Anda di halaman 1dari 6

Tugas Metodologi Penelitian Agama

Magister Studi Islam 


Universitas Muhammadiyah Jakarta

Nama : Nurul Qodriah Royani


NIM : 20200520100032

Author Baldi Anggara


(Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang)

Title POLA PEMBINAAN BACA TULIS AL-QUR’AN MAHASISWA PAI


FAKULTAS FITK UIN RADEN FATAH PALEMBANG

Introduction Research background / Purpose / Problem statement.


Background
Perkembangan Membaca dan menulis Al-Qur'an siswa harus benar
dipertimbangkan. Berdasarkan pengamatan awal, beberapa mahasiswa prodi
PAI memiliki kemampuan membaca Al-Qur'an dianggap kurang dalam
membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar karena ketika mahasiswa baru
seleksi ujian masuk tidak memiliki tes membaca. Dan ketika mendapatkan
kursus Tahsinul Qiroah juga dilakukan oleh pendidik belum maksimal. Hal ini
terlihat dari hasil wawancara dengan salah satu instruktur mengatakan bahwa
25 siswa belum lancar membaca Al-Qur'an bahkan 15 orang belum bisa
membaca Alquran dengan baik. Didukung juga dengan melihat dokumentasi
hasil mata kuliah Tahsinul Qiroah (Tulisan Al-Qur'an Mahasiswa) masih
banyak yang di bawah nilai rata-rata.

Purpose
1. Membina mahasiswa dalam membaca Al-Qur’an dengan bacaan yang
benar, serta menyempurnakan cara menulis Al-Qur’an dengan baik dan
benar.
2. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang hukum-hukum
tajwid dalam Al-Qur’an dan bagaimana cara mempraktekkanya dengan
bai

Problem Statement
1. Apa pola membaca dan menulis Al-Quran?
2. Apa hasil dari pembinaan membaca dan menulis Al-Quran ?
3. Apa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan membaca dan menulis Al-
Quran?

Methods Methodology / Research framework / Approach

Di dalam penelitian ini informasi yang didapat yakni dari mahasiswa binaan,
Kaprodi PAI, dan Dosen pembina secara langsung. Informasi dalam penelitian
ini digunakan untuk mengumpulkan data-data tentang pola pembinaan baca
tulis Al-Qur’an bagi mahasiswa Prodi PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Fatah Palembang.
Data yang digunakan dalam penelitian ini yakni data kualitatif. Data kualitatif

1
yaitu data yang berupa keterangan tentang pola pembinaan baca tulis Al-
Qur’an bagi mahasiswa Prodi PAI Fakultas Ilmu Tarbiya dan Keguruan UIN
Raden Fatah Palembang. Dalam penelitian ini, pengumpulan data
menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Dalam teknik
analisis data, di sini peneliti menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu dengan
seluruh data yang tersedia, memberi gambaran dan keadaan atau status
fenomena yang diteliti dengan menggambarkan berupa kata-kata, dan
diabstraksikan kemudian disusun dalam satuan-satuan, setelah itu
dikategorisasikan dan diambil kesimpulan dari data tersebut. Data di dapatkan
dari hasil wawancara lapangan, dokumentasi, observasi dan lain sebagainya.
Analisa yang dimaksud yakni mendeskripsikan dan menguraikan tentang
pembinaan dalam rangka pola pembinaan baca tulis Al-Qur’an bagi
mahasiswa Prodi PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah
Palembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam
pembinaan baca tulis Al-Qur’an mahasiswa Prodi PAI yang diperoleh pada
saat melakukan penelitian, baik itu dari hasil wawancara, dokumentasi,
observasi, ataupun lainnya.

Results Findings
Hasil pembinaan baca tulis Al-Qur’an mahasiswa Prodi PAI yang ikut
pembinaan berjumlah 350 orang khusus angkatan 2015, menunjukkan bahwa
tingkat intensitas mahasiswa Prodi PAI dalam membaca dan menulis Al-
Qur’an tergolong masih lemah, hal ini dibuktikan dari hasil pembinaan di atas
masih banyaknya mahasiswa yang belum bisa lulus 164 mahasiswa dan 186
mahasiswa yang dinyatakan lulus dari hasil pembinaan yang dilakukan selama
satu semester, meski demikian mereka mengaku masih menyempatkan
membaca dan menulis Al-Qur’an minimal seminggu sekali atau 3 kali dalam
seminggu. Semoga kedepannya intensitas mahasiswa Prodi PAI dalam
membaca dan menulis Al-Qur’an bisa di tingkatkan, agar mahasiswa bisa
menjadi calon guru yang profesional dalam bidangnya.
Conclusion Contributions / Significance

Melalui tes diakhir pembinaan, dapat diperoleh tingkatan kemampuan baca


tulis Al-Qur’an masing-masing mahasiswa, yang akan menentukan mereka
lulus atau tidak lulus dalam pembinaan. Bagi mahasiswa yang tidak lulus akan
ada pembinaan ulang di semester berikutnya. Pembinaan ulang akan
disesuaikan dengan tingkat kemampuan mahasiswa dalam membaca dan
menulis Al-Qur’an, sehingga terbuatlah kelompok-kelompok pembinaan.
Mahasiswa yang belum lancar dan belum baik dalam membaca dan menulis
Al-Qur’an dikelompokkan pada pembinaan Iqra’, dan mahasiswa yang sudah
lancar tetapi belum baik dalam fashohah membaca dan menulis Al-Qur’an
dikelompokkan pada pembinaan Tahsin. Selanjutnya mahasiswa yang lulus
sudah lancar dan baik dalam membaca dan menulis Al-Qur’an dianggap sudah
layak untuk setoran hafalan juz 30 atau Juz Amma. Harapannya, dengan
adanya tahapan pembinaan ini sampai pada tahap setoran hafalan, mahasiswa
akan memperoleh bekal yang maksimal dalam kemampuan mereka menghafal
juz 30 yang baik dan benar.
Keywords Pola Pembinaan, Membaca dan Menulis Al-Quran

2
Author Muchamad Chairul Umam
(Institut Agama Islam Negeri Salatiga)

Title IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK CARL R. ROGERS


PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Introduction Research background / Purpose / Problem statement.


Background
Pendidikan selama ini belum menerapkan Humanistik pembelajaran yang
sebenarnya sangat penting karena memiliki tujuan yang dapat membentuk
siswa menjadi manusia sehingga peneliti memilih topik pembelajaran
Humanistik sehingga pendidikan di sekolah dapat memahami potensi yang
dimiliki siswa tidak hanya alam hanya bidang positif. Pembelajaran
humanistik diprakarsai oleh Carl R. Rogers bertujuan untuk membentuk
peserta didik kepribadian tidak hanya dalam aspek kognitif tetapi lebih
ditekankan pada sikap dan aspek sosial, ia juga pendukung pendekatan
pendidikan harus mencoba untuk membuat belajar dan mengajar lebih
manusiawi, lebih pribadi, dan berarti.
Teori humanistik adalah teori belajar yang cenderung terhadap filsafat,
sehingga implementasinya dalam pembelajaran PAI masih sulit dilakukan
secara praktis dan operasional langkah pembelajaran, namun kontribusinya
begitu besar.
Konsep, gagasan, taksonomi tujuan yang telah dirumuskan dapat
membantu pendidik dan guru dalam memahami manusia alam. Ini akan dapat
membantu mereka dalam menentukan komponen pembelajaran seperti
rumusan tujuan, materi penentuan, pemilihan strategi pembelajaran, dan
pengembangan alat evaluasi, menuju pembentukan manusia yang dicita-
citakan.

Problem Statement
1. Bagaimana karakterisik teori belajar humanistik?
2. Bagaimana perencanaan dan langkah-langkah dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI)?
3. Bagaimana implementasi teori belajar humanistik pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI)?

Methods Methodology / Research framework / Approach

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif dengan


melihat fenomena sosial dan memahami makna perilaku manusia. Penelitian
ini deskriptif dalam penelitian ini berusaha menjelaskan atau menggambarkan
implementasi teori belajar humanistik Carl R Rogers pada pembelajaran
agama Islam.

Results Findings

Pendidikan humanistik diharapkan dapat mengembalikan peran dan fungsi


manusia yaitu mengembalikan manusia kepada fitrahnya sebagai sebaik-baik

3
makhluk (khairu ummah). Maka, manusia “yang manusiawi” yang dihasilkan
oleh pendidikan yang humanistik diharapkan dapat mengembangkan dan
membentuk manusia berpikir, berasa dan berkemauan dan bertindak sesuai
dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan yang dapat mengganti sifat
individualistik, egoistik, egosentrik dengan sifat kasih sayang kepada sesama
manusia, sifat menghormati dan dihormati, sifat ingin memberi dan menerima,
sifat saling menolong, sifat ingin mencari kesamaan, sifat menghargai hak-hak
asasi manusia, sifat menghargai perbedaan dan sebagainya
Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu kognitif (kebermaknaan) dan
eksperiensial (pengalaman atau signifikansi). Experiential Learning bertujuan
learning mencakup keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi
oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada siswa. Mata
pelajaran PAI adalah mata pelajaran yang orientasinya untuk pembentukan
habituasi atau pembiasaan dalam mengamalkan agama yang telah dipelajari
oleh siswa, sehingga teori belajar humanistik masih sulit diterapkan ke dalam
langkah-langkah pembelajaran yang praktis dan operasional, namun
sumbangannya begitu besar. Konsep-konsep, ide-ide, taksonomi-taksonomi
tujuan yang telah dirumuskannya dapat membantu para pendidik dan guru
dalam memahami hakekat manusia. Hal ini akan dapat membantu mereka
dalam menentukan komponen-komponen pembelajaran seperti perumusan
tujuan, penentuan materi, pemilihan strategi pembelajaran, serta
pengembangan alat evaluasi, ke arah pembentukan manusia yang dicita-
citakan tersebut.

Conclusion Contributions / Significance

Pembelajaran humanistik Carl R. Rogers lebih bertujuan untuk membentuk


pribadi peserta didik tidak hanya dalam aspek kognitif namun lebih ditekankan
pada aspek sikap dan sosial, ia juga menganjurkan pendekatan pendidikan
sebaiknya mencoba membuat belajar dan mengajar lebih manusiawi, lebih
personal, dan berarti.

Keywords Implementasti, Teori Pembelajaran Humanistik, Pendidikan Agama Islam

4
Author Susanti dan Eni Fatriyatul Fahyuni
(Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)

Title KONSEP JILBAB DALAM PRESPEKTIF AL-QUR’AN

Introduction Research background / Purpose / Problem statement.


Background
Kurangnya pemahaman tentang masyarakat pada umumnya, khususnya
wanita muslimah tentang konsep hijab yang sesuai dengan syariat islam, dan
juga kesalahan dalam memahami makna hijab, jilbab, dan khimar. Karena
kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa ketiga suku tersebut memiliki arti
yang sama.
Selain itu, juga karena munculnya dari berbagai variasi model hijab saat
ini yang kebanyakan tidak sesuai dengan hukum Islam. Sehingga tidak sedikit
umat Islam wanita berjilbab tapi auratnya masih terlihat, karena mereka hanya
menjadikan jilbab sebagai trend fashion dan bagian dari gaya hidup, tanpa
memperhatikan pakaian yang sesuai dengan Hukum Islam, seperti yang
tertulis dalam Al-Qur’an.

Purpose
Untuk memberikan wawasan bagi pembaca khususnya bagi para muslimah,
agar dapat memahami konsep jilbab yang sesuai dengan syariat Islam sehingga
dapat menghindari kesalahan dalam pemahaman dan penafsiran terhadap
istilah jilbab, hijab, dan khimar. Dengan demikian sehingga para muslimah
dapat memilih model jilbab yang sesuai dengan syari’at Islam, dan dapat
mempraktikkannya dalam aktifitas sehari-hari sehingga dapat menjalankan
syariat agama dengan sempurna.

Problem Statement
1. Bagaimana konsep Hijab yang sebenarnya dalam perspektif Al-Quran?
2. Apa perbedaan makna dari hijab, jilbab dan kerudung?

Methods Methodology / Research framework / Approach

Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (Library Research) atau


bisa disebut dengan kualitatif literal. Penelitian kepustakaan adalah teknik
pengumpulan data dengan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan serta
berbagi laporan atau artikel ilmiah yang terkait dengan masalah yang ingin
dikaji. (Sari, 2020: 43). Dalam hal ini penulis harus mengumpulkan bahan-
bahan materi atau pendapat para ahli tafsir dan ahli fikih yang berkaitan
tentang konsep jilbab dalam prespektif Al-Qur’an. Bahan-bahan tersebut
diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru,
sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah
ada sebelumnnya, sehingga dapat mengembangkan kerangka teori baru, atau
dapat dijadikan sebagai dasar pemecahan masalah.

5
Results Findings

Hasil penelitian bahwa jilbab, hijab, dan khimar merupakan ketetapan


Allah yang ditujukan kepada para wanita muslimah, ketiga istilah tersebut
memiliki makna yang berbeda tetapi antara ketiganya memiliki keterkaitan
esensi yang sama yaitu bertujuan untuk memuliakan perempuan. Jilabab
diartikan sebagai kain penutup seluruh tubuh wanita kecuali muka dan telapak
tangan, sedangkan hijab diartikan sebagi penutup yang dapat berupa tabir,
dinding, pembatas degan tujuan agar menjaga diri dari perbuatan pandang
memandang antara lawan jenis yang bukan mahramnya, sedangkan makna
khimar adalah kain yang digunakan untuk menutupi aurat wanita bagian atas
yakni kepala sampai dengan dadanya.
Jilab syariah yang terkandung dalam firman Allah dalam surah Al-
Qur'an Al-Ahzab ayat 33 dan59, Al-A'raf ayat 26 dan 31, dan Nur ayat 31, dan
juga dalam As-sunnah. Dalil Al-Qur'an dan As-Sunnah menggambarkan
bahwa prinsip jilbab yang harus dikenakan oleh wanita Muslim adalah bahwa
mereka harus: mampu menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak
tangan, kain yang digunakan harus tebal, longgar, dan tidak ketat, pakaian
tidak boleh menyerupai pakaian lawan jenis dan pakaian orang kafir, pakaian
juga tidak boleh diberi wewangian, juga tidak boleh dimaksudkan untuk
dekorasi dan bukan pakaian popularitas.
Tujuannya adalah untuk melindungi dan menjaga kehormatan wanita Muslim
dan juga agar mereka muda untuk diakui.

Conclusion Contributions / Significance


Jilbab, hijab, dan khimar merupakan ketetapan Allah yang ditujukan kepada
para wanita muslimah
Di dalam Al-Qur’an maupun hadis memang tidak menetapkan suatu model
busana atau pakaian untuk menutupi aurat, hanya saja dalam Al-Qur’an dan
hadis menjelaskan prinsipnya yakni; harus dapat menutup keseluruhan tubuh
kecuali muka dan telapak tangan, kain yang dipakai harus tebal dan longgar
tidak ketat, pakaian tidak boleh menyerupai pakaian lawan jenis dan juga tidak
boleh menyerupai pakaian orang kafir, pakaian juga tidak boleh diberi wangi-
wangian, tidak boleh juga diniatkan untuk berhias dan bukan pakaian
popularitas.
Keywords Jilbab, Hijab, Khimar, Perspektif Al-Quran

Anda mungkin juga menyukai