600 derajat celcius
yaitu antena helix bawaan trainer sebagai pengirim sinyal dan antena helix hasil
(Output) yaitu 1,0 µA dengan jarak 0,5 m,dari sudut 00-3600 derajat. Untuk
elektromagnetik dengan nilai terbesar yang didapat yaitu 11 µA dari sudut 3000
54
4.14 Tabel Antena Helix hasil rancangan Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 1 (µA) jarak 1 m
Arus dB
No penerima(µA) derajat/sudut
1. 0 (µA) - 00
2. 0 (µA) - 200
3. 4 (µA) 12.04 dBuA 400
4. 1,1 (µA) 0.83 dBuA 60o
5 0,5 (µA) -6.02 dBuA 800
6. 0,2 (µA) -13.98 dBuA 1000
7. 0,1 (µA) -20 dBuA 1200
8. 0 (µA) - 1400
9 0 (µA) - 1600
10. 0 (µA) - 1800
11. 0 (µA) - 2000
12. 0 (µA) - 2200
13. 0 (µA) - 2400
14. 0 (µA) - 2600
15. 0 (µA) - 2800
16. 0 (µA) - 3000
17. 1 (µA) 0 dBuA 3200
18. 1 (µA) 0 dBuA 3400
19. 1 (µA) 0 dBuA 3600
55
4.1.14 Grafik polaradiasi dari hasil pengukuran arus 1µA dengan jarak 1.5 m Dari 00-
3600 derajat celcius
menggunakan dua buah antena yaitu antenna helix bawaan trainer sebagai
yaitu 1,0µA dengan jarak 1 cm,dari 0 0-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa
besar sinyal yang diperoleh antenna helix hasil rancangan sebaai penerima
56
4.15 Tabel Antena Helix hasil rancangan Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 1 (µA) jarak 1,5m
Arus dB
Penerima(µA
No ) derajat/sudut
1 0 (µA) - 00
2 0 (µA) - 200
3 0 (µA) - 400
4 0 (µA) - 60o
5 0 (µA) - 800
6 0 (µA) - 1000
7 0 (µA) - 1200
8 0 (µA) - 1400
9 0 (µA) - 1600
10 0 (µA) - 1800
11 0 (µA) - 2000
12 0 (µA) - 2200
13 1 (µA) 0 dBuA 2400
14 3 (µA) 9.54 dBuA 2600
15 3 (µA) 9.54 dBuA 2800
16 1 (µA) 0 dBuA 3000
17 0 (µA) - 3200
18 0 (µA) - 3400
19 1 (µA) 0 dBuA 3600
57
4.1.15 Grafik : polaradiasi dari hasil pengukuran arus 3µA dengan jarak 0.5 m Dari
sudut 00-3600 derajat celcius
Pengukuran antena helix dengan menggunakan dua buah antenna yaitu antenna
elektromagnetik .dengan arus keluar (output) yaitu 0,1uA dengan jarak 1,5 m,dari
sinyal gelombang elelktromagnetik dengan hasil nilai terbesar 3µA dari sudut
58
4.16 Tabel Antena Helix hasil rancangan Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 3 (µA) jarak 0,5m
Arus dB
No Penerima(µA) derajat/sudut
1 2,3 (µA) 7.23 dBuA 00
2 7,3 (µA) 17.27 dBuA 200
3 9,2 (µA) 19.28 dBuA 400
4 8 (µA) 18.06 dBuA 60o
5 5,5 (µA) 14.81 dBuA 800
6 3,9 (µA) 11.82 dBuA 1000
7 3,2 (µA) 10.1 dBuA 1200
8 2,9 (µA) 9.25 dBuA 1400
9 3 (µA) 9.54 dBuA 1600
10 2,3 (µA) 7.23 dBuA 1800
11 1,4 (µA) 2.92 dBuA 2000
12 1,1 (µA) 0.83 dBuA 2200
13 2,6 (µA) 8.3 dBuA 2400
14 5,7 (µA) 15.12 dBuA 2600
15 9,2 (µA) 19.28 dBuA 2800
16 11 (µA) 20.83 dBuA 3000
17 11 (µA) 20.83 dBuA 3200
18 7,9 (µA) 17.95 dBuA 3400
19 4 (µA) 12.04 dBuA 3600
59
4.1.16 Grafik : polaradiasi dari hasil pengukuran arus 3µA dengan jarak 1 m Dari sudut
00-3600 derajat celcius
60
4.17 Tabel Antena Helix hasil rancangan Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 3 (µA) jarak 1 m
Arus dB
No penerima(µA) derajat/sudut
1 0,2(µA) -13.98 dBuA 00
2 0 (µA) - 200
3 1.1 (µA) 0.83 dBuA 400
4 1,5 (µA) 60o
5 1,1 (µA) 0.83 dBuA 800
6 0,1 (µA) -20 dBuA 1000
7 0,4 (µA) -7.96 dBuA 1200
8 0,3 (µA) -10.46 dBuA 1400
9 0,1 (µA) -20 dBuA 1600
10 0,2 (µA) -13.98 dBuA 1800
11 0,1 (µA) -20 dBuA 2000
12 0 (µA) - 2200
13 0,2 (µA) -13.98 dBuA 2400
14 0,1 (µA) -20 dBuA 2600
15 0 (µA) - 2800
16 0 (µA) - 3000
17 0,2 (µA) -13.98 dBuA 3200
18 0,3 (µA) -10.46 dBuA 3400
19 0,2 (µA) -13.98 dBuA 3600
61
4.1.17 Grafik : polaradiasi dari hasil pengukuran arus 3µA dengan jarak 1.5 m Dari
sudut 00-3600 derajat celcius
menggunakan dua buah antena yaitu antenna helix bawaan trainer sebagai
yaitu 0,3µA dengan jarak 1m,dari sudut 00-3600 derajat. Untuk mengetahui
elektromagnetik dengan hasil terbesar yang diterima 1,5µA dari sudut 600 derajat.
62
4.18 Tabel Antena Helix hasil rancangan Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 3 (µA) jarak 1,5m
Arus
Penerima(µA
No ) derajat/sudut
1 0,1(µA) -20 dBuA 00
2 0,1(µA) -20 dBuA 200
3 0(µA) - 400
4 0(µA) - 60o
5 0(µA) - 800
6 0(µA) - 1000
7 0(µA) - 1200
8 0(µA) - 1400
9 0(µA) - 1600
10 0(µA) - 1800
11 0(µA) - 2000
12 0(µA) - 2200
13 0,2(µA) -13.98 dBuA 2400
14 0,4(µA) -7.96 dBuA 2600
15 0,3(µA) -10.46 dBuA 2800
16 0,1(µA) -20 dBuA 3000
17 0(µA) - 3200
18 0,1(µA) -20 dBuA 3400
19 0,1(µA) -20 dBuA 3600
63
4.1.18 Grafik polaradiasi dari hasil pengukuran arus 5µA dengan jarak
0.5 m Dari sudut 00-3600 derajat celcius
Antena helix bawaan trainer sebagai pengirim sinyal gelombang
menggunakan dua buah antena yaitu antena helix bawaan trainer sebagai
yaitu 0,3µA dengan jarak 1,5 m,dari sudut 00-3600 derajat. Untuk mengetahui
elektomagnetik dengan hasil terbesar yang diterima 0,4 µA dari sudut 260 0
derajat
64
4.19 Tabel Antena Helix hasil rancangan Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 5 (µA) jarak 0,5m
Arus dB
No Penerima(µA) derajat/sudut
1 3,2 (µA) 10.1 BuA 00
2 8,2 (µA) 18.28 dBuA 200
3 10,7 (µA) 20.59 dBuA 400
4 9,6(µA) 19.65 dBuA 60o
5 7,12 (µA) 17.05 dBuA 800
6 4,6 (µA) 13.26 dBuA 1000
7 3,2 (µA) 10.1 dBuA 1200
8 2,4 (µA) 7.6 dBuA 1400
9 2,8 (µA) 8.94 dBuA 1600
10 2,9 (µA) 9.25 dBuA 1800
11 1,6 (µA) 4.08 dBuA 2000
12 1,1 (µA) 0.83 dBuA 2200
13 2,8 (µA) 8.94 dBuA 2400
14 6,2 (µA) 15.85 dBuA 2600
15 9,9 (µA) 19.91 dBuA 2800
16 12 (µA) 21.58 BuA 3000
17 11,7 (µA) 21.36 dBuA 3200
18 8 (µA) 18.06 dBuA 3400
19 3,1 (µA) 9.83 dBuA 3600
65
4.1.19 Grafik polaradiasi dari hasil pengukuran arus 5µA dengan jarak 1 m Dari 200-
3600 derajat celcius
menggunakan dua buah antenna yaitu antena helix bawaan trainer sebagai
yaitu 0,5µA dengan jarak 0.5 m,dari sudut 0 0-3600 derajat. Untuk mengetahui
elektomagnetik dengan hasil terbesar yang diterima 11,7 µA dari sudut 3600
derajat
66
4.20 Tabel Antena Helix hasil rancangan Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 5 (µA) jarak 1 m
Arus dB
No penerima(µA) derajat/sudut
1 1,1 (µA) 0.83 dBuA 00
2 0,8 (µA) -1.94 dBuA 200
3 0,5 (µA) -6.02 dBuA 400
4 0,8 (µA) -1.94 dBuA 60o
5 0,8 (µA) -1.94 dBuA 800
6 0,6 (µA) -4.44 dBuA 1000
7 0,7 (µA) -3.1 dBuA 1200
8 0,5 (µA) -6.02 dBuA 1400
9 0,2 (µA) -13.98 dBuA 1600
10 0,1 (µA) -20 dBuA 1800
11 0 (µA) - 2000
12 0 (µA) - 2200
13 0,4 (µA) -7.96 dBuA 2400
14 1(µA) 0 d BuA 2600
15 0,6(µA) -4.44 dBuA 2800
16 0,2(µA) -13.98 dBuA 3000
17 0,4(µA) -7.96 dBuA 3200
18 0,7(µA) -3.1 dBuA 3400
19 1(µA) 0 d BuA 3600
67
4.1.20 Grafik polaradiasi dari hasil pengukuran arus 5µA dengan jarak 1.5 m
Dari sudut 00-3600 derajat celcius
Antena helix bawaan trainer sebagai pengirim sinyal gelombang
menggunakan dua buah antena yaitu antena helix bawaan trainer sebagai
yaitu 0,5µA dengan jarak 1 m,dari sudut 00-3600 derajat. Untuk mengetahui
elektomagnetik dengan hasil terbesar yang diterima 1,1 µA dari sudut 00 derajat
68
4.21 Tabel Antena Helix hasil rancangan Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 5 (µA) jarak 1,5m
Arus
No Penerima(µA) derajat/sudut
1 0,2(µA) -13.98 dBuA 00
2 0,2(µA) -13.98 dBuA 200
3 0,2(µA) -13.98 dBuA 400
4 0,2(µA) -13.98 dBuA 60o
5 0,1(µA) -20 dBuA 800
6 0(µA) - 1000
7 0(µA) - 1200
8 0(µA) - 1400
9 0(µA) - 1600
10 0(µA) - 1800
11 0(µA) - 2000
12 0,1(µA) -20 dBuA 2200
13 0,3(µA) -10.46 dBuA 2400
14 0,5(µA) -6.02 dBuA 2600
15 0,6(µA) -4.44 dBuA 2800
16 0,3(µA) -10.46 dBuA 3000
17 0,1(µA) -20 dBuA 3200
18 0,1(µA) -20 dBuA 3400
19 0,3(µA) -10.46 dBuA 3600
69
4.1.21 Grafik : polaradiasi dari hasil pengukuran arus 7µA dengan jarak 0.5 Dari
sudut 00-3600 derajat celcius
menggunakan dua buah antena yaitu antena helix bawaan trainer sebagai pengirim
sinyal gelombang elektromagnetik sinyal dan antena helix hasil rancangan sebagai
0,5µA dengan jarak 1,5 m,dari suduy 0 0-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa
70
4.22 Tabel Antena Helix hasil rancangan Sebagai penerima sinyal
gelombang elektromagnetik
Kuat Arus 7 (µA) jarak 0,5 m
Arus dB
No Penerima(µA) derajat/sudut
1 3,2 (µA) 3,2 dBuA 00
2 9,4 (µA) 19.46 dBuA 200
3 11,6 (µA) 21.29 dBuA 400
4 10,2 (µA) 20.17 dBuA 60o
5 6,1 (µA) 15.71 dBuA 800
6 4,2 (µA) 12.46 dBuA 1000
7 3 (µA) 9.54 dBuA 1200
8 2,8 (µA) 8.94 dBuA 1400
9 3,1 (µA) 9.83 dBuA 1600
10 2,2 (µA) 6.85 dBuA 1800
11 1,4 (µA) 2.92 dBuA 2000
12 1 (µA) 0 dBuA 2200
13 2,6 (µA) 8.3 dBuA 2400
14 6,2 (µA) 15.85 dBuA 2600
15 9,9 (µA) 19.91 dBuA 2800
16 12,2 (µA) 21.73 dBuA 3000
17 11,8 (µA) 21.44 dBuA 3200
18 8,1 (µA) 18.17 dBuA 3400
19 6 (µA) 15.56 dBuA 3600
71
4.1.22 Grafik : polaradiasi dari hasil pengukuran arus 7µA dengan jarak 1 m Dari
sudut 00-3600 derajat celcius
dengan kuat arus=7µA Pengukuran antena helix dengan menggunakan dua buah
antena yaitu antena helix bawaan trainer sebagai pengirim sinyal gelombang
0.5 m,dari sudut 00-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa besar sinyal
72
4.23 Tabel Antena Helix hasil rancangan Sebagai penerima
Kuat Arus 7 (µA) jarak 1 m
Arus dB
No penerima(µA) derajat/sudut
1 1 (µA) 0 dBuA 00
2 1,1 (µA) 0.83 dBuA 200
3 0,6 (µA) -4.44 dBuA 400
4 0,5 (µA) -6.02 dBuA 60o
5 0,5 (µA) -6.02 dBuA 800
6 0,4 (µA) -7.96 dBuA 1000
7 0,4 (µA) -7.96 dBuA 1200
8 0,2 (µA) -13.98 dBuA 1400
9 0,1 (µA) -20 dBuA 1600
10 0 (µA) - 1800
11 0 (µA) - 2000
12 0,1 (µA) -20 dBuA 2200
13 0,4 (µA) -7.96 dBuA 2400
14 1,1 (µA) 0.83 dBuA 2600
15 0,6 (µA) -4.44 dBuA 2800
16 0,1 (µA) -20 dBuA 3000
17 0,3 (µA) -10.46 dBuA 3200
18 0,8 (µA) -1.94 dBuA 3400
19 0,9 (µA) -0.92 dBuA 3600
73
4.1.23 Grafik : polaradiasi dari hasil pengukuran arus 7µA dengan jarak 1. m dari 00-
3600 derajat celcius
menggunakan dua buah antenna yaitu antena helix bawaan trainer sebagai
m,dari sdut 00-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa besar sinyal gelombang
74
4.24 Tabel Antena Helix hasil rancangan Sebagai penerima
sinyal gelombang elektromagnetik.
Arus dB
No Penerima(µA) derajat/sudut
1 0,2 (µA) -13.98 00
2 0,3 (µA) -4.44 dBuA 200
3 0,2 (µA) -13.98 400
4 0,2 (µA) -13.98 60o
5 0,2 (µA) -13.98 800
6 1 (µA) 0 1000
7 0 (µA) - 1200
8 0 (µA) - 1400
9 0 (µA) - 1600
10 0 (µA) - 1800
11 0 (µA) - 2000
12 1 (µA) 0 2200
13 0,3 (µA) -10.46 dBuA 2400
14 0,6 (µA) -4.44 dBuA 2600
15 0,6 (µA) -4.44 dBuA 2800
16 0,2 (µA) -13.98 3000
17 0 (µA) - 3200
18 0,2 (µA) -13.98 3400
19 0,3 (µA) -10.46 dBuA 3600
75
4.1.24 Grafik polaradiasi dari hasil pengukuran arus 7µA dengan jarak 1.5 m Dari
sudut 00-3600 derajat celcius
dengan kuat arus= 7(µA) Pengukuran antenna helix dengan menggunakan dua
buah antenna yaitu antenna helix bawaan trainer sebagai pengirim dan antenna
7(µA) dengan jarak 1,5 m,dari sudut 00-3600 derajat. Untuk mengetahui berapa
elektomagnetik dengan hasil terbesar yang diterima 1(µA) dari sudut 100 0dan
2200 derajat.
76
4.25 Tabel Antenna Helix Hasil Rancangan Sebagai Pengirim
Gelombang Elektromgnetik.
pada tabel.
electromagnetik dari kedua antenna yaitu antenna helix hasil rancangan sebagai
pengirim, dan antenna helix bawaan trainer sebagai penerima dengan variasi arus
keluar jarak dan sudut derajat yang berbeda. Lebih jelasnya kita bisa lihat pada
tabel 4.25
77
4.26 Tabel Antenna Helix bawaan trainer Sebagai Pengirim
Gelombang Elektromgnetik.
derajat yang
berbeda-
beda.lebih
78
Dari tabel 4.26 ini menjelaskan tentang proses pengiriman gelombang
electromagnetik dari kedua antenna yaitu antenna helix baewaan trainer sebagai
pengirim, dan antenna helix hasil rancangan sebagai penerima dengan variasi arus
keluar jarak dan sudut derajat yang berbeda. Lebih jelasnya kita bisa lihat pada
tabel 4.26
rancangan mempunyai bentuk yang sama.namun memiliki bahan dasar yang yang
berbeda. Namun cara kerja kedua antenna tersebut memiliki cara kerja yang
Namun kedua antenna tersebut mempunyai nilai arus penerima yang berbeda-
beda kita bisa lihat pada 4.25 dan 4.26. Dari perbandingan tersebut kita bisa
79
BAB V
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
elektromagnetik, baik itu antenna helix hasil rancangan maupun antenna helix
arus maka di lakukan pengujian pada jarak 0,5 m, 1 m, dan 1,5 m dengan
kuat arus yang di keluarkan adalah 1(µA), 3(µA), 5(µA), dan 7(µA).
Maka dari kedua antenna tersebut antenna yang dapat mengirim dan menerima
80
5.2 SARAN
81
5.3 LAMPIRAN
82
Gambar: Antenna helix bawaan trainer
83
Gambar: Tiang penerima (received)
84
Kabel penghubung (jumper)
Proses perakitan untuk suatu pengukuran, antara antenna helix hasil rancangan dan antenna helix
bawaan trainer
85
Gambar: rangkaian pengujian Antenna helix hasil rancangan dan antenna helix bawaan trainer
Scientech adalah Alat untuk mengeahui berapa besar sinyal yang di terima pada antenna helix
penerima yang digunakan untuk mengetahui nilai hasil pengukuran yang dilakukan
86
DAFTAR PUSTAKA
87