Rekap Sharing Awardee Part 1 FIX-converted - 230125 - 230121
Rekap Sharing Awardee Part 1 FIX-converted - 230125 - 230121
LPDP REGULER LN, Kampus Tujuan : Cornell University, PhD in Organizational Behavior,
*Disclaimer*
Awardee : “Semua jawaban ini adalah apa yang bisa saya ambil/petik dari apa yang saya
alami dan yang saya amati. Setiap awardee sangat mungkin memiliki pandangan, prinsip
dan cara yang berbeda2, dipengaruhi variabel dan konteks yang _complicated_ sehingga _it
might work or not at some points.”
*Q1*: Dalam tes wawancara, apa pertanyaan paling sulit untuk dijawab dan sering
menjadi bahan interviewer untuk mungkin memojokkan atau mengkritik kita.
Contoh, di kasus saya, yang ditanyakan: Saya belum punya pengalaman publikasi ilmiah
namun koq daftar S3 dan di rencana kontribusi ingin mengembangkan diktat kuliah untuk
Manajemen Dakwah, kan tidak mungkin bisa. Saya juga ditanya tentang pilihan kampus,
kenapa tidak memilih Turki, Mesir atau semacamnya yang dianggap lebih dekat dengan
bidang saya yaitu dakwah (sampai saya dan reviewer agak eyel2an terkait topik ini, hehe).
Contoh lain teman saya dari UM (Malang) yang juga dosen mau S3 ke Singapore, kebetulan
wanita bersuamikan tentara, yang ditanyakan: apakah menempuh S3 tidak akan
mengganggu relasi suami-istri di rumah karena membuat tingkat pendidikan wanita (dan
jenjang karir) lebih tinggi daripada suaminya.
Contoh lain lagi, dulu ada CA yang profilnya berbisnis busana muslimah, ditanyai koq dia
sendiri wanita tidak berhijab (kasusnya sempat ramai di media massa). Menurut saya ini
pertanyaan substansi, tapi sama CA tsb dianggap reviewernya rasis/diskriminatif, padahal
sepertinya CA tsb yang tidak memahami arah pertanyannya: bagaimana menjual sesuatu
kepada orang lain, tapi secara value kita sendiri tidak percaya/menerapkannya.
1. Silakan refleksi diri untuk mengetahui SWOT masing2, khususnya apa yang jadi
kelemahan diri kita, mulai yang paling kelihatan jelas sampai yang samar-samar. The more
the better. Tiap CA pasti beda-beda.
2. _Be brave. Don’t deny your weakness. Face it, find a way to spin it, turn it into
opportunity_.
3. Gunakan _*Strength*_ kita menjadi hal yang bisa menjawab _Weakness_. Jangan mencari
rasionalisasi, pembenaran, atau _blaming others_ (co: atasan yang kurang supportif, belum
ada kesempatan, dan semacamnya). _We’re expected to be future leaders, so we’re
responsible of our own and find a way to fix things_.
4. _Speak confidently but not over-confidently. They can smell your fear and your effort to
hide things_.
Saya saat menghadapi pertanyaan diatas tadi (tentang publikasi) menjawab begini:
1. Saya akui memang belum ada pengalaman publikasi ilmiah karena masih on progress
dan belajar.
2. Tapi saya yakin saya bisa karena saya punya potensi dan kemampuan untuk itu. Semua
karya tugas akhir saya skripsi di S1 dan tesis S2 berhasil mengantar saya menjadi
wisudawan terbaik, dan di kampus juga dilibatkan dalam tim pengembangan kurikulum
prodi. Jadi saya yakin saya mampu.
*Q2*: Sampai sejauh apa kriteria nasionalisme yg diinginkan lpdp, krn saya jg
jurusan managemen dakwah 😂
*A2*: Kalo kriteria umum yang mutlak adalah berideologi pancasila, anti separatisme, anti
gerakan radikalisme dalam berbagai bentuknya, baik yang berbasis agama maupun non
agama. Dan ini tidak ada hubungannya dengan background jurusan, hehehe...
Biasanya reviewer akan menanyakan pandangan kita tentang isu-isu seperti HTI, OPM, dan
semacamnya, lagi-lagi menyesuaikan dengan background CA.
Saya dulu ditanyakan tentang gerakan NII, Pesantren Al-Zaytun, gerakan Ihwanul
Muslimin dan hubungannya dengan HTI, dan bagaimana pergerakan islam fundamental di
Indonesia (kebetulan di CV saya tuliskan pengalaman menjadi pembicara di berbagai
seminar tentang anti-radikalisme di kalangan pelajar). Teman saya yang pernah 1-2
semester exchange di China ditanyai tentang gerakan Komunis dan penyusupan
komunisme China ke Indonesia.
Dari fenomena2 gerakan anti pancasila tsb, reviewer juga menanyakan, lantas seberapa
kuat kedudukan Pancasila saat ini menurut saya.
3. Meski demikian kita tetap tidak boleh mengecilkan fenomena-fenomena tsb dan harus
secara sistematis melakukan pemberantasan dan pencegahan.
Saran saya, berikan jawaban yang tegas terkait sikap anda terhadap Pancasila. Jika
reviewer menanyakan hal-hal yang sudah detail/teknis di luar jangkauan pengetahuan
anda:
1. Tetap usahakan beri jawaban secara global (dan nyatakan secara eksplisit ‘secara
prinsip/secara umum menurut saya...’), lebih bagus lagi kalo anda membaca-baca berita
terkait topik tersebut, agar setidak-tidak menunjukkan anda juga concern terhadap isu
penting bangsa kita.
2. Setelah itu, jawab saja secara jujur *belum* tahu lebih detail dan mendalam lagi. Jangan
memaksakan jawaban yang anda sendiri tidak tahu, karena mereka orang-orang yang
lebih tahu dan bisa mencium kebohongan anda. Hanya karena anda tidak tahu detail-detail
isu tsb bukan berarti anda tidak layak LPDP.
3. Menurut saya, prinsipnya _they want to know how much you concern to our nation’s
fundamental issues and how you position yourself toward the issues_. LPDP tidak ingin
mengulangi kesalahan dua kali membiayai awardee pake uang rakyat, ternyata setelah
lulus malah mendukung Papua merdeka. _Like, what??_
*Q3*: Apakah kita harus memikiki rencana tesis/disertasi secara detail termasuk
teori yg akan digunakan? Atau hanya sampai pada rumusan masalah?
*A3*: Secara umum, iya, harus. Ini menunjukkan kesungguhan dan kesiapan kita
melanjutkan studi. Namun secara khusus, tergantung program yang diambil.
S2 ada kampus yang pake program by research ada yang coursework. Kalo yang
coursework, rencana tesis tetap harus lengkap, tapi kan masih tentatif mengikuti proses
perkuliahannya. Kalo yg by research, rencana tesis cukup fundamental, jadi tidak hanya
lengkap, melainkan juga harus well thought of. Apalagi S3, pasti research dan harus well-
prepared.
Seberapa jauh rencana tesis/disertasi ini ditanyakan dalam interview? Yang pasti
ditanyakan (biasanya) adalah relevansi terhadap kompetensi & kontribusinya bagi
Indonesia (ya pasti lah ya!). tentang detailing seperti kerangka teori, metpen, dsb, biasanya
ga sampe masuk kesana. Waktunya ga cukup, hehehe...
*Q*: Kak seperti apa gambaran umum saat wawancara dan point2 apa yg
ditanyakan berdasarkan pengalaman kak ardiansyah?
*A*: Wawancara dengan 3 reviewer: Dosen, Psikolog & Praktisi (sepertinya dari BIN).
Secara umum poin yang ditanyakan:
Sama, ini pertanyaan awalan, selanjutnya pendalaman2 terhadap jawaban saya waktu itu
(untung reviewernya woles, jadi ga sampai eyel2an, hehe)
3. Topik nasionalisme:
c. Bagaimana pandangan/sikap saya terkait HTI dan Ihwanul Muslimin, ini beda atau
sama, saat ini pergerakannya bagaimana
4. Topik pribadi
based on CA's profile. kalo kebetulan pertanyaan antar CA ada beberapa kesamaan, ya
kemungkinan karena 'profil' nya juga ada sedikit kesamaan. hehe
*A*: Pastinya reviewer tidak akan meminta kamu menyebutkan apa SWOT kamu. Hehehe...
Namun semua pertanyaan reviewer akan mengeksploitasi *_weakness_* dan *_threat_* diri
kita. Maka carilah *_strength & opportunity*_ yang bisa digunakan untuk mengatasinya.
Untuk contohnya ada di atas ya, seperti jawaban saya untuk @ Marina
5| Setinggi-tinggi ilmu adalah yang bermanfaat bagi
masyaraka t
LPDP FIGHTER 2019
*A1*: Pertanyaan tentang ‘apa pengalaman kegagalan terbesar dalam hidup saya, dan
bagaimana saya mengatasinya.
Saya merasa kegagalan terbesar dalam hidup adalah tidak bisa memberikan hidup
bahagia pada ayah saya hingga saat beliau meninggal dunia ini dieksploitasi oleh
reviewer, kenapa ayah sebegitu spesial bagi saya, apa perlakuan istimewa ayah kepada
saya, dan sebagainya dan sebagainya.
Sejak awal diberi pertanyaan ini saya sudah minta waktu untuk bernafas, untuk mengelola
emosi. Tapi saat ditanya2 lebih dalam, emosi tidak terbendung, jadinya saya menjawab
sambil tersedu-sedu.
Cara saya menjawab pertanyaan ini adalah: menjadi jujur apa adanya. Saya tidak bisa
bercerita/mengenang ayah saya tanpa saya merasa sedih. Tangisan itu adalah reaksi jujur
saya apa adanya, seberapa dalam rasa bersalah saya kepada ayah saya. Kegagalan lain
dalam kuliah atau pekerjaan masih mudah diatasi karena kita selalu punya kesempatan
kedua. Tapi kegagalan saya tsb tidak ada kesempatan keduanya.
Kecuali kita aktor/aktris yang sangat berbakat, saya merasa kita akan sulit memanipulasi
reviewer terkait hal ini. Tangisan yang dipaksakan akan terlihat jelas, demikian pula
menahan-nahan emosi yang dipaksakan juga akan terlihat jelas.
Saran saya: Jujurlah apa adanya, sekalipun itu bersifat _private_. _The reviewers will never
misuse your story, and I hope you guys don't misuse mine too_ 😊🙏
*A2*: _We can never guarantee our spot in any university, can we? And that’s not what they
look into us in the interview._ Yang mereka cari adalah kita memenuhi kualifikasi atau
tidak. In general, kalau kita sudah lolos sampai tahap interview seharusnya kita ga ada
masalah kecerdasan untuk diterima di kampus tujuan, hehehe
Mereka akan tahu kita qualified atau tidak dari beberapa hal: apakah kita memenuhi
syarat-syarat univ.nya (toefl, tpa, gre, dsj, so we better get deep research on our prospective
uni & prodi), dan apakah kita ada _real attempt_ kesana (kontak dengan bagian admisi,
alumni, profesor, admission book, dsb).
Jadi penjelasan tentang syarat-syarat tersebut, serta upaya kita kontak sana sini, cari info
sedetail2nya dan bagaimana persiapan kita menghadapinya, menunjukkan kesungguhan
kita tersebut.
oiya, untuk doktoral, komunikasi dengan pihak kampus tujuan ini bersifat *_crucial_*
,sekalipun belum mendapat jawaban dari pihak sana, baik admisi maupun profesornya,
sekurang2nya sebutkan bahwa kita sudah mengkontak dan menghubungi terkait aplikasi
tsb. jangan sampai kita belum ada pergerakan sama sekali.
*Q3*: Kabarnya mas andri lolos sebagai awardee program doktoral LN ini adalah
usaha kedua setelah sblmnya ada beberapa evaluasi di wawancara yg pertama,
bisa tolong dishare faktor-faktor yang membuat lolos dan tidak lolosnya Mas
*A3*: Saya tidak lolos 2017 di tahap substansi karena tidak _well-prepared_. Selain karena
ayah baru saja meninggal, baru mengajar dapat 16 SKS, jadi tidak betul-betul mendalami
apa yang saya inginkan dari beasiswa ini, kenapa saya memilih kampus tujuan, serta tidak
betul-betul mengevaluasi apakah saya qualified untuk studi S3.
Faktor lolos di 2018 bagi saya sendiri paling kunci adalah _sufficient preparation_. Saya
membuat list tentang apa hal-hal yang kemungkinan ditanyakan ke saya. Kalau ga salah
saat itu ada sampai 50-an poin yang saya rasa menjadi kelemahan saya dan hal-hal lain
yang berpotensi ditanyakan terkait dengan profil, CV, rencana kontribusi, pilihan kampus,
dsb. Kemudian saya buat jawabannya, saya pikir ulang, saya revisi, begitu seterusnya
sampai hari H.
*Q4* Pertanyaan iseng (bisa dijawab bisa juga tidak). PK-142 2018 kabarnya
paling heboh karena satu kelompok dengan Maudy Ayunda, apakah ada peluang
berkolaborasi di masa depan?
*A4* Kita di PK-142 kadang merasa hanya remah-remah terasi kalau sudah disebut-sebut
nama Maudy, hehehe.. tapi memang wajar, that’s how it goes ya haha... Peluang kolaborasi
sangat terbuka, dia orang yang open, justru sepanjang PK dia merasa tidak nyaman kalau
mendapat perlakuan berbeda atau terlalu sering disebut2. Selama PK kita juga tidak
memberikan privilege tertentu buat dia. Tapi kalo gojlok2an pasti lah, jadi bahan gojlokan
nomer 1. As you know, dia ambil MBA dan banyak teman2 PK142 yang juga MBA. Sejauh
ini dia juga masih stay di group WA & milis PK-142. Jadi ya peluang kolaborasi di bidang
lain juga sangat terbuka. Hanya aku belum yakin gimana kolaborasinya dia di bidang
manajemen dakwah wkwkwk
*Q* tambahan : Point yg perlu digarisbawahi jika kita semua di sini diterima
sebagai awardee (aamiiinn) adalah sangat memungkinkan untuk collab sesama
awardee untuk membuat kontribusi pembangunan, ya Mas?
*A* : sangat.... waktu PK ku, salah satu sesi materi adalah menghadirkan 3 co-founders
startup Berbagi Listrik, yang tiga2nya adalah awardee semua. ada yang bagian produknya
dari tekkim, ada yang bisnisnya dari manajemen & commerce dan ada yang keuangan dari
finance. mereka _collab_ bikin startup Berbagi Listrik... sampai sekarang sudah menerangi
ratusan desa2 terpencil di seluruh indonesia 😇
*A*: Interviewer tidak ada yang spesifik jurusan saya karena kebetulan jurusan saya
terbilang ‘langka’, tidak populer dan cenderung ‘kurang laku’. Hehe.. kalo teman-teman
saya yang lain banyak yang dapat interviewernya dari jurusan yang sama. Selain itu,
interview dibagi bidang fokusnya, ada yang mendalami tentang profesi dosen, ada yang
mendalami tentang rencana studi dan anti-separatisme/radikalisme (sepertinya dari BIN).
*Q* tambahan : Maaf ka untuk kalimat terakhir, “ada yg mendalami ttg profesi
dosen, rencana studi dan.....” saya agak gangerti. Rencana studi disini maksudnya
essay rencana studi? Kalau itu bukannya memang pasti ditanyakan? “Ada yg
*A* : ya emang pasti ditanyakan, tapi biasanya ga 3 orang tanya bersama2 di semua topik,
jadi ada pembagian tugas di antara mereka, siapa yang mendalami topik A, B, C.. gitu
maksudnya interviewer dibagi bidang fokusnya
*Q1*: Bolehkah saat interview menjawab rencana studi dan planning pasca studi
berbeda dengan essay yang di submit? Misal saya di essay tujuan saya adalah
menjadi konsultan di pe ngambilan keputusan pemerintah mengenai kesehatan
anak, tapi saat wawancara saya bilang ingin mengembangkan sistem diagnostik
kesehatan anak berdasarkan artificial inteligence? Apakah tidak masalah berbeda
dengan essay?
*A1*: Idealnya tetap sejalan ya antara essay yang didaftarkan dengan wawancara, karena
itu menunjukkan kesiapan dari awal mendaftar LPDP. Jikapun harus berubah, mungkin
bisa dijelaskan apa signifikansinya perubahan tsb.
*Tapi...* saya melihat dari contoh yang mbak sebutkan di atas, itu bukan pergeseran yang
signifikan, keduanya bukan bertentangan, justru bisa saling melengkapi. Bisa koq itu
dirangkai agar tujuan pertama dengan yang kedua tersebut bisa saling menyempurnakan.
*Q2*: Bagaimana cara nya menjelaskan bidang saya apabila juri bukan dari bidang
saya? Tahun lalu saya merasa bahwa juri salah paham dengan tujuan studi saya
karena mereka berpikir kalo spesialis kedokteranppp dan s2 adalah 2 hal yang
sama.
Kebetulan reviewernya adalah psikolog, dan saya mengambil organizational behavior yang
bidangnya itu dekat ke psikologi organisasi.
Beliau menyarankan saya ke Mesir atau Turki, saya tidak mau karena memang bidangnya
beda. Mesir & Turki (serta negara2 Islam pada umumnya) maju dalam topik2 seperti
islamic studies. Tapi dalam topik psikologi organisasi, psikologi agama, justru kampus2
umum yang lebih maju, termasuk Cornell. Mereka punya labnya, mereka punya professor
di bidang itu, dsb dsb. Reviewernya masih ngotot, bahwa psikologi agama & organisasi itu
kan hanya MK, berapa SKS sih? apa tidak bisa dipelajari di yang lain? Saya ya tetep ngotot
juga (tapi tetap dengan menjaga intonasi suara tidak meninggi dan sikap sopan), bahwa
ini bukan MK, ini research field, jadi tidak hanya 1 MK melainkan interdiscipline research.
Sampai akhir beliau masih tetap dengan wajah juteknya, beralih ke pertanyaan lain. Reaksi
beliau ini membuat saya sempat putus asa setelah interview selesai, merasa seharusnya
tidak boleh ngotot, dsb. Tapi eh, ga menyangka ternyata saya tetep lolos seleksi substansi.
Kuncinya, kalau menghadapi kemungkinan kedua ini, *jangan mudah menyerah hanya
karena khawatir dianggap ngotot*. Kadang ngotot itu penting, khususnya kalo kita paham
betul apa yang kita inginkan dan kita tahu _we’re on the right track_. Kasih contoh2nya,
kasih gambaran model kuliah dan profesinya. Apapun yang bisa menunjukkan bahwa _we
know it really well and we’re ready for it_.
oiya, ada yang menarik juga sih, ini saya share berdasarkan pengalaman saya dan apa yang
saya pahami dari pengalaman tersebut ya... terkait dengan 'reviewer salah
memahami'.kasus saya ini saya bandingkan antara pengalaman 2017 dengan 2018. saya
memang merasa reviewer ada kesalahan asumsi, yakni spesifiknya adalah: Setiap CA untuk
doktoral harusnya sudah mengontak dosen di kampus tujuan untuk menjadi calon
supervisornya. reviewer yang saya hadapi pada 2017 memiliki pandangan tersebut dan
menanyakan terus menerus apakah saya sudah menghubungi pihak sana. *masalahnya*,
tidak semua kampus menerapkan demikian, khususnya kebanyakan kampus di USA. malah
sebagian kampus yang saya hubungi, baik secara langsung di pameran pendidikan maupun
melalui email admisi, secara eksplisit menyatakan *jangan menghubungi dosen langsung
karena percuma juga tidak akan digubris secara dosen2 kami menerima ratusan email
setiap hari dan permintaan anda bukan ranah wewenang dosen ybs*. ketika jawaban ini
saya sampaikan kepada reviewer, mereka tidak percaya dan tidak bisa menerima jawaban
10 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t
LPDP FIGHTER 2019
tersebut (at least ini yang saya lihat dari ekspresi mereka dan sikap mereka hingga akhir
sesi interview).
lalu bagaimana di tahun 2018? saya tahu bahwa saya tidak bisa mengubah pandangan
reviewer2 tersebut diatas. mungkin pengalaman mereka dulu kuliah S3 di luar juga harus
cari supervisor dulu. bahkan atasan saya di kampus juga kasih masukan yang sama. jadi
yang saya lakukan adalah: tetap mengikuti saran orang2 tersebut, dengan menghubungi
pihak dosen & admisi kampus tujuan H-1 interview 😅 (meskipun saya tahu saya tidak
akan, dan sampai sekarang juga tidak dapat jawaban dari dosen tsb). tapi setidaknya saya
dapat jawaban dari admisinya idem diatas, dan saya bisa bilang bahwa saya sudah
kontak2 profesor disana yang sejalan dengan riset saya, *tapi belum dapat jawaban*.
well, in the end of the day, meskipun *tapi belum dapat jawaban yaa...* ini diulang2 oleh
reviewer, tapi jawaban itu menghasilkan reaksi yang lebih baik daripada interview saya
pada tahun 2017 jadi yang saya lakukan, lagi2, bukan win-win solution *saat interview*,
melainkan membuat strategi agar saat interview saya bisa jujur menyampaikan segala
effort saya hingga tiba pada titik ini.
*A1*: _Honestly_, untuk interview kemarin saya hampir tidak menjumpai pertanyaan yang
unexpected. Seperti saya singgung di atas, saya sudah membuat list hingga 50 lebih
pertanyaan yang mungkin diajukan oleh penanya dan memang realisasi yang ditanyakan
tidak ada yang keluar dari 50 poin tersebut. Malah banyak yg di list saya tidak muncul di
interview.
Kalaupun ada yang dibilang sedikit _unexpected_ itu terkait yang gerakan islam
fundamental tadi, saya ditanya tentang ritual tertentu di dalam pesantren Al Zaytun dan
nama-nama sebagian pengurusnya. Lah saya tidak tahu sampai sejauh itu, jadi ya jawaban
saya jujur saja: saya tidak tahu sedetail itu dalam2nya Al Zaytun. Tapi secara umum, dalam
pandangan saya harusnya semua Pesantren sudah masuk dalam radar dan binaan
Kementerian Agama. Adanya izin mendirikan pesantren harusnya sudah sepemantauan
kementerian agama. Jadi kalau ingin mendalami ada masalah atau tidak di dalamnya,
11 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t
LPDP FIGHTER 2019
mungkin pertama perlu verifikasi ke pihak terkait dari departemen pembinaan pesantren
di kementerian agama.
Dengan jawaban tsb bapaknya tidak lagi mengejar lebih detail tentang Al Zaytun ~tapi
beralih ke detail-detail gerakan N-11... 😅 ya saya tetep pake pola yang sama, sejauh
saya paham yang ditanyakan, saya jawab seoptimal mungkin, kalau sudah mentok tidak
tahu, saya berikan jawaban secara global, lalu lebih detail terkait itu _mohon maaf saya
belum menelusuri lebih jauh lagi_
*A2*: Mungkin tiap awardee punya prinsip yang berbeda-beda ya. Kebetulan saya
berprinsip dalam interview ini bukan momen win win solution sebagaimana FGD. _Ini
momen mereka ingin tahu what kind of people we are_. Apakah kita betul-betul niat dan
well prepared untuk studi lanjut, apakah kita investasi yang menguntungkan bagi negara,
dan semacamnya. Maka menurut saya _firm to our ground is critical_, makanya saya
bela2in agak eyel2an sama reviewernya terkait pilihan kampus dan prodi hehehe
Intinya yang saya pegang adalah saya datang dengan rencana yang memang sudah saya
pikirkan dan saya pertimbangkan masak-masak. Butuh lebih dari sekedar interview ini
untuk mengubah rencana tersebut secara drastis. Tinggal bagaimana saya menjelaskan
prospektus rencana saya ini serta apa nilai manfaatnya bagi Indonesia. Yang penting
_dalam proses komunikasi saya tetap menjunjung tinggi etika dan kesopanan, baik verbal
maupun non verbal, that’s it_.
*Q1*: Kontribusi bagi negara yang diharapkan oleh LPDP itu seperti apa?
*A1*: Kontribusi yang sesuai dengan bidang dan profesi kita, kontribusi yang memang
memiliki nilai manfaat bagi masyarakat.
Kita bicara manfaat bisa tataran praktikal maupun teoritik. Cara melihatnya dari profesi
dulu deh. Kita arah profesinya kemana, setiap profesi kan pasti ada perannya di
masyarakat. Contoh, kalau dosen, jelas arah kontribusinya adalah pengajaran dan
penelitian. Kalo dosen dakwah trus arah kontribusinya mau bikin organisasi dakwah, ini
12 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t
LPDP FIGHTER 2019
kan ga nyambung. Meskipun terdengar praktikal, tapi kan ga linier, ini justru menunjukkan
kita ga paham profesi kita sendiri.
Mereka pasti mikir buat apa biayai ratusan juta buat orang yang ga paham profesinya
sendiri. Sebaliknya, kalaupun ilmuwan kimia, kan outputnya adalah research, publikasi
ilmiah, paten, dsb. Baik untuk pengembangan keilmuan sehingga mencegah kemandegan
IPTEK, membuka peluang2 teroboson penelitian berikutnya, maupun untuk praktikal di
kehidupan sehari-hari.
LPDP tidak membatasi particular type of contribution ya. Bahkan yang sekelas manajemen
dakwah seperti saya saja, jurusan yang saya yakin kebanyakan teman2 disini juga baru
denger sekarang ini, tetap bisa memiliki tempat bagi pembangunan Indonesia. Yang
mereka cari adalah future leader. Orang yang punya visi, tahu betul kemana arah karirnya,
apa yang ingin dia hasilkan. Nantinya orang-orang ini akan dikolaborasikan di masa
depan, antar bidang, antar profesi, antar jabatan, antara pemerintah dengan swasta, antar
swasta sesama Indonesia, antara swasta indonesia dengan luar negeri, dan sebagainya.
Dengan demikian diharapkan bisa memutus mata rantai persoalan2 sosial yang
diakibatkan oleh rendahnya kualitas SDM di berbagai bidang.
*Q2*: Bagaimana cara mengelaborasi yang baik untuk kontribusi nyata saat
kembali bagi karyawan swasta?
*A2*: Pertama, anda statusnya karyawan tetap atau tidak, setelah lulus balik ke
perusahaan sekarang atau tidak. Elaborasikan apa peran/kontribusi perusahaan anda
bagi Indonesia: meningkatkan kualitas infrastruktur kah, meningkatkan kualitas pangan
kah, dsb. pastinya setiap perusahaan punya visi kan ya, dan anda menjadi bagian dari visi
itu. tugas anda adalah menyelaraskan bagaimana visi perusahaan tersebut sejalan dengan
visi pembangunan Indonesia.
kalau anda seorang karyawan swasta profesional, maka aim for the highest position in your
current company, the decision maker. Lalu elaborasikan apa yang bisa anda buat dengan
ilmu anda jika anda bisa menjadi pemegang kebijakan, dan apa manfaatnya bagi
masyarakat Indonesia. disitulah peran 'karyawan swasta' hari ini di masa depan.
kan kita bisa direct impact bahwa kita berperan dalam mencerdaskan bangsa
13 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t
LPDP FIGHTER 2019
(sesuai bidang), kalo misal saya ngga direct impact sperti misal saya tau apa yg
bisa saya berikan di industri swasta, saya tau peran industri tersebut bagi
Indonesia (meskipun multinasional), dijabarkan keterkaitannya gitu ya kak?
iya betul...
saran saya, anda bisa mulai dengan menyatakan, impian saya adalah menjadi seorang
profesional di bidang AAA, karena bidang ini memiliki kekuatan dalam hal begini dan
begitu. untuk saat ini, tempat saya berkarya dan berkontribusi adalah di perusahaan
swasta XYZ yang memiliki visi begini dan begitu, serta menyediakan saya lahan berkarya
di bidang tsb, semakin saya memiliki banyak karya dan kesuksesan di bidang itu, berarti
saya telah semakin berkontribusi bagi Indonesia.
*Q1*: Bagaimana cara menjawab kontribusi setelah studi bagi para pelamar ilmu-
ilmu murni yang notabene memiliki dasar science for science? (Maksudnya adalah
bahwa ilmu-ilmu murni memang manfaatnya tidak akan bisa dirasakan oleh
masyarakat luas secara langsung seperti makan lalu kenyang)
*A1*: Sama dengan di atas, anda bisa memulai dari arah profesi dan apa output dari profesi
tersebut. Peneliti swasta, dosen, atau peneliti di pemerintahan? Ilmu-ilmu murni pasti
larinya ke _research & publication_. Next question, hasil riset ilmu murninya untuk apa?
Jurnalnya dikemanakan? Ga mungkin sekedar jadi bungkus kacang kan? Hehe...
Sepemahaman saya, research & publication pada akhirnya akan memiliki peran sekurang-
kurangnya 2 hal: (1) membuka pintu-pintu terobosan ilmu pengetahuan yang baru
(_remember string theory and how it explains the origin of universe?_ itu ilmu murni juga)
karena pada dasarnya ilmu tidak bisa (dan seharusnya tidak boleh) berhenti berkembang,
serta (2) fungsi pendidikan: menjadi pembaruan ilmu pengetahuan ke generasi-generasi
berikutnya. Research menjadi penyempurna ilmu/teori-teori yang telah lalu, yang kurang
lengkap, yang memiliki ‘lubang’, sehingga mencegah generasi di masa depan terjebak pada
scientific failure.
Tinggal anda lihat, seberapa pengembangan yang ada di bidang ilmu anda tersebut
sekarang ini di Indonesia. Bagaimana kurangnya penelitian di bidang tersebut membuat
Indonesia memiliki ketergantungan terhadap riset-riset dari luar. Apa jadinya jika riset
14 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t
LPDP FIGHTER 2019
Jadi kuncinya anda jangan berhenti di ilmu nya saja, coba anda hubungkan dengan
profesinya: Peneliti swasta, peneliti di pemerintahan, atau dosen. Di situ akan terlihat lebih
riil bagaimana kontribusi ilmu anda tsb.
*Q2*: Apakah ada tips untuk menjawab gap antara kualifikasi akademik dan
kontribusi masyarakat?
*A2*: Saya tidak yakin saya paham dengan yang anda maksud sebagai gap antara
kualifikasi akademik dengan kontribusi masyarakat.
Namun berdasarkan pemahaman saya, satu-satunya jawaban atas gap tersebut adalah
pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan yang lebih tinggi (tentunya dengan kemauan
yang keras dan usaha yang kuat) akan meningkatkan pula kompetensi kita, sehingga
meningkat pula kontribusi kita bagi masyarakat. _So, yes, LPDP is the answer for that
question_ 😊
*Q3*: Jika ditanya soal mengapa kita memilih menuntut ilmu "ini" ke luar negeri,
padahal di dalam negeri ada dan tersedia, bagaimana cara mas menjawabnya?
(Seperti bidang ilmu saya, fisika, yang memang tersedia hampir di mana saja)
*A3*: Anda jangan mau terjebak pada mindset ‘negeri’-nya, karena kita tidak belajar di
‘negeri’-nya, melainkan di ‘kampus’-nya. Maka menjawab pertanyaan tersebut, kembalikan
saja, kenapa anda memilih kampus A bukan kampus B. Seandainya kampus A tersebut
(dengan segala value yang menarik anda kesana) ada di sini atau di sana, pastinya kita
akan tetap mengejar kampus tersebut, kan?
15 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t
LPDP FIGHTER 2019
*A4*: Never ever say that your ‘level’ is not in ‘that college’ level and ‘only’ in ‘this college’
level. Anda tidak tahu seberapa tersinggungnya reviewer anda dengan jawaban tersebut
seandainya mereka kuliah di kampus ‘ini’ atau yang ‘lebih rendah’.
Lagi-lagi, anda perlu merefleksi diri kembali, hal-hal apa yang membuat anda tertarik ke
kampus tersebut. Mungkin faktor professornya yang cocok dengan bidang anda (cari judul2
karya tulis dosen di kampus tujuan anda, lihat seberapa cocok dengan anda), atau
‘peringkat prodi’ di Times Higher Education, atau hal-hal lain yang membuat univ tsb cocok
dengan anda.
Intinya adalah ‘kecocokan’. Buktinya tidak semua awardee dalam interview ditanya:
Kenapa kamu ga apply ke Harvard, Stanford atau Oxford?
*A2*: Bisa menjadi nilai tambah, tapi bukan penentu, karena tergantung juga pengalaman
organisasinya sebagai apa. Kalo sebagai anggota, kurang menunjukkan peran yang besar
atau pressure yang tinggi, ya relatif tidak menggambarkan kualitas seseorang. Juga
pengalaman organisasinya linier atau tidak dengan bidang/kompetensinya. Semakin linier
semakin baik. Kalau tidak pun, it’s not the end of the world. Cari kekuatan anda pada sisi
yang lain. Exploit!
*Q1*: To be frank, alasan saya memilih uni dalam negeri adalah pertimbangan
keluarga. bagaimana jika nanti mendapat pertanyaan seperti "kenapa ga pilih
kampus luar negeri yg mungkin secara riset lebih bagus,dll?" haruskah menjawab
jujur atau "ngeles" saja
*A1*: Saya kurang paham detail dan kongkritnya pertimbangan keluarga ini se-urgent apa.
Tapi secara umum jawaban tersebut boleh2 saja disampaikan. Namun sebaiknya
dieksplorasi juga apa dampak/akibatnya terhadap studi jika kuliah LN dg keadaan
keluarga tsb sehingga terlihat signifikansinya. Selain itu bisa diberikan tambahan
penjelasan tentang research competitiveness nya Sains Kebumian ITB dan all other
supporting aspects yang bisa improve kualitas studi Mbak April. Prinsip yang perlu
diperhatikan mungkin adalah LPDP tidak menuntut kita untuk studi di kampus yang
16 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t
LPDP FIGHTER 2019
‘terbaik’. Tapi kampus yang paling ‘cocok’ untuk kita. Baik cocok secara kompetensi,
peluang pengembangan diri, fungsionalisasi riset, dan sebagainya, bahkan se-simple alasan
di kota Birmingham lebih banyak masjidnya dibandingkan kota-kota lain di UK sehingga
pendidikan saya akan lebih optimal (ini pengalaman salah satu teman PK saya pas ditanya
kenapa memilih Birmie Univ).
*Q2*: jika universitas (dosen2) yg kita tuju dan instansi tempat kita bekerja sdh
terjalin kerjasama dgn baik,apakah ini bisa dimanfaatkan sebagai pendukung
kenapa kita memilih kampus tsb ?
*A2*: Ini juga tergantung, kerjasama yang seperti apa. Kalau yg dimaksud terkait dengan
fungsionalisasi/implementasi hasil riset secara langsung, saran saya justru ini jadikan
alasan pertama dan utama.
*A3*: Saran utama saya, stick to the plan, karena ini terkait dengan essay rencana
kontribusi. Mengubah judul tesis/uni jangan2 malah mengubah rencana kontribusi. Makin
berabe. Harusnya, pemilihan uni/judul riset sejak saat pendaftaran LPDP kan pasti ada
pertimbangan2 substantifnya, termasuk perbandingan2nya (uni/prodi). Maka jika dalam
interview diminta/disarankan ganti, jangan langsung diiyakan, sampaikan semua
pertimbangan yang sudah dituliskan di essay.
Bisa jadi pertanyaan reviewer tsb sekedar menguji apakah kita memilih uni/penelitian tsb
asal2an/tanpa pertimbangan matang. Kalau ybs menyebut univ ini univ itu lebih cocok
penelitiannya untuk kita. _Trust me, their main point is to know if we're that easy to change
mind_. Lah kalo masih daftar saja pikirannya mudah berubah, ntar habis kuliah, habis
biaya besar, tiba2 ganti bidang ilmu/profesi. Kan rugi... hehehe
*Q*: _Core_ yang yang diharapkan LPDP untuk beasiswa jalur santri itu apa kira2?
Asumsi saya, beasiswa ini dibuat tersendiri tentu tidak hanya untuk menampung
Santri, tapi lebih dari itu. Kita harus memberikan kontribusi juga. Lalu kontribusi
seperti apa? Apakah sama dengan jalur lain?
*A*: Saya kurang tahu persis karena di tahun saya belum ada beasiswa santri, jadi saya
khawatir jawaban saya sifatnya hanya perkiraan saja. Sebagai jalur afirmasi, saya kira
17 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t
LPDP FIGHTER 2019
hampir sama dengan afirmasi lain, yang arahnya yaitu empowerment, especially pada
group2 tertentu yang dipandang memiliki potensi baik tapi belum teroptimalkan karena
kurangnya akses --> that's the whole point of affirmative action, isn't it? Apakah ada poin
tertentu tentang kontribusi yang perlu ditambahkan menyesuaikan jalur afirmasinya?
Saya kurang kompeten menjawab ini. Yang saya tahu terbatas misalnya beasiswa
Indonesia Timur, what can we give back for East Indonesia development. beasiswa PNS, apa
kontribusi kita bagi satuan kerja/bidang profesi kita. lagi-lagi sudut pandangnya jangan
hanya praktikal dan short term, tapi juga long term ya.
*Q1*: *Maaf kalau agak membingungkan. Apakah ada kemungkinan tim interview
melihat bagaimana cara kita menjawab pertanyaan yang dberikan, dluar dari
bidang akademik kita?
*A1*: Pasti. Secara psikologis, ada gejala-gejala visual yang menjadi ciri orang yang sedang
berdusta, orang yang tidak punya pendirian, orang yang tidak punya pandangan ke depan,
dan sebagainya. Dan ini akan tampak dari bagaimana cara kita menjawab pertanyaan.
Lagipula, LPDP mencari orang-orang yang sejalan dengan visi misinya LPDP itu sendiri.
Jadi pasti mereka melakukan evaluasi attitude dalam proses interview.
*Q2*: Jika kita orang yg agak nervous, bagaimana tips n trik menghadapi
interviewer yang notabene kita baru kenal.
*A2*: Prepare. Exercise. Anda tahu anda nervous, dan pastinya anda bisa cari cara
kendalikan nervous. Jangan nervous itu yang mengendalikan diri anda dan menjadi
penghalang mencapai impian anda.
*Q*: Kemarin mas @ Mas Andri mendapat pertanyaan ttg kebangsaan, psikologi
dan research seperti apakah?
*A*: Ada, bagi mereka yang tujuan studinya S2/S3 bahasa inggris, hehehe. selain itu, setahu
saya, DN menggunakan bahasa Indonesia. bahkan LN pun, yang saya alami, hanya 1
reviewer menggunakan bahasa inggris, 2 lainnya bahasa Indonesia. *don't bother with
18 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t
LPDP FIGHTER 2019
language*, anda bisa minta izin di awal untuk jawab pake bahasa Indonesia. kekurangan
skor Inggris tidak membuat anda gagal interview. anda sudah tiba di titik ini kan? pasti
syarat skor toefl sudah terpenuhi.
*Q*: Bagaimana jika ada pertanyaan yg tdk bisa kita jawab. Entah karena
isu/teori/kasus yg kurang familiar di telinga kita atau kurang pengetahuan akan
hal itu dan lain2. Biasanya kalau sudah begini auto blank dan nampak setengah oon
😁 Nah bisa kasih tips trick Bagaimana harusnya kita bersikap? to the point
saja mengakui tidak tahu jawabanya atau ttp berusaha merangkai kata untuk
menjawab semampu kita?
*A*: Jangan terlihat oon atau blank ya, karena itu jadi salah satu indikator kalo kita emang
betulan oon 😅✌ Coba jawab secara global dulu. Paling aman, jawab secara normatif.
Lalu bilang aja dengan santai dan percaya diri bahwa _untuk lebih detailnya mohon maaf
saya belum menelusuri lebih jauh lagi_. Kalo kita berkali-kali memberikan jawaban
semacam itu, insya Allah kita sendiri akan paham kenapa kita ga lolos seleksi substansi
yaa~ 😅
*Q1*: Kak, program beasiswa lpdp ini kan dibagi dalam beberapa program. Apakah
ada program2 tertentu misalnya afirmasi, targeted or reguler yg lebih besar
peluang utk diterima beasiswa? Trs arti targeted grup apa y kak, secara
spesifiknya?
*A1*: Artinya itu adalah kelompok-kelompok yang memang secara khusus ditarget untuk
lebih diberdayakan. Afirmasi dan targeted group memang memiliki peluang kelolosan lebih
besar karena kuotanya lebih besar. Sedangkan reguler peluang kelolosan mungkin sedikit
lebih sulit karena tingkat kompetisi yang tinggi, kuota yang dibatasi dan passing grade
yang tinggi.
_*Fun fact*_, tahun 2018 kuota reguler maupun affirmasi tidak terpenuhi, masih banyak
yang kosong. Artinya, CA yang tidak lolos bukan karena mereka kalah kompetisi dengan
sesama CA, melainkan mereka ga lolos passing grade. So, there are plenty of space for you
all. Teman2 ga perlu narrow minded, menganggap sesama kalian adalah saingan, sikut2an,
bunuh2an satu sama lain menutup informasi, ga mau sharing, dsb. Trust me, justru
19 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t
LPDP FIGHTER 2019
attitude seperti itu yang bisa jadi bikin kita ga lolos. *You don’t compete with each other.
You compete with yourself.*
*Q2*: Apakah pertanyaan oleh interviewer yg berbeda2 ini sama utk semua
program dan standar pertanyaan oleh lpdp atau tergantung oleh interviewernya
sendiri?
*A2*: Sepemahaman saya, LPDP kasih panduan, tim reviewer boleh mengembangkan
sesuai profile masing2 CA. Dan di antara mereka tetap ada akuntabilitas karena setiap hari
setelah all sesi interview di hari itu selesai, tim reviewer akan diskusi memutuskan skor tiap
CA serta justifikasinya. Reviewer yang tidak reliable akan dievaluasi dan ‘tidak dipakai lagi’.
*Q3*: Bisakah kk sharing jika ada checklist poin2 penilaian wawancara yg pasti ada
nilainya,misalnya dari segi penampilan, pengetahuan, sikap, integritas, dll dari
sudut pandang lpdp?
*A3*: Seandainya saya punya ini, mungkin saya bisa menghemat waktu kita Q&Adari tadi
sore ya, hehehe... Plus, tingkat kelolosan calon awardee mungkin langsung melonjak
menjadi 99%
(1) memang untuk sekedar berbagi tugas dengan tim reviewernya yang lain (Bad Cop, Good
Cop).
(2) karena jawaban kita yang muter-muter ga jelas bikin beliaunya gemes sendiri.
Jika ada yang ga lolos interview merasa karena dapat reviewer yang ‘killer’, ya itu berarti
dianya yang ga siap untuk handle situasi penuh tekanan. Cara menghadapinya
bagaimana? Tegak sekokoh gunung, tenang setenang danau. Prepare. Exercise. Pray.
*Q* : Bolehkah share daftar 50 pertanyaan yang disiapkan oleh Mas Andri?
20 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t
LPDP FIGHTER 2019
setelah interview selesai, saya pulang itu merasa down, karena reaksi dari reviewer: 2
orang tidak terbaca reaksinya, 1 orang yang eyel2an dengan saya reaksinya kurang
menggembirakan. jadi sepulang dari interview, semua berkas saya beresi, saya
sembunyikan, list itu saya buang, aplikasi ke kampus saya stop, tidak diteruskan, saya
bismillah moveon anggap LPDP kenangan masa lalu.
*A* : pertanyaan macam apa ini? 😂😂 jawaban substansi: ya saya jawab keluarga
lah.... pendidikan bisa dikejar dari sini dan sana, selesai 2-4 tahun paling lama. keluarga
untuk selamanya, ga bisa dicari dimana2.
jawaban substansi no 2: (eh iya ini ditanyakan saat saya interview ding!) saya jawab,
alhamdulillah di kenyataan hidup, saya tidak perlu memilih antara dua hal ini. justru
keberadaan saya disini adalah karena faktor support keluarga saya paling utama. Memang
orang seperti kita2 ini konyol mbak, sudah punya buntut masih saja pingin ngejar sekolah.
tapi yang konyol2 gini biasanya justru salah satunya yang bisa buat perubahan, karena
tahu bener _what it means to be in total pressure and dealing with dilemmas every single
day_. mewek boleh, jawaban pas interview tetep harus lancar dan penuh senyuman. kapan
lagi menangis sambil tersenyum. Wkwkwk.
21 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t
LPDP FIGHTER 2019
Demikian.
saya juga ucapkan terima kasih atas inisiatif teman2 semua. saya jadi punya teman
dan saudara baru yang punya visi yang sama untuk membangun Indonesia. terima
kasih doanya. semua doa baik akan kembali pada teman2 juga 😇
saya ijin left group dulu ya. sukses buat teman2 semua. selamat mempersiapkan
diri. insya Allah #2019jadiawardee semua 😇💪💪
Note Penting :
PS : Dimohon bagi yang ingin menyebarkan ke grup lain dengan tujuan membagi informasi (yang
semoga bermanfaat) ini untuk menyertakan “credit” dalam setiap penyebarannya sehingga kami
selaku admin grup memiliki pertanggungjawaban publik jika ditemui pertanyaan-pertanyaan
terkait hal di atas. Mari kita menjadi calon pemimpin bangsa dengan pertama kali menjaga
kesantunan kita di sosial media dengan menghargai buah pikiran orisinil orang lain. SUKSES
UNTUK KITA SEMUA!!
LPDP – DN Afirmasi Bidik Misi, Kampus Tujuan : UGM, Magister – Ilmu Fisika
1. Kak Aisyah
a. Pertanyaan: Bagaimana cara supaya kita bisa percaya diri saat menyampaikan
proposal rencana studi dan terutama kontribusi yang nanti akan dilakukan untuk
Indonesia?
Jawaban: Agar percaya diri saat menyampaikan proposal terutama kontribusi untuk Indonesia,
yang pertama harus dilakukan adalah kuasai dulu esai yang kakak tulis, karena interviewer
tidak akan keluar dari esai. Misal kalau saya ingin jadi dosen, dulu saya jawab seperti ini,
“Saya senang jika saya bisa bermanfaat untuk orang lain dengan cara mengaplikasikan ilmu
yang saya peroleh.” Pemikiran yang sederhana seperti itu yang dicari interviewer (menurut
saya pribadi).
b. Pertanyaan: Bagaimana cara meyakinkan interviewer dengan kontribusi kita nanti
(setelah lulus mau jadi dosen), padahal sebelumnya saya belum pernah mengajar
dalam waktu yang lama? (hanya ngajar les anak-anak SD saja)
Jawaban: Hal kecil seperti pernah mengajari anak SD itu sudah termasuk pengalaman dalam
mengajar atau menyampaikan materi. Bagaimana cara kita membuat orang lain paham apa
yang kita sampaikan sudah menjadi poin plus jika mau berkontribusi sebagai tenaga pengajar.
c. Pertanyaan: Apakah nanti semua sertifikat yang dicantumkan di CV wajib dibawa
dan akan diperiksa? Soalnya saya ada 2 yang tidak ada sertifikat dan memang tidak
diberikan sertifikat.
Jawaban: Kalau pengalaman saya dulu, sertifikat yang diverifikasi hanya berkas yang kita
lampirkan saat seleksi administrasi. Berkas tersebut dicek apakah sesuai dengan yang kita
apply. Kebetulan saya dulu juga pernah waktu SMA mengikuti ekstra pramuka, ikut PMR
waktu SMP dan ikut karang taruna desa. Kemudian waktu daftar saya tulis di pengalaman
organisasi tetapi tidak saya lampirkan sertifikatnya, karna memang tidak ada sertifikat dari
sekolah dan saat verifikasi tidak ditanyakan pula.
2. Kak Marina
a. Pertanyaan: Sesuai pengalaman kakak, dari ketiga reviewer yang mewawancarai,
siapa yang paling dominan bertanya? Dan siapa yang paling tajam pembahasannya?
Jawaban: Interviewer 1 orang psikolog dan 2 orang dari bidang kita (fisika).
Pengalaman saya, psikolog sedikit bertanya tetapi kita akan lebih banyak
berargumen mengenai pertanyaan psikolog, seperti seputar keluarga yang dapat
membuat kita mengharu-biru. Dulu sempat berkaca-kaca saat menyampaikan
motivasi saat ditanya psikolog, “Siapa yang menjadi motivasi anda mendaftar
LPDP?”
b. Pertanyaan: Apa pertanyaan paling sulit yang pernah didapatkan dan bagaimana
menjawabnya?
Jawaban: Saya sempat ditanya dan menurut saya agak sulit untuk dijawab kalau tidak baca
materi, seperti ini “mata kuliah apa yang ada di S2 dan ada juga di S1? Apa yang
membedakan diantara keduanya?” Saran saya untuk teman-teman pejari silabus kampus
tujuan kakak, terutama mata kuliah apa saja yang akan kakak ambil dan membahas tentang
apa. Saat kepepet tidak tahu jawabannya, dulu saya jawab, “Saya belum tahu materi ini, dan
saya sangat terbuka untuk belajar lebih baik lagi.”
c. Pertanyaan: Sedetail apa pertanyaan tentang tesis?
Jawaban: Menurut pengalaman saya, pertanyaan seputar tesis masih di permukaan, misal
“Apasih manfaat tesis anda untuk masyarakat luas?” Kebetulan calon tesis saya berhubungan
dengan skripsi di S1 dan sudah saya aplikasikan di kehidupan sehari-hari. Kemudian
interviewer bertanya kembali “Siapa calon dosen pembimbing tesis anda di kampus tujuan?”
Kebetulan saya sudah mempelajari dosen pengajar di UGM jadi saya jawab nama orangnya
dan bidang penelitiannya tentang apa.
3. Kak Resi
a. Pertanyaan: Terkait berkas-berkas yang wajib dibawa saat interview, apakah selain
yang tercantum dichecklist kartu wawancara, apakah sertifikat seminar/pelatihan
dan prestasi juga wajib dibawa saat interview? Jika tidak wajib, apakah perlu
ditunjukkan saat interview?
Jawaban: Saya dulu untuk berjaga-jaga semua berkas yang saya lampirkan di ceklis dan berkas
lain yang sekiranya ditanyakan (sertifikat-sertifkat) semua saya bawa. Interviewer meminta
saya untuk menunjukkan transkrip nilai S1. Karena waktu wawancara, kita diperbolehkan
bawa tas jadi semua berkas bisa disimpan dalam tas, dan yang dipegang berkas di ceklis saja
(saran saya).
b. Pertanyaan: Jika mendapat pertanyaan tentang kegagalan/kejadian paling
menyedihkan dalam hidup, apakah jawabannya sebaiknya berkaitan dengan
pengalaman akademis atau tentang kehidupan pribadi?
Jawaban: Kalau ditanya tentang kegagalan atau kejadian paling menyedihkan dalam hidup,
jawab saja bagaimana sikap kita dalam mengatasi kegagalan tersebut. Sama halnya ketika kita
ditanya kekurangan dalam diri kita, pasti setiap orang punya kekurangan tetapi poin utama
pertanyaan tersebut adalah bagaimana kita meminimalisir bahkan mengatasi kekurangan
tersebut dengan kelebihan yang kita miliki. Saran saya dikombinasikan saja antara akademik
dengan motivasi pribadi untuk meraih kesuksesan. Karena orang sukses bukan tanpa gagal.
c. Pertanyaan: Jika mendapat pertanyaan “Mengapa tidak daftar universitas luar
negeri, bukankah jurusanmu lebih bagus di luar negeri?” Kira-kira bagaimana
jawaban yang meyakinkan? Apakah boleh memasukkan unsur personal, misalnya
karena ingin dekat keluarga sebagai salah satu pertimbangannya?
Jawaban: Realistis saja, pada waktu itu toefl saya tidak memumpuni untuk mendaftar di luar
negeri. Akan tetapi dengan belajar di dalam negeri tidak menutup kemungkinan untuk saya
memberikan kontribusi lebih. Boleh memberikan unsur personal karena saya ada pengalaman
menarik waktu ditanya kenapa pilih UGM. Awalnya saya jawab karena UGM merupakan
kampus terbaik bla bla blaaaa. Dikejar pertanyaannya, memang kampusmu yang lama bukan
kampus terbaik? Lalu apa yang membuat anda pilih UGM? Setiap saya menjawab pasti selalu
dikejar, akhirnya (the power of kepepet) saya jawab, saya punya kewajiban di rumah saya
yang harus saya tuntaskan yang membuat saya tidak bisa jauh dari rumah. Pasti
ditanya dong kewajibannya apa? Saya jawab dengan penuh kejujuran mengenai keluarga.
Mungkin itu salah satu yang membuat saya diterima LPDP, karena ada psikolog yang dapat
membaca gerak-gerik kita berbohong atau tidak, tulus atau tidak.
4. Kak Fazita
a. Pertanyaan: Jika nilai skor toefl belum memenuhi syarat kampus, hanya cukup
untuk administrasi LPDP, bagaimana menjelaskannya? Karena setahu saya ada
program pengayaan bahasa untuk afirmasi, cukupkah menjawab seperti itu?
Jawaban: Kebanyakan teman-teman afirmasi pasti punya keluhan yang sama
tentang bahasa inggris, hehe (begitupun saya). Iya betul sekali jawab saja ada
program pengayaan Bahasa dari LPDP yang akan membantu kita belajar tentang
toefl untuk persiapan mendaftar kampus tujuan. Tetapi jangan hanya terpaku pada
program tersebut, kita sebagai pemuda juga harus belajar mandiri. Kebetulan toefl
saya sedikit di atas syarat minimal daftar UGM dan waktu ditanya “apakah anda
yakin dengan toefl sekian dapat masuk kampus UGM? Saya jawab “iya saya yakin”
(dengan menatap mata interviewer, pokoknya jangan sampai pandangan kita
kemana-mana, kalau bisa tatap matanya, kalau tidak sanggup bisa dilihat bagian
diantara alis, saran saja). Minimal toefl ITP UGM dulu 400 (sekarang pakai accept)
dan skor saya 400 lebih dikit, tidak sampai 450.
b. Pertanyaan: Apakah akan ada pertanyaan seputar nilai selama kuliah? Saya
memiliki nilai jelek dan itu memang seangkatan yang dapat. Sudah mencoba untuk
mengulang, tetap saja jelek. Bagaimana menjawab pertanyaan seperti itu agar tidak
terkesan menyalahkan orang lain atau dosen? Saya memilih lulus dengan nilai
demikian karena regulasi kampus juga memperbolehkan membungkus nilai seperti
itu.
Jawaban: Saya dulu disuruh menjelaskan salah satu materi kuliah di S1 (mungkin karena
interviewer meminta transkrip nilai yang saya bawa). Tetapi tidak menutup kemungkinan juga
ditanya masalah nilai, misalnya sudah berusaha mengulang tetapi masih saja jelek, jawab saja
dengan demikian yang menjadi motivasi saya untuk lebih giat belajar lagi melalui program
LPDP ini saya ingin terus belajar dan lain sebagainya. Oh ya jangan sampai menyalahkan
dosen atau pihak lain. Giring pewawancara pada jawaban bahwa kita benar-benar serius ingin
belajar.
5. Kak Sulaeman
a. Pertanyaan: Apakah masih ada kesempatan pindah universitas (di luar 3 pilihan) jika
sudah jadi awardee?
Jawaban: Masalah pindah universitas itu bisa diijinkan apabila ada alasan kuat, misal sudah
daftar berkali-kali tetap saja tidak diterima. Karena LPDP memberikan waktu 1 tahun untuk
mencari LoA. Pengalaman saya di PK (Persiapan Keberangkatan), materi tentang pindah
jurusan akan disampaikan oleh pihak LPDP syarat dan ketentuannya. Lagipula di booklet
LPDP sudah tertulis tidak boleh pindah, jadi alangkah lebih baiknya jika kita sudah mantap
dengan universitas yang kita pilih.
6. Kak Ida
a. Pertanyaan: Apakah hasil EOTSW (Essay On The Spot Writing) akan ditanyakan
saat wawancara? Kalau iya, berapa persenkah pertanyaan tentang itu?
Jawaban: Pengalaman saya dulu tidak ditanya apapun tentang EOTSW. Tetapi untuk
mengantisipasi, belajar saja mengenai essay yang kakak tulis waktu SBK, belajar di
permukaan tidak apa-apa, agar kita punya materi jika tiba-tiba ditanya seputar hal tersebut.
b. Pertanyaan: Kalau semisal kita saat ini sudah bekerja tapi waktu dapat LPDP mau
mengundurkan diri, apakah itu bakal ditanyakan?
Jawaban: Kalau mengundurkan diri dari bekerja karena memilih LPDP siapkan alasannya
karena kemungkinan besar ini akan ditanya. Dulu saya juga masih bekerja sebagai tentor di
salah satu bimbel, tetapi memang sengaja tidak saya tulis mengundurkan diri karena menurut
saya tidak ada efek setelah saya lulus S2 LPDP dan tidak mungkin saya kembali bekerja
disana. Saya hanya menuliskan di pengalaman bekerja saja.
7. Kak Taufiq
a. Pertanyaan: Saya pernah dapat cerita dari awardee tahun lalu. Ada awardee yang
ditanya kenapa pilih kampus dalam negeri bla bla bla. Pada akhirnya, si
pewawancara berkata, “Kamu saya terima kalau pilih luar negeri, gimana?” Nah
dalam menghadapi kasus pertanyaan pilihan yang bertentangan dengan pilihan kita,
menurut kaka bagaimana ya?
Jawaban: Hati-hati dengan pernyataan dari interviewer seperti ini, karena bisa jadi ini jebakan
untuk menggoyahkan pendirian kita. Karena interviewer akan selalu
mencari celah agar kita mengikuti alur mereka. Saran saya tetap pada pendirian kita kalau di
DN ya tetap pilih DN kalau di LN ya tetap pilih LN. Realistis saja kalau kita jawab iya pak
saya daftar LN, impossible sekali kakak akan mendapatkan interviewer yang sama yang
katanya tadi mau menerima menjadi awardee LPDP kalau daftar di LN.
b. Pertanyaan: Dalam proposal studi, saya baru sadar ternyata banyak kesalahan-
kesalahan yang saya buat. Contohnya, saya menuliskan kontribusi saya setelah lulus
menjadi analis di kementerian A, ternyata setelah saya cek apa yang saya tulis
bertentangan dengan jodesk posisi yang sebenarnya. Ada keteledoran saya dalam
menulis. Nah, menurut kakak, bagaimana cara kita menjelaskan kepada reviewer
tentang hal tersebut?
Jawaban: Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan. Kalau mendapat pertanyaan seperti ini
jawab kontribusi apa yang sebenarnya akan kakak lakukan. Tidak apa- apa bilang proposal
saya kurang tepat pak, sebenarnya maksud saya seperti ini ini ini dan lain sebagainya. Ini
kalau semisal ditanya, tetapi kalau tidak ditanya ya jangan dibiarkan tahu :D
c. Pertanyaan: Bagi seorang pelamar LPDP yang fresh graduate kan belum punya
pengalaman kerja, sedetail-detailnya kontribusi pun masih belum paham akan
kondisi lapangan terutama posisi/karir setelah lulus nanti. Selain itu, menurut saya,
dibandingkan yang sudah bekerja, rencana kontribusi bisa lebih konkret dan sudah
punya posisi. jadi, menurut saya, argumen fresh graduate tentang kontribusi masih
bisa dipatahkan oleh reviewer yang ngeyel. Apa nih tipsnya untuk para fresh
graduate?
Jawaban: Benar sekali kak, kita yang dari freshgraduate jika dibandingkan dengan yang sudah
bekerja pasti tidak seberapa. Itulah sebabnya kita disuruh menulis pengalaman organisasi,
prestasi apa yang diraih untuk menambah bekal menghadapi dunia luar. Pasti setiap orang
punya pengalaman atau hal sederhana yang membuat kita diperhitungkan dihadapan reviewer.
Maka dari itu matangkan kontribusi yang telah dilakukan, yang sedang dilakukan dan yang
akan dilakukan karena ini akan selalu ditanya.
8. Kak Putri Keumala
a. Pertanyaan: Apakah ada pertanyaan terkait jurusan S1 kita? Semacam kenapa
memilih jurusan dan apa pencapaian setelah lulus dari jurusan tersebut?
Jawaban: Pertanyaan seperti ini kemungkinan besar keluar dan kakak harus menyiapkan
jawabnnya. Jawaban saya mirip dengan pertanyaan Kak Marina pada nomor 2.
b. Pertanyaan: Bagaimana cara yang baik ketika menjawab pertanyaan yang kita tidak
tahu jawabannya dan pertanyaan yang membuat kita blank seketika?
Jawaban: Jawaban ini sedikit saran dari saya, kakak bisa mengembangkan sendiri agar lebih
mengena pada interviewer, “Saya belum paham mengenai hal tersebut, tetapi saya sangat
terbuka untuk belajar lagi.” Wajar saja kalau kita belum mengetahui banyak hal, melalui
LPDP ini sebagai wadah kita untuk belajar. Waktu saya wawancara, kalau tidak salah saya 2
kali mengucap kalimat tersebut, karena saya memang benar-benar tidak tahu atau lupa. Saya
berfikir apabila kita memaksakan jawaban yang kita tidak tahu, interviewer akan lebih
menekan pertanyaan kepada kita.
9. Kak Firdana Alfianti
a. Pertanyaan: Menurut Kak Atika, kenapa kakak bisa terpilih jadi awardee LPDP?
Jawaban: Pertanyaan yang keren sekali, jujur saja awalnya saya pesimis diterima
LPDP karena saat wawancara, salah satu interviewer memberikan statement “kamu
itu orang fisika atau bukan” karena saya salah memberikan jawaban tentang soal
fisika. Sudah pasti pernyataan tersebut menjatuhkan mental saya saat wawancara.
Tetapi saya mengucapkan maaf dan berusaha untuk belajar lebih giat lagi. Selain itu
saya memberikan pernyataan tentang kontribusi yang sudah saya lakukan, kegiatan
yang sedang saya lakukan saat ini yang berhubungan dengan kontribusi saya
kedepannya. Ada hal menarik yang menurut saya menjadi salah satu alasan saya
diterima yaitu saya memberikan jawaban yang jujur dan tulus ingin belajar. Jangan
lupa fokus menatap interviewer, jangan biarkan pandangan kita kemana-kemana
karena lagi-lagi disitu ada psikolog yang tidak henti-hentinya melihat kita.
10. Kak Shalih
a. Pertanyaan: Jika ditanya apa yang membuat kita yakin akan diterima dan mendapat
LoA dari universitas tujuan (sementara program magister umumnya tidak
memerlukan korespondensi dengan profesor dari universitas terkait tesis, tidak
seperti doktoral), bagaimana sebaiknya menjawabnya?
Jawaban: Sebelumnya kita lihat dulu persyaratan untuk mendaftar kampus tujuan, apabila kita
merasa sudah memenuhi syarat misal toefl, TPA sudah memenuhi, kita
boleh mengatakan yakin untuk diterima. Mohon maaf sebelumnya kalau mengenai
korespondensi dengan professor untuk doktoral saya tidak berani menjawab karena belum
tahu, mungkin bisa disimpan pertanyaannya untuk pemateri selanjutnya kalau tidak salah dari
doktoral juga.
b. Pertanyaan: Bagaimana cara LPDP menginterview seputar nasionalisme? Apa saja
kira-kira pertanyaannya dan bagaimana Kakak menjawabnya?
Pengalaman saya dulu waktu wawancara, tidak ada pertanyaan khusus tentang nasionalisme.
Tapi kalau ditanya seputar nasionalisme, kita bisa memberikan contoh nasionalisme dalam
kehidupan kita seperti apa, lantas apakah kita sudah paham dan menerapkan hal tersebut.
c. Pertanyaan: Bagaimana meyakinkan interviewer ketika ditanya apa yang membuat
kita layak atau yakin akan diterima dalam program beasiswa ini?
Jawaban: Jawaban saya sama seperti jawaban Kak Firda.
11. Kak Rini Indri
a. Pertanyaan: Apakah Kak Atika pernah mendengar atau tahu ada pewawancara yang
meminta interviewee untuk menunjukkan integritas ataupun nasionalisme pada saat
wawancara berlangsung? Apa yang pantas dilakukan secara spontan pada saat
wawancara? (terutama terkait integritas atau mungkin ada hal lain yang diminta
interviewer selain dua hal tersebut)
Jawaban: Apabila ditanya tentang 2 hal tersebut, alangkah lebih baiknya jika kita memberi
contoh real yang ada di kehidupan kita atau pengalaman-pengalaman kita yang berhubungan
dengan hal tersebut. Saran saya, kakak menyiapkan jawaban seputar pengalaman kakak
tentang integritas dan nasionalisme. Jika ditanya hal lain, apapun itu, saya lebih prefer untuk
memberi contoh dalam kehidupan saya yang pernah saya lakukan.
b. Pertanyaan: Kalau boleh, saya ingin mengetahui cerita (apapun yang ingin
diceritakan) pada kami saat interview dulu.
Jawaban: Wah nanti jadi novel kak wkwkwk sudah saya rangkum menjadi essay jawaban kak
dan sudah saya tambahi jika belum sempat ditanyakan teman-teman.
12. Kak Dea
a. Pertanyaan: bolehkah share pengalaman kak Atika terkait interview, apa saja
pertanyaan dari interviewer? (Karena ketika saya bertanya ke beberapa teman
awardee, jawaban mereka, “Saya interview seperti ngobrol biasa dengan ibu-ibu yang baru
kenal di bandara.” Dan mereka berhasil jadi awardee).
Jawaban: Seluruh pertanyaan dan jawaban sudah saya rangkum ya kak, nanti saya tambahi
jika belum ditanyakan. Pada intinya kita masuk, duduk, ditanya, jawab, keluar ruang, jadi
awardee :D
13. Kak Maryana
a. Pertanyaan: Apakah ada awardee yang merupakan fresh graduate? Atau awardee
yang lulus kuliah namun dia pengangguran (tidak bekerja setelah lulus) terus daftar
LPDP dan kemudian lolos?
Jawaban: Banyak kak. Tetapi pasti ada kan ya sedikit pengalaman atau kontribusi yang pernah
dilakukan. Nah itu diutarakan saja kak. Tidak mungkin kita sebagai freshgraduate hanya diam
saja ketika ditanya pengalaman.
14. Kak Syaichon Yusuf Rojali
a. Pertanyaan: Di tahap wawancara apakah ada pertanyaan seputar topik esai waktu
SBK?
Jawaban: Jawabannya sudah ada di Kak Ida ya kak :D
b. Pertanyaan: Enak gak jadi awardee?
Jawaban: Pertanyaan keren sekali ini kak, saya ketawa-ketawa bacanya. Pokoknya LPDP itu
debest deh, apa yang kita peroleh nantinya itu worth it dengan apa yang kita lakukan hari ini,
kita berjuang, belajar demi lolos LPDP. Dan pastinya saya bangga sekali bisa menjadi salah
satu awardee LPDP. Sampai terharu nulisnya kak hehehee.
15. Kak Layi
a. Pertanyaan: Menurut Kak Atika, setelah wawancara, jawaban dari pertanyaan
interviewer mana yang membuat kak Atika hingga saat ini yakin bahwa jawaban
itulah yang mengantarkan Kak Atika menjadi awardee?
Jawaban: Menurut saya jawaban unik saya yang membuat saya diterima LPDP. Salah satunya
di jawaban Kak Marina (nomor 1) dan Kak Resi (nomor 3). Ketika saya ditanya kenapa pilih
UGM, saya sudah menjawab secara akademik tetap saja dikejar akhirnya saya jawab “saya
tidak ingin jauh-jauh dari Pacitan pak, saya punya tanggungan disana yang membuat saya tidak
boleh jauh dari rumah” dan menggiring ke pertanyaan, “Siapa motivasi kamu untuk sukses?”
Ada teman PK saya ditanya seperti ini, “Apakah anda pernah mencontek?” kemudian teman
saya menjawab,
10 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t
LPDP FIGHTER 2019
“Saya itu pencontek kelas kakap waktu SMA pak” jawaban-jawaban unik seperti inilah yang
mungkin dicari oleh LPDP. Tunjukkan kalau kita itu berbeda dengan orang lain, itulah diri
kita. Hal kecil untuk sesuatu yang lebih besar.
16. Kak Krisnawati
a. Pertanyaan: Saya pernah tanya tentang nilai atau score maksimal wawancara, kalau
boleh tahu dulu kakak dapat nilai berapa? Nilai tertinggi dan terendah saat
wawancara berapa? Berapa nilai passing gradenya?
Jawaban: Wah saya malah tidak tahu kak kalau ada nilai wawancara, dan saya juga tidak tahu
dapat nilai berapa kak. Yang saya tahu hanya nilai waktu TPA SBK kak.
b. Pertanyaan: Poin tertinggi dari wawancara dilihat dari aspek mana ya kak? Apakah
bobot nilai dari wawancara terkait akademis sama dengan materi tentang
nasionalisme dan psikologis peserta?
Jawaban: Saya kurang tahu tentang poin tertinggi wawancara kak. Sebaiknya kita
mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Saran saja, dulu saya membuat list pertanyaan dan
jawaban untuk saya haflkan dan saya pahami, jadi ketika ditanya, saya sudah memiliki materi
untuk menjawab, karena tata bahasa kita akan berbeda ketika menjawab spontan dengan
menjawab ketika sudah belajar sebelumnya.
10 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t
LPDP FIGHTER 2019
Note Penting :
PS : Dimohon bagi yang ingin menyebarkan ke grup lain dengan tujuan membagi informasi (yang
semoga bermanfaat) ini untuk menyertakan “credit” dalam setiap penyebarannya sehingga kami
selaku admin grup memiliki pertanggungjawaban publik jika ditemui pertanyaan-pertanyaan
terkait hal di atas. Mari kita menjadi calon pemimpin bangsa dengan pertama kali menjaga
kesantunan kita di sosial media dengan menghargai buah pikiran orisinil orang lain. SUKSES
UNTUK KITA SEMUA!!
1| Setinggi-tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
*Disclaimer*
Semua yang kami sampaikan hanyalah berdasar pada pengalaman dan pendapat yang
bersifat subjektif karena setiap orang pasti memiliki sudut pandang dan pengalaman yang
berbeda-beda. Sehingga harapannya hasil notulensi ini cukup digunakan referensi saja,
dan jika ada hal-hal yang tidak sesuai atau keliru bisa disampaikan langsung sehingga bisa
kita perbaiki. Semoga notulensi ini berguna untuk tujuan yg baik. Tidak lain menambah
pengetahuan dan mendukung kesuksesan kita sebagai Awardee.
1. Kak Marina
Q1 : Kak, pengayaan bahasanya dilaksanakan dimana?
A1 :Tempat pengayaan bahasa tidak menentu, tergantung dari LPDP kerja samanya
dengan kampus mana, contohnya di Malang tahun lalu ada, tapi tahun ini hanya di
Bandung,Jakarta dan Jogja. Jadi penempatan nanti akan ditentukan oleh LPDP. Kita tidak
bisa memilih, akan tetapi ada kasus teman saya dapat PB Jakarta, tapi minta pindah ke PB
Bandung (karena kebetulan ada PB di bandung) dengan alasan orang tuanya sakit jadi dia
harus ngurusin ortunya.
Q2 : Wah.. jauh-jauh ya.. pas PB apa akomodasi dst ditanggung sendiri? (Kak
M.Rizqy)
2| Setinggi-tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
A2 : Transport yang ditanggung adalah saat pemberangkatan dan saat PB berakhir. Jadi
misal selama 3 bulan, di pertengahan kalian mau pulang, entah dengan alasan apapun tidak
akan ditanggung, jadi ditanggung hanya 2 kali.
Sistemnya bisa beli tiket secara mandiri atau lewat koperasi LPDP. Jika beli mandiri,
sistemnya reimburse, jadi harus pakai uang kalian dulu, baru nanti diganti. Kalau lewat
koperasi, langsung dibelikan LPDP, tidak perlu pakai uang kalian. Semua di tanggung
termasuk bagasi.
Q3 : Tempat tinggal dan biaya hidup selama PB kak? (Kak M.Rzqy)
A3 : Saat PB kalian akan mendapatkan Living Allowance setiap bulan, LA itu yang kalian
gunakan untuk tempat tinggal dan biaya hidup.
Q4 : Apakah PB itu wajib kak? (Kak Dedy)
A4 : PB itu adalah Hadiah dari LPDP, jadi kalian boleh tidak menerima. Misal ada
teman saya yang dapat PB, tapi karena dia intake di bulan September, sedangkan September
PB belum selesai, maka dia tidak ambil PB.
Q5 : Jadi untuk PB tidak wajib, dan kalau mengambil PB, semua biaya ditanggung
LPDP. Begitu kan kak? (Kak Ditta)
A5 : Benar sekali. Termasuk biaya real test nanti. dapet 1x kesempatan di ganti.
Q6 : Kak, kalau PB itu paling cepat dan paling lambat berapa bulan setelah
dinyatakan sebagai awardee LPDP? (Kak Ida)
A6 : Wahh tidak nentu. seperti saya, saya dinyatakan lolos Desember 2018, dapat PBnya
Juli 2019 karena antri berdasarkan yang duluan diumumkan, dan nunggu PB sebelumnya
selesai
2. Kak Sri
Q1 : Apa kak Eko tahu keadaan disabilitas seperti apa aja yg lulus diangkatan kak
Eko?
A1 : Wahhh kalau ini saya kurang paham, saya dan teman-teman sekelas juga tidak tahu.
Q2 : Apa ada pembedaan antara disabilitas dan yang lain?
A2 : Tahunya hanya perbedaan persyaratan seperti ketentuan dari LPDP.
Untuk yang ini saya usahakan jawab ya. Saya akan tanya ke grup angkatan awardee.
3| Setinggi-tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
3. Kak Dian
Q1 : Mas Eko,kmrn saat wawancara apakah diperbolehkan membawa tas/hanya
berkas saja yg boleh dibawa masuk?
A1 : Tidak apa-apa bawa tas, beserta dokumen pendukung.
Q2 : Apakah para interviewer semua ada laptop dihadapan mereka?
A2 : Tidak semua, saat interview saya, hanya interview bagian akademik saja yang
bawa laptop.
Q3 : Untuk tesis, bila ada permintaan dari interviewer untuk mengganti judul
bagaimana sebaiknya untuk menjawab, tetap mempertahankan atau mengikuti saran
interviewer?
A3 : Jika semua alasan tesis kalian sudah disampaikan, sebisa mungkin bertahan
dengan judul kalian, berikan alasan kalian memilih judul itu. Jangan mudah goyah
intinya. Baru jika sudah disampaikan semua dan interviewer tetap menyuruh ganti
dan menurut kalian memang lebih baik diganti tidak apa-apa diganti. dengan
menjawab "baik akan saya pertimbangkan dan pelajari lebih lanjut". Karena
sepengalaman teman-teman kelas sini, tidak ada yang menyuruh diganti total, mungkin
hanya menambah masukan-masukan saja. Q4 : Apa beda tesis dan skripsi?
A4 :Tesis secara umum untuk program master, sedang skripsi untuk program
sarjana.Tapi jika seperti Inggris untuk S2 mereka namanya disertasi, sedangkan tesis untuk
S3. Jadi lebih lanjutnya silahkan lihat ketentuan kampus negara masing-masing.
4. Kak Bima
Q : Kak saya kan sudah isi DIP, dan sudah saya submit. Setelah saya cek ada
data yg kurang. Bagaimana solusinya ya kak?
A : Nanti bisa disampaikan saat penyerahan berkas, bahwa ada data yang salah.
Karena sudah selesai proses seleksi administrasi.
5. Kak Dinda
Q1 : Pagi Kak, denger2 katanya kalau lpdp tidak boleh nyambi dan harus fokus
kuliah? Sedangkan di essay, kegiatan selain kuliah saya jelaskan turut andil dalam
4| Setinggi-tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
proyek penelitian di kantor karna kegiatan ini mendukung rencana thesis nanti.
Menurut Kakak apakah hal ini diperbolehkan ? Kalau tidak, bagaimana baiknya?
A1 : Saat studi tidak boleh bekerja, kecuali hal itu menjadi prasyarat perkuliahan, misal
menjadi asisten dosen penelitian.
Q2 : Mau tanya Kak, kalau misal membantu penelitian tapi bukan dalam rangka
bekerja tetap tidak boleh ya? Semisal ikut membantu karna dari kegiatan ini saya bisa
menambah ilmu (Kak Dienda)
A2 : Tidak apa-apa donk, yang tidak boleh adalah bekerja, mencari penghasilan
tambahan. Bahasanya LPDP, kalian mau biaya sendiri dengan bekerja atau dibiayai kita,
jangan milih dua-duanya.
Q3 : Ini mutlak ya kak? Even kerjaan freelancer yang ada kaitannya sama perkuliahan
kayak editor buku-buku perkuliahan? Pernah ada kejadian awardee yang ketauan
tetap part time ga ka? Kalo iya dapat punishment apa? Hehe (Kak Hindun)
A3 : Selama tidak ada sangkut pautnya dengan perkuliahan, tidak boleh. jika ketahuan,
berdasarkan tatib angkatan saya, dapat teguran, setelah beberapa kali teguran, baru nanti
ke sanksi penyabutan beasiswa.
6. Kak Marina
Q1 : Apakah benar jalur reguler memiliki tingkat persaingan yg lebih ketat dari jalur
lain?
A1 : Benar sekali.Karena jalur reguler persyaratannya lebih tinggi dan pendaftarnya sangat
banyak, sedangkan kuotanya terbatas.
Q2 : Menurut pengalaman kakak, sedalam apa reviewer menanyakan ttg tesis kita
Sedalam apa kakak menyiapkan rencana tesis kakak ?
A2 : Seberapa jauh pemahaman kita tentang tesis, kalau teman-teman paham atas
tesisnya InsyaAllah tidak akan ada masalah. Dan saran dari teman-teman bawa jurnal tesis
kalian, kadang interviewer nanyakan hal itu.
Q3 : Setau saya, pelaksanaan wawancara dilaksanakan di aula besar, apakah
kondusif ? Dan terdengar kah spot wawancara satu dengan yg lain ?
5| Setinggi-tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
A3 : Saya dulu di Surabaya dalam satu ruang. Tapi tidak mengganggu satu sama lain kok.
dan pertanyaan-pertanyaan kita dari interviewer membuat kita lupa dengan keadaan
sekitar.
7. Kak Aisyah
Q1 : Menurut kakak jawaban apa yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan "
Apa yang membuat kamu layak diterima jadi awardee LPDP? "
A1 : Jawab dan jelaskan potensi dirimu yang patut dipertimbangkan. Jangan membuat-
membuat jawaban agar terlihat superior, karena salah satu interviewer ada psikolog yang
khawatirnya bisa detect kalau kalian membuat-membuat jawaban.
Q2 : Untuk tesis nanti, apakah akan ditanya secara mendalam? Misal metode
penelitian, sampel, dll?
A2 : Mungkin akan sampai pada level itu untuk mengenal tesis kalian, terutama jika
interviewer ahli dibidang tesis kalian dan penasaran dengan tesis kalian. karena teman saya
saat interview ditanya dari metode hingga dana penelitiannya.
Q3 : Kak aku kan alumni BM, nah SK BM aku dikasinya yang fotocopyan (udah
legalisir) sama kampus, karena yang asli itu hanya milik kampus dan ga boleh di
bawa. Apa itu bisa lolos waktu verifikasi data?
A3 : Untuk SK BM memang beberapa kampus hanya memberikan fotocopyan. Teman saya
juga mengalami hal itu dan tetap diterima walaupun fotocopian nanti hanya ditanyakan
kemana yang asli.
8. Kak Ditta
Q : Sejauh mana pewawancara menanyakan rencana thesis kita kak? Apakah saya
harus menghubungi dosen yang bersangkutan di universitas tujuan? Karena sampai
saat ini saya belum menghubungi, saya berpikir nanti saja setelah lulus lpdp baru saya
hubungi. Kira-kira sebaiknya bagaimana ya kak?
A : Tidak harus sudah menghubungi dosen pembimbing, tapi jika sudah menghubungi dosen
pembimbing lebih baik, karena interviewer akan lebih yakin bahwa rencana tesis kalian telah
matang.
6| Setinggi-tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
9. Kak Virga
Q1 : Kalau boleh tahu, saat mendaftar tahun lalu kakak menggunakan skor TOEFL or
IELTS kak? Dan berapa nilainya? Lalu bagaimana tim LPDP mengkategorikan durasi
pengayaan bahasa bagi awardeenya terkhusus jalur afirmasi?
A1 : Saya pakai TOEFL ITP, dan skor tipis2 hanya 530, dan hal itu tidak mempengaruhi
durasi Pengayaan Bahasa. Rekan-rekan yang afirmasi akan mendapatkan PB jika skor
TOEFL atau IELTSnya belum memenuhi requirement dari kampus tujuan. untuk durasi PB,
pertama akan sama-sama mendapatkan 3 bulan, jika selama 3 bulan belum memenuhi skor
maka peserta PB bisa mengajukan perpanjangan PB.
Q2 : Apakah saat mendaftar kakak sudah mendapatkan LoA atau belum?
A2 : Saya belum mendapatkan LoA, karena itu saya ikut PB.
Q3 : Jika belum, menurut kakak setelah mendapatkan LPDP, relatif lebih mudah untuk
mendapatkan beasiswanya atau kampusnya? Atau sama-sama menantangnya? Boleh
dibagi mungkin tips and tricksnya bagi kami anak-anak Afirmasi yg belum
mengantongi LoA namun nekat mendaftar beasiswa terlebih dahulu?
A3 : Tidak harus memiliki LoA, saran saya optimis dan fokus kejar beasiswa dulu, karena
untuk afirmasi kita diberikan waktu 1 tahun setelah PB berakhir untuk mendapatkan LoA,
jadi jangan berkecil hati walau belum meendapatkan LoA.
Q4 : Adakah jawaban yang kakak yakini setelah wawancara bahwa jawaban tersebut
yang mengantarkan kakak mendapat beasiswa? Jika iya, pertanyaan tentang apa dan
jawaban seperti apa yang kakak berikan?
A4 : Saya tidak tahu jawaban pasti mana yang mengantarkan saya, hanya saya ada
keyakinan bahwa keteguhan kita dalam memberikan jaawaban menjadi point penting.
Karena interviewer kadang memberikan pertanyaan umpan untuk mengetahui kesungguhan
dan dedikasi rekan-rekan.
10. Kak Rini
Q1 : Kak, saya sering dengar kalau kita harus genuine pas wwncara. Tapi ada juga
statement bahwa terlalu genuine juga bisa jadi kita ga bisa mantik pewawancara
(dalam artian misal kita emang biasa-biasa aja dan apa adanya, walaupn katanya
7| Setinggi-tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
mungkin yang biasa-biasa juga bisa dipoles-poles gitu sedikit dari bahasa-bahasa kita
selama wawancara selama tidak bohong). Nah, menurut Kak Eko bagaimana terkait
genuine ini?
A1 : Saran saya genuine saja, kalau memang mau sedikit bermain tidak apa-apa, tapi
jangan nanggung, karena ada psikolog. Okelah di awal kalian bisa berdrama agar kalian
terlihat menarik cuman khawatirnya si psikolog mincing-mancing pertanyaan dan saat
jawaban kalian berbeda, habislah kalian. Jadi pertimbangan dikalian sendiri, mau genuine
okay, mau nambah-nambahin jugaa okay, asal kalian bisa pertanggungjawabkan jawaban
tambahan kalian dengan tetap nyambung jika diberikan pertanyaan lain. Karena kasus-
kasus seperti ini saya rasa LPDP mengundang psikolog.
Q2 : Bagaimana menurut kakak apabila kita dapat pertanyaan yang sebelumnya
tidak terduga, tapi dapat menjawab terlihat keren di mata interviewer walaupun kita
tidak tahu? Memang kita bisa bilang "tidak tahu" tapi apakah ada tips walaupun kita
tidak tahu tapi tidak memengaruhi nilai kita, apalagi soal wawasan kebangsaan kayak
gitt saya pelupa walaupun udah baca misal sebelumnya, pas wawancara nervous.
A2 :Sebisa mungkin memang jangan jawab tidak tahu. Jawablah berdasarkan
pengalaman kalian. seperti contoh saat saya dulu interview, saya ditanyakan terkait sikap
komunisme, saya juga mana paham, akhirnya saya jawab saja berdasarkan pengalaman
saya dan sepemahan saya. Menurut saya itu lebih baik daripda bilang "tidak tahu".
Q3 : Kak, saya pernah mendengar katanya kita harus bisa menggiring sendiri
interviewer ke pertanyaan yang kita ingin sehingga interviewer itu dapat benang merah
nya. Dalam artian pewawancara itu sebenrnya lagi nyusun puzzle diri kita ke bentuk
yang seharusnya. Nah katanya ada interviewer yang baik (bertanya nya itu mincing-
mancing ke benang merah) ada juga yang interviewer cuek ga mancing ke benang
merah (dalam artian mereka ingin kita yang duluan ngasih pemetaan, kalau ga bisa
menggiring ke benang merah itu interviewer cuek ini langsung coret nama kita) begitu
katanya. Nah, menurut Kak Eko, terkait benang merah itu berarti antara studi dan
kontribusi begitu? Atau mungkin bisa dijelaskan kembali terkait apa-apa yang harus
kita lakukan menghadapi interviewer seperti yg cuek ini.
8| Setinggi-tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
A3 :Wahhh apa itu? saya tidak pernah mendengar hal itu. Cuman yang saya tahu
bahwa kita harus memanfaatkan momentum wawancara agar tahu diri kita keseluruhan.
Jika rekan-rekan merasa ada hal di diri kalian yang belum disampaikan, dan interviewer
tidak menanyakan, bisa dicoba disisipkan di pertanyaan mereka. saya sih tidak saran jika
interviewer tidak bertanya lalu kalian seenaaknya sendiri bercerita kalau kalian ini dan itu.
Q4 : Apakah awardee teman kakak ada yang melanjutkan ke Adelaide? Ada yang
mau saya tanyakan perihal admission dan lain sebagainya terkait Adelaide. Saya
menemukan awardee Adelaide via Youtube, tapi belum ada respon saat saya kontak
melalui Ig. Barangkali kakak bisa membantu.
A4 : Saya bantu tanyakan ke teman-teman angkatan saya ya. Ditunggu.
9| Setinggi-tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
A2 : Saya rasa tidak ada pembeda antara alumni bidikmisi dengan yang lain, kemarin kita
mengikuti seleksi yang sama.
10 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i m a s y a r a k a t
LPDP FIGHTER 2019
belum bisa dapatkan LoA? Apa LPDP mungkin kasih awardeenya renggang waktu
tambahan untuk berburu LoA atau gimana?
A1 : Itu hanya rencana studi. Bisa terealisasi bisa tidak, yanG pasti LPDP akan
memberikan tenggang waktu 1 tahun setelah dinyatakan sebagai penerima beasiswa, atau 1
tahun setelah selesai PB bagi yang mengikuti program PB. Sebagai contoh saya di rencana
studi menuliskan mulai perkuliahan Maret 2019, tapi sampai sekarang belum kuliah, daftar
pun belum, yang pasti jangan sampai lewat dari batas waktu yang ditentukan LPDP.
Apabila setelah 1 tahun, dan belum mendapat LoA, maka diberikan waktu kesempatan
tambahan 6 bulan. Kalau masih belum dapat lagi, beasiswa akan dicabut. untuk LoA itu
mendin daftar saja nanti jika sudah keterima beasiswa, jika di tolak, LPDP memperbolehkan
kalian daftar di univ lain sampai dapat.
Q2 : Saya mau nanya kak hehe, univ lain di sini juga bisa include univ yg tidak masuk
pilihan kita, kak? (Kak Shalih)
A2 : Oh iya ya..sekarang kalian punya 3 pilihan ya? Berbeda dengan tahun saya yang
hanya 1 pilihan, berarti harus tuntaskan dulu 3 pilihan kalian.
itu saat wawancara misal ditanya ketertarikan pilihan PT? Dan haruskah kita
menyakinkan pilihan kita?
A : Wahh itu dia, ini baru soalnya, 3 pilihan, dulu pas saya masih satu pilihan dan saya
tidak tahu aturan mainnya gimana yang 3 pilihan itu.
posisinya sebagai kepala rumah tangga dan selama kuliah tak boleh kerja. Auto resign
bagi yangg karyawan swasta. Minta pendapat dan pengalamannya.
A :Untuk tahun 2018 peraturannya berubah, yang dulu ada tunjangan keluarga , sekarang
untuk S2 dihilangkan tunjangan keluarganya, hanya S3 yang dapat. Kalau sharing dengan
rekan-rekan yang berkeluarga, insyaAllah pas atau cukup dengan catatan makan harus
hemat dan masak sendiri katanya. Kalau ada kebutuhan lain, sepertinya akan kurang. tapi
tergantung dari manajemen keuangan rekan-rekan juga.
A1 : Just issue. Sedikit bercerita, saya malah tujuan menjadi praktisi, dan kebetulan gelar
yang saya ambil MBA, dihajar dah tuh habis2an saya sama pak prof, disangkanya saya
hanya untuk keperluan pribadi studinya, ya tapi saya tetap kukuh bahwa saya juga perlu
belajar ilmu praktik untuk bisa memberikan kontribusi ke negara. Saya sudah agak ragu
bisa lolos, eh ternyata alhamdulillah lolos, kadang mereka hanya ingin melihat keteguhan
kita. Dengan catatan jangan ngotot ya gaes, tetap dengan tata krama yang baik. Untuk
masalah isu dosen, saya rasa tidak benar, untuk dosen kan sudah ada jalur sendiri Jalur
BUDI, buktinya teman-teman angkatan saya banyak menyebutkan profesi bermacam-
macam. Setahu saya LPDP akan menggunakan pemetaan yang seiimbang agar bisa
memberikan kontribusi menyeluruh bagi negeri nantinya.
Q2 : Waktu pendaftaran saya melampirkan 4 surat rekomendasi kak, 2 di antaranya
diberikan ke saya dalam bentuk softcopy, kira-kira akan jadi masalah kah ketika
verifikasi atau bisa terbantu oleh 2 surat rekomendasi yg lain yg hardcopy kak?
A2 : Asalkan softcopynya sama dengan yang diupload saat proses admin. Nanti setiap ada
masalah admin pasti akan didiskusikan oleh pihak LPDP, tidak langsung gugur sana gugur
sini, kemarin teman saya malah gak bawa KK asli, tapi setelah dibicarakan, kelar juga dan
diterima sekarang. Jadi jangan sampai pikirannya terbuang karena itu selama tidak ada
niatan memalsukan. Fokus wawancara.
Q3 : Saya masih mengkhawatirkan kalau-kalau untuk magister akan ditanya tentang
menghubungi dosen atau pihak kampus tujuan, walaupun ada yang bilang sebenarnya
belum perlu, kira-kira kalau ditanya ketika wawancara mengenai apa saja usaha
yangg sudah dilakukan untuk mengetahui perihal jurusan/kampus tujuan, apa saja
tips menjawabnya kak?
A3 : Jika study by course tidak akan jadi masalah besar, tadi saya tanya ke teman-teman
saya juga banyak yang tidak pakai dosbim, baru kalau by research, wajib. Saya kira LPDP
tau itu, dan buktinya saya tidak ditanyakan terkait itu. Mungkin nanti bisa testimoni ke
teman-teman yang sudah wawancara.
14 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyarakat
LPDP FIGHTER 2019
15 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyarakat
LPDP FIGHTER 2019
saya berada jauh di bawah level mereka dan saya sadar, bahwa saya hanya bermodal
obsesi dan keinginan.Yang saya yakini adalah, saya tahu kesempatan saya kecil, tapi yang
pasti kesempatan saya tidak 0%. jadi tidak ada alasan untuk tidak mencoba. Hanya itu
modal saya yang menurut saya mengantarkan saya hingga seperti ini.
28. Kak AR
Q : Kalau sudah punya LoA dan mulai perkuliahan bulan September 2019,
sedangkan sekarang masih dalam proses pendaftaran tahap 2, itu bagaimana ya kak?
A : Pastikan dulu agar diterima LPDP.nya, jika sudah maka LPDP akan mengurus
semua administrasinya, jika dirasa tidak nutut, maka LPDP akan minta kalian mengajukan
defer ke kampusnya.Untuk penundaan kuliah bisa langsung ke kampusnya, bukan ke LPDP.
(Tambahan jawaban dari anggota grup) Untuk tahun ini, LPDP tahap 2 mulai perkuliahan
tahun 2020. Jadi mungkin bisa menyesuaikan kembali dengan ketentuan pendaftaran LPDP
2019 yang ada di web, jika memang berencana mau mendaftar tahap 2 ini. LPDP tidak bisa
on going, jika mau mendaftar beasiswa on going, bisa coba beasiswa unggulan.
17 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyarakat
LPDP FIGHTER 2019
Note Penting :
PS : Dimohon bagi yang ingin menyebarkan ke grup lain dengan tujuan membagi informasi (yang semoga
bermanfaat) ini untuk menyertakan “credit” dalam setiap penyebarannya sehingga kami selaku admin
grup memiliki pertanggungjawaban publik jika ditemui pertanyaan-pertanyaan terkait hal di atas. Mari
kita menjadi calon pemimpin bangsa dengan pertama kali menjaga kesantunan kita di sosial media dengan
menghargai buah pikiran orisinil orang lain. SUKSES UNTUK KITA SEMUA!!
Pengantar Awardee:
Pengalaman saya dulu untuk wawancara lpdp biasanya mendekati hari h di akun kami masing2
akan ada jadwal beserta jam wawancara kami msg2 jd tiap org bs beda waktu dan harinya
tergantung jumlah kseluruhan peserta..
• Sebelum wawancara akan ada absen dan cek berkas biasanya oleh tim lpdp.. nanti di
berkas pendaftaran teman2 akan ada barcode yg akan discan.. pastikan printnya terbaca
jadi mudah saat pemberkasan..
• Untuk pemberkasan sendri biasanya berkas yang teman2 sudah upload waktu tes
administrasi akan diperiksa. Beberapa kasus berbeda2, ada yang sampai sertifikat
keikutsertaan organisasi ditanya tetapi ada juga yang hanya diminta menunjukan
dokumen utama seperti ijazah, transkrip, surat kesehatan, bebas narkoba, surat
rekomendasi dan surat pernyataan.. Setelah dinyatakan semua berkas lengkap, baru
teman2 akan diarahkan ke ruangan interview.
• Umumnya, saat wawancara akan ada 3 interviewer tapi pada kasus saya kemarin untuk
wawancara afirmasi ada 4 orang dengan rincian informasi bahwa 2 orang dari akademisi,
1 org psikolog dan 1 lagi perwakilan daerah.
• Beberapa orang berbeda2 tetapi saran saya mungkin saat memasuki ruangan wawancara
mungkin alangkah lebih baiknya kita salam dulu atau bersalaman satu satu dengan para
interviewernya dan meminta izin duduk sebelum di wawancara. Dengan demikian, akan
terlihat lebih sopan.
• Setelah itu biasanya pertanyaan awal pada umumnya adalah tentang pengenalan diri. Ada
beberapa yang langsung dimulai dengan bahasa Inggris seperti saya, tetapi ada juga yang
berbahasa Indonesia. Untuk pengalaman saya kebetulan saat diminta memperkenalkan
diri salah satu interviewer meminta saya dalam bahasa Indonesia namun saya yang
2| Setinggi–tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
menanyakan sendiri apakah perlu dalam bahasa Inggris kemudian dijawab bahwa jika
tujuan kampus luar negeri alangkah lebih baik bahasa Inggris.
• Jawaban bahasa Inggris ini tidak berlangsung lama saat wawancara karena saat
pertanyaan ketiga atau keempat saya jawab dengan menggunakan bahasa Inggris, salah
satu interviewer sendiri yang meminta untuk menggunakan bahasa Indonesia agar lebih
jelas. Kemudian setelah itu berlanjut dengan bahasa Indonesia dan jauh lebih santai.
Namun beberapa teman teman saya ada juga yang dari awal sampai akhir berbahasa
Inggris atau bahkan dari awal berbhasa Indonesia saja. Jadi tergantung interviewernya.
• Untuk pertanyaan apa apa saja yang ditanyakan saat wawancara, biasanya interviewer
akademisi ingin mengetahui lebih dalam mengenai essay yang sudah teman2 tulis
(proposal studi dan rencana studi). Pertanyaannya akan seputar kenapa harus kuliah di
luar negeri (jika teman2 memilih tujuan negara lain), kenapa harus kampus tsb, kenapa
harus jurusan tsb, apa rencana tesis teman2 nantinya, dsb. Jika akademisi yang bertanya
memiliki background pendidikan yang sama dengan teman2 mungkin pertanyaannya
akan lebih mendalam dan argumen teman2 bisa didebatkan karena mungkin saja beliau2
lebih berpengalaman di bidang tsb. Sifat argumen yang diberikan macam2. Ada yang
berupa saran dan masukan tetapi ada juga yang mengetes teman2 apakah memang paham
betul dengan rencana studi teman2 atau isu yang teman2 ingin angkat saat nanti tesis.
• Pertanyaan2 selanjutnya biasanya tergantung dari pengenalan teman2.. jika teman2
menyampaikan sesuatu yang menarik saat perkenalan mungkin saja teman2 sendiri yang
akan secara tidak langsung mengarahkan para interview untuk menanyakan ttg hal yanh
tmn2 sebutkan sebelumnya.
• Kemudian, rencana karir teman2 pun akan ditanyakan oleh para interviewer. Kasusnya
pun sama seperti saat menanyakan ttg studi teman2, jika interviewer berasal dari
background pekerjaan yang masih berkaitan dengan tujuan karir teman2 mugkin
pertanyaannya akan lebih mendalam lagi dan mungkin juga akan ada argumen2
tambahan. Jadi saya sarankan teman teman untuk menguasai rencana studi dan proposal
studi masing2 bahkan jika perlu adakan riset dari internet untuk mendukung argumen
teman2 misalkan teman2 diminta utk menyampaikan argumen kenapa ingin mengambil
suatu negara atau universitas tertentu sebagai tujuan studi dan beralasan tujuan tsb
terkenal di bidang tertentu. Akankah lebih baik jika teman2 bisa menunjukan hasil riset
teman2 dari internet bahwa teman2 telah membaca dan menemukan alasan yang paling
tepat.
• Selain pertanyaan2 mengenai rencana studi atau proposal studi, pertanyaan selanjutnya
yang mungkin ditanya adalah pertanyaan nasionalisme seperti pilar kebangsaan, revisi
uud dsb.
3| Setinggi–tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
• Pertanyaan tersebut mgkn bisa kita persiapkan dengan baik dengan membaca sumber2
tertentu. Namun, selanjutnya yang mungkin tidak dapat ditebak pertanyaannya adalah
pertanyaan yang diajukan oleh psikolog yang sifatnya privasi.
• Pertanyaan2 ini terkadang dianggap sensitif oleh beberapa orang tetapi sebenarnya
pertanyaan ini hanya ingin mengetes mental teman2 sekalian jika dihadapkan oleh
situasi2 tertentu. Contoh pertanyaannya seperti apa kelemahan dan kelebihan teman2
masing2? Lalu apa kegagalan terbesar dalam hidup teman2. Mungkin juga bisa
membahas soal keluarga ataupun pribadi teman2 sendiri.
Kurang lebih mungkin itu yang bisa saya bagikan ke teman2 mengenai pengalaman saya saat
diwawancara dulu. Saran saya mungkin kepada teman2 cobalah untuk mengangkat suasana
atau menjadi berbeda sendiri (dalam arti positif) karena interviewer akan menemui banyak
sekali orang dalam sehari dengan background bermacam2 dan kelebihan masing2. Semua
orang yang diwawancarai pasti punya sesuatu utk disombongkan dan mungkin saja
interviewer merasa bosan dan tidak dapat mengingat satu per satu. Jika teman2 bisa
memberikan dampak berbeda agar dapat diingat mungkin akan menjadi catatan untuk
interviewer merekomendasikan teman2.
1. Kak Ay
b. Sy tipe org yg klw ngomong secara formal selalu buru2 dengan pandangan yg
berkeliaran ke mana2. Apakah kakak ada tips untuk meminimalisir kebiasaan
buruk sy tsb?
Kebetulan saya juga org yang sama, suka buru2 kalau sedang gugup dalam
menjelaskan sesuatu. Untungnya saat wawancara saya diberikan waktu oleh salah
satu interviewer untuk membuat diri merasa nyaman dulu. Simplenya dengan
4| Setinggi–tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
diizinkan tarik nafas lebih dahulu, lalu mengobrol di awal mengenai kota saya dll.
Untuk saran diri sendiri mungkin saat pertama duduk buat diri kita nyaman dulu. Lalu
sempatkan untuk mengambil jeda berfikir baik2 setelah pertanyaan disampaikan
sebelum kita menjawab. Jadi jangan langsung buru2 menjawab.
2. Kak Metha
a. Kak rencana studi dan proposal studi yg saya upload saat pendaftaran masih
terlalu umum, apakah saya perlu membawa revisinya yg lebih detail saat
wawancara? Interviewer membaca rencana studi kita dari rencana studi kita yg
kita unggah dulu, atau yang kita bawa saat wawancara kak?
Tidak ada salahnya dibawa jika mmg ingin dibawa yang lebih detail tapi mungkin
agak kurang meyakinkan jika kita menyatakan bahwa kita bawa versi revisi yang
sudah diupload karena mgkn akan mnunjukan kita kurang persiapan. Mungkin saran
saya soal “menggiring” pertanyaan interviewer bisa dicoba dengan cara saat
perkenalan mungkin bisa menjelaskan sedikit saja mengenai poin spesifik yang belum
disampaikan di essay atau mungkin bisa membawa alat peraga utk menunjukan
presentasi lebih detailnya. Jadi nanti jika memang interviewer tidak menemukan di
essay kita apa yang kita sampaikan, interviewer akan fokus bertanya ttg sesuatu yang
sudah kita pancing tadi. Soalnya beberapa interviewer ada yang membaca
keseluruhan, tetapi ada yang hanya membaca awalnya saja.
b. Untuk masalah pribadi ( misal masalah keluarga) saat wawancara oleh psikolog
menurut kakak apakah perlu dijawab secara jujur dan detail atau seperlunya
saja?
Ini tergantung pertanyaannya. Batasan mengenai apa yang perlu orang lain tau dan
tidak perlu tahu ttg detail masalah pribadi kita kan kita sendiri yang bisa buat. Saya
sendiri menemukan banyak sekali teman2 penerima beasiswa yang cukup berani dan
tidak segan membuka cerita tentang keluarga atau kegagalan dalam hidup yang
mungkin agak sensitif utk diketahui org lain, tapi hal tsb langsung bisa dipatahkan
kembali dengan menceritakan pengalamannya yang berhasil melewati hal tsb. Jadi
yang dilihat adalah proses dan usaha dalam cerita tsb. Saya rasa jujur itu perlu karena
kalau nantinya pertanyaan itu berlanjut akan lebih mudah untuk mempertanggung
jawabkan jawaban sebelumnya. Namun jika mmg teman2 merasa bisa menghandle
pertanyaan dengan mungkin menyampaikan secukupnya juga tidak masalah.
c. Maf kak saya kepo, kakak ikut lpdp apakah sekali langsung lolos? Jika harus
memilih, dari banyaknya tips berikan kami 1 tips yang menurut kakak paling
ampuh saat kakak wawancara.
5| Setinggi–tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
Alhamdulillah iya sy sekali ikut lpdpnya.. tips yg mnurut sy pling penting coba utk jd
beda sendiri.. balik lg ke pnjelasan sy kalau kita mnempatkan diri sbgai interviewer
yg dr pagi smpai sore bertemu bnyak org yg hebat2 pst sulit utk mgingat smuanya.
Ttp jika kita bs mmberikan ksan yg bs d igt mgkn bs mnjadi poin plus utk kita. Misal
pgalaman mnarik dr daerah asal atau hal2 lain.
3. Kak Fani
a. Kak Didi, waktu verdok apakah Kak Didi juga membawa sertifikat2 atau
dokumen terkait selain dokumen utama? Soalnya kasus saya ada yg gak ada
sertifikatnya, kaya kegiatan ekskul wkt sekolah
Kebetulan ada beberapa sertifikat kegiatan saya yang saya bawa. Tetapi ada juga
bbrpa kegiatan yang saya cantumkan di akun pendaftaran saya tapi tdk ada
sertifikatnya. Pada saat verdok pun saya hanya diminta menunjukkan dokumen
utama. Saat ditanya sertifikat kegiatan, saya hanya menyatakan bahwa saya bawa
beberapa tetapi petugas lpdp tsb tidak meminta saya menunjukkannya
b. Persiapan apa saja yg Kak Didi lakukan sebelum wawancara? Misalnya berapa
x latihan wawancara
Saya buat list pertanyaan yang mungkin ditanyakan beserta jawabannya dan saya
coba utk baca dan hafal berkali2. Untuk latihan sendiri saya minta bbrpa teman2 sy
untuk menjadi interviewer dan menanyakan pertanyaan yang sudah sy list dan
menilai kira2 jwban yg sudah sy siapkan ckup myakinkan atau tidak.
4. Kak Biru
a. Hai kak, aku jurusan HI juga tp rencana master lebih spesifik ke ekonomi
politik. Tapi kegiatan slma kuliah kebanyakan jd guru buat anak jalanan,
pengamen, baksos dll. Yang berbau ekonomi nya dikit bgt. Ada saran ga kak,
biar bisa tetep linear dan berkaitan
6| Setinggi–tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
Sebenarnya pengalaman apapun itu pasti tetap linear kok.. jadi mungkin dari
pengalaman sebelumnya bisa dihighlight tentang kemampuan apa saja yang sudah
kita dapatkan misalkan kerja di bawah tekanan, critical thinking, bertanggung jwb
dll.. jadi saat menjelaskan pengalaman kita, bisa disampaikan bahwa pglaman tsblah
yang membuat saya mndptkan kmampuan...........(disebutkan satu satu) yang
kemudian membuat saya menjadi org yang mungkin pantas utk program ini..
sementara utk jurusannya, bisa dimention salah satu isu yang ditemukan saat sedang
menjalani pgalaman tsb. Misal, saat ngajar kita menemukan soal ksenjangan ekonomi
di mana mmbuat kita sdar ttg adanya ssuatu yg harus d perbaiki jd hal tsb mmotivasi
sy mgambil jurusan ini..
5. Kak Debby
Mungkin yg akan d tnyakan research apa yg akan d lakukan atau mgkn coursework
apa yg akan d ambil.
6. Kak Shalih
a. Ketika kakak mendaftar, apakah kakak mengontak univ & dosennya atau
langsung daftar begitu saja kak? Soalnya ada yang bilang effort kita lebih
kelihatan jika mengontak orang tertentu secara langsung, sementara saya
dengar biasanya magister tidak perlu korespondensi dengan calon pembimbing
kan kak...
Iya saya kontak kampus dan dosennya lgsg dan ini juga ditanyakan oleh salah satu
interviewer. Saat saya menjawab bahwa saya sudah menghubungi kampus,
pertanyaan ttg kampus berhenti di situ. Jadi mgkn mmg mnunjukan kita sudah niat
msuk kampus situ dan sudah tau persyaratan kampus tsb. Utk mengkontak lgsg tidak
hanya soal supervisi tesis kita kelak. Konteks menghubungi di sini mgkn hanya
menunjukan tahapan yg sudah kita lalui utk mendaftar.
c. Ketika kakak wawancara, kira-kira pertanyaan seperti apa yang muncul terkait
nasionalisme? Bagaimana menjawabnya dengan baik, kak?
Saya kemarin ditanya soal pilar kebangsaan dan brp kali uud direvisi. Untuk
menjawabnya kebetulan saya mmg buat list pertanyaan sendiri ttg nasionalisme dan
sy juga menghapal jawabannya sblm wwncra.
8| Setinggi–tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
8. Kak Krisnawati
a. Kak, pernah ga kk menjawab terbata2 dan gugup dan pertanyaan apa itu?
Pokoknya sampai ga bisa menjawab...bagaimana mengantisipasinya?
Kebetulan saya kalau gugup malah jawabnya buru2 dan melebar ke mana mana tapi
untuk mengantisipasi supaya gak sampai terbata bata atau gak bisa jawab sama sekali
saran saya mulai sekarang dibuat list pertanyaan yang mungkin keluar saat interview
lpdp beserta jawabannya. Soalnya saya kemarin seperti itu dan sangat membantu
karena saya jadi ingat jawabannya dan gak perlu mikir ulang. Selain itu tiap ditanya
jangan langsung buru2 jawab, seperti yang saya sampaikan sebelumnya, ambil jeda
buat tarik nafas dulu dan berfikir baru dijawab.
9| Setinggi–tinggiilmuadalahyangbermanfaatbagimasyarakat
LPDP FIGHTER 2019
kepribadian kita seperti apa. Jika ditanya hal seperti ini mungkin saran saya kalau
mau sampaikan kelebihan lebih baik merendah dulu dengan mengatakan bahwa
mungkin saja semua pendaftar beasiswa ini memiliki kelebihan masing2 dan
pengalaman masing2 yang luar biasa tetapi yang membuat saya berbeda sendri...
(baru lanjutkan dengan kelebihan kita). Untuk kelemahan sperti yg sblmnya sudah
saya jwb mgkn bisa sebutkan ssuatu yg kita sndri sudah tau cara mengatasinya.
Pertanyaan tricky lain juga bisa menanyakan ttg situasi tertentu misal kalau nanti
kuliah ketemu jdoh sperti apa dsb. Utk jwbannya saran sy jd diri sendiri saja krn tdk
ada jwban yg salah slama kita ttp fokus menunjukan mmg kita niat skolah dan bantu
pmerintah slesaikan mslah.
9. Kak Marina
a. Jika ditanya tentang pekerjaan dan menghadapi rekan kerja atau atasan yg
kadang iklim kompetisinya tdk sehat, bagaimana cara menjelaskan spy tetap
etis dan tdk menyalahkan lingkungan kak ?
Saya juga smpat diposisikan seperti ini saat diwawancai ttpi dgn prtnyaan yg sdkit
berbeda. Krn sy takut akan membuat kesan sy mnyalahkan org lain, sblm menjawab
pasti sy tmbahkan kalimat sperti “mohon maaf, sy tdk bermaksud utk......., tetapi yg
saya rasakan dan temukan......... dan mgkn wlaupun hal tsb krg mngenakan tp hal tsb
jg yg melatih sy utk bs sperti skrg” setelah itu bru sy lanjutkan.. jd sran sy alangkah
lbh baik kita mnunjukan sisi merendah kita jg..
b. Dari pengalaman kak Didi, apa faktor positif yang kak Didi miliki sehingga lolos
menjadi awardee, dan mungkin teman kak Didi yg pernah bercerita ttg
pengalaman gagal nya menjadi awardee ?
Kalau sy mgkn agak bgung ya buat mnjwab penilaian interviewer thdp sy sndri krn sy
jg pserta tp yg bs sy simpulkan dr tmn2 sy yg lolos beasiswa ini dan menceritakan
10 | S e t i n g g i – t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i m a s y a r a k a t
LPDP FIGHTER 2019
a. Sejauh yg kakak tau, apalah essay yg kita tulis memiliki peranan yg besar dalam
nilai wawancara yg kita peroleh? Karena ada beberapa awardee yg tidak begitu
ditanya detail mengenai essay yg dia tulis (mgkn krn interviewer hanya
membaca sepintas) yang berarti essay yg ditulis tidak memberi pengaruh yg
signifikan thd penilaian wawancara. Padahal sejauh pemahaman saya, beberapa
artikel yg telah saya baca (berdasarkan pengalaman awardee) essay itu sangat
penting.
Iya, lagi2 ini soal subjektivitas dari interviewer masing2 ya.. Saya tidak blg essai itu
tdk penting. Justru mmg penting sekali essay tersebut krn itu yg menjadi landasan
pertnyaan2 yang akan diajukan oleh interviewer terhdap kita.. dari yg mereka baca
itulah yang mnentukan kita akan d tnya soal apa. Beberapa ada yang benar2 menelaah
11 | S e t i n g g i – t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i m a s y a r a k a t
LPDP FIGHTER 2019
isi kseluruhan essai, tetapi ada yang lebih mendengarkan penjelasan saat wawancara.
Nah ada bbrpa teman2 yg merasa essaynya tidak begitu menarik akhirnya mmutuskan
utk mnyampaikan isi essaynya lbh detail dan mnarik saat wawancara. Jd scara tdk
lgsg sperti pserta tsb yg “menggiring” pertanyaan interviewer berdsarkan pnjelasan
dy yg tdk ada di essay. Tapi sejauh yg saya dengar dr tmn2 saya, pernyataan dan
jawaban kita slama wawancaralah yg sangat berpengaruh thdp hasil seleksi krn sy
menemukan ada tmn sy yg melewati pssing grade utk wawancara tetapi ada catatan
bahwa dia tdk direkomendasikan oleh interviewer. Jd intinya ttp penting essay yg kita
buat begitu jg pernyataan yg kita smpaikan
c. Untuk case yg melewati passing grade tapi tidak direkomendasikan, klo boleh
tau apa alasannya ya kak kok dari segi kemampuan sudah melewati batas yg
ditentukan LPDP tapi dia tetap tidak direkomendasikan?
Utk ini kebetulan sy krg tau.. krn tmn sy yg crta ini kmrin stelah pgumuman tdk lolos
meminta pnjelasan ke lpdp mngenai pnilaiannya. Lalu diberikan lembar penilaian
bserta nilai dr passing grade yg d btuhkan. Tp bagian bwahnya tertulis bhwa dy tdk
direkomendasikan. Kalau mnurut sy pribadi mgkn lebih ke pertnyaan yg d smpaikan
psikolog yg bs mmpengaruhi.. krn faktor lain yg brhbgn dgn akademisi bs d jwb dgn
baik. Wktu tahun sy, lpdp memberikan ksempatan utk bertnya jika tdk lolos
alasannya knp.. tp sy krg tau dgn kbijakan yg skrg sperti apa..
Utk teman2 yang akan mengikuti sleksi wawancara lpdp, saya doakan semoga berhasil sampai
nanti bisa menjadi awardee lpdp.. Semoga yg saya sampaikan di sini cukup membantu teman2
sebagai persiapan sebelum seleksi tahap akhir. Yang terpenting saat wawancara mungkin saya
ingatkan cukup jadi diri sendiri krn teman2 pasti punya cerita menarik dan pgalaman masing2
yang bisa membuat interviewer tertarik dgn teman2.. selanjutnya saya minta maaf jika ada salah2
kata, wassalamualaikum.. selamat malam teman2
12 | S e t i n g g i – t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i m a s y a r a k a t
LPDP FIGHTER 2019
Note Penting :
2. Bagi yang sudah memiliki contact person Awardee, mohon untuk tidak
disalahgunakan atau dijadikan kesempatan untuk melakukan promosi
kepentingan internal (foundation, bisnis, dll) kecuali sudah kenal dan bertemu
dengan awardee secara langsung, dan tidak ada keberatan dari awardee.
Tambahan :
PS : Dimohon bagi yang ingin menyebarkan ke grup lain dengan tujuan membagi informasi
(yang semoga bermanfaat) ini untuk menyertakan “credit” dalam setiap penyebarannya
sehingga kamiselaku admin grup memiliki pertanggungjawaban publik jika ditemui
pertanyaan- pertanyaan terkait hal di atas. Mari kita menjadi calon pemimpin bangsa dengan
pertama kali menjaga kesantunan kita di sosial media dengan menghargai buah pikiran
orisinil orang lain. SUKSES UNTUK KITA SEMUA!!
1 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a gI m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
*Disclaimer*
Awardee : ”Apa yg saya sampaikan berdasarkan pengalaman Pribadi atau pengalaman rekan terdekat
sesama awardee yg saya kenal. Karena kebetulan saya dulu diamanahi sebagai ketua angkatan PK.
Sedikit banyak saya sering mendengar curhatan anggota PK saya terkait hal teknis maupun non teknis
seputar LPDP. Jika terdapat perbedaan pengalaman antar awardee merupakan hal yg wajar 😊 “
A. Kak Marina
1. Pernah kah kak Ridho mendapatkan topik pertanyaan yg ketika kakak jawab,
interviewer merasa tidak clear dan serasa dicecar ? Bagaimana kakak menjawab nya dan
mengendalikan gugup atau blank ? 🤓
Jawab :
Pernah fyi saya 2x ikut interview lpdp (yg pertama gak lulus) keduanya sama2
modelnya dicecar kadang belum selesai sudah dipotong, belajar dari pengalaman pertama
saya berasumsi alangkah baiknya menjawab pertanyaan dengan pola deduktif, jawab
intinya terlebih dahulu baru penjelasannya. sehingga ketika dipotong kita sudah menjawab
inti pertanyaannya. Gugup jelas tapi itu2-3 menit pertama setelah itu alhamdulillah
sudah terbiasa dengan tekanannya
2. Apakah pertanyaan seputar kebangsaan semacam hafal hari kelahiran pancasila, dll cukup
substansi dalam mengukur nasionalisme kita dimata interviewer ? 🙃 Jawab :
Bisa ia bisa tidak, kalau saya pribadi kebetulan diminta menyanyikan salah satu lagu
nasional waktu itu. Saya jawab jujur baik Bpk/Ibu saya akan menyanyi tapi siapkan plastik
seandainya Bpk/Ibu sekalian mual mendengar suara merdu saya (waktu itu kebetulan
suasananya mulai cair ketika sesi ini).
2 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a gI m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
3. Tesis ini masih blank kak ? Ada saran masukan saya harus gimana ? 😂+ Thank You
kak
Jawab :
wah berat ini, tidak ada saran lain kecuali banyak membaca atau disesuaikan saja dengan
tren dan isu dibidang keilmuan kakak. Karena salah satu critical point ketika interview
biasanya seputar mau belajar apa dan meneliti apa? dan ini yg menjadi nilai jual anda dan
membedakan dengan kandidat lain.
4. Menurut pendapat kakak, apa yg membuat kakak berhasil dan gagal saat mengikuti seleksi
LPDP ? (Asumsinya kakak sebelumnya pernah mencoba dan gagal, kemudian berhasil di
tahun berikutnya)
Jawab :
Jawaban mirip dengan jawaban untuk Kak Tomi yang no 2 😊
B. Kak Fani
1. Apakah saat mendaftar Mas Ridho sudah punya LoA? Saat ini saya belum punya LoA, kira2
kalau alasan saya ingin memastikan memperoleh beasiswa terlebih dahulu baru daftar k
univ bagaimana menurut Mas Ridho?
Jawab :
Boleh, saya sendiri waktu mendaftar tidak punya LoA, dan ketika PK lebih dari separuh anggota tidak
punya LoA saat itu. selama kita bisa meyakinkan interviewer tidak masalah.
C. Kak Refi
1. Apakah alasan keluarga (terutama anak) cukup kuat untuk memilih alasan kuliah DN?
Jawab :
Kuat atau tidak secara pribadi saya pikir dilihat dari bagaimana anda mengemas argumentasinya.
Rekan PK saya ada yg kasusnya seperti ini dia memilih kuliah DN dengan salah satu pertimbangan
keluarga. serta diperkuat jika bidang keilmuan yg hendak dia pelajari masih sangat representatif
jika dipelajari di PT DN.
3 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a gI m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
2. Seandainya kontribusi kita nanti baru akan (misal akan menjadi dosen atau trainer),
padahal pengalaman kerja blom pernah, itu cukup kuat? Terima kasih , Jawab
:
Jika pengalaman kerja belum pernah, maka diperkuat direncana kedepannya. contoh
saya ingin menjadi dosen di PT ini jurusan ini. dari hasil riset saya sampai tahun xx PT tersebut masih
membutuhkan tenaga pendidik dibidang ini. kemudian hal ini sejalan dengan bidang yg ingin saya
pelajari dst. intinya argumentasi yg disampaikan haruslah praktikal dan tidak mengawang2,
karena khusus dosen sekarang banyak lulusan S2 yg menganggur dll. Maka dari itu visinya
harus jelas. Syukur2 ada endorsement dari PT yg dituju untuk memperkuat alasannya.
Terimakasih semoga memberi sedikit pencerahan.
D. Kak Aswan
1. Apa kira2 yg ingin dilihat dari interviewer ke kita.. Ketika wawancara...?
Jawab :
Sepemahaman saya dari beberapa kali kesempatan Q&A dengan narsum direktur LPDP saat PK.
Indikator kualitas dasar lpdp awalnya ya dari nilai dan budaya lpdp (kindly check on website
😅☝).
2. Ketika kakak setelah wawancara apa tanda2 yg kakak dapatkan.. Dan akhirnya bisa lolos
sebagai awardee..? Thank You kak
Jawab :
hmmmm hilal atau tanda2 ya, ini susah ya karena personal sekali. tapi yg membuat saya yakin lulus
dipercobaan ke2 saya rasa selama proses interview mengalir. bahkan sempat bercanda dan tertawa2
bersama interviewer. serta yg terpenting ketika selesai saya berpikir jika saya sudah menjawab
semua pertanyaan dengan baik serta mampu membuat mereka mengamini jawaban saya. Serta kode
kerasnya waktu itu mereka bilang selamat dan bilang jaga terus integritas anda sehingga
mampu membawa nama baik lpdp. (disclaimer beda awardee bisa sangat bebeda pula hilalnya
hehehehe) Terimakasih semoga memberi sedikit pencerahan.
E. Kak Yayas
1. Apakah boleh bawa kertas dan pena utk menulis pertanyaan? karna takut blank pas
diwawancara
Jawab :
Menarik ini lagi2 tergantung hoki ya. karena sampai saat ini tidak ada aturan teknis yg
menjelaskan barang2 yg dilarang dibawa selama interview. Mohon koreksinya jika sudah
ada aturan terbaru. Kalau saya sendiri dulu Alhamdulillah diperkenankan membawa
portofolio saya yg berisi sederet piagam (ceileee padahal dikit), mind map rencana studi saya,
serta beberapa dokumen yg saya anggap penting untuk memback
4 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a gI m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
up pernyataan saya, Tapi kenyataannya saya gak sempat menunjukkan itu semua karena
model interviewnya mengalir, serta mereka tidak meminta saya menunjukkan satu persatu.
hanya diawal saja mereka penasaran map apa itu? setelah saya menjelaskan sekilas
mereka hanya senyum2 saja. Terimakasih semoga memberi sedikit pencerahan.
F. Kak Oci
1. Saya berencana utk mengganti tujuan jurusan saya dan rencana studi saya (tapi masih
univ UCL), dan akan saya paparkan saat interview. Menurut kak Ridho, apa kah akan
mngurangi poin karena tidak konsisten? Tapi saya lebih yakin dan terarah dengan
perubahan tujuan saya ini. Terimakasih kak 🙏
Jawab :
It’s a risky move, tapi jika Oci lebih yakin boleh dicoba. Keputusan akhir ada di
interviewer. Semoga memberi sedikit pencerahan.
G. Kak Effendi
1. Kiat-kiat pribadi kakak dulu dalam mempersiapkan wawancara LPDP . kalau
boleh dibagi untuk kami 😅
Jawab :
Kiat2 ini mungkin terkesan klise.
1) Jujur,
2) Tenang,
3) Selama persiapan saya berusaha mencari pertanyaan2 yg sering ditanyakan saat
interview.
4) kemudian pertanyaan itu saya coba jawab dengan ditulis,
5) latihan interview dengan teman,
6) mengumpulkan setiap bahan atau bukti yg mendukung jawaban saya,
7) Berdoa dan meminta restu orang tua (penting banget)/♂/♂/♂ Tips
menjawabnya, concise dan to the point Kak!
H. Kak Tomi
1. Mengenai rencana karier setelah lulus, apakah ada awardee yg setelah lulus
berencana kembali melanjutkan pekerjaannya sebagai karyawan swasta?
Bagaimana cara menjual agar tetap terlihat kontribusinya utk indonesia.
Jawab :
Ada, untuk gambaran 15% anggota PK saya backroundnya di luar pemerintahan baik swasta atau
bahkan entrepreuner. Namun benang merah yg saya tangkap dari bagaimana mereka
mengemas argumennya adalah setiap pekerjaan mereka memberikan kontribusi untuk
komunitas dalam hal apa? nah ini sesuai bidangnya
5 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a gI m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
(kakak pasti lebih paham kontribusi nyata yg dapat anda berikan). Yg paling penting tidak terkesan
egois dan selfish bgt hehehehe 🤣🤣🤣
2. Kak ridho kan wawancara 2x, apa perbedaan pertanyaan dan jawaban dari dua
wawancara tsb yg merubah nasib kakak jadi lulus 😄 Terima kasih
Jawab :
Tipikal pertanyaannya sama yg membedakan menurut saya adalah kesiapan saya. yg pertama coba2 dan
overconfident. sedangkan yg ke2 persiapan lebih banyak serta doanya lebih kenceng coy hhhhh.
Serta cara menjawab saya lebih to the point serta praktikal tidak teoritis sekali seperti saat pertama.
Sama karena mungkin sudah pernah pengalaman interview jadi gugupnya lebih berkurang.
Terimakasih semoga memberi sedikita pencerahan.
3. Setelah menjadi awardee apakah bisa menunda keberangkatan 1-2thn? Alasan apa yg bisa
diterima dan tidak diterima?
Jawab :
Setau saya batas mengumpulkan LoA 1 tahun setelah SK diterima sebagai awardee terbit. maka
dengan asumsi tersebut anda bisa stretch sampai 2 tahun jika:
a. mengumpulkan LoA diujung batas mengumpulkan
b. dan memilih intake kuliah tahun depannya (tergantung univnya) contoh UCL anda
diterima tahun 2019 bulan desember nah anda ngumpulkan LoAnya agustus 2020.
Kemudian minta ke UCL LoA untuk enrollment Sept 2021.
4. Jika sudah berkeluarga, apakah akan ditanya akan bawa keluarga / tidak? Adakah
pengalaman dari awardee Bagaimana meyakinkan kalau dana beasiswa akan cukup utk
membawa keluarga (krn sulit kalau London bawa keluarga). Terima kasih Jawab :
Pasti, mostly yg berkeluarga ditanya ini. apalagi kalau master sekarang kan tidak dapat family allowance.
Cara meyakinkannya. Maaf saya belum bisa memberikan jawaban praktikalnya karena kebetulan
tidak berpengalaman dengan ini.
I. Kak Krisnawati
1. Kakak basicnya kan nursing. Klo misalnya dari nursing ke kesmas/public health, mnrt kakak
ada hbgnnya ga kak?
Jawab :
kalau mau dicari hubungannya pasti ada entah anda ingin menghubungkan ke pengalaman saat
kuliah atau saat kerja atau malah rencana kerja kedepannya. Jangankan yg masih satu rumpun yg
beda jauhpun boleh. Rekan saya ada yg dari teknik fisika lanjut ke MBA
6 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a gI m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
2. Kira-kira apa alasan yg paling cocok yg bisa dijadikan alasan melanjutkan kuliah bukan
ke nursing lagi, tapi sama2 di bidang kesehatan namun tidak linear secara langsung,
seperti dari nursing ke public health?
Jawab : sama dengan no 1
3. Hanya ingin tahu, jika dari suatu daerah terpencil yang diprioritaskan lpdp, dan
pesertanya hanya 1 atau 2 org, apakah ada semacam 'auto lolos' di tahap
wawancara meskipun hasil wawancaranya ga terlalu maksimal? Ada pengecualian? Jawab :
Setau saja sampai saat ini tidak ada jalur seperti itu, jika memang belum memenuhi target yg
diharapkan ya dibiarkan kosong.
4. Kak, bisa cerita pengalaman kakak wawancara perihal masing2 tipe interviewer? Yg paling
susah yg mana mnrt kakak? Trims kasih utk sharingnya, kak. Smoga sukses terus
💪😁
Jawab:
pengalaman mungkin bisa dicek diatas, kalau tipe yg susah adalah tipe interviewer yg suka motong2
jawaban. oleh karenanya kita harus selalu siap kalau dipotong dengan cara inti jawaban didpean dan
penjelasan dibelakang. jangan basa-basi atau muter2
baru ke inti jawabannya. Terimakasih semoga sukses juga untuk krisna
5. Salam kenal juga kak ridho. Makasih kak untuk penjelasannya. Btw itu interviewer
apakah tidak melanggar kode etik cara mewawancarai, dengan memotong2
jawaban? Atau emang seperti itu?
Jawab:
I Don’t Know, saya yakin sebenarnya lpdp punya set rule terkait ini, namun namanya manusia bisa
menterjemahkan sejauh mana yg melanggar etik bisa berbeda. Atau jika mau berpikir positif bisa jadi
interviewer selain ingin mengetahui pemahaman kita namun juga ingin mengetahui bagaimana
kita menghadapi tekanan.
Karena kuliah itu KERASSS, tidak hanya berbicara terkait kemampuan akademik namun
kematangan emosi juga dibutuhkan
Iya juga ya kak.. sedikit lagi dari saya ya kak.. tapi gimana cara mereka menggali
informasi klo kita belum lengkap ngasi jawaban. Masih berpikir keras *semoga bs
memberi jawaban yg tepat dlm waktu secepat kilat hehe
Jawab:
Maka dari itu kak saya lebih suka menggunakan model menjawab deduktif. Contoh: waktu itu saya
ditanya mau riset tentang apa?
dari pada menjelaskan latar belakang terlebih dahulu, saya langsung menyebut topik, kemudian judul
baru penjelasan. Jadi meskipun dipotong paling tidak saya sudah
7 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a gI m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
menggarisbawahi topiknya, dibanding jika memulai dari latar belakang jika dipotong bisa2 topiknya
belum tersebut dan menggantung
J. Kak Vita
1. Bagian wawancara apa yang menurut kakak waktu itu benar-benar sulit atau merasa
bingung harus menjawab pertanyaan? Nah, apa sih tips khusus dari kakak untuk
menghadapi interview lpdp? (baik cara sikap, berbicara, dll)
Jawab :
yang susah adalah mengendalikan emosi dan gugup, kalau pertanyaan saya pikir sifatnya
klarifikasi akan apa yg ingin kita lakukan atau justru memperdalam apa yg kita inginkan.
Sarannya sama dengan jawaban2 diatas (hehehehe kalau ada yg kurang mungkin bisa
ditanyakan kembali tipsnya) 😅😅😅
2. Saat submit berkas lpdp bulan mei kemarin saya belum memiliki LOA, nah sekarang saya
sudah dapat LOA kak, perkuliahan dari ugm dijadwalkan bulan agustus ini. Tetapi sy
mengajukan defer, dan hal tsb membutuhkan proses yang cukup lama. Kemungkinan
waktu interview saya belum bisa membawa surat defernya.. Pertanyaannya, apakah
saya cukup bawa saja LOA yang ada kemudian menjelaskan kalau sudah mengajukan
surat permohonan defer?
Jawab :
boleh bawa saja LoAnya kemudian jelaskan. seperti jawaban saya diatas malah saya dulu tidak
bawa LoA sama sekali (Waduh 😱😱😱)
4. Belajar dari kegagalan kakak di interview 1, kira-kira hal-hal apa saja yang kakak
jadikan pelajaran agar maksimal di interview 2?
Jawab : Jawaban mirip dengan jawaban untuk Kak Tomi yang no 2 😊
K. Kak Layi
1. Tips "ease the nerve" kak selama proses persiapan wawancara untuk bisa siap mental
ketika hari H
Jawab :
Persiapan yg baik akan menurunkan tense itu. Maka dari itu be familiar with all kind of questions,
back up your words with evidence. Setelah itu Doa (super penting). Oleh karenanya mungkin dengan
mencatat bisa membantu karena kalau hanya diawang2 kadang2 kita suka lupa. paling penting
latihan-latihan-latiha, boleh itu mock up
8 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a gI m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
interview dengan sesama scholarship hunter atau sama awrdee malah buat membiasakan diri.
2. Kadang dalam proses wawancara ada ekspresi ekspresi interviewer yang membuat kita
down karena keliatan kurang puas dengan jawaban kita, pernahkah Kak Ridho
mengalami hal ini? Jika pernah, Bagaimana mengatasinya ketika waktu itu?
Jawab :
pernah, percaya atau tidak waktu itu saya diam sekian detik tarik nafas, kemudian senyum dan go on
with the answer.yang paling penting be yourself, mungkin cara
itu berhasil untuk saya bisa juga tidak. maka dari maka dari itu rajin2 mendengar pengalaman orang
lain. kemudian pilih yg paling cocok untuk anda. Semoga menjawab
3. Boleh tolong diceritain sedikit ngga kak @ Kak Ridho tentang jawaban kakak terkait
mengapa harus s2 dan dikaitkan dengan rencana kontribusinya? Katanya juga, LPDP
butuh kontribusi real dan dapat terukur.. Dalam hal ini bisakah Kak Ridho mencontohkan
pengalaman kak Ridho ini?
Jawab:
Karena saya bidangnya di Kesehatan, serta kebetulan posisi saya saat itu fresh graduate
Jadi terkait kontribusi terukur yg saya ceritakan adalah:
1) Ketika masih mahasiswa saya aktif di kegiatan sosial pemberdayaan anak dengan
disabilitas. Misi saya waktu itu untuk mengadvokasi kebutuhan anak dengan
kebutuhan khusus kaitannya dengan stimulasi tumbuh kembang serta aktif dalam
kampanye menurunkan stigma negatif terhadap ABK.
2) Setelah saya lulus kebetulan saya belajar bhs inggris di Pare, nah selain belajar setelah
mendapat skor IELTS yg cukup, saya menjadi tutor disana. poin ini saya kemas
menjadi saya ingin membantu sesama pejuang beasiswa untuk mendapatkan salah
satu syarat untuk mendapatkan beasiswa (penjelasan lebih lanjut dirangkai sendiri
waktu itu sehingga make sense, panjang kalau diketiik heheheh)
tolak ukurnya:
poin 1: jumlah ABK yg teradvokasi, output campaign saya waktu itu
poin 2: jumlah siswa saya yg mendapat skor ielts dan share beberapa dapat beasiswa, malah saya gak
dapet #sedih
9 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a gI m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
Penting banget ini, paling tidak hal ini mampu menjadi salah satu indikator kemampuan dalam
hal kepemimpinan. Hanya saja jika boleh memberi tips dari pada sekedar menyebut organisasi apa saja.
tapi lebih ke makna yg anda dapat dari aktivitas itu. contoh saya aktif di xxx selama berorganisasi
ditempat itu saya berkesampatan untuk menjadi xxx hal ini mengajarkan saya xxx yg kedepannya
bermanfaat untuk xxx dan xxx jadi sekali lagi yg tangible.
2. Bagaimana cara menarik perhatian pewawancara terhadap kita dan apa yang kita
bicarakan? (pertanyaan ini muncul sebab tidak semua pewawancara adl yang satu bidang
dengan kita) Terima kasih 😁
Jawab :
Wah ini tricky banget, maka dari itu kita harus mampu menyederhanakan kalimat yg ingin
disampaikan tanpa mengurangi maknanya. terlebih kalau kita ingin berusaha menjelaskan hal yg
sangat teknikal kaitan dengan bidang keilmuan kita, paling tidak kita harus tau padanan atau analogi
dari penjelasan kita. seperti pepatah mengatakan profesor yg hebat adalah ketika dia mampu
menjelaskan penelitiannya ke anak TK dan membuat mereka paham akan penelitian tersebut.
Terimakasih semoga membantu
M. Kak Ria
1. Menurut pendapat kakak, apa alasan yg tepat apabila ingin mengganti judul tesis
dengan judul pada rencana studi?
Jawab :
dalam dunia akademik kita mengenal niche atau hal baru yg urgent selama dia memenuhi hal
tersebut, saya pikir sangat layak untuk diubah. Oleh karenanya alasannya harus disusun secara
terstruktur serta bisa dibandingkan dengan rencana sebelumnya, jika yg baru lebih layak.
Terimakasih Kak Debby dan rekan2 sekalian sudah mengundang saya, sekali lagi apa yg saya
sampaikan sepenuhnya bedasarkan pengalaman dan pemahaman saya pribadi. Sehingga mungkin
hal ini bisa sesuai atau tidak dengan rekan2 semua.
Saya mohon maaf jika jawaban yg saya berikan belum memenuhi ekspektasi rekan2.
Saya ucapkan selamat berjuang dan semoga anda menjadi bagian dari keluarga besar awardee
lpdp selanjutnya.
Sampai jumpa, selamat malam 😊
10 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g I m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
Note Penting :
1. Awardee memiliki hak penuh untuk menshare hasil pengalamannya di semua platform media
sosial, sehingga kiranya bisa menghargai hasil pemikiran beliau.
2. Bagi yang sudah memiliki contact person Awardee, mohon untuk tidak disalahgunakan atau
dijadikan kesempatan untuk melakukan promosi kepentingan internal (foundation, bisnis, dll)
kecuali sudah kenal dan bertemu dengan awardee secara langsung, dan tidak ada keberatan dari
awardee.
Tambahan :
PS : Dimohon bagi yang ingin menyebarkan ke grup lain dengan tujuan membagi informasi (yang semoga bermanfaat)
ini untuk menyertakan “credit” dalam setiap penyebarannya sehingga kami selaku admin grup memiliki
pertanggungjawaban publik jika ditemui pertanyaan-pertanyaan terkait hal di atas. Mari kita menjadi calon
pemimpin bangsa dengan pertama kali menjaga kesantunan kita di sosial media dengan menghargai buah pikiran
orisinil orang lain. SUKSES UNTUK KITA SEMUA!!
11 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g I m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
Kembali kami mengucapkan selamat kepada teman-teman yang telah berhasil mencapai kelulusan
ditahap SBK, Nah saatnyalah sesi terakhir untuk teman-teman semuanya. Disini kami (berdelapan
Awardee) telah merangkum informasi dan beberapa tips dan trik yang akan kita bagi kepada teman-
teman, semoga bisa membantu. Namun sebelum itu apabila teman-teman ingin keluar dari grup
whatssapp mohon konfirmasi digrup karena kita “orang timur” yang menjunjung budaya dan sopan
santun, masuk dengan baik maka jika ingin keluar grup dengan cara yang baik pula hehe...
Langsung saja, berbeda ditahun sebelumnya, tahun 2019 ini seleksi LGD (leaderless group
discussion) ditiadakan. Maka tahap terakhir adalah wawancara. Sampainya teman-teman ditahap ini
karena nilai TPA teman-teman yang memenuhi passing grade sesuai dengan jalur masing-masing.
Hal yang perlu diperhatikan dalam seleksi wawancara:
Pra Seleksi:
1. Siapkan semua dokumen asli yang teman-teman submit-kan dilaman pendaftaran LPDP.
2. Peserta tidak dapat mengikuti wawancara (otomatis gugur) jika dokumen tidak sesuai dan terdapat
unsur pemalsuan. Sanksi pemalsuan dokumen teman-teman tidak dapat mendaftar kembali pada
semua program beasiswa LPDP (blacklist).
3. Peserta mengikuti wawancara sesuai lokasi dan waktu serta sesuai kategori bagi yang sudah atau
belum punya surat keterangan telah diterima di PT tujuan (LoA).
4. Jika dinyatakan lulus wawancara maka selamat Anda terpilih sebagai Awardee LPDP 2019
(dinyatakan telah lulus semua prosedur seleksi/ substansi), keputusan nilai tidak dikalkulasikan dengan
poin seleksi sebelumnya.
5. Jika dinyatakan tidak lulus, peserta tidak dapat mendaftar di tahun yang sama (2019).
6. Browsing dan yakinkan pilihan jawaban terbaik.
7. Persiapkan kemungkinan/ antisipasi menghadapi pertanyaan jebakan, pertanyaan sepele tapi susah
untuk dijawab atau hal yang dianggap terburuk.
12 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g I m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
TIPS dalam prawawancara:
1. Jaga kesehatan sebelum-sebelumnya dan berlatih wawancara serta siapkan transkrip jawaban terbaik
untuk latihan.
2. Berdoa kepada Tuhan supaya dimudahkan dalam menjawab pertanyaan dari bapak/ibu
interviewer (bagi muslim shalat tahajud insyaAllah akan memperlancar urusan kita), minta doain
orangtua juga.
3. Siapkan diri sebaik-baiknya, makan terlebih dahulu, pakai pakaian yang baik dan sopan (lepaskan
jaket).
4. Datang lebih awal sebelum jam wawancara yang ditetapkan dalam undangan.
5. Hindari segala sesuatu yang mengganggu, ponsel, jam akan diamankan.
6. Memasuki ruangan wawancara dengan senyum, dan perhatikan etika dan sopan santun (misalnya
tidak meletakkan tas di atas meja wawancara, postur gerak tubuh sudah menjadi penilaian misalnya
cara membuka pintu ruangan, cara berjalan juga sudah diperhatikan oleh pewawancara (psikolog)).
7. Nilai utama wawancara adalah karakter, kejujuran, kepastian, motivasi dan tanggung jawab.
1. wawancara dilakukan oleh tim LPDP terdiri atas dosen atau ahli yaitu dua orang dosen atau ahli serta
seorang psikolog.
2. Target seleksi wawancara adalah kita mendapatkan rekomendasi oleh para pewawancara yang menjadi
pertimbangan dalam sidang penetapan oleh direktur LPDP kemudian.
3. Pewawancara sudah mempunyai data kita dalam laptop masing-masing, selama wawancara
pewawancara akan menginput nilai dalam laptop mereka.
4. Wawancara berlangsung antara 25 – 45 menit, masing-masing individu bergantian dalam ruang khusus
wawancara, wawancara tidak dilakukan secara grup.
5. Selama wawancara akan direkam dan hasilnya menjadi kewenangan LPDP untuk menjadi
pertimbangan penetapan kelulusan dikemudian hari.
6. Biasanya meja wawancara disesuaikan dengan bidang tujuan pelamar dan pewawancara juga ahli dalam
bidang tersebut misalnya pelamar tujuan pascasarjana bidang pendidikan akan wawancara di meja
yang pewawancaranya dosen atau ahli bidang pendidikan.
13 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g I m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
7. Bahasa pengantar dalam wawancara bisa bergantung kepada tujuan studi, tujuan LN full english, dan DN
terdapat kemungkinan full english (jurusan bahasa inggris/ kelas internasional), duo bahasa (Inggris-
Indonesia) atau full Bahasa Indonesia.
8. Wawancara sebenarnya untuk mengkonfirmasi apa yang telah di submitkan dalam laman
pendaftaran dan tujuan kedepan untuk Indonesia.
9. Etika menjadi penilaian utama, banyak pelamar merasa begitu yakin, over dan menggunakan nada
tinggi pada akhirnya walaupun skor TPA 220 dinyatakan gagal.
10. Memasuki ruangan, siapkan segala dokumen pendukung termasuk sertifikat atau foto tropi atau jika perlu
foto kegiatan (pengabdian) yang pernah dilakukan dan atau karya. Masukan dalam tas jika diperlukan
baru diperlihatkan. Saat memasuki ruangan perlihatkan ekspresi yang indah untuk dipandang, jaga
eye contact, salami satu persatu pewawancara dan jangan duduk sebelum izin dan dipersilahkan
duduk.
11. Kuasai poin (3) terutama essay yang dibuat dan prestasi-prestasi yang pernah diraih.
12. Berbicara setelah dipersilahkan, jangan memotong pembicaraan.
13. Jangan asal menjawab, jawab dengan jujur, sertakan data (misal pengalaman, atau data statistik)
untuk menguatkan jika diperlukan, serta jawab sesuai sudut pandang bidang masing- masing.
14. Jangan panik, kontrol emosi, turunkan tensi dan pilih bahasa yang menyenangkan walaupun untuk
menyangkal.
15. Jangan merasa sombong atau menyombongkan diri karena prestasi misalnya atau karena kelebihan-
kelebihan lain, dan jangan membantah pewawancara, fatal banget.
16. Jangan merendah, menganggap diri sendiri lemah atau tak mampu tapi tawarkan harapan dari
keterbatasan yang kita miliki.
17. Hati-hati dalam menanggapi jangan merendahkan pihak atau instansi (misalnya “ kenapa Anda memilih
universitas A kenapa tidak B atau C, kemudian dijawab karena universitas A lebih baik dan unggul dari
B atau C, B dan C jauh tertinggal dan kurang ini itu”).
18. Tetap tenang, rileks, upayakan dekat dengan pewawancara bersikaplah terbuka.
19. Boleh mikir tapi jangan kelamaan, jangan banyak jeda. Hindari jawaban yang disertai vokal jeda “ eee..”,
“hmmm..”.
20. Persiapkan jawaban terbaik untuk pertanyaan menjebak sebagai closing question ( misalnya siapa
nama ketua program studi universitas tujuan, apa nama jalan kampus Anda, tentang
14 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g I m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
kedaerahan peserta misal apa bumbu utama dalam masakan rendang?, atau apa yang akan Anda
lakukan jika kami memutuskan Anda tidak lulus?)).
21. Nyatakan pencapaian dalam bentuk syukur dan kegagalan silam menjadi harapan mendatang.
22. Perhatikan closing statement dan ekspresi pewawancara bisa mengindikasikan bahwa kita lulus atau
tidak. Misalnya “ selamat bergabung”, “siap-siap”, “sampai jumpa”, “masih banyak harapan”,
“semoga sukses”.
23. Dalam wawancara diperbolehkan meluapkan emosi yang wajar misalnya menangis namun tetap kontrol
diri (biasanya saat psikolog ingin mengetahui kehidupan kita dan cerita perjuangan kita). Ucapkan
terimakasih diakhir wawancara dan jangan lupa salam kembali dan ucapkan salam/ pamit.
1. Perkenalan diri, ungkapkan ketertarikan/ nilai lebih “kenapa kita layak untuk direkomendasikan oleh
pewawancara, namun hindari kesan sombong ”, nama saya .... , saya adalah orang yang ..... hal ini
dibuktikan dengan ....
2. Kenapa ingin kuliah?
3. Motivasi S2/S3?
4. Kenapa memilih PT A, kenapa jurusan B?
5. Jika antara pendidikan sebelumnya tidak linear, kenapa mengambil yang tidak linear?
6. Kenapa tidak milih kampus lain?
7. Apa keterkaitan S1 dengan S2 anda?
8. Sudah menyiapkan apa saja untuk program tersebut?
9. Pertanyaan seputar dokumen yang disubmit, prestasi, essay dll.
10. Pertanyaan tentang penelitian, atau skripsi dan rencana thesis?
11. Kenapa mengambil judul tesis itu?
12. Kamu tahu apa sih tentang judul itu?
13. Flashback waktu S1, pembiayaan dll
14. Cara menghadapi lingkungan baru? (apalagi yg LN)
15. Relevansi pekerjaan sekarang dengan S2 yang mau diambil dan pekerjaan yang akan datang?
16. Waktu kuliah mau ngapain aja?
17. Pernah ikut ormas? Ceritakan!
18. Apa pentingnya organisasi yang kamu ikuti?
15 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g I m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
19. Waktu S1 jalan kaki apa berkendara?
20. Apa planning setelah lulus kuliah?
21. Apa yang membuatmu merasa paling sedih? Tentang apa?
22. Background keluarga?
23. Analisis SWOT diri sendiri.
24. Kamu yakin lulus? Jika tidak apa yang akan kamu lakukan?
25. Bagaimana nanti jika dapat beasiswa lain misal PMDSU?
26. Apakah pernah gagal?
27. Kapan menikah?
28. Wawasan kebangsaan.
29. Bagaimana memecahkan masalah?
30. Pengetahuan tentang bidang keahlian.
31. Nilai-nilai, visi, misi dan sejarah LPDP?
32. Pengalaman berkesan? Kenapa?
33. Langkah-langkah menggapai mimpi.
34. Ketakwaan kepada Tuhan.
35. Kenapa Anda berhak menjadi Awardee LPDP?
36. Diminta perform sesuai CV (Misal prestasi juara MTQ, diminta bacakan AlQuran).
37. Pertanyaan sepele yang bisa fatal alamat kampus tujuan?
38. Siapa nama rektor?
39. Siapa dosen yang sudah dikenal?
40. Apa yang menarik dari Kerinci tempat asalmu?
41. Apa yang paling berharga dalam hidupmu?
42. Apa tujuan hidupmu?
43. Kapan kamu melakukan kegiatan ini?
44. Jika tanpa beasiswa apakah kamu tetap akan S2?
45. Apakah kamu setia pada negara?
46. Apa kontribusimu untuk negara?
47. Berapa kali anda mencoba dari kegagalan, mempertahankan sampai berhasil atau pindah alternatif?
48. Apakah setiap kita memiliki hak pendidikan yang sama?
49. Apa kondisi Indonesia menurutmu?
16 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g I m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
50. Apa yang akan dilakukan atau impian apa untuk Indonesia?
1. Kak Marina
2. Kak Ay
Q : Terkait wawasan kebangsaan. Kebetulan nama lengkap saya meminjam nama dari
salah seorang pahlawan revolusi Indonesia. Apakah ada kemungkinan
interviewer menanyakan riwayat hidup dari pahlawan yang saya pinjam tsb?
Misalnya ttg G30SPKI dan proses lahirnya hari pancasila
A : Mungkin saja, itu akan jadi suatu hal yang menarik. Kan bisa tampil beda diantara
peserta2 yang lain. Walaupun di LPDP bukan melawan orang lain tetapi melawan batasan
diri, paling nggak bisa membuat pewawancara mengenali dan mengingat kita.
3. Kak Nurdin
Q : Apakah terkait dengan topik penelitian tesis apakah ditanya kan lebih dlm
alasan pemilihan topic, focus nya apa, metode nya seperti apa Karena di dlm
rencana studi jujur saja topic saya masih bersifat umum blm Ada fokus dan
bayangan lebih jauh tentang topik tersebut.
A : Untuk doctoral iya, utk master tergantung pewawancara. Ada yang ditanya ada juga yang
nggak. Tapi lebih baik persiapkan saja.
Q : Bagaimana cara menghadapi ketika saat wawancara kita semakin digali lebih dalam ,
serasa dicecar? Karena sya adl org yg tipe kalau bicara harus tenang, semakin
dicecar maka sya tdk bisa berpikir dan tdk tau mau ngomong apalagi.
A : Yang penting jawaban masih relate dan bisa menjawab dengan baik. Teman saya dari Bit
ada juga yang sampai emosi tapi lolos dia. Hanya saja dia bisa mengontrol emosinya dengan
baik. Persiapkan aja semuanya sedetail2nya jadi nanti tidak gagap ketika dicecar.
4. Kak Fani
18 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g I m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
Q : Apakah boleh mengungkapkan jawaban/alasan personal? Misal selain alasan
akademis dll saya pilih lokasi univ d Bdg krna sudah berkeluarga
A : Lebih baik diperkuat alasan akademisnya. Sebisa mungkin pakai alasan akademis. Misal
di universitas tersebut menyediakan mata kuliah yang dibutuhkan. Atau fasilitas lengkap.
Atau bagus untuk jurusan yang diambil.
5. Kak Effendi
Q : Kang studi s1 saya di fakultas humaniora, Jurusan bahasa dan sastra Arab, tp
lpdp kali ini saya ambilnya pendidikan bahasa arab yg brrti tujuan studi s2 saya
tidak linear dgn background saya di s1. Menurut kang Mahmud apa ada nilai
minus untuk kasus spt saya ini, apa ada kemungkinan saya akan dicacar ttg
materi2 ilmu pendidikan yg belum saya peroleh di s1?
A : Pasti dicecar, tapi bukan tentang materi (walaupun ada kemungkinan ditanya tentang
materinya). Banyak teman2 yang tdk linear seperti itu. Dari sastra ke pendidikan. Asal bisa
menjelaskan alasan yang kuatnya tidak masalah. Contoh, karena sudah bergerak di bidang
pendidikan maka yg dibutuhkan jurusan pendidikan. Diceritakan pengalaman berkecimpung
di dunia pendidikan dan disambungkan dengan jurusan yang akan diambil. Contohnya seperti
itu, bisa menggunakan yang lain sesuai dengan yang sampean hadapi.
6. Kak Rafi
19 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g I m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
A : Percaya diri di pertanyaan terkait studi sama kebangsaan. Yang agak was2 ketika
psikologi karena saya merasa jawaban saya sendiri muter2 berbelit2. Hanya saja diakhir
wawancara, profesor yang tanya masalah study memberikan statemen yang bagus.
7. Kak April
Q : Apa sih alasan kuliah di LN padahal jurusan saya lebih banyak pilihan di DN?
Baiknya jawab gimana kak?
A : Sekali lagi, kebutuhan. Karena yang sesuai dengan kebutuhan ada di luar negeri. Contoh:
kita menghadapi suatu permasalahan di masy. Ada profesor di luar yang melakukan
penelitian terhadap permasalahan yg mirip. Nah itu yang jadi poin.
Q : Saya belum bekerja dan sy udh lulus taun lalu, kalo ditanya kontribusi berarti sy blm
punya ya kak?
A : Kontribusi bisa bermacam2, bisa organisasi, menerbitkan jurnal, aktif di masyarakat.
Pasti ada kontribusinya.
8. Kak Nisa
Q : Kak, kalau blm pnya loa apa sebaiknya menghubungi atau punya
korespondensi ke calon pembimbing? Soalnya sy blm mempersiapkan itu. Saran
kakak bagaimana ya?
A : Seperti itu lebih baik. Saya sendiri kemarin mencoba mengirim email ke Professor
sana, dibalas nggak dibalas yang penting kirim aja.
Q : Apa kira2 hal positif yg flihat oleh pewawancara shga kakak bs lulus thp
substansi?
A : Tidak tahu. Mungkin sesuai dengan yang LPDP cari. Poinnya, yang mau kembali dan
mengabdi utk indonesia. Apalagi afirmasi yang 3T, BIT ataupun santri, ditekankan utk
kembali ke tempatnya masing2 mengembangkan dari mana dia berasal.
9. Kak Yolanda
Q : Apakah saat wawancara Mas Mahmud ditanya terkait kontribusi bagi negara?
20 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g I m a s y a r
a kat
LPDP FIGHTER 2019
saya cukup khawatir dengan hal ini, sebab salah satu kontribusi yg sedang saya
rintis tidak linear dg bidang saya. saya Fo komunitas pemberdayaan mental
disorder, sedangkan bidang saya adl hukum. peran hukum di komunitas ini sgt
kecil, yg dominan adl psikologi. ada kekhawatiran apabila saya bercerita terkait
kontribusi yg satu ini justru akan jadi bumerang krn tidak linear. adakah saran dari
Mas Mahmud ? atau sebaiknya kontribusi yg satu ini tidak perlu disebutkan ketika
ditanya?
A : Ini hampir mirip yang tadi ya, terkait kontribusi. Sekaligus menambahi yang tadi, bisa juga
kita menyertakan beberapa kontribusi tetapi jangan terlalu banyak, entar nmelebar kemana2.
Hanya sebagai penguat saja bahwa "saya telah berkontribusi". Tidak masalah kontribusinya
apa. Akan tetapi akan lebih bagus kalau hal ini dikaitkan dengan studi yang akan kita ambil.
Atau kalau memang tidak berkaitan, yang bisa kita kaitkan adalah permasalahn yang akan kita
selesaikan kelak. Jadi walaupun kintribusi kita tidak linear, kita memiliki linearitas dalam hal
lain. Semoga membantu.
Q : Ada sarankah kak jawaban kuat utk meyakinkan kalau kita belum dpt loa, dan
requirement nya masih kurang dari yg diminta?
A : Jelasin tenggat waktu 1 tahun yang diberikan LPDP digunakan utk memenuhi
requirement. Kekurangannya apa, dan kira2 gimana cara melengkapi kekurangannya dalam
setahun tersebut.
Q : biar bisa strong blg harus keluar negeri gmna ya? Nnti takutnya dibilang ga
percaya sama sistem pendidikan di negeri sendiri
A : Tetep sih kayak jawaban sebelum2nya, pakai alasan akademis. Bukannya gak percaya,
karena memang yang dibutuhkan dan benar2 sesuai adanya di LN.
21 | S e t i n g g i - t i n g g I i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g I m a s y a r
a kat
GRUP LPDP FIGHTER 2019
*Disclaimer*
Resume ini tidak lain adalah untuk tujuan membantu teman-teman calon awardee yang akan
melakukan wawancara agar memiliki persiapan yang lebih baik dalam tiap proses seleksi
wawancara yang dihadapi. Namun, tentunya pertanyaan wawancara akan sangat beragam
bagi setiap orang sesuai dengan kedirian masing-masing. Sehingga, resume ini hanyalah
pengalaman personal calon awardee dan tidak untuk dijadikan acuan seutuhnya namun hanya
sebagai referensi dalam persiapan teman-teman
Berikut hasil sharing dengan salah satu CA yg wawancara di surabaya hari ini.
A. Teknis
B. Content ( Wawancara)
C. Dinamika Dialog
A. Teknis
Pakaian dan sepatu : rapih, formal, warna bebas, sepatu formal seperti SBK.
Datanglah 1-2 jam sebelum mulai untuk verifikasi doc atau berkas.
Ada 3 jadwal penting dalam tes wawancara yakni :
a. Verifikasi document : sesuai di daftar checklist berkas dan harap berkas diurutkan
supaya lebih mudah untuk dicek oleh petugas. Untuk alumni bidikmisi, diusahakan
surat keterangan dari kampus asal ada stempel basah atau yg asli, karena ada yg
proses checking lama sekali untuk menjelaskan mengapa tidak bisa menyertakan
yang asli atau stempel basah.
Jika ada berkas yang tidak sesuai/palsu, maka dinyatakan gugur dan tidak bisa
mengikuti seleksi wawancara.
b. Wawancara 1 : Setelah dinyatakan lolos pada verifkasi berkas, maka inyatakan
lanjut wawancara 1. Dalam wawancara 1 ada 3 reviewer yakni 2 orang ahli dan 1
psikolog. Tema umum yg ditanyakan tentang Proposal study dan Rencana Study.
2| Setinggi-tinggi ilmu adalah yang bermanfaat bagi
masyaraka t 2
GRUP LPDP FIGHTER 2019
Wawancara 2 : hanya 1 orang reviewer dan isi dialog beberapa terkait DIP. Tema
pertanyaan tentang nasionalisme dan wawasan kebangsaan. Aspek kedirian berdasar
DIP cukup mendalam ditanyakan untuk kita bisa menjelaskan secara detail apakah kita
benar-benar setia pada NKRI dan tidak berkhianat pada bangsa.
Cukup introspeksi pada diri sendiri, adakah pemikiran atau prilaku dalam diri kita yang
berpotensi mendorong kita untuk kemudian melanggar janji setia kepada bangsa.
Contohnya : mendukung gerakan separatisme, radikalisme, komunisme, dll. Apa
standing kita terhadap pemikiran prilaku ttg hal itu.
Jadwal untuk melalui ketiga proses tersebut ada yg 1 atau 2 hari. Dengan varian tekhnis
sbb :
a. Verdoc, wawancara 1 dan 2 >>> 1 hari
b. Verdoc (hari pertama) , wawancara 1+ wawancara 2 (hari kedua)
c. Wawancara 2 (hari pertama) , Verdoc + wawancara 1 (hari kedua)
email terkait jadwal individu akan dikirim H-1 dan notice baik baik tanggal, jam, waktu,
dan tempat nya.
B. Content/Isi
Note :
Semua pertanyaan dari reviewer berpijak dari Proposal dan Rencana Study yg kita tulis.
Sehingga intrument detail setiap orang akan berbeda-beda. Semakin tidak clear planning study
kita semakin akan dikejar hingga reviewer mendapatkan jawaban yang clear. Maka temukan
dari sekarang, latar belakang study, persoalan yang hendak dipecahkan, bidang karir, rencana
study yg konkrit sebagai bagian dari pencarian solusi yang realistis, sehingga ketika kita
menjelaskan semuanya terhubung, linear dan clear khusus nya tentang rencana dan significansi
kontribusi kita.
Wawancara 1
1. Substansi poin yang ditanyakan adalah Proposal study kita dan rencana study kita.
2. Ada 3 reviewer dalam wawancara 1 yakni 2 dari akademisi/ahli (bisa potensi sama atau
beda bidang dengan kita) dan 1 lagi psikolog yg akan menggali lebih dalam tentang
kedirian kita.
Wawancara 2
4. Cek ke dalam diri kita, dari mana kita berasal, ilmu apa yg kita pelajari, seminar apa yg
pernah kita ikuti, back ground pendidikan kita dll yg sekira nya bersinggungan dengan
topik topik kebangsaan. Contoh : ada santri yg ditanyakan ttg apa yg kamu ketahui ttg
tafsir AQ secara tekstual dan kontekstual ?
(Semua pertanyaan sesuai asumsi diri kita, jawab jujur tidak perlu dibuat buat)
C. DINAMIKA DIALOG
1. Secara umum ketiga interviewer bersikap ramah, tidak ada sedikitpun expresi yang bisa
meyakinkan apakah kita diterima atau tidak sebagai awardee.
2. Psikolog akan menggali hal hal personal lebih dalam untuk bisa memahami kedirian
kita secara menyeluruh.
3. Jika kita menjelaskan sesuatu dengan umum dan belum mengena inti / poin yang
ditanyakan reviewer maka akan diminta lebih dispesifikkan lagi.
4. Dimana semua instrument pertanyaan itu hendak menjawab pertanyaan
Apakah kamu adalah orang yang mampu dan setia membangun negeri
dengan Ilmu S2/S3 yang akan ditempuh dengan beasiswa LPDP yang berasal
dari pajak negara (masyarakat) ?
Itu td cuma contoh2 pertanyaan ya... Sebenernya kurang lebih sama ama hasil Q and A ama
temen2 awardee 2018 . Pengembangan pertanyaan bisa jadi bergantung pada jawaban yg kita
berikan kepada interviewer
Daku tadi berusaha menjawab sebaik mungkin dan pastinya kita harus jujur...
Dan gak tau juga apa jawaban sy tadi dah masuk kriteria apa gak menurut interviewernya
(semoga aja masuk)
Dan sebenarnya juga... Yg beliau2 tanyakan itu konfirmasi dari apa yg sudah kita upload, baik
dokumen, rencana studi, proposal penelitian, dan DIP .. Dan Alhamdulillah..pada baik2
kok...dari mulai presensi, verdoc, dan interviewer.. Pokoknya istirahat yg cukup ya..biar fit pas
di lokasi...disediakan juga snack box dan aqua...
Jika ada yang berfikir mengapa mensharingkan atau terkesan membocorkan. Justru kami
berfikir tidak seperti itu. Karena kami hanya memberikan contoh kejadian yang dialami selama
proses wawancara dan apa yang kami alami secara substansi tidak berbeda dengan ribuan
informasi yang pernah dishare oleh awardee melalui Youtube, Blog, Instagram, Seminar, dll.
Dan kami meyakini bahwa setiap orang akan mengalami pengalaman yang beragam karena
setiap orang memiliki latar belakang dan project tujuan yang berbeda bagaimana mereka
merencanakan study nya.
Pengalaman pribadi ini tidak bisa dijadikan acuan paten dalam menjalani proses wawancara
1. Tips penting dari kami yang juga adalah calon awardee seperti teman-teman
1. Daftar Pertanyaan yang selama ini sudah tersebar, hasil rangkumannya dari berbagai
sumber sebenarnya sudah lengkap tapi tidak mungkin setiap orang sama.
2. Be prepared dengan jawaban sendiri-sendiri, Be your self Jangan menghafal dari notes
Q and A dari jawaban orang lain. Dan harus jujur… Percayalah tiap orang pengalaman
nya pasti berbeda.
3. Pelajari dengan sungguh-sungguh apa yang sudah diupload dan hanya kita sendiri yang
tau apa isi detail nya.
Note Penting :
Dimohon bagi yang ingin menyebarkan ke grup lain dengan tujuan membagi informasi (yang semoga
bermanfaat) ini untuk menyertakan “credit” dalam setiap penyebarannya sehingga kami selaku admin
grup memiliki pertanggungjawaban publik jika ditemui pertanyaan-pertanyaan terkait hal di atas.
Bahkan jika ditemui hal-hal yang keliru, bisa disampaikan dalam group kami, sehingga kami bisa
melakukan penjelasan. Mengingat apa yang kami share adalah pengalaman yang bersifat subyektif.
Mari kita menjadi calon pemimpin bangsa dengan pertama kali menjaga kesantunan kita di sosial
media dengan menghargai buah pikiran orisinil orang lain. SUKSES UNTUK KITA SEMUA!!!
Beberapa point
penjelasan :
a. Tekhnis
- Hadirlah 1 jam sebelum jadwal verdoc, karena potensi langsung dipanggil.
- Duduklah di depan ruangan.
Wawancara 2
- Kapan hari lahir Pancasila ?
- Ideology dan kebijakan pemerintah menjadi topik bahasan yang cukup lama.
- Ditanya, hari ini baca koran gak ?
- Kemana saja selama di Indonesia ?
- Apa pendapatmu tentang kebudayaan Indonesia ?
- Apa yang kamu ketahui tentang : Komunisme, Negara Islam, HTI, FPI.
c. Dinamika Forum
- Interviewer tidak semuanya berasal dari jurusan kita.
- Selain 1 psikolog, 2 orang ahli akan mix, bisa sama atau berbeda dengan jurusan yang
kita ambil.
- Semua interviewer sangat baik, mengayomi, dan enak diajak berbicara.
- Setelah kita dipersilahkan duduk, dan diminta perkenalan diri. Arah forum menjadi lebih
10 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t 10
GRUP LPDP FIGHTER 2019
Untuk wawancara ini.. Pertanyaan yg muncul lebih ke pembahasan seperti pelajaran KKN dan IPS
dulu.. Hehe
Pertnyaan spesifik
Tips.. Teman2 jangan mudah terbawa emosi yh.. Jawab aj seperlunya.. No baper.. Tetap profesional..
Walaupun sedikit menyinggung sara.. Tapi saya rasa masih dalam rana wajar aj.. Jadi angga biasa aj..
Tips dari saya... Pribadi. . Ini bukan berarti jitu. . Tapi ketika saya terapkan alhamdulillah lolos...
Terlepas dari teman2 ingin mau daftar di LN atau DN. . Pada intinya sama kita ingin membangun
bangsa sesuai dengan kemampuan dan kapasitas kita masing2...
Jujur ini adalah pengalaman pertama kali saya apply lpdp dan bahkan saya belum pernah mengikuti
kegiatan yg berhubungan dengan wawancara2 an. . Jadi ini adalah pengalaman pertama dalam segala
hal.. Tapi saya selalu mencoba memberikan yg terbaik, jujur apa adanya dan yg paling penting adalah
"JADILAH DIRI SENDIRI "... saran saya. .Teman2 boleh melakukan simulasi wawancara bersama
teman2 awardee lainnya tapi jangan sampai hal itu teman2 kehilangan jati diri kalian.. Kehilangan
jawaban yg tulus dan jujur dari teman2... Terkadang kita ingin mengcopy jawaban teman2 awardee
lainnya.. Namun padahal itu sebenarnya bukan diri kita sebenarya...
Tetap fokus cari keunikan teman2 ... Bisa berasal dari tempat kuliah, tempat tinggal, kemampuan
teman2 ..apapun itu. . Berfikirlah secara luas.. Kalau teman2 sudh dapat.. TONJOLKAN itu.. Jadikan
11 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t 11
GRUP LPDP FIGHTER 2019
itu kekuatan teman2.. Inilah yg membedakan teman2 dengan peserta lainnya.. Jadilah berbeda agar bisa
d kenang.. Yh tetal dalam hal positif. .Wkwkwk...
Hal yg memuat saya sedikit yakin lolos adalah ketika para interviewer berkata "WAH ANDA SANGAT
MENARIK YH.. DAN KAYANYA MASIH SANGAT JARANG BANGET PESERTA SEPERTI INI,
SAYA SUKA, SAYA SUKA... bagaimana pak ibu. .Terus di jawab.. BETUL BETUL BETUL ( upin
dan ipin)" hehe. .Dan d saat itupun ketawa saya lepas.. Wkwk. . Ngg terkontrol. .Haha
Sip mungkin itu aj.. Sedikit cerita pengalaman saya... Kalau ada yg ingin d tanyakan silahkan.. Saya
welcome. .
Terima kasih semoga lolos yh teman2 .. Dan bisa jadi awardee bersama2 membangun INDONESIA ..
See a.
Assalamualaikum wr wb
Selamat pagi... Salam LPDP.. Sengaja saya kirim pagi2 jadi teman2 masih fresh. . Pikirannya..
Hai.. Aku Adi..alhamdulillah penerima lpdp di IPB university 2019. Jurusan sains agribisnis
Saya ingin membagi pengalaman ketika interview lpdp di PKN STAN l, jakarta.
Pertanyaan2 yg muncul sebenarnya akan mengalir dari setiap jawaban teman2...tergantung teman2 ingin
dirahkan atau mengarahkan interviewer... Maksudnya.. Teman2 harus mencoba menguasai kondisi
wawancara dan mencoba agar interviewer ingin mendengar cerita teman2 dan tidak terkesan
membosankan.. Caranya adalah setiap orang pasti punya keunikan masing2 dan karakter yg berbeda. .
Apa yg saya tangkap ketika saya di interview.. Mereka lebih suka mendengarkan jawaban peserta yg
unik sesuai dari latar belakang peserta.. Nah ketika saya wawancara saya selalu mengangkat isu tentang
perbatasan indonesia-malaysia.. Dan ternyata mereka tertarik mendengarkn cerita saya tentang kondisi
perbatasan. . Oh iya sebelumnya aku kuliah di UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN... Itu merupakan
kampus yg berada di provinsi baru kalimantan utara dan memang letaknya tidak jauh dari perbatasan..
Saya ceritakan semua tentang kondisi masyarakat, petani dan bagaimana kehidupan selama saya di
sana..
(pertanyaan akademis)
- judul penelitian mu sebelumnya apa?, tentang apa?, coba jelaskan secara singkat padat dan jelas
12 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t 12
GRUP LPDP FIGHTER 2019
- coba ceritain hal yg paling menyedihkan selama kamu hidup atau kuliah ?
1. Apakah kamu setuju jika ideologi pancasila diganti jadi ideologi khilafah
7. Komunisme
Makasih banyak kak lucy @brummagem, oh iya kak kalo pertanyaan "kenapa kuliah di dalam negeri?
Keluar negeri dong? Kalau lpdp nyuruh pindah ke LN gimana?" kakak jawabnya gimana? Makasih
sebelumnya kak
brummagem:
13 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t 13
GRUP LPDP FIGHTER 2019
Kata Bapak yang wawancara, nilai TOEFL nya bisa masuk untuk ke LN.
Aku ga mau ke luar negeri karena mau meneliti di Brebes. Antropolog harus live in di lokasi penelitian
paling tidak setahun. Biaya bolak-balik LN - Brebes pasti tinggi. Bukankah itu pemborosan waktu dan
uang?
Di UI, aku sudah tau professor yang kuinginkan jadi promotor dan ko-promotor. Mereka juga sering jadi
dosen tamu di LN. Kualifikasinya sama unggul nya dengan dosen di LN, bahkan mungkin lebih unggul.
Tapi kalau LPDP menetapkan ku harus ke luar negeri ya gapapa juga sih, tapi ku tidak menemukan
urgensi nya.
brummagem:
Dalam meneliti, kan kita harus tau rationale konsep yang mau kita bangun. Pada akhirnya, peneliti
hanya bisa menemukan kebaruan untuk mengisi, mengganti, menyanggah, atau benar-benar
mengadakan bagian tertentu dalam suatu konsep. Nah, konsep apa itu? Itu namanya payung teori.
brummagem:
Wawancara 1:
- Apakah hasil dari penelitian kita yang bisa digunakan oleh pemerintah dan masyarakat?
- Siapa saja yang perlu ikut terlihat dalam implementasi itu? Beri contoh dan alasan.
14 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t 14
GRUP LPDP FIGHTER 2019
- Akademisi seringkali terlihat seperti hidup di menara gading. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memastikan kamu terlibat dalam kehidupan sosial masyarakat?
- Kenapa kuliah di Indonesia? Keluar negeri dong? Kalau LPDP nyuruh pindah ke luar negeri gimana?
- Apa pengalaman paling pahit dalam hidup? Apa yang kamu pelajari dari situ?
- Apakah kamu punya tempat dimana kamu bisa mencurahkan pendapat akademismu dan memengaruhi
suatu kebijakan?
Wawancara 2:
- Kamu mau jadi menteri ga? Banyak peserta yang bilang mau jadi menteri loh. Kok kamu ga mau?
- Pancasila perlu diubah ga? Kok ga perlu? Itu sudah kuno loh.
- Di Indonesia, daerah mana yang perlu dibangun infrastruktur nya? Apa itu infrastruktur nya?
Tips wawancara:
- upayakan ada atmosfir yang ringan dan bisa ketawa-tawa dengan pewawancara. Setelah banyak
mewawancarai, pewawancara juga pusing kok.
- dalam menjawab, pastikan kita sebutkan dulu standing position kita dulu. Baru jelaskan kenapa begitu.
Abdul Aziz:
Kalo tingkat ksulitan prtanyaan2 antara plamar s2 & s3 kira2 sama ga ya.. 🤔
brummagem:
Tergantung, Kak. Pewawancara kita nantinya dari bidang yang sama dengan kita atau ga.
Tadi ada peserta yang mau S2 juga (Ekonomi di Oxford), pewawancara nya ternyata ekonom.
Pertanyaan nya katanya susah.
- Apakah kemampuanmu sudah memadai untuk riset itu? Dari pengalaman kerja sepertinya tidak ada
yang mendukung.
Afrilya Puji:
Sebutkan standing posision itu kya gmna kak? Boleh sya minta penjelasanny?
16 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t 16
GRUP LPDP FIGHTER 2019
brummagem:
Jawab:
Abdul Aziz:
brummagem:
book Notulensi Meet Up "Sharing Tes Wawancara Bersama Awardee LPDP 2018"
pencil NB: 3 orang awardee tersebut kebetulan ambil program LN, dan ditargetkan berangkat tahun ini.
seedlingseedlingseedlingseedlingseedlingseedlingseedling
- Kedua Passing Grade tersebut berlaku untuk program LN, DN, maupun Co-Funding
- Score bisa diketahui setelah pengumuman kelolosan tes wawancara, yakni dengan cara menanyakan
via CRM atau Call Center LPDP.
1. Tengah: akademisi/praktisi
2. Kanan: psikolog
3. Kiri: negarawan/nasionalis
- Perlihatkan apa yg ingin mereka lihat, katakan apa yg ingin mereka dengar, berikan apa yg mereka
harapkan.
17 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t 17
GRUP LPDP FIGHTER 2019
apple Caranya: tetap pada konteks apa yg ingin kita sampaikan. Lalu kuasai itu dengan cara yg sesuai
kepada masing2 interviewer:
1. Di depan akademisi: ceritakan hal akademis (kampus, jurusan, rencana studi, thesis, dsb) yang
terukur. Harus ada alasan dan data di balik semua jawaban. You have to know the whys.
- Buat suasana nyaman dengan cara senyum dan tertawa (ramah). Buat suasana diskusi senormal dan
senatural mungkin, jangan buat mereka seperti menguji atau kita sedang ujian.
- Kalau ditanya Bahasa inggris, jawablah dengan Bahasa inggris. Kalau ditanya Bahasa Indonesia,
jawablah dengan Bahasa Indonesia.
(Waktu itu masnya dapet Akademisi Bahasa inggris, sedangkan psikolog dan negarawan Bahasa
Indonesia).
sharing guys,
topik research ga disenggol secuil pun. ditanyanya tentang pendapat dia tentang HTI, PKI, KHILAFAH
ttg perobekan bendera, undang2, aksi 212. digali lama banget disitu... padahal dia pegangan kuatnya itu
topik researchnya..
sdgkan katanya kan ada juga org lain yg dikuak mendalam topik researchnya.
EOTS Makassar
1. Dana desa
3. Industri 4.0
12. Anggaran pendidikan yang tinggi tapi belum sejalan dengan output yang diharapkan (anggaran dana
pendidikan 20%)
19 | S e t i n g g i - t i n g g i i l m u a d a l a h y a n g b e r m a n f a a t b a g i
masyaraka t 19