Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ESSAY 2

HSE DAN 5R

PESERTA MAGANG
Magang dan Studi Independen Bersertifikat Angkatan 3

Disusun oleh,
Bayu Ardiansyah
President University
PT. Dharma Precision Parts – Engineering
HSE DAN 5R

HSE merupakan sebuah metodologi untuk mempelajari dan menerapkan aspek-aspek praktis
dalam melindungi lingkungan dan menjaga kesehatan serta keselamatan di tempat kerja.
HSE adalah sebuah sistem yang wajib dimiliki oleh semua perusahaan untuk memastikan
kegiatan operasional yang mereka lakukan tidak merugikan oleh siapa pun. HSE dikenal juga
dengan nama K3 yakni Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Lingkungan. Ini adalah
kondisi kerja yang sehat dan aman, tidak hanya bagi para pekerjanya, tapi juga masyarakat
dan lingkungan yang ada di sekitar area kerja tersebut. Bagi sebuah perusahaan dan para
karyawannya, adanya HSE dapat mencegah kecelakaan yang menyebabkan cedera fisik,
mencegah penurunan atau hilangnya pendapatan, menghindari tuntutan hukum. Dari sudut
pandang keselamatan, HSE melibatkan penciptaan upaya dan prosedur yang terorganisir
untuk mengidentifikasi bahaya yang mungkin muncul di tempat kerja. Ini bisa meminimalisir
risiko kecelakaan atau paparan zat berbahaya selama proses operasional perusahaan.
Kesehatan kerja yang baik diwujudkan dengan proses, praktik kerja dan aktivitas sistemik
yang aman, berkualitas dan ramah lingkungan. Tujuannya adalah untuk mencegah atau
mengurangi risiko berbahaya bagi para pekerja internal perusahaan dan orang-orang atau
masyarakat yang ada di sekitar. Penerapan HSE yang baik dilakukan dengan menciptakan
pendekatan sistematis untuk mematuhi peraturan lingkungan yang ada. Misalnya saja tentang
aturan pengelolaan limbah yang benar sehingga emisinya tidak merusak lingkungan sekitar
dan menimbulkan efek yang merugikan. Karena HSE adalah bagian yang sangat penting bagi
perusahaan, pelaksanaannya harus selalu dipantai dan dievaluasi dari waktu ke waktu.
Perusahaan juga harus secara aktif memberikan sosialisasi kepada karyawan untuk
memupuk budaya HSE. Dukungan berupa sumber daya yang mumpuni dalam penerapan
HSE juga harus tetap diberikan baik dengan menyediakan perlengkapan kerja yang memadai
dan mengadakan pelatihan keselamatan bagi seluruh karyawan.

Pengertian 5R atau 5S (seiri, seiso, seiton, seiketsu, shitsuke) dalam bahasa Jepang ialah
suatu cara untuk mengatur atau mengelola tempat kerja menjadi tempat kerja yang lebih baik
secara berkelanjutan. Penerapan 5R bertujuan untuk mencapai tingkat efisiensi dan
produktifitas yang tinggi dalam sebuah perusahaan. Prinsip ringkas adalah memisahkan
segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja.
Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, mana yang akan disimpan, serta bagaimana
cara menyimpannya supaya dapat mudah diakses terbukti sangat berguna bagi sekolah.
Prinsip rapi adalah menyimpan barang sesuai dengan tempatnya. Kerapian adalah hal
mengenai sebagaimana cepat kita meletakkan barang dan mendapatkannya kembali pada
saat diperlukan dengan mudah. Prinsip resik adalah membersihkan tempat/lingkungan
sekolah, mesin/peralatan, dan barang-barang agar tidak terdapat debu, kotoran dan bau.
Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap orang mulai dari pimpinan hingga
pelaksana yang ada. Prinsip rajin adalah terciptanya kebiasaan pribadi guru dan karyawan
serta siswa untuk menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. Rajin di lingkungan
sekolah berarti pengembangan kebiasaan positif di lingkungan sekolah. Apa yang sudah baik
harus selalu dalam keadaan prima setiap saat. Prinsip rajin di lingkungan sekolah adalah
“lakukan apa yang harus dilakukan dan jangan melakukan apa yang tidak boleh dilakukan”.
Prinsip rawat adalah mempertahankan hasil yang telah dicapai pada (Ringkas, Rapi, Resik)
sebelumnya dengan membakukannya (Standarisasi). Prinsip ini dapat berjalan apabila
dilaksanakan bersama-sama yang ada di lingkungan sekolah.

MATA KULIAH DAN APA YANG DIPELAJARI

• Semester 1:
o Calculus 1 (Belajar tahapan problem solving menggunakan kalkulus dasar)
o Digital Literacy and Communication for Mechanical Engineers (Belajar mengenai
internet dan bagaimana cara kerjanya)
o Emotional Intelligence for Mechanical Engineers (Belajar mengenai inter dan
intra personal skill)
o Engineering Mechanics: Career Preparation (Belajar menggunakan fisika untuk
menghitung property suatu benda atau struktur)
o Integrative Survival Experience for Mechanical Engineers 1 (Belajar mendesain
berdasarkan kebutuhan pasar menggunakan CAD)
o Statistics, Problem Solving, and Decision Making for Mechanical Engineers
(Belajar mengambil keputusan berdasarkan data)
• Semester 2:
o Calculus 2 (Belajar munggunakan kalkulus tingkat lanjut)
o Coding and Big Data for Mechanical Engineers (Belajar programming dasar
menggunakan python)
o Integrative Survival Experience for Mechanical Engineers 2 (Belajar
menghasilkan uang dengan hobi yang dimiliki)
o Mechanics of Materials and Laboratory (Belajar tentang sifat dan jenis material)
o Psychology and Design Thinking for Mechanical Engineers (Belajar melakukan
inovasi dan prototyping)
• Semester 3:
o StatePro (Belajar tentang kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pancasila,
dan Agama)
• Semester 4:
o Basic Chemistry and Laboratory (Belajar tentang interaksi suatu material
dengan yang lainnya)
o Electrical Power Engineering (Belajar untuk menghitung voltase, kuat arus,
dan hambatan yang ada di sebuah circuit)
o Manufacturing Process: Metrology and Laboratory (Belajar berbagai macam
proses manufaktur)
o Mathematics for Mechanical Engineers 1 (Belajar tahapan problem solving
menggunakan matematika dasar)
o Mechanical Drawing and Computer Aided Design: Laboratory (Belajar cara
menggunakan AutoCAD dan tahapan dari design sampai jadi gambar Teknik)
o Thermodynamics 1 (Belajar tentang power cycle dan efisiensi termal pada
sebuah system)
• Semester 5:
o Design of Machine Element (Belajar perhitungan yang harus dilakukan
sebelum mendesain suatu barang)
o Kinematics and Dynamics of Mechanical System (Belajar tentang pergerakan
yang akan terjadi pada system berdasarkan strukturnya)
o Materials Science: Engineering and Laboratory (Belajar bagaimana cara
mendeteksi kecacatan pada suatu benda hasil manufaktur)
o Mathematics for Mechanical Engineers 2 (Belajar fourier dan laplace transform)
o Mechanical Vibration (Belajar cara menentukan waktu maintenance
berdasarkan vibrasi suatu system)
o Mechatronics (Belajar tentang sensor, signal conditioning, dan bagan control)
o Thermodynamics 2 and Laboratory (Belajar menghitung energy dan exergy
balance pada sebuah pembangkit listrik)
• Semester 6:
o Control System and Instrumentation (Belajar menggunakan sensor pada suatu
system agar menghasilkan output yang diinginkan)
o Fluid Mechanics (Belajar efek fluida pada suatu benda)
o Heat Transfer (Belajar mendesain dinding suatu furnace agar bagian luar
aman dari perpindahan panas yang berlebihan)
o Pre-Internship (Belajar hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum
melaksanakan magang)
TUGAS ESSAY 2

PERUBAHAN BUDAYA KERETA API DI INDONESIA

PESERTA MAGANG
Magang dan Studi Independen Bersertifikat Angkatan 3

Disusun oleh,
Bayu Ardiansyah
President University
PT. Dharma Precision Parts – Engineering
PERUBAHAN BUDAYA KERETA API DI INDONESIA

Berbicara perkeretaapian tidak lepas dari sejarah masa Hindia-Belanda, transportasi barang,
transportasi penumpang, teknologi, dan perubahan kebudayaan. Mungkin lebih dari itu kalau
diperdalam lagi. Kereta api di Nusantara resmi beroperasi pada 1867 antara Stasiun Kemijen
(Semarang) sampai Halte Tanggung. Pengelolanya perusahaan swasta Nederlandsch-
Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Bertahun-tahun kemudian kereta api dikenal
sebagai moda transportasi masal yang murah meriah. Masyarakat sering menggunakan
kereta api untuk jarak dekat hingga jarak jauh. Fisik stasiun, jalur, dan sarana membawa
teknologi transportasi ke babak baru. Nama operator pun beberapa kali berubah, antara lain
Djawatan Kereta Api (DKA), Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA), Perusahaan Jawatan
Kereta Api (PJKA), Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka), PT Kereta Api (PT KA), dan
terakhir PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Masa 1970-an moda transportasi masal kereta api
identik dengan kesan semrawut dan kotor. Kita sering menjumpai kereta api yang penuh
sesak dengan penumpang, ada yang duduk di lantai, berjejal di bordes, bergelantungan di
pinggir gerbong, hingga pintu tidak ditutup dan menaiki atap gerbong kereta. Kondisi semakin
kacau dengan masuknya pengamen, pedagang asongan, penyemir sepatu, pengemis, hingga
copet. Mereka dapat dengan mudah masuk stasiun atau masuk ke dalam gerbong kereta,
karena tidak ada pembatasan orang yang bisa masuk stasiun. Penumpang dapat leluasa
keluar masuk stasiun melalui celah lubang di sekitar stasiun. Ironisnya lagi, penumpang sudah
terbiasa membayar di atas kereta kepada petugas pemeriksa karcis. Tentu di bawah harga
resmi. Hingga 2008 kereta komuter (commuter line) jarak dekat jurusan Bogor – Jakarta
tergolong masih semrawut. Banyak penumpang nekat duduk di atas gerbong, padahal sudah
banyak penumpang yang meninggal karena tersengat listrik. Sebenarnya PT KA telah
berkoordinasi dengan kepolisian untuk menangkap dan menjerat para penumpang nakal
tersebut. Dalam salah satu pasal UU 2007 penumpang yang melanggar bisa dikenai pidana
kurungan tiga bulan atau denda maksimal Rp15 juta. Menurut buku Selayang Pandang
Sejarah Perkeretaapian Indonesia 1867-2014, pada 2013 PT KAI menggunakan sistem
Electronic Ticketing Single Trip dan Multi Trip dengan gerbang elektronik pada seluruh
jaringan/stasiun KRL Commuter Line. Selanjutnya KRL hanya mengenal satu kelas
pelayanan, seluruh armada menggunakan AC, dan berhenti di setiap stasiun. Sejak beberapa
tahun lalu penumpang KRL bisa menggunakan kartu elektronik dari bank mana pun untuk
memasuki stasiun. Bila dulu kereta api Indonesia identik dengan kesan semrawut dan kotor,
kini sudah nyaman dan aman. Dengan demikian menjadi salah satu moda transportasi darat
yang banyak diandalkan oleh masyarakat. Mereka yang pergi pulang naik kereta api ke
tempat kerja menamakan diri roker (rombongan kereta).

Anda mungkin juga menyukai