Anda di halaman 1dari 4

PERAN GURU DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA

Oleh :
Saefudin,S.Ag.,MM.Pd
Widyaiswara Ahli Muda BKPSDM Purwakarta

Abstrak

Pendidikan adalah pembentukan karakter. Guru memiliki peran penting dalam


pembentukan karakter dasar siswa sejak dini. Pengetahuan dan pemahaman siswa
terhadap suatu materi, tidak menjadikan siswa cakap dalam kehidupan sehari-hari.
Penguasaan keterampilan dan sikap yang baik, menjadi indikator keberhasilan
sebuah pembelajaran sekaligus kesuksesan tujuan pendidikan.Guru yang berkarakter
baik, memiliki peluang melahirkan siswa yang berkarakter lebih baik. Penguasaan
metode, dan penguasaan substansi materi saja tidak cukup bagi guru.
Menjadi gurunya manusia dan memiliki kasih sayang kepada siswanya serta menjadi
mentor yang beretika, merupkan langkah penting yang harus dimiliki guru untuk
melahirkan siswa yang berkarakter baik.

Kata kunci: karakter, belajar, nilai

PENDAHULUAN adalah memperoleh pemahaman yang baru

Belajar adalah usaha untuk menguasai sesuatu tentang suatu hal. Pemahaman tentang

yang baru. Definisi di atas meniscayakan pengetahuan, keterampilan atau sikap yang

guru mengajar harus dapat memberikan hal baik yang bisa diiimplementasikan siswa

yang baru bagi siswanya. Baik berupa dalam kehidupan sehari-hari.Tapi, kebanyakan

pengetahuan, pengamalaman, nilai atau skill guru masih memahami konsep mendidik

yang baru.Dari berbagai macam teori belajar, sebatas teori.Mereka masih memposisikan

hamper semua sepakat, bahwa hakikat belajar

1
dirinya sebagai orang yang serba tahu, serba diharapkan, yang harusdilakukan guru
bisa dan selalu benar.Sehingga, pembelajaran menurut Ngainun Naim adalah: Pertama, guru
tidak selalu berlangsung menyenangkan, harus memiliki pegangan asasi tentang
menghargai, berkesan dan bukan merupakan mengajar dan dasar-dasar teori
pengalaman yang tidak terlupakan. belajar. Kedua, guru harus dapat
mengembangkan system pengajaran. Ketiga,
PERAN GURU DALAM MEMBENTUK guru harus mampu melakukan proses
KARAKTER SISWA ? pembelajaran yang efektif. Efektifitas adalah

E Mulyasa menulis dibukunya bahwa : Tidak asas yang memungkinkan tercapainya tujuan

semua guru penting, bahkan banyak guru yang secara optimal. Keempat, guru harus mampu

menyesatkan perkembangan dan masa depan melakukan penilaian hasil belajar sebagai

anak bangsa. Ungkapan di atas bisa jadi benar dasar umpan balik bagi seluruh proses yang

adanya. Peran guru dalam membentuk peserta ditempuh (NgainunNaim, 2009:11-12).

didiknya sangatlah penting. Arahan guru Ungkapan yang sering kita dengar: Saya

menjadi petunjuk jalan bagi kegiatan mendengar, saya lupa, saya melihat, saya

siswanya. Sekali saja guru menyampaikan hal memahami, saya melakukan sayabisa.

yang salah pada peserta didiknya, saat itu pula UngkapanConfusius 100 tahun Silam tersebut

telah menyesatkan anak didiknya . Sehingga, meniscayakan kepada kita tentang

seorang guru, sebelum dan selama menjadi bagaimana guru berlaku ketika mengajar.

guru, dia harus memiliki karakter Guru tidak hanya memberikan penjelasan

guru.Ngainun Naim (2009: 6-7) (verbal), tetapi juga mengungkapkannya

mengemukakan tentang karakter yang harus secara visual, dan mengkondisikan siswanya

dimiliki oleh guru, yaitu: guru hendaknya untuk melakukan. Hal tersebut menjadikan

menjadi orang yang memiliki wawasan yang siswa tidak hanya tahu, tetapi juga faham dan

luas, apa yang disampaikan oleh guru harus bisa (Laslie Rae, 2005:xi-xii).

merupakan sesuatu yang benar dan Tahu ,faham dan bisa, ternyata tidak cukup

memberikan manfaat, seorang guru harus menjadi bekal hidup. Guru juga harus

mengedepankan sikap yang obyektif dalam mendidik dan menanamkan nilai moral. Jika

menghadapi setiap permasalahan, seorang guru bermaksud menanamkan nilai moral,

guru hendaknya memiliki dedikasi, motivasi, maka yang harus dilakukan: Pertama, guru

dan loyalitas yang kuat, memiliki kualitas dan menjadi seorang penyayang yang

kepribadian moral, guru harus membentuk efektif. Kedua, guru menjadi seorang model,

watak humanis anak didiknya serta guru juga yaitu orang-orang yang beretika yang

harus melek informasi dan teknologi. menunjukkan rasa hormat dan tanggungjawab
yang tinggi baik di dalam maupun di luar

Karakter di atas, menjadi kemestian bagi kelas. Ketiga, guru menjadi mentor yang

seorang guru yang tidak hanya mengajar, beretika (Thomas Licona (Terj), 2012:112).

tetapi juga mendidik dan melatih .Ketika ingin Lebihjauhlagi, Munif Chatib memberikan

mencapai tujuan pembelajaran yang wawasan lebih jauh dan dalam, tentang

2
bagaimana guru mengajar siswa, dimana siswa yang baik dalam kondisi serbuan
siswa ditempatkan sebagai manusia. Dalam teknologi yang sangat cepat. Menjadi gurunya
buku Orang Tuanya Manusia (MunifChatib, manusia, adalah salah satu alternatif yang bisa
2012:152), dalam table tentang perbandingan dilakukan guru.Menerapkan pembelajaran
sekolahnya manusia dan sekolahnya robot, yang menyenangkan menjadi alternative
tertulis bahwa pada sekolah manusia, gurunya dalam metode pembelajaran di
harus mendidik dan mengajar dengan hati dan kelas.Membangun hubungan yang harmonis
kesabaran dalam menghadapi siswa dengan dengan siswa serta menjadi guru yang
beragam kecerdasan. Peran guru sebagai penyayang sekaligus mentor yang beretika,
fasilitator di mana guru selalu memberikan menjadikan guru figur yang bisa dijadikan
kesempatan kepada siswa untuk beraktivitas panutan bagi seluruh siswanya. Wallahu
lebih banyak dalam kegaiatan belajar.Sikap ‘Alam.
guru sebagai katalisator yang selalu memantik
bakat dan minat siswa, tidak pernah Sumber Bacaan
mengatakan bodoh atau nakal, serta
Buku:
mendorong siswa untuk meraih prestasi.
1· Chatib, Munif. 2012. Orang Tuanya
Strategi mengajar guru menggunakan
multistrategi dan memiliki kreativitas Manusia. Bandung: Mizan.
mengajar.Sehingga pembelajaran menjadi 2· DePorter, Bobbi, dkk. 2005. Quantum
sesuatu yang menyenangkan belaka. Teaching (Terj). Bandung: Kaifa.
Dalam Quantum Teaching, yang memiliki
3· Naim, Ngainun. 2009. Menuju Guru
asas utamanya bawalah dunia mereka ke
Inspiratif, Memberdayakan dan
dunia kita, Antarkan dunia kita kedunia
mereka, tujuan pembelajaran akan tercapai
Mengubah Jalan HidupSiswa.
dengan mengguakan 5 prinsip utama ketika Yogyakarta: PustakaPelajar.
mengajar, yaitu: Segalanya berbicara, 4· Muijs, Daniel & David Reynolds.
segalanya bertujuan, pengalaman sebelum
2008. Effectif Teaching, Teori dan
pemberian nama, akui setiap usaha, dan jika
Aplikasi (Terj). Yogyakarta:
layak dipelajari, layak pula dirayakan. (Bobbi
De Porter dkk, 2005:6-8). PustakaPelajar
5· Rae, Leslie. 2005. Using Activities In

PENUTUP Training And Development (Terj).

Guru adalah manusia pilihan. Jakarta: PT BuanaIlmuPopuler.

Kegiatan mengajar bagi guru, adalah 6· Thobroni, Muhammad & Arif

dunia yang menantang sekaligus Mustofa. 2011. Belajar dan

menggembirakan. Tantangan guru Pembelajaran, Pengembangan

abad ini adalah membentuk karakter Wacana dan Praktik Pembelajaran

3
dalam Pembangunan Nasional.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
7· homas Lickona (terj). 2012. Mendidik
untuk membentuk Karakter,
Bagaimana Sekolah Dapat
Memberikan Pendidikan Tentang
Sikap Hormat dan Bertanggung
Jawab. Penerjemah: Juma Abdu
Wamaungo. Jakarta: BumiAksara.

Website:
1· http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.
_PEND._LUAR_SEKOLAH/1951091
41975011-
AYI_OLIM/andragogi_PDF2.pdf
2· ( http://suniscome.50webs.com, 28
Oktober 2012)

Anda mungkin juga menyukai