Informasi Umum
Tujuan Pembelajaran
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri , Peserta didik memahami peran dan kedudukannya
sebagai warga negara Indonesia secara mandiri
Metode : - Ceramah
- Diskusi
- Presentasi
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
: Kegiatan Inti
Pemberian stimulus terhadap Mengamati/Membaca
peserta didik 1. Guru memberikan gambaran umum tentang Peran
dan kedudukan sebagai warganegara
Menanya
Identifikasi masalah
1. Peserta didik mendiskusikan tentang Peran dan
kedudukan sebagai warganegara
2. Guru memantau kegiatan diskusi dan mengarahkan
siswa agar dapat mengidentifikasi masalah yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan
memberikan pertanyaan
Mengumpulkan Informasi
Pengumpulan dan pengolahan 2. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan
data informasi dari sumber belajar yang lain, misalnya
dari internet, buku, peserta didik diminta untuk
membahas Peran dan kedudukan sebagai
warganegara panduan LKPD.
3. Guru meminta peserta didik untuk berbagi informasi
hal-hal yang berkaitan dengan Peran dan kedudukan
sebagai warganegara kepada peserta didik lain.
1. Guru meminta peserta didik untuk mencatat hal-hal
yang didapat dari kelompok lain yang belum ada di
kelompoknya.
4. Peserta didik membawa hasil yang diperoleh dari
kelompok lain untuk kemudian didiskusikan kembali
di kelompoknya untuk mengolah informasi tentang
Peran dan kedudukan sebagai warganegara
5. Guru menanyakan hal-hal yang harus ada dalam
Peran dan kedudukan sebagai warganegara
: Kegiatan Penutup
Rangkuman, refleksi, tes, dan tindak lanjut
1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu.
2. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-
hal yang diragukan sehingga informasi menjadi
benar dan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap
materi
3. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah
bimbingan guru.
4. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian
atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada
kelompok yang berkinerja baik
5. Guru memberi informasi terkait materi mapa
pertemuan selanjutnya untuk membahas Peran dan
kedudukan sebagai warganegara dari informasi
yang telah diperoleh dengan merujuk ke bahan
ajar/referensi yang telah ditentukan
6. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
mengucapkan salam.
Pertemuan 2
Kegiatan Pembelajaran : Pendahuluan
Orientasi, Apersepsi, Motivasi, dan Pemberian Acuan
1. Guru memberi salam dan menyapa peserta didik
2. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif
untuk proses belajar mengajar, kerapian dan
kebersiahan ruang kelas, menyiapkan media dan
alat serta buku yang diperlukan
3. Salah seorang peserta didik memimpin doa
4. Guru melakukan pengecekan kehadiran peserta
didik
5. Guru mengaitkan materi pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik
6. Guru mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pembelajaran yang akan
dilakukan
7. Guru memberi motivasi belajar peserta didik
secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi
materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari
8. Guru menyampaikan kompetensi dan lingkup
materi yang akan dicapai peserta didik
9. Guru menyampaikan model pembelajaran yang
akan dilaksanakan
10. Guru menyampaikan rencana kegiatan
pembelajaran beserta teknik dan lingkup
penilaian
: Kegiatan Inti
Mengasosiasi
Pembuktian 1. Guru meminta peserta didik untuk membahas
Peran dan kedudukan sebagai warganegara dari
informasi yang telah diperoleh dengan merujuk
ke bahan ajar/referensi yang telah ditentukan.
2. Guru meminta peserta didik untuk
mengomentari hasil diskusi tentang Peran dan
kedudukan sebagai warganegara
3. Guru menilai hasil pekerjaan peserta didik
tentang Peran dan kedudukan sebagai
warganegara
: Kegiatan Penutup
Rangkuman, refleksi, tes, dan tindak lanjut
1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu.
2. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-
hal yang diragukan sehingga informasi menjadi
benar dan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap
materi
3. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah
bimbingan guru.
4. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian
atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada
kelompok yang berkinerja baik
5. Guru memberi tugas untuk mempelajari materi yang
sudah dipelajari untuk asesmen sumatif pada
pertemuan selanjutnya
6. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
mengucapkan salam.
Asesmen
1. Asesmen Awal(diagnostik)
Apakah kalian dapat membedakan warganegara dan penduduk???
2. Saat pembelajaran berlangsung
Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung (Penerapan Profil Pelajar Pancasila) :
Mandiri,
Peserta didik dinyatakan telah memiliki dimensi P3 jika memperoleh score minimal
“3” pada masing-masing dimensi
Tindak lanjut yang diberikan meliputi:
a. Peserta didik yang sudah menunjukkan dimensi P3 diarahkan untuk menguatkan
karakter yang mendukung P3 seperti bergotong royong, empati dll
b. Peserta didik yang belum menunjukkan dimensi P3 didorong dengan memberikan
motivasi yang dibutuhkan untuk membentuk kareakter yang sesuai dengan
dimensi P3 yang bersesuaian
Asesmen Formatif
Nilai
Identifikasi materi No
Pertanyaan Jawaban
yang akan diujikan Soal
Benar
Pedoman penskoran
No /rubric penilaian
Jawaban Skor
soal
skor keterangan
1 Hak warganegara merupakan seperangkat hak 50 50 Mampu menjawab
yang melekat dalam diri manusia dimana manusia dengan benar
tersebut memiliki kedudukan sebagai anggota dari 25 Mampu menjawab
sebuah negara tetapi kurang tepat
0 Tidak mampu
Kewajiban warganegara adalah Tindakan atau menjawab/tidak
perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang jujur
warganegara sebagaimana sudah diatur dalam
ketentuan UU yang berlaku
2 a. Hak atas kewarganegaraan 50 50 Mampu menjawab
b. Persamaan kedudukan dalam hukum dan dengan benar
pemerintahan 25 Mampu menjawab
c. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang Sebagian dengan
layak benar
d. Hak dan kewajiban untuk bela negara 0 Tidak mampu
e. Kemerdekaan untuk berserikat dan menjawab/tidak
berkumpul jujur
f. Kemerdekaan untuk memeluk agama
g. Pertahanan dan keamanan negara
h. Hak mendapat pendidikan
Refleksi :
Refleksi Guru
1. Apakah dalam pemberian materi dengan metode yang telah dilakukan serta
penjelasan teknis atau intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang
akan dilakukan dapat dipahami oleh peserta didik?
2. Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar,
pengelolaan kelas, latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam
pembelajaran?
4. Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan?
5. Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami
oleh peserta didik?
Refleksi Siswa :
Setelah menyelesaikan tugas pembelajaran mulai dari studi pustaka mandiri,
kunjungan di industri, presentasi dan diskusi diantara kelompok belajar :
1. Apakah anda mudah menerima dan memahami materi yang disampaikan
oleh guru?
2. Apakah informasi yang anda terima merupakan hal yang baru dan menarik
bagi anda untuk lebih memperdalam informasi tersebut dari berbagai sumber?
3. Apakah ada yang menarik dari materi yang anda pelajari? Bagian manakah
yang menurut Anda merasa tertarik ?
4. Apakah selama pembelajaran kalian merasa nyaman, leluasa serta merdeka dalam
mengekspresikan kemampuan baik pengetahuan, keterampilan dan terutama
pada sikap?
Lampiran :
Lampiran
Lembar Kerja Peserta Didik
Nama :
Kelompok :
Kelas :
Capaian Peserta didik mampu memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan
Pembelajaran kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara;
Peserta didik mampu memahami peran dan kedudukannya sebagai warga
negara Indonesia
Materi Belajar
Warga negara secara umum dapat diartikan sebagai seseorang yang tinggal dan menetap di suatu
wilayah bagian dari negara tertentu. Berdirinya sebuah negara karena memiliki unsur yang
membentuk suatu negara yaitu warga negara. Status kewarganegaraan seorang warga negara
berakibat terhadap peran dan juga kedudukannya di dalam suatu negara. (baca juga: Hubungan
Negara dengan Warga Negara atau Sebaliknya)
Di dalam UUD 1945 pasal 26 telah dijabarkan dengan begitu jelas bahwa,”…warga negara ialah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara…”. Yang memiliki makna bahwa warga negara ialah penduduk
asli (pribumi) maupun seseorang dari negara lain yang tinggal dan menetap di Indonesia dan
memilih menjadi warga negara Indonesia setelah disahkan oleh undang-undang yang
berlaku(pewarganegaraan/naturalisasi). (Baca juga : Manfaat UUD Republik Indonesia tahun
1945 bagi warga negara serta bangsa dan negara).
Dari beberapa asas kewarganegaraan di dunia, Indonesia menganut salah satu asas
kewarganegaraan yaitu Asas Ius Sanguinis yang mana cara menentukan kewarganegaraan
seseorang adalah dengan berdasarkan pada hubungan pertalian darah atau keturunan. Jadi, yang
menentukan kewarganegaraan seseorang itu adalah kewarganegaraan dari orang tuanya, dengan
tidak melihat di daerah atau di negara mana seorang tersebut beserta orang tuanya tinggal dan
dilahirkan. (Baca juga: Hak dan Kewajiban warga negara dalam UUD 1945)
Berkaitan dengan asas tersebut ada dua(2) stelsel kewarganegaraan didalam suatu negara, yaitu:
1. Stelsel aktif atau lebih dikenal dengan Stelsel by registration, ini karena seseorang harus
aktif dalan melakukan tindakan hukum tertentu demi mendapatkan status
kewarganegaraan.
2. Stelsel pasif atau disebut Stelsel operation of law, karena tanpa harus melakukan upaya-
upaya hukum pun seorang tersebut sudah dianggap sebagai warga negara.
Status seorang warga negara menjadi sangat penting, terkait dengan hak dan kewajibannya
sebagai seorang warga dari sebuah negara. Perbedaan status kewarganegaraan yang dimiliki
seorang warga negara memiliki pengaruh yang besar terkait hak dan kewajiban yang harus
ditaati dan dijalankan di segala bidang kehidupan, baik secara sosial, politik , budaya,
perekonomian maupun dari segi keamanan. Berdasarkan teori, ada beberapa status yang dimiliki
seorang warga negara diantaranya sebagai berikut:
Status atau peran positif, merupakan status warga negara yang memiliki hak untuk
memperoleh sesuatu yang positif dari lembaga negara, dalam hal ini menuntuht haknya
dalam hal perlindungan baik jiwa raga maupun harta seorang warga negara.
Status atau peran Negatif, bahwa negara tidak boleh turut campur dalam hak asasi warga
negaranya, seperti halnya dalam menentukan keyakinan beragama seorang warga negara.
(Baca juga: Jenis jenis pelanggaran HAM beserta Contohnya)
Status atau peran Aktif, bahwa warga negara diberikan hak untuk turut berperan serta
aktif dalam kegiatan penyelenggaraan negara, seperti halnya dalam pemilihan umum.
(Baca juga: Sistem Pemilu Di Indonesia)
Status atau peran Pasif, bahwa warga negara memiliki kewajiban untuk tunduk dan patuh
terhadap setiap peraturan yang dibuat oleh penyelenggara negara, dan juga peraturan
perundangan yang berlaku. (Baca juga: Membangun karakter bangsa di era globalisasi)
Hak Warga Negara
Hak merupakan sesuatu yang dapat diperoleh maupun diberikan, dalam hal ini oleh negara.
Dalam UUD 1945 diuraikan mengenai hak yang dimiliki setiap warga negara, diantaranya:
1. Hak memiliki pekerjaan yang dapat memberikan penghidupan seorang warga negara
secara layak dan patut.
2. Hak dalam upaya membela negara dari hal-hal yang mengancam ketertiban dan keamann
suatu negara.
3. Hak untuk mengikuti kegiatan dalam berorganisasi untuk mengeluarkan pndapat serta
gagasan dengan cara yang tidak melawan hukum dan aturan yang berlaku. (Baca
juga: Manfaat Musyawarah dalam Kehidupan Sehari-hari)
4. Hak untuk memilih dan menentukan keyakinan serta beribadah menurut keyakinan yang
dianut dalam beragama tanpa suatu paksaan.
5. Hak untuk mempertahankan keamanan didalam suatu negara. (Baca juga: Peran generasi
muda)
6. Hak mendapatkan pendidikan secara baik dan layak. (Baca juga: Pentingnya Pendidikan
bagi manusia)
7. Hak untuk melestarikan adat istiadat dan budaya yang telah berlaku di masyarakat. (Baca
juga: Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat dan Contohnya)
8. Hak dalam mendapatkan keadilan dan jaminan sosial untuk warga negara tidak mampu
dan fakir miskin
1. Kewajiban untuk patuh dan tunduk pada keputusan perundang-undangan yang telah
ditetapkan demi menjaga stabilitas nasional, bangsa dan negara. (Baca juga: Lembaga
Penegak Hukum dan Fungsinya)
2. Kewajiban dalam hal pembayaran pajak.
3. Kewajiban ikut membela negara dalam upaya pertahanan keamanan serta ketertiban
bangsa dan negara.
4. Kewajiban menjaga fasilitas umum.
Disamping itu, negara pun memiliki hak dan kewajiban yang tak jauh berbeda dengan warga
negaranya. Ini memiliki keterkaitan dengan setiap hak yang dimiliki oleh warga negara
merupakan suatu kewajiban yang mutlak harus dijalankan oleh negara sebagai penyelenggara
negara dan pemerintahan. Begitu pula hak yang dimiliki negara merupakan kewajiban yang
harus dijalankan tanpa terkecuali oleh setiap warga negara. (Baca juga: Hubungan Negara
dengan Warga Negara atau Sebaliknya).
Pada hakikatnya kedudukan warga negara dalam negara sangat tergantung pada status
kewarganegaraannya. Yang membuat seorang warga negara memiliki hak dan kewajiban yang
berbeda pula tergantung dari negara mana seseorang tersebut berasal. Kedudukannya sebagai
warga negara pun mengikuti kebijakan yang diterapkan pada negara asal. (Baca juga: Peran
Indonesia di dunia internasional)
Di Indonesia sendiri menganut asas ius sanguinis yaitu seorang warga negara yang memiliki
status kewarganegaraan berdasarkan hubungan pertalian darah. Yaitu apabila seorang warga
negara memiliki keturunan maka secara otomatis keturunan tersebut memiliki status
kewarganegaraan orang tuanya.
Namun seorang warga dari negara lain dapat menjadi warga negara Indonesia dengan
mengajukan pewarganegaraan (naturalisasi). Dengan begitu status kewarganegaraannya yang
terdahulu telah terhapus dan beralih menjadi warga negara Indonesia, sebab di Indonesia sendiri
tidak menganut dwi kewarganegaraan atau kewarganegaraan ganda. (Baca juga: Pengertian
Apatriade, Bipatriade dan Multipatriade)
Daftar Pustaka
https://guruppkn.com/kedudukan-warga-negara-dalam-negara
KISI-KISI ASESMEN FORMATIF
Elemen : Pancasila
Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai
warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara; Peserta didik mampu memahami peran dan kedudukannya sebagai warga
negara Indonesia