Hubungan Ilmu Negara Dengan Ilmu Lainnya PDF
Hubungan Ilmu Negara Dengan Ilmu Lainnya PDF
Ilmu Negara
Dosen Pengampu:
Di susun oleh:
Kelas E / semester 2
FAKULTAS SYARI’AH
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
limpahan kesehatan jasmani dan rohani serta Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga
dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah ulumul qur’an dengan judul
"Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Lainnya". yang Insya Allah diselesaikan
dengan baik.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..........................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Negara pada abad ke-20 disusun sebagai ilmu pengetahuan secara
sistematika oleh Gorg Jellinek di Jerman dalam bukunya Allgemeine Staatslehre.
Beliau dijuluki sebagai bapak ilmu negara, untuk mengetahui keadaan negara
pada masa yang silam dan merupakan sandaran bagi penyelidikan tentang
keadaan negara pada masa yang datang. Ilmu negara sudah diajarkan secara
ilmiah, orang masih meragukan, karena sebelumnya belum merupakan suatu ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri dan sifatnya masih discriptief atau mencakup
segala pengetahuan yang berhubungan dengan negara.Persoalan yang menyangkut
dengan agama, politik, kebuadayaan, moral, ekonomi, dsb yang berhubungan
dengan negara dimasukkan dalam pembicaraan ilmu negara.
Hal ini dapat diketahui dari karangan Plto dan Aristoteles dalam bukunya
berjudul politea dan politica yang membicarakan segala “persoalan persoalan”
negara di dalamnya.Jelas bahwa pemisahan akan ilmu pengetahuan menjadi ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri masih belum terasa benar sebagai kebutuhan
pada waktu itu. Akan tetapi dengan makin meluasnya wilayah negara serta makin
banyak jumlah penduduknya yang akan membawa akibat banyaknya kebutuhan-
kebutuhan masyarakat yang memerlukan penyelidikan khusus yang lebih teliti
dalam bidanya masing masing, maka timbulah kebutuhan akan mengadakan
cabang cabang ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.Untuk itu penulis membuat
makalah mengenai hubungan ilmu negara dengan ilmu yang lainnya, guna
pembaca atau orang orang dapat memahami perbedaannya masing masing.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas, beberapa masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini antara lain:
1. Apakah pengertian Ilmu Negara itu?
2. Bagaimana hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu lainnya?
3. Apa hubungannya dengan Ilmu Politik?
4. Apa hubungannya dengan HTN dan HAN?
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu Negara adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki asas asas pokok
dan pengertian pokok tentang negara dan hukum tata negara. Ilmu Negara
merupakan ilmu pengetahuan yang menyelidiki pengertian-pengertian pokok dan
sendi-sendi pokok dari negara yang berlaku untuk setiap negara dan terdapat di
setiap negara. Ilmu negara mencari hakikat wujud, sifat-sifat, ciri-ciri, syarat-
syarat, dan konstruksi-konstruksi dasar dari negara “in abstracto”, sehingga hasil
dari penyelidikan ilmu negara bersifat umum.
1
ilmu pengetahuan khusus lainnya. Sehingga tidak terdapat monopoli obyek oleh
ilmu sosial khusus itu sendiri. Tentu tekanan, intensitas, luas dan sempitnya
lapangan penyelidikan serta peranan personalianya,dapat dibedakan cabang-
cabang ilmu pengetahuan sosial itu satau dengan yang lainnya. Namun demikian,
tidaklah berarti ilmu-ilmu tersaebut selalu terpisah-pisah menjadi bagian yang
terputus-putus dalam kotak-kotak yang terpaku mati, melainkan selalu terdapat
hubungan yang timbal balik dan saling tergantung serta saling
mempergunakanhasil satu sama lain.
Ilmu hukum tata negara dan ilmu hukum administrasi negara mempunyai
hubungan yang erat dengan ilmu negara karena ilmu-ilmu tersebut mempunyai
2
obyek yang sama dengan ilmu negara, yaitu negara. Perbedaannya ilmu hukum
tata Negara dan ilmu hokum administrasi negara memandang negara dari sifatnya
atau pengertiannya yang konkrit. Obyek dari ilmu hukum tata negara dan ilmu
hokum administrasi negara adalah negara yang sudah terikat pada tempat,
keadaan, dan waktu. Jadi telah mempunyai ajektif tertentu,misalnya Negara
republic Indonesia. Kemudian negara dalam pengertiannya yang konkrit itu di
selidiki lebih lanjut mengenai susunannya, alat-alat perlengkapannya, wewenang,
dan kewajibawan alat-alat perlengkapannya. Kedua cabang ilmu pengetahuaan
tersebut adalah hukum positif, dan di dalam sistematika Georg Jellinek, kedua
cabang ilmu tersebut termasuk dalam kategori recbtswissenscbaft.
Antara ilmu hukum tata Negara dan ilmu hukuk administrasi negara
terdapat hubungan yang sangat erat pula. Bahkan di negeri belanda, dua lapangan
hukum tersebut pernah disebut bersama-sama, yaitu staats en administratief
recbt, bahkan selalu di ajarkan oleh seorang guru besar. Meskipun demikian,
tidaklah berarti bahwa kedua cabang imu tersebut adalah sama.
Oppenheimer menyebutkan bahwa peraturan-peraturan hukum tata negara
adalah peraturan mengenai de staat in rust (Negara yang sedang beristirahat, atau
negara dalam keadaan tak bergerak). Sebaliknya, mengenai peraturan-peraturan
hukum administrasi negara adalah peraturan mengenai de staat in beweging atau
negara yang sedang bergerak. Berdasarkan rumusan-rumusan tersebut, maka ilmu
hukum tata negara dan ilmu hukum administrasi Negara sudah jelas lapangan
penyelidikannya hanya terdapat Negara-negara tertentu (hukum positif),
sedangkan ilmi negara tidak mengenai Negara-negara tertentu, melainkan negara-
negara di dunia ini pada umumnya. Dengan demikian, ilmu hukum tata negara
dan ilmu hukum administrasi negara di satu pihak dengan ilmu negara di pihak
lain mempunyai hubungan aling memengaruhi dan saling menjelaskan. Oleh
karena itu, dalam buku-buku tentang ilmu hukum tata negara dan hukum
administrasi negara, hal dari imu negara dapat di pakai sebagai batu loncatan
untuk sampai kepada kedua cabang hukum tersebut. Sebaliknya, buku-buku
tentang ilmu negara, hal-hal mengenai ilmu hukum tata negara dan ilmu hukum
administrasi negara dapat di pakai sebagai contoh dari apa yang diuraiakan di
dalam ilmu negara.
Kranenburg dalam bukunya “ALgemene Staatsleer” menguraiakan bahwa
bagi orang yang mempelajari hukum tata negara positif Negeri belanda,
pengetahuan teori negara umum atau ilmu negara sangat perlu. Akan tetapi,
dengan mengingat tingkat ilmu pengetahuan sekarang ini, serta melihat organisasi
perguruan tinggi hukum yang sekarang ada untuk sebagian besar di tentukan oleh
kebutuhan-kebutauhan peraktik yang segera, maka pengetahuan teoretis untuk
kebanyakan ahli hukum hanya terbatas kepada apa yabg mereka pelajari sebagai
pengantar hukum tata Negara positif. Akan tetapi, hal yang bagi ilmu hukum tata
negara positif merupakan suatu pengantar, satu syarat mutlak untuk pekerjaan
selanjutnya, bagi ilmu negara merupakan tujuan sesungguhnya dari penyelidikan-
penyelidikan yang di lakukannya. Oleh ilmu negara masalah-masalah umum yang
terdapat pada negara organisasinya di jadikan pusat penyelidikannya serta di coba
untuk di pecahkannya.
3
Maka dengan demikian, jelaslah bahwa ilmu negara yang merupakan ilmu
pengetahuan yang menyelidiki pengertian-pengertian pokok dan sendi-sendi
pokok negara dapat memberikan dasar-dasar teoretis yang bersifat umum untuk
hukum tata negara. Oleh karena itu, agar dapat mengerti dengan sebaik-baiknnya
dan sedalam-dalamnya system hukum ketatanegaraan dan administrasi negara
sesuatu negara tertentu, sudah sewajarnyalah kita harus terlebih dahulu memiliki
pengetahuan segala hal ikhwalnya secara umum tentang negara yang di dapat
dalam ilmu Negara.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semuanya memiliki satu objek yang sama, yaitu negara, hanya saja yang
membedakan objeknya jika ilmu negara bersifat universal sedangkan ilmu politik,
htn dan han secara khusus.
5
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ilmu Negara karangan Moh Kusnardi, SH dan Prof. Dr. Bintan R.
Saragih, M.A
http://alakazam123.blogspot.co.id/2013/10/hubungan-ilmu-negara-dengan-ilmu-
lain.html
https://raissadyah.wordpress.com/2015/12/18/ilmu-negara-pengertian-objek-dan-
ruang-lingkup/
http://ekaitusatu.blogspot.co.id/2015/03/ilmu-negara.html