Anda di halaman 1dari 2

Tugas Praktik Peradilan Tata Usaha Negara :

Kasus Posisi untuk Pembuatan Surat-Surat

Bupati Sorong Sambut Kemenangan Lawan Perusahaan Sawit di


Papua

Jakarta, CNN Indonesia -- Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jayapura menggugurkan
gugatan PT Papua Lestari Abadi dan PT Sorong Agro Sawitindo terhadap Bupati Sorong,
Papua, Johny Kamaru yang mencabut izin usaha perkebunan kedua perusahaan tersebut
karena tidak bermanfaat bagi masyarakat.

Bupati Sorong Johny Kamaru mengaku senang atas keputusan PTUN Jayapura tersebut. Ia


senang, karena keputusan pengadilan yang dimenangkan Tim Pemerintah Daerah Kabupaten
Sorong.

Menurut dia, PTUN menganggap bahwa keputusan pencabutan IUP PT Papua Lestari Abadi
dan PT Sorong Agro Sawitindo oleh Bupati Sorong adalah tindak lanjut hasil evaluasi perizinan
yang dipimpin langsung oleh Gubernur Provinsi Papua Barat melalui Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan (TPHBun) Papua Barat dan telah melalui proses yang panjang
sesuai dengan tata aturan pemerintah.

Bupati Johny Kamuru bersyukur atas kemenangan bersama ini, dan kemenangan tersebut
adalah kemenangan masyarakat di Sorong khusus pemilik ulayat.

"Gugatan atas pencabutan izin ini merupakan pelajaran bagi kita semua dan kemenangan ini
menjadi jalan pintu masuk bagi pengelolaan hutan berkelanjutan di Tanah Papua," ujarnya
dalam konferensi pers didampingi kuasa hukumnya, Pieter Eli, Selasa (7/12).

Dia mengatakan gugatan kedua perusahaan sawit tersebut dengan Nomor


31/G/2021/PTUN.JPR dan Nomor 32/G/2021/PTUN.JPR ditolak oleh PTUN Jayapura.

Gugatan tersebut berawal saat Bupati Johny Kamuru mengeluarkan Surat Keputusan No.
525/KEP.65/IV/TAHUN 2021 tentang Pencabutan Izin Usaha Perkebunan PT Papua Lestari
Abadi seluas 15.631 hektare pada tanggal 27 April 2021. Selain itu, surat Keputusan No.
525/KEP.64/IV/TAHUN 2021 tentang Pencabutan Izin Usaha Perkebunan PT Sorong Agro
Sawitindo seluas kurang lebih 40.000 hektar pada tanggal 27 April 2021.

Pencabutan izin ini merupakan rangkaian pelaksanaan evaluasi perizinan perkebunan kelapa
sawit di Papua Barat yang dilakukan bersama dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat dan
didukung oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah dimulai sejak bulan Juli 2018.

Kedua perusahaan, PT Papua Lestari Abadi dan PT Sorong Agro Sawitindo telah memperoleh
Izin Usaha Perkebunannya sejak tahun 2013 yang lampau. Sejak tahun 2013 itu, kedua
perusahaan belum melakukan penanaman kelapa sawit sama sekali dan bahkan belum
memperoleh hak atas tanah di wilayah mereka masing - masing.

Apabila ditelusuri lebih jauh, kedua perusahaan bahkan telah memperoleh Izin Lingkungan sejak
2009. Lebih dari satu dekade berlalu dan tidak ada aktivitas sama sekali dari kedua perusahaan
tersebut

Evaluasi perizinan ini tidak hanya dilakukan di Kabupaten Sorong, tetapi di seluruh wilayah
Provinsi Papua Barat. Selain 2 perusahaan yang berperkara di PTUN, terdapat 8 perusahaan
lain yang izinnya dicabut, termasuk PT Inti Kebun Lestari yang juga mengajukan gugatan PTUN
dan putusannya belum dikeluarkan oleh Majelis Hakim PTUN Jayapura dan juga terdapat 6
perusahaan lain yang dengan sukarela mengembalikan wilayah konsesinya kepada Pemerintah.
Wilayah - wilayah yang telah dicabut izinnya kemudian akan didorong pengelolaannya oleh
masyarakat adat.

Kini setelah putusan PTUN itu, sambung Johny Kamuru, pemerintah Kabupaten Sorong akan
fokus pada program-program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat di wilayah
konsesi yang izinnya telah dicabut itu.

Baca artikel CNN Indonesia "Bupati Sorong Sambut Kemenangan Lawan Perusahaan Sawit di
Papua" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211209085457-20-
731815/bupati-sorong-sambut-kemenangan-lawan-perusahaan-sawit-di-papua

Anda mungkin juga menyukai