1.1. Pendahuluan
Bahasa pemrograman computer terdiri atas dua bagian, yaitu bahasa
pemrograman tingkat tinggi (high level language) dan bahasa
pemrograman tingkat rendah (low level language). Penggolongan ini
didasarkan pada kemudahan untuk mempelajari bahasa pemrograman
komputer tersebut dan kecepatan eksekusinya.
Makin tinggi tingkat suatu bahasa pemrograman komputer, maka
bahasa pemrograman komputer tersebut akan makin mudah
dipelajari. Dan sebaliknya, makin rendah tingkat suatu bahasa
pemrograman komputer, maka makin tinggi kecepatan eksekusinya.
Bahasa pemrograman C++ adalah salah satu bahasa pemrograman
komputer tingkat tinggi. Bahasa pemrograman C++ lebih banyak
digunakan daripada bahasa pemrograman lainnya, karena memiliki
kecepatan eksekusi yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan
bahasa pemrograman komputer tingkat tinggi lainnya.
Bahasa pemrograman C++ memiliki keunikan tersendiri dari bahasa
pemrograman komputer yang lain, yaitu bersifat case sensitive
(membedakan antara huruf kecil dan huruf kapital), dimana hampir
semua perintah dalam bahasa pemrograman C++ menggunakan huruf
kecil.
Contoh:
1 //preprocessor directive
2 #include <stdio.h> //file header
3
4 //deklarasi global
5 int TES = 1000;
6
7 //fungsi utama
8 int main()
9 {
10 printf("Nilai TES= %d", TES);
11 return 0;
12 }
2
3. Kembalikan header.
4. Pindahkan deklarasi global ke bagian paling akhir dari program dan
jalankan program.
5. Kembalikan baris deklarasi global ke tempat semula.
6. Hapus kata int pada fungsi utama dan jalankan program.
pernyataan;
Variabel pada bahasa C++ adalah bagian dari memori yang hanya
dapat menampung satu data/informasi pada satu waktu, dimana
data/informasi tersebut dapat berubah setelah dideklarasikan selama
pengeksekusian program. Variabel dilambangkan dengan simbol yang
didefinisikan oleh pemrogram dan variabel harus dideklarasikan
terlebih dahulu sebelum dapat digunakan. Pendeklarasian variabel
pada bahasa C++ adalah sebagai berikut,
3
tipe_data nama_variabel;
tipe_data nama_variabel=nilai_awal;
const tipe_data
4
1.2.3 Pemodifikasian tipe data unsigned dan signed
Untuk pemodifikasian tipe unsigned diterapkan pada data bertipe
bilangan bulat (char, short, int dan long). Variable yang ditambahi
unsigned akan menyebabkan nilai yang terkandung didalamnya selalu
bernilai positif, sehingga jangkauannya akan berubah.
Untuk pemodifikasian tipe signed merupakan default dari tipe data
dasar, yang menyatakan data bernilai positif maupun negative.
Pemodifikasian tipe data dapat dilihat pada tabel 1.2
Tabel 2. Tipe-tipe data pemodifikasian pada bahasa C++
1. char / signed char
2. unsigned char
3. int / signed int
4. short int / signed short int
5. unsigned int
6. long int / signed long int
7. unsigned long int
Untuk mendefinisikan suatu tipe data baru selain tipe-tipe data standar
pada bahasa C++ digunakan perintah berikut:
Contoh program:
1 //contoh penugasan dan penggunaan tipe data
2 #include <iostream.h>
3 //deklarasi global
4 void main()
5 {
6 int x; // signed int //deklarasi variable local
7 unsigned int y;
8
9 x = -1;
10 cout << “x = ” << x << ‘\n’;
11 y = -1;
12 cout << “y = ” << y << ‘\n’;
13 }
5
1.2.3 Prosedur Praktikum
1. Salinlah program diatas.
2. Lalu jalankan program diatas pelajari hasilnya.
3. Lalu gantilah tipe data x dengan tipe data char
4. Lalu gantilah tipe data y dengan tipe data unsigned char
5. Apabila terjadi kesalahan perbaikilah nilai variabel sampai benar.
6. Lalu gantilah tipe data x dengan tipe data long int.
7. Lalu gantilah tipe data y dengan tipe data unsigned long int.
8. Apabila terjadi kesalahan perbaikilah dengan mengganti nilai
variabel sampai benar.
6
Yang dimaksud dengan string format pada fungsi scanf dan printf
merupakan string karakter yang terdiri atas 3 jenis yaitu:
1) Karakter whitespace yang merupakan blank, tab(\t) dan baris
baru(\n)
2) Karakter selain whitespace yang merupakan ASCII selain tanda %
3) Format spesifik yang diawali dengan % memiliki format sebagai
berikut:
%[width] tipekarakter
7
1.3.3 Prosedur Praktikum
1. Salinlah program contoh pertama dan kedua
2. Apabila ada kesalahan perbaikilah sampai tidak ada error.
3. Gantilah inputan untuk kedua contoh program dengan angka
0,8888
4. Perbaikilah hingga output kedua contoh program sama dengan nilai
inputnya.
5. Lakukan prosedur 3 dan 4 tetapi nilai input diganti dengan angka -
125000
8
Bab II
Operator dan Seleksi
2.
2.1. Operator
2.1.1. Tujuan Praktikum
a. Memahami penggunaan operator unary dan binary pada C++
b. Memahami prioritas dan urutan pengeksekusian operator pada C+
+
b. Operator Penugasan
9
Operator penugasan yang berupa symbol sama dengan ( = ) berfungsi
untuk memberikan suatu nilai ke suatu variable.
10
e. Operator Relasi
Operator relasi digunakan untuk membandingkan dua buah operand
atau variable. Operator yang digunakan:
> lebih dari
>= lebih dari atau sama dengan
!= tidak sama dengan
< kurang dari
== sama dengan
<= kurang dari atau sama dengan
Contoh program
f. Operator Logika
Operator logika digunakan untuk menghubungkan dua buah operand
menjadi sebuah ungkapan kondisi. Operator yang digunakan: &&
(and), ||(or), !(not).
Contoh program
g. Operator Kondisi
11
Operator kondisi digunakan untuk mendapatkan sebuah nilai dari dua
buah kemungkinan, berdasarkan suatu kondisi. Biasanya
menggunakan pernyataan berkondisi if.
Bentuk umumnya :
12
Contoh program
13
2.2. Seleksi Kondisi
2.2.1. Tujuan Praktikum
Memahami penggunaan penyeleksi kondisi yang ada di dalam bahasa
pemrograman C++
if (kondisi) pernyataan;
if (kondisi) pernyataan1;
else pernyataan2;
14
c. Pernyataan if-else if-else
Pernyataan if mempunyai format sebagai berikut:
if (kondisi) pernyataan1;
else if pernyataan2;
else pernyataan3;
d. Pernyataan if-else if
Pernyataan if mempunyai format sebagai berikut:
if (kondisi) pernyataan1;
else if pernyataan2;
e. Pernyataan switch
Jika dalam program, dibutuhkan penyeleksi kondisi dengan banyak
alternative (lebih dari dua), biasanya digunakan pernyataan switch.
Pernyataan switch mempunyai format sebagai berikut:
switch (variabel)
{
case nilai1_variabel : pernyataan_1;break;
case nilai2_variabel : pernyataan_2;break;
.
.
default : pernyataan_n; break;
15
3. Lakukan modifikasi lagi untuk contoh program 1 dengan kondisi
jika nilai diatas 60 dinyatakan lulus, jika nilainya lebih kecil dari 40
dinyatakan gagal. Nilai antara 40 dan 60 maka harus mengikuti
ujian ulang.
Contoh program 2
16
Bab III
Perulangan
3.
3.
3.1.
3.2.
3.3. Perulangan (Looping)
3.1.1. Tujuan Praktikum
17
Memahami penggunaan jenis perulangan terstruktur yang ada pada
bahasa pemrograman C++.
Keterangan:
Ungkapan1 : nilai awal suatu perulangan iterasi
18
Ungkapan2 : kondisi yang menjadi syarat agar perulangan atau iterasi
tetap berlangsung
Ungkapan3 : umumnya kontrol perulangan atau iterasi
19
c. Perulangan while
Perulangan dengan while merupakan perulangan yang memerlukan
dan menggunakan syarat awal. Berikut ini adalah deklarasi perulangan
while.
while (kondisi)
Pernyataan;
20
Bagian pernyataan juga dapat berupa pernyataan majemuk, bentuk
deklarasinya adalah sebagai berikut:
while (kondisi)
{
Pernyataan_1;
Pernyataan_2;
. . .
Pernyataan_n;
}
Contoh program:
Luarannya adalah:
21
d. Perulangan do. . . while
Pada perulangan dengan do…while memerlukan suatu syarat tertentu
agar bagian pernyataan terus dieksekusi yaitu syarat akhir.
Deklarasinya:
do
{
Pernyataan_1;
Pernyataan_2;
. . .
Pernyataan_n;
} o
while (kondisi);
22
Bab IV
Array
4.
4.
4.1. Array
4.1.1. Tujuan Praktikum
Memahami penggunaan array dalam C++
17 21 33 1 48 0 2 16 72 9
Bentuk umum:
Contoh:
int Bola [10] = { 17, 21, 33, dst};
unsigned int TinggiBadan [100];//deklarasi array
bool Hadir [5] = {true, true, false, false};//pemberian
nilai array pada inisialisasi
23
nilai awal, nilai-nilai awal dituliskan dalam inisialisasi. Jika inisialisasi
kurang dari jumlah elemen array, sisanya akan diinisialisasikan dengan
nol. Elemen array diakses dengan menyebutkan indeks posisi elemen
tersebut dalam array. Elemen pertama array memiliki indeks 0.
Contoh program 1:
24
int Matriks[4][9]
Bentuk umum
Contoh:
Contoh program 2:
Luaran yang diinginkan adalah
Jurusan 1992 1993 1994 1995
1. Teknik Informatika 35 45 80 120
2. Manajemen Informatika 100 110 70 101
3. Teknik Komputer 10 15 20 17
Programnya adalah:
25
4.1.3. Prosedur Praktikum
1. Salinlah program 1
2. Pada program 1 pengisian array melalui inisialisasi, buatlah
program seperti program 1 tetapi pengisian array melalui fungsi
utama/pengesetan array.
26
3. Buatlah program menggunakan for yang menghasilkan luaran:
A[1, 1] = 1
A[1, 2] = 2
A[2, 1] = 3
A[2, 2] = 4
B[1, 1] = 5
B[1, 2] = 6
B[2, 1] = 7
B[2, 2] = 8
27
Bab V
Fungsi
5.
5.
5.1. Tujuan Praktikum
Memahami jenis dan penggunaan array yang ada pada bahasa
pemrograman C++.
tipedata namaFungsi
Contoh
int jumlahIsi()
double random()
void clear()
28
Blok fungsi tanpa parameter
tipedata namaFungsi ()
{
...
}
Contoh program 1:
Percobaan I
29
Penulisan header fungsi dengan parameter hampir sama dengan fungsi
tanpa parameter, yaitu diawali dengan tipe data, lalu nama fungsi, dan
diikuti dengan parameter-parameter (yang berada di dalam tanda
kurung) yang masing-masing dipisahkan dengan koma beserta dengan
tipenya.
Bentuk Umum
Contoh
Contoh program 2
30
Percobaan II
31
Menghitung Luas Lingkaran
Masukkan phi = 3.14
Masukkan jari-jari lingkaran = 10
Luas lingkaran = 314
Dan
pilihan Anda = 2
Menghitung Volume Tabung
Masukkan phi = 3.14
Masukkan jari-jari tabung = 10
Masukkan tinggi tabung = 10
Volume Tabung = 3140
32
BAB VI
STRUKTUR
6.
6.
6.1. Tujuan Praktikum
Memahami penggunaan struktur atau record yang ada pada bahasa
pemrograman C++.
33
Bentuk Umum:
struct namaStruct
{
tipeData1 Field1;
tipeData2 Field2;
. . .
tipeDataN FieldN;
};
Contoh:
struct Mahasiswa
{
char NIM[10];
char Nama[20];
char Alamat[10];
float IPK;
};
Contoh program
34
Luaran:
35
6.1.
6.2. Prosedur Praktikum
1. Modifikasilah contoh program diatas sehingga memberikan luaran
sebagai berikut:
36
Bab VII
String dan Karakter
7.
7.1. Tujuan Praktikum
Memahami penggunaan string dan character dalam C++, serta
mengetahui penggunaan fungsi-fungsi untuk manipulasi string.
a. Inisialisasi String
37
Sama halnya seperti array-array sebelumnya, inisialisasi pada string
sebagai berikut:
mystring[0] = 'H';
mystring[1] = 'e';
mystring[2] = 'l';
mystring[3] = 'l';
mystring[4] = 'o';
mystring[5] = '\0';
38
Contoh program 1:
Contoh program 2:
Metode lain yang dapat digunakan untuk inisialisasi nilai yaitu input
stream (cin). Dalam kasus ini, nilai string ditentukan oleh user saat
39
eksekusi program. Ketika menggunakan cin, biasanya digunakan
metode getline.
Pemanggilannya sebagai berikut:
Luaran program:
40
Tidak diperkenankan untuk memberikan ukuran buffer. Akan
menyebabkan program tidak stabil jika user meng-input lebih besar
dari kapasitas array yang ada.
2. strlen
Merupakan fungsi manipulasi string yang digunakan untuk menghitung
panjang string. Sehingga fungsi ini memberikan nilai balik panjang
string.
Sintaks:
size_t strlen (const char* string);
Panjang = strlen(bunga);
3. strcat
Merupakan fungsi yang digunakan untuk menggabungkan string.
Fungsi ini memberikan nilai balik string yang sudah digabung.
Sintaks:
strcat(str1, str2)
strcat(“aku”, “belajar”)
4. strcmp
Merupakan fungsi yang digunakan untuk membandingkan dua buah
string yaitu string1 dan string2.
Sintaks:
int strcmp (const char* string1, const char* string2);
41
Contoh:
strcmp (str1, str2)
strcmp(“aku”, “aku”)= 0
5. strrev
Merupakan string yang digunakan untuk membalik string.
Contoh:
strrev(str);
42
43
Daftar Pustaka
44