Nama Perusahaan :
PT. Faming Levto Bhakti Abadi
Alamat Perusahaan : Komplek Grogol Permai Blok H No. 28
Jl. Prof. Dr. Latmenten, Jakarta Barat
Jenis Izin : IUP OP
Nomor Izin : SK No. 467 Tahun 2010
Lokasi Izin Usaha :
Pertambangan Desa Pasar Seluma, Kab. Seluma, Prov. Bengkulu
Luas Izin Usaha : 168 Ha
Pertambangan
Tanggal Penerbitan Izin : 2010 – 10 – 18
B. Perizinan/administrasi :
1. Izin Eksplorasi :
Surat Permohonan KP.EKSPLORASI Nomor: 201/FB/XII/2008 tanggal 1
Desember 2008 Perihal Permohonan Kuasa Pertambangan Eksplorasi KW. SL.08
Des.036 PT.Faminglevto Bakti Abadi Seluas 5163.93 Ha.
2. Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Nomor 467 Tahun 2010
• PT.Faminglevto Bakti Abadi Tidak Mematuhi Keputusan Bupati Nomor 467
Tahun 2010 :
• Berdasarkan Keputusan Bupati Seluma Nomor 467 Tahun 2010 Tentang
Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi menjadi
Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi kepada PT.Faminglevto Bakti
Abadi seluas 168 Ha.
• Jangka Waktu Tahap Kegiatan (sesuai Komoditas Tambang)
1) Konstrksi selama 2 Tahun
2) Produksi Selama 18 Tahun
• Diktum Keempat Putusan Bupati Nomor 467 :
“ PT.Faminglevto Bakti Abadi sebagai pemegang Izin Usaha Pertambangan
(IUP) Operasi Produksi dalam melaksanakan kegiatannya mempunyai Hak
dan Kewajiban sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Keputusan ini. “
• Diktum Kelima Putusan Bupati Seluma Nomor 467 :
“ Selambat-lambatnya 60 (enam Puluh) hari kerja setelah diterbitkan Keputusan
ini Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi produksi sudah harus
menyampaikan RKAB kepada Bupati Seluma untuk mendapatkan Persetjuan. “
• Diktum Keenam putusan Bupati Seluma Nomor 467 :
“ Terhitung sejak 90 (Sembilan Puluh) Hari kerja sejak persetujuan RKAB
Sebagaimana dimaksud dalam diktum Kelima Pemegang Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Operasi Produksi sudah Harus memulai aktivitas
dilapangan.
• Diktum ketujuh Putusan Bupati Seluma Nomor 467 :
“ Tanpa mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan maka IUP
Operasi Produksi ini dapat dihentikan sementara,dicabut, atau dibatalkan
apabila pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi tidak
memenuhi kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam diktum
ketiga,keempat, dan kelima dalam putusan ini.
• Kewajiban Perusahaan dalam Putusan 467 yang terindikasi tidak
dilaksanakan :
1) Menyampaikan laporan kegiatan Triwulan yang akan diserahkan dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah triwulan takwim secara berkala
kepada Bupati dengan tembusan kepada menteri ESDM dan Gubernur
Provinsi Bengkulu.
2) Menyampaikan laporan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
sekitar wilayah pertambangan kepada Bupati.
3) Menyampaikan RKTTL setiap tahun sebelum menyampaikan RKAB
kepada Bupati.
4) Memenuhi ketentuan perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5) Membayar iuran tetap setiap tahun dan membayar Royalti sesuai dengan
ketentuan peraturan Perundan-undangan.
6) Menempatkan Jaminan Reklamasi Sebelum melakukan kegiatan Produksi
dan rencana penutupan tambang sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
7) Mengangkat seorang kepala teknik tambang yang bertanggung jawab atas
kegiatan IUP Operasi Produksi (Konstruksi,Produksi,Pengolahan
pemurnian dan pengakutan penjualan), keselamatan dan kesehatan kerja
pertambangan serta pengelolaan lingkungan pertambangan.
8) Menerapkan kaidah pertambangan yang baik.
9) Melaporkan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
setempat secara berkala.
10)Perusahaan Wajib mengolah Produksinya didalam negeri.
3. DOKUMEN UKL-UPL PT.Faminglevto Bakti Abadi Tahun 2010.
• Penggalian Material pasir besi direncankan menggunakan “Bucketheel Dregnes”
yang dilengkapi “magnetic Iron Sand Separator”, alat ini memilik kapasitas
penggalian dan pengolahan pasir besi sebanyak 100 ton – 200 ton/jam dengan
kedalaman berkisar 10 m dari permukaan air. Alat ini dirancang mengahasilkan
produk pasir besi dengan kadar besi 58%. Pasir hasil Pengerukan langsung
diproses Magnetic Iron Separator diatas Ponton, Produknya berupa pasir besi
setengah jadi/semi-finished yang ditampung dalam kontainer/kotak yang
ditempatan diatas kapal Ponton. Jumlah kapal Ponton yang disiapkan
perusahaan untuk transportasi pasir setengah jadi sebanyak 2 unit dengan
ukuran 20 meter, lebar 3,5 meter, tinggi draf 1,5 meter.perakitan Magnetic Iron
Separator Static dilakukan dimuara Sungai Air Buluan menggunakan tenaga
kerja lokal dibawah supervisi tenaga ahli dari chinam Magnetic Iron Separator
static menerima produk pasir besi setengah jadi (kadar 58%) untuk diolah
menjadi produk jadi dengan kadar besi 63% - 65%.
• penggalian Pasir Besi PT.Faminglevto Bakti Abadi akan dilakukan di Daratan
dan di Pantai
• Cadangan, Produksi dan Umur Tambang.
Hasil eksplorasi pasir Besi KW.SL.08 Des.036 PT.Faminglevto Bakti Abadi
didapatkan cadangan sebanyak 2.856.000 ton yang terbesar di pantai sebanyak
1.530.00 ton (300.000 M³)dan didaratan sebanyak 1.326.00 ton (260.000 M³).
Senyawa besi yang terkandung dalam pasir besi didominasi senyawa Magnetit
(Fe2O4) dengan hasil uji 86,93% wt.
Produksi bahan baku pasir besi PT.Faminglevto Bakti Abadi direncakan
sebanyak 480.000 ton – 960.000 ton pertahun. Umur tambang diprakirakan :
2.856.000 ton = 2,9 tahun sampai 5,9 tahun
480.000 ton atau 960.000 ton
• Usulan wilayah eksploitasi pasir Besi (izin Usaha Operasi dan Produksi)
PT.Faminglevto Bakti Abadi adalah seluas 168 hektar. Wilayah ini memiliki
garis pantai 2400 meter, lebar kearah daratan 350 meter dan kearah laut 350
meter dari garis pantai (total 700 meter). Sampai bulan mei 2010, luas lahan
daratan yang dibebaskan perusahaan lebih kurang 8 Hektar yang terdiri atas
tanah milik Tajuddin, Tugino dan Kasdi. Lahan ini terletak di lingkungan muara
sungai Air Buluan. Direncakan lahan ini diperuntukan sebagai lokasi Base-
Camp, Kantor, Processing Plan, timbangan, Workshop, Stockpile Pasir Besi,
Stockpile Bahan baku Pasir dan Kolam limbah seluas lebih kurang 2 Ha – 4 ha.
Sisa lahan akan digunakan Areal Tambang daratan.
• Hasil Notulen Pembahasan UKL-UPL PT.Faminglevto Bakti Abadi Selasa,25 Mei
2010 :
4. MONEV KOMISI PEMBERATANTASAN KORUPSI (KPK) 20 APRIL 2015:
• Berdasarkan Hasil Monitoring dan Evalasi KPK Tahun 2015 menyebutkan Bahwa
PT.Faminglevto Bakti Abadi Masuk dalam daftar Izin Usaha Pertambangan (IUP)
yang Terindikasi dalam kawasan Hutan Konservasi seluas 37.364 Ha
5. PEGUMUMAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR:1343.Pm/04/DJB/2016 TENTANG PENETAPAN IUP CLEAR AND CLEAN
KE-SEMBILAN BELAS DAN DAFTAR IUP YANG DICABUT OLEH
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA.
• Penetapan IUP clear And Clean (C&C) Ke-Sembilan Belas dan Daftar IUP Yang
dicabut Oleh Gubernur/Bupati/Walikota sebagaima yang telah memenuhi
ketentuan sebagaiaman yang diatur dalam peraturan Menteri ESDM Nomor 43
tahun 2015 (Permen ESDM No.43/2015) jo. Peraturan Menteri ESDM Nomor 02
tahun 2013 sebagai pelaksanaan dari Undang-undang 4 Tahun 2009, dengan
persyaratan IUP yang memenuhi Kriteria sebagai Berikut :
1) Administrasi
2) Kewilayahan
3) Teknis dan Lingkungan
4) Finansial
• Dari seluruh Rekomendasi Gubernur/Pejabat yang diberi kewenangan, yang
memenuhi Persyaratan sesuai dengan Permen ESDMN No 43/2015
Berjumlah 65 IUP, Sedangkan yang belum atau Tidak memenuhi Persyaratan
sesuai Permen ESDM No 43/2015 Berjumlah 458 IUP. Seluruh Rekomendasi
Kepala Dinas Sejumlah 405 IUP Belum dapat dinyatakan C&C karena Belum Atau
Tidak Memenuhi Persyaratan Sesuai Permen ESDM Nomor 43/2015.
• Lampiran Daftar Iup Yang Dicabut Oleh Gubernur/Bupati/Waliota Berdasarkan
Pengumuman Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral
Nomor:1343.Pm/04/Djb/2016
6. LOKASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN BERADA DALAM KAWASAN CAGAR
ALAM PASAR SELUMA
• Dari pengecekan koordinat, lokasi tambang pasir besi PT Faminglevto Bakti
Abadi diketahui masuk hamparan cagar alam. Hasil temuan Tim BKSDA Seksi
Konservasi Wilayah II Seluma, Rabu (10/11) yang dimuat dalam salah satu
Media lokal. dan hasil ground cheek Lapangan yang dilakukan Walhi bengkulu
juga mendapatkan wilayah izin IUP PT.Faminglevto Bakti Abadi berada di
kawasan Cagar Alam Desa Pasar Seluma.
• Pada tanggal 17 Desember 2021 Walhi Bengkulu berkirim Surat kepada Balai
Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XX Bandar Lampung, untuk meminta Data
dan Informasi terkait Lokasi Izin Usaha Pertambangan PT.faminglevto Bakti
Abadi.
7. Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XX Bandar Lampung Melalui Surat
Nomor :S.354/BPKH.XX/PKH.3.2/12/2020 menyampaikan Surat dan Peta Hasil
Telaah Fungsi dan Status Kawasan Hutan Cagar Alam Pasar Seluma Terhadap Izin
Usaha Pertambangan a.n PT.faminglevto Bakti Abadi Di kabupaten Seluma kepada
Walhi Bengkulu yang mana menerangkan Bahwa PT.Faminglevto Bakti Abadi
berada dalam Cagar Alam Pasar Seluma Seluas ± 4,80 Ha.
8. WILAYAH PESISIR KABUPATEN SELUMA BERADA DI ZONA MERAH RAWAN
BENCANA TSUNAMI.
• Kabupaten Seluma terdapat beberapa kawasan rawan bencana, oleh karena itu
penanganan rencana mitigasi bencana dan Perlindungan wilayah Sempandan
Pantai harus tetap dijaga agar tindak terjadinya kerusakan yang akan
memperparah. Laten gempa diwilayah kabupaten seluma berasal dari gempa
tektonik dan gempa vulkanik degan potensi gempa (episentrum) berada diluar
kabupaten seluma. Gempa tektonik yang akan terjadi akan berdampak didaratan
dan didasar laut, dampak didaratan berupa guncangan gempa yang dapat
merusak infrastruktur,pemukiman dan bentangan lahan lainnya, Sementara
dampak lautan akan berpeluang menimbulkan gelombang pasang dan Tsunami.
TEMUAN LAPANGAN
1. 06 Juni 2022 Masyarakat pasar seluma bersama walhi mendatangi kantor DLHK
Provinsi Bengkulu dan Kantor Inspektur Tambang Kementerian ESDM di
Provinsi Bengkulu, dalam pertemuan di DLHK Prov. Bengkulu juga turut hadir
Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas DLHK Prov. Bengkulu dan
Perwakilan dari Dinas ESDM Prov. Bengkulu. Pihak DLHK menyampaikan
bahwasannya PT. Faming Levto Bhakti Abadi saat ini sedang mengurus perizinan
lingkungan di kementerian LHK.
2. 23-24 Juni 2022 Mahasiswa Bem FH Unib, Walhi Bengkulu serta masyarakat
desa pasar seluma meninjau lokasi pertambangan PT. Faming Levto Bhakti
Abadi. Dalam peninjauan tersebut ditemukan adanya tumpukan pasir besi dan
pasir pantai di area pertambangan, di area tambang juga ditemukan beberapa
alat berat serta ada banyak lobang-lobang bekas galian baru di lokasi tersebut.
Hal itu juga diketahui oleh Aparat Kepolisian Polsek Seluma yang pada saat itu
berada di lokasi berjumlah 4 orang, salah satu oknum yang mengaku sebagai
kapolsek menyampaikan bahwasannya mereka diperintahkan oleh atasan dalam
hal ini Polres Seluma untuk menjaga wilayah pertambangan tersebut. Ketika
ditanya surat perintah tugas, mereka tidak bisa menunjukkannya kepada Walhi,
Bem FH Unib dan Masyarakat.
C. Dampak Aktifitas
Objek Dampak
Nelayan Para nelayan lokal yang mencari ikan di pesisir
pantai seluma akan kehilangan mata pencaharian
akibat dari aktivitas tambang yang akan
menambang di pesisir pantai seluma. Wilayah ini
memiliki garis pantai 2400 meter, lebar kearah
daratan 350 meter dan kearah laut 350 meter dari
garis pantai (total 700 meter).
Pencari Remis Aktifitas operasi tambang pasir besi akan
menghilangkan mata pencaharian masyarakat desa
pasar seluma yang sebagian besar adalah pencari
remis.
Konflik Sosial Pihak perusahaan mempekerjakan beberapa
masyarakat desa pasar seluma, sehingga
masyarakat yang bekerja di desa pasar seluma
menjadi berpihak kepada perusahaan PT. FBA, hal
ini menjadi pemicu konflik antara masyarakat yang
menolak dan yang bekerja di tambang.
Bahkan konflik sosial pun sudah terjadi sejak
pertama perusahaan masuk (2010).
Bentuk konflik yang terjadi seperti adanya
masyarakat yang menolak tambang mengontrak
rumah masyarakat pro tambang, masyarakat
penolak tambang di usir dari rumah kontrakannya.
Kawasan Lindung Kawasan pesisir kabupaten seluma berada di zona
merah rawan bencana tsunami, hal itu ditandai
dengan adanya shalter tsunami di desa rawa indah.
Disepanjang pesisir barat pantai seluma terdapat
hutan pantai yang selama ini menjadi sabuk hijau
kawasan pantai, hutan pantai ini dihuni oleh
beberapa fauna seperti kera, burung dll, selain itu
hutan pantai juga menjadi instrumen penting untuk
mengurangi resiko bencana tsunami maupun
abrasi. Jika perusahaan PT. FBA beroperasi, maka
hutan pantai seluma, khususnya di desa pasar
seluma akan hilang, hal ini sudah terbukti dengan
adanya aktifitas pertambangan di wilayah base
camp PT. FBA.