Anda di halaman 1dari 4

“UJIAN AKHIR SEMESTER”

MANAJEMEN KONFLIK

Disusun oleh :
Andesta Putra 1911270052

Dosen Pengampu :
INDAH MASRUROH, M.A

PRODI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SOEKARNO (UINFAS)
BENGKULU
TAHUN 2022
UJIAN AKHIR SEMESTER
MATAKULIYAH: MANAJEMEN KONFLIK
Soal :

1. Apa itu manajemen konflik ?


2. Apa saja langkah manajemen konflik ?
3. “Teori-teori modern tidak cukup mampu menyelesaikan konflik, justru semakin
hari konflik baru semakin banyak terjadi”. Jelaskan ?
4. Pilih salah satu konflik dibawah ini ! lalu analisis pendekatan apa saja yang dapat
anda lakukan pada konflik tersebut sesuai dengan yang perna kita pelajari ?
a. konflik ambon
b. konflik afghanistan
c. konflik myiamar
5. Solusi apa yang dapat anda tawarkan dalam menanggulangi ataupun memimalisir
konflik yang ada di masyarakat ?

Jawaban :
1. Manajemen konflik merupakan proses untuk mengelolah dengan menyusun
strategi yang di lakukan oleh oihak-pikah yang memilik konflik sehingga
mendapatakan solusi yang diinginkan. Sementara itu,dalam sudut pandang
demokrasi, manajemen konflik berbicara mengenai bagaimana konflik ditangani
manajemen konflik juga sebagai proses pengkoordinasikan yang digunakan yang
digunakan individu menata atau mengataur pertentanganga dengan dalam wujud
sikap dan prilaku.
2. Langkah-langakah manajemen konflik yaitu :
a) Diagnosa 
. Setelah mengetahui akar permasalahan yang terjadi, melakukan diagnosa perlu
dilakukan untuk mengetahui langkah apa yang perlu diambil untuk
menyelesaikan masalah Diagnosa dilakukan agar langkah yang diambil sesuai
dengan permasalahan yang terjadi.
b) Menyepakati Solusi
Setelah diagnosa dilakukan, langkah selanjutnya adalah menyepakati solusi yang
diambil. Solusi yang diambil harus seimbang dan tidak berat sebelah.
c) Pelaksanaan
Solusi yang telah disepakati kemudian harus dilaksanakan bersama. Semua pihak
yang terlibat harus menyetujui dan tentu saja ikut melaksanakan solusi tersebut.
d) Evaluasi 

Melakukan evaluasi bersama-sama setelah konflik selesai adalah salah satu


strategi manajemen konflik juga. Dengan adanya evaluasi, konflik-konflik serupa
bisa dihindari di masa depan.
3. Teori yang di gunakan dalah mahluk konfliktis yaitu :
mahluk yang selalu terlibat dalam perbedaan, pertentangan, dan persaingan baik
secara sukarela maupun terpaksa. Hal tersebut tidak dapat dihindari karena
merupakan aspek permanen dalam kehidupan sosial. Konflik pada tataran tertentu
sangat diperlukan sebagai sarana Perubahan manusia sebagai anggota masyarakat
agar menjadi lebih baik. Pandangan kontemporer mengenai konflik didasarkan
pada anggapan bahwa konflik sesuatu yang tidak dapat dielakkan sebagai
konsekuensi logis interaksi manusia. Namun yang menjadi persoalan adalah
bukan bagaimana meredam konflik, tapi bagaimana menanganinya secara tepat
sehingga tidak merusak hubungan antarpribadi bahkan merusak organisasi.
Konflik bukan dijadikan suatu hal yang destruktif, melainkan harus dijadikan
suatu hal konstruktif agar kehidupan masyarakat menjadi tertib.
4. Deangan cara yaitu menyelesaikan di ambon yaitu pendekatan sebuah keamaann
semata pendekatan tersebut dinilai tidak cukup untuk menikapi konflik sosial
ekonomi yang terjadi oleh karena itu menurut saya yang terjadi suatu konflik di
ambon mengeupayakan pendekatan kesejahateraan meliputi dengan cara
pembinaan dalam masyarakat untuk mengembangkan emas hijau dan emas biri
pada ambon. Emas hijau mengaju pada kekayaan rempah-rempah sementara
emas birunmengacu kepada kekayaan sumber daya kelauatan di ambon
menyelesaikan konflik pada ambon yang sudah bertahun-tahun dengan
pendekatan secara aman yang di lakuaknsecara kesejahteraan dapay itu terjadi
menghailkan pencapaian yang luar biasa agar tidak terjadi lagi permaslahan
konflik pada maluku.
5. Menurut pendap saya Sebagai gejala sosial, konflik hanya akan hilang bersama
hilangnya masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, yang dapat kita lakukan adalah
mengendalikan agar konflik tersebut tidak berkembang semakin parah menjadi
kekerasan Konsiliasi disini didefinisikan sebagai bentuk pengendalian konflik
yang dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu untuk memungkinkan diskusi
dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak-pihak yang bertikai.
Kemudian, pengendalian konflik dengan cara mediasi dilakukan apabila kedua
pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.
Pihak ketiga ini akan memberikan pendapatnya mengenai cara terbaik dalam
menyelesaikan konflik mereka dan cara mengatasinya yaitu :
a) Fokus pada penyelesaian konflik
b) Menggunakan kepala dingin
c) Melakukan diskusi
d) Memeperjelas okok masakah yang ada
e) Menjadi pendengar yang baik

Anda mungkin juga menyukai