DENGAN BIMBINGAN
DISUSUN OLEH :
MAHASISWA
NIM
UPBJJ KALIREJO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENCEMARAN LINGKUNGAN
DISUSUN OLEH :
MAHASISWA
NIM
UPBJJ KALIREJO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 / MODUL 2
PENGARUH DETERJEN PADA PERKECAMBAHAN
A. JUDUL PERCOBAAN
Modul 2 Kegiatan Praktikum 2 : Pengaruh Deterjen pada Perkecambahan
B. TUJUAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.
D. LANDASAN TEORI
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada
tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada
pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan
tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal
dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah,
udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji
yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang
terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar)
dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel
mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun
kadarnya, sementara giberelin meningkat.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control
air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
2) Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
3) Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing
diberi lingkaran kertas saring.
4) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung.
5) Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir
dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir
dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan control
6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
8) Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
10) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah dalam 24
jam dan 48jam.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan
G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen
dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul).
H. PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari pertama
larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah 1,5mm dan
ada 1 biji yang tidak mengalami perkecambahan. Larutan 50% rata-rata panjangnya
2,7mm, larutan 25% 2,8mm, untuk larutan 12,5% dan 6,25% rata-rata panjang akarnya
sama yaitu 3,1mm. Dan larutan 3,1% panjangnya 3,25mm. Sementara pada larutan
kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar mencapai
3,7mm.
Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang pada
akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama
1,5mm menjadi 2,4mm. Larutan 50% dari 2,7mm menjadi 4,3mm dan pada larutan 25%
panjangnya 4,6mm. Larutan 12,5% yang semula 3,1mm menjadi 4,9mm begitu juga
dengan larutan 6,25%. Sedangkan larutan 3,1% panjangnya 5,12mm dari 3,25mm. Dan
untuk larutan kontrol menjadi 6,3mm.
I. KESIMPULAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu
(rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada
konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada
akhirnya akan mati.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Secara keseluruhan tidak ada kesulitan yang berarti dalam penyusunan penelitian
praktikum ini.
L. FOTO PRAKTIKUM