malesian, tersebar dari Indo-China, Taiwan, Thailand, Pasifik hingga Australia Utara. Beberapa
nama daerah adalah Temu mangga, kunyit putih, kunir putih, temu bayangan, temupoh (Jawa),
temupao (Madura), temumangga, temu putih (Melayu), koneng joho, koneng lalap, koneng
pare, koneng bodas (Sunda), dan nama asingnya adalah temu pauh (Malaysia), kha min khao
(Thailand). Dinamakan temu manga karena aroma rimpangnya spesifik seperti aroma mangga.
Kunyit putih merupakan tanaman dimana bagian pentingnya justru terdapat pada bagian akar
yang berupa umbi. Klasifikasi kunyit di atas juga menyimpan informasi mengenai morfologi
kunyit sebagai tumbuhan tropis (Risma, 2016). Tanaman kunyit putih adalah tanaman obat yang
sudah digunakan sebagai obat tradisional. Seperti pada setiap tanaman yang mempunyai nama
latin, kunyit putih juga mempunyai nama latin yaitu Curcuma mangga Val. Kata Curcuma berasal
dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77 - 78 SM. Tanaman ini banyak
dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan
Filipina. Klasifikasi menurut Backer, C.A, 1965 tanaman kunyit putih adalah sebagai berikut :
Ordo : Zingiberales Familia : Zingiberaceae Genus : Curcuma Spesies : Curcuma mangga Val.
(Backer, C.A, 1965) Berdasarkan ringkasan tersebut dapat dilihat karakteristik kunyit putih
sebagai berikut :
Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) merupakan tanaman semak berumur tahunan.
Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 mdpl, ada juga yang mengatakan bahwa
kunyit berasal dari India. Tanaman ini mempunyai tinggi 50-75 cm, bentuk batang semu yang tersusun
dari pelepah – pelepah daun. Daun berwarna hijau, berbentuk seperti mata lembing bulat lonjong di
bagian ujung dan pangkalnya. Panjang daun 30-60 cm dengan lebar daun 7,5-12,5 cm, tangkai daunnya
panjang sama dengan 6 panjang daunnya. Permukaan atas dan bawah daun agak licin, tidak berbulu.
Tanaman ini mempunyai bunga majemuk berbentuk bulir yang muncul dari bagian ujung batang.
Mahkota bunga berwarna kuning muda atau hijau keputihan, panjang 2,5 cm. Kunyit putih memiliki
rimpang berbentuk bulat, renyah, dan mudah dipatahkan. Kulitnya dipenuhi semacam akar serabut yang
halus hingga menyerupai rambut. Rimpang utamanya keras, bila dibelah tampak daging buah berwarna
kekuning-kuningan di bagian luar dan putih kekuningan dibagan tengahnya. Rimpang berbau aromatis
seperti bau mangga, dan rasanya mirip manga sehingga masyarakat menyebutnya temumangga (Syukur,
2003). Berikut ini adalah komposisi kimia kunir putih dapat dilhat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi kimia
kunir putih dan bubuk kunir putih dalam 100 g bagian yang dapat dimakan Komponen Kunir Putih Bubuk
Kunir Putih Energi 349,00 390 Air (g) 13,10 5,80 Protein 6,30 8,60 Lemak (g) 5,10 8,90 Total Karbohidrat
(g) 69,40 69,90 Serat Kasar (g) 2,60 6,90 Abu (g) - 6,80 Kalsium (g) 0,15 0,20 Fosfor (g) 0,28 0,26 Natrium
(g) 0,03 0,01 Kalium (g) 3,30 2,50 Besi (g) 18,60 47,50 Tiamin (mg) 0,03 0,09 Riboflavin (mg) 0,05 0,19
Sumber : Lukman, 1984 dalam Pujimulyani, 2010