Jurnal Review Pengelolaan Wilayah Pantai
Jurnal Review Pengelolaan Wilayah Pantai
Ni Nyoman Pujianiki, I Gusti Ngurah Putra Dirgayusa, dan I Made Rai Januatmika
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Udayana
Email: pujianiki@civil.unud.ac.id
Abstrak : Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pulau kecil diatur dalam UU Nomor 27 Tahun
2007 yang selanjutnya diganti dengan UU Nomor 1 Tahun 2014 menyebutkan bahwa pengelolaan
wilayah pesisir adalah suatu proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian
sumber daya pesisir dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dilakukan oleh
Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Pantai Pandawa merupakan salah satu pusat wisata pantai di
Bali yang mengalami kemajuan sangat pesat dalam waktu singkat dibandingan dengan wisata
pantai lainnya yang sudah lama terkenal, terbukti dari kunjungan dan pendapatan setiap tahunnya.
Peningkatan tersebut didukung oleh pengelolaan pesisir yang berbasis masyarakat. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengkaji pengelolaan wilayah pesisir yang berbasis masyarakat yang
diterapkan di Pantai Pandawa. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan 30 orang responden terdiri dari pengelola dan pelaku usaha di Pantai Pandawa yang
dipilih dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan
survei menggunakan kuesioner terbuka serta wawancara. Hasil pengumpulan data menunjukkan
bahwa pengelolaan wilayah pesisir di Pantai Pandawa terdiri dari Perencanaan wilayah pesisir
yang terprogram melalui perencanaan jangka panjang dan perencanaan jangka pendek.
Pemanfataan wilayah pesisir sebagai daerah konservasi, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan
pengembangan, budi daya laut dan pariwisata. Sedangkan pengawasan dan pengendalian wilayah
pesisir di Pantai Pandawa menggunakan sistem pengawasan dan pengendalian berbasis Desa Adat
dengan memberdayakan masyarakat Desa Kutuh sebagai pengawas, serta kelembagaan Desa Adat
sebagai koordinatornya.
Abstract : Management of coastal areas and small islands is regulated in Law Number 27 Year
2007 which is subsequently replaced by Law Number 1 Year 2014 which states that coastal area
management is a process of planning, utilization, supervision and control of coastal resources with
the aim of improving the welfare of the community carried out by the Government and Local
Government. Pandawa Beach is one of the beach tourism in Bali that has progressed very rapidly
in a short time compared to other beach tourism that have long been famous, as evidenced by visits
and income every year. The increase has been supported by community-based coastal
management. The purpose of this study is to review the community-based management of coastal
areas that are implemented in Pandawa Beach. The descriptive qualitative method was used in this
study by using 30 respondents consisting of managers and business actors in Pandawa Beach who
were selected based on purposive sampling method. Data collection was conducted by observation
and survey using open questionnaires and interviews. The results of data collection indicated that
the management of coastal areas in Pandawa Beach consists of planned coastal areas through
long-term planning and short-term planning. The coastal areas is utilized as conservation areas,
education and training, research and development, marine cultivation and tourism. Whereas the
supervision of the coastal area in Pandawa Beach uses a village-based surveillance system that
empowers the people of the village of Kutuh as a supervisor and the institution of the customary
village as its coordinator. The control of the coastal area in Pandawa Beach uses an indigenous
community-based control system that has been managed by the Kutuh Customary Village.
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 10
Pengelolaan Wilayah Pesisir Di Pantai Pandawa………………………………………………………...Pujianiki, Dirgayusa, Januatmika
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 11
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL · A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING· Vol. 24 No. 1 Januari 2020
E-ISSN: 2541-5484
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 12
Pengelolaan Wilayah Pesisir Di Pantai Pandawa………………………………………………………...Pujianiki, Dirgayusa, Januatmika
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 13
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL · A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING· Vol. 24 No. 1 Januari 2020
E-ISSN: 2541-5484
Manajer, Penyarikan atau Kepala Tata Usaha, Unit pengelolaan kawasan wisata Pantai
dan Petengen atau Bendahara dan dibantu oleh Pandawa memiliki struktur organisasi yang
kepala devisi atau kepala bagian. Saat ini ditunjukan pada Gambar 1 sebagai berikut:
komposisi Maha Panureksa Utama atau Dewan
Komisaris BUMDA. Maha Manggala Utama
atau Direktur Utama dijabat Bendesa Adat
Kutuh. BUMDA Desa Adat Kutuh telah
membawahi 9 (Sembilan) unit yaitu delapan
unit usaha berorientasi keuntungan dan 1
(satu) unit berorientasi layanan, yaitu:
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 14
Pengelolaan Wilayah Pesisir Di Pantai Pandawa………………………………………………………...Pujianiki, Dirgayusa, Januatmika
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 15
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL · A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING· Vol. 24 No. 1 Januari 2020
E-ISSN: 2541-5484
Manajemen Unit Usaha Pantai Pandawa. rumput laut. Untuk daerah pariwisata
Evaluasi dari pengendalian pelaksanaan Pantai Pandawa sudah dibilang sebagai
perencanaan di Pantai Pandawa dilakukan objek wisata bahari yang mendunia karena
setiap harinya, untuk evaluasi menyeluruh banyaknya kunjungan wisatawan dari
dilakukan setiap bulannya, adapun yang mancanegara.
bersifat periodik maupun yang bersifat urgent 3. Pengawasan wilayah pesisir di Pantai
(dadakan) serta adanya evaluasi tahunan untuk Pandawa adalah pengawasan dengan
seluruh unit BUMDA (studi banding). Kalau sistem pengawasan berbasis Desa Adat
evaluasi bulanan hanya dilakukan oleh yang memberdayakan masyarakat Desa
Direktur BUMDA, Badan Pengawas dan Kutuh sebagai pengawas dan kelembagaan
Badan Pembina secara intern. Evaluasi Desa Adat sebagai koordinatornya. Untuk
dirangkum dan dilaporkan ke Direktur Utama pengawasan secara umum dilakukan oleh
BUMDA dan disampaikan dirapat umum kelembagaan Dinas dan Adat.
BUMDA. Dampak terhadap pelestarian 4. Pengendalian wilayah pesisir di Pantai
lingkungan dalam pengelolaan wilayah pesisir Pandawa menggunakan sistem
di Pantai Pandawa adalah sudah dilakukannya pengendalian berbasis masyarakat adat
pelestarian biota laut dan penghijauan disekitar yang sudah dimanajemenkan oleh Desa
area pantai serta dilarang menggunakan mesin Adat Kutuh. Pengendalian dilakukan oleh
untuk aktivitas di air. Dampak positif dalam Desa Adat dengan membentuk BUMDA.
perekonomian masyarakat pengelolaan
wilayah pesisir Pantai Pandawa yaitu Saran
masyarakat Desa Kutuh dapat kesempatan Berdasarkan hasil pembahasan dan
untuk berwirausaha di Pantai Pandawa. simpulan beberapa saran dapat diberikan
Adapun program evaluasi dalam sebagai berikut :
pengendalian pelaksanaan di Pantai Pandawa 1. Manajemen pengelolaan Pantai Pandawa
yang sudah terkendali dilakukan oleh masih perlu ditingkatkan untuk pelaku
manajemen dengan penyusunan program usaha dalam melakukan usahanya dan dari
setiap 1 tahun. Dalam penyusunan program segi administrasi manajemen Pantai
tersebut konsultasi publik dilakukan untuk Pandawa masih kurang dan perlu di
memajukan Pantai Pandawa dengan cara tingkatkan dengan dilakukannya
promosi langsung atau mengedarkan browser pembinaan secara menyeluruh dan
dan memperkenalkan Pantai Pandawa ke terpusat.
masyarakat luas (mancanegara). Promosi bisa 2. Dalam pengolahan sampah diperlukannya
juga dilakukan dengan melakukan konsultasi tim khusus untuk mengolah sampah
ke guide dan tour leader serta ke para pelaku menjadi bahan layak pakai seperti sampah
wisata yang ada di Pantai Pandawa. batok kelapa bisa dijadikan souvenir dan
langsung dijual di wilayah Pantai
Pandawa.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan DAFTAR PUSTAKA
Pengelolaan wilayah pesisir di Pantai Ahad, 2015. Pantai Pandawa. 18 Januari
Pandawa menggunakan pengelolaan berbasis 2015.
masyarakat. Pengelolaan wilayah pesisir di Desa Adat Kutuh, 2016. Laporan Pertanggung
Pantai Pandawa terdiri dari beberapa bagian Jawaban Bhaga Utsaha Manunggal
yaitu: Desa Adat (BUMDA) Tahun
1. Perencanaan yang terprogram meliputi Operasional 2016. Desa Adat Kutuh.
perencanaan jangka panjang dan Maha Manggala Utama, Bhaga Utsaha
perencanaan jangka pendek. Masih ada Manunggal Desa Adat (BUMDA).
kendala pada pendanaan, sarana dan Desa Adat Kutuh, 2016. Rencana Kerja Pantai
prasarana. Pandawa 2016. Manajemen Pantai
2. Pemanfataan wilayah pesisir di Pantai Pandawa.
Pandawa adalah sebagai daerah Desa Adat Kutuh, 2014. Tentang Pembentukan
konservasi, pendidikan dan pelatihan. Bhaga Utsaha Manunggal Desa Adat
Pantai Pandawa juga memiliki budidaya (BUMDA), Prarem Desa Adat Kutuh,
laut seperti budidaya terumbu karang dan Nomor 1 Tahun 2014.
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 16
Pengelolaan Wilayah Pesisir Di Pantai Pandawa………………………………………………………...Pujianiki, Dirgayusa, Januatmika
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 17