Purpose
1. Membina mahasiswa dalam membaca Al-Qur’an dengan bacaan yang
benar, serta menyempurnakan cara menulis Al-Qur’an dengan baik dan
benar.
2. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang hukum-hukum
tajwid dalam Al-Qur’an dan bagaimana cara mempraktekkanya dengan
bai
Problem Statement
1. Apa pola membaca dan menulis Al-Quran?
2. Apa hasil dari pembinaan membaca dan menulis Al-Quran ?
3. Apa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan membaca dan menulis Al-
Quran?
Di dalam penelitian ini informasi yang didapat yakni dari mahasiswa binaan,
Kaprodi PAI, dan Dosen pembina secara langsung. Informasi dalam penelitian
ini digunakan untuk mengumpulkan data-data tentang pola pembinaan baca
tulis Al-Qur’an bagi mahasiswa Prodi PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Fatah Palembang.
Data yang digunakan dalam penelitian ini yakni data kualitatif. Data kualitatif
1
yaitu data yang berupa keterangan tentang pola pembinaan baca tulis Al-
Qur’an bagi mahasiswa Prodi PAI Fakultas Ilmu Tarbiya dan Keguruan UIN
Raden Fatah Palembang. Dalam penelitian ini, pengumpulan data
menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Dalam teknik
analisis data, di sini peneliti menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu dengan
seluruh data yang tersedia, memberi gambaran dan keadaan atau status
fenomena yang diteliti dengan menggambarkan berupa kata-kata, dan
diabstraksikan kemudian disusun dalam satuan-satuan, setelah itu
dikategorisasikan dan diambil kesimpulan dari data tersebut. Data di dapatkan
dari hasil wawancara lapangan, dokumentasi, observasi dan lain sebagainya.
Analisa yang dimaksud yakni mendeskripsikan dan menguraikan tentang
pembinaan dalam rangka pola pembinaan baca tulis Al-Qur’an bagi
mahasiswa Prodi PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah
Palembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam
pembinaan baca tulis Al-Qur’an mahasiswa Prodi PAI yang diperoleh pada
saat melakukan penelitian, baik itu dari hasil wawancara, dokumentasi,
observasi, ataupun lainnya.
Results Findings
Hasil pembinaan baca tulis Al-Qur’an mahasiswa Prodi PAI yang ikut
pembinaan berjumlah 350 orang khusus angkatan 2015, menunjukkan bahwa
tingkat intensitas mahasiswa Prodi PAI dalam membaca dan menulis Al-
Qur’an tergolong masih lemah, hal ini dibuktikan dari hasil pembinaan di atas
masih banyaknya mahasiswa yang belum bisa lulus 164 mahasiswa dan 186
mahasiswa yang dinyatakan lulus dari hasil pembinaan yang dilakukan selama
satu semester, meski demikian mereka mengaku masih menyempatkan
membaca dan menulis Al-Qur’an minimal seminggu sekali atau 3 kali dalam
seminggu. Semoga kedepannya intensitas mahasiswa Prodi PAI dalam
membaca dan menulis Al-Qur’an bisa di tingkatkan, agar mahasiswa bisa
menjadi calon guru yang profesional dalam bidangnya.
Conclusion Contributions / Significance
2
Author Muchamad Chairul Umam
(Institut Agama Islam Negeri Salatiga)
Problem Statement
1. Bagaimana karakterisik teori belajar humanistik?
2. Bagaimana perencanaan dan langkah-langkah dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI)?
3. Bagaimana implementasi teori belajar humanistik pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI)?
Results Findings
3
makhluk (khairu ummah). Maka, manusia “yang manusiawi” yang dihasilkan
oleh pendidikan yang humanistik diharapkan dapat mengembangkan dan
membentuk manusia berpikir, berasa dan berkemauan dan bertindak sesuai
dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan yang dapat mengganti sifat
individualistik, egoistik, egosentrik dengan sifat kasih sayang kepada sesama
manusia, sifat menghormati dan dihormati, sifat ingin memberi dan menerima,
sifat saling menolong, sifat ingin mencari kesamaan, sifat menghargai hak-hak
asasi manusia, sifat menghargai perbedaan dan sebagainya
Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu kognitif (kebermaknaan) dan
eksperiensial (pengalaman atau signifikansi). Experiential Learning bertujuan
learning mencakup keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi
oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada siswa. Mata
pelajaran PAI adalah mata pelajaran yang orientasinya untuk pembentukan
habituasi atau pembiasaan dalam mengamalkan agama yang telah dipelajari
oleh siswa, sehingga teori belajar humanistik masih sulit diterapkan ke dalam
langkah-langkah pembelajaran yang praktis dan operasional, namun
sumbangannya begitu besar. Konsep-konsep, ide-ide, taksonomi-taksonomi
tujuan yang telah dirumuskannya dapat membantu para pendidik dan guru
dalam memahami hakekat manusia. Hal ini akan dapat membantu mereka
dalam menentukan komponen-komponen pembelajaran seperti perumusan
tujuan, penentuan materi, pemilihan strategi pembelajaran, serta
pengembangan alat evaluasi, ke arah pembentukan manusia yang dicita-
citakan tersebut.
4
Author Susanti dan Eni Fatriyatul Fahyuni
(Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
Purpose
Untuk memberikan wawasan bagi pembaca khususnya bagi para muslimah,
agar dapat memahami konsep jilbab yang sesuai dengan syariat Islam sehingga
dapat menghindari kesalahan dalam pemahaman dan penafsiran terhadap
istilah jilbab, hijab, dan khimar. Dengan demikian sehingga para muslimah
dapat memilih model jilbab yang sesuai dengan syari’at Islam, dan dapat
mempraktikkannya dalam aktifitas sehari-hari sehingga dapat menjalankan
syariat agama dengan sempurna.
Problem Statement
1. Bagaimana konsep Hijab yang sebenarnya dalam perspektif Al-Quran?
2. Apa perbedaan makna dari hijab, jilbab dan kerudung?
5
Results Findings