Anda di halaman 1dari 5

Vol. 3. No.

2 November 2018

ANALISIS YURIDIS ANALISA KONTRAK DALAM TRANSAKSI BISNIS


DARI PERSPEKTIF HUKUM PERDATA

Lenny Mutiara Ambarita


Fakultas Hukum Universitas Simalungun
ambaritamlenny@gmail.com

Abstrak

Perkembangan tentang bisnis maju demikian pesatnya, bahkan beraneka ragam barang-barang
maupun jasa yang dibutuhkan oleh setiap manusia dalam hal yang berkaitan dengan Ekonomi ini
salah satu hukum yang mengatur bidang kehidupan dari masyarakat yang yang berkaitan dengan
ekonomi yaitu Hukum Kontrak. Di dalam hukum kontrak ini adalah yang merupakan bagian dari
bidang hukum yang mengatur/yang berkaitan dengan bisnis, dimana hukum bisnis ini adalah
merupakan perluasan dari Hukum Perdata. Metode yang dilakukan didalam hal ini adalah
menganalisis Hukum Yang Normatif yang menekankan kepada analisis yuridis dan analisis
normatif kualitatif. Penelitian hukum normatif adalah mencakup tentang analisis asas-asas hukum,
sistematika hukum. Hukum kontrak yang ada di indonesia di atur di dalam buku Hi KHU perdata
,yang terdiri dari 18 bab dan 631 pasal. Yang dimulai dari pasal 1233 KUH Perdata sampai
dengan pasal 1864 KUH Perdata. Persoalan dalam menyusun draft dari suatu kontrak perjanjian
dengan melakukan perancangan dan analisa adalah merupakan suatu hal yang sering diabaikan
oleh para pihak dalam melakukan suatu perjanjian.Kebiasaan untuk mengabaikan hal-hal yang
sifatnya teknis seperti perancangan dan analisa terhadap kontrak perjanjian dikarenakan oleh
pemikiran para pihak yang semata-mata kepada pekerjaan yang akan dihadapi atau merupakan
dari hasil pekerjaan yang akan diperoleh dalam kontrak yang telah disepakati sebelumnya. Dan
biasanya akan menyadari perlunya perancangan dan analisa kontrak apabila telah dihadapkan
dengan persoalan hukum yang berasal dari suatu kontrak perjanjian yang telah disepakati
sebelumnya.

Keywords: persaingan, bisnis, analisa kontrak, KUHPerdata.

Abstract

The development of business is progressing so rapidly, even the wide variety of goods and services
needed by every human being in matters relating to the Economy is one of the laws that regulates
the field of life of the community that is related to the economy, namely Contract Law. In the
contract law this is a part of the legal field that regulates / is related to business, where this
business law is an extension of the Civil Law. The method carried out in this case is analyzing the
normative law which emphasizes juridical analysis and qualitative normative analysis. Normative
legal research includes the analysis of legal principles, legal systematics. The contract law in
Indonesia is regulated in the Hi KHU civil book, which consists of 18 chapters and 631 articles.
Which starts from article 1233 of the Civil Code up to article 1864 of the Civil Code. The problem
in drafting an agreement contract by designing and analyzing is something that is often overlooked
by the parties in making an agreement. It is customary to ignore matters of a technical nature such
as the design and analysis of contractual agreements due to the thoughts of the parties solely to
work that will be faced or is from the results of work to be obtained in a contract that has been
agreed upon previously. And usually will realize the need for design and analysis of contracts if
they have been faced with legal issues originating from an agreement that has been agreed before.

Keywords: competition, business, contract analysis, civil code.

409 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 2 November 2018

1. PENDAHULUAN adalah yang merupakan bagian dari


bidang hukum yang mengatur/ yang
1.1 Latar Belakang Masalah
berkaitan dengan bisnis, dimana hukum
Kegiatan bisnis adalah merupakan bisnis ini adalah merupakan perluasan dari
suatu kegiatan ekonomi, dan pada hukum perdata.
umumnya bila bicara bisnis hal-hal yang Ketentuan-ketentuan dari hukum
terjadi dalam kegiatan ini adalah jual-beli, kontrak masih mengacu kepada ketentuan-
tukar-menukar, memproduksi, ketentuan hukum yang lama yaitu
memasarkan, dengan tujuan untuk sebagaimana yang termuat dalam Buku III
mendapatkan keuntungan. Pelaku usaha di KUHPER (Kitab Undang-Undang Hukum
dalam menjalankan usahanya tersebut Perdata). KUHPer ini berasal dari
harus memiliki rasa tanggung jawab dari Burgelijk Wetboek (BW) yang mulai
konsumennya, karyawannya, pemegang berlaku di negeri Belanda pada tahun
saham, komunitas serta lingkungannya 1838. Berdasarkan azas konkordansi yang
dalam segala asfek operasional dari suatu diberlakukan di Hindia Belanda pada
perusahaan. Di zaman teknologi saat ini tahun 1848. KUHPer pada masa sekarang
perkembangan tentang bisnis maju ini masih tetap berlaku di Indonesia, yang
demikian pesatnya, bahkan beraneka berkaitan dengan Kontrak ini diatur oleh
ragam barang-barang maupun jasa yang buku III yang mengatur tentang
dibutuhkan oleh setiap manusia sudah bisa perjanjian. Di dalam kenyataan di dalam
dipasarkan secara online tanpa perlu lagi menjalankan bisnis salah satu pihak sering
susah susah lagi untuk pergi ke Mall atau dalam membuat kontrak dalam bentuk
Toko tertentu untuk mendapatkan barang- standard, sedangkan pihak lainnya akan
barang tersebut, sehingga memudahkan menerima kontrak tersebut karena kondisi
untuk mendapatkan barang-barang yang dari sosial ekonomi mereka yang lemah.
dibutuhkan tersebut dan efisensi waktu Oleh karena hal itu maka diperlukan
dengan keadaan ini akan menimbulkan adanya Undang-Undang yang mengatur
persaingan bisnis setiap orang yang tentang kotrak yang bersifat nasional yang
menjalankan usahanya sehingga menggantikan peraturan yang lama
diperlukan ketentuan hukum yang ,sehingga dapat memenuhi hak dan
mengatur di dalam setiap orang yang kewajiban para pihak didalam melakukan
menjalankan bisnis tersebut. suatu kontrak perjanjian.
Bidang hukum dan ekonomi ini Kemampuan dalam merancang
memiliki dan merupakan dua dari sub kontrak adalah merupakan salah satu
sistem hukum dari suatu sistem sosial syarat yang harus dipunyai dalam suatu
yang akan saling berhubungan satu sama proses negosiasi guna mencapai tujuan
lainnya. Hukum adalah merupakan suatu yang didalam prakteknya terdapat posisi
alat dari pengendalian sosial , hukum tawar-menawar yang kuat dalam suatu
terbentuk berdasarkan faktor-faktor yang dari kontrak perjanjian yang mau tidak
mempengaruhi masyarakat seperti: faktor mau terpaksa harus menerima persyaratan
ekonomi yang kemudian memberikan yang ditawarkan oleh pihak. Menurut
pola-pola tersendiri terhadap sistem Fauday bahwa siapa yang akan mendraft
hukum. Dengan demikian akan terlihat dari suatu kontrak di dalam menjalankan
jelas adanya hubungan yang timbal balik bisnis maka 75 % sudah memenangi dari
antara hukum dan ekonomi. Dalam hal pertandingan. Persoalan dalam menyusun
yang berkaitan dengan ekonomi ini salah draft dari suatu kontrak perjanjian dengan
satu hukum yang mengatur bidang melakukan perancangan dan analisa
kehidupan dari masyarakat yang yang adalah merupakan suatu hal yang sering
berkaitan dengan ekonomi yaitu hukum diabaikan oleh para pihak dalam
kontrak. Di dalam hukum kontrak ini melakukan suatu perjanjian. Kebiasaan

410 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 2 November 2018

untuk mengabaikan hal-hal yang sifatnya 2. METODE


teknis seperti perancangan dan analisa
Metode yang dilakukan didalam
terhadap kontrak perjanjian dikarenakan
hal ini adalah menganalisis Hukum Yang
oleh pemikiran para pihak yang semata-
Normatif yang menekankan kepada
mata kepada pekerjaan yang akan
analisis yuridis dan analisis normatif
dihadapi atau merupakan dari hasil
kualitatif. Penelitian hukum normatif
pekerjaan yang akan diperoleh dalam
adalah mencakup tentang analisis asas-
kontrak yang telah disepakati sebelumnya.
asas hukum, sistematika hukum.
Dan biasanya akan menyadari perlunya
perancangan dan analisa kontrak apabila
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
telah dihadapkan dengan persoalan hukum
yang berasal dari suatu kontrak perjanjian Hukum kontrak yang ada di
yang telah disepakati sebelumnya. indonesia di atur di dalam buku Hi KHU
Perjanjian adalah suatu hubungan perdata ,yang terdiri dari 18 bab dan 631
hukum yang merupakan bagian dari harta pasal. Yang dimulai dari pasal 1233 KUH
kekayaan antara dua orang atau lebih yang Perdata sampai dengan pasal 1864 KUH
memberikan kekuatan hak pada pihak lain Perdata. Dan masing –masing bab dibagi
untuk memperoleh prestasi. Secara teori dalam beberapa bagian.
bahwa untuk melakukan perancangan dari Hal- hal yang diatur didalam buku
kontrak dalam menjalankan transaksi III KUH Perdata, meliputi hal- hal berikut
bisnis mengingat persaingan yang begitu ini:
pesatnya maka harus memahami asas- 1. Perikatan pada umumnya (pasal1233
asas, prinsip-prinsip dan sumber hukum KUH Perdata sampai dengan pasal
dari kontrak tersebut yang mengacu 1312 KUH Perdata)
kepada KUHPer dan peraturan 2. Perikatan yang dilahirkan dari
Perundang-Undangan yang berkaitan perjanjian (pasal 1313 KUH Perdata
dengan kontrak. Penguasaan secara teori sampai dengan pasal 1352 KUH
dari haruslah memahami dari teknik Perdata)
merancang dari subtansi kontrak termasuk 3. Hapusnya perikatan (pasal 1381
juga hal yang menyangkut asfek-asfek KUH Perdata sampai dengan pasal
manajerial, finansial dan perpajakan. 1456 KUH Perdata)
Apabila kontrak yang telah ditanda 4. Jual beli (pasal 1457 KUH Perdata
tangani disetujui oleh para pihak yang sampai dengan 1540 KUH Perdata)
mengikatkan diri dalam suatu perjanjian, 5. Tukar menukar (pasal 15411 KUH
adalah merupakan suatu langkah yang Perdata sampai dengan pasal 1546
mesti harus dilakukan. KUH Perdata)
Oleh karena itu para pihak yang 6. Sewa menyewa (pasal 1541 KUTI
akan mengadakan perjanjian harus paham Perdata sampai dengan pasal 16000
dan mengerti tentang hal-hal yang KUH Perdata)
diperjanjikan dan mengacu ketentuan- 7. Persetujuan untuk melakukan
ketentuan hukum yaitu KUHPer untuk pekerjaan (pasal 1601 KUH Perdata
menhindari hal-hal yang terjadi konflik sampai dengan pasal 1617 KUH
antara pihak karena kontra yang dibuat Perdata)
merugikan sala satu pihak oleh karena itu 8. Persekutuan (pasal 1618 KUH
analisa kontrak sangat diperlukan Perdata sampai dengan pasal 1652
sehingga tidak menimbulkan multi tafsir KUH Perdata)
dan para pihak menerima hal-hal yang 9. Badan Hukum (pasal 1653 KUH
diperjanjikan yangtelah dituangkan dalam Perdata sampai dengan pasal 1665
kontrak tersebut. KUH Perdata)

411 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 2 November 2018

10. Hibah (pasal 1666 KUH Perdata pihak di dalamnya agar mentaati dan
sampai dengan pasal 1693 KUH mematuhi isi dari kontrak tersebut sesuai
Perdata) dengan pasal 1338 KUH Perdata.
11. Penitipan barang (pasal 1694 KUH Syarat-syarat sahnya suatu kontrak
Perdata sampai dengan pasal 1739 juga sama dengan syarat-syarat sahnya
KUH Perdata) perjanjian yang diatur dalam pasal 1320
12. Pinjam pakai (pasal 1740 KUH KUH Perdata , yaitu :
Perdata sampai dengan pasal 1753 1. Adanya kesepakatan kedua belah pihak
KUH Perdata) 2. Kecakapan untuk melakukan perbuatan
13. Simpan meminjam (pasal 1754 KUH hukum
Perdata sampai dengan pasal 1769 3. Adanya objek perjanjian
KUH Perdata) 4. Adanya causa yang halal
14. Bunga tetap atau abadi ( pasal 1770 Terhadap syarat yang pertama dan
KUH Perdata sampai dengan pasal kedua disebut syarat subjektif, karena
1773 KUH Perdata) menyangkut pihak-pihak yang
15. Perjanjian utung –untungan (pasal mengadakan perjanjian sehingga jika tidak
1774 KUH Perdata sampai dengan di penuhi maka kontrak atau perjanjian itu
pasal 1791 KUH Perdata) dapat dibatalkan, yang artinya bahwa
16. Pemberian kuasa (pasal 1792 KUH salah satu pihak dapat mengajukan kepada
Perdata sampai dengan pasal 1816 pengadilan untuk membatalkan perjanjian
KUH Perdata) yang disepakatinya. Namun jika salah satu
17. Penanggungan utang (pasal 1820 pihak tidak keberatan maka perjanjian itu
KUH Perdat sampai dengan pasal tetap dianggap sah. Sedangkan syarat
1850 KUH Perdata) yang ketiga dan ke empat disebut syarat
18. Perdamaian (pasal 1851 KUH objektif, karena menyangkut objek
Perdata sampai dengan pasal KUH perjanjian sehingga jika tidak terpenuhi
Perdata) maka kontrak atau perjanjian disebut batal
Ketentuan di dalam pasal 1338 KUH demi hukum, yang artinya bahwa dari
Perdata tersebut memberikan kebebasan semula perjanjian ini dianggap tidak ada .
bagi para pihak untuk dapat:
1. Membuat atau tidak membuat 4. KESIMPULAN
perjanjian
Persoalan analisa kontrak adalah
2. Mengadakan perjanjian dengan
merupakan suatu hal yang sering
siapa pun
diabaikan oleh para pihak dalam
3. Menentukan isi perjanjian , isi
melakukan suatu perjanjian. Kebiasaan
perjanjian ,pelaksanaan dan
untuk mengabaikan hal-hal yang sifatnya
persyaratannya
teknis seperti perancangan dan analisa
4. Menentukan benrikutnya perjanjian
terhadap kontrak perjanjian dikarenakan
, yaitu tertulis atau lisan
oleh pemikiran para pihak yang semata-
Namun sistem pengaturan hukum
mata kepada pekerjaan yang akan
kontrak yang bersifat sistem terbuka
dihadapi atau merupakan dari hasil
tersebut tidak lantas memberikan
pekerjaan yang akan diperoleh dalam
pengertian bagi para pihak untuk dapat
kontrak yang telah disepakati sebelumnya.
melakukan segala bentuk perjanjian yang
Dan biasanya akan menyadari perlunya
di inginkannya. Sebab kontrak atau
perancangan dan analisa kontrak apabila
perjanjian tersebut tidak boleh
telah dihadapkan dengan persoalan hukum
bertentangan dengan undang-undang,
yang berasal dari suatu kontrak perjanjian
ketertiban umum dan kesosialan .Dan
yang telah disepakati sebelumnya.
memiliki syarat-syarat tertentu agar dapat
dinyatakan sah dan berlaku bagi para

412 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 2 November 2018

DAFTAR PUSTAKA Harahap M .Yahya, (2008), Berbagai


Bentuk Perjanjian, Jakarta: Surya
Abdul Kadir Muhammad, (1982), Hukum
Bakti
Perjanjian, Alumni Bandung
I.G. Ray Widjaya Merancang suatu
Abdul R. Saliman ddk, (2005), Hukum
kontrak (Contrak Drafting), Kesaint
Bisnis Untuk Perusahaan Teori &
Blank , Jakarta
contoh kasus, Jakarta: Kencana
Munir Fauday, (1999), Hukum Bisnis
Abdul R. Saliman Hermansyah dan
Dalam Teori Dan Praktek, PT Citra
Ahmad Jalis, (2005), Hukum Bisnis
Aditya Bandung
Untuk Perusahaan Prenada Media
Jakarta
Abdulrahman (1979), Aneka Masalah
Hukum Dalam Pembangunan,
Alumni Bandung
C.S.T. Kansil, Pengantar Hukum Dan
Tata Hukum Indonesia, PN Balai
Pustaka Jakarta

413 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora

Anda mungkin juga menyukai