Anda di halaman 1dari 328

SAMBUTAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
sehingga penyusunan buku Formularium Rumah Sakit Harapan
Pematangsiantar dapat diselesaikan. Buku Formularium ini memuat
ringkasan informasi obat yang mudah dipahami oleh para Profesional
Kesehatan. Dengan tersusunnya Buku Formularium, dapat menjadi
pedoman pelayanan obat termasuk semua perencanaan, pengadaan dan
penulisan resep obat-obatan di Rumah Sakit Harapan. Kesemuanya ini
merupakan upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit
Harapan dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dengan biaya yang terjangkau, dijiwai oleh kasih tanpa
memandang perbedaan.
Kami harapkan Buku Formularium ini dapat dijadikan pegangan
bagi setiap Profesional Kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada
pasien. Buku Formularium ini akan dievaluasi secara periodik dengan
tetap mengikuti perkembangan dan kemajuan dalam bidang Diagnostik
dan Terapi.
Kepada semua pihak yang telah membantu sampai dengan
tersusunnya Buku Formularium ini kami sampaikan penghargaan dan
terima kasih. Kritik dan Saran membangun yang disampaikan kepada
kami akan sangat bermanfaat untuk perbaikan di masa mendatang.
Pematangsiantar, Januari 2023
RUMAH SAKIT HARAPAN

dr.Manora Nababan
Direktur

i FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Surat Keputusan
Nomor : 0347/RSH/I/2023
Tentang
PEMBERLAKUAN BUKU FORMULARIUM
RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR
DIREKTUR RS. HARAPAN PEMATANGSIANTAR.
Menimbang : 1. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan yang lebih
efektif, efisien di RS. Harapan, maka perlu melengkapi obat-
obatan yang diperlukan pasien dan disusun dalam satu bentuk
buku formularium.
2. bahwa untuk menjamin tersedianya obat-obatan yang
dibutuhkan Dokter dan memudahkan Dokter dalam memilih
obat-obatan di Rumah Sakit Harapan dalam memberikan
3. pelayanan kepada pasien.
bahwa untuk itu perlu menyediakan Buku Formularium
Rumah Sakit Harapan dan ditetapkan dalam Surat Keputusan
Direktur.
Mengingat : 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
189/MENKES/SK/III/2006 tentang Kebijakan Obat Nasional.
2. Undang-undang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Surat Keputusan Yayasan Harapan Romora Pematangsiantar
Nomor: 79/YH/01/III/2013 tentang Pengangkatan dr. Marihat
Ginting, sebagai Direktur Rumah Sakit Harapan
Pematangsiantar.

ii FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


MEMUTUSKAN
Pertama : Merevisi Surat Keputusan nomor : 1024/RSH/XI/ tertanggal 27 November 2017
Tentang Pemberlakuan Buku Formularium sebagai pedoman pelayanan
obat diRumah Sakit Harapan Pematangsiantar.
Kedua : Dengan adanya Buku Formularium ini, maka semua perencanaan,
pengadaan dan penulisan resep-resp obat-obatan di Rumah Sakit Harapan
harus mengacu pada Buku Formularium.
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal Januari 2023-Desember 2023
Dengan terbitnya surat keputusan ini, maka surat keputusan lainnya
Keempat : terdahulu yang bertentangan dengan keputusan ini dianggap tidak
berlaku lagi.Apabila ada kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

Kelima : Surat Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk


diketahui dan dilaksanakan.

MENETAPKAN:
Ditetapkan di : Pematangsiantar
Pada tanggal : 31 Januari 2023
RUMAH SAKIT HARAPAN

dr.Manora Nababan
Direktur
Tembusan :
1. Pengurus Yayasan Harapan Penuh Rahmat
2. Anggota Direksi RS. Harapan
3. Instalasi Farmasi RS. Harapan
4. Arsip.-

iii FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


DAFTAR ISI
1.Kata Sambutan Direktur Rumah Sakit Harapan …………………......i
2.Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Harapan tentang
Pemberlakuan Buku formularium Rumah Sakit Harapan…………….ii
3. Daftar isi……………………………………………………………...iv
4. Kebijakan Penggunaan Obat di Rumah Sakit ………………………..x
5. Kebijakan dan Petunjuk Pemakaian Sistem Formularium…………..xi
6. Lampiran Surat Keputusan Direktur RS.Harapan …………………xiii
7. Klasifikasi Farmakologi Obat Berdasarkan Kelas Terapi……………1

I.Antibiotik…………………………………………………………….1

A.Penisilin…………………………………………….…………………1

B.Kuinolon………………………………………………………………2
C.Cefalosporin…………………………………………………….. ……8
D.Tetracycline………………………………………………………… 20
E.Aminoglikosida ………………………………………………. 24
F.Beta-Lactam …………………………………………………... 27
G.Macrolida ……………………………………………….……... 28
H.Antimikroba…………………………………………………….32
I.Antivirus……………………………………………………… .... 34

iv FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


J.Antifungoral ………………………………………………….…38
K.Sulphonamides(Sulfonamid)…………………………………….44
L.Antituberculosis ……………………….……….…46

II.MUSCULOS KELETAL SYSTEM (SISTEMMUSKULAR ….56


A. HYPERURICEMIA & GOUT PREPARATION
(PREPARAT HIPERUREMIA) ………………………………..56
B. MUSCLE RELAXANTS (RELAKSAN OTOT)………………58
C. Gout Preparation ……………………………………………….59
D. Other Drugs On The Musculoskeletal system
(Sistem Skeletal Tulang) ………………………………………..60
III.Respiratory System (Sistem Respirasi) …………………………61
A. Cough & Cold Remedies (Antitusif & Ekspectoran) ……………61
B. Antiasmathic & COPD (Preparat anti asma) ……………………75
C. Decongestan & Other Nasal Preparation (Dekongestan) ………91

IV. Cardiovasculer & Hematopoetic System


(Kardiovaskuler & Sistem Hematopoitik)……………………93
A. Peripheral Vasodilatation cerebralactivator (Vasodilatasi) ……. 93
B. Vasoconstrctors (Vasokonstriktor) ………………………………96
C. Cardiac Drugs (Obat Jantung) …………………………………..97
D. Calcium Antagonis (Antagonis Kalsium) ……………………….100
E. Diuretik …………………………………………………………..107
F. ACE Inhibitors (ACE Inhibitor) …………………………………128
G. Beta bloker……………………………………………………….137
H. Angiotensin II Antagonis ………………………………………..138
I. Anti Anginal Drugs (Obat Anti Anginal) ………………………144
J. Heamostatics (Hemostatik)………………………………………146

V. Vitamin & Minerals (Vitamin & Mineral………………………150

v FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Vitamin A,D,E, Asam folat………………………………………..150
Vitamin B-Compleks, Vitamin C………………………………….153
Vitamin C ………………………………………………………….158
Calsium Dengan Vitamin…………………………………………..160
Multivitamin & Mineral……………………………………………161
Hepar Nutrion (Nutrisi Kesehatan Hati)…………………………..164
Anti Anemic Pre/Post NatalsVitamin (Anti Anemia)………………166
Nutrisi Mata………………………………………………………...167
Ear (Telinga)………………………………………………………...175

VI. MOUNTH/THROAT (Preparat Mulut/Tenggorokan) ………177


VII.Dermatological (Dermatologi) …………………………………181
A.Topical AntiFungal & Antiparasites (Antifungi topical & antiparasit)
………………………………………………………….181
B.Topical Corticosteroid (kortikosteroid topical) ………………..184
C.Topical Anti Infectives With Corticosteroid
(Anti infeksi topical dengan kortikosteroid) ……………………187
D.Antiseptics & Desinfectans (Antiseptik & Desinfektan) ………189
E. Emolien & Pelindung Kulit ……………………………………..191
VIII. Anaesthetics Local & General (Anastetik Lokal) …………191

IX. Intravenous & Other Sterile Solutions

vi FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


(Cairan Intravena & Larutan steril yang lain) ……………………197

X. Anticoagulants, Antiaspilets, Fibrinolytics, Thrombolitics


Antikoagulan, antiaspilet, Fibrinolitik) ………………………202
XI. Phlebitis & Varicose Preparation (Preparat Flebitis) ………207
XII. Anti Hipertensi Golongan Lain ………………………………209
XIII.Genito Urinary System (Sistem saluran kemih) ……………210
A.Urinary Antiseptics (Antiseptik saluran kemih) ………………210
B. Drugs Acting On Uterus (Obat yang bekerja pada Uterus) …212
C. Other Drugs Acting On Genito-Urinary System
(Obat Saluran Kemih Golongan Lain)………………..………214

XIV. Gastrointestinal & Hepatobiliary System


(Sistem Gastrointestinal & Hepatobiliari) ……………………216
A.Antacids & Antiulcerants (Antasida & Antiulcer) ……………216
B.GIT Regulators, Anti Flatulents, Anti inflamatories
(AntiFlatulen & Anti Inflamasi) ………………………………...222
C.Antispasmodics (Anti Spasmodik) …………………………….227
D.Anti Diarrhea (Anti Diare) ……………………………………...231
E.Laxatives, Purgatives (Laksatif/Pencahar) ……………………..233
F.Digestives (Digesti) ……………………………………………..235
G.Cholagogues, Cholelitholytics & Hepatic Protectors …………235
H.Haemorhoidal Preparations (Preparat Hemoroidal) ……………237

vii FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


XV.Horman …………………………………………………………238
A.Estrogen & Progesteron Related Synthetic Drugs
(Estrogen & Progesteron)………………………………………238
B.Corticosteroid Hormon (Hormon Kortikosteroid) ……………239

XVI.Endocrine & Metabolic System (Sistem Metabolisme


dan Endokrin…………………………………………………………241
A.Insulin …………………………………………………………...241
B.Oral Diabetic Agents (Obat Antidiabetik Oral) ………………..245
C.Antithyroids (Anti Tiroid).........................................................252
D.Anti Hyperlipidemic Agents (Obat Antihiperlipidemik) ………254
E.Agents Affecting Bone Metabolism
(Obat Metabolisme Tulang)……………………………………...256
XVII.Allergy & Immune System (Alergi & Sistem Imun) ………257
Antihistamin/Anti Alergi ………………………………………257
XVIII.Central Nervous System (Sistem Saraf Pusat)………… 269
A.Anxiolytics (Transkuiler Minor) ……………………………….269
B.Anti Psychotics (Transkuiliser Mayor) …………………………275
C.Anti Convulsants (Antikonvulsan) …………………………….275
D.Neurotropic & Neurotonic (Neurotropik & Neurotonik) ………280
E.Anti Vertigo Drugs (Obat Vertigo) ……………………………..282
F.Anti Migren Drugs (Obat Migren) ………………………………283

viii FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


G.Anti Parkinson Drugs (Obat Parkinson) ………………………283
H.Anti Depressant (Anti Depresi) …………………………………285
I.Analgetic Opioid (Analgesik Narkotika) ……………………….285
J. Analgesics & Antipyretics
(Analgetik non opioid & Anti piretik) ……………………….292
K.Non Steroid Anti Inflamasi ……………………………………..295
8. Lampiran I: Formulir Usulan Obat Baru ………………………….313
9. Daftar Pustaka ……………………………………………………...315

ix FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


KEBIJAKAN PENGGUNAAN OBAT DI RUMAH SAKIT
A. Kebijakan Sistem Formularium mengacu kepada Kebijakan
Rumah Sakit tentang Dokter Menitip rawat, dan Pelayanan
Medis. Penggunaan obat yang tercantum dalam Formularium
tidak mengurangi tanggung jawab professional dari Dokter dan
Apoteker dalam pengobatan penderita
B. Setiap dokter yang bekerja dan merawat penderita di Rumah Sakit
ini dengan rasa tanggung jawab yang diwajibkan untuk
menggunakan obat yang tercantum dalam Daftar Obat
Formularium Rumah Sakit
C. Penderita akan mendapatkan obat sesuai yang ditulis oleh dokter
pada kartu instruksi pengobatan atau resep
1. Dalam hal ini setiap dokter dianjurkan untuk menggunakan
obat generik berlogo atau obat dengan nama dagang lain
dengan harga terjangkau seperti yang tercantum dalam
Formularium, terutama bagi penderita yang dirawat di ruang
perawatan kelas tiga.
2. Sedangkna untuk penderita di rawat di kelas dua, kelas satu,
VIP dan ICU, Instalasi Farmasi dapat melakukan substitusi
obat generik berlogo atau obat dengan nama dagang lain yang
tercantum dalam Formularium, apabila dokter bersangkutan
memberikan persetujuan untuk melakukan hal tersebut.
D. Instalasi Farmasi berkewajiban menjaga mutu dan ketersediaan
obat sesuai dengan yang tercantum dalam Formularium serta
memenuhi ketentuan dari Direktur Jendral Pengawasan Obat dan
Makanan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
E. Apabila dokter menginginkan adany aobat baru dalam
Formularium, dapat mengusulkan obat tersebut dengan
menggunakan Form Usulan Obat Baru
F. Penderita yang dirawat di Rumah Sakit Harapan diwajibkan untuk
menggunakan obat yang berasal dari Instalasi Farmasi untuk
menjamin mutu dan keamanan penggunaan obat

x FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


KEBIJAKAN DAN PETUNJUK PEMAKAIAN SISTEM
FORMULARIUM
A. Kebijakan Sistem Formularium
1. Pengertian
Formularium adalah suatu daftar obat yang tersedia, dan
terhadap daftar tersebut dapat dilakukan perubahan dan
penyesuaian secara berkala, formularium mencerminkan
pola pengobatan di Rumah Sakit Harapan.
Sistem Formularium adalah suatu kegiatan
berkesinambungan dimana staf medik dan apoteker yang
berada di rumah sakit ini bekerjasama melakukan
penilaian dan memilih jenis obat yang paling berdaya
guna dan berhasil guna bagi perawatan penderita di
Rumah Sakit Harapan.

2. Tujuan:
a. Untuk menunjang peningkatan pengobatan yang
rasional dan sekaligus meningkatkan daya guna
dan hasil guna dana yang tersedia.
b. Sebagai usaha meningkatkan mutu dan kualitas
obat dan pengobatan demi tercapainya pelayanan
kesehatan yang berorientasi kepada penderita.
3. Ruang Lingkup:
Dokter, Apoteker, Perawat, Direksi dan staf serta unit
kerja lain yang berada di Rumah Sakit Harapan
B. Petunjuk Pemakaian Formularium
a. Susunan Formularium Rumah Sakit Harapan
Daftar obat yang tercantum dalam formularium mengacu
kepada klasifikasi farmakologi berdasarkan nomor kode
sesuai dengan “American Hospital Formulary System”
b. Cara Penggunaan
 Nama Obat dituliskan dalam nama generic sesuai
dengan Farmakope Indonesia dan Nama Latin I.N.N
(International Nonproprietary Names) yang diterbitkan
oleh WHO.

xi FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


 Untuk mengetahui informasi tentang obat dengan
nama dagang, nama generik, bentuk sediaan, kekuatan
dosis dan kelas terapi dapat dilihat pada daftar obat
formularium.
 Untuk mengetahui kelas terapi obat yang tersedia
dapat dilihat pada Klasifikasi Farmakologi Obat
Berdasarkan Kelas Terapi.

xii FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Lampiran Surat Keputusan Direktur RS.Harapan
Nomor : 0167/RSH/I/2022
Tanggal : 31 Januari 2022

SUSUNAN TIM FARMASI TERAPI


RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR
a) Ketua : dr.Lamriah Lubis, SpPK
b) Sekretaris : apt.Eva Meirista Purba, S.Farm
c) Anggota : 1. dr.M.Fahmi Hidayat, SpPD
2. dr. Astri Nuhayati Zulkifli, SpA
3. dr.Erison J.Sipayung, SpB
4. dr.Ernesta Patricia Ginting, SpS,M.Biomed
5. dr.Carolina
6. Sr.Faustina Korbafo FCJM
7. Sr.Scolastika Simanjuntak FCJM
8. Sr.Theofani Tinambunan FCJM
9. Mutiara Siburian
10. Rita Novita Rumahorbo
Tugas : 1. Menyusun formularium untuk obat yang
disetujui untuk digunakan di Rumah Sakit
Harapan P.Siantar dan mengadakan revisi
secara berkala. Dalam seleksi obat harus
berdasarkan penilaian objektif terhadap
keuntungan terapi, keamanan dan biaya.

xiii FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Duplikasi terhadap sifat dan produk obat
harus seminimal mungkin. Selain itu juga
menetapkan klasifikasi perbekalan farmasi
lainnya.
2. Menyiapkan program dan prosedur untuk
menjamin terapi penggunaan obat yang aman
dan efektif.
3. Membantu Seksi Farmasi dalam
mengembangkan dan evaluasi kebijakan
mengenai implementasi yang efektif.
Wewenang : 1. Berperan dalam mengevaluasi, edukasi serta
memberikan saran kepada staf Medis dan
pengelola rumah sakit dalam hal berkaitan
dengan penggunaan obat rasional.
2. Membuat rencana usaha peningkatan
pengetahuan bagi tenaga professional rumah
sakit tentang hal-hal yang berkaitan dengan
obat dan penggunaan obat rasional.
3. Ikut serta dalam pengendalian mutu kegiatan
yang berkaitan dengan distribusi,
administrasi dan penggunaan pengobatan.
4. Memberi saran serta mengaji prosedur
penyediaan dan penggunaan perbekalan
farmasi di rumah sakit.
5. Mengembangkan dan menyebarluaskan
pengetahuan tentang perbekalan farmasi dan
penggunaannya di rumah sakit.

xiv FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


KLASIFIKASI FARMAKOLOGI OBAT BERDASARKAN KELAS TERAPI

I.ANTIBIOTIKA
A.PENISILIN
1. Amoxycillin
Nama Dagang Kapsul: Amoxan (Sanbe)
Drop : Amoxan (Sanbe)
Sirup : Amoxan (Sanbe)
Indikasi : Infeksi yang disebabkan oleh Strain-
Strain Bakteri
Dosis : Tablet : Dewasa dan anak-anak BB> 20
kg : 250-500 mg tiap 8 jam
Anak-anak dengan BB< 20 kg : 20-40
mg/kgbb tiap 8 jam
Sirup : Anak 7-12 tahun : sehari 3 x 2
sendok teh atau 1 sendok teh
Sirup Forte : Anak 2-7 tahun : sehari 3 x 1
sendok teh sirup atau ½ sendok teh
Drop : Anak < 6 Bln BB 6-8 kg : 0,5-1 ml
tiap 8 jam
Anak < 6 kg : 0,25-0,5 ml tiap 8 jam
Pemberian Obat : Berikan Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif pasien dengan riwayat alergi
Penisilin
Efek Samping : Hipersensitif Anafilaksis dan
angioneurotik oedema

1 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


B.KUINOLON
1. Ciprofloxacin 500 mg
Nama Dagang Tablet : Tequinol (Otto)

Baquinor ( Sanbe)
Qinox (Solas)
Infus : Ciprofloxacin (Hexpharm)
Indikasi : Untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh kuman patogen yang
peka terhadap ciprofloxacin antara lain
pada: Saluran kemih termasuk
prostatitis, uretritis dan serpistis gonore,
saluran cerna termasuk demam thyfoid
dan parathyfoid, saluran nafas kecuali
pneumonia dan streptococcus, kulit dan
jaringan lunak, tulang dan sendi
Dosis : 1. Untuk Infeksi saluran kemih:
Tablet:
Ringan sampai sedang : 2 x 250 mg
sehari
Berat : 2 x 500 mg sehari
Untuk gonore akut cukup pemberian
dosis tunggal 250 mg sehari
2. Untuk infeksi saluran cerna :
Ringan/sedang/berat : 2 x 250 mg
sehari

2 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


3. Untuk infeksi saluran
nafas,tulang,dan sendi kulit dan
jaringan lunak:

Ringan sampai sedang : 2 x 500 mg


sehari

Berat : 2 x 750 mg mg sehari


Untuk mendapatkan kadar yang ade
kuat pada osteomielitis maka
pemberian tidak boleh kurang dari 2 x
750 mg sehari
Dosis untuk pasien dengan gangguan
fungsi ginjal: bila bersihan kreatinin
kurang dari 20 ml/menit maka dosis
normal yang dianjurkan harus diberikan
sekali sehari atau dikurangi separuh bila
diberikan 2 x sehari
Lamanya pengobatan tergantung dari
beratnya penyakit
Untuk infeksi akut selama 5-10 hari
biasanya pengobatan selanjutnya paling
sedikit 3 hari sesudah gejala klinik hilang
Infus:
Infeksi saluran nafas 200 mg/12 jam IV
ISK akut tak terkomplikasi 100 mg/ 12
IV
Sistitis akut tak terkomplikasi pada wanita
dan GO 100 mg IV sebagai dosis tunggal
ISK terkomplikasi 100 mg/12 jam IV
Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitivitas terhadap
ciprofloxacin dan derivate quinolone
lainnya, tdk dianjurkan pada wanita hamil
atau menyusui, anak-anak pada masa
pertumbuhan, hati-hati bila digunakan

3 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


pada penderita usia lanjut, pada penderita
epilepsy dan penderita yang pernah
mendapat gangguan SSP
Efek Samping : Gangguan saluran cerna: mual, muntah,
diare dan sakit perut
Gangguan susunan saraf pusat: sakit
kepala, pusing,gelisah, insomnia dan
euphoria
Reaksi hifersensitivitas: Pruritus dan
urtikaria
Peningkatan sementara nilai enzim hati,
terutama pada pasien yang pernah
mengalami kerusakan hati
Peringatan dan Perhatian : Untuk menghindari terjadinya kristaluria
maka tablet ciprofloxacin harus ditelan
dengan cairan, hati-hati pemberian pada
penderita dengan gangguan fungsi ginjal,
pemakaian tidak boleh melebihi dosis
yang dianjurkan, selama minum obat ini
tidak dianjurkan mengendarai kendaraan
bermotor atau menjalankan mesin

2.OFLOXACIN 200 mg,400 mg


Nama Dagang Tablet : Ofloxacin
Indikasi : ISK sampai sedang & prostatitis, infeksi
saluran pernafasan bagian bawah,
infeksi kulit dan jaringan lunak yang
disebabkan oleh bakteri aerobic gram
negatif dan positif. Pengobatan akut
urethritis nongonokokal dan gonore
ringan dan servitis yang disebabkan
oleh klamidia

4 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dosis : Dosis umum utk dewasa:
Ofloxacin 200-400 mg setiap 12 jam
Infeksi saluran pernafasan bawah: 400
mg perhari sekali minum. Jika
diperlukan dosis dapat dinaikkan
menjadi 400 mg dua kali sehari
Uretritis atau infeksi saluran uretra
gonore(kancing nanah):
400 mg/hari hanya perlu diminum
sekali
Infeksi saluran kemih atas: 200 hingga
400 mg perhari sekali minum jika
diperlukan dosis dapat dinaikkan
Kontraindikasi : Hipersensitif ofloxacin dan derivate
kuinolon, anak dan remaja masa
pertumbuhan, hamil dan laktasi,
kelainan fungsi ginjal dan hati, lanjut
usia
Efek samping : Gangguan Gastrointestinal, SSP, reaksi
dermatologic dan sensitivitas seperti
ruam & gatal
Interaksi obat : Antiaritmia(Amiodaron, Disopiramid,
dofetilide, quinidine, sotalol)
Cisapride, diuretik (Furosemide, HCT)
Macrolide ( eritromisin, telitromisin)
Obat-obat untuk gangguan mental
(chlorpromazine)

5 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


antidepresan (amitriptilin),
kortikisteroid (prednisone)
NSAID (Ibuprofen), tramadol
Insulin, antikoagulan (warfarin) vaksin
tifoid hidup karena efektifitasnya dapat
berkurang krn ofloxacin
Garam aluminium (misalnya aluminium
hidroksida) garam besi (besi sulfat)
garam magnesium (Mg hidroksida)

3.Levofloxacin
Nama dagang Tablet : 1. Cravit (Kalbe)
Infus : Levofloxacin (Hexpharm)

Cravox (Lapi)
Cravit (Kalbe)
Indikasi : Sinusitis maksilaris akut bronchitis
dengan eksaserbasi akut, pneumonia
yang didapat dari masyarakat infeksi
saluran kemih terkomplikasi,
plelonefritis akut, infeksi kulit dan
struktur kulit tak terkomplikasi
Dosis : Sinusitis maklaris akut : 500 mg/hari
selama 10-14 hari
Bronkitis kronik dengan eksaserbasi
akut: 500 mg/hari selama 7 hari
Pneumonia yang didapat dari
masyarakat: 500 mg/hari selama 7-14
hari

6 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Infeksi saluran kemih terkomplikasi
:250 mg/hari selama 10 hari
Infeksi kulit dan struktur kulit tak
terkomplikasi :500 mg/hari selama 7-10
hari
Pemberian obat : Berikan bersama makanan
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap levofloxacin atau
kuinolon lain. Hamil, laktasi. Anak< 18
tahun
Perhatian : Insufisiensi ginjal hindari pemaparan
berlebihan terhadap sinar matahari,
DM, pasien yang diketahui atau diduga
dengan SSP yang dapat memicu kejang
atau memiliki ambang kejang lebih
rendah, konvulsi dan psikosis toksis,
colitis pseudomembran lakukan
pemeriksaan periodic terhadap fungsi
ginjal, hati, dan darah
Efek samping : Diare, mual, Vaginitis, kembung,
pruritus, ruam kulit, nyeri abdomen,
moniliasis genital, pusing, dyspepsia,
insomnia, gangguan pengecapan,
muntah, anoreksia, ansietas, konstipasi,
edema, lelah, sakit kepala, keringat
berlebih, leukore, tidak enak badan,
gugup, gangguan tidur, tremor,
urtikaria
Interaksi obat : Absorpsi berkurang oleh antacid,
sucralfate, kation logam, multivitamin.
Penggunaan bersama AINS dapat
meningkatkan resiko rangsangan SSP

7 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


dan kejang. Dapat mengubah
kebutuhan obat antidiabetik

C.CEFALOSPORIN
1. Cefadroxil
Nama Dagang Tablet :1. Cefat 500mg (Sanbe)
Sirup : Cefat Forte250 mg/5 ml (Sanbe)
Indikasi : Infeksi saluran nafas, kulit, jaringan
lunak, saluran cerna, saluran kemih,
Dosis :Dewasa:
Infeksi saluran kemih: infeksi saluran
kemih bagian bawah seperti sistitis:1-2 g
sehari dalam dosis tunggal atau dua
dosis terbagi, infeksi saluran kemih
lainnya 2g sehari dalam dosis terbagi
Infeksi kulit dan jaringan lunak: 1g
sehari dalam dosis tunggal atau dua
dosis terbagi
Infeksi saluran pernafasan:
Infeksi ringan, dosis lazim 1 g sehari
dalam dua dosis terbagi
Infeksi sedang sampai berat 1-2 g sehari
dalam dua dosis terbagi. Untuk faringitis
dan tonsillitis yang disebabkan oleh
Streptococus beta-hemolytic 1g sehari
dalam dosis tunggal atau dua dosis
terbagi. Pengobatan diberikan minimal
selama 10 hari.

8 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Anak-anak: Infeksi saluran kemih,
infeksi kulit dan jaringan lunak: 25-50
mg/kgBB sehari dalam dua dosis
terbagi. Faringitis, tonsillitis, impetigo:
25-50 mg/kgBB dalam dosis tunggal
atau dua dosis terbagi. Untuk infeksi
yang disebabkan oleh Streptococus beta-
hemolytic pengobatan diberikan
minimal selama 10 hari.
Kontraindikasi : Penderita yang Hipersensitif terhadap
sefalosporin
Efek samping : Gangguan saluran pencernaan, seperti
mual, muntah, diare, dan gejala colitis
pseudomembran reaksi hipersensitif
seperti ruam kulit, gatal-gatal, dan reaksi
anafilaksis. Efek samping lain seperti
vaginitis, neutropenia dan peningkatan
transaminase.
Interaksi obat : Obat-obat yang bersifat nefrotoksik
dapat meningkatkan toksisitas
sefalosforin terhadap ginjal, Probenesid
menghambat sekresi sefalosporin
sehingga memperpanjang dan
meningkatkan konsentrasi obat dalam
tubuh.

9 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


2.Ceftriaxon
Nama Dagang Injeksi : Broadced 1g (Kalbe)
Terpacef 1 g (Sanbe)
Indikasi :Sepsis, meningitis, infeksi saluran
pernafasan bawah, infeksi ginjal dan
saluran kemih, septicemia, infeksi tulang,
infeksi abdominal, infeksi kulit, gonore
tanpa komplikasi dan pencengahan
infeksi perioperatif
Dosis : Diberikan secara IV dengan perlahan 2-
4 mnt. Dws dan anak >12 tahun : sehari
1x1-2 g, infeksi berat karena bakteri
yang kurang sensitive dapat ditingkatkan
sampai sehari 4g, bayi dan anak<12
tahun 20-80 mg/kgBB/hari, profilaksis
perioperatif:1-2 g dosis tunggal, 30-90
menit sebelum op
Kontraindikasi : Hipersensitif
Perhatian : Penggunaan ceftriaxone selama masa
kehamilan dan menyusui tanyakan dosis
ceftriaxone untuk anak-anak kepada
dokter.
Harap berhati-hati jika menderita
gangguan hati, ginjal, serta gangguan
pencernaan seperti kolitis
Harap waspada bagi pasien yang sedang
menjalani diet rendah
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis,
segera temui dokter.

10 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping : Lelah,sariawan, nyeri tenggorokan,
diare
Interaksi obat : Chephalosporin: meningkatkan efek
antikoagulan dariderivat kumarin
(bikumarol dan warfarin)
Agen urikosurik: (probenesid,
sulfinpirazon) dapat menurunkan
ekskresi sefalosforin, monitor efek
toksik.

3.Cefotaxime
Nama dagang Injeksi : Rycef 1g (Interbat)

Taxegram 0,5g (Sanbe)


Indikasi : Infeksi berat bakteri yang sensitive pada
saluran nafas bawah, kulit dan jaringan
lunak, genitourinaria, bakteriemia,
sepsis,saluran cerna, tulang dan
sendi,meningitis.
Dosis : Dws dan anak > 12 tahun: 1g tiap 12
jam IM atau IV, PROFILAKSIS infeksi
perioperasi: 1-2g, 30-60 sblm op
gonore:1g dosis tunggal IM;infeksi tdk
terkomplikasi: 1g tiap 12 jamIM atau
IV;infeksi sedang sampai berat;1-2g tiap
8 jam IM atau IV;infeksi membutuhkan
dosis tinggi, 2g tiap 6-8 jamIV;infeksi
mengancam jiwa:2g tiap 4 jam IV;bayi
dan anak<12 tahun:50-100
mg/kgBB/hari dalam 2-4 dosis bagi.

11 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Kontra indikasi : Hipersensitif gol sefalosforin.
Perhatian : Penggunaan cefotaxime selama masa
kehamilan dan menyusui

Efek samping : Bagian yang disuntik menjadi sakit,


iritasi, atau memiliki benjolan keras,
Sakit perut, mual, muntah, Sakit kepala
atau Vagina gatal atau mengeluarkan
cairan

Interaksi obat : Warfarin dan Probenecid

4.Cefoperazon+sulbactam

Nama Dagang Injeksi :Cefoperazon+sulbactam(Hexpharm)

Indikasi : Infeksi saluran nafas bawah dan atas,


ISK, peritonitis, kolangitis dan infeksi
intra abdominal lain, infeksi kulit dan
jaringan lunak

Dosis : Dewasa: 4g tiap 12 jam dalam


dosisterbagi, anak: tiap 6-12 jam,
Neonatus:usia minggu pertama: tiap 12
jam;maks 80mg/kgBB/hari

Kontra indikasi : Alergi terhadap penisilin atau


sefalosporin.

Efek samping :Cefoperazon-Sulbactam secara umum


dapat ditoleransi dengan baik.
Mayoritas efek samping yang terjadi
bersifat ringan atau sedang dan dapat
ditoleransi dengan melanjutkan
pengobatan.

12 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Interaksi obat : Alkohol : Reaksi seperti wajah
memerah (flushing), berkeringat, sakit
kepala, dan takikardia dilaporkan
terjadi jika alkohol dikonsumsi selama
dan selambatnya lima hari setelah
pemberian cefoperazone. Reaksi serupa
dilaporkan terjadi pada penggunaan
sefalosporin lainnya dan pasien harus
diperingatkan perihal mengonsumsi
minuman beralkohol bersamaan dengan
pemberian obat ini. Pada pasien yang
memerlukan pemberian makanan
tambahan secara oral atau parenteral,
larutan yang mengandung etanol harus
dihindari.

5.Ceftazidim

Nama dagang Injeksi : Zidifec 1g (Sanbe)

Indikasi : Infeksi saluran nafas bawah termasuk


pneumonia, kulit dan jaringan lunak;sal
kemih,septicemia bacterial;infeksi
tulang dan persendian,infeksi organ
kandungan termasuk
endometritis,selulitis, pelvis dan infeksi
sal genital wanita, infeksi intra-
abdominal;infeksissp termasuk
meningitis

Dosis : Dewasa: 1g IV atau IM tiap 8-12


jam;neonates(0-4 minggu):30
mg/kgBB/hari IV tiap 12 jam;bayi dan
anak(1bln-12thn):30-50 mg/kgBB/hari
IV tiap 8 jam sampai maks sehari 6 g

13 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap cephalosporin

Perhatian : Hipersensitif terhadap antibiotic beta


laktam. Hindari penggunaan jangka
lama. Riwayat gangguan GI seperti
colitis. Gangguan ginjal, laktasi.

Efek samping : Flebitis/tromboflebitis pada tempat


suntikan (IV), nyeri pada tempat
suntikan (IM). Hipersensitivitas,
gangguan GI,
kandidiasis,vaginitis,gangguan
SSP,gangguan hematologi.
Ensefalopati, asteriksis,gangguan
neuromuscular pada pasien dengan
gangguan ginjal.

Interaksi obat :Aminoglikosida, furosemid,


kloramfenikol

14 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


6. Cefixime

Nama dagang Tablet 100 mg : Sporetik (sanbe)

:Cefspan (kalbe)

Tablet 200 mg :Cefspan (kalbe)

Sirup 125mg/60ml: Ceptik (Interbat)

: Sporetik(Sanbe)

Indikasi :Infeksi saluran kemih tanpa


komplikasi oleh Escheria coli dan
proteus mirabilis, otitis
maedia,faringitis dan bronchitis akut.

Dosis : Dewasa dan anak-anak dengan berat


badan ≥30 kg, dosis harian yang
direkomendasikan adalah 50-100 mg
(potensi) cefixime, diberikan per oral
dua kali sehari.

Dosis sebaiknya disesuaikan dengan


usia, berat badan dan keadaan pasien.
Untuk infeksi yang berat, dosis dapat
ditingkatkan sampai 200 mg (potensi)
diberikan dua kali sehari.
Pasien dengan gangguan fungsi ginjal
memerlukan penyesuaian dosis
tergantung pada tingkat keparahan
gangguan ginjal. Dosis yang
direkomendasikan adalah 75% dari

15 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


dosis standar (yaitu 300 mg sehari) bila
bersihan kreatinin antara 21-60
ml/menit atau untuk pasien yang
menjalani hemodialisis ginjal dan 50%
dari dosis standar (yaitu 200 mg sehari)
bila bersihan kreatinin <20 ml/menit
atau untuk pasien yang menjalani
dialisis terus menerus.

Kontraindikasi :Penderita dengan riwayat shock atau


hipersensitif terhadap beberapa bahan
dari obat ini.

Perhatian :Perhatian umum


Hati-hati terhadap reaksi hipersensitif
karena reaksi-reaksi seperti shock dapat
terjadi.

Cefixime sebaiknya jangan diberikan


kepada pasien yang masih dapat diobati
dengan antibiotik lain. Jika perlu, harus
diberikan dengan hati-hati.

Pasien dengan riwayat hipersensitif


terhadap bahan-bahan dalam sediaan
atau dengan antibiotik cephalosporin
lainnya.

Cefixime harus diberikan dengan hati-


hati kepada pasien-pasien berikut:
- Pasien dengan riwayat hipersensitif
terhadap penicillin.
- Pasien dengan riwayat personal atau
familial terhadap berbagai bentuk alergi
seperti asma bronkial, ruam dan

16 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


urtikaria.
- Pasien dengan gangguan fungsi ginjal
berat.
- Pasien dengan nutrisi oral yang
rendah, yang sedang mendapatkan
nutrisi parenteral, pasien usia lanjut
atau yang dalam keadaan lemah.

Pasien harus diamati karena dapat


terjadi gejala-gejala defisiensi vitamin
K.
Penggunaan selama kehamilan
Keamanan pemakaian cefixime selama
masa kehamilan belum dibuktikan.
Sebaiknya cefixime hanya diberikan
bila manfaat terapeutik lebih besar
dibandingkan risiko yang mungkin
terjadi.
Penggunaan pada wanita menyusui
Belum diketahui apakah cefixime
diekskresikan melalui air susu ibu.
Oleh karena itu, sebaiknya tidak
menyusui selama terapi dengan obat
ini.
Penggunaan pada anak-anak
Keamanan dan efektivitas penggunaan
cefixime pada anak-anak dengan usia
<6 bulan belum dibuktikan (termasuk
bayi baru lahir dan prematur).

Efek samping : Shock


Perhatian yang cukup sebaiknya
dilakukan karena gejala-gejala shock
kadang bisa terjadi. Jika terjadi
beberapa tanda atau gejala seperti

17 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


perasaan tidak enak, rasa tidak enak
pada rongga mulut, stridor, pusing,
defekasi yang tidak normal, tinitus atau
diaforesis, maka pemakaian obat harus
dihentikan.

Hipersensitivitas
Jika terjadi tanda-tanda reaksi
hipersensitivitas seperti ruam, urtikaria,
eritema, pruritus atau demam, maka
pemberian cefixime harus dihentikan
dan dilakukan penanganan yang lebih
tepat.

Hematologi
Granulositopenia atau eosinofilia jarang
terjadi. Trombositopenia kadang dapat
terjadi. Pemakaian cefixime sebaiknya
dihentikan bila ditemukan kelainan-
kelainan tersebut. Anemia hemolitik
dilaporkan pernah terjadi pada
penggunaan cephalosporin lainnya.

Hepatik
Jarang terjadi peningkatan SGOT,
SGPT atau alkaline phosphatase.

Renal
Saluran cerna Pemantauan fungsi
ginjal secara periodik dianjurkan
karena gangguan fungsi ginjal yang
serius, seperti insufisiensi ginjal,
kadang dapat terjadi. Bila ditemukan
adanya kelainan ini, pemberian
cefixime harus dihentikan dan

18 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


diberikan penanganan yang tepat.
Kadang terjadi kolitis yang serius
seperti kolitis pseudomembranosa,
yang ditunjukkan dengan adanya darah
di dalam tinja. Diare, buang air besar
cair, nyeri perut, dispepsia, mual, dan
muntah.

Pernapasan
Kadang terjadi pneumonia interstisial
atau sindrom PIE, yang ditunjukkan
dengan gejala demam, batuk, dispnea,
ketidaknormalan rontgen dada atau
eosinofilia. Jika terjadi gejala tersebut,
cefixime sebaiknya segera dihentikan
dan dilakukan penanganan yang tepat
seperti pemberian hormon
adrenokortikal.

Perubahan flora bakteri


Stomatitis atau kandidiasis jarang
terjadi.

Defisiensi vitamin
Defisiensi vitamin K ,seperti
hipoptotrombinemia atau
kecenderungan perdarahan, atau
defisiensi kelompok vitamin B ,seperti
glositis, stomatitis, anoreksia, atau
neuritis, jarang terjadi.

Lain-lain
Jarang terjadi sakit kepala atau pusing.
Pada penelitian terhadap anak tikus
yang diberi 1000 mg/kgBB/hari secara

19 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


oral, dilaporkan adanya penurunan
spermatogenesis.

Pengaruh terhadap tes laboratorium


Dapat terjadi hasil false-positive pada
penentuan kadar gula di dalam urin
dengan menggunakan larutan Benedict,
Fehling, dan Clinitest®. Namun tidak
terjadi false-positive saat pengukuran
dengan Testape®. Hasil positif dari uji
Coombs’ dapat terjadi.

Interaksi obat :Carbamazepine


Peningkatan kadar carbamazepine
dilaporkan pada penggunaan bersama
dengan cefixime pasca pemasaran.
Pemantauan obat dilakukan untuk
mendeteksi perubahan kadar plasma
carbamazepine.

D.TETRACYCLINES

1. Doxycycline 100 mg

Nama dagang kapsul :Doxycyline (Hexpharm Jaya)

Indikasi :Infeksi saluran pernafasan seperti


pneumonia,bronchitis,tonsillitis,nasofar
ingitis,infeksi saluran
urogenital,pencernaan,infeksi pada
kulit dan jaringan lunak.

Dosis :Anak > 8 tahun dengan BB <45 kg:4,4


mg/kgBB/hari dengan interval 12 jam
pada pertama selanjutnya 2,2

20 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


mg/kgBB/hari.Dws dan anak 8 thn
dengan BB 45 kg :100 mg setiap 12
jam pada hari pertama selanjutnya
sehari 100 mg

Kontraindikasi :Jangan digunakan untuk pasien yang


memiliki riwayat hipersensitif pada
doxycycline atau antibiotik golongan
tetracycline lainnya.
Tidak boleh digunakan dalam
pengobatan pediatrik rinosinusitis
bakterial akut.
Antibiotik golongan tetracycline tidak
boleh digunakan untuk anak usia 8
tahun atau kurang dan wanita hamil.
Perhatian : Obat ditelan utuh bersama dengan
makanan dan air yang cukup.
Pemakaian harus dihentikan jika
muncul ruam kulit atau tanda lain
yang menunjukkan reaksi alergi.
Antibiotik ini diketahui ikut keluar
bersama air susu ibu (ASI). Karena
efek buruk obat ini pada gigi dan
tulang anak-anak, sebaiknya
penggunaan obat ini selama menyusui
dihindari.
Penggunaaan siclidon (doxycycline)
oleh anak yang sedang berada pada
masa pertumbuhan tulang dan gigi,
dan ibu hamil terutama trimester akhir,
sangat tidak dianjurkan karena
membahayakan pembentukan tulang.
Pasien yang terkena sinar matahari
langsung atau sinar ultraviolet lebih

21 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


mudah menderita kulit terbakar jika
menggunakan obat ini.
Siclidon (doxycycline) dapat
menurunkan efektivitas pil KB.
Efek samping : Efek samping yang umum adalah
diare, mual, muntah, disfagia, iritasi
esofagus dan ruam merah pada kulit.
Efek samping lain namun kejadiannya
jarang adalah hepatotoksisitas,
pankreatitis, gangguan darah, reaksi
hipersensitivitas (ruam, dermatitis
eksfoliatif, sindrom Steven-Johnsons,
urtikaria, angioedema, anafilaksis,
perikarditis).
Sakit kepala dan gangguan penglihatan
juga bisa terjadi. Hal ini adalah
pertanda adanya benign intracranial
hypertension. Hentikan pemakaian obat
jika hal ini terjadi.
Efek samping jika diberikan pada bayi
seperti Bulging fontanelles telah
dilaporkan. Penggunaan pada bayi
sangat tidak dianjurkan.
Antibiotik ini menghambat
perkembangan gigi dan tulang
termasuk untuk janin sehingga
penggunaan oleh wanita hamil
sebaiknya dihindari.
Seperti tetracycline, antibiotik ini bisa
menyebabkan gigi kuning, abu-abu,
coklat hingga hitam, terutama untuk
bayi dan anak – anak dibawah 8 tahun.
Menyebabkan efek fotosensitifitas pada
kulit (paparan cahaya matahari secara

22 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


intens sebaiknya dihindari selama
pemakaian antibiotik ini).
Obat golongan tetracycline dapat
meningkatkan kelemahan otot pada
pasien miastenia gravis dan eksaserbasi
lupus eritematosus sistemik.
Interaksi obat :Jika diberikan bersamaan dengan
susu, antasida, suplemen kalsium,
produk besi, dan obat pencahar yang
mengandung magnesium efektivitas
siclidon (doxycycline) menurun.
Jika diberikan bersamaan dengan
metotreksat risiko toksisitas
metotreksat meningkat.
Karbamazepin, primidon, barbiturat
dan fenitoin mempercepat metabolisme
siclidon (doxycycline) sehingga
mengurangi efek farmakologisnya.
Siklosporin meningkatkan konsentrasi
siclidon (doxycycline) dalam plasma.

23 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


E.AMINOGLIKOSIDA

1. GENTAMISIN SULFAT

Nama Dagang Injeksi : Gentamisin (INDOFARMA)

Ottogenta (Otto)

Salep mata : Genoint (Erela)

Indikasi :Untuk pengobatan terhadap


berbagai infeksi bakteri terutama
bakteri gram negatif
seperti Pseudomonas, Proteus,
Serratia, dan Staphylococcus .
Juga digunakan untuk septikemia
(keracunan darah oleh bakteri
patogenik dan atau zat-zat yang
dihasilkan oleh bakteri tersebut),
meningitis (radang selaput otak),
infeksi saluran kemih, saluran
pernafasan, saluran pencernaan,
kulit, tulang, dan jaringan lunak.
Berguna melawan Yersinia
pestis dan Francisella tularensis.
Dosis : Dewasa : 3-5 mg/kg berat
badan/hari.
Infeksi berat : dosis dinaikkan
menjadi 5 mg/kg berat badan/hari.
Anak-anak : 6-7.5 mg/kg berat
badan/hari.
Bayi : 7.5 mg/kg berat badan/hari.
Bayi prematur dan bayi berusia
kurang dari 1 minggu : 5 mg/kg
berat badan/hari.

24 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Diberikan dalam 3 dosis terbagi
secara intramuskular/intravena
Kontra indikasi : Jangan digunakan untuk
penderita yang mengalami reaksi
hipersensitivitas
terhadap gentamicin atau
antibiotika golongan
aminoglikosida lainnya.
Hindarkan juga pemakaian
antibiotik ini untuk bayi prematur
ataupun bayi baru lahir.
Tidak boleh digunakan untuk
infeksi yang disebabkan
oleh Neisseria gonorrhoeae,
Neisseria meningitidis atau infeksi
bakteri Legionella
pneumophila (karena berisiko
pasien akan mengalami shock dari
lipid A endotoksin yang
ditemukan dalam organisme
bakteri gram negatif tertentu).
Perhatian :tidak dianjurkan menggunakan
antibiotik ini pada pasien dengan
gangguan fungsi ginjal, gangguan
hati, hamil dan menyusui.
Hati-hati menggunakan antibiotik
ini untuk lansia, penderita
myastenia gravis, obesitas dan
gangguan telinga.
Efek samping :efek samping yang telah
dilaporkan diantaranya adalah
terjadinya kerusakan pada aparatus
vestibular dari telinga bagian
dalam jika diberikan dalam dosis

25 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


tinggi dan dalam jangka waktu
yang lama.
Juga menyebabkan efek toksisitas
yang bervariasi antar pasien
dengan ciri-ciri yang sering terjadi
adalah kehilangan keseimbangan,
pandangan kabur dan dering di
telinga.
Antibiotik ini memiliki efek
nefrotoksik yang akan meningkat
oleh faktor resiko yang dimiliki
pasien seperti faktor usia, fungsi
ginjal yang menurun, kehamilan,
hipotiroidisme, disfungsi hati,
penggunaan bersamaan obat lain
seperti : vankomisin, NSAID,
cisplatin, siklosporin, sefalosporin,
dan diuretik.
Interaksi obat :gentamisin (gentamicin)
berinteraksi dengan zat-zat lain
yang bisa mengakibatkan ototoksis
dan nefrotoksis, diuretika poten,
dan neuromuskular bloker.

26 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


F.BETA-LACTAM
1.Meropenem
Nama Dagang injeksi : Meropenem 0,5g&1g(Sanbe)
Indikasi :Pneumonia, pneumonia
nosokomial, ISK,infeksi
intraabdominal,infeksi infeksi
ginekologi (misalnya
endometritis), infeksi kulit &
struktur kulit;meningitis
septicemia
Dosis :Dewasa:Pneumonia,ISK,infeksi
ginekologi(endometritis),infeksi
kulit dan jaringan lunak 500 mg IV
setiap 8 jam.Pneumonia
nosokomial,peritonitis,pasien
dengan kecurigaan infeksi dengan
gejala neutropenia,septicemia 1g
IV setiap 8 jam.Meningitis 2g IV
setiap 8 jam. Anak 3 bulan-12
tahun 10-20mg/kg BB setiap 8
jam, BB>50 kg menggunakan
dosis dewasa.Meningitis 40 mg/kg
B setiap 8 jam.
Kontraindikasi :Hipersensitif terhadap meropenem
Perhatian :Reaksi alergi silang dengan
penisilin dan sefalosporin.Riwayat
alergi, Penyakit hepar,infeksi yang
diakibatkan MRSA,gangguan
gastrointestinal.Hamil dan
menyusui
Efek samping : Kemerahan dan bengkak pada area
bekas suntikan
Demam,Ruam kulit dan
gatal,Diare,Sakit kepala,Sakit
perut,Sensasi kesemutan

27 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Interaksi obat :Probenesid,asam
valproat,nefrotoksik lain
H.MACROLIDES
1.Erytromisin
Nama dagang Kapsul : Erysanbe 500 mg(Sanbe)
Sirup Erysanbe 125/5ml (Sanbe)
Erytromycin (Rama)
Indikasi :Infeksi saluran pernapasan
bagian atas ringan sampai sedang
yang disebabkan oleh
Streptococcus pyogenes
(Streptococci p-Hemolitik Group
A), Streptococcus pneumonlae
(Diplococcus pneumoniae),
Haemophilus influenzae.

Infeksi saluran pernapasan bagian


bawah ringan sampai agak berat
yang disebabkan oleh
Streptococcus pyogenes
(Streptococci p-Hemolitik Group
A), Streptococcus pneumoniae
(.Diplococcus pneumoniae).
Infeksi saluran pernapasan yang
disebabkan oleh Mycoplasma
pneumoniae.
Pertusis yang disebabkan oleh
Bordetella pertussis.
Infeksi kulit don jaringan lunak
ringan sampai agak berat yang
disebabkan oleh Streptococcus
pyogenes, Staphylococcus aureus.
Dosis : Anak-anak sampai 20 kg : 30-50
mg/kg berat badan/hari dibagi

28 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


dalam jumlah yang sama tiap 6
jam.
Dewasa dan anak-anak diatas
20 kg : 1 kapsul ERY”,250 tiap 6
jam atau 1 kaplet
ERITROMISIN® 500 tiap 12 jam
(sebaiknya sebelum makan).
Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap
Eritromisin.
Perhatian :Eritromisin harus digunakan
dengan hati-hati pada wanita
hamil dan penderita dengan
ganggudn fungsi hati.
Penggunaan jangka panjang atau
berulang-ulang da-pat
menyebabkan pertumbuhan yang
berlebihan dari bakteri yang
tidak peka atau fungi.

Bila terjadi superinfeksi hentikan


penggunaan dan ganfi dengan
pengobatan yang sesuai.

Hatl-hati pemberian pada ibu


yang menyusui karena
Eritromisin diekskresikan ke
dalam ASI.
Hati-hati pemberian pada
penderita gangguan ginjal.
Efek Samping :Gangguan pada saluran
pencernaan seperti mual.
muntah, diare. Reaksi-reaksi
kepekaan seperti urtikaria, ruam
kulit, reaksi anafilaksis dapat
terjadi pada penderita yang
hiper-sensitivitas. Pengobatan

29 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


ddlam jangka waktu lama
mungkin me-nimbulkan
superlnfeksi. Kadang-kadang
terjadi gangguan pendengaran
jika digunakan pada dosis besar,
penderita gagal ginjal atau
penderitd lanjuf usia. Pernah
dilaporkan terjadi kolitis
pseudomembran.
Interaksi obat :Teofilin: mengurangi bersihan
dan meningkat-kan level serum
teofilin, terutama pada dosis
besar. Karbamazepin:
meningkatkan toksisitas karba-
mazepin.
warfarin/antikoagulan oral: dapat
memper-panjang waktu
pembentukan protrombin dan
kemung-kinan perdarahan.
Digoksin: meningkatkan level
serum digoksin.
2.Azitromycin
Nama Dagang Tablet :Azitromycin 500 mg
(Kimia farma)
Sirup :Azitromycin 200 mg/5 ml
Indikasi :infeksi-infeksi yang disebabkan
oleh organisme yang peka, infeksi
saluran nafas atas (tonsillitis,
pharingitis), infeksi saluran nafas
bawah (bronchitis, pneumonia),
infeksi kulit & jaringan lunak,
penyakit hubungan seksual
(Sexually Transmitted Disease),
urethritis, cervicitis yang
berkaitan dengan Chlamydia

30 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


trachomatis, Ureaplasma
urealyticum dan Neisseria
gonorrhoea.
Dosis : 500 mg sekali sehari selama 3
hari. ANAK di atas 6 bulan, 10
mg/kg bb sekali sehari selama 3
hari; berat badan 15-25kg, 200mg
sekali sehari selama 3 hari; berat
badan 26-35 kg, 300 mg sekali
sehari selama 3 hari; berat badan
36-45 kg, 400 mg sekali sehari
selam 3 hari.
Kontra Indikasi :Gangguan Fungsi hati
Efek samping :Mual, rasa tidak nyaman di perut,
muntah, kembung, diare,
gangguan pendengaran, nefritis
interstisial, gangguan ginjal akut,
fungsi hati abnormal,
pusing/vertigo, kejang, sakit
kepala, dan somnolen.
Interaksi obat :Antasid yang mengandung
aluminium dan magnesium
mengurangi kadar puncak plasma
(rate of absorption) azitromisin,
namun nilai AUC (extent of
absorption) tak berubah.
Azitromisin mengurangi klirens
triazolam sehingga meningkatkan
efek farmakologinya.

31 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


I.ANTIMIKROBA
1.Metronidazole
Nama dagang Tablet : Trichodazole 500 mg (Sanbe)
Infus : Trogyl (Otto)
: Metronidazol
Sirup : Farizol 125mg/5ml (IFARS)
: Trogyl (Otto)
Supositoria : Vagistin (Combiphar)
Indikasi :Trikomoniasis,Amebiasis,
Giardiasis, Infeksi Bakteri
Anaerob

Dosis : Untuk Trikomoniasis dewasa 2 g


dosis tunggal atau 250mg 3x/hari
selama 7hari. Anak 15mg/KgBB
dalam 3dosis terbagi selama 7-
10hari. Untuk Amebiasis dewasa
750mg 3x/hari selama 5-10hari.
Anak 35-50mg/KgBB/hari dalam
3dosis selama 10hari. Untuk
Giardiasis dewasa 250-500mg
3x/hari selama 5-7hari atau 2g
1x/hari selama 3hari. Anak
5mg/KgBB dalam 3dosis terbagi
selama 5-7hari.G20. Untuk Infeksi
Bakteri Anaerob dewasa
7,5mg/KgBB tiap 6jam. Maksimal
4g/hari selama 7-10hari.
Kontra indikasi :Hipersensitif terhadap derIntra
Venaat nitromidazol,
metronidazole
Efek samping :gangguan GI, anoreksia, lidah
kotor, mulut kering, rasa tidak
enak, sakit kepala, pruritus, ruam
kulit. Jarang muntah, diare, efek

32 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


neurologik, gangguan berkemuh
dan urin berwarna gelap.
Leukopenia. Neuropati perifer.
Interaksi obat :Dengan alkohol, metonidazol
memprovokasi reaksi seperti
disulfiram. Metronidazol
meningkatkan efek antikoagulan
warfarin.

2.Clindamycin
Nama dagang :Clindamysin 150 mg & 300 mg
Indikasi : Pengobatan infeksi serius yang
disebabkan oleh bakteri anaaerob,
Staphylococcus, Pneumococcus,
& Streptococcus yang rentan
terhadap Klindamisin.
Dosis : Dewasa : Infeksi serius : 150-
300 mg tiap 6 jam. Infeksi lebih
berat : 300-450 mg tiap 6 jam.
Anak-anak : Infeksi serius : 8-16
mg/kg BB/hari. Infeksi lebih berat
: 16-20 mg/kg BB/hari.
Kontra indikasi : Hipersensitivitas. Pengobatan
meningitis (radang selaput otak)
Efek Samping :Gangguan saluran pencernaan,
reaksi hipersensitivitas, sakit
kuning, perubahan hematopoietik
Interaksi obat :Gangguan saluran pencernaan,
reaksi hipersensitivitas, sakit
kuning, perubahan hematopoietic

33 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


J.ANTI VIRUS
1.Acyclovir
Nama Dagang Tablet : Acyclovir (Hexpharm)
Cream : Acyclovir (Hexpharm)
Indikasi : Herpes simpleks, herpes zoster
dan varicella zoster.
Dosis :DOSIS LAZIM UNTUK
PENGOBATAN HERPES
SIMPLEX :
Dewasa dan anak usia ≥ 2 tahun
: 5 x sehari 200 mg, selama 5
hari. Obat diberikan setiap 4
jam, tanpa dosis malam. Dosis
dapat ditingkatkan sampai
dengan 5 x sehari 400 mg.Anak
usia < 2 tahun : ½ dosis dewasa.

DOSIS LAZIM UNTUK


SUPRESI HERPES
SIMPLEX PADA PASIEN
IMMUNE COMPROMISED
:

Dewasa : 4 x sehari 200 mg.


obat diberikan setiap 6 jam.

DOSIS UNTUK
PROFILAKSIS HERPES
SIMPLEX PADA PASIEN
DENGAN GANGGUAN
SISTEM IMUN :
Dewasa dan anak ≥ 2 tahun : 4
x sehari 200 mg. Obat diberikan
setiap 6 jam.

34 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Pasien dewasa dengan
gangguan sistem imun berat,
misalnya pasien yang telah
menjalani transpaltasi sumsum
tulang : dosis bisa ditingkatkan
sampai 4 x 400 mg.

Anak usia < 2 tahun : ½ dosis


dewasa.

DOSIS LAZIM UNTUK


PENGOBATAN CACAR
(VARICELLA) DAN HERPES
ZOSTER
Dewasa : 5 x sehari 800 mg.
obat diberikan setiap 4 jam
selama 7 hari.

Anak usia : 20 mg / kg BB. obat


diberikan 4 x sehari dengan
dosis maksimal 800 mg.

Anak usia < 2 tahun : 4 x sehari


200 mg.

Anak usia 2-5 tahun : 4 x sehari


400 mg.

Anak usia > 6 tahun : 4 x sehari


800 mg.

PENYESUAIAN DOSIS :

35 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


klirens kreatinin 25-50 ml/menit
: frekuensi pemberian obat
dikurangi menjadi setiap 12
jam.
klirens kreatinin 10-25 ml/menit
: frekuensi pemberian obat
dikurangi menjadi setiap 24
jam.
klirens kreatinin 0-10 ml/menit :
frekuensi pemberian obat
disesuaikan dengan hasil
dialisis.
Pasien yang sedang menjalani
hemodialisis dan dialisis
peritonial : ½ dosis yang
diberikan setiap 24 jam.
Pasien lanjut usia yang
memiliki gangguan fungsi
ginjal, dosis 24 jam mengikuti
penyesuaian dosis di atas.

Kontra indikasi :Jangan digunakan untuk


penderita yang mengalami
reaksi hipersensitivitas
terhadap acyclovir dan
valasiclovir.
Efek samping :Efek samping yang sering
dilaporkan akibat pemakaian
obat ini adalah terjadinya
gangguan pada saluran
pencernaan seperti sakit perut,
mual, muntah, dan diare.
Efek samping yang lebih
jarang adalah terjadinya

36 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


gangguan pada ginjal dan
kadar trombosit yang rendah.
Efek samping lainnya misalnya
pusing, sakit kepala, bingung,
halusinasi, mengantuk, rasa
lelah, ruam pada kulit,
urtikaria, pruritis,
fotosensitifitas, hepatitis,
jaundice, dyspnoea,
angiodema, peningkatan
bilirubin, peningkatan enzim
hati dan reaksi anafilaksis.
Interaksi obat :Obat-obat agen nefrotoksik
meningkatkan resiko terjadinya
gangguan ginjal dan potensi
terjadinya efek samping pada
sistem saraf pusat.
Obat golongan siklosporin
meningkatkan efek
nefrotoksisitas.
Probenesid menurunkan
ekskresi Acyclovir 400 mg
tablet sehingga meningkatkan
konsentrasinya di dalam
plasma.
mikrofenolat meningkatkan
kadar Acyclovir 400 mg tablet
dalam plasma.
2.Methiosoprinol
Nama dagang Sirup :Isprinol (Novell)
Isoprinosine(Medifarma)
Indikasi :Imunomodulator untuk
penyakit virus dan defisiensi
sistem imun

37 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dosis : Dewasa dan anak : 50 mg/kg
berat badan per hari dalam 3 -
4 dosis terbagi, dapat di
tingkatkan sampai dengan 100
mg/kg berat badan per hari
dalam 4 - 6 dosis terbagi.
Pengobatan dilanjutkan 1 - 2
hari sesudah gejala penyakit
mereda
Kontra indikasi : Riwayat gout, pasien penyakit
jantung yang sedang dalam
terapi digitalis
Efek samping : Peningkatan sementara asam
urat dalam urin dan serum.
Ruam kulit atau gatal, rasa
lelah atau lesu dan diare

K.ANTI FUNGORAL(ANTIFUNGI)
1.KETOKONAZOLE
Nama dagang Tablet :Ketokonazole (Indofarma)
Indikasi :Infeksi pada kulit, rambut, dan
kuku (kecuali kuku kaki) yang
disebabkan oleh dermatofit dan
atau ragi (dermatophytosis,
onychomycosis, candida
perionyxixs, pityriasis
versicolor, pityriasis capitis,
pityrosporum, folliculitis,
chronic mucocutaneus
candidosis), bila infeksi ini
tidak dapat diobati secara
topikal karena tempat lesi tidak
dipermukaan kulit atau
kegagalan pada terapi topikal. -
Infeksi ragi pada rongga

38 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


pencernaan. - Vaginal
kandidosis kronik dan rekuren
kandidosis. Pada terapi lokal
penyembuhan infeksi yang
kurang berhasil. - Infeksi
mikosis sistemik seperti
kandidosis sistemik,
paracoccidioidomycosis,
histoplasmosis,
coccidioidomycosis,
blastomycosis. - Pengobatan
profilaksis pada pasien yang
mekanisme pertahanan
tubuhnya menurun (keturunan,
disebabkan penyakit atau
obat), berhubungan dengan
meningkatnya risiko infeksi
jamur. Ketoconazole tidak
dipenetrasi dengan baik ke
dalam susunan saraf pusat.
Oleh karena itu jamur
meningitis jangan diobati
dengan oral ketoconazole.
Dosis : Tidak boleh digunakan untuk
anak dibawah umur 2tahun.
Pengobatankuratif:
Dewasa:
- Infeksi kulit, gastrointestinal
dan sistemik: 1 tablet (200 mg)
sekali sehari pada waktu makan.
Apabila tidak ada reaksi dengan
dosis ini, dosis ditingkatkan
menjadi 2 tablet (400 mg
sehari).
- Kandidosis vagina: 2 tablet

39 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


(400 mg) sekali sehari pada
waktu makan.
Anak-anak:
- Anak dengan berat badan
kurang dari 15 kg: 20 mg 3 kali
sehari pada waktu makan.
- Anak dengan berat badan 15-
30 kg: 100 mg sekali sehari
pada waktu makan.
- Anak dengan berat badan lebih
dari 30 kg sama dengan
dewasa.
Pada umumnya dosis diteruskan
tanpa interupsi sampai minimal
1 minggu setelah semua
simptom hilang dan sampai
kultur pada media menjadi
negatif.
Pengobatan profilaksis:
1 tablet (200 mg) sekali sehari
pada waktu makan.
Lama pengobatan:
-Kondidosis vaginal 5 hari.
- Mikosis pada kulit yang
disebabkan oleh dermatosis:
kurang lebih 4 minggu.
- Pityriasis versicolor: 10 hari.
- Mikosis mulut dan kulit yang
disebabkan oleh kandida: 2 - 3
minggu.
- Infeksi rambut 1 - 2 bulan.
- Infeksi kuku: 3 - 6 bulan, bila
belum ada perbaikan dapat
dilanjutkan hingga 12 bulan.
- Dipengaruhi juga dengan

40 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


kecepatan pertumbuhan
kuku,sampai kuku yang
terinfeksi diganti oleh kuku
yang normal.
- Parakoksidioidomikosis,
histoplasmosis,
coccidioidomycosis: lama
pengobatan optimum 2 - 6
bulan.
Kontra indikasi : Penderita penyakit hati yang
akut atau kronik. - Hipersensitif
terhadap ketoconazole atau
salah satu komponen obat ini. -
Pada pemberian peroral
ketoconazole tidak boleh
diberikan bersama-sama dengan
terfenadin, astemizol, cisaprid
dan triazolam. - Wanita hamil.
Efek samping : Sediaan peroral:

Dispepsia, nausea, sakit perut


dan diare. Sakit kepala,
peningkatan enzim hati yang
reversibel, gangguan haid,
dizzines, paraesthesia dan reaksi
alergi. Thrombositopenia,
alopecia, peningkatan tekanan
"intracranial pressure" yang
reversibel (seperti papiloedema,
"bulging fontanel" pada
bayi). Impotensi sangat
jarang. Gynaecomastia dan
oligospermia yang reversibel
bila dosis yang diberikan lebih
tinggi dari dosis terapi yang

41 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


dianjurkan. Hepatitis
(kemungkinan besar
idiosinkrasi) jarang terjadi
(terlihat dalam 1/12.000
penderita). Reversibel apabila
pengobatan dihentikan pada
waktunya.

Interaksi obat :Pemberian bersama-sama


dengan terfenadin dan
astemizol. Absorpsi
ketoconazole maksimal bila
diberikan pada waktu makan.
Absorpsinya terganggu kalau
sekresi asam lambung
berkurang, pada pasien yang
diberi obat-obat penetral asam
(antasida) harus dibPemberian
bersama dengan rifampicin
dapat menurunkan konsentrasi
plasma kedua obat. erikan 2 jam
atau lebih setelah
ketoconazole. Pemberian
bersama dengan INH dapat
menurunkan konsentrasi plasma
ketoconazole, bila kombinasi ini
digunakan konsentrasi plasma
harus dimonitor.

42 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


2.FLUCONAZOLE

Nama dagang Tablet :Fluconazole (Hexpharm jaya)

Indikasi :Meningitis kriptokokal,


kandidemia, kandidiasis
orofaringeal

Dosis :Meningitis kriptokokal : 400


mg sebagai dosis tunggal pada
hari pertama, diikuti dengan 200
- 400 mg 1 kali sehari. Lama
terapi : 6 - 8 minggu.
Kandidemia : 400 mg pada hari
pertama, diikuti dengan 200 mg
per hari pada hari selanjutnya.
Dapat ditingkatkan sampai
dengan 400 mg per hari.
Kandidiasis orofaringeal : 50 -
100 mg per hari

Kontra indikasi :Hipersensitifitas terhadap


flukonazol dan derivat azol lain

Efek samping :Mual, nyeri perut, diare,


kembung, ruam kulit

Interaksi obat : Antikoagualan, sulfonilurea,


fenition, rifampicin, zidovudin

43 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


3.NYSTATIN

Nama dagang Drop : Nymiko(Sanbe)

: Constantia (Novell)

Indikasi :Pengobatan kandidiasis pada


rongga mulut, esofagus, dan
intestinal

Dosis :Dewasa : 4 kali sehari 5 mL


Bayi dan anak : 4 kali sehari 1
mL. infeksi pada rongga mulut
karena candida albicans :
kumur-kumur suspensi sebelum
di telan

Kontra indikasi :Hipersensitif terhadap nystatin

Efek samping :Gangguan gastrointestinal,


diare, mual, dan muntah

L.SULPHONAMIDES(SULFONAMID)

1.COTRIMOXAZOL

Nama dagang Tablet :Cotrimoxazol (Hexpharm)

Sirup : Cotrimoxazol(Hexpharam)

44 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Indikasi :Infeksi saluran nafas,Gl,saluran
kemih kelamin,kulit dan
septicemia

Dosis : Dewasa dan anak > 12 tahun :


2 tablet. Maksimal : 3 tablet

Kontra indikasi : Gangguan fungsi hati dan


ginjal yang berat, hipersensitif
terhadap sulfonamid. Diskrasia
darah. Hamil dan laktasi, bayi <
2 bulan. Profiria

Perhatian :Defisiensi asam folat, gizi


buruk, atau defisiensi G6PD.
Lansia, pasien dengan
penurunan fungsi ginjal

Efek samping :Gangguan Gl; sindrom


Stevens-Johnson dan Lyell.
Jarang : hepatitis, gangguan
darah, kolitis
pseudomembranosa

Interaksi obat :Efek diturunkan dengan PABA


dan anestesi lokal prokain dan
ditingkatkan dengan obat yang
berkaitan kuat. Meningkatkan
efek metotreksat, warfarin,
sulfonamide

45 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


M.ANTITUBERCULOSIS

1.RIFAMPICIN

Nama dagang Kapsul :Rifampicin (Kimia farma)

Indikasi :Tuberkulosis dan lepra

Dosis :Dewasa : Dengan BB < 50 kg :


450 mg/hari. Dengan BB 50 kg
: 600 mg/hari. Diberikan dosis
tunggal selama 4 minggu
pertama. 5 bulan berikutnya,
600 mg 2 kali seminggu. Anak :
10 - 20 mg/kg BB/hari dosis
tunggal. Dikombinasi dengan
isonicotine hydrazine atau
etambutol

Kontraindikasi : Ikterus, hipersensitif

Perhatian :Hamiltrimester-1. alkoholisme.


Gangguan fungsi hati

Efek samping :Gangguan gastrointestinal,


fungsi hati abnormal, reaksi
demam seperti gejala flu.
Perubahan fungsi hati dan ginjal
(karena hipersensitif). Reaksi
kulit, eosinofilia, leukpenia,
trombositopenia, purpura,
hemolisis, syok. Urin, spuntum,

46 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


air mata berwarna merah,
mewarnai lensa kotak

Interaksi obat :Menurunkan efektifitas


kartikosteroid, antikoagulan
kumarin, digitoksin, metadon,
kontrasepsi oral, tolbutamid

2.PYRAZINAMIDE

Nama dagang Tablet :Pyrazinamide (Hexpharm)

Indikasi :Terapi tuberkulosis


dikombinasi dengan obat
tuberkulosis lain

Dosis :Dewasa : 20 - 35 mg/kg


BB/hari. Maksimal : 3 g, di bagi
dalam 3 - 4 dosis. Anak : 20
mg/kg BB/hari, di bagi dalam 3
- 4 dosis

Kontra indikasi :Kerusakan hati, hiperurisemia


dan atritis gout,. Hamil,
menyusui

Perhatian :Gangguan fungsi ginjal,


riwayat gout atau diabetes
mellitus

Efek samping :Mata atau kulit berwarna


kuning, artralgia, anoreksia,

47 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


mual, muntah, disuria, malaise,
demam

Interaksi obat :Probeneside memblok ekskresi


pirazinamid

3.ETHAMBUTOL+INH

Nama dagang Tablet :Santibi Plus (Sanbe)

Indikasi :Tuberkulosis paru

Dosis :Terapi awal : 1 kali sehari 3


tablet. Terapi ulang : 1 kali
sehari 4 tablet.

Kontra indikasi :Etambutol : neuritis optik.


Isonicotine (radang saraf mata )
hydrazine : penyakit hati karena
obat

Perhatian :Etambutol : kerusakan ginjal


berat. Gout. Penurunan tajam
penglihatan. Isonicotine
hydrazine : gangguan fungsi
hati dan ginjal, pasien yang
memakai obat hepatotoksik.
Gangguan kejang, diabetes
melitus, alkoholisme kronik.
Hamil. Menyusui

48 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping :Etambutol : Neuritis
retrobulbar dengan penurunan
ketajaman penglihatan, skotoma
sentralis, buta warna hijau -
merah. Hiperurisemi.
isonicotine hydrazine :
neuropati perifer. Kerusakan
hati. Gangguan darah. Pellaga

Interaksi obat :Etambutol menurunkan


efektivitas obat urikosurik.
Isonicotine hydrazine
meningkatkan efek fenition

4.INH 400

Nama dagang Tablet :INHA 400(Mersifarma)

Indikasi :Terapi penyakit Tuberkulosis


dalam kombinasi dengan obat
anti Tuberkulosis lain.

Dosis :Dewasa : 4 - 5 mg/kg berat


badan dosis tunggal atau dosis
terbagi, maksimal 300 mg/hari.
Anak : 10 - 20 mg/kg berat
badan/hari dosis tunggal atau
dosis terbagi, tergantung
keparahan penyakit.

Kontra indikasi :Pasien gangguan hati,


gangguan ginjal yang parah,
epilepsy

49 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping :INHA TABLET 400
MERSI tidak akan bekerja
untuk infeksi virus (seperti pilek
dan flu). Penggunaan yang tidak
perlu atau
penyalahgunaan INHA
TABLET 400 MERSI dapat
menyebabkan efektivitasnya
menurun. Hindari
penggunaan INHA TABLET
400 MERSI pada ibu hamil dan
menyusui.

Interaksi obat :Isoniazid menghambat enzim


CYP2C19 dan CYP3A4,
interaksi denagn
antikonvulsan,benzodiazepine,f
enobarbital, klorpromazin,
antikoagulan, alfentanil.

5.ETHAMBUTOL

Nama dagang Tablet : Ethambutol (Hexpharm)

Indikasi :Tuberkulosis paru

Dosis :Terapi awal : 15 mg/kg


BB/hari. Terapi ulang : 25
mg/kg BB/hari selama 60 hari.
Kemudian 25 mg/kg BB/hari

50 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Kontra indikasi :Etambutol : neuritis optik.
Isonicotine hydrazine : penyakit
hati karena obat

Perhatian :Etambutol : kerusakan ginjal


berat. Gout. Penurunan tajam
penglihatan. Isonicotine
hydrazine : gangguan fungsi
hati dan ginjal, pasien yang
memakai obat hepatotoksik.
Gangguan kejang, diabetes
melitus, alkoholisme kronik.
Hamil. Menyusui

Efek samping :Etambutol : Neuritis


retrobulbar dengan penurunan
ketajaman penglihatan, skotoma
sentralis, buta warna hijau -
merah. Hiperurisemi.
isonicotine hydrazine :
neuropati perifer. Kerusakan
hati. Gangguan darah. Pellaga

Interaksi obat :Etambutol menurunkan


efektivitas obat urikosurik.
Isonicotine hydrazine
meningkatkan efek fenition

51 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


6.RIFAMPICIN 75 MG,INH 50 MG,PYRAZINAMIDE

Nama dagang tablet :PRO TB 3 KID (Phapros)

Indikasi :Untuk pengobatan TB karena


strain Mycobacterium
tuberculosis yang sensitive
terhadap rifampisin, INH, dan
Pyrazinamide

Kontra indikasi :Alkohol, Hamil, Penyakit hati,


Reaksi alergi, gout akut,
Hipersensitivitas

Efek samping :Psikosis beracun, kadar gula


tinggi, kekurangan niasin,
Anemia, mual

Interaksi obat :Atenolol, Chloramphenikol,


Ciprofloxacin, Citalopram,
Clopidogrel, Kontrasepsi

52 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


7. Rifampicin 150 mg, INH 75MG, PYRAZINAMIDE,
ETHAMBUTOL 275

Nama dagang Tablet :PRO TB 4 (Phapros)

Indikasi : Penatalaksanaan TB & infeksi


mikobakteri oportunistik
tertentu.

Dosis :Pasien dg BB 1 kg 5 tab/hr, 55-


70 kg 4 tab/hr, 38-54 kg 3
tab/hr, 30-37 kg 2 tab/hr.
Diberikan 1 x/hr.

Kontra indikasi :Jangan digunakan untuk


penderita yang mengalami
reaksi hipersensitivitas
terhadap salah satu komponen
obat ini.
Tidak boleh diberikan kepada
pasien yang menderita neuritis
optik, kecuali ada penilaian
klinis yang menyatakan obat
ini bisa diberikan.

Jangan menggunakan obat ini


kepada pasien yang tidak bisa
mendeteksi dan melaporkan
terjadinya gangguan
penglihatan, misalnya anak-
anak < 13 tahun.

Sebaiknya obat ini tidak


diberikan kepada penderita

53 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


gangguan hati yang diinduksi
oleh isoniazid (INH).

Jangan digunakan untuk


penderita hepatitis, menderita
gangguan hati yang parah,
gangguan ginjal, epilepsi dan
pecandu alkohol kronis.

Efek samping :Efek samping yang sering


dilaporkan akibat pemakaian
obat yang mengandung
ethambutol adalah terjadinya
gangguan penglihatan (neuritis
retrobulbar) yang disertai
penurunan visus, skotoma
sentral, buta warna hijau-
merah, serta penyempitan
pandangan. Efek samping ini
lebih rentan dialami jika obat
digunakan dengan dosis
berlebihan atau penderita
gangguan ginjal.

efek samping ethambutol yang


juga sering adalah ruam kulit
karena reaksi alergi, dan
gangguan pada saluran
pencernaan.
Efek samping ethambutol yang
jarang adalah terjadinya
masalah pada organ hati
(penyakit kuning), neuritis
perifer, efek samping pada

54 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


sistem saraf pusat, kelainan
darah, serta hiperurisemia.

Rifampicin dapat
menyebabkan gangguan
saluran pencernaan, gangguan
fungsi hati, leukopenia, dan
eosinofilia.

Isoniazid (INH) mempunyai


efek samping berupa gangguan
fungsi hati dan sistem saraf.
Efek samping lain dari Pro TB
4 tablet misalnya sakit kepala,
pusing, kejang, anemia,
arthralgia, sindrom rematik,
purpurea, demam, dan shock
syndrome.

Interaksi obat :Antikoagulan oral,


antidiabetes oral, dapson,
preparat digitalis, kuinidin,
metadon, kontrasepsi oral,
difenihidantoin, disulfiram

8.ETHAMBUTOL 500 MG, PYRIDOXIN 10 MG, INH 200 MG


Nama dagang tablet : Pulna forte (Landson)
Dosis : Pasien dengan BB >50 kg :
Awal : 1 kali sehari 2 kaplet.
Terapi ulang : 1 kali sehari 3
kaplet. Pasien dengan BB <50
kg : Awal : 1 kali sehari 1-2

55 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


kaplet. Terapi ulang : 1 kali
sehari 2 kaplet
Kontra indikasi :Gangguan fungsi ginjal dan
hati, neuritis optic
Pemberian obat :Berikan sesudah makan,
Hindari penggunaan antasid
yang mengandung aluminium
dalam 1 jam sesudah
pemberian obat
Perhatian :Hamil, laktasi. Alkoholisme.
Pasien dengan efek
penglihatan. Gangguan
konvulsif, diabetes melitus,
akoholisme kronik, gout
Efek samping :Toksisitas okuler, neuritis
retrobulbar, neuritis perifer,
pruritus, dermatitis
Interaksi obat :Asam para aminosalisilat,
rifampirin disulfirman,
fenition, primidon, alcohol

II.MUSCULOSKELETAL SYSTEM
(SISTEM MUSKULAR
SKELETAL)
A.HYPERURICEMIA & GOUT PREPARATION (PREPARAT
HIPERUREMIA)
1.ALLOPURINOL
Nama dagang tablet :Allopurinol (Hexphram)
Dosis :Dewasa awal : 100 mg/hari,
ditingkatkan 100 mg/ hari
dengan interval 1 minggu.
Maksimal : 800 mg/hari.
Hiperurisemia sekunder : 100
- 200 mg/hari. Anak 6 - 10

56 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


tahun dengan kanker :
maksimal : 300 mg/hari
Indikasi :Gout kronik. Hiperurisemia,
yang berhubungan dengan
produksi asam urat yang
berlebihan
Pemberian obat : Berikan sesudah makan
Kontra indikasi :Kelainan Hati dan supresi
sumsum tulang.
Hiperurisemia asimtomatik,
gout akut
Perhatian :Hamil, laktas. Gangguan
ginjal (kurangi dosis)

Efek samping :Pruritus, demam, mual,


muntah, diare, mengantuk,
kemerahan. Jarang :
nekrolisis epidermal toksik,
sindrom hipersensitif terhadap
allopurinol

Interaksi obat :Antikoagualan oral,


merkaptopurin, azatioprin,
silofosfamid

57 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


B.MUSCLE RELAXANTS (RELAKSAN OTOT)

1.EPERISON-HCL

Nama dagang tablet :Forres (Kalbe)

Estalex (Ifars)

Indikasi :Pengobatan simptomatik


spasme musculoskeletal

Dosis : Dewasa : 3 kali sehari 1 tablet

Pemberian obat : Berikan sesudah makan

Kontra indikasi :Hipersensitive terhadap


Eperison-Hcl

Perhatian : Gangguan hepatitik, hamil,


laktasi. Mempengaruhi
kemampuan mengendarai atau
mengoprasikan mesin

Efek samping :Lemah, pusing, insomnia,


mengantuk, ekstremitas
gemetar, disfungsi hati dan
ginjal, perubahan hematologi,
ruam, gangguan Gl, gangguan
urinari

Interaksi obat :Metokarbamol, tolperison

58 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


C.GOUT PREPARATION

1.Colchicine

Nama dagang tablet : Recolfar (Fahrenheit)

Indikasi : Artritis gout akut, profilaksis


jangka pendek selama awal
terapi dengan alopurinol dan
obat urikosurik

Dosis : Artritis gout akut awal : 0.5 -


1.2 mg diikuti dengan 0.5 mg
tiap 2 jam sampai nyeri mereda
atau timbul mual, muntah atau
diare. Dosis rata-rata : 4 - 8 mg.
Profilaksis jangka pendek
selama awal terapi dengan
alopurinol dan obat urikosurik :
0.5 mg 1 kali seminggu atau
samapai dengan 1 kali sehari

Pemberian obat :Sebaiknya diberikan bersama


makanan

Kontra indikasi :Pasien dengan Gl serius,


penyakit ginjal atau jantung;
diskrasia darah; hamil

Perhatian :Usia lanjut dan pasien


debilitas; pasien dengan
penyakit jantung, hepatik, ginjal
atau Gl

59 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping :Neuritis perifer, kelelahan otot,
mual, muntah, nyeri abdomen,
diare, ertikaria, anemia aplastik,
agranulositosis, dermatitis,
purpura, alopesia

Interaksi obat :Dapat mengganggu absorpsi


vitamin B 12

D.OTHER DRUGS ACTING ON THE MUSCULO-SKELETAL


SISTEM (SISTEM
SKELETAL TULANG)

1.GLUCOSAMINE

Nama dagang tablet : Glucosamine (Medikon)

Indikasi :Suplemen untuk membantu


memelihara kesehatan
persendian

Dosis : sehari 3 kali 1 kaplet

Pemberian obat :Sebaiknya diberikan setelah


makan

Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif


terhadap bahan aktif obat ini

60 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping : Umumnya ringan berupa mual
dan muntah

III.RESPIRATORY SYSTEM (SISTEM RESPIRASI)

A.COUGH & COLD REMEDIES (ANTITUSIF &


EKSPECTORAN)

1.AMBROXOL HCL

Nama dagang Tablet : Ambroxol Hcl (Hexpharm)

Sirup : Mucera (Otto)

Mucos (Meprofarm)

Drop :Mucos (Meprofarm)

Indikasi :Penyakit saluran pernafasan


akut & kronis yang
berhubungan dengan sekresi
bronkhial abnormal, terutama
pada eksaserbasi (kambuhnya
penyakit atau gejala penyakit
secara mendadak) bronkhitis
kronis, bronkhitis asmatik, asma
bronkhial, terapi sebelum &
sesudah operasi, & pada
perawatan intensif untuk
mencegah komplikasi paru.

61 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dosis :Tablet: Dewasa anak-anak
diatas 12 tahun: 1 tablet 2-3 x
sehari

Anak 6-12 tahun: ½ tablet 2-3


x sehari

Sirup:Dewasa & anak >12


tahun : 2-3 kali sehari 5 mL.
Anak 6-12 tahun : 2-3 kali
sehari 2.5 mL

Drop:Anak 6-12 tahun : 1 ml,


2-3 kali sehari
2-6 tahun : 0,5 ml, 3 kali sehari
< 2 tahun : 0,5 ml, 2 kali sehari

Pemberian obat : Diberikan sesudah makan

Perhatian :Harap berhati-hati bagi


penderita ulkus atau tukak
lambung . Jika terjadi
reaksi alergi atau overdosis,
segera temui dokter.
Interaksi obat :Harap berhati-hati bagi
penderita ulkus atau tukak lambung
Jika terjadi reaksi alergi atau
overdosis, segera temui dokter.
Efek samping :Ambroxol kadang dapat
menyebabkan efek samping
berupa gangguan pada sistem
pencernaan, seperti rasa mual,
muntah dan nyeri ulu hati.

62 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Namun efek samping ini
umumnya tergolong ringan.
2.Erdostein
Nama dagang Kapsul : Vestein (Kalbe)
: Vectrin (Dexamedica)
Sirup : Vestein (Kalbe)
Vectrin (Dexamedica)
Vostrin (Novell)
Indikasi :Mukolitik untuk gangguan
saluran napas akut dan kronik,
memiliki efek sinergis yaitu
efek anti-inflamasi, antioksidan,
dan anti-adhesi bakteri pada
permukaan silia epitel mukosa
saluran napas
Dosis : Dewasa : 2-3 kali sehari 1
kapsul. Lama terapi maksimal :
10 hari
Sirup: Dws & anak dengan
BB>30 kg 10 ml(2 sendok
takar) 2x/hari, BB 20-30 kg 5
ml (1 sendok takar) 3x/hari, BB
15-19 kg 5 ml (1/2 sendok
takar) 2x/ hari
Pemberian obat : Berikan sebelum atau sesudah
makan
Kontra indikasi :Gangguan hati berat,
hipertiroid, gastritis, glaukoma,
tukak peptik aktif
Perhatian : Hamil dan laktasi
Efek samping : Mual, muntah, nyeri perut,
sakit kepala, ruam kulit, pruritus

63 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


3.Acetylcysteine
Nama dagang Kapsul : Mucylin (Yarindo)
Indikasi : Infeksi saluran nafas dengan
sekresi mukus berlebih
termasuk bronkitis, emfisema
dan bronkiektasis, profilaksis
dan terapi komplikasi
bronkopulmonal dengan
mukostasis, bronkial catarrh.
Juga anti radikal bebas dan
antioksidan
Dosis : Dewasa : 3 kali sehari 1 kapsul
Pemberian obat : Berikan sesudah makan
Kontra indikasi : Jangan menggunakan obat ini
untuk pasien yang memiliki
riwayat alergi /
hipersensitivitas.
Untuk sediaan granules :
intoleransi fruktosa, sindrom
malabsorpsi glukosa-galaktosa
dan defisiensi sukrosa.
Interaksi obat : Sediaan oral : penggunaan
bersamaan dengan antitusif
dapat menyebabkan stasis lendir
karena obat-obat yang memiliki
efek antitusif menekan refleks
batuk. Oleh karena itu,
kombinasi ini harus digunakan
dengan hati-hati.Penggunaan
bersamaan dengan
antibiotik tetracycline harus
diberi jarak minimal 2 jam.
Penggunaan bersamaan dengan
gliserol trinitrat (nitrogliserin)
dapat menyebabkan

64 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


peningkatan efek vasodilatasi
dan aliran darah.
Efek samping : Bronkospasme; gangguan GI,
stomatitis; rinore; sakit kepala,
tinitus; urtikaria, menggigil,
demam; hemoptisis. Jarang,
reaksi anafilaksis
4.Codein
Nama dagang Tablet : Codein (Kimia farma)
Indikasi : Antitusif & Analgesik
Dosis : Sebagai analgetik:
Dewasa: 30-60 mg, tiap 4-6
jam sesuai kebutuhan
Anak-anak: 0,5 mg/kg BB, 4-6
kali sehari
Sebagai antitusif:
Dewasa: 10-20 mg, tiap 4-6
jam sesuai kebutuhan,
maksimum 60 mg perhari
Anak 6-12 tahun: 5-10 mg, tiap
4-6 jam, maksimum 60 mg
perhari
Anak 2-6 tahun: 1 mg/kg BB
perhari dalam dosis terbagi,
maksimum 30 mg perhari.
Sebagai antitusif tidak
dianjurkan untuk anak dibawah
2 tahun
Kontra indikasi :Asma bronchial, emfisema
paru-paru, trauma kepala,
tekanan intracranial yang
meninggi, alkoholisme akut,
setelah operasi saluran empedu
Efek samping :dapat menimbulkan
ketergantungan, mual, muntah,

65 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


idiosinkrasi, pusing, sembelit,
depresi pernafasan terutama
pada penderita asma, depresi
jantung dan syok
Perhatian :Hati-hati penggunaan pada
pasien dengan infark miokardial
dan penderita asma, hindari
minuman beralkohol, tidak
boleh melebihi dosis yang
dianjurkan karena dapat
menyebabkan kerusakan fungsi
hati, hati-hati penggunaan obat
ini pada penderita penyakit
ginjal, hati-hati pada pemberian
jangka panjang
Interaksi obat : Hendaknya hati-hati dan dosis
dikurangi, apabila digunakan
bersama-sama dengan obat-obat
depresan lain, anestetik,
transquilizer, sedative, hipnotik
dan alcohol, Transquilizer
terutama fenotiazin bekerja
antagonis terhadap analgesic
opiate agonis, dekstroamfetamin
dapat menghambat efek
analgesic opiate agonis, jangan
diberikan bersama-sama dengan
penghambat MAO dan dalam
jangka waktu 14 hari setelah
pemberian penghambat MAO

66 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


5.KOMBINASI CODEIN,PHENYLTOLOXAMINE
Nama dagang Kapsul :Codipront(Kimia farma)
Sirup :Codipront Sirup (Kimia
farma)
Indikasi :Pengobatan simtomatik batuk
kering (non produktif) yang
disertai dengan keadaan alergi
Dosis :Kapsul: kecuali dinyatakan lain
dalam resep dokter anak-anak
diatas 14 tahun dan dewasa 2
kali sehari 1 kapsul pada pagi
dan sore hari
Sirup:kecuali dinyatakan lain
dalam resep dokter diminum 2
kali sehari pada pagi dan sore
hari
Anak-anak: 2-4 tahun:1/2
sendok takar
: 4-6 tahun:1 sendok
takar
: 6-14 tahun:2
sendok takar
Anak diatas 14 tahun dan
dewasa: 3 sendok takar
Kontra indikasi :Pasien hipersensitif terhadap
bahan aktif dan bahan
pembantu, gangguan pernafasan
(gangguan fungsi pernafasan),
serangan asma akut, koma,
hipertrofi prostate dengan
pembentukan residu resin,
glaucoma sudut sempit,
penyakit saluran pencernaan,
wanita hamil atau menyusui,
codipront tidak boleh digunakan

67 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


pada anak kurang dari 2 tahun
karena berisiko meningkatkan
depresi pernafasan, karena
penggunaan codein
dikontraindikasikan pada
penderita dengan serangan asma
akut, sedangkan batuk kronik
pada anak-anak umumnya
merupakan gejala awal dari
asma bronchial maka codipront
tidak boleh digunakan untuk
sedasi pada kondisi batuk
seperti ini
Efek samping :Mual dan muntah kemungkinan
akan timbul pada permulaan
pengobatan, efek yang lebih
jauh: induksi glaucoma”narroe
angle glaucoma”, perubahan
jumlah sel darah (sangat jarang)
dan terjadi kelainan buang air
kecil, ketergantungan setelah
pemakaian dosis tinggi terutama
pada penderita yang sensitive
dapat menyebabkan gangguan
koordinasi visio-motorik dan
kapasitas visual. Juga dapat
menyebabkan depresi
pernafasan dan
euphoria.Pruritus, reaksi kulit
(kemerah-merahan) sangat
jarang terjadi, dyspnoea, mulut
kering, gangguan tidur, telinga
berdengung (jarang diamati),
efek hipersensitivitas pada
penderita yang hipersensitif

68 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


terhadap kandungan paraben
(dalam sirup), pada kasus
individual dapat menimbulkan
kenaikan berat badan, codein
akan meningkatkan tonus otot
polos (seperti otot intestinal,
otot ginjal) terutama setelah
pemberian dosis tunggal lebih
dari 60 mg, dosis terapeutik
yang tinggi atau overdosis dapat
berakibat pada sinkope dan
penurunan tekanan darah,
edema paru-paru dapat terjadi
pada pasien yang sebelumnya
telah ada kerusakan fungsi paru-
paru.
Perhatian :Jika batuk masih tetap
berlangsung lebih dari 1 minggu
atau kemudian disertai demam,
resh atau sakit kepala,
konsultasikan ke dokter,
pemberian pada penderita-
penderita sebagai berikut harus
dengan sangat hati-hati,
penderita dengan depresi berat
system saraf pusat, depresi
pernafasan, alkoholisme akut,
penyakit pulmonal akut, Hati-
hati pemberian pada penderita
dengan kelainan konvulsi,
gangguan fungsi ginjal dan hati,
demam, hipotiroidisme,
penyakit Addison, colitis
ulserosa, hipertrofi prostate,
penderita yang baru menjalani

69 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


bedah saluran pencernaan arau
saluran kemih
Interaksi obat :Pemberian codipront bersama
dengan obat sentral depresan
system saraf pusat (misal:
psikofarmaka, barbiturate,
beberapa macam analgesic dan
antialergi/antihistamin) akan
menimbulkan potensi sedasi dan
mendepresi pernafasan,
Kombinasi Codipront dengan
alcohol akan mengurangi
kemampuan psikomotor
(kemampuan berkonsentrasi dan
memecahkan masalah yang
kompleks) lebih kuat
dibandingkan komponen
individual oleh karena itu
kombinasi ini tidak
diperbolehkan.

6.KOMBINASI CODEIN, PHENYLTOLOXAMINE


GUAIAFENESIN
Nama dagang Kapsul :Codipront Cum Expectoran
(Kimia Farma)
Sirup :Codipront Cum Expectoran
(Kimia Farma)
Indikasi :Meringankan batuk dan
membantu pengeluaran dahak
dari saluran pernafasan pada
keadaan alergi, paroksismal,
bronchitis akut dan kronik
Dosis :Kapsul: kecuali dinyatakan lain
dalam resep dokter, Anak-anak
diatas 14 tahun dan dewasa: 2

70 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


kali sehari 1 kapsul pada pagi
dan sore hari
Sirup: kecuali dinyatakan lain
dalam resep dokter, diminum 2
kali sehari pada pagi hari dan
sore hari.
Anak-anak: 2-4 tahun: ½
sendok takar
: 4-6 tahun:1 sendok
takar
: 6-14 tahun:2
sendok takar
Anak diatas 14 tahun dan
dewasa: 3 sendok takar
Kontra indikasi :Pasien hipersensitif terhadap
bahan aktif dan bahan
pembantu, gangguan pernafasan
(gangguan fungsi pernafasan),
serangan asma akut, koma,
Hipertrofi prostate dengan
pembentukan residu resin,
Glaucoma sudut sempit,
Penyakit saluran pencernaan,
Wanita hamil atau menyusui,
codipront Cum
Expectoran,tidak boleh
digunakan pada anak kurang
dari 2 tahun karena berisiko
meningkatkan depresi
pernafasan, karena penggunaan
codein dikontraindikasikan pada
penderita dengan serangan asma
akut, sedangkan batuk kronik
pada anak-anak umumnya
merupakan gejala awal dari

71 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


asma bronchial maka codipront
Cum Expectoran tidak boleh
digunakan untuk sedasi pada
kondisi batuk seperti ini
Efek Samping :Mual dan muntah kemungkinan
akan timbul pada permulaan
pengobatan, efek yang lebih
jauh: induksi glaucoma”narroe
angle glaucoma”, perubahan
jumlah sel darah (sangat jarang)
dan terjadi kelainan buang air
kecil, ketergantungan setelah
pemakaian dosis tinggi terutama
pada penderita yang sensitive
dapat menyebabkan gangguan
koordinasi visio-motorik dan
kapasitas visual. Juga dapat
menyebabkan depresi
pernafasan dan
euphoria.Pruritus, reaksi kulit
(kemerah-merahan) sangat
jarang terjadi, dyspnoea, mulut
kering, gangguan tidur, telinga
berdengung (jarang diamati),
efek hipersensitivitas pada
penderita yang hipersensitif
terhadap kandungan paraben
(dalam sirup), pada kasus
individual dapat menimbulkan
kenaikan berat badan, codein
akan meningkatkan tonus otot
polos (seperti otot intestinal,
otot ginjal) terutama setelah
pemberian dosis tunggal lebih
dari 60 mg, dosis terapeutik

72 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


yang tinggi atau overdosis dapat
berakibat pada sinkope dan
penurunan tekanan darah,
edema paru-paru dapat terjadi
pada pasien yang sebelumnya
telah ada kerusakan fungsi paru-
paru.
Perhatian :Jika batuk masih tetap
berlangsung lebih dari 1 minggu
atau kemudian disertai demam,
resh atau sakit kepala,
konsultasikan ke dokter,
pemberian pada penderita-
penderita sebagai berikut harus
dengan sangat hati-hati,
penderita dengan depresi berat
system saraf pusat, depresi
pernafasan, alkoholisme akut,
penyakit pulmonal akut, Hati-
hati pemberian pada penderita
dengan kelainan konvulsi,
gangguan fungsi ginjal dan hati,
demam, hipotiroidisme,
penyakit Addison, colitis
ulserosa, hipertrofi prostate,
penderita yang baru menjalani
bedah saluran pencernaan arau
saluran kemih
Interaksi obat :Pemberian codipront cum
expectoran bersama dengan
obat sentral depresan system
saraf pusat (misal:
psikofarmaka, barbiturate,
beberapa macam analgesic dan
antialergi/antihistamin) akan

73 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


menimbulkan potensi sedasi dan
mendepresi pernafasan,
Kombinasi Codipront cum
expectoran dengan alcohol akan
mengurangi kemampuan
psikomotor (kemampuan
berkonsentrasi dan
memecahkan masalah yang
kompleks) lebih kuat
dibandingkan komponen
individual oleh karena itu
kombinasi ini tidak
diperbolehkan.
7.BROMHEXINE
Nama dagang Injeksi : Bisolvon (Boehringer)
Solvinex (Meprofarm)
Indikasi :Mukolitik untuk batuk
produktif
Dosis : Elixir : Dewasa dan anak >10
tahun : 3 kali sehari 10 mL.
Anak 5-10 tahun : 3 kali sehari
5 mL. Anak 2-5 tahun : 2 kali
sehari 5 mL
Injeksi: Kasus berat : 1 ampul
secara injeksi IV selama 2-3
menit, 2-3 kali sehari. Juga
dapat diberikan secara infus IV
bersama larutan glukosa,
levulosa, fisiologis salin, atau
Ringer
Pemberian obat : Berikan sesudah makan
Perhatian :Penderita tukak lambung.
Hamil, laktasi
Efek samping :Diare, mual, muntah, dan
gangguan GI ringan lain. Reaksi

74 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


alergi, termasuk ruam kulit,
urtikaria, bronkospasme,
angiodema, anafilaksis
Interaksi Obat : Meningkatkan kadar antibiotik
di jaringan paru

B.ANTIASMATHIC & COPD Preparation (Preparat Anti Asma)


1.Theophylline
Nama Dagang Kapsul : Retapyl SR (Kimia Farma),
Indikasi : Asma bronchial
Dosis : Dewasa : 1 kaplet. Anak > 6
tahun : ½ kaplet. Diberikan 2
kali sehari, pagi dan malam
Pemberian obat :Dapat diberikan bersama
makanan untuk mengurangi rasa
tidak nyaman pada GI. Telan
utuh, jangan
dikunyah/dihancurkan
Perhatian : Mual, muntah, sakit kepala,
diare, palpitasi, insomnia. Pada
anak: hematemesis,
perangsangan SSP, diaforesis,
demam
Efek samping : Mual, muntah, sakit kepala,
diare, palpitasi, insomnia. Pada
anak: hematemesis,
perangsangan SSP, diaforesis,
demam
Interaksi obat : Dapat ditingkatkan ekskresi
litium dan efek antikoagulan.
Simetidin, alopurinol,
eritromisin, propanolol,
troleandomisin dan kontrasepsi
oral dapat meningkatkan kadar

75 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


teofilin serum. Rifampisin,
efedrin. Hindari penggunaan
bersama dengan preparat xantin
lain

2.PROCATEROL 0,025 & 0,05


Nama dagang Sirup : Ataroc(Novell)
Indikasi : Dispnea karena asma bronkial,
bronkitis akut dan kronik,
emfisema paru.
Dosis : Tablet : Dewasa : 2 kali sehari
50 mg Anak >6 tahun : 2 kali
sehari 25 mcg Anak <6 tahun :
2 kali sehari 1.125 mcg atau
0.2-0.25 mg/kg berat badan
Sirup: Anak >6 tahun : 2 kali
sehari atau 5 mL
Pemberian obat :Diberikan sebelum atau
sesudah makan.
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas.
Perhatian :Hipertiroidisme, penyakit
jantung, hipertensi, diabetes
melitus, hamil, laktasi, usia
lanjut, anak.
Efek Samping :Palpitasi, takikardi, tremor,
sakit kepala, mual, muntah,
ruam kulit.
Interaksi obat :Epinefrin, isoproterenol,
teofilin, diprofilin, betametason,
prednisolon, hidrokortison Na
suksinat, furosemid.

76 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


3.SALBUTAMOL XINAFIATE + FLUTICASON PROPIONATE
Nama dagang Inhaler :Seretide Diskus 50/250
(Glaxo),100/50, 500/50
Indikasi :Pengobatan teratur penyakit
penyumbatan jalan nafas yang
bersifat reversibel termasuk
asma, bronkitis, emfisema &
PPOK
Dosis :Penyakit penyumbatan jalan
nafas pada orang dewasa &
anak >= 4 tahun : 1 inhalasi
seretide diskus 100, 250 atau
500.
Penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK) pada orang dewasa : 1
inhalasi seretide diskus 250
atau 500. Semua dosis
diberikan 2 kali sehari

4.Salbutamol sulfate
Nama Dagang Inhaler : Ventolin (Glaxo)
Nebulezer : Ventolin (Glaxo)
Indikasi :Meredakan asma ringan,
sedang, atau berat.
Penatalaksanaan & pencegahan
serangan asma
Dosis :Meredakan bronkospasme
akut dewasa 100 atau 200 mcg.
Anak 100 mcg, lalu dapat
ditingkatkan menjadi 200 mcg.
Pencegahan bronkospasme
yang dipicu oleh allergen atau
olahraga dewasa 200 mcg

77 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


sebelum beraktifitas. Anak 100
mcg sebelum beraktifitas,
dapat ditingkatkan menjadi 200
mcg. Terapi kronik dewasa &
anak s/d 200mcg 4x/hari

5.Salbutamol sulfate 2 mg, Gliserilguaiakolat 75 mg


Nama dagang Sirup : Lasal Exp (Lapi)
Indikasi :Lasal (salbutamol) umumnya
digunakan untuk mengobati
bronkospasme (misalnya
penyakit asma karena alergi
tertentu, asma bronkial,
bronkitis asmatis, emfisema
pulmonum), dan penyakit
paru obstruktif kronik
(PPOK). Obat ini bisa
digunakan untuk mengobati
hiperkalemia akut karena
kemampuannya merangsang
aliran kalium ke dalam sel
sehingga konsentrasi kalium
dalam darah berkurang.Untuk
pengobatan kejang bronkus
pada pasien yang memiliki
penyakit jantung atau tekanan
darah tinggi, lasal
(salbutamol) lebih dipilih
karena bekerja lebih lama dan
lebih aman, dibanding beta-2
adrenergic lainnya.
Dosis : Dewasa dan anak > 12 tahun
: dosis awal 3-4 x sehari 2-4
mg. dosis dapat dinaikkan
secara bertahap sampai

78 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


maksimum 4 x sehari 8 mg.
dosis maksimal harian : 32 mg
/hari (dalam dosis bagi).
Anak 6-12 tahun : 3 x sehari 2
mg. dosis dapat dinaikkan
secara bertahap sampai dosis
maksimal harian : 24 mg /hari
(dalam dosis bagi).
Anak 2-6 tahun : 3 x sehari 1
mg.
Pasien usia lanjut atau pasien
yang sensitif terhadap
stimulan beta adrenergik :
dosis awal : 3-4 x sehari 2 mg.
dosis dapat dinaikkan secara
bertahap sampai maksimum 4
x sehari 8 mg.
Kontra Indikasi : Jangan menggunakan obat
ini untuk pasien yang
memiliki riwayat hipersensitif
pada salbutamol atau obat
agonis adrenoreseptor beta-2
lainnya.
Perhatian : Hentikan pemakaian dengan
segera jika anda mengalami
reaksi alergi, seperti ruam,
gatal, sakit tenggorokan,
demam, arthralgia, pucat, atau
tanda-tanda lainnya, karena
bisa berakibat yang lebih
fatal.
Obat ini bisa menyebabkan
bronkospasme paradoks yang
bisa mengancam nyawa. Jika
bronkospasme terjadi segera

79 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


hentikan pemakaian obat dan
hubungi dokter.
Pada dosis tinggi atau
penggunaan jangka panjang
dapat menyebabkan
hipokalemia, terutama pada
pasien dengan gagal ginjal dan
orang-orang yang sedang
menggunakan obat diuretik
tertentu atau obat turunan
xanthine.
Seperti semua amina
simpatomimetik, obat ini harus
digunakan secara hati-hati pada
pasien dengan gangguan
kardiovaskular terutama
insufisiensi koroner, aritmia
jantung, dan hipertensi.
Pasien dengan hipertiroidisme
juga harus hati-hati
menggunakan obat ini.
Seperti obat-obat agonis
adrenoseptor beta-2 obat ini
harus digunakan dengan hati-
hati pada penderita diabetes
melitus karena beresiko
terjadinya ketoasidosis.
Pemantauan kadar glukosa
darah perlu dilakukan.
Belum diketahui apakah
salbutamol diekskresikan
dalam air susu ibu. Pada studi
hewan obat ini telah diketahui
memiliki potensi
tumorigenicity sehingga

80 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


sebaiknya dikonsultasikan
dengan dokter untuk
mendapatkan obat pilihan yang
lebih aman atau diberikan
dengan jarak yang cukup
antara menyusui dan
penggunaan obat.
Keamanan dan efektivitas pada
pasien usia 4 tahun atau kurang
belum diketahui.
Interaksi obat : Pemberian bersamaan dengan
bronkodilatator
simpatomimetik kerja pendek
lain tidak boleh dilakukan
karena bisa memberikan efek
yang sangat buruk pada sistem
kardiovaskular.
Obat-obat beta-2 antagonis
menghambat kerja lasal
(salbutamol).
Obat-obat golongan beta-
blocker non-selektif seperti
propranolol, tidak bisa
diberikan bersamaan dengan
lasal (salbutamol), karena obat
beta bloker sering
menyebabkan bronkospasme
parah pada pasien asma.
Monoamine oksidase inhibitor
atau antidepresan trisiklik
dapat memperkuat efek lasal
(salbutamol) pada sistem
kardiovaskular. Diantaranya
bisa memicu hipertensi berat.

81 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Bila diberikan bersama
atomoksetin, resiko efek
samping pada sistem
kardiovaskular meningkat.
lasal (salbutamol) dapat
menurunkan konsentrasi
digoksin dalam plasma.
Pemberian bersamaan dengan
metildiopa dapat menyebabkan
hipotensi akut.
Efek Samping : Efek samping yang umum
adalah palpitasi, nyeri dada,
denyut jantung cepat, tremor
terutama pada tangan, kram
otot, sakit kepala dan gugup.
Efek samping lain yang sering
terjadi diantaranya :
vasodilatasi perifer, takikardi,
aritmia, ganguan tidur dan
gangguan tingkah laku.
Efek samping yang lebih berat
tetapi kejadiannya jarang
misalnya bronkospasme
paradoksikal, urtikaria,
angiodema, dan hipotensi.
Seperti agonis adrenoseptor
beta-2 lainnya, lasal
(salbutamol) juga bisa
menyebabkan hipokalemia
terutama jika diberikan pada
dosis tinggi.
Penggunaan dosis tinggi telah
dilaporkan
memperburuk diabetes
mellitus dan ketoasidosis.

82 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


6.FLUTICASONE PROPIONATE NEBULEZER
Nama Dagang : Pulmicort (Astrazeneca)
Indikasi :Terapi profilaksis terhadap
asma ringan sampai dengan
berat pada dewasa dan anak
Dosis :Dewasa & remaja > 16
tahun 500-2000 mcg 2 x
sehari.Anak & remaja 4-16
tahun 1000 mcg 2 x sehari.
Interaksi obat : Acetaminophen
Albuterol
Ascorbic acid
Cetirizine
Cholecalciferol
Cyanocobalamin
Kontra indikasi : Alergi terhadap protein susu,
Berencana untuk hamil,
Hamil, menyusui

7.IPRATROPIUM, SALBUTAMOL, SULFATE NEBULEZER


Nama dagang Nebulezer :Combivent(Boehringer)
Indikasi :Bronkospasmus yang diikuti
dengan obstruktif pulmonary
distase dan serangan asma
akut yang memerlukan lebih
dari 1 bronkodilator
Dosis : Dws: acute attack: 1-2 unit
vial
Maintenance treatment: 3-4x1
unit vial dosis sehari secara
nebulasi atau inhalasi

83 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


8.AMINOPHYLIN
Nama dagang Injeksi : Aminophylin
Indikasi :Mengobati penyakit
pernapasan, seperti asma,
bronkitis, emfisema, dan
penyakit paru obstruktif
kronis
Dosis :Dewasa : Asma akut berat
yang memburuk dan belum
mendapat terapi dengan
Teofilin. Injeksi IV pelan :
250-500mg (5 mg/kg)
(diinjeksikan lebih dari 20
menit) dengan monitoring
ketat, selanjutnya dapat
diikuti dengan dosis pada
asma akut berat.
Dewasa : Asma akut berat :
IV infus 500 mcg/kg/jam
(dengan monitoring ketat)
disesuaikan dengan
konsentrasi plasma Teofilin.
Anak-anak : Asma akut berat
yang memburuk dan belum
mendapat terapi dengan
Teofilin. Injeksi IV pelan : 5
mg/kg (diinjeksikan lebih
dari 20 menit) dengan
monitoring ketat, selanjutnya
dapat diikuti dengan dosis
pada asma akut berat.
Anak-anak : Asma akut
berat: IV infus: anak usia 6
bulan – 9 tahun 1mg/kg/jam
anak usia 10 – 16 tahun 800

84 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


mcg/kg/jam disesuaikan
dengan konsentrasi teofilin
dalam plasma.
Kontra indikasi :Hipersensitivitas terhadap
teofilin dan ethylendiamine
Pemberian obat :Oral : dapat digunakan
bersama dengan makanan
Intravenous:
Dapat diberikan dengan
injeksi lambat IV bolus atau
dapat diberikan dengan IV
infus
Jangan dicampur dengan
obat lain didalam syringe
Hindari penggunaan obat-
obat yang tidak stabil dalam
suasana asam bersamaan
dengan aminofilin
Jangan digunakan jika
terdapat kristal yang
terpisah dari larutan
Jangan digunakan jika
larutan tidak jernih.
Efek samping :Efek samping yang sering
terjadi : Saluran cerna :
diare, mual dan muntah;
Neurologi : pusing, sakit
kepala, insomnia, dan
tremor; Renal : diuresis;
Efek samping serius :
Cardiovascular : Atrial
fibrilasi, Bradiaritmia
apabila administrasi terlalu
cepat dapat menyebabkan
Cardiac arrest, Takiaritmia

85 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dermatologic :
Erythroderma;
Gastrointestinal :
Necrotizing enterocolitis in
fetus OR newborn;
Immunologic : Immune
hypersensitivity reaction;
Neurologic : perdarahan
pada intracranial, kejang.
Interaksi obat :Dengan Obat Lain :
Obat-obat yang dapat
meningkatkan kadar
Teofilin: Propanolol,
Allopurinol (>600mg/day),
Erythromycin, Cimetidin,
Troleandomycin,
Ciprofloxacin (golongan
Quinolon yang lain),
kontrasepsi oral, Beta-
Blocker, Calcium Channel
Blocker, Kortikosteroid,
Disulfiram, Efedrin, Vaksin
Influenza, Interferon,
Makrolida, Mexiletine,
Thiabendazole, Hormon
Thyroid, Carbamazepine,
Isoniazid, Loop diuretics.
Obat lain yang dapat
menghambat Cytochrome
P450 1A2, seperti:
Amiodaron, Fluxosamine,
Ketoconazole, Antibiotik
Quinolon). Obat-obat yang
dapat menurunkan kadar
Teofilin: Phenytoin, obat-

86 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


obat yang dapat
menginduksi CYP 1A2
(seperti:
Aminoglutethimide,
Phenobarbital,
Carbamazepine, Rifampin),
Ritonavir, IV Isoproterenol,
Barbiturate, Hydantoin,
Ketoconazole,
Sulfinpyrazone, Isoniazid,
Loop Diuretic,
Sympathomim etics.

Dengan Makanan :
Hindari konsumsi Caffein
yang berlebihan. Hindari
diet protein dan karbohidrat
yang berlebihan. Batasi
konsumsi charcoal-broiled
foods

9. FENOTERAL HYDROBROMIDE INHALER

Nama dagang : Berotec (Boehringer)

Indikasi :Terapi simtomatik (hanya


bersifat menghilangkan
gejala, tidak
menghilangkan/menyembuh
kan penyebab utamanya)
episode asma akut.
Pencegahan asma yang
dipicu oleh olah raga. Terapi
simtomatik asma bronkhial

87 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


& kondisi lain yang disertai
dengan penyempitan saluran
pernafasan yang bersifat
reversibel seperti bronkhitis
obstruktif kronis.

Dosis :Untuk Episode asma akut :


1 semprot, jika belum ada
perbaikan sesudah 5 menit,
berikan dosis ke-2. Jika
serangan asma tidak dapat
diatasi dengan 2 semprot,
dosis mungkin perlu
ditambah. Untuk
pencegahan asma yang
dipicu oleh aktivitas fisik :
1-2 semprot. Maksimal : 8
semprot/hari. Untuk asma
bronkial dan keadaan lain
dengan penyempitan saluran
nafas yang reversibel : bila
diperlukan pengulangan
dosis, 1-2 semprot untuk
tiap pemberian. Maksimal :
8 semprot/hari.

Kontra Indikasi :Kardiomiopati obstruktif


hipertrofik, takiaritmia.

Perhatian :Diabetes melitus yang tidak


terkontrol, infark miokardial
yang baru saja terjadi dan
atau kelainan parah jantung
organik atau pembuluh

88 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


darah, hipertiroidisme, sesak
nafas akut yang semakin
memburuk, trimester
pertama kehamilan dan
menyusui, feokromositoma.
Penggunaan regular jangka
panjang memerlukan
evaluasi ulang untuk
tambahan obat-obat anti
radang. Monitor kadar kaliu
serum. Larutan inhalasi :
Tirotoksikosis, insufisiensi
miokard, angina, disaritmia,
hipertensi, stenosis aorta
subvalvular hipertrofi.

Efek samping :Gemetar halus otot rangka,


gugup, takikardia, pusing,
berdebar atau sakit kepala,
iritasi lokal mual, muntah,
berkeringat, otot lemah,
mialgia, kram otot.
Hipokalemia serius padat
diakibatkan oleh terapi
agonis

Interaksi obat :β-adrenergik,


antikolinergik, dan derivat
xantin dapat mempertinggi
efek Berotec. Penurunan
efek yang sangat potensial
dapat terjadi selama
pemakaian bersama β-
bloker. Perhatian harus

89 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


diberikan jika digunakan
bersama dengan MAOI
(penghambat mono amin
oksidase) atau antidepresan
trisiklis. Inhalasi dari
anestesi hidrokarbon
terhalogenasi dapat
meningkatkan kerentanan
terhadap efek kardio
vaskular oleh agonis-β.

C.DECONGESTAN & OTHER NASAL PREPARATION


(DEKONGESTAN)

1.OXYMETAZOLINE SEMPROT

Nama dagang :Iliadin 0,025% & 0,05%


(Merk)

Indikasi :Rinitis akut; infeksi sinus


paranasal, larinigits,
faringitis; untuk diagnostik
dekongesti lapisan mukosa.

Dosis :Anak 2-6 tahun : 2-3


tetes/hari

Pemberian obat :Teteskan pada lubang


hidung

90 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Perhatian :Pasien yang sedang
mendapat terapi MAOI.
Jangan digunakan >4
minggu. Pada rinitis kronik,
dianjurkan untuk observasi
3 minggu bebas obat
sesudah terapi selama 4
minggu.

Efek samping :Kadang-kadang: rasa panas


terbakar ringan, kekeringan
pada mukosa nasal, bersin-
bersin. Hidung terasa
tersumbat (jarang).

91 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


IV.CARDIOVASCULER & HEMATOPOETIC SYSTEM

(KARDIOVASKULER & SISTEM HEMATOPOITIK)

A.PHERIPHERALVASODILATATION CEREBRALACTIVATOR
(VASODILATASI)

1.FLUNARIZINE

Nama dagang :Frego (Kalbe Farma)

Indikasi :Pusing, migren, gangguan


vestibular, serebrovaskular,
gangguan sirkulasi perifer.

Dosis : 10 mg/hari, dosis tunggal


atau terbagi.

Pemberian obat :Diberikan sebelum atau


sesudah makan.

Kontra indikasi : Terapi beta bloker, depresi,


parkinson.

Perhatian : Hamil.

Efek samping :Mengantuk dan lelah.


Reaksi ektrapiramidal
terutama usia lanjut.

92 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Interaksi obat :Galaktore bila digunakan
dengan kontrasepsi oral.

2.CITICOLINE

Nama Dagang Kapsul : Neuciti (Lapi)

Indikasi :Kehilangan kesadaran


akibat kerusakan atau bedah
otak, trauma serebral dan
infeksi serebral.
Mempercepat pemulihan
ekstremitas atas pada pasien
dengan hemiplegia yang
menyertai
apopleksiaserebral, pasien
dengan paralisis ekstremitas
bawah yang relatif ringan
dalam 1 tahun terakhir dan
sedang menjalani
rehabilitasi serta mendapat
terapi obat oral biasa.

Dosis :Untuk kehilangan


kesadaran akibat cedera
kepala atau bedah otak : 1-2
kali sehari100-500 mg
IM/IV. Untuk gangguan
kesadaran pada stadium akut
infark serebral : 1 kali sehari
1000 mg IV selama 2
minggu berturut-turut.
Untuk hemiplegia sesudah
apopleksi serebral : 1 kali

93 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


sehari 1000 mg IV selama 4
minggu berturut-turut,
dilanjutkan 4 minggu lagi
jika pasien menunjukkan
perbaikan klinis.

Tablet: Untuk berkurangnya


kemampuan berpikir karena
usia: 1000-2000 mg
citicoline setiap hari.

Untuk penyakit pembuluh


darah yang menyerang otak
(penyakit serebrovaskular
kronis): 600 mg citicoline
per hari.

Untuk pengobatan stroke


karena penyumbatan (stroke
iskemik): 500-2000 mg
citicoline per hari mulai dari
24 jam setelah stroke.

Perhatian : Anak, bayi prematur, bayi


baru lahir, Hipersensitivitas.
Harus diberikan bersama
dengan obat yang
menurunkan TIK atau anti
perdarahan; jaga agar suhu
tubuh tetap rendah pada
situasi akut dan serius,
Berikan secara IV perlahan,
pemberian secara IM hanya
dilakukan bila tidak ada
efek samping dan terbatas

94 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


pada kebutuhan dosis yang
minimum; hindari
pemberian Inj pada tempat
yang sama.

Efek samping : Hipersensitivitas (ruam),


mual, anoreksia, insomnia,
sakit kepala, pusing,
konvulsi, mual, diplopia,
rasa hangat, fungsi hati
abnormal.

B.VASOCONSTRCTORS (VASOKONSTRIKTOR)

1. ADRENALINE

Nama Dagang :Epineprin (Ethica)

Indikasi :henti jantung (untuk


resusitasi jantung-paru).

Dosis :epinefrin 1:10.000 (1


mg/10 mL) dalam dosis 10
mL secara injeksi intravena
sentral.

Efek samping :Berkeringat,Mual dan


muntah,Kulit pucat,Merasa
sesak
napasPusing,Kelemahan
atau tremor,Sakit kepala
atau,Merasa gugup atau
cemas

95 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Interaksi obat :Dihydroergotamine,
Isocarboxazid,Linezolid,
Phenelzine,Tranylcypromin
e
C.Cardiac Drugs (Obat Jantung)
1.Digoxin
Nama Dagang Tablet : Digoxin (Sandoz)
Injeksi : Fargoxin (Fahreinheit)
Indikasi :Gagal jantung kongestif
akut. Takikardia
supraventrikuler
paroksismal.
Dosis :Tablet : Dewasa : Untuk
digitalisasi cepat (24-36
jam) : 4-6 tablet , kemudian
1 tablet pada interval
tertentu sampai kompensasi
tercapai. Untuk digitalisasi
lambat (3-5 hari) : 2-3
tablet/hari dalam dosis
terbagi. Pemeliharaan : 1-3
tablet/hari. Anak : Untuk
digitalisasi cepat : 25
mcg/kg berat badan dengan
selang waktu tertentu
sampai kompensasi tercapai.
Pemeliharaan : 10-20
mcg/kg berat badan/hari.
Prematur atau Bayi baru
lahir sampai 1 bulan : Untuk
digitalisasi : total dosis 0.02-
0.035 mg/kg berat badan.
Bayi 1 bulan-2 tahun :
0.035-0.06 mg/kg berat
badan. Anak 2-5 tahun :

96 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


0.03-0.04 mg/kb berat
badan. Anak 5-10 tahun :
0.02-0.035 mg/kg berat
badan. Anak > 10 tahun :
dosis dewasa. Total dosis
diberikan terbagi dalam 2
dosis atau lebih, tiap 6-8
jam. Umumnya dosis oral
0.01-0.02 mg/kg berat badan
tiap 6 jam, sampai respon
tercapai. Pemeliharaan : 1/5
atau 1/3 total dosisi
digitalisasi, diberikan 1
kali/hari.
Pemberian obat :Diberikan sebelum atau
sesudah makan.
Kontra indikasi :Blok AV komplit dan
derajat 2, henti sinus, sinus
bradikardi yang berlebihan,
takikardi ventrikular dan
fibrilasi ventrikular.
Perhatian :Hamil, jantung reumatik,
kerusakan fungsi ginjal,
blok jantung parsial,
miokarditis akut.
Efek samping :Gangguan SSP dan GI.
Jarang : bingung,
disorientasi, afasia,
gangguan denyut jantung,
konduksi, ritme, alergi kulit,
ginekomastia
Interaksi obat :Kadar dalam serum
ditingkatkan oleh kuinidin.
Absorbsi dihambat oleh
antasida, kolestiramin,

97 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


kolestipol, neomisin,
sulfasalazin. Peningkatan
resiko aritmia jantung
dengan garam Ca dan
antiaritmia. Amfoterisin dan
obat yang menyebabkan
hipokalemia yang dapat
meningkatkan toksisitas
digoksin.

2.ISOSORBIDE DINITRATE(ISDN)
Nama dagang Tablet :ISDN 5 mg(Indofarma)
Cardismo 20 mg
(Phapros)
Indikasi :Terapi angina pektoris,
profilaksis serangan angina
pada penyakit koroner
kronik, kelainan angina
setelah infark miokardium,
gagal jantung.
Dosis :Untuk serangan angina akut
: 1 tablet. Untuk profilaksis :
1-2 tablet 3-4 kali/hari.
Untuk pencegahan serangan
nokturnal : 1-2 tablet
sebelum tidur.
Pemberian obat :Diberikan pada saat perut
kosong 1/2 jam sebelum
makan.
Kontra Indikasi :Hipotensi, syok
kardiogenik, anemia berat.
Perhatian :Hamil, anak, Glaukoma.
Dapat terjadi toleransi dan

98 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


toleransi silang dengan
nitrat dan nitrit lainnya.
Efek samping :Sakit kepala, hipotensi
postural, mual
Interaksi obat :Meningkatkan efek
hipotensi dengan
antihipertensi.

D.Calcium Antagonis (Antagonis Kalsium)


1.Diltiazem HCL
Nama dagang Tablet :Diltiazem Hcl
Indikasi :Untuk angina pektoris dan
angina varian
Dosis : Untuk angina pektoris dan
angina varian : 30 mg 3
kali/hari, dapat ditingkatkan
sampai 60 mg. Untuk
hipertensi esensial : 30-60
mg 3 kali/hari.
Pemberian obat :Telan utuh, jangan
dikunyah atau dihancurkan.
Kontra Indikasi :Blok AV derajat 2 atau 3,
gagal jantung kongestif
berat, blok SA, hipotensi
berat, syok kardiogenik,
kardiomiopati berat, Ibu
hamil atau wanita yang
mungkin hamil.
Perhatian :Blok AV derajat 1,
gangguan fungsi ginjal atau
hati berat, infark miokard
akut, bradikardi berat.
Efek samping :Sakit kepala, pusing,
bradikardi, blok AV,

99 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


kemerahan pada wajah,
peningkatan SGOT dan
SGPT, ruam kulit, gangguan
GI, konstipasi, mual, irama
gabungan AV, TD menurun,
ekstrasistol, sinus arrest.
Interaksi obat :beta-bloker, digoksin,
digitalis, teofilin,
siklosporin, karbamazepin,
anestesi, simetidin,
antihipertensi, antiaritmia,
aprindin HCl, tacrolimus,
fenitoin, triazolam,
midazolam, HIV protease
inhibitor, rifampisin,
relaksan otot.
2.AMLODIPINE BESYLATE
Nama dagang tablet : Cardisan (Sanbe)
Indikasi :Hipertensi. Terapi angina
Prinzetal dan Angina
pektoris stabil kronik.
Dosis :Hipertensi, angina awal 5
mg 1 kali sehari, dapet
ditingkatkan hingga
maksimal 10 mg perhari.
Pasien kurus, dalam kondisi
lemah atau lanjut usia, atau
dengan gagal hati awal 2.5
mg 1 kali sehari.
Pemberian obat :Diberikan dengan atau
tanpa makanan
Kontra Indikasi :Hipersensitifitas terhadap
dihidropidin. Stenosis sorta,
angina tak stabil (kecuali
angina Prinzmetal)

100 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Perhatian :Gangguan fungsi hati,
gagal jantung kongesif.
Hamil dan laktasi, lanjut
usia.
Efek samping :Sakit kepala, edema, rasa
lelah, mengantuk, mual,
nyeri perut, rasa panas dan
kemerahan pada wajah,
palpitas dan pusing.

3.NIFEDIPIN
Nama dagang tablet :Nifedipin (Bernofarm)
Indikasi :Untuk pengobatan
hipertensi, baik terapi
tunggal maupun kombinasi
dengan obat tekanan darah
tinggi lainnya.
Digunakan juga untuk
pengobatan penyakit
jantung koroner, pistonis
angina stabil dan tidak stabil
yang termasuk angina
vasospastik (angina
Prinzmetal, angina varian),
dan post-infarction angina
pectoris.
Nifedipine digunakan juga
untuk mengobati Raynaud’s
syndrome, yaitu kondisi
medis dimana terjadi kejang
arteri yang menyebabkan
aliran darah berkurang.
Biasanya terjadi pada jari
tangan, dan terkadang juga

101 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


pada jari kaki. Pada kasus
yang jarang, bisa terjadi
pada hidung, telinga, atau
bibir. Hal ini menyebabkan
bagian yang terkena berubah
menjadi putih dan kemudian
biru. Seringkali, terjadi mati
rasa atau sakit. Saat aliran
darah kembali, berubah
menjadi merah dan terbakar.
Episode biasanya terjadi
dalam hitungan menit, tapi
kadang bisa bertahan hingga
beberapa jam.
Dosis : Raynaud’s syndrome
Dosis dewasa :

Immediate-release : 5-20
mg 3 x sehari.

Hipertensi/tekanan darah
tinggi
Dosis dewasa :

Immediate-release : dosis
awal, 5 mg 3 x sehari.
Pemeliharaan : 10-20 mg 3
x sehari.
Extended-release : dosis
awal, 10-40 mg 2 x sehari
atau 20-90 mg 1 x sehari

Angina pectoris
Dosis dewasa :

102 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Immediate-release : dosis
awal, 5 mg 3 x sehari.
Pemeliharaan : 10-20 mg 3
x sehari.
Extended-release : 10-40
mg 2 x sehari atau 30-90 mg
1 x sehari.
Kontra indikasi : Jangan menggunakan obat
ini pada pasien yang
mempunyai riwayat
hipersensitif terhadap
Nifedipine atau obat-obat
yang termasuk
golongan calcium channel
blockers lainnya.
Pasien yang mengalami
syok kardiogenis (sirkulasi
darah yang tidak normal
karena ventrikel jantung
tidak berfungsi optimal),
stenosis aorta (penyempitan
pada saluran keluar
ventrikel kiri jantung), atau
menderita angina yang tidak
stabil jangan menggunakan
obat ini.
Obat ini juga
dikontraindikasikan untuk
penderita tekanan darah
rendah (< 90/60 mmHg),
ibu menyusui dan wanita
hamil.
Jangan menggunakan obat
ini bersamaan dengan obat-
obat inducer kuat enzim

103 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


CYP3A4. (lebih jelas baca
interaksi obat)
Efek samping :Efek samping Nifedipine
yang sering terjadi : sakit
kepala, kelelahan, pusing,
mengantuk, bengkak kaki,
batuk, dan sesak napas.
Efek samping yang serius
misalnya tekanan darah
rendah dan gagal jantung.
Efek samping lainnya
seperti edema perifer,
takikardia, palpitasi,
gangguan saluran
pencernaan (mual,
konstipasi ), gangguan
penglihatan, sinkop, vertigo,
migrain, gangguan mood,
ruam (termasuk eritema
multiforme) , Kelainan
fungsi hati (termasuk
kolestasis), pruritus,
hiperplasia gingiva, mialgia,
gynaecomastia, tremor,
impotensi, dan demam.
Pada awal-awal pengobatan
sering menyebabkan
peningkatan nyeri dada
iskemik.
Interaksi obat :Efek anti hipertensi
meningkat jika digunakan
bersamaan dengan agen anti
hipertensi lain, aldesleukin,
dan antipsikotik.

104 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Penggunaan bersamaan
dengan fentanyl selama
operasi menyebabkan
hipotensi berat.
Nifedipine dapat
memodifikasi respon insulin
dan glukosa.
Pelemahan efek takikardik
saat digunakan dengan
benazerpril.
Protrombin time meningkat
jika digunakan bersama
antikoagulan coumarin.
Kadar serum meningkat jika
digunakan bersamaan
dengan inhibitor CYP3A4
(misalnya anti jamur
golongan azole
(ketoconazole, itraconazole)
, Cimetidine, Erythromycin,
HIV-protease inhibitors,
nefazodone, fluoxetine,
quinupristin/dalfopristin).
Interaksi yang berpotensi
fatal : bioavailabilitas dan
keampuhan Nifedipine
berkurang jika digunakan
dengan induksi CYP3A4
yang kuat (misalnya
rifampicin, phenytoin,
carbamazepine)

105 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


E.Diuretik
1.Furosemide
Nama dagang Tablet : Furosemide (Indofarma)
Injeksi : Uresix (Caprifarmindo)
Indikasi : mengurangi cairan berlebih
dalam tubuh (edema) yang
disebabkan oleh kondisi
seperti gagal jantung,
penyakit hati, dan ginjal.
Obat ini juga digunakan
untuk mengobati tekanan
darah tinggi. Furosemide
adalah obat diuretik yang
menyebabkan Anda menjadi
lebih sering buang air kecil
untuk membantu membuang
air dan garam yang
berlebihan dari tubuh
Anda.Obat ini juga dapat
digunakan untuk
menurunkan kadar kalsium
yang tinggi dalam darah
(hiperkalsemia).
Dosis: Dosis furosemide untuk
asites
Oral

Awal: 20-80 mg per dosis.

Rumatan: Naikkan 20-40


mg/dosis setiap 6-8 jam
untuk efek yang
diinginkan. Interval dosis
biasanya 1 atau 2 kali

106 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


sehari, dengan dosis
maksimal harian 600 mg.

Infus

10-20 mg sekali selama 1-2


menit. Dosis ulangan yang
sama dengan dosis awal
dapat diberikan dalam 2
jam jika belum berespon
baik. Setelah dosis ulangan,
jika masih belum berespon
dalam 2 jam kemudian,
dosis IV terakhir dapat
ditingkatkan 20-40 mg
hingga terjadi diuresis.
Dosis tunggal melebihi 200
mg jarang dibutuhkan.

Infus IV berkelanjutan: 0.1


mg/kg dengan dosis awal
bolus, diikuti 0.1
mg/kg/jam digandakan
setiap 2 jam hingga
maksimal 0.4 mg/kg/jam.

Dosis furosemide untuk gagal jantung kongestif

Oral:

Awal: 20-80 mg per dosis.

Rumatan: Naikkan 20-40


mg/dosis setiap 6-8 jam
untuk efek yang diinginkan.

107 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Interval dosis biasanya 1
atau 2 kali sehari, dengan
dosis maksimal harian 600
mg.

Infus

10-20 mg sekali selama 1-2


menit. Dosis ulangan yang
sama dengan dosis awal
dapat diberikan dalam 2 jam
jika belum berespon baik.
Setelah dosis ulangan, jika
masih belum berespon
dalam 2 jam kemudian,
dosis IV terakhir dapat
ditingkatkan 20-40 mg
hingga terjadi diuresis.
Dosis tunggal melebihi 200
mg jarang dibutuhkan.

Infus IV berkelanjutan: 0.1


mg/kg sebagai dosis awal
bolus, diikuti 0.1 mg/kg/jam
digandakan setiap 2 jam
hingga maksimal 0.4
mg/kg/jam.

108 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dosis furosemide untuk edema

Oral:

Awal: 20-80 mg per dosis.

Rumatan: Naikkan 20-40


mg/dosis setiap 6-8 jam
untuk efek yang diinginkan.
Interval dosis biasanya 1
atau 2 kali sehari, dengan
dosis maksimal harian 600
mg.

Infus:

10-20 mg sekali selama 1-2


menit. Dosis ulangan yang
sama dengan dosis awal
dapat diberikan dalam 2 jam
jika belum berespon baik.
Setelah dosis ulangan, jika
masih belum berespon
dalam 2 jam kemudian,
dosis IV terakhir dapat
ditingkatkan 20-40 mg
hingga terjadi diuresis.Dosis
tunggal melebihi 200 mg
jarang dibutuhkan.

Infus IV berkelanjutan: 0.1


mg/kg dengan dosis awal
bolus, diikuti 0.1 mg/kg/jam
digandakan setiap 2 jam

109 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


hingga maksimal 0.4
mg/kg/jam.

Dosis furosemide untuk oliguria nonobstruktif

Oral:

Awal: 20-80 mg per dosis.

Rumatan: Naikkan 20-40


mg/dosis setiap 6-8 jam
untuk efek yang diinginkan.
Interval dosis biasanya 1 atau
2 kali sehari, dengan dosis
maksimal harian 600 mg.

Infus:

10-20 mg sekali selama 1-2


menit. Dosis ulangan yang
sama dengan dosis awal
dapat diberikan dalam 2 jam
jika belum berespon baik.
Setelah dosis ulangan, jika
masih belum berespon dalam
2 jam kemudian, dosis IV
terakhir dapat ditingkatkan
20-40 mg hingga terjadi
diuresis. Dosis tunggal
melebihi 200 mg jarang
dibutuhkan.

110 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Infus IV berkelanjutan: 0.1
mg/kg dengan dosis awal
bolus, diikuti 0.1 mg/kg/jam
digandakan setiap 2 jam
hingga maksimal 0.4
mg/kg/jam.

Dosis furosemide untuk edema paru

Oral:

Awal: 20-80 mg per dosis.

Rumatan: Naikkan 20-40


mg/dosis setiap 6-8 jam
untuk efek yang diinginkan.
Interval dosis biasanya 1 atau
2 kali sehari, dengan dosis
maksimal harian 600 mg.

Infus:

10-20 mg sekali selama 1-2


menit. Dosis ulangan yang
sama dengan dosis awal
dapat diberikan dalam 2 jam
jika belum berespon baik.
Setelah dosis ulangan, jika
masih belum berespon dalam
2 jam kemudian, dosis IV
terakhir dapat ditingkatkan
20-40 mg hingga terjadi
diuresis.Dosis tunggal
melebihi 200 mg jarang
dibutuhkan.

111 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Infus IV berkelanjutan: 0.1
mg/kg dengan dosis awal
bolus, diikuti 0.1 mg/kg/jam
digandakan setiap 2 jam
hingga maksimal 0.4
mg/kg/jam.

Dosis furosemide untuk gagal ginjal

Oral:

Awal: 20-80 mg per dosis.

Rumatan: Naikkan 20-40


mg/dosis setiap 6-8 jam
untuk efek yang diinginkan.
Interval dosis biasanya 1 atau
2 kali sehari, dengan dosis
maksimal harian 600 mg.

Infus:

10-20 mg sekali selama 1-2


menit. Dosis ulangan yang
sama dengan dosis awal
dapat diberikan dalam 2 jam
jika belum berespon baik.
Setelah dosis ulangan, jika
masih belum berespon dalam
2 jam kemudian, dosis IV
terakhir dapat ditingkatkan
20-40 mg hingga terjadi
diuresis. Dosis tunggal
melebihi 200 mg jarang
dibutuhkan.

112 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Infus IV berkelanjutan: 0.1
mg/kg dengan dosis awal
bolus, diikuti 0.1 mg/kg/jam
digandakan setiap 2 jam
hingga maksimal 0.4
mg/kg/jam.

Dosisf urosemide untuk transplantasi ginjal

Oral:

Awal: 20-80 mg per dosis.

Rumatan: Naikkan 20-40


mg/dosis setiap 6-8 jam
untuk efek yang diinginkan.
Interval dosis biasanya 1 atau
2 kali sehari, dengan dosis
maksimal harian 600 mg.

Infus: 10-20 mg sekali selama 1-2


menit. Dosis ulangan yang
sama dengan dosis awal
dapat diberikan dalam 2 jam
jika belum berespon baik.
Setelah dosis ulangan, jika
masih belum berespon dalam
2 jam kemudian, dosis IV
terakhir dapat ditingkatkan
20-40 mg hingga terjadi
diuresis. Dosis tunggal
melebihi 200 mg jarang
dibutuhkan.

113 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Infus IV berkelanjutan: 0.1
mg/kg dengan dosis awal
bolus, diikuti 0.1 mg/kg/jam
digandakan setiap 2 jam
hingga maksimal 0.4
mg/kg/jam.

Dosis furosemide untuk oliguria

Awal: 20-80 mg per dosis.

Rumatan: Naikkan 20-40


mg/dosis setiap 6-8 jam
untuk efek yang diinginkan.
Interval dosis biasanya 1 atau
2 kali sehari, dengan dosis
maksimal harian 600 mg.

Infus:

10-20 mg sekali selama 1-2


menit. Dosis ulangan yang
sama dengan dosis awal
dapat diberikan dalam 2 jam
jika belum berespon baik.
Setelah dosis ulangan, jika
masih belum berespon dalam
2 jam kemudian, dosis IV
terakhir dapat ditingkatkan
20-40 mg hingga terjadi
diuresis.Dosis tunggal
melebihi 200 mg jarang
dibutuhkan.

114 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Infus IV berkelanjutan: 0.1
mg/kg dengan dosis awal
bolus, diikuti 0.1 mg/kg/jam
digandakan setiap 2 jam
hingga maksimal 0.4
mg/kg/jam.

Dosis furosemide untuk


hiperkalsemia

Oral: 10-40 mg 4 kali sehari.

IV: 20-100 mg setiap 1-2 jam


selama 1-2 menit

Dosis furosemide anak untuk edema


Neonatal:

Oral: Bioavailabilitas sekitar


20%; dosis 1 mg/kg/dosis 1-2
kali/hari telah digunakan

IM atau IV: Oxygenation


(ECMO ) circuit; jangan
memberikan langsung pada
sirkuit ini; dibutuhkan dosis
tinggi untuk mendapatkan
efek diuretik yang adekuat.

Usia kehamilan kurang dari 31 minggu:

1 mg/kg/dosis setiap 24 jam;


akumulasi dan peningkatan
risiko toksisitas dapat terjadi
dengan dosis lebih dari 2

115 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


mg/kg atau dosis 1 mg/kg
diberikan lebih sering dari
pemberian setiap 24 jam.

Usia kehamilan ≥31 minggu

1-2 mg/kg/dosis setiap 12-


24 jam

Infus IV berkelanjutan: 0.2


mg/kg/jam, ditingkatkan 0.1
mg/kg/jam setiap 12-24 jam
hingga kecepatan infus
maksimal 0.4 mg/kg/jam

Edema paru

Inhalasi: 1-2 mg/kg/dosis


dicairkan dalam 2 mL NS
sebagai dosis tunggal

Bayi dan Anak:

Oral: 2 mg/kg sekali sehari;


jika tidak efektif, dapat
ditingkatkan 1-2
mg/kg/dosis setiap 6-8 jam;
tidak lebih dari 6
mg/kg/dosis. Pada
kebanyakan kasus, tidak
dibutuhkan dosis lebih dari

116 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


4 mg/kg atau frekuensi
sekali atau dua kali sehari.

IM atau IV: 1-2 mg/kg/dosis


setiap 6-12 jam

Infus IV berkelanjutan: 0.05


mg/kg/jam; titrasi dosis
untuk efek klinis.

Efek samping :Telinga berdenging, tuli,


Gatal, tidak napsu makan,
urin berwarna gelap, bab
dempul, sakit kuning (kulit
atau mata menguning),
Nyeri hebat pada perut atas
menyebar ke punggung,
mual dan muntah,Berat
badan turun, nyeri badan,
baal,Bengkak, penambahan
berat badan dengan cepat,
lebih jarang atau tidak
buang air kecil,Nyeri dada,
batuk baru atau memburuk
dengan demam, masalah
pernapasan,Kulit pucat,
memar, perdarahan yang
tidak biasa, merasa seperti
melayang, denyut jantung
cepat, sulit
konsentrasi,Rendah kalium
(bingung, denyut jantung
tidak teratur, rasa tidak
nyaman pada kaki, lemah
otot atau rasa seperti

117 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


pincang),Rendah kalsium
(rasa geli di sekitar mulut,
otot kencang atau
kontraksi, refleks
berlebihan),Sakit kepala,
sempoyongan, lemah atau
sulit menelan,Reaksi kulit
hebat – demam, sakit
tenggorokan, bengkak
wajah atau lidah, rasa
terbakar pada mata Anda,
nyeri kulit, diikuti ruam
merah atau ungu yang
menyebar (khususnya pada
wajah atau tubuh bagian
atas) dan menyebabkan
lepuhan dan mengelupas

Interaksi obat :Cisplatin


(Platinol),Cyclosporine
(Neoral, Gengraf,
Sandimmune), Ethacrynic
acid (Edecrin),Lithium
(Eskalith,
Lithobid),Methotrexate
(Rheumatrex,
Trexall),Phenytoin
(Dilantin),Antibiotik
seperti amikacin (Amikin),
cefdinir (Omnicef),
cefprozil (Cefzil),
cefuroxime (Ceftin),
cephalexin (Keflex),
gentamicin (Garamycin),
kanamycin (Kantrex),

118 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


neomycin (Mycifradin,
Neo Fradin, Neo Tab),
streptomycin, tobramycin
(Nebcin, Tobi),Obat
jantung atau tekanan darah
seperti amiodarone
(Cordarone, Pacerone),
benazepril (Lotensin),
candesartan (Atacand),
eprosartan (Teveten),
enalapril (Vasotec),
irbesartan (Avapro,
Avalide), lisinopril
(Prinivil, Zestril), losartan
(Cozaar, Hyzaar),
olmesartan (Benicar),
quinapril (Accupril),
ramipril (Altace),
telmisartan (Micardis),
valsartan (Diovan), dan
lainnya,Laksatif
(Metamucil, Milk of
Magnesia, Colace,
Dulcolax, Epsom salts,
senna, dan lain-
lain),Salicylates seperti
aspirin, Disalcid, Doan’s
Pills, Dolobid, Salflex,
Tricosal, dan lain-lain
atau,Steroids (prednisone
dan lain-lain)

119 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


2.Hidroklortiazida (HCT)

Nama Dagang tablet :Hidroklortiazide


(Indofarma)

Indikasi : edema, hipertensi.

Dosis :edema, dosis awal 12,5-25


mg sehari, untuk penunjang
jika mungkin dikurangi;
edema kuat pada pasien
yang tidak mampu untuk
mentoleransi diuretika
berat, awalnya 75 mg
sehari.

Hipertensi, dosis awal


12,5 mg sehari, jika perlu
tingkatkan sampai 25 mg
sehari (lihat juga
keterangan diatas). Usia
Lanjut. Pada pasien
tertentu (terutama usia
lanjut) dosis awal 12,5 mg
sehari

Kontra indikasi :gangguan hati berat,


gangguan ginjal berat
(kreatinin klirens < 30
mL/menit), hipokalemia
refraktori, hiperkalsemia,
hamil dan menyusui

Interaksi obat :alkohol, barbiturat atau


narkotik; obat-obat

120 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


antidiabetik (oral dan
insulin); kolestiramin dan
resin kolestipol;
kortikosteroid, ACTH;
glikosida digitalis;
AINS; pressor
amine (seperti
noradrenalin); relaksan otot
skelet nondepolarizing;
garam kalsium; atropin,
beperiden, siklofosfamid,
metotreksat.

Efek samping :anoreksia, penurunan


nafsu makan, iritasi
lambung, diare, konstipasi,
sialadenitis,
pankreatitis, jaundice, xant
hopsia, gangguan
penglihatan sementara,
leukopenia, neutropenia/
agranulositosis,
thrombositopenia, anemia
aplastik, anaemia
hemolitik, depresi sumsum
tulang belakang, reaksi
fotosensitivitas, ruam,
reaksi seperti cutaneous
lupus erythematosus,
reaktivasi cutaneous lupus
erythematosus, urtikaria,
vaskulitis, cutaneous
vasculitis, reaksi
anafilaksis, keracunan
epidermal nekrolisis,

121 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


demam, penekanan saluran
pernafasan, gangguan
ginjal, nefritis interstisial,
kejang otot, lemas, gelisah,
kepala terasa ringan,
vertigo, paraesthesia,
hipotensi postural, kardiak
aritmia, gangguan tidur dan
depresi.

Perhatian :Pengurangan volume


intravaskular: gejala
hipotensi khususnya
setelah dosis pertama dapat
terjadi pada pasien yang
kehilangan volume
dan/atau garam oleh karena
terapi diuretika,
pembatasan diet garam,
diare atau muntah; Arteri
stenosis ginjal; Hipertensi
renovaskular; Pasien
dengan gangguan ginjal
dan transplantasi ginjal;
Pasien dengan gangguan
hati: tiazid tidak boleh
diberikan pada pasien
dengan gangguan fungsi
hati atau penyakit hati
progresif sejak alterasi
minor dari larutan dan
keseimbangan elektrolit
dapat mempercepat koma
hepatik; Pasien penderita
katup jantung stenosis aorta

122 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


dan mitral, hipertrofi
obstruktif kardiomiopati;
Pasien dengan aldosterisme
primer; Metabolik dan efek
endokrin: tiazid dapat
mengganggu toleransi
glukosa.

Pada pasien diabetes


diperlukan penyesuaian
dosis insulin atau agent
oral hipoglikemik; Kondisi
lain yang distimulasi oleh
sistem renin-angiotensin-
aldosteron;
Ketidakseimbangan
elektrolit: tiazid dapat
menyebabkan
ketidakseimbangan
elektrolit (hipokalemia,
hiponatremia dan
hipokloremik alkalosis).
Tiazid dapat menurunkan
eksresi kalsium urin dan
dapat menyebabkan
peningkatan serum kalsium
sedikit demi sedikit dengan
tidak adanya gangguan
yang diketahui dari
metabolisme kalsium.
Hiperkalsemia ditandai
dengan adanya
hiperparatiroidisme yang
tersembunyi.

123 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Penggunaan tiazid harus
dihentikan sebelum
melakukan test untuk
fungsi paratiroid. Tiazid
juga menunjukkan
peningkatan eksresi
magnesium urin yang dapat
mengakibatkan
hipomagnesemia.

3.Manitol Infus
Nama dagang : Manitol (Otsuka)
Indikasi : gagal ginjal, retensi cairan
di otak, peningkatan tekanan
intraocular

Dosis :Manitol hanya bisa


diberikan melalui infus oleh
dokter dan petugas medis.
Dokter akan
mempertimbangkan jenis
kondisi yang diidap, riwayat
kesehatan, usia, serta berat
badan pasien sebelum
memberikan obat ini.Secara
umum, dosis infus manitol
untuk pasien dewasa dan
remaja adalah 500 hingga
2.000 ml per hari. Dosis
maksimal dalam sekali
pemberiannya adalah 500
ml.Bagi pasien yang
mengalami oliguria atau

124 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


gangguan ginjal, dokter
akan memberikan dosis
manitol sebanyak 2 ml per
kg berat badan selama 3-5
menit. Dosis awal ini
bertujuan untuk menguji
reaksi tubuh pasien terhadap
obat. Bila hasil tampungan
urine setelah minum obat ini
masih dengan volume
normal, maka sisa obat akan
diberikan.Untuk
menurunkan tekanan dalam
tempurung kepala dan bola
mata, dosis umum manitol
yang diberikan adalah 15-20
ml per kg berat badan
pasien. Infus ini akan
dijalani oleh pasien selama
30 menit hingga 1 jam.
Sementara, pasien yang
mengalami keracunan dan
membutuhkan proses
pembuangan senyawa
berbahaya dari ginjalnya
akan dianjurkan untuk
menerima manitol sebanyak
250 ml pada pemberian
infus awal.

Kontra indikasi :dehidrasi berat,edema


metabolik
dengan,kerapuhan kapiler
yang abnormal, gagal

125 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


jantung kongestif, Anuria
karena penyakit ginjal berat
Interaksi obat
:Digoxin,Lithium,Metarami
nol,Noradrenaline
Potassium chloride
4.Spironolactone
Nama dagang tablet :Spironolactone
Indikasi : Hipertensi esensial, edema
akibat : payah jantung
kongestif, sirosis hati
dengan atau tanpa asites,
sindroma nefrotik,
hiperaldosteronisme primer,
pencegahan hipokalemia
pada penderita dengan
digitalis terapi, terapi
tambahan pada hipertensi
maligna.
Dosis : Dewasa : Untuk hipertensi
esensial : 50-100 mg/hari
dosis tunggal atau terbagi,
selama minimal 2 minggu.
Untuk gangguan edema :
100 mg/hari dosis tunggal
atau terbagi. Untuk gagal
jantung kongestif : 100
mg/hari. Untuk sirosis hati
(ratio Na/K urin > 1) : 100
m/hari. Rasio Na/K < 1 :
200-400 mg/hari. Anak : 3.3
mg/kg berat badan/hari
dosisi tunggal atau terbagi.
Pemberian obat : Diberikan sesudah makan.

126 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Kontra indikasi :Insufisiensi ginjal akut,
anuria, hiperkalemia,
gangguan ginjal.
Perhatian :Gangguan fungsi ginjal dan
hati. Hamil dan laktasi.
Efek samping : Gangguan GI, mengantuk,
ginekomastia, letargi,
gangguan mental, ataksia,
gangguan menstruasi atau
amenorea, perdarahan pasca
menopause, agranulositosis,
demam obat.
Interaksi obat :Menghambat bersihan
digoksin. Meningkatkan
efek obat antihipertensi lain.
Dapat menghilangkan
respon vaskuler
noraderenalin. Risiko
hiperkalemia meningkat
dengan ACE inhibitor.

F.ACE Inhibitors (ACE Inhibitor)


1. Ramipril Maleate
Nama Dagang tablet :Ramipril 5 mg & 10 mg
(novell)
Indikasi :Hipertensi dan gagal
jantung kongestif. Pasien
yang menunjukkan tanda-
tanda klinis gagal jantung
kongestif beberapa hari
pertama sesudah infark
miokard akut. Untuk
mengurangi resiko infark
miokard, stroke, kematian

127 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


kardiovaskular atau
kebutuhan akan prosedure
revaskularisasi pada pasien
>= 55 tahun dengan bukti
klinis PJK, stroke atau
penyakit vaskular perifer.
Pasien DM > = 55 tahun
dengan satu atau lebih
faktor resiko : hipertensi,
kolesterol total tinggi,
perokok, diketahui
mikroalbuminuria, adanya
penyakit vaskular
sebelumnya.
Dosis : Untuk hipertensi : awal 2.5
mg 1 kali/hari.
Pemeliharaan : 2.5-5
mg/hari. Maksimal 10
mg/hari. Untuk pasien yang
diterapi dengan diuretik ;
bila mungkin diuretik
dihentikan 2-3 hari sebelum
terapi. Dosis awal : 1.25
mg/hari. Untuk gagal
jantung kongestif : awal
1.25 mg 1 kali/hari.
Maksimal 10 mg/hari.
Untuk terapi sesudah infark
miokard : awal 2.5 mg 2
kali/hari. Maksimal 10
mg/hari. Pada pasien yang
tidak dapat mentolerir
sebaiknya diberikan dosis
1.25 mg 2 kali/hari selama 2
hari. Dosis dapat

128 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


ditingkatkan sampai dengan
maksimal 10 mg/hari
dengan selang waktu 1-3
hari. Maksimal 10 mg/hari.
Pemberian obat :Diberikan sebelum atau
sesudah makan.
Kontra indikasi :Hamil dan laktasi.
Hipotensi atau kondisi
sirkulasi darah yang labil.
Onset cepat yang berat dari
reaksi hipersensitivitas serta
menyerupai alergi
(anafilaktoid). Dialisis atau
hemofiltrasi denfan
membran high-flux tertentu
dan aferesis LDL dengan
dekstran sulfat. Riwayat
endema angioneurotik.
Penurunan aliran darah pada
arteri ginjal (stenosis yang
relevan secara
hemodinamik) bersifat
bilateral atau unilateral pada
ginjal tunggal.
Perhatian : Monitor fungsi ginjal
terutama pada minggu awal
terapi, monitor K serum dan
sel darah putih. Pasien
dengan hiperstimulasi
sistem renin-angiotensin,
hipertensi maligna berat,
gagal jantung, gangguan
aliran ventrikel kiri, pra
terapi dengan diuretik,
pasien dengan defisiensi

129 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


cairan atau garam.
Gangguan hati atau ginjal,
pasien yang mendapat
transplantasi ginjal.
Penurunan TD termasuk
gejala dimana kepala terasa
ringan, pusing. Edema
angioneurotik, termasuk
pada lidah, glotis atau
laring. Dapat mengganggu
kemampuan mengemudi
atau menjalankan mesin
Efek samping : Gangguan ginjal dan
keseimbangan elektrolit,
reaksi anafilaktoid,
gangguan KV dan syaraf,
saluran pernapasan,
gangguan GI, gangguan
kulit, kelainan profil darah
(penurunan hemoglobin, sel-
sel darah merah atau
trombosit yang berat).
Jarang : kram otot, edema
angioneurotik, penurunan
libido, kehilangan nafsu
makan, gangguan
penciuman dan pengecapan,
reaksi kulit yang berat,
perubahan profil darah yang
berat.
Interaksi obat : Efek antihipertensi
dikurangi oleh
simpatomimetik vasopresor
dan AINS. Alopurinol,
imunosupresan,

130 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


kortikosteroid, prokainamid,
sitostatik, obat lain dapat
mempengaruhi TD dan
meningkatkan terjadinya
reaksi hematologik. Dengan
garam litium dapat
meningkatkan efek obat
antidiabetes. Penggunaan
bersama heparin dapat
meningkatkan kadar K
serum. Dapat meningkatkan
efel alkohol. Pemberian
dengan suplemen K atau
obat hemat K meningkatkan
resiko hiperkalemia. dengan
diuretik dan antihipertensi
lain, nitrat, antidepresan
trisiklik, anestesi dapat
meningkatkan efek
hipotensi. Meningkatkan
resiko hipokalemia dengan
glukokortikoid atau laksatif.
Reaksi anafilaksis dan
anafilaktoid terhadap venom
atau racun serangga dan
alergen lainnya mungkin
meningkat.

131 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


2.Captopril
Nama dagang tablet : Captopril (Hexpharm)
Indikasi :Hipertensi dan gagal
jantung kongestif. Pasien
yang menunjukkan tanda-
tanda klinis gagal jantung
kongestif beberapa hari
pertama sesudah infark
miokard akut. Untuk
mengurangi resiko infark
miokard, stroke, kematian
kardiovaskular atau
kebutuhan akan prosedure
revaskularisasi pada pasien
>= 55 tahun dengan bukti
klinis PJK, stroke atau
penyakit vaskular perifer.
Pasien DM > = 55 tahun
dengan satu atau lebih
faktor resiko : hipertensi,
kolesterol total tinggi,
perokok, diketahui
mikroalbuminuria, adanya
penyakit vaskular
sebelumnya.
Dosis : Untuk hipertensi : awal 2.5
mg 1 kali/hari.
Pemeliharaan : 2.5-5
mg/hari. Maksimal 10
mg/hari. Untuk pasien yang
diterapi dengan diuretik ;
bila mungkin diuretik
dihentikan 2-3 hari sebelum
terapi. Dosis awal : 1.25
mg/hari. Untuk gagal

132 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


jantung kongestif : awal
1.25 mg 1 kali/hari.
Maksimal 10 mg/hari.
Untuk terapi sesudah infark
miokard : awal 2.5 mg 2
kali/hari. Maksimal 10
mg/hari. Pada pasien yang
tidak dapat mentolerir
sebaiknya diberikan dosis
1.25 mg 2 kali/hari selama 2
hari. Dosis dapat
ditingkatkan sampai dengan
maksimal 10 mg/hari
dengan selang waktu 1-3
hari. Maksimal 10 mg/hari.
Pemberian obat : Diberikan sebelum atau
sesudah makan.
Kontra Indikasi : Hamil dan laktasi.
Hipotensi atau kondisi
sirkulasi darah yang labil.
Onset cepat yang berat dari
reaksi hipersensitivitas serta
menyerupai alergi
(anafilaktoid). Dialisis atau
hemofiltrasi denfan
membran high-flux tertentu
dan aferesis LDL dengan
dekstran sulfat. Riwayat
endema angioneurotik.
Penurunan aliran darah pada
arteri ginjal (stenosis yang
relevan secara
hemodinamik) bersifat
bilateral atau unilateral pada
ginjal tunggal.

133 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Perhatian : Monitor fungsi ginjal
terutama pada minggu awal
terapi, monitor K serum dan
sel darah putih. Pasien
dengan hiperstimulasi
sistem renin-angiotensin,
hipertensi maligna berat,
gagal jantung, gangguan
aliran ventrikel kiri, pra
terapi dengan diuretik,
pasien dengan defisiensi
cairan atau garam.
Gangguan hati atau ginjal,
pasien yang mendapat
transplantasi ginjal.
Penurunan TD termasuk
gejala dimana kepala terasa
ringan, pusing. Edema
angioneurotik, termasuk
pada lidah, glotis atau
laring. Dapat mengganggu
kemampuan mengemudi
atau menjalankan mesin
Efek Samping : Gangguan ginjal dan
keseimbangan elektrolit,
reaksi anafilaktoid,
gangguan KV dan syaraf,
saluran pernapasan,
gangguan GI, gangguan
kulit, kelainan profil darah
(penurunan hemoglobin, sel-
sel darah merah atau
trombosit yang berat).
Jarang : kram otot, edema
angioneurotik, penurunan

134 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


libido, kehilangan nafsu
makan, gangguan
penciuman dan pengecapan,
reaksi kulit yang berat,
perubahan profil darah yang
berat.
Interaksi Obat : Efek antihipertensi
dikurangi oleh
simpatomimetik vasopresor
dan AINS. Alopurinol,
imunosupresan,
kortikosteroid, prokainamid,
sitostatik, obat lain dapat
mempengaruhi TD dan
meningkatkan terjadinya
reaksi hematologik. Dengan
garam litium dapat
meningkatkan efek obat
antidiabetes. Penggunaan
bersama heparin dapat
meningkatkan kadar K
serum. Dapat meningkatkan
efek alkohol. Pemberian
dengan suplemen K atau
obat hemat K meningkatkan
resiko hiperkalemia. dengan
diuretik dan antihipertensi
lain, nitrat, antidepresan
trisiklik, anestesi dapat
meningkatkan efek
hipotensi. Meningkatkan
resiko hipokalemia dengan
glukokortikoid atau laksatif.
Reaksi anafilaksis dan
anafilaktoid terhadap venom

135 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


atau racun serangga dan
alergen lainnya mungkin
meningkat.

G.BETA-BLOKER
1.Propanolol
Nama Dagang tablet : Propanolol (Bernofarm)
Indikasi :Mencegah aritmia,
serangan jantung, migrain,
meredakan angina,
menurunkan tekanan darah,
serta mengatasi gejala
menggigil dan detak jantung
cepat pada penderita
gangguan kecemasan dan
gangguan tiroid.
Dosis :
40 mg per hari dan pada kasus
tertentu dosis dapat dinaikkan
Gangguan kecemasan hingga120 mg per hari.

80 mg per hari dan pada kasus


tertentu dosis dapat dinaikkan
Angina dan migrain hingga 240 mg per hari.

160 hingga 320 mg per hari


Hipertensi Tergantung respons pasien.

Serangan jantung akut 120-160 mg per hari.

136 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Aritmia, tirotoksikosis, takikardia akibat
kecemasan 30 hingga 160 mg per hari.
Efek samping : Detak jantung lambat atau
tidak rata, Perasaan pusing,
Kesulitan bernapas,Sesak
napas,Berat badan yang
cepat,Kelemahan
Interaksi obat
:Amitriptyline,Aspirin,Clom
ipramine,Diclofenac,
Doxazosin, Amiodaron
Kontra indikasi : Bayi dengan berat di
bawah 4,5 pon, detak
jantung yang sangat
lambat,hipersensitivitas
sindrom sakit sinus-
H.ANGIOTENSIN II ANTAGONIS

1.IRBESARTAN
Nama dagang tablet :Irvask (Kalbe farma)
Indikasi :Hipertensi, untuk
menurunkan albuminurea
mikro dan makro pada
pasien hipertensi dengan
diabetes mellitus tipe II
yang mengalami netropati.
Kombinasi dengan HCT:
untuk pasien hipertensi
dimana tekanan darahnya
tidak dapat terkontrol
dengan irbesartan atau HCT
tunggal.
Dosis : Hipertensi, dosis awal 150
mg sehari sekali, jika perlu
dapat ditingkatkan hingga

137 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


300 mg sehari sekali. Pada
pasien hemodialisis atau
usia lanjut lebih dari 75
tahun, dosis awal 75 mg/hari
dapat digunakan. Hipertensi
pada pasien diabetes
mellitus tipe II, dosis awal
150 mg sehari sekali dan
dapat ditingkatkan hingga
300 mg sehari sekali sebagai
dosis penunjang untuk
pengobatan penyakit ginjal,
pada pasien hemodialisis
atau lansia di atas 75 tahun,
dosis awal 75 mg sehari
sekali.
Efek samping : mual, muntah, lelah, nyeri
pada otot; tidak terlalu
sering: diare, dispepsia,
kemerahan, takikardia,
batuk, disfungsi
seksual; jarang: ruam,
urtikaria; sangat jarang:
sakit kepala, mialgia,
arthalgia, telinga
berdenging, gangguan
pencecap, hepatitis,
disfungsi ginjal.
Interaksi obat : obat diuretika dan
antihipertensi lain,
suplemen kalium dan
diuretika hemat kalium,
AINS. Pemberian
bersamaan litium
dengan angiotensin

138 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


converting enzyme
inhibitor dapat
meningkatkan serum litium
yang reversible dan
toksisitasnya.
Obat-obatan yang dapat
mempengaruhi kalium:
kaliuretik diuretika lain,
laksatif, amfotericin,
karbenoksolon, penisilin G
natrium, derivat asam
salisilat.Obat-obatan yang
dipengaruhi oleh gangguan
serum kalium: glikosida
digitalis dan antiaritmia.
Kombinasi dengan HCT
(keterangan lihat HCT).

Kontra indikasi :Hamil dan menyusui

2.Telmisartan 80 mg

Nama Dagang tablet :Micardis (Boehringer)

Indikasi :Terapi hipertensi essensial

Dosis :40 mg 1 kali/hari.


Maksimal : 80 mg 1
kali/hari.

Efek Samping : Infeksi saluran nafas atas,


kecemasan , gangguan
fungsi kelihatan, vertigo,
berkeringat banyak, keram

139 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


atau nyeri tungkai, nyeri
dada dan punggung

3.Candesartan 8 mg & 16 mg

Nama Dagang tablet :Candesartan


(Hexpharm)

Canderin (dexamedica)

Indikasi :Mengatasi hipertensi dan


gagal jantung

Dosis : Kondisi: Hipertensi

 Dewasa: 8 mg sekali
sehari. Dosis dapat
disesuaikan dengan
respons tubuh pasien.
Dosis maksimal 32 mg
1–2 kali sehari.
 Anak usia 1–<6
tahun: 200 mcg/kgBB
per hari. Dosis dapat
ditingkatkan hingga 50–
400 mcg/kgBB per hari,
sesuai respons tubuh
pasien.
 Anak usia ≥6 tahun,
dengan berat badan
<50 kg: 4–8 mg per
hari. Dosis dapat
ditingkatkan hingga 16
mg per hari.Anak usia
≥6 tahun, dengan berat

140 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


badan ≥50 kg: 8–16 mg
per hari. Dosis dapat
ditingkatkan hingga 32
mg per hari.

 Kondisi: Gagal
jantungDewasa: 4 mg
per hari sebagai dosis
awal. Dosis dapat
digandakan tiap 2
minggu. Dosis maksimal
adalah 32 mg per hari.

Interaksi Obat : Peningkatan risiko


terjadinya hiperkalemia,
hipotensi, dan kerusakan
ginjal jika digunakan oleh
penderita diabetes yang
sedang mengonsumsi
aliskiren

Penurunan efek
antihipertensi dari
candesartan dan
meningkatkan risiko
terjadinya gagal ginjal jika
digunakan dengan obat
antiinflamasi nonsteroid
(NSAIDs) atau obat ACE
inhibitor, seperti captopril

Peningkatkan kadar
obat lithium dalam darah

141 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Peningkatan risiko terjadinya
hiperkalemia jika digunakan
bersama obat
golongan diuretik hemat
kalium atau suplemen kalium

142 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


I.ANTI ANGINAL DRUGS (OBAT ANTI ANGINAL)

1.NITROGLYCERIN

Nama Dagang Kapsul : Nitrokaf Retard (Kimia


Farma)

Injeksi
:Nitroglyserin(KimiaFar
ma)

Indikasi :Pencegahan dan terapi


jangka panjang angina
pektoris.

Dosis :2.5 mg 2-3 kali/hari.


Kasus berat : 5 mg 2-3
kali/hari. Obat harus
ditelan utuh dengan segelas
air.

Pemberian obat : Diberikan 1 jam sebelum


makan.

Kontra indikasi :Hindari sildenafil.


Glaukoma, syok
kardiogenik, anemia berat,
trauma kepala, peningkatan
TIK, pendarahan otak,
insipiens, kegagalan
sirkulasi akut, hipotensi.

Perhatian : Hamil dan laktasi.


Alkoholisme. Dapat
mengganggu kemapuan

143 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


mengemudi atau
menjalankan mesin.

Efek samping : Sakit kepala, hipotensi


ortostatik, takikardi, kolaps
yang disertai dengan
aritmia bradikardi,
mengantuk. Jarang :
kolaps, kemerahan pada
kulit.

Interaksi obat : Antagonis Ca, neuroleptik


atau antidepresan trisiklik,
sildenafil, alkohol,
vasodilator, antihipertensi,
penyekap β,
dihidroergotamin, heparin.

2. RANOLAZINE 375 mg

Nama Dagang :RANEXA(Transfarma


medica indah)

Indikasi :Terapi tambahan untuk


terapi simtomatik pasien
dengan angina pektoris
stabil yang tidak cukup
terkontrol atau tidak toleran
terhadap terapi antianginal
lini pertama (misalnya,
beta-blocker & / atau
antagonis Ca).

144 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dosis :awalnya 375 mg 2x/hari.
Dosis maksimal: 750 mg
2x/hari.

Efek samping :Pusing, sakit kepala,


sembelit, muntah, mual,
astenia.

J.HEAMOSTATICS (HEMOSTATIK)

1.ASAM TRANEKSAMAT

Nama dagang Tablet : Plasminex (Sanbe)

Kalnex (Kalbe)

Injeksi : Plasminex (Sanbe)

Indikasi : Dahak yang berdarah &


batuk darah pada
tuberkulosa paru,
perdarahan ginjal,
perdarahan alat kelamin,
perdarahan pada
prostatomegali, perdarahan
abnormal selama operasi,
eritema (kemerahan kulit
karena pelebaran
pembuluh-pembuluh
darah), bengkak dan gatal-
gatal pada eksim dan
gejala-gejala yang serupa,
urtikaria (biduran/kaligata),

145 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


toksikoderma, dan erupsi
kering.Faringodinia, panas
setempat, bengkak,
hiperemia (kelebihan
darah) pada tonsilitis,
faringitis, dan laringitis,
stomatodinia dan sariawan
mukosa bukal (antara gusi
dan pipi) pada radang
rongga mulut.

Dosis Tablet : 3-4 kali per hari 1 tablet

Injeksi : Fibrinolisis lokal: 3x


sehari 500-1000 mg iv
lambat

Pasien gangguan ginjal


dengan kadar serum
kreatinin 120-250
mikromol/L 2 kali sehari
10 mg/KgBB

250-500 mikromol/L: 10
mg/KgBB/Hari

Lebih dari 500


mikromol/L 5
mg/KgBB/hari

Kontra indikasi :Gangguan ginjal berat,


hematuria, buta warna,
resiko trombotik

146 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping : mual, muntah, diare, buta
warna, hipotensi (intra
vena secara cepat)

2.VIT K

Nama dagang Injeksi : Mepro-K (Meprofarm)

Tablet : Phytomenadion

Indikasi :Pencegahan dan


pengobatan
Hipoprotombinemia yang
disebabkan oleh induksi
turunan kumarin atau obat
lain yang menginduksi
defisiensi vitamin K,
hipoprotrombinemia yang
disebabkan oleh
malabsorbsi atau ketidak
mampuan untuk
mengsintesis vitamin K,
untuk mencegah
pendarahan pada bayi

Dosis : Dosis anak-anak: 1-3


tahun : 30 mcg/hari, 4-8
tahun: 55mcg/hari, 9-13
tahun: 60mcg/hari, 14-18
tahun: 75mcg/hari o Dosis
dewasa pada pria : 120
mcg/ hari, Dosis dewasa
pada wanita : 90 mcg/hari o
Dosis melalui injeksi : 1
mg/dosis/ hari, dosis lebih

147 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


tinggi diperlukan jika ibu
sudah menerima
antikoagulan oral

Kontra indikasi : Hipersensitivitas

Efek samping :cyanosis, hipotensi, lesi


seperti scleroderma,
hiperbilirubinemia, rasa
tidak enak pada perut,
reaksi pada tempat
penyuntikan (pada
pemberian IV), dyspnea,
reaksi anafilaksis,
diaforesis dan reaksi
hipersensitivitas.

Interaksi obat : fitomenadione

148 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


V.VITAMINS & MINERALS (VITAMIN & MINERAL)

VITAMIN A,D,E ASAM FOLAT

1.asam folat, beta-caroten, VitB1, Vit B2,nicotinamide,Ca-


Carbonate, Vit B12,Vit D3, Vit K1,Fe-polymaltose complex,
DHA,Vit B6,Ca-panthotenate,Biotin,Copper gluconate

Nama Dagang Softgel :Folamil


Genio(Dexamedica)
Indikasi : Multivitamin dan mineral
selama masa kehamilan dan
masa menyusui yang
mengandung DHA untuk
nutrisi otak.
Dosis : Wanita hamil dan
menyusui: 1 kapsul lunak
per hari setelah makan.
Kontra indikasi : FOLAMIL GENIO
dikontraindikasikan untuk
pasien yang hipersensitif
terhadap salah satu
komponen produk.
Efek samping : Belum ada keluhan efek
samping yang serius pada
penggunaan kapsul lunak
FOLAMIL GENIO pada
dosis lazim yang
direkomendasikan.

149 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


2.Asam folat
Nama dagang Tablet : Folavit(Sanbe)
Profolat (Promed)
Vitafol (Dipa Escolab)
Indikasi :Suplemen makanan wanita
yang merencanakan
kehamilan dan selama 12
minggu pertama kehamilan
untuk membantu mencegah
cacat tabung saraf lahir
seperti spina bifida dan
cacat bawaan lain seperti
bibir sumbing atau celah
bibir pada bayi sejak dalam
kandungan.
Mengobati defisiensi asam
folat, anemia megaloblastik
dan pada anemia karena
kekurangan suplemen
nutrisi.
Kondisi lain seperti penyakit
hati, pasien dengan
konsumsi alkohol
berlebihan, serta infeksi dan
diare lama juga merupakan
indikasi pemberian
suplementasi asam folat.
Dosis : Dosis Folavit untuk
dewasa yang
kekurangan Asam
Folat adaah 400-800 mcg
sekali sehari.
Wanita usia subur, hamil,
dan menyusui: 800 mcg per
sekali sehari. Beberapa

150 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


sumber memperbolehkan
minimal 400 mcg asam folat
perhari untuk ibu hamil
Efek samping : Gejala alergi umumnya
berupa kulit gatal dan
biduran, reaksi alergi yang
berat dapat ditandai dengan
rendahnya tekanan darah,
syok, mual, muntah,
kemerahan pada kulit, serta
sesak napas.
Efek samping yang
berhubungan dengan saluran
cerna seperti mual,
kembung, dan nyeri perut
pernah dilaporkan.
Efek pada sistem saraf pusat
bisa gangguan tidur,
gangguan konsentrasi,
mudah marah, kecemasan,
depresi, kebingungan, dan
gangguan penilaian.

151 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


VITAMIN B-Complek, VITAMIN C
1.Kombinasi Vit B1, Vit B2, B6, B12,Nikotinamida,Ca-Panthotenate,
Vit C
Nama Dagang tablet : Becom C
Indikasi :Anak yang sedang tumbuh,
pencegahan & pengobatan
kekurangan vitamin B
kompleks & vitamin C,
masa penyembuhan.
Dosis : 1 kaplet sehari.
Perhatian :BECOM-C FILM-
COATED CAPLET tidak
memiliki efek samping
namun hindari penggunaan
melebihi dosis yang
dianjurkan. Konsultasikan
dahulu dengan Dokter

2.Kombinasi Vit A,VitB1,VitB2,Vit B6,Vit B12,Vit C,Vit


D,Panthotenol,l-lysine
HCL,Niacinamide
Nama dagang tablet :Biolysin (Bernofarm)
Indikasi :Menambah gizi dan
membantu pertumbuhan
pada anak untuk
pertumbuhan normal atau
setelah sakit keras atau
operasi
Dosis : Anak : 1 kali sehari 1
tablet. Dewasa : 1 kali
sehari 1-2 tablet

152 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


3.Kombinasi Vit B1,Vit B6,Vit B12
Nama dagang Tablet : Novabion (Novapharin)
: Neurobion 5000 (Merck)
:Grahabion(Graha farma)
: Neurodex(Dexa medica)
Injeksi :Neurobion 5000 (Merck)
Indikasi : Gangguan sistem saraf
perifer, defisiensi vitamin
B1
Dosis : 1 tablet per hari
Pemberian obat : Dapat diberikan bersama
dengan makanan untuk
mengurangi rasa tidak
nyaman pada GI

4.Kombinasi Vit A,Vit C,Vit D,Vit B1,Vitamin B Complex


pantothenol,lysine HCL
Nama Dagang Drop :Apialys (Lapi)
Indikasi :Defisiensi vitamin.
Penambah nafsu makan.
Membantu pertumbuhan
tulang dan gigi.
Meningkatkan daya tahan
tubuh. Membantu
pertumbuhan anak
Dosis :Anak 1-3 tahun : 1 kali
sehari 0.6 mL Anak < 12
bulan : 1 kali sehari 0.3 mL
Pemberian obat : Dapat diberikan bersama
makanan agar diabsorpsi
lebih baik atau jika timbul
rasa tidak nyaman pada GI

153 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


5.Kombinasi Vit A,Vit D,Vit E, Vit C, Vit B Compleks,
nikotinamida,
Glisin,Glycocolic Acid,
Soybean lesitin
Nama Dagang Injeksi : Cernevit (Kalbe)
Indikasi :Suplemen multivitamin
harian untuk pasien parental
nutrisi
Dosis : Dewasa dan anak diatas 11
tahun sehari 1 vial
Kontra indikasi : Hipervitaminosis
Interaksi obat :Fenitoin, fenobarbital,
levodopa

6.Kombinasi Curcuminoid, Lysine HCL,Vit B1,VitB2,Vit B6,Vit


B12, Panthotenic acid
Nama Dagang Sirup : Likurmin (Dankos)
Indikasi :Suplemen vitamin dan
asam amino untuk anak,
memelihara kesehatan, dan
membantu memperbaiki
nafsu makan
Dosis : 1 sendok takar/hari
Pemberian obat : Berikan bersama makanan

7.Kombinasi Vit B Compleks, nicotinamide, Ca- panthotenate


Nama dagang Tablet :Vitamin B-Complek
(Kimia Farma)
Indikasi :Memproduksi energy,
system saraf dan tubuh yang
sehat, pencernaan yang baik,
kesehatan rambut dan kuku,

154 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


menjaga tingkat kadar
kolesterol yang sehat
Perhatian : Walaupun vitamin ini larut
air, namun Kelebihan
mengkonsumsi vitamin B
kompleks juga dapat
menyebabkan efek samping
negatif. Efek samping ini
termasuk asam urat, gula
darah tinggi dan masalah
kulit. Selain itu, dosis yang
tak terkontrol dapat
menyebabkan komplikasi
jantung dan hati.
Kelebihan vitamin B3 atau
niasin dapat menyebabkan
masalah penglihatan, mual,
muntah dan memperparah
sakit maag. Jika Anda
sedang menjalankan
kemoterapi, dkelebihan B9
atau asam folat dapat
mengganggu obat-obatan
yang Anda minum.
Kelebihan niacin ini juga
dapat menimbulkan efek
samping masalah hati.
8. Kombinasi Vit E, Vit B1, B2, B6, B12, asam pantotenate, niasin,
VitC, Zinc
Nama Dagang Tablet : Becom Zet (Sanbe)
Indikasi : defisiensi vitamin B
kompleks, Vitamin C,
Vitamin E, Zinc.
Dosis : 1 x sehari 1 kaplet
Penyajian : Sesudah Makan

155 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


9. Kombinasi Curcuma, fructooligosaccharide, lysine, taurin, insitol
Nama Dagang Sirup : Xanda, Xanda DS
(Teguh sindo)
Indikasi :untuk membantu
meningkatkan nafsu
makan, merangsang
pertumbuhan tulang pada
anak, dan membantu
memelihara kesehatan.

Dosis :Xanda Sirup


Dewasa: 1 sendok teh (5
mL), diminum 3 kali sehari
Anak usia 6-12 tahun: 1
sendok teh (5 mL),
diminum 2 kali sehari
Anak usia 2-6 tahun: 1
sendok teh (5 mL),
diminum 1 kali sehari

XandaDS
Dewasa: 1-2 sendok
makan(15-30 mL),
diminum 3 kali sehari
Anak-anak: 1 sendok
makan(15 mL), diminum 3
kali sehari.

Efek Samping :Belum ada efek samping


yang dilaporkan. Jika
terjadi efek samping yang
tidak diinginkan, maka
segera hubungi Dokter.

156 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


10.Kombinasi Vit C, Thiamin, Riboflavine, Nicotinamide,
Dexpanthenol, Vit B6, Folic acid

Nama Dagang Injeksi : Vivena 9 (Dexamedica)

Indikasi :Multivitamin

VITAMIN C
1.Asam ascorbat
Nama dagang Tablet :Vitamin C (Kimia Farma)
Indikasi : Mencegah dan mengatasi
defisiensi Vitamin C
Dosis : Dosis vitamin C yang
dikonsumsi harus
disesuaikan dengan kondisi.
Untuk mengatasi defisiensi
vitamin C, dosis biasanya
berkisar antara 25-300 mg
per hari. Sedangkan untuk
mencegah defisiensi vitamin
C, dosis biasanya berkisar
antara 25-75 mg per hari.
Interaksi obat : Obat-obatan pengencer
darah, seperti
aspirin, warfarin, kumarin
dan clopidogrel. Vitamin C
menyebabkan efek
pengencer darah
berkurang.Paracetamol.
Menyebabkan efek pereda
nyeri berkurang.Obat-
obatan untuk kanker, asma,
gangguan jantung, paru-
paru, usus, gigi, mata, kulit,

157 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


dan produk yang
mengandung nikotin.
Aspirin menurunkan
penyerapan vitamin C oleh
tubuh dan meningkatkan
pembuangan vitamin C dari
tubuh.
Kontrasepsi oral (pil KB)
dan fluphenazine dalam
darah. Vitamin C dapat
menurunkan kadar obat-
obatan tersebut di dalam
darah.Desferrioxamine.
Memperburuk efek
toksisitas zat besi terhadap
jantung.
Efek Samping : Perut kembung, Nyeri ulu
hati, Diare, Muntah., Sakit
perut.
2.VIT C
Nama Dagang Tablet Effervesent : Biferce (Sanbe)
Injeksi : Prove C (Sanbe)
Indikasi
:Mencegahdan
mengobati kekurangan
vitamin C.
Dosis :1tablet sebanyak 1
kali/hari.

Aturan Pakai : Dapat dikonsumsi bersama


atau tanpa makanan.

158 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Larutkan tablet dalam
segelas air minum (≥ 200
ml).

CALSIUM DENGAN VITAMIN


1.Kombinasi CaCo3,Vit D,MgO,Boron citrate
Nama dagang :Osfit (Kalbe)
Indikasi :pencegahan dan
pengobatan osteoporosis
pada wanita pra dan pasca
menopause, memelihara
kesehatan tulang
Dosis : dewasa: 1-2 kali sehari 1
kaplet
Pemberian obat : sesudah makan
3.Vitamin D3 (Cholescalciferol) 1000 UI
Nama Dagang Tablet : Prove D3 (Kalbe)
Indikasi :Untuk meningkatkan kadar
25(OH)D dalam darah pada
pasien dengan kekurangan
vitamin D (kadar 25(OH)D
serum <30 ng/mL).

Dosis : Dewasa dan anak >12


tahun: 1 tablet, 1 kali sehari
Kontra Indikasi :Hipersensitivitas,
Hipervitaminosis D,
Nefrolitiasis atau
nefrokalsinosis, Penyakit

159 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


atau kondisi yang
menyebabkan
hiperkalsemia dan/atau
hiperkalsiuria, Kerusakan
ginjal berat dan gagal ginjal

MULTIVITAMIN DAN MINERAL


1.Kombinasi Echinaceae, Zn pollinate Tablet, Sirup
Nama dagang Tablet &Sirup : Imboost Force (Soho)

Indikasi : Membantu memperbaiki


daya tahan tubuh atau
respon imun
tubuh.Sebagai terapi
pendamping terutama
untuk infeksi saluran
pernafasan yang berat dan
akut.
Meredakan gejala selesma.
Dosis : dewasa: 3 x1 kaplet/hari
Pemberian obat : sebelum / sesudah makan,
dikonsumsi tidak lebih dari
8 minggu
Efek Samping : gangguan saluran cerna
ringan dan reaksi alergi

2.Kombinasi Echinaceae, Vit C,Zn pollinate


Nama dagang Kaplet & Sirup :Ezygard Forte (MBF)
Indikasi : Membantu memperbaiki
sistem imun
Dosis : Dewasa : 1-3 kaplet/hari
Pemberian obat : Berikan sesudah makan

160 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Perhatian :Sklerosis multipel,
penyakit kolagen,
leukositosis, TB, AIDS.
Penggunaan jangka lama
(>8 minggu). Gangguan
fungsi hati dan ginjal.
Hamil
Efek samping : Iritasi lambung

3.Kombinasi Echinaceae, Zn pikolinat, Selenium, Echinaceae, Zn-


pikolinat, Selenium, Na-askorbat
Nama dagang Tablet :Imunos (Lapi)
Sirup :Imunos plus (Lapi)
Indikasi :Suplemen nutrisi untuk
menstimulir sistem imun
tubuh selama terjadi infeksi
saluran nafas akut dan
kronik; terapi penunjang
untuk infeksi akut dan
kronik
Dosis : Dewasa : 1 kali sehari 1
kaplet
Pemberian obat : Berikan sesudah makan

4.Etr Psidii folium


Nama dagang :Psidii (Dexamedica)
Trombufit (Novell)

Indikasi : Meningkatkan jumlah sel


darah merah
Dosis : 3 kali sehari 1-2 kapsul

161 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


5. Albumin
Nama Dagang Kapsul : Channa 500 mg (Herbal)
Fibumin 500 (Infion)
Inbumin250(Dexamedica)
Indikasi :membantu memelihara
kesehatan tubuh.
Dosis :Kapsul diminum 2-4 kapsul
tiga kali sehari, sesudah
makan.
Efek Samping :Belum ada efek samping
yang dilaporkan. Jika terjadi
efek samping yang tidak
diinginkan, hentikan
penggunaan dan segera
hubungi dokter.
Kontraindikasi :Hindari penggunaan
Channa Kapsul pada pasien
yang memiliki indikasi
hipersensitif terhadap
komposisinya.
6. Plasmolisis Herbal Yeast
Nama Dagang Tablet & Sirup : Bio Strath (Indo Sehat
Lestari)
Indikasi :suplemen makanan yang
digunakan untuk menjaga
daya tahan tubuh, stamina,
dan mempercepat
pemulihan tubuh dari masa
sakit serta mencukupi
kebutuhan nutrisi harian
pada anak, ibu hamil &
menyusui, dewasa hingga
berkebutuhan khusus.
Dosis :Dewasa : 3 kali sehari 2
tablet

162 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Anak-anak : 3 kali sehari 1
tablet

HEPAR NUTRITION (NUTRISI KESEHATAN HATI)


1.Kombinasi silybin fosfolipid, Vit B Complex, Niasinamida, Vit E,
Ca-pantotenat, Zn
Nama Dagang :Liver Prime (Darya varia)
Hepamax (Kalbe)
Verona (Solas)
Indikasi :Membantu menjaga
kesehatan hati
Dosis : 1-3 kali sehari 1 kapsul
Pemberian obat : sesudah makan

2.Kombinasi Vit B1,Vit B2,Vit B6, Vit B12, Curcuminoid,


Betacaroten,
Dexpanthohenol
Nama Dagang :Curcuma (Soho)
Indikasi :Anoreksia (Kehilangan
nafsu makan), Penyakit
kuning yang ditandai
dengan bagian putih mata,
kulit, urin, dan selaput
lendir menjadi berwarna
kuning, pemeliharaan
kesehatan fungsi hati,
Amenore (tidak
haid),Penyumbatan saluran
empedu

Dosis :Untuk pasien yang


memiliki gangguan selera
makan bisa mengonsumsi 1-
2 tablet setiap hari. Untuk

163 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


pasien yang memiliki
gangguan ikterus karena
sumbatan, konsumsi awal
adalah 1- 2 tablet perhari.
Apabila gejala berlanjut,
pasien dianjurkan untuk
mengonsumsi tambahan
setengah -1 tablet setiap
hari. Sedangkan untuk
gejala Amenore, pasien bisa
mengonsumsi 1 sampai 2
tablet setiap hari dan
dimulai pada hari pertama
menstruasi.

Efek samping :Iritasi lambung, mual

164 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


ANTI ANEMICS PRE/POST NATALS VITAMIN (ANTI
ANEMIA)

1.Kombinasi Fe-gluconate, Mn sulfate, copper sulfate,

Vit B12,sorbitol,asamfolat

Nama dagang :Novabion(Merck)

Indikasi :Anemia karena kekurangan


zat besi dan mineral lain
yang membantu
pembentukan darah

Dosis :1 Kapsul sehari pada waktu


atau sesudah makan

Efeksamping :Konstipasi,diare,mual,muntah
dan nyeri perut

Perhatian :Penderita perlu diterangkan


kemungkinan timbulnya
feces yang berwarna hitam

Kontra indikasi :Penderita yang hipersensitif


terhadap komponen obat
ini,Hemochromatosis,hemos
iderosis

165 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


2.Kombinasi Na Fe EDTA

Nama dagang Sirup :Sangobion Kids (Merck)

Drop :Ferriz(Nicholas)

Ferro-K (Novell)

Muveron (Solas)

Indikasi :untuk mencegah dan


mengobati anemia

Dosis : Sirup dewasa 1-2 x sehari


1 sendok takar (5ml). Anak :
1 x sehari 1/2 sendok takar
(2.5ml)

Pemberian obat : Sebaiknya diberikan pada


saat perut kosong

NUTRISI UNTUK MATA

1.Ekstrak bilberry 80 mg, retinol 1600 iu, vitamin E 40 mg, β-


carotene 5 mg
Nama dagang : Berry vison (sanbe)
Indikasi :Memelihara kesehatan mata
Dosis : 2-3 kali sehari 1 tablet
Pemberian obat : Berikan sesudah makan
GLAUCOMA
1.Acetazolamide
Nama Dagang : Glauseta (Sanbe)
Cendo Glaucon (Cendo)
Indikasi :Glaukoma sudut terbuka,
glaukoma sekunder dan

166 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


sebelum operasi untuk
glaukoma sudut tertutup
Dosis :Glaukoma sudut terbuka,
Dosis awal: 250 mg 1-4
tablet sehari. Anak 3-8
mg/kg BB/hari . Glaukoma
sekunder dan untuk
menurunkan TIO sebelum
op 250mg tiap 4jam
Efek samping :Parestesia, gangguan
fungsi pendengaran/ tinitus,
kehilangan nafsu makan,
perubahan pada daya
pengecapan, gangguan GI
seperti mual, muntah, diare,
poliuria, mengantuk dan
kebingungan mental
MATA

1.CHLORAMPHENIKOL TETES MATA


Nama Dagang :Reco (Global multi
Pharmalab)
Indikasi : Konjungtivitis bakterial
dan infeksi okular.
Dosis : Awal 3-4 kali sehari 2
tetes.

2.Vit A,Zinc,Phenylephrine HCL


Nama Dagang :Cendo Augentonic
(Cendo)
Indikasi :Iritasi non infeksi, radang
dan alergi mata,
menguatkan pandangan,
mengurangi simptom letih
setelah membaca atau

167 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


menonton televisi,
fototalmia
Dosis : 3 x sehari 1-2 tetes
Pemberian obat : Teteskan pada mata yang
sakit

3.NAPHAZOLINE HCL,PHENIRAMINE MALEATE


Nama dagang :Cendo Vernacel (Cendo)
Indikasi : Diindikasikan untuk
meredakan sementara rasa
gatal pada mata serta mata
merah.
Dosis : Teteskan 1-2 tetes pada
mata yang sakit 4 kali
sehari.
Pemberian obat : Teteskan pada mata yang
sakit
4.TIMOLOL 0,5 & 0,25
Nama dagang :Timolol (Ferron)
Indikasi :menurunkan tekanan
intraokuler pada penderita
glaukoma dan hipertensi
okuler
Dosis : 2 x sehari 1 tetes pada
mata sakit
Pemberian obat : teteskan pada mata yang
sakit
Perhatian : asma bronkial, penyakit
paru obstruktif kronis
berat, sinus bradikardia,
gagal jantung
Efek samping : iritasi okular, gangguan
penglihatan, bradikardi,
aritmia, hipotensi, reaksi
hipersensitif

168 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


5.OFLOXACIN
Nama Dagang :Koniflox (Ximex)
Indikasi : mengobati infeksi pada
mata yang disebabkan oleh
bakteri yang sensitive
Dosis : 1-2 tetes tiap 4-6 jam, dan
dapat ditingkatkan 1-2 tetes
tiap 2 jam selama 24-48
jam pertama. Frekuensi
harus diturunkan secara
bertahap sesuai dengan
perbaikan klinis.
Pemberian obat : teteskan pada mata yang
sakit
Perhatian : hipersensitif terhadap
ofloxacin
Efek samping : rasa gatal, pedih

6.GENTAMICIN
Nama dagang Tetes : Genta eye drop (Cendo)
Salep :Genta eye Oinment
(Cendo)
Genoint eye Oinment
Indikasi : Pengobatan topikal infeksi-
infeksi mata yang
disebabkan oleh bakteri
yang sensitif terhadap
Gentamicin,antara lain
untuk infeksi-infeksi
konjungtivitis,blefaritis,ble
farokonjungtivitis,keratitis,
keratokonjungtivitis,dakrio

169 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


sistitis,ulkus
kornea,meibomianiatis
akut,episkleritis.

Dosis : Cendo Gentamycin tetes


mata : 1 – 2 tetes atau lebih
tiap 4 jam pada mata yang
terinfeksi.
Cendo Gentamycin salep
mata : oleskan 2 – 3 x/hari.

Efek samping : Reaksi hipersensitivitas


atau alergi dapat terjadi
meskipun jarang, Iritasi,
Superinfeksi dapat terjadi.
Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap
gentamisin.
Perhatian : Penggunaan antibiotik
yang tidak tepat atau jangka
panjang dapat menyebabkan
pertumbuhan yang
berlebihan mikroorganisme
yang tidak peka.
7.ACYCLOVIR
Nama dagang : Cendo hervis (Cendo)
Indikasi : meringankan iritasi ringan
yang terjadi pada mata
Pemberian obat : oleskan tipis pada kulit
daerah mata yang sakit
8.BETAXOLOL
Nama dagang : Cendo Tonor (Cendo)
Indikasi :Menurunkan tekanan
intraocular dan pengobatan
pada glaucoma open angle

170 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


chronic dan hipertensi
ocular
Dosis :sehari 2 kali 1 tetes pada
mata
Interaksi obat :Penggunaan bersama
dengan adrenalin dilaporkan
pernah terjadi midriasis,
Penggunaan bersama
catecholamine depleting
agents (seperti reserpin)
kemungkinan terjadi efek
aditif dan menyebabkan
hipotensi dan atau
bradikardia
Efek samping :Ketidak nyamanan
sementara bisa dialami oleh
sebagian pasein pada saat
diteteskan dan kadang-
kadang mengeluarkan air
mata.

9.Na-DIKLOFENAK
Nama dagang :Cendo Noncort(Cendo)
Indikasi : Untuk mengatasi bengkak
dan nyeri pada mata akibat
iritasi mata.
Pemberian obat : Teteskan pada mata yang
sakit

10.PIRENOXINE 0,25 MG/ML


Nama Dagang :Cendo Lentikular(Cendo)
Indikasi :Membantu mengatasi
kekeringan pada mata

171 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Pemberian obat : Teteskan pada mata yang
sakit

11.DEXAMETASONE, NEOMYCIN,POLYMYXIN
Nama Dagang :Optixitrol (Ximex)
Indikasi : inflamasi pada mata yg
responsif terhadap steroid
yang disertai infeksi bakteri.
Inflamasi okuler pada
palpebral dan bulbar
konjungtiva, kornea
Dosis : 1-2 tetes setiap jam pada
siang hari dan tiap 2 jam
pada malam hari, jk respon
baik dikurangi menjadi 1
tetes tiap 4 jam
Efek samping :alergi, peningkatan tekanan
intraokular, pembentukan
katarak subkapsular
posterior
Pemberian obat : teteskan pada mata yang
sakit
Perhatian : hipersensitif terhadap
komponen dan penyakit
akibat virus
12.NATAMYCIN
Nama Dagang :Cendo Natacen(Cendo)
Indikasi : sebagai antiinfeksi pada
iritasi mata.
Pemberian obat : Teteskan pada mata yang
sakit
Efek samping : reaksi alergi

172 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


13.CLORAMFENIKOL,POLYMYXIN EYE OINMENT
Nama Dagang :Cendo Fenikol(Cendo)
Indikasi :Trakhoma, keratitis (radang
selaput bening mata),
konjungtivitis (radang
selaput ikat mata),
dakriosistitis (radang
kantung air mata) & uveitis
(radang uvea/lapisan dalam
mata yang terdiri atas
selaput pelangi, badan siliar,
dan koroid).
14.ACETAZOLAMIDE 250 MG
Nama Dagang :Glaucon (Cendo)
Glauceta(Sanbe)
Indikasi : Glaukoma sudut terbuka,
glaukoma sekunder dan
sebelum operasi untuk
glaukoma sudut tertutup
Dosis : Glaukoma sudut terbuka
Dosis awal: 250 mg 1-4
tablet sehari. Anak 3-8
mg/kg BB/hari
Kontra indikasi : Penyakit/ gangguan fungsi
ginjal dan hati berat,
kegagalan kelenjar
suprarenal dan kelenjar
adrenal, asidosis
hiperkloremik
Perhatian : Batu ginjal, obstruksi paru,
emfisema. Hamil dan laktasi
Efek Samping :Parestesia, gangguan fungsi
pendengaran/ tinitus,
kehilangan nafsu makan,
perubahan pada daya

173 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


pengecapan, gangguan GI
seperti mual, muntah, diare,
poliuria, mengantuk dan
kebingungan mental

EAR(TELINGA)
EAR ANTIINFEKSI
1.OFLOXACIN BOTOL
Nama Dagang :Tarivid Otic(Ferron)
Indikasi : Otitis media supuratif
kronik, otitis eksterna, otitis
media akut
Dosis :Dewasa 2 kali sehari 6-10
tetes. Anak 2 kali sehari 3-5
tetes
Kontra Indikasi :Hipersensitif
Perhatian :Peradangan meluas ke
membrana timpani
Efek Samping :Jarang, nyeri telinga,
superinfeksi
EAR ANTISEPTICS (ANTI SEPTIK TELINGA)
1.CHLORAMPHENIKOL BOTOL
Nama dagang :Reco Ear Drop(GMP)
Indikasi : infeksi bakteri yang parah,
infeksi bakteri dari telinga
luar
Kontra Indikasi :Hipersensitif
Efek samping :Reaksi Alergi
2.DOCUSATE SODIUM BOTOL
Nama dagang :Forumen Ear drop(Sanbe
vision)
Indikasi : membantu mengeluarkan
kotoran telinga
Dosis : gunakan tetes telinga
secukupnya ke dalam

174 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


telinga yang kotor tidak
lebih dari 2 malam berturut-
turut
Pemberian obat : teteskan secukupnya pada
masing-masing telinga yang
hendak dibersihkan
Efek samping : rasa tersengat sesaat atau
iritasi dapat terjadi
Perhatian : lubang pada gendang
telinga atau peradangan
pada telinga

PREPARAT HIDUNG
1.OXYMETAZOLINE BOTOL
Nama Dagang :Iliadin 0,025% & 0,05%
Indikasi : Rinitis akut, sinusitis
paranasalis, laringitis,
faringitis, untuk diagnostik
dekongesi/penyumbatan
membran mukosa.
Dosis : Teteskan 1-2 kali sehari.
Kontra indikasi : Peradangan kulit dan
mukosa serambi hidung
disertai dengan
pembentukan kerak hidung
(rhinitis sicca/radang selaput
lendir hidung yang kering).
Perhatian : Pasien yang menerima
obat-obat penghambat mono
amin oksidase.Penggunaan
tidak boleh lebih dari 4
minggu.Pada rinitis kronis,
dianjurkan melakukan
pengamatan dengan cara
penghentikan pengobatan

175 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


selama 3 minggu setelah
pengobatan selama 4
minggu. Kehamilan.
Efek samping :Adakalanya terjadi rasa
terbakar yang bersifat
ringan, mukosa hidung
kering, bersin-bersin.
Sensasi hebat penyumbatan
hidung (jarang terjadi)

VI.MOUNTH/THROAT (PREPARAT MULUT/TENGGOROKAN)


1.FRADIOMYCIN SULFATE,GRAMICIN HCL TABLET HISAP
Nama Dagang :FG Throces( Meiji)
Indikasi :Gingivitis,stomatitis,laryngitis,
bronchitis,tonsillitis,angina
Vincent
Dosis : Dalam satu hari, orang
dewasa minum satu sampai
dua tablet troches, diminum
setiap empat sampai lima
jam sekali.
Dalam satu hari, anak
minum satu tablet troches,
diminum setiap empat
sampai lima jam sekali.

Efek samping : Anoreksia (gangguan pola


makan), Mual, Gangguan
pencernaan

176 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


2.TRIAMCINOLONE ACETONIDE

Nama Dagang Tube :Ketricin Oint(Ferron)

Tablet :Opicort (Otto)

Indikasi : Terapi penunjang untuk


meredakan sementara waktu
gejala yang berhubungan
dengan lesi inflamasi oral
dan lesi ulseratif oral yang
diakibatkan trauma

Dosis : Oleskan pada lesi sampai


terbentuk lapisan film tipis.
Jangan digosok. Oleskan
sebelum tidur. Oleskan 2-3
kali sehari, tergantung
derajat keparahan

Tablet: awal 4 mg- 48 mg /


hari, tergantung dari
penyakit spesifik tertentu yg
sedang diobati

Kontra indikasi : Infeksi bakteri atau jamur


pada mulut dan
tenggorokan. Lesi herpetik
karena virus atau lesi
intraoral

Efek Samping : Iritasi lokal atau sensitisasi

177 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


4.POVIDONE IODINE

Nama Dagang :Betadine


Gargle(Mahakam beta
farma)

Indikasi : obat kumur antiseptik


untuk rongga mulut seperti
gigi berlubang, gusi
bengkak, sakit tenggorokan,
sariawan, bau mulut dan
nafas tak segar

Dosis : 15 ml, 3-5 kali sehari

Pemberian obat : tuang ke tutup botol


(15ml), kumur 30-60 detik

Perhatian : hipersensitif terhadap


iodium, penderita thyroid,
hamil dan menyusui

Efek samping : iritasi jika absorbsi


berlebihan bisa mengganggu
sistemik

5.MICONAZOLE TUBE

Nama dagang :Daktarin oral gel(Jansen-


cilag)

Indikasi : Kandidiasis orofaringeal;


sariawan. Kandidiasis GI

178 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dosis : Dewasa dan anak > 4
tahun ½ sendok teh 4 kali
sehari. Bayi-4 tahun ¼
sendok teh 4 kali sehari

Kontra indikasi : Gangguan fungsi hati

Perhatian : Sedang menggunakan obat


antikoagulan. Hamil dan
laktasi

Efek samping : Mual, muntah. Penggunaan


jangka lama: diare. Reaksi
alergi

Interaksi obat : Kumarin, fenitoin,


siklosporin, terfenadin,
astemizol, sisaprid

179 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


VII.DERMATOLOGICAL (DERMATOLOGI)

A.TOPICAL ANTI FUNGAL & ANTIPARASITES (ANTI FUNGI


TOPIKAL &
ANTIPARASIT)

1.Silver sulfadiazine, oleum lecorris aseli tube

Nama Dagang :Burnazine(Darya varia)

Sufadiazine(Darya varia)

Indikasi : Luka bakar semua derajat

Dosis : Setelah membersihkan dan


debridement luka, oleskan
CREAM dengan sarung
tangan steril pada
permukaan yang terbakar, 1-
2 kali sehari dengan
ktebalan 2 mm. Terapi
dilanjutkan s/d
penyembuhan atau sisi yang
terbakar sesudah siap untuk
dicangkok

180 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


2.Fusicid Acid Tube

Nama dagang :Fusycom(Combiphar)

Indikasi :Impetigo kontagiosum,


folikulitis superfisial,
furunkulosis, sikosis barbae,
hidradenitis aksilaris, abses,
paronikia, eritrasma, infeksi
kulit

Dosis : Tanpa pembalut/kasa steril


: gunakan 3-4 kali sehari.
Dengan pembalut/kasa steril
:gunakan lebih sering. Lama
terapi ± 7 hari

Kontra indikasi : Infeksi akibat organisme


yang tidak sensitif terhadap
asam fusidat, terutama
Pseudomonas aeruginosa

Perhatian : Hindari penggunaan pada


bagian mata. Penggunaan
jangka lama dapat
meningkatkan risiko
sensitisasi kulit dan
resistensi bakteri. Hamil
trimester terakhir. Bayi baru
lahir

Efek samping :Ruam kulit, urtikaria, iritasi

181 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


3.Miconazole Tube

Nama Dagang :Daktarin oral gel (Jansen


Cilag)

Daktarin Diapers (Jansen


Cilag)

Indikasi :Kandidiasis orofaringeal;


sariawan. Kandidiasis GI

Dosis :Dewasa dan anak > 4 tahun


½ sendok teh 4 kali sehari.
Bayi-4 tahun ¼ sendok teh
4 kali sehari

Kontra indikasi : Gangguan fungsi hati

Perhatian : Sedang menggunakan obat


antikoagulan. Hamil dan
laktasi

Efek samping : Mual, muntah. Penggunaan


jangka lama: diare. Reaksi
alergi

Interaksi obat :Kumarin, fenitoin,


siklosporin, terfenadin,
astemizol, sisaprid

182 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


B.TOPICAL CORTICOSTEROID (KORTIKOSTEROID
TOPIKAL)

1.Camphor, clioquinol, hydrocortisone TUBE

NamaDagang :Visancort(Caprifarmindo)

Indikasi : Dermatitis kontak, atopik,


eksematous, pioderma, akne
urtikaria, neuro-dermatitis,
liken simpleks kronik,
pruritus, folikulitis,
dermatosis bakterial dan
mikotik

Dosis : Oleskan 2-4 kali sehari

Kontra indikasi : Penyakit virus dan TB


kulit, akne vugaris, skabies,
dermatitis perioral, infeksi
jamur dan bakteri kecuali
mendapat kemoterapi yang
tepat, penggunaan luas dan
lama pada kehamilan

Perhatian : Penggunaan jangka lama


atau profilaksis. Reaksi
yang menyertai putus obat
mendadak. Hindari kontak
dengan mata

Efek samping : Kulit kering, pruritus,


iritasi, terbakar. Atrofi kulit
lokal. Hiperkortisonisme.
Gatal, folikulitis,

183 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


hipertrikosis, erupsi
akneiformis,
hipopigmentasi, dermatitis
perioral, dermatitis kontak
alergi, maserasi kulit,
infeksi sekunder, striae dan
miliaria

2.Denoside, Neomycin TUBE

Nama dagang :Desolex N (SDM Lab)

Indikasi :Meredakan peradangan


pada dermatosis yang
responsif terhadap
kortikosteroid, terutama jika
disertai dengan infeksi
sekunder yang responsif
terhadap neomisin

Dosis : Oleskan 2-3 kali sehari

Kontra indikasi :Hipersensitif terhadap


aminoglikosida, TBC kulit,
herpes simpleks, varisela

Perhatian :Hindari kontak dengan


mata; penggunaan dalam
waktu lama; pengobatan
pada area tubuh yang luas
terutama pada bayi dan
anak. Penggunaan neomisin
topikal pada pasien yang
mengalami kerusakan kulit
atau perforasi membran

184 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


timpani dapat
mengakibatkan ketulian

3.MOMETASONE TUBE

Nama Dagang :Mofacort(SDM Lab)

Indikasi :Pengobatan untuk


manifestasi peradangan dan
gatal pada dermatosis yang
memberi respon terhadap
kortikosteroid

Dosis :Gunakan tipis-tipis pada


area kulit yang sakit 1 kali
sehari

Kontra indikasi :Hipersensitif terhadap


kortikosteroid, rosasea,
TBC, dermatitis perioral,
kondisi ulseratif, infeksi
jamur atau bakteri

Perhatian :Hindari kontak dengan


mata. Jangan ditutup rapat
dengan perban atau
pembalut, terutama pada
anak. Hamil, laktasi.
Penggunaan dosis besar atau
jangka lama. Penggunaan
pada area tubuh yang luas

Efek samping : Rasa terbakar, kulit kasar,


kering, iritasi, gatal,
kemerahan, mengelupas,

185 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


folikulitis. Jarang, kulit
kehilangan sensasi, atropi
kulit, telangiektasis, erupsi
yang menyerupai akne

C.TOPICAL ANTI-INFECTIVES WITH CORTICOSTEROID


(ANTI INFEKSI
TOPIKAL DENGAN
KORTIKOSTEROID)

1.Betamethason, Neomycin TUBE

Nama Dagang :Betason N (Kimia Farma)

Indikasi :Eksim, eksim pada bayi,


dermatitis atopik, alergi,
psoriasis, neurodermatitis

Dosis :Oleskan pada lesi 2 kali


sehari

Perhatian : Pemakaian jangka panjang


atau untuk profilaksis,
kambuh kembali jika
dihentikan secara
mendadak, hindari kontak
dengan mata, kerusakan
kulit berat

Efek samping :Kulit kering, pruritus,


iritasi, rasa nyeri/terbakar
sementara yang ringan s/d
sedang. Perubahan atrofi
lokal pada kulit, (pemakaian
jangka panjang dan

186 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


intensif). Hiperkortisme
(absorpsi sitemik pada
pemakaian jangka panjang).
Gatal , folikulitis,
hipertrikosis, erupsi seperti
akne, hipopigmentasi,
dermatitis perioral,
dermatitis kontak alergi,
maserasi kulit, infeksi
sekunder, striae dan
miliaria. Ototoksik dan
nefrotoksik

2.Neomycin sulfate, Bacittacin Powder

Nama Dagang :Nebacetine (Pharos)

Indikasi : infeksi kulit menular, luka


bakar,luka setelah
pembedahan, infeksi kulit
yang disebabkan oleh
kosmetika, dan infeksi kulit
yang disebabkan oleh
kuman

Dosis :Gunakan beberapa kali/hari

187 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


D.ANTISEPTICS & DESINFECTANS (ANTISEPTIK &
DESINFEKTAN)

1.Povidone-Iodine

Nama Dagang Larutan :Betadine (MBF)

Oinment :Betadine (MBF)

Gargle :Betadine (MBF)

Indikasi :Infeksi kulit dan luka.


Sterilisasi kulit sebelum
operasi dan sterilisasi organ
selama operasi

Dosis Larutan,Oinment :Oleskan beberapa kali


sehari

Dosis Gargle : 15 ml, 3-5 kali sehari

Efek samping :Iritasi lokal (Hentikan


pemakaian), iritasi jika
absorbsi berlebihan bisa
mengganggu sistemik

2.Lactic acid, Lactoserum Larutan

Nama Dagang :Lactacyd(Sanofi)

Indikasi :Merawat kulit yang terkena


iritasi ringan dan ruam
popok

188 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Cara Pemakaian :Kocok sebelum digunakan

Bayi: Encerkan 2-3 sendok


the (sekitar 5 ml) kedalam
wadah mandi.Gosok dengan
lembut lalu lalu bilas
dengan air bersih.

Anak: Gunakan seperti


memakai sabun cair lalu
bilas dengan air bersih.

Untuk merawat kulit kepala


gunakan seperti memakai
shampoo.

189 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


E.EMOLIEN & PELINDUNG KULIT

1.Anbydrouslandin,Isopropylmyristate,cetylalcohol,sorbitanmonoste
arate,polysorbate,glycerol,dimethicone,sorbic acit tube

Nama Dagang :Decubal(Actavis)

Indikasi : Pelembab kulit sensitif dan


kering, pencegahan ruam
popok & pasien yang harus
tirah baring di RS.

Dosis : Oleskan 1 x sehari, Untuk


pencegahan ruam popok :
oleskan tiap kali ganti
popok.

VIII. ANAESTHETICS LOCAL & GENERAL (Anastetik lokal)

1.LIDOCAIN HCL Injeksi

Nama Dagang :Lidocain


HCL(Bernofarm)

Indikasi :Local Anestesi

Dosis : 1 – 1,5 mg/kg BB bolus


i.v dapat diulang dalam 3 –
5 menit sampai dosis total 3
mg/kg BB dalam 1 jam
pertama kemudian dosis
drip 2-4 mg/menit sampai
24 jam

190 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dapat diberikan intratrakeal
atau transtrakeal dengan
dosis 2–2,5 kali dosis intra
vena
Kontra Indikasi : alergi, AV blok derajat 2
dan 3, sinus arrest dan irama
idioventrikuler
Efek samping : Ruam, Gatal-gatal,Kulit
kering,Kulit memerah,
Demam, Mati rasa atau
kebas di area yang diobati.

2.LIDOCAIN HCL,ADRENALINE
Nama dagang :Pehacain HCL(Phapros)
Indikasi :Local Anestesi
Kontra indikasi :Penderita yang hipersensitif
terhadap anestetik lokal tipe
amida.
Efek samping :Efek samping yang
biasanya terjadi pada
pemberian lidocain hampir
sama dengan yang terjadi
pada observasi dengan
anestetik lokal agen tipe
amida yang lain. Yang
pernah dilaporkan antara
lain : CNS (central nervous
system). Sistem
kardiovaskular, alergi,
reaksi neurologi.

191 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Interaksi obat :Pemberian larutan anestetik
lokal yang mengandung
epinefrine atau
norepinefrine pada pasien
yang mendapatkan
monoamine oxidase
inhibitors, tricyclic
antidepressants atau
phenothiazines dapat
memperparah hipotensi atau
hipertensi.
Perhatian :Hati-hati terhadap penderita
yang mempunyai gangguan
jantung misalnya bradikardi,
payah jantung dan
hipertensi. Dosis berlebih
atau pemberian ulangan
dalam internal waktu
pendek akan menyebabkan
tingginya kadar dalam
plasma dan efek samping
yang serius, anestesi lokal
sebaiknya digunakan
dengan perhatian ketika ada
inflamasi dan atau sepsis
pada bagian infeksi yang
dituju. Lidocain dan
epinefrine injeksi
mengandung potassium
metabisulfite, dimana sulfit
dapat menyebabkan reaksi
alergi.

192 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


3.FENTANIL
Nama Dagang Injeksi :Fentanil(Kimia Farma)
Tempel :Durogesic(Kimia Farma)
Indikasi : nyeri tiba-tiba pada pasien
yang sudah dalam terapi
opioid untuk nyeri kanker
kronik; nyeri kronik yang
sukar ditangani; indikasi
lain.
Dosis : Untuk Premedikasi bedah

50-100 mcg / IM atau IV


secara lambat 30-60 menit
sebelum operasi

Tambahan untuk anestesi


regional: 25-100 mcg / dosis
IV lambat selama 1-2 menit

Untuk Anestesi Umum

Prosedur bedah minor


(operasi kecil): 0,5-2 mcg /
kg / dosis IV

Operasi besar: 2-20 mcg /


kg / dosis awalnya; 1-2 mcg
/ kg / jam perawatan infus
IV; hentikan infus 30-60
menit sebelum mengakhiri
operasi; batasi jumlah dosis
fentanil 10-15 mcg / kg
untuk pelacakan cepat dan
awal ekstubasi

193 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Tambahan untuk anestesi
umum (jarang digunakan):
20-50 mcg / kg / dosis IV

Untuk Analgesia
Analgesia: 1-2 mcg / kg IV
bolus atau 25-100 mcg /
dosis jika perlu atau 1-2
mcg / kg / jam dengan infus
IV kontinu atau 25-200 mcg
/ jam
Nyeri berat: 50-100 mcg /
dosis IV / IM setiap 1-2 jam
jika perlu (pasien dengan
paparan opioid sebelum
dapat mentolerir dosis awal
yang lebih tinggi)
Pasien dibawah pengaruh
anestesi (PCA): 10 mcg /
mL IV (konsentrasi biasa);
permintaan dosis 20 mcg
dengan interval waktu dan
laju dasar 5-10 menit dari
?50mcg / jam

Kontra Indikasi :Jangan digunakan bagi


penderita yang memiliki
riwayat Hipersensitif
(Alergi) terhadap obat ini

Efek samping :Mual, Sakit perut,


Berkeringat, Kelelahan dan
pusing, Sakit kepala,

194 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Mengantuk, Perubahan
mood, Gangguan
pernapasan, Mulut kering
dan sariawan.
Ruam kulit yang gatal,
Iritasi lokal di sekitar
plaster, Konstipasi
umumnya. Tapi beberapa
orang diare.

195 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


IX. INTRAVENOUS & OTHER STERILE SOLUTIONS
(CAIRAN INTRAVENA DAN LARUTAN STERIL YANG LAIN)
1.HUMAN ALBUMIN INFUS
Nama Dagang :Human Albumin
20%(Dipa Pharmalab)
Albuminar
25%(Dexamedica)
Plasbumin 20%(Dipa
Pharmalab)
Indikasi : Digunakan untuk terapi
darurat pada syok karena
luka bakar, trauma,
pembedahan dan infeksi
dengan kondisi
hipoalbuminemia.

Kontra indikasi :Gagal jantung, anemia


berat, riwayat hipersensitivitas

Efek samping : Reaksi alergi, Mual dan


muntah, Air liur
meningkat, Demam dan
menggigil, Kelebihan
cairan pada pembuluh
darah, Hemodilusi,
Edema paru.

Interaksi obat : Albuminar 25% Larutan


Infus tidak boleh
dicampur dengan protein
hidrosilta atau alcohol,
Risiko reaksi atipikal
(yang tidak dapat
diidentifikasi) dengan
ACE inhibitor pada

196 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


pasien yang menjalani
terapi pertukaran plasma
dengan penggantian
manusia albumin.

2.L Na,K,acetate,Ca,Mg,Cl,Sorbitol Infus

Nama Dagang :Tutofusin OPS (Kalbe)

Indikasi :Keadaan sebelum, selama


dan setelah pembedahan
yang memerlukan air dan
elektrolit

Dosis :30 mL/kg BB/hari (setara


dengan 1.5 g sorbitol/kg
BB/hari). Pasien dengan BB
70 kg : 2L/hari, kecepatan
infus sampai dengan 6
mL/menit (=120
tetes/menit)

Kontra Indikasi :Insufisiensi ginjal,


intoleransi fruktosa dan
serbitol, defisiensi frutosa-
1.6-difosfat, keracunan
metil alcohol

Perhatian :Penyakit jantung atau


ginjal; retensi cairan,
hipernatremia

Efek samping : Pemberian fosfat inorganik


dapat memnyebabkan
presiptasi

197 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


3.Maltose Infus

Nama Dagang :Martos(Otsuka)

Indikasi :Untuk mensuplai


penambahan air dan
karbohidrat sebelum dan
sesudah operasi, pada pasien
DM, atau dalam keadaan
stress

Dosis : Dewasa : 500 - 1000 mL


secara IV lambat. Kecepatan
infus : 0.3 g/kg BB/jam

4.Fructose, Glucose, Xylitol Infus

Nama Dagang :Triofusin 500 (Kimia


Farma)

Indikasi : Untuk memperoleh energi


yang dibutuhkan dalam
nutrisi parenteral total dan
parsial, khususnya setelah
terjadi proses metabolisme
yang tinggi

Dosis : 50 mL/kg BB/hari

Kontra indikasi :Hiperglikemia, oliguria,


intoleransi fruktosa atau
sorbitol, defisiensi fruktosa -

198 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


1.6 - difosfatase,
hipokalemia

Perhatian :Lakukan pemeriksaan


kadar glukosa darah
terutama pada CM. atasi
segala keadaan asidosis
metabolik sebelum
dilakukan terapi. Pastikan
keadaan fungsi ginjal

Efek samping :Demam, infeksi pada


tempat infus, trombosis
vena atau flebitis,
ekstravasasi dan
hipervolemia

5.L HES 200.000,Nacl0,3 KCL 0,3, Cacl2 0,22, Na Lactat 4,48 g Infus

Nama Dagang :Fimahes(Kalbe)

Indikasi :Substitusi koloid, terapi dan


pencegahan hipovolemia,
syok karena perdarahan,
infeksi (syok septik)

Dosis : Tergantung jumlah volume


dara yang hilang dan nilai
hematokrit sampai dengan
20 mL/kg BB/hari = 1.2 g
hydroxyethyl starch/kg
BB/hari = 150 mL pada
pasien dengan BB 70 kg

199 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Kontra indikasi :Hiperhidrasi, alergi zat pati,
hipervolemia, gangguan
pembengkuan darah,
insufisiensi jantung berat,
insufisiensi ginjal,
hemodialisis jangka
panjang. Hamil

Perhatian :Peningkatan risiko edema


paru dan atau gagal jantung
kongestif, riwayat penyakit
hati, gangguan fungsi ginjal,
defisiensi fibrinogen berat,
diatesis hemoragik

Efek samping :Reaksi kulit, takikardi,


penurunan TD, mual, sesak
nafas, syok, kejang obat
bronkus atau uterus, henti
jantung

Interaksi obat : Fosfat anoragik, hidrogen


karbonad atau oksalat

200 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


X. Anticoagulants, Antiaspilets, Fibrinolytics, Thrombolitics
(Antikoagulan, Antiaspilet, Fibrinolitik)
1. Acetylsalicylid Acid 80 mg Tablet
Nama dagang
- Aspilets
Indikasi : Untuk menurunkan demam, meringankan sakit kepala,
sakit gigi dan nyeri otot.
Dosis : anak 2-6 tahun 1/2 -1 tablet; anak 6-12 tahun tablet
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Penderita hipersensitif (termasuk asma). Penderita
tukak lambung (maag), pernah atau sering mengalami
perdarahan di bawah kulit (konsultasikan dengan
dokter). Penderita hemofilia dan trombositopenia,
karena dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
Penderita yang sedang terapi dengan antikoagulan
(konsultasikan dengan dokter).
Perhatian : Jauhkan dari jangkauan anak-anak guna mencegah salah
penggunaan tablet ini. Bila setelah 2 hari demam tidak
menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang,
segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan.
Efek samping : Kadang-kadang dapat terjadi: iritasi lambung, mual,
muntah. Pemakaian jangka panjang dapat terjadi:
perdarahan lambung, tukak lambung.

201 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


2. Enoxaparin-Na Syringe
Nama dagang
- Levenox 0,4 dan 0,6
Indikasi : Profilaksis gangguan tromboembolik vena terutama
pada bedah ortopedi atau bedah umum pada pasien berisiko
tinggi. Mencegah trombosis pada sirkulasi ekstrakorporal
selama hemodialisa. Terapi angina tidak stabil
& infark miokard gelombang non-Q jika diberikan bersama
dengan asetosal. Profilaksis penyakit tromboembolik vena pada
pasien yang hrs berbaring terus di tempat tidur,
dengan faktor risiko sedang sampai tinggi.
Dosis : Mencegah tromboemboli sehari 20 mg SK pada pasien
dengan risiko sedang & 40 mg/hari pada risiko tinggi. Pd bedah
umum suntikan awal diberikan 2 jam sblm operasi. Pd bedah
ortopedisuntikan awal hrs diberikan 12 jam sblm operasi.
Lanjutkan pengobatan 7-10 hari stlh op. Hemodialisa 1 mg/kg
BB ke dalam arteria dr sirkuit dialisa pada 4 jam awal.
Fresh injeksi 0.5-1 mg/kg BB hrs diberikan bila
cincin fibrin terbentuk. Terapi trombosis vena dlm 1 mg/kg SK
2 x/hari. Angina tidak stabil & infark miokard non-Q wave 1
mg/kg SK tiap 12 jam diberikan bersama asetosal oral 100-325
mg 1 x/hari. Terapi hrs diberikan min 2 hari s/d keadaan klinis
stabil (biasanya 2-8 hr). Profilaksis pada pasien yang hrs
berbaring terus di tempat tidur 4000 anti-Xa/0.4 mL 1 x/hari
secara injeksi SK selama 6-14 hari.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Riwayat trombositopenia selama terapi dengan
enoksaparin. Kecenderungan perdarahan, lesi organik
yang cenderung berdarah, endokarditis bakterial akut,
gangguan pembekuan darah mayor, stroke,
ulkus GI akut.
Perhatian : Gangguan fungsi hati atau ginjal, hipertensi arterial
yang tak terkontrol,
riwayat tukak GI, kehamilan, laktasi, penyakit vaskular
pada koroid & retina, pasca op otak & tulang belakang.

202 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Riwayat trombositopenia dengan terapi heparin. Jangan
diberikan secara IM.
Efek samping : gejala perdarahan, trombositopenia.
Jarang: hematoma & nekrosis kulit pada tempat
injeksi; alergi pada kulit atau reaksi alergi sistemik.
Interaksi obat : Meningkatkan resiko perdarahan: AINS,
tiklopidin, kortikosteroid, dekstran 40. Meningkatkan
efek antikoagulan oral. Menghambat agregasi platelet,
antagonis vit K

3. Clopidogrel 75 mg Tablet
Nama dagang
- CPG (Kalbe Farma)
- Therodel (Sanbe Farma)
Indikasi : Utk menurunkan
kejadian trombosis (contohnya: infark miokard, stroke, &
kematian akibat gangguan vaskuler).
Dosis : Infark miokard yang belum lama terjadi, stroke,
atau penyakit arteri perifer 75 mg 1 x/hari. Angina tak stabil
atau infark miokard non gelombang Q Dosis muatan: 300 mg
lalu 75 mg 1 x/hari. Dlm kombinasi dengan asam asetil
salisilat 75-325 mg 1 x/hari. Dosis maks asam asetil salisilat:
100 mg/hari.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Perdarahan patologis aktif, tukak peptik, atau perdarahan
intrakranial.
Perhatian : pasien dengan risiko perdarahan yang meningkat
misalnya trauma, pembedahan. Gangguan GI,
gangguan hati & ginjal berat. Laktasi.
Efek samping : sakit kepala, pusing, parestisia, gangguan GI
& hematologi, ruam kulit, pruritus.
Interaksi obat : Aspirin, OAINS, warfarin, fenitoin.

203 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


4. Cilostazol 100 mg Tablet
Nama dagang
- Citaz
Indikasi : terapi gekala iskemik, termasuk ulserasi, nyeri & rasa
dingin pada oklusi arteri kronik.
Dosis : 100 mg 2 x/hari.
Pemberian obat : oral, Sebaiknya diberikan pada saat perut kosong :
Berikan sekurang-kurangnya ½ jam sblm atau 2 jam
sesudah makan.
Kontraindikasi : Perdarahan, hamil
Perhatian :menstruasi, cenderung perdarahan atau
hemorhagik, diathesis, gangguan hati atau ginjal berat,
penggunakan antikoagulan, antitrombotik, atau
antiplatelet. Hamil & laktasi, bayi.
Efek samping : Sakit kepala, palpitasi, diare.

5.Fondaparinux-Na2,5 mg/0,5 ml Syringe


Nama Dagang : Diviti (Dexamedica)
Indikasi :merupakan antikoagulan yang bekerja dengan cara
menghambat aktivitas faktor Xa pada proses
pembekuan darah. Dengan begitu, terbentuknya
gumpalan atau bekuan darah pada vena dalam dapat
dicegah.

Dosis : Dewasa dengan berat badan <50 kg: 5 mg, 1 kali


sehari.

Dewasa dengan berat badan 50–100 kg: 7,5 mg, 1


kali sehari.

Dewasa dengan berat badan >100 kg: 10 mg, 1 kali


sehari. Durasi pengobatan dilakukan selama 5–9 hari.

204 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Interaksi obat : Obat antikoagulan lain, seperti warfarin, heparin, atau
apixaban, Obat antiplatelet, seperti
cilostazol, clopidogrel, aspirin,Obat antiinflamasi
nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen, ketolorac,
atau diclofenac,Obat fibrinolitik,
seperti alteplase atau streptokinase

Efek Samping : Insomnia atau sulit tidur, Ruam, gatal, memar, atau
bengkak di tempat suntikan,Pusing atau sakit
kepala,Kebingungan,Mual atau muntah,Kulit pucat

6.Ticagrelor 90 mg

Nama Dagang : Briclot (Dexamedica)

Indikasi :Pemberian bersama dengan asam asetilsalisilat


untuk pencegahan kejadian trombosis (kematian
akibat gangguan Kardio Vaskular, infark miokard,
& stroke) pada pasien dengan sindrom koroner
akut (angina tak stabil, infark miokard tanpa
peningkatan segmen ST/NSTEMI & infark miokad
dengan peningkatan segmen ST/STEMI);
termasuk pasien yang menjalani intervensi koroner
perkutan atau bedah pintas arteri koroner.

Dosis :Awal 180 mg sebagai dosis muatan (loading dose)


stunggal, dilanjutkan dengan 90 mg 2 x perhari
dengan dosis pemeliharaan asam asetil salisilat 75-
100 mg perhari.

Efek Samping :Dispnea, perdarahan, sakit kepala, batuk, pusing,


mual, fibrilasi atrium, hipertensi, nyeri dada non-
kardiak, diare, nyeri punggung, hipotensi, lelah,
nyeri dada

205 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


XI. Phlebitis & Varicose Preparation (Preparat Flebitis)
1. Hydrosmin Tablet
Nama dagang
- Venosmil
Indikasi : Varises, insufisiensi vena, hemoroid
Dosis : Insufisiensi vena kronik 1 kapsul 3
x/hari. Hemoroid akut/kronik 2 kapsul 3 x/hari selama 1-3
minggu.
Pemberian obat : oral, Dapat diberikan bersama atau tanpa
makanan.
Kontraindikasi :
Perhatian : Hamil & laktasi
Efek samping :Sal
cerna: nyeri lambung, mual. Kulit: erupsi kulit, gatal. Sis
tem saraf: sakit kepala, sakit pada tubuh.
Interaksi obat :

2. Fraksi Flavonoid Tablet


Nama dagang
- Ardium
Indikasi : Membantu meringankan gangguan peredaran darah di
kaki/varises.
Membantu meringankan wasir kronik dan akut.
Dosis : Untuk gangguan peredaran darah di kaki dan wasir kronik: 2
tablet sehari.
Untuk wasir akut :
6 tablet sehari selama 4 hari, kemudian 4 tablet sehari selama 3
hari.
Pemberian obat : oral, Sebaiknya diminum pada waktu makan
Kontraindikasi : Tidak ditemukan adanya kontra indikasi terhadap
Ardium.
Ardium merupakan obat yang aman dipakai untuk
pengobatan jangka panjang dan juga aman untuk wanita
yang sedang hamil.
Efek samping : Gangguan saluran cerna kadang-kadang dapat terjadi.

206 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


3. Diosmin, Hesperidin Tablet
Nama dagang
- Rhodium
Indikasi : Membantu memperbaiki sirkulasi vena.
Dosis : 1 tablet 3 x/hari.
Pemberian obat : oral, Sebaiknya diberikan bersama makanan.
Kontraindikasi :
Perhatian : Hamil, laktasi.
Efek samping : Rasa tidak nyaman pada epigastrium (ulu hati).
Interaksi obat :

4. Policresulen, Cinchoaine HCl Suppositoria


Nama dagang
- Faktu
Indikasi : Hemoroid internal (wasir dalam) & hemoroid eksternal (wasir
luar) yang berhubungan dengan gejala-gejala peradangan, fisura
ani (tukak berupa retak yang amat sakit pada batas dubur),
keretakan pada dubur, eksim pada dubur, gatal-gatal,
pengobatan luka sesudah operasi setelah pembedahan
protologikal.
Dosis : 2 -3 kali sehari 1 suppositoria dimasukkan ke dalam anus/dubur.
Pemberian obat : melalui dubur

5. Heparin, Nicotinic Asam Benzy Ester Gel, Ointment


Nama dagang
- Thrombophop Oinment
Indikasi : Flebitis superfisial dengan atau tanpa pembentukan trombus,
varikosis, kongesti vena pada anggota gerak tubuh, cedera
akibat olahraga atau kecelakaan, memar, tendovaginitis,
hematoma
Dosis : Gunakan 2-3 kali sehari.
Pemberian obat : obat luar (dioleskan)
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap komponen obat

207 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping : Jangan dioleskan pada selaput lendir atau jaringan luka
yang terbuka.

XII. Anti Hipertensi Golongan lain


1. Methyldopa 250 mg tablet
Nama dagang
- Dopamet
Indikasi : Hipertensi esensial termasuk hipertensi berat, hipertensi
nefrogenik, hipertensi pada awal kehamilan.
Dosis : Dosis awal ½-1 tablet/hari, tingkatkan secara bertahap dengan
½-1 tablet tiap 3 hari.
Pemberian obat : oral, Dapat diberikan bersama atau tanpa
makanan.
Kontraindikasi : Hepatitis akut, sirosis hati atau baru saja pulih
dari penyakit jantung atau stroke.
Perhatian : Riwayat penyakit hati &amp;ampul;/ gangguan
mental. Disfungsi ginjal berat.
Efek samping : Lesu, mulut kering, sumbatan hidung,
gangguan GI, sakit kepala, pusing, ruam kulit,
peningkatan BB, edema, impotensi.
Interaksi obat : Efek hipotensi dikurangi dengan obat simpatomimetik,
antidepresan trisiklik, derivat fenotiazin & efek
ditingkatkan
oleh diuretik tiazid, alkohol, levodopa, vasodilator.
Mempotensiasi kerja hipoglikemik dr tolbutamid.

208 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


XIII. GENITO URINARY SYSTEM (SISTEM SALURAN
KEMIH)

A. Urinary Antiseptics (Antiseptik Saluran Kemih)


1. Pipedimic Acid Tablet
Nama dagang
- Urotractin (Sanbe)
Indikasi : efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih akut dan kronis
yang disebabkan oleh bakteri Gram-negatif yang sensitif
terhadap obat ini.
Dosis :
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : hipersensitif terhadap obat ini, Penderita dengan
gangguan faal hati atau ginjal.
Perhatian : Hati-hati penggunaan pada anak-anak dan wanita hamil
trimester pertama dan wanita menyusui, Selama
pengobatan dengan URINTER, penggunanya dianjurkan
untuk tidak berada di bawah sinar matahari,Penggunaan
dihentikan jika terjadi reaksi fotosensitisasi.
Efek samping : rasa mual, muntah, diare, Kadang-kadang juga terjadi
reaksi alergi, Kemungkinan bisa terjadi eosinophilia,
myalgia, kelemahan otot, jaundice dan konvulsi.
Interaksi obat :

2. Flavoxate HCl 200 Tablet


Nama dagang
- Urispas
Indikasi : untuk mengurangi gejala-gejala akibat gangguan saluran
kemih seperti dysuria, urgency, nocturia, suprapubic pain,
frequency dan incontinence yang terjadi pada penderita cystitis,
prostatitis, urethritis, urethrocystitis dan urethrotrigonitis.
Dosis : Dewasa dan anak diatas 12 tahun: 200 mg, sehari 3 - 4 kali.
Dosis diturunkan sejalan dengan berkurangnya gejala.
Pemberian obat : oral

209 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Kontraindikasi : Pada penderita dengan obstruksi duodenal atau
phyloric, luka pada usus, achalasia, pendarahan
gastrointestinal dan obstruksi uropathis saluran kemih
bagian bawah
Perhatian : Hati-hati pemberian pada penderita glaucoma,
Pemberian pada wanita hamil hanya bila dianggap perlu,
Penggunaan pada anak dibawah usia 12 tahun, keamanan
dan kemanjurannya belum diketahui dengan pasti, Jangan
mengendarai kendaraan atau menjalankan mesin yang
membutuhkan kewaspadaan, Bila terjadi overdosis, maka
maksimal 4 jam setelah terjadinya overdosis harus
ditakukan pencucian lambung, Jika terjadi overdosis
yang ekstrim maka pemberian obat parasimpatomimetik
perlu dipertimbangkan, Hati-hati pemberian pada wanita
menyusui.
Efek samping : Mual, muntah, mulut kering, vertigo, sakit kepala,
mengantuk, pandangan kabur, tekanan mata meningkat,
gangguan pada akomodasi mata, kekacauan mental,
disuria, takhikardia, berdebar, hiperpireksia (keadaan
suhu badan yang meningkat melampaui 41 derajat C),
eosinofilia, leukopenia, urtikaria (biduran/kaligata) dan
dermatosis lainnya.
Interaksi obat :

3. Sonchus Arvensis, Strobilanthus Crispus Sirup


Nama dagang
- Batugin Elixir
Indikasi : Nyeri kolik yang disebabkan batu ginjal atau urinari.
Dosis : Terapi : 3-4 kali sehari 30 ml; Pencegahan : 30 ml sehari.

210 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


B. Drugs Acting on Uterus (Obat yang bekerja pada Uterus)
1. Isoxsuprine HCl 20 mg Tablet
Nama dagang
- Hystolan, Duvalidin
Indikasi : Diindikasikan untuk menghilangkan gejala yang berhubungan
dengan insufisiensi vaskular serebral, Untuk mengobati
penyakit pembuluh darah perifer arteriosklerosis obliterans,
tromboangitis obliterans (penyakit Buerger) dan penyakit
Raynaud,Obat ini juga diindikasikan untuk ibu hamil yang
memiliki risiko kelahiran prematur
Dosis : Dosis dewasa : 20 mg 3 – 4 x sehari.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang
memiliki riwayat hipersensitif/alergi terhadap obat
ini,Kontraindikasi untuk pasien yang mengalami
perdarahan arterial, atau perdarahan post partum,Jangan
gunakan obat ini segera pascapersalinan, Jangan gunakan
pada kejadian persalinan prematur jika pasien mengalami
infeksi.
Perhatian : Sebaiknya obat ini diminum bersama dengan makanan,
susu atau antasida untuk meminimalkan
ketidaknyamanan pada saluran pencernaan, Hati-hati
menggunakan obat ini pada penderita penyakit
serebrovaskular berat atau infark miokard, penyakit
jantung iskemik berat, atau glaucoma,Penggunaan
Hystolan Tablet (Isoxsuprine) untuk ibu menyusui harus
dilakukan secara hati-hati.
Efek samping : Efek samping yang paling umum terjadi misalnya
flushing, hipotensi, takikardia, nyeri dada, dan pusing
(hipotensi ortostatik),Kadang juga bisa terjadi gangguan
saluran pencernaan seperti mual, muntah, dan distres
perut,Reaksi hipersensitivitas bisa terjadi dengan gejala
ruam pada kulit. Jika ruam muncul, penggunaan obat ini
harus dihentikan,Pada penggunaan secara intravena, obat

211 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


ini bisa menyebabkan efek samping seperti maternal
pulmonary oedema dan takikardia janin.
Interaksi obat : Obat ini dapat mempotensiasi efek obat-obat agen
vasodilator / hipotensi lainnya. Oleh karena itu hati-hati
jika menggunakan obat ini bersamaan dengan obat
hipertensi seperti captopril, enalapril dan lain-lain.

Isoxsuprine HCl Injeksi


Nama dagang
- Duvadilan
Indikasi : Pencegahan dan penanganan persalinan prematur dan
kontraksi uterus lainnya yang tidak diinginkan, misalnya
intervensi bedah pada masa hamil dan serklase.
Dosis : Untuk supresi segera terhadap motilitas uterus 0,2-0,5
mg/menit secara infus intra vena atau 10 mg intra muskular tiap
1-2 jam.
Pemberian obat : iv
Kontraindikasi : Perdarahan serebral yang belum lama terjadi.
Perhatian :
Efek samping : Kadang, palpitasi sementara, penurunan TD atau
pusing (turunkan dosis).
Interaksi obat :

2. Methylergometrine Maleate Tablet


Nama dagang
- Bledstop
Indikasi : Melancarkan persalinan kala 3 sesudah kepala atau
bahu anterior bayi keluar. Perdarahan uterus sesudah
melahirkan, stlh aborsi, yang berhubungan dengan seksio
sesaria atau stlh pelepasan plasenta. Atonia uteri, subinvolusi
uterus puerpuralis & lokiometra.
Dosis : Involusi uterus 1 tablet 3 x/hari selama 3-4 hari. Penanganan
perdarahan di gawat darurat 0,2 mg IV. Perdarahan
subinvolusi, puerperal & lokiometra 1-2 tablet 3 x/hari atau

212 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


0,5-1 mL IM. 5eksio sesaria 1 mL IM atau 0,5-1 mL IV stlh
melahirkan.
Pemberian obat : oral, Dapat diberikan bersama atau tanpa
makanan : Berikan sblm atau sesudah makan.
Kontraindikasi : Kala 1 & 2 pada partus sblm korona kepala terlihat,
toksemia, hipertensi. Laktasi
Perhatian : Hipertensi, sepsis, striktur vaskuler,
gangguan hati atau ginjal
Efek samping :Hipertensi, mual, muntah, sakit
kepala, hipotensi, halusinasi, diare, nyeri dada, tinitus, di
aforesis, palpitasi, dispnea, tromboplebitis, hematuria,
kram pada kaki, hidung tersumbat, gangguan
pengekapsulan, reaksi alergi, aritmia, serangan
serebrovaskuler, erupsi kulit, reaksi kardiovaskuler.
Interaksi obat :Obat
anestesi, nitrogliserin, vasokonstriktor alkaloid ergot.

C. Other Drugs Acting On Genito-Urinary System (Obat Saluran


Kemih Golongan Lain)
1. Tramsulosin HCl Tablet
Nama dagang
- Harnal Ocas
Indikasi : Gangguan miksi pada hiperplasia prostat jinak
Dosis : 0,2-0,4 mg 1 x/hari.
Pemberian obat : oral, Berikan sesudah makan. Letakkan di atas lidah
dan biarkan hingga larut sendiri. Lalu telan bersama liur
atau air minum.
Kontraindikasi : Gangguan fungsi ginjal, insufisiensi hati berat.
Pemberian bersama dengan vardenafil HCl.
Perhatian : Hipotensi ortostatik. Gangguan fungsi hati, gangguan
fungsi ginjal ringan s/d sedang. Intra-op floppy iris
syndrome (IFIS). Dapat mengganggu kemampuan
mengemudi kendaraan bermotor atau menjalankan
mesin. Usia lanjut.

213 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping : Gangguan fungsi hati, ikterus. Pusing, sakit kepala,
gelisah, penurunan TD, hipotensi ortostatik, takikardi,
palpitasi, gatal, ruam kulit, gangguan gastrointestinal
(saluran cerna); obstruksi nasal, edema, inkontinensia
urin, rasa panas terbakar pada farings, keleahan yang
menyeluruh; priapismus, IFIS.
Interaksi obat : Antihipertensi, sildenafil sitrat; vardenafil HCl.

2. D,L-alpha-ketoisoleucineCa 67 mg, alpha-ketoleucine CA 101


mg, alpha-hydroxymethionine Ca 59 mg, L-lysine acetate 105
mg, L-tyrosine 30 mg, Tatal Nitrogen 38 mg, L-Typtophan 23
mg Tablet
Nama dagang
Ketocid(Pyridam)
Indikasi : Membantu memenuhi kebutuhan asam amino pada kondisi
asupan protein harus dibatasi hingga 40 g/hari (biasanya
pada penyakit ginjal kronik).
Dosis : 3 x 4-8 kaplet /hari.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Hiperkalsemia, gangguan metabolisme asam amino,
fenilketonuria herediter.
Perhatian : Pemantauan kadar kalsium; diminum bersama waktu
makan; pastikan asupan kalori juga cukup.
Efek samping : Hiperkalsemia
Interaksi obat : Tetrasiklin, siprofloksasin, norfloksasin, zat besi,
fluorida, obat yang mengandung estramustin, Al
hidroksida

214 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


XIV. GASTROINTESTINAL & HEPATOBILIARY SYSTEM
(Sistem Gastrointestinal & Hepatobiliari)
A. Tablet Antacids & Antiulcerants (Antasida & Antiulcer)
1. Kombinasi Mg(OH)2, Al(OH)3, Papaverine HCl,
Chordiazepoxide HCl, Vit B kompleks Ca pantotenate
Nama dagang
- Sanmaag Sirup
Indikasi : digunakan dalam perawatan, kontrol, pencegahan, &
perbaikan penyakit, kondisi dan gejala asam lambung, nyeri
ulkus peptikum,
Dosis : Dewasa : 5-10 ml, 3-4 kali sehari, diminum 1-2 jam setelah
makan dan sebelum tidur.
Atau menurut petunjuk dokter.
KOCOK DAHULU SEBELUM DIMINUM
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi :
Perhatian : berencana untuk hamil, diare, hamil, dehidrasi
Efek samping : mual, sembelit
Interaksi obat : Pemberian bersama-sama dengan simetidin atau
tetrasiklin dapat mengurangi absopsi obat tersebut.

2. Ranitidine Injeksi
Nama dagang
- Ranitidin injeksi
Indikasi : Gastroesophageal reflux disease (GERD) : suatu
penyakit yang disebabkan oleh iritasi oleh asam lambung. Penderita
biasanya mengalami sensasi terbakar pada area dada dan kerongkongan;
Untuk mengobati tukak lambung dan tukak usus duabelas jari; Acran
(ranitidine) digunakan juga untuk menangani erosif esophagitis,
meskipun dibandingkan obat-obat golongan penghambat pompa proton
(PPI) seperti omeprazole atau lansoprazole, efektivitasnya lebih rendah.
Pemberian obat : oral
Perhatian : Hentikan pemakaian Acran (ranitidine) jika terjadi reaksi
alergi, seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat,
atau tanda-tanda lainnya, karena bisa berakibat yang lebih fatal.

215 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


 Penyesuaian dosis Acran perlu dilakukan pada pasien dengan klirens
kreatinin < 50 mL / menit. Pemantauan fungsi ginjal secara berkala
sangat dianjurkan.
 Hati-hati memberikan Acran (ranitidine) untuk pasien dengan
disfungsi hati karena Acran (ranitidine) dimetabolisme di hati.
 Acran bisa menyebabkan pusing. Jangan mengemudi atau
menyalakan mesin selama menggunakan obat ini.

Efek samping : Efek samping Acran (ranitidine) yang umum terjadi


misalnya diare dan gangguan saluran cerna lainnya , konstipasi, nyeri
otot, pusing, merasa letih, dan timbul ruam pada kulit; Efek samping obat
golongan antagonis reseptor H2 pada saluran kardiovaskular misalnya
takikardia, bradikardia, hipotensi, perpanjangan interval QT, telah
dilaporkan terjadi. Efek samping ini lebih sering terjadi pada penggunaan
secara intravena. Sedangkan penggunaan secara oral maupun infus lebih
jarang terjad
Interaksi obat : Obat-obat yang bioavailabilitasnya baik dalam kondisi
asam seperti ketoconazole, itraconazole, atazanavir, dan ester ampicillin,
penyerapannya akan menurun sehingga mengurangi efektivitasnya.
 Sedangkan obat-obat yang labil dalam kondisi asam
seperti erythromycin, dan digoxin penyerapannya akan meningkat
jika digunakan bersama Acran.
 Antagonis histamin H2 seperti Acran menurunkan absorpsi
sefpodoksim.
 Ranitidine memberi efek antagonis terhadap efek tolazolin.

3. Lansoprazole 30 mg Kapsul
Nama dagang: Lancid
Indikasi : Pengobatan duodenum dan ulkus lambung jinak dan
refluks esofagitis
Dosis : Ulkus duodenum dan refluks esofagitis : 1 kali sehari 30 mg
selama 4 minggu. Ulkus lambung jinak : 1 kali sehari 30 mg
selama 8 minggu.
Pemberian obat : oral, Berikan sebelum makan
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap Lansoprazole

216 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Interaksi obat : Theophylline, phenytoin, warfarin

4. Pantoprazole
Nama dagang
- Tablet: Vomizole (Dexamedica)
- Injeksi: Pranza (Kalbe farma)
Topazol (Lapi)
Indikasi : Untuk kondisi yang berhubungan dengan hiperasiditas
misalnya tukak lambung atau duodenum, refluks esofagus, hipersekresi
patologis pada pasien yang tidak dapat diberikan terapi oral (pasien tidak
sadar atau tidak dapat menelan)
Dosis : Tukak duodenum & lambung, refluks esofagitis sedang & berat
40 mg IV/hari. Terapi sindrome Zollinger-Ellison atau
kondisi hipersekresi patologis lainnya Awal 80 mg IV lalu sesuaikan
dosis menurut kebutuhan.
Pemberian obat : IV
Kontraindikasi : Gangguan hati. Hamil
Perhatian : Pemberian IV direkomendasikan hanya jika rute oral
tidak dapat diberikan. Singkirkan kemungkinan adanya keganasan dr
tukak lambung atau penyakitkeganasan pada esofagus sblm diberikan
terapi.
Efek samping : sakit kepala, diare
Interaksi obat : Dapat mempengaruhi absorpsi obat bila absorpsi tsb
tergantung oleh pH (contohnya: ketokonazol)

5. Omeprazole 20 mg Kapsul
Nama dagang
- Omeprazole (Hexpharm)
Indikasi : Merupakan terapi pilihan untuk kondisi-kondisi berikut yang
tidak dapat menerima pengobatan peroral: ulkus duodenum,
ulkus gaster, esofagitis ulseratif dan sindrom Zolinger-Ellison.
Dosis : Dosisnya 40 mg, sehari sekali.
Pemberian obat : oral

217 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Kontraindikasi : Omeprazole dikontraindikasikan untuk pasien yang
diketahui hipersensitivitas terhadap obat ini atau bahan
lain yang terdapat dalam formulasi.
Perhatian : Omeprazole menghambat metabolisme beberapa obat
yang dimetabolisme melalui sistem enzim sitokrom P450
hati dan dapat meningkatkan konsentrasi plasma
diazepam, phenytoin, dan warfarin.
Efek samping : Omeprazole pada umumnya ditoleransi dengan baik.
Efek samping berikut dilaporkan terjadi pada individu
yang mendapat terapi omeprazole pada situasi klinik
terkontrol: sakit kepala, diare, nyeri abdomen, mual,
muntah, infeksi saluran nafas atas, vertigo, ruam,
konstipasi, batuk, astenia, nyeri tulang belakang, dan
lain-lain. Kebanyakan efek samping bersifat ringan dan
sementara dan tidak ada hubungan yang konsisten
dengan pengobatan.
Interaksi obat : Diazepam; Phenytoin; Warfarin; Ketoconazole

Efek samping : konstipasi, mual muntah, pendarahan, rasa terbakar


6. Misoprostol HPMC 1% Tablet
Nama dagang
- Misoprostol
Indikasi : pencegahan tukak yang diinduksi OAINS pada pasien yang
berisiko tinggi mengalami komplikasi.
Dosis : Dws 200 mcg 4 x/hari.
Pemberian obat : oral, Sebaiknya diberikan pada saat perut kosong.
Kontraindikasi : Wanita yang memiliki kemungkinan untuk hamil. Hamil
&amp; laktasi.
Perhatian : Kondisi penyakit dimana hipotensi dapat memicu
timbulnya komplikasi berat
Efek samping : Gangguan GI termasuk diare, nyeri perut, keluhan
pada organ ginekologi

218 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


7. Sucralfate syrup
Nama dagang
- Neciblok (Dankos)
- Profat (Promedrahardjo)
Indikasi : ulkus peptikum dan gastritis kronik
Dosis : Dws 1 g 4 x/hari selama 4-8 minggu. Maks: 8 g/hari.
Pemberian obat : oral, Berikan pada saat perut kosong 1 jam
sebelum atau 2 jam sesudah makan.
Kontraindikasi :
Perhatian : disfungsi ginjal, hamil, laktasi
Efek samping : konstipasi, diare, mulut kering, vertigo, pusing, ruam
kulit
Interaksi obat : Simetidin, ranitidin, digoksin, ketokonazole, fenitoin,
teofilin & tetrasiklin.

8. Esomeprazole Injeksi

Nama Dagang: Esomax (Otto)

Esopump(Sanbe)

Esomeprazole tablet 20&40 mg

Nama Dagang: Ezol (Kalbe Farma)

Indikasi : mengobati masalah pencernaan seperti GERD dan


asalah duodenum. Obat ini diproduksi dalam bentuk
bubuk injeksi. Untuk bisa menggunakan Esomax

Dosis : Agar berperan sebagai sekresi asam lambung, dapat


diberikan sebanyak 20 hingga 40 mg 1 kali sehari

219 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dengan tujuan mengobati tukak lambung yang berkaitan
dengan terapi OAIN dapat diberikan sebanyak 20 mg 1
kali sehari

Untuk pengobatan hemostatis dan mencegah pendarahan


ulang tukak lambung dapat diberikan sebanyak 80 mg
secara infus bolus selama 30 menit

Sebagai obat refluks esophagitis dapat diberikan sebanyak


40 mg 1 kali sehari

Digunakan sebagai obat untuk simtomatik penyakit


rufluks dapat diberikan 20 mg 1 kali sehari

Efek samping : Pengguna akan merasa mual dan muntah

Pengguna cenderung mengalami sakit kepala

Pengguna dimungkinkan merasa kembung

Pengguna mudah mengalami nyeri perut

Pengguna mudah mengalami konstipasi

Pengguna dapat mengalami diare

11.Rabeprazole 20 mg Tablet

Nama dagang : Pariet 20 mg

Indikasi : Pariet mengandung zat aktif Rabeprazole yang


digunakan untuk mengatasi penyakit-penyakit
yang disebabkan oleh kelebihan produksi asam
lambung, seperti sakit maag dan tukak lambung.

220 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dosis :Untuk tukak duodenum aktif : 20 mg/hari pada
pagi hari selama 4-8 minggu Untuk tukak
lambung jinak : 20 mg/hari pada pagi hari selama
6-12 minggu Untuk GERD erosif/ulseratif : 20
mg/hari selama 4-8 minggu. Pemeliharaan : 10-20
mg/hari, tergantung respon pasien Untuk terapi
GERD sedang sampai berat : 10 mg/hari pada
pasien yang tidak mengalami esofagitis. Untuk
eradikasi H. pylori : 20 mg dengan klaritromisin
500 mg dan amoksisilin 1 g, diberikan 2 kali/hari
selama 7 hari

Penyajian : Telan utuh, jangan dikunyah/dihancurkan

Efek Samping : Sakit kepala, diare, mual, nyeri perut, nyeri non
spesifik atau nyeri punggung, rinitis, astenia,
kembung, pusing, muntah, gejala menyerupai flu,
infeksi, batuk, konstipasi, insomnia

B.GIT Regulators, Anti Flatulents, Antiflamatories (Anti Flatulen &


Anti Inflamasi)

1. Dimethylpolysiloxane Tablet
Nama dagang:
- Disflatyl
Indikasi : Penumpukan gas pada saluran cerna, terasa seperti ada
tekanan & rasa penuh pada uluhati, kembung untuk
sementara waktu, kembung setelah operasi, sindroma
gastrokardiak, persiapan untuk pemeriksaan dengan
sinar-x (rongen) dan gastroskopi.
Dosis : 1-2 tablet setelah makan & pada malam hari sebelum
tidur. Persiapan untuk pemeriksaan dengan sinar-x : 1-2
tablet selama 2 atau 3 hari sebelum pemeriksaan.
Pemberian obat: oral

221 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


2. Domperidone Tablet
Nama dagang
- Domperidon
Indikasi : Pengobatan mual & muntah akut termasuk yang
disebabkan krn
penggunaan levodopa & bromokriptin selama >
12 mg. Dispepsiafungsional.
Dosis : Dispepsia fungsional Dws 10-20 mg 3 x/hari, & berikan
juga menjelang tidur malam jika diperlukan. Mual &
muntah Dws 10-20 mg tiap 4-8 jam, Anak 0.2-0.4
mg/kgBB dengan interval 4-8 jam
Pemberian obat : oral, Sebaiknya diberikan pada saat perut kosong :
Berikan 15-30 mnt sblm makan & bila perlu, berikan lagi
1 x sblm tidur malam.
Kontraindikasi : Prolaktinoma
Perhatian : Bayi < 1 tahun. Gangguan fungsi hati & ginjal. Hamil
& laktasi. Pemakaian jangka panjang
Efek samping : Jarang, kram usus sementara, reaksi ekstrapiramidal,
mengantuk, galaktore, ginekomastia.
Interaksi obat : Menurunkan efek bromokriptin. Obat antimuskarinik
& analgesik opioid: menghambat kerja. Antasid:
menurunkan bioavaibilitas

Domperidone Sirup
Nama dagang
- Vometa Sirup
- Vometa drop
Indikasi : Dispepsia yang disertai oleh perlambatan pengosongan
lambung, refluks gastro-esofagus & esofagitis.
Rasa penuh pada perut dan ulu hati, rasa seperti terbakar
pada ulu hati dan retrosternal.
Mual dan muntah karena berbagai macam sebab.
Dosis :Dispepsiakronis:
- dewasa : 3 kali sehari 10 mg.

222 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


- anak-anak : 3 kali sehari 2,5 mg/10 kg berat badan.
Dosis dapat dilipatgandakan jika perlu.
Pemberian obat: oral, Dikonsumsi pada perut kosong (1 atau 2 jam
sebelum/sesudah makan)
Domperidone Drop
Nama dagang
- Vometa Drop
Indikasi : Dispepsia yang disertai oleh perlambatan pengosongan
lambung, refluks gastro-esofagus & esofagitis.
Rasa penuh pada perut dan ulu hati, rasa seperti terbakar
pada ulu hati dan retrosternal.
Mual dan muntah karena berbagai macam sebab.
Dosis :Dispepsia kronis :
- dewasa : 3 kali sehari 10 mg.
- anak-anak : 3 kali sehari 2,5 mg/10 kg berat badan.
Dosis dapat dilipatgandakan jika perlu.
Pemberian obat: oral, Dikonsumsi pada perut kosong (1 atau 2 jam
sebelum/sesudah makan)
3. Lactobacillus Reuterii Tablet
Nama dagang
- Rillus
Indikasi :Memelihara kesehatan saluran cerna; mengatasi
kembung, konstipasi, diare, sakit perut; meningkatkan
fungsi sistem imun.
Dosis : 1 tablet/hari.
Pemberian obat : oral, Dapat diberikan bersama atau tanpa
makanan.
4. Lactobacillus Rhamnosus Acidophilus Kapsul
Nama dagang
- Lacidofil
Indikasi : Untuk menjaga kesehatan fungsi pencernaan anak-anak
dan orang dewasa
Dosis : Dewasa: 1 kapsul, 2 kali sehari; Anak-anak diatas dua
tahun: 1 kapsul, 1 kali sehari
Pemberian obat : oral, Dikonsumsi bersamaan dengan makanan

223 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Perhatian : Wanita hamil dan ibu menyusui sebaiknya menghindari
penggunaan probiotik tanpa rekomendasi dari dokter.
Penggunaan probiotik untuk anak adalah atas anjuran dokter.

5. Lactobacillus, Maltodextrin, Rice Starch, Bifidobacterium


Sachet
Nama dagang
- L-Bio, Lacto-B
Indikasi : Memelihara kesehatan fungsi pencernaan pd anak &amp; dws;
membantu mengembalikan fungsi normal pencernaan
selama diare, sembelit, dispepsia, & intoleransi laktosa;
membantu keseimbangan flora normal selama mengonsumsi
antibiotika; membantu mengembalikan fungsi normal
pencernaan pd pasien yg mengalami kemoterapi, tukak peptik;
membantu fungsi fermentasi usus pd bayi
Dosis : Usia ≥12 thn 3 sachet 1 x/hr, ≥2 thn 2-3 sachet 1 x/hr.
Pemberian obat : oral, Dapat diberikan bersama atau tanpa
makanan
6. Lactobacillus
Nama dagang
- Interlac
Indikasi : Memelihara kesehatan fungsi pencernaan pada bayi baru lahir,
anak, dws &amp; bayi prematur; untuk meredakan &
mencegah diare, nyeri, regurgitasi, konstipasi; meningkatkan
fungsi sistem imun
Dosis : 5 tetes 1 x/hari. Dpt diberikan dosis yang lbh tinggi.
Pemberian obat : oral, Dapat diberikan bersama atau tanpa
makanan
7. Lactobacillus Rhamnosus, Lactobacillus Acidophilus,
Bifidobacterium longum, Bifidobacterium bifidum Sachet
Nama dagang
- Liprolac
Indikasi : Sebagai suplemen untuk membantu memelihara
kesehatan sistem pencernaan pd anak.

224 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dosis : 1 sachet 1-2 x/hr.
Pemberian obat : oral, Dapat diberikan secara langsung atau
dicampur dg air.
Kontraindikasi :
Perhatian : Hamil & laktasi.

8. Ondansentron 4 mg, 8 mg Injeksi


Nama dagang
- Trovensis (Sanbe)
Indikasi : Mengatasi mual & muntah yang dipicu
oleh kemoterapi & radioterapi. Mual & muntah pasca op
Dosis : Pencegahan mual & muntah yang berhubungan dengan
kemoterapi kanker yang cukup emetogenik Dws 8 mg 2 x/hari. Dosis
pertama hrs diberikan 30 mnt sblm kemoterapi & dosis selanjutnya
diberikan tiap 4-8 jam. Selanjutnya, berikan 8 mg 2 x/hari selama 1-2
hari setelah kemoterapi selesai dilakukan. Anak 4-12 thn 4 mg 4
x/hari. Pencegahan mual & muntah yang berhubungan dengan
radioterapi 8 mg 1-2 jam sblm radioterapi, & dosis berikutnya diberikan
8 jam sesudah dosis pertama. Mual & muntah pasca op 16 mg sebagai
dosis tunggal 1 jam sblm dilakukan induksi anestesi.
Pemberian obat : IV
Kontraindikasi :
Perhatian : Hamil & laktasi

Ondansentron 4mg, 8 mg Tablet


Nama dagang
- Tablet :Ondansentron, Mefoz (Promed)
- Sirup: Mefoz (Promed)
Indikasi : Mual & muntah karena sitotoksik kemoterapi &
radioterapi, pasca operasi
Dosis : tidak boleh lebih dari 8 mg sehari
Pemberian obat : oral, Diberikan bersama atau tanpa makanan.
Perhatian : Hamil & laktasi

225 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping : Konstipasi, sakit kepala, sedasi, sensasi kemerahan
atau hangat pd kepala & epigastrium; peningkatan
aminotransferase yg asimtomatik. Reaksi hipersensitif
C. Antispamodics (Antispasmodik)

1. Atropin Sulfate Injeksi


Nama dagang
- Atropine sulfat
Indikasi : Pengobatan simptomatik gangguan saluran cerna yang ditandai
dengan spasme otot polos, midriasis dan sikloplegia;
premedikasi. Spasme/kejang pada kandung empedu, kandung
kemih dan usus, keracunan fosfor organik.
Pemberian obat: oral
Perhatian : Beresiko menyebabkan panas tinggi, gunakan dengan
hati-hati pada pasien terutama anak-anak, saat temperatur sekitarnya
tinggi.
Usia lanjut dan pada kondisi pasien dengan penyakit sumbatan paru
kronis yang terkarakterisa oleh takhikardia.
Efek samping : Peningkatan tekanan intraokular, sikloplegia
(kelumpuhan iris mata), midriasis, mulut kering,
pandangan kabur, kemerahan pada wajah dan leher,
hesitensi dan retensi urin, takikardi, dada berdebar,
konstipasi/sukar buang air besar, peningkatan suhu
tubuh, peningkatan rangsang susunan saraf pusat, ruam
kulit, muntah, fotofobia (kepekaan abnormal terhadap
cahaya)
Interaksi obat : aktifitas antikolinergik bisa meningkat oleh
parasimpatolitikum lain.
 – Guanetidin, histamin, dan Reserpin dapat mengantagonis efek
penghambatan antikolinergik pada sekresi asam lambung.
 – antasida bisa mengganggu penyerapan Atropin.
2. Hyoscine-n-butylbromide Injeksi
Nama dagang
- Buscopan

226 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Indikasi : Gangguan spastik pada saluran cerna, kandung empedu,
saluran kemih dan saluran kelamin wanita.
Dosis : Untuk Dosis Buscopan injeksi adalah 10 mg sampai 20 mg
diberikan secara intramuskular (suntikan ke dalam otot), intravena (ke
pembuluh darah), atau subkutan (di bawah kulit). Dosis harian
maksimum adalah 100 mg.
Pemberian obat: IV, subkutan
Kontraindikasi : Takikardia, glaukoma, hipertrofi prostat dengan retensi
urin, stenosis mekanis pada saluran cerna
Perhatian : Sebelum menggunakan obat ini, beritahu dokter
tentang riwayat kesehatan Anda, terutama: glaukoma
atau masalah mata lainnya, penyakit jantung, pembesaran
prostat (laki-laki), alergi, penyakit lambung atau usus.
Pada ibu hamil, buscopan hanya digunakan atas indikasi
yang jelas dan sesuai arahan dokter. Diskusikan risiko
dan manfaat dengan dokter Anda. Belum diketahui
apakah obat ini diekskresikan ke dalam ASI. Oleh sebab
itu, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan
buscopan pada ibu menyusui. Pengawasan ketat perlu
dilakukan apabila Buscopan hendak digunakan pada
orang tua (Lansia).
Efek samping : sembelit, mulut kering, kesulitan buang air kecil, atau
mual dapat terjadi
Interaksi obat : Antagonis dopamin dapat mengurangi efek obat. Efek
antikolinergik intensif dari antidepresan trisiklik,
antihistamin, kuinidin, amantadin dan disopiramid.
Meningkatkan efek takikardi dari Beta-adrenergik

Hyoscine-n-butylbromide Tablet
Nama dagang
- Scopma
Indikasi : Pencegahan dan penanganan spasme dismonere.
Spasme saluran gastro intestinal.

227 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dosis :Dewasa : 4 kali sehari 1-2 kaplet.
Anak-anak usia 6-12 tahun : 3 kali sehari 1 kaplet.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Stenosis mekanisme pada gastro intestinal, takikardi,
megakolon.
-Hipersensitif terhadap komponen obat ini, profiria.
- Glaukoma, hipertrofi prostat dengan kecenderungan retensi urine.
Perhatian : Hindari minuman berakohol; Hamil, laktasi, gangguan
jantung, lansia, kolitis ulseratif, ileus paraltik, stenosis
pilorik
Efek samping : Semburat panas dan kemerahan pada wajah, aritmia
jantung, bradikardia, takikardi, kekeringan pada mulut
dan kulit, konstipasi, palpitasi, reaksi paradoksikal,
gangguan penglihatan.
Interaksi obat : Antidepresan, analgesik narkotik, antihistamin,
kuinidin, disopiramid, alkohol, sedatif atau hipnotik,
Kalium klorida
3. Otilonium Br Tablet
Nama dagang
- Scopma Plus
Indikasi : Pengobatan sindrom irritable colon. Pengobatan simptomatik
pada nyeri & gangguan GI yang berhubungan dengan
kekejangan otot halus.
Dosis : 2-3 x sehari 1 tablet.
Pemberian obat : oral, Diberikan bersama atau tanpa makanan
Kontraindikasi :
Perhatian : Pasien glaukoma, hiperplasia prostat jinak, stenosis
pilorik. Hamil, laktasi.
Efek samping : Mual, lelah, nyeri epigastrium, vertigo.
4. Kombinasi Chordiazepoxide 5 mg, Clidium Br 2,5 mg Tablet
Nama dagang
- Braxidin
Indikasi : Terapi gangguan saraf otonom & somatik krn cemas. Terapi
simpomatik tukak lambung & usus 12 jari, hipersekresi &
hipermotilitas saluran cerna, dispepsia nervosa, iritasi & spasma

228 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


kolon, diskinesia empedu, spasme & diskinesia ureter, sindroma
iritasi usus, kolitis, diare, dismenore.
Dosis : Dewasa 3-4 tab/hr. Lansia & penderita yg lemah Awal 1-2
tab/hr, ditingkatkan bertahap s/d dosis efektif.
Pemberian obat : oral, Berikan sebelum makan & menjelang tidur
malam.
Kontraindikasi : Glaukoma, syok, psikosis berat.
Perhatian : Usia lanjut; epilepsi; penyakit hati, ginjal, KV, depresi
nafas.
Efek samping :Gangguan mental & pengelihatan, mengantuk, amnesia,
ketergantungan, retensi urin, hipotensi
Interaksi obat : Simetidin, alkohol, SSP depresan lain.

5. Hyoscine-n-butylbromide paracetamol 500 mg Tablet


Nama dagang
- Scopma Plus
Indikasi : Nyeri paroksismal pada penyakit lambung atau usus halus,
nyeri spastik pada saluran empedu, saluran kemih, & organ
genital wanita (seperti dismenore).
Dosis : Dewasa 1-2 kaplet 3 x/hr, maks 6 kaplet/hr.
Pemberian obat: oral, Diberikan bersama atau tanpa makanan.
Kontraindikasi : Glaukoma, defisiensi G6PD.
Perhatian : Gangguan fungsi hati & ginjal, sindroma Gilbert.
Efek samping : Agranulositosis, pansitopenia. Bronkospasme.
Interaksi obat : Glutetimid, fenobarbital, fenitoin, karbamazepin,
rifamsipin & kloramfenikol.

229 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


D. Anti Diarrhea (Anti Diare)
1. Loperamide Tablet
Nama dagang
- Loremid
Pemberian obat : oral
2. Attapulgite Tablet
Nama dagang
- New Diatab, Molagit
Indikasi : Pengobatan gejala-gejala diare akibat keracunan
makanan dan zat racun dari bakteri & virus.
Dosis :
 Dewasa & anak berusia 12 tahun atau lebih : 2 tablet setiap habis
buang air besar, maksimal 12 tablet/24 jam.
 Anak berusia 6-12 tahun : 1 tablet setiap habis buang air besar,
maksimal 6 tablet/24 jam.
Pemberian obat : oral, Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
atau tidak
Kontraindikasi : mempunyai riwayat alergi terhadap obat ini. Tidak boleh
digunakan sebagai terapi utama pada pasien dengan disentri akut
ditandai dengan darah dalam tinja dan demam tinggi, ulcerative
colitis akut, enterocolitis bakteri yang disebabkan oleh organisme
yang dapat menembus dinding usus termasuk Salmonella,
Shigella, dan Campylobacter, dan pada pasien dengan kolitis
pseudomembran yang terkait dengan penggunaan antibiotik
spektrum luas.
 Tidak digunakan untuk pengobatan infeksi C. difficile, karena
meningkatkan resiko retensi racun dan pengendapan megakolon
toksik.
 Jangan digunakan pada kondisi di mana penghambatan peristaltik
harus dihindari atau terjadi kejang perut.
Perhatian : Minum banyak cairan selama menggunakan obat ini.
 Dapatkan bantuan medis jika anda mengalami tanda-tanda reaksi
alergi seperti : gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah,
bibir, lidah, atau tenggorokan

230 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping : Efek samping yang umum termasuk sembelit, kram
perut, pusing, kantuk, mual, muntah, dan mulut kering.
Interaksi obat : Lodia (loperamide) meningkatkan konsentrasi
desmopresin oral dalam plasma.
 Lodia (loperamide) adalah substrat P-glikoprotein, oleh karena itu
konsentrasinya akan meningkat bila diberikan bersamaan dengan
inhibitor P-Glycoprotein (quinidine, ritonavir, dan ketoconazole).
 Konsentrasi saquinavir dapat menurun hingga setengah ketika
diberikan bersamaan dengan lodia (loperamide).
 Resiko sembelit meningkat jika diberikan bersamaan dengan obat
antimotility lain seperti obat-obat golongan opioid, anti histamin,
anti psikotik dan antikolinergik.

3. Nifuroxazide Sirup
Nama dagang
- Nifudiar, Fuzide
Indikasi : Diare karena kuman Escherichia coli dan
staphylococcus, kolopati spesifik dan non spesifik.
Dosis :
-Dewasa :3 kali sehari 1-2 sendok teh.
- Anak dan bayi usia lebih dari 6 bulan : 3 kali sehari 1 sendok teh.
- Bayi usia kurang 6 bulan : 2 kali sehari 1 sendok teh.
Pemberian obat : oral
Perhatian : Wanita yang merencanakan kehamilan, sedang hamil,
atau menyusui, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter
sebelum mengonsumsi nifuroxazide, Harap berhati-hati
bagi yang sedang mengalami gangguan fungsi ginjal dan
hati, hipertiroidisme, dan alergi yodium.
Efek samping : Neurotoksisitas berat (keracunan sistem saraf tubuh),
Turunnya jumlah mikroflora (jamur dan bakteri normal)
pada saluran pencernaan, Sakit perut, Diare, Lidah, urine
dan feses berwarna kehijauan.

231 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


4. Zinc Sirup
Nama dagang
- Zinc sulfate

Indikasi : Sebagai pelengkap cairan rehidrasi oral (CRO) utk mengganti


cairan tubuh dan mencegah dehidrasi pd anak, & digunakan
bersama dg cairan rehidrasi oral.
Dosis : Anak 6 bln-5 thn 1 sdt/hr, bayi 2-6 bln ½ sdt/hr. Semua dosis
diberikan selama 10 hr berturut-turut (walaupun diare sdh
berhenti).
Pemberian obat : oral, Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
Perhatian : Cairan rehidrasi oral harus tetap diberikan disamping
suplementasi Zn
Efek samping : Muntah. Pemberian dosis Zn yg berlebihan
(>150mg/hr) utk jangka waktu lama dpt menyebabkan
toksisitas pd orang dewasa.
Interaksi obat : Tetrasiklin, produk lain yg mengandung Zn

E. Laxatives, Purgatives (Laksatif/Pencahar)


1. Lactulosa Sirup
Nama dagang
- Opilax
Indikasi :
Dosis : Konstipasi kronik utk 3 hari pertama: Dewasa 15-30 mL, anak
7-14 thn 15 mL, 1-6 thn 5-10 mL, bayi <1thn 5mL.
Pemeliharaan: Dewasa 10-25 mL, anak 7-14 thn 10 mL, 1-6 thn
5-10 mL, bayi < 1 thn 5 mL. Ensefalopati hepatik awal 30-50
mL 3 x/hr, lalu disesuaikan utk mencegah terjadinya diare.
Pemberian obat : oral, Dapat diberikan bersama makanan utk mengurangi
rasa tdk nyaman pada saluran cerna.
Kontraindikasi : Pasien yg obtruksi intestinal. Diet rendah galaktosa.
Perhatian : Diabetes melitus. Hamil & laktasi. Anak
Efek samping : Diare, kehilangan cairan, hipokalemia, hipernatremia,
mual & muntah.

232 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Interaksi obat : Neomisin, obat anti infeksi lain.

2. Bisacodyl Suppositoria, Tablet


Nama dagang
- Dulcolax
Indikasi : sebagai obat pencahar atau pelancar buang air besar
Dosis : Dosis yang dianjurkan yaitu 1-2 tablet sehari untuk dewasa dan
anak diatas 10 tahun. Untuk anak usia 6-10 tahun disarankan 1
tablet sehari. Tablet diminum pada malam sebelum tidur, disertai
air putih yang banyak, dan tidak dibarengi dengan susu atau
obat-obat maag.
Untuk dulcolax supositoria (berbentuk seperti peluru), dewasa
dan anak diatas 10 tahun dosis 1 supositoria (10 mg). sementara
anak usia 6-10 tahun menggunakan 1 supositoria (5 mg). Obat
harus dimasukan seluruhnya ke dalam anus.
Pemberian obat : oral, dubur
Kontraindikasi : riwayat alergi pada bisacodyl, dehidrasi berat,
intoleransi laktosa atau sukrosa, gangguan
gerakan usus (ileus), sumbatan pada usus, pasien
yang baru menjalani operasi pada bagian perut,
usus buntu, peradangan usus, dan nyeri perut
hebat disertai muntah.
Efek samping : Semua obat pencahar termasuk dulcolax tidak
dianjurkan digunakan setiap hari atau dalam
jangka waktu panjang. Akan lebih baik
berkonsultasi dengan dokter, menemukan
penyebab konstipasi, dan menyembuhkannya.

3. Sodium Phospahate Enema


Nama dagang
- Fleet Enema
Indikasi : Mengatasi konstipasi occasional, pembersihan bowel sebelum
proctoscopy pra dan paska operasi, sigmoidoscopy &;
pemeriksaan x-ray
Dosis : Dewasa ; anak > 12 tahun 1 botol.

233 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Pemberian obat : dubur
Kontraindikasi :
Pendarahan rectal, penyakit ginjal, diet natrium terbatas, mual, muntah
,nyeri abdomen.
Perhatian : Pemantauan level serum ; urin urea. Kehamilan ; laktasi.

4. Parafin, Phenolphthalein, glycerol


Nama dagang
- Kompolax
Indikasi : Melembekkan feses pada perdangan sekitar anus (misalnya
hemoroid), melembekkan feses sesudah operasi, konstipasi
atoni
Dosis : Dewasa : 2 sendok teh, Anak usia 6 sampai 12 tahun : 1 sendok
teh.
Obat diminum menjelang tidur malam
Pemberian obat : oral
F. Digestives (Digesti)
1. Pancreatin Tablet
Nama dagang
- Xepazym(Metiska farma)
Indikasi : Gangguan pencernaan akibat menurunnya fungsi organ
pencernaan, gangguan hati & empedu, sebagai suatu
perangsang umum dan roboran (obat penyegar, penambah
tenaga).
Dosis : 3 kali sehari 1-2 tablet.
Pemberian obat : oral, Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
G. Cholagogues, Cholelitholytics & Hepatic Protectors
1. Kadar tinggi dari rantai cabang asam amino, kadar rendah
dari methionin, phenilamine & triptophane Infus
Nama dagang
- Aminofusin Hepar
Indikasi : Nutrisi essensial secara parenteral pada pasien dengan
gangguan fungsi hati kronik yang berat.
Dosis : 1000-1500 ml sehari melalui infus dengan kecepatan 2
ml/kg berat badan/jam atau 40 tetes/menit.

234 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Pemberian obat :
Kontraindikasi : Syok, hiperkalemia; penyakit ginjal akut yang berat;
intoleransi serbitol atau fruktosa, defisiensi fruktosa - 1,6
- difosfatase; keracunan metanol; gangguan metabolisme
asam amino
Perhatian : Pastikan bahwa fungsi jantung dan ginjal dalam
keadaan baik. Insufisiensi kardiak yang tidak
terkompensasi
2. Kombinasi dosis tinggi darai branched chained asam amino
acid 50%, xylitol, Vitamin dan mineral Infus
Nama dagang
- Comafusin Hepar
Indikasi : Seluruh kasus-kasus berat insufisiensi hati dengan koma
eksogenus atau prekoma hepatikum.
Dosis : 1000-1500 ml/hari melalui infus dengan kecepatan 40-60
ml/jam atau 15-20 tetes per menit.
Pemberian obat :
Kontraindikasi : Insufisiensi ginjal berat.
Perhatian : Defisiensi K.
3. Urdeoxycholic acid Kapsul
Nama dagang
Urdafalk(Darya Varia)
Indikasi : Batu empedu radioluscent dengan diameter tidak lebih dari
20 mm. Hepatitis kolestatis, hepatitis aktif kronik.
Dosis s: 8-10 mg/kg berat badan/hari terbagi dalam 2-3 dosis.
Pemberian obat : oral, Diberikan sesudah makan.
Kontraindikasi : Batu kolesterol terkalsifikasi, batu radio-opak atau batu
radiolusen, kolesistitis akut, kolangitis, obstruksi bilier,
alergi asam empedu.
Perhatian : Hamil dan laktasi
Efek samping : Diare, pruritus, urtikaria, mual, muntah.
Interaksi obat : Al(OH)3, cholestyramine, cholestipol

235 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


H. Haemorrdhoidal Preparations (Preparat Hemoroidal)

1. Fraksi Flavonoid Tablet


Nama dagang
- Ardium
Indikasi : Membantu meringankan gangguan peredaran darah di kaki/
varises.
- Membantu meringankan wasir kronik dan akut.
Dosis : Untuk gangguan peredaran darah di kaki dan wasir kronik : 2
tablet sehari.
Serangan wasir akut : 6 tablet sehari selama 4 hari , kemudian 4
tablet sehari selama 3 hari.
Sebaiknya diminum pada waktu makan.
Pemberian obat : oral, Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
Efek samping : gangguan saluran cerna/GI.

2. Hydrosamin Tablet
Nama dagang
- Venosmil
Indikasi : Varicose (pembesaran pembuluh darah vena),
insufisiensi vena, hemoroid (wasir).
Dosis : Insufisienasi vena kronis : kapsul 3 kali sehari.
Hemoroid akut atau kronis : kapsul 3 kali sehari selama 1-3
minggu.
Pemberian obat : oral

236 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


XV. HORMON
A. Estrogen & Progesteron Related Synthetic Drugs (Estrogen &
Progesteron)
1. Allylestradiol Tablet
Nama dagang
- Preabor (Sanbe)
Indikasi : Terancam aborsi, terancam persalinan prematur, aborsi
habitualis (keguguran yang berturut-turut pada 3 kehamilan atau lebih).
Dosis : Terancam aborsi : 3 kali sehari 1 tablet selama 5-7 hari.
Kurangi dosis secara bertahap setelah gejala-gejala hilang.
Terancam persalinan prematur : dosis tergantung pada kondisi
masing-masing individu.
Maksimal : 40 mg/hari.
Aborsi habitualis : 1-2 tablet/hari, segera setelah kehamilan
terdiagnosa.
Penggunaan harus dilanjutkan sampai sedikitnya 1 bulan setelah
akhir periode kritis.
Pemberian obat : oral, Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
atau tidak

2. Norethiasterone Tablet
Nama dagang
- Norelut
Indikasi : Norelut merupakan suatu obat yang berisikan dengan senyawa
hormone progesterone, yaitu norethisterone. Hormone
progesterone ini sering digunakan dalam kasus-kasus
kandungan dan kebidanan.
Dosis : Bagi pasien amenorea dan perdarahan rahim disfungsional,
dosis Norelut yaitu 5-20 mg per hari pada hari ke 5 sampai hari
ke 25 dari siklus menstruasi Anda. Sementara bagi penderita
endometriosis, digunakan dosis awal 10 mg/hari untuk 1
minggu, ditambahkan 5 mg/hari selama 2 minggu, dan terus
ditambahkan dengan interval setiap 2 minggu sampai mencapai

237 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


dosis maksimal 30 mg/hari, setelah itu diteruskan hingga 6-8
bulan.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Wanita yang mengidap penyakit kanker.
Wanita yang sedang hamil.
Wanita yang sedang menyusui.
Wanita yang dengan penyakit hati seperti tumor.
Wanita yang memiliki alergi terhadap zat
Wanita yang mengidap diabetes.
Wanita yang memiliki riwayat migrain akut.
Perhatian : Hentikan penggunaan Norelut dan segera berkonsultasi pada
dokter jika Anda mengalami sakit kepala yang tidak kunjung
hilang, pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, gangguan
pada panca indera, serta tekanan darah yang meningkat.
Efek samping : keluarnya bercak darah dari kemaluan (vagina) yang
berasal dari rahim, menurunnya jumlah haid hingga
tidak haid sama sekali, gangguan pencernaan seperti
mual, dan bengkak pada tubuh.

B. Corticosteroid Hormones(Hormon Kortikosteroid)


1. Dexamethasone Tablet
Nama dagang
- Dexametason
Indikasi : Inflamasi, alergi dan penyakit lain yang responsif
terhadap glukokortikoid
Dosis : 0.5 - 10 mg/hari
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Herpes simplek okular, infeksi jamur atau piogenik
Perhatian : Hipoteroid, sirosis hati, terapi jangka lama
Efek samping: Lemah otot, osteoporosis, tukak peptik, gangguan
penyembuhan luka, pengeluaran keringat, bertambah;
sakit kepala, gangguan siklus haid, hambatan
pertumbuhan pada anak; penurunan toleransi terhadap
karbohidrat

238 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


2. Triamcinolone Acetonide Tube
Nama dagang
- Ketricin Oral
Indikasi : Lesi akut dan kronik dari mukosa rongga mulut, misalnya ulkus
aftosa, stomatitis ulseratif, denture stomatitis, gingivitis
deskuamatif, liken planus erosiva, lesi mukosa oral karena
trauma
Dosis : Oleskan pada membran mukosa oral 2-3 kali sehari, sesudah
makan dan sebelum tidur
Pemberian obat : obat luar
Kontraindikasi : TB kulit, infeksi jamur, virus (herpes simpleks dan
varisela), dan infeksi bakteri pada rongga mulut dan
tenggorkan yang tidak mendapat terapi anti-infeksi yang
tepat
Perhatian : Supresi adrenal selama penggunaan jangka panjang
atau pada penggunaan perban/plester/dibalut.
Pertumbuhan berlebihan dari mikroorganisme pada
penggunaan jangka panjang dan pada area luas. Hamil
Efek samping : Perubahan metabolisme glukosa, katabolisme protein,
tukak peptik aktif
3. Methylprednisolone 4mg, 8mg, 16 mg Tablet
4. Methylprednisolone sirup(4mg/5ml)
Nama dagang
- Lameson(Lapi)
Indikasi: Kondisi meradang & alergi, rematik yang merespon terapi
kortikosteroid.
Dosis : Diawali dengan dosis sebesar 4-48 mg/hari, kemudian secara
bertahap dikurangi sampai dosis terendah yang efektif untuk
pemeliharaan.
Pemberian obat: oral, Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
Kontraindikasi : Memiliki alergi atau hipersensitivitas terhadap
Metilprednisolon atau glukortikoid lainnya.
Memiliki alergi terhadap komponen lain dari Lameson.
Penderita tukak lambung, tulang keropos, gangguan
psikiatrik, glaukoma sudut tertutup ataupun terbuka, dan

239 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


penyakit infeksi akibat parasit (amebiasis), jamur
sistemik (mikosis sistemik), dan infeksi virus.
Efek samping : Moon face, wajah membulat seperti rembulan akibat
penumpukan lemak pada wajah. Obesitas sentral, perut
buncit. Hipertensi atau darah tinggi Kelemahan otot,
otot menjadi kecil terutama pada tangan dan kaki.

XVI. ENDOCRINE & Metabolic System (Sistem Metabolisme dan


Endokrin)
A. Insulin
1. Glargine Flexpen
Nama dagang
- Caprisulin dan Novoravid, Ryzodeg
Indikasi : Utk dws, remaja, & anak ≥6 tahun dengan DM yang
memerlukan terapi insulin.
Dosis : Dosis bersifat individual. 1 x/hari, secara injeksi SK, diberikan
pada wkt yang sama tiap hari.
Pemberian obat : subkutan
Kontraindikasi :
Perhatian : Peny atau kondisi lainnya yang menyebabkan perubahan
kebutuhan akan insulin.
Efek samping :hipoglikemia, gangguan visual
temporer, lipoatrofi atau lipohipertrofi, reaksi pada
tempat injeksi. Jarang,
reaksi alergi berat, edema, bronkospasme, hipotensi,
& syok.
Interaksi obat : Peningkatan efek penurunan gula darah jika digunakan
bersama antidiabetik oral, ACE inhibitor, disopiramid,
fibrat, fluoksetin, MAOI, pentoksifilin, propoksifen,
salisilat, antibiotik sulfonamid. Efek penurunan gula
darah akan berkurang jika digunakan
bersama kortikosteroid, danazol,
diazoksid, diuretik, glukagon,
isoniazid, estrogen & progestogen, derivat fenotiazin,

240 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


somatropin, simpatomimetik, hormon tiroid. β bloker,
klonidin, garam litium atau alkohol dapat memperkuat
atau memperlemah efek penurunan gula darah.
Pentamidin dapat menyebabkan hipoglikemia, kadang
diikuti dengan hiperglikemia.

2. Insulin Lispro 25%, insulin lispro protamine 75%

Nama Dagang:

- Humalog Mix 50%

Indikasi: Diabetes merupakan kondisi di mana tubuh tidak dapat


memproduksi insulin dengan benar. Hal ini menyebabkan
meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Diabetes yang
umum terjadi adalah diabetes Tipe 1 dan tipe 2.

Pada diabetes Tipe 1 pankreas tidak dapat memproduksi


insulin sedangkan pada diabetes tipe 2 pankreas dapat
membuat insulin tapi dalam kadar yang tidak cukup banyak.
Ini menyebabkan tubuh tidak mendapatkan insulin secara
optimal. Meningkatnya kadar gula dalam darah akan membuat
penderita diabetes sering merasa haus atau lapar dan juga
sering buang air kecil.
Antidiabetes merupakan obat yang mengontrol tingkat glukosa
(gula) dalam darah pada penderita
diabetes.Sumber: https://www.farmasi-id.com/humalog-
mix50-kwikpen/

241 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dosis : kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan
berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana
produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi.

Pemberian Obat: Sebaiknya diberikan bersama makanan: Diberikan


sesaat sebelum makan atau segera sesudah makan.

Kontraindikasi: Hipersensitivitas. Hipoglikemia. Tidak untuk diberikan


secara IV.

Interaksi Obat: Kortikosteroid, kontrasepsi oral, terapi sulih tiroid,


danazol, stimulan β2 ( spt, ritodrine, salbutamol,
terbutaline) dpt meningkatkan kebutuhan insulin. Obat
hipoglikemik oral, salisilat, antibiotik sulfa, antidepresan
tertentu (MAOIs, SSRIs), penghambat ACE tertentu
(captopril, enalapril),penghambat reseptor angiotensin II,
β-blockers, octreotide atau alkohol dpt menurunkan
kebutuhan insulin.

Keamanan Penggunaan pada wanita hamil: Kategori B: Studi terhadap


reproduksi pada binatang percobaan tidak
memperlihatkan adanya risiko terhadap janin tetapi tidak
ada studi terkontrol yang dilakukan terhadap wanita
hamil, atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan
memperlihatkan adanya efek samping (selain penurunan
fertilitas) yang tidak dikonfirmasikan dalam studi
terkontrol pada wanita pada kehamilan trimester 1 (dan
tidak ada bukti risio pada trimester selanjutnya)

242 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


3.Insulin Lispro

Nama Dagang: Humalog kwikpen

Indikasi :Humalog adalah insulin kerja cepat (fast acting insulin)


yang digunakan untuk membantu kontrol gula darah
pada orang dengan diabetes. Humalog merupakan insulin
buatan yang berperan menggantikan insulin alami tubuh
manusia. Salah satu masalah yang dihadapi oleh
penderita diabetes adalah tidak cukupnya produksi
insulin (atau bahkan tidak ada sama sekali).

Dosis : Pasien dengan diabetes tipe 1

Dosis pemeliharaan harian: 0,5 – 1 unit/kg/hari dalam dosis yang


terbagi

Non-obesitas mungkin membutuhkan 0,4 – 0,6 unit/kg/hari

Diabetesi dengan obesitas mungkin membutuhkan 0,8 – 1,2


unit/kg/hari.
Pasien dengan diabetes tipe 2

Intermediate atau long acting insulin: 10 unit/hari atau 0,1 – 0,2


unit/kg/hari

Short acting insulin: dosis awal 4 unit atau 0,1 unit/kg 15 menit
sebelum makan

Tingkatkan 1-2 unit setiap satu atau dua minggu sambil terus
melakukan pemantauan gula darah

Interaksi: Beta blockers, seperti atenolol, metoprolol, labetalol,


propranolol, timolol, Saxenda atau Victoza (liraglutide),Obat

243 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


yang mengandung repaglinide, seperti Prandin atau Prandimet,
Obat yang mengandung hormon estrogen, seperti pil KB,
Paliperidone,Risperidone,Acarbose,Aspirin,Carvedilol,
Furosemide,Metformin, Losartan,Vitamin D3.
B. Oral Diabetic Agents (Obat Antidiabetik Oral)
1. Glimepiride 1 mg, 2 mg, 3 mg Tablet
Nama dagang
- Gliaride(Otto)
Indikasi : NIDDM/Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (diabetes
tipe II) yang tidak dapat dikontrol dengan diet, olah raga dan
penurunan berat badan.
Dosis : Dosis awal 1 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan secara
bertahap setiap 1-2 minggu.
Dosis lazim pada penderita diabetes yang terkontrol : 1-4 mg
perhari.
Pemberian obat : oral, Berikan segera sebelum atau pada saat
makan.
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap sulfonilurea, sulfonamid, atau
biguanid. IDDM (DM tipe 1), ketonemia diabetik dan
koma/prekoma diabetes; asidosis metabolik. Asidosis
laktat; penggunaan zat kontras yang mengandung yodium
secara IV; infeksi berat, sebelum dan sesudah operasi,
trauma serius; malnutrisi, pasien yang kelaparan atau
kondisi lemah, insufisiensi pituitari/adrenal. Gangguan
fungsi paru berat, hipoksemia, alkoholisme, dehidrasi,
gangguan GI, gagal jantung kongestif. Hamil dan laktasi.
Perhatian : Monitor glukosa dan Hb glikosilat secara berkala.
Berkurangnya atau hilangnya gejala hipoglikemia
misalnya pada pasien lanjut usia, pasien dengan neuropati
otonom atau menggunakan penyekat β, klonidin, reserpin,
guanetidin, atau obat simpatolitik lain. Penggantian
sementara terapi ke insulin pada kondisi khusus yang
menimbulkan stres (misalnya trauma, op, infeksi yang
disertai demam). Gangguan fungsi hati atau ginjal.

244 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping : Hipoglikemia, gangguan penglihatan sementara,
gangguan gastrointestinal (saluran cerna), gangguan
fungsi hati. Rasa logam pada pengecapan, ruam kulit,
kadar vit B12 subnormal.
Interaksi obat : Efek penurunan glukosa darah ditingkatkan oleh
insulin dan obat antidiabetes oral lain, ACE inhibitor,
alopurinol, steroid anabolik, hormon seks pria,
kloramfenikol, antikoagulan kumarin, siklofosfamid,
disopiramid, fenflumarin, feniramidol, fibrat, fluoksetin,
guanetidin, ifosfamid, MAOI, mikonazol, flukonazol,
salisilat, pentoksifilin, fenilbutazon, probenesid,
kuinolon, sulfinpirazon, sulfonamid, tetrasiklin,
tritokualin, trofosfamid, azapropazon, oksifenbutazon.
Efek penurunan glukosa darah diperlemah oleh
asetazolamid, barbiturat, kortikosteroid, diazoksid,
diuretik, epinefrin dan simpatomimetik lain, glukagon,
laksatif (penggunaan jangka lama), asam nikotinat
(dosis tinggi), estrogen, progesteron, fenotiazin, fenitoin,
rifampisin, hormon tiroid.

2. Metformin 500 Tablet


Nama dagang
- Diaformin XR(Otto)
Indikasi : IDDM dan NIDDM
Dosis : dosis lazim: 500 mg 1 x/hari.
Pemberian obat : oral, Berikan pada saat atau sesudah makan.
Kontraindikasi : Koma diabetikum dan ketoasidosis; gangguan fungsi
ginjal, penyakit hati kronik, gagal jantung dan infark
miokard; alkoholisme; syok, insufisiensi paru,
hipoksemia. Hamil dan laktasi.
Perhatian : Gangguan fungsi ginjal. Dehidrasi atau penyakit serius
atau trauma yang belum lama terjadi. Anak <17 tahun. Lanjut usia.
Efek samping : Anoreksia, mualm muntah, diare; penurunan absorpsi
vit B12.
Interaksi obat : Antikoagulan; simetidin.

245 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


3. Glimepiride, Metformin Tablet
Nama dagang
- Amaryl M(Sanofi)
Indikasi : Tambahan diet dan olahraga pada diabetes mellitus tipe 2
ketika terapi tunggal glimepirid atau metformin tidak cukup untuk
mengendalikan gula darah.

4. Kombinasi glibenklamid, Metformin HCl tablet


Nama dagang
- Glucovance 2.5/250(Merck)
Indikasi : Terapi awal, sebagai tambahan terhadap diet dan olahraga,
untuk memperbaiki kontrol gula darah pada pasien dengan
diabetes tipe 2 dengan HbA1c >8% dengan hiperglikemia yang
tidak dapat diatasi dengan diet dan olahraga saja. Terapi lini
kedua dimana diet, olahraga dan terapi awal dengan
sulfonilurea atau metformin tidak menghasilkan kontrol gula
darah yang adekuat pada pasien diabetes tipe 2.
Dosis : Terapi awal anjuran dosis awal: 1,25 mg/250 mg 1-2 x/hari.
Terapi lini kedua anjuran dosis awal: 5 mg/500 mg atau 2,5/500
mg 2 x/hari, s/d dosis maksimal harian 20 mg
glibenclamide/2000 mg metformin.
Pemberian obat : oral, Berikan bersama makanan.
Kontraindikasi : Penyakit ginjal atau gangguan fungsi ginjal, gagal
jantung kongestif yang membutuhkan terapi farmakologi,
asidosis metabolik akut atau kronik, termasuk ketoasidosis
metabolik akut atau kronik, termasuk ketoasidosis
diabetikum dengan atau tanpa koma. terapi harus
dihentikan untuk sementara pada pasien yang menjalani
pemeriksaan radiologi termasuk pemberian intravaskuler
dari bahan kontras teryodasi. Insufisiensi hati, alkoholik,
porfiria, laktasi, pemberian bersama dengan mikonazol.
Perhatian : Asidosis laktat jarang dan dapat terjadi pada insufisiensi
ginjal yang signifikan. Lakukan pemantauan berkala pada

246 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


fungsi ginjal terutama pada lanjut usia. Hindari pemberian
pada pasien dengan gejala klinis atau lab penyakit hati.
Pasien harus diingatkan terhadap asupan alkohol yang
berlebihan. Penggunaan bersama dapat mempengaruhi
fungsi ginjal atau mengakibatkan perubahan hemodinamik
yang signifikan aau dapat menimbulkan gangguan dengan
adanya disposisi metformin. Tunda terapi selama
dilakukan pembedahan dan pemeriksaan klinis yang
menggunakan media kontras teryodasi secara IV.
Efek samping : Infeksi saluran napas atas, reaksi pada gastrointestinal
(saluran cerna) seperti diare, mual/muntah dan nyeri
perut, sakit kepala, pusing, hipoglikemia.
Interaksi obat : Media kontras yang teryodasi, alkohol, obat kationik
yang dieliminasi melalui sekresi tubulus ginjal,
furosemid, nifedipin. Mengurangi absorpsi vit B12.
Tiazid dan diuretik lain, kortikosteroid, fenotiazin,
produk tiroid, estrogen, kontrasepsi oral, fenitoin, asma
nikotinat, simpatomimetik, penghambat kanal Ca dan
INH dapat menimbulkan hiperglikemia dan hilangnya
kontrol gula darah. Efek hipoglikemik dari sulfonilurea
dapat ditingkatkan oleh OAINS dan obat lain yang
berikatan kuat dengan protein, salisilat, sulfonamid,
kloramfenikol, probenesid, kumarin, MAOI, penyekat
β, siprofoksalin, mikonazol oral dan obat hipoglikemik
oral lain.

5.Glibenclamide tablet

Nama Dagang :Glibenclamide(Indofarma)

Indikasi : Membantu menurunkan kadar gula dalam darah


pada penderita diabetes tipe 2

247 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dosis :Dosis awal glibenclamide adalah 2,5–5 mg per
hari. Dosis bisa ditingkatkan setiap minggu
sampai dosis maksimal 20 mg per hari. Untuk
dosis yang lebih dari 10 mg per hari,
glibenclamide bisa dikonsumsi 2 kali sehari.

Interaksi obat :Dosis awal glibenclamide adalah 2,5–5 mg per


hari. Dosis bisa ditingkatkan setiap minggu
sampai dosis maksimal 20 mg per hari. Untuk
dosis yang lebih dari 10 mg per hari,
glibenclamide bisa dikonsumsi 2 kali sehari.

Efek samping obat : Berat badan meningkat,Mual,Sensasi terbakar di


dada,Perut terasa penuh

6.Vildagliptin 50 mg Tablet

Nama Dagang : Galvus(Novartis)

Indikasi :Galvus adalah obat yang mengandung


Vildagliptin sebagai zat aktifnya. Galvus bekerja
dengan cara meningkatkan jumlah insulin yang
diproduksi oleh tubuh. Insulin adalah hormon
yang dibuat secara alami dalam tubuh untuk
membantu mengontrol kadar gula (glukosa)
dalam darah. Galvus juga dapat mengurangi
jumlah zat glukagon yang diproduksi oleh
pankreas. Glukagon dapat merangsang hati untuk
memproduksi lebih banyak gula, sehingga dengan
mengurangi jumlah glukagon dalam tubuh dapat
membantu untuk mengurangi kadar gula dalam
darah.

Dosis : Pengobatan monoterapi

248 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dosis anjuran: 1 tablet diminum 1 kali sehari pada
pagi hari atau 2 tablet diminum dalam 2 dosis
terbagi pada pagi dan sore hari.

Pengobatan kombinasi

Dosis anjuran: 1 tablet diminum 1 kali sehari pada


pagi hari atau 2 tablet diminum dalam 2 dosis
terbagi pada pagi dan sore hari dan
dikombinasikan dengan metformin, sulfonilurea
atau tiazolidindion.

Interaksi obat :Menurunkan efek terapi Galvus apabila digunakan


bersamaan dengan dengan obat golongan thiazid,
kortikosteroid, simpatomimetik.

Efek samping :Pusing,Nasofaringitis,Hipertensi,Terapi


kombinasi: Gemetar, pusing, sakit kepala, badan
lemas, berat badan meningkat, edema perifer

Kontraindikasi :Gangguan ginjal dan hati sedang atau


berat,Kadar ALT atau AST dalam darah pra-
pengobatan > 2,5 kali batas atas normal

Masalah herediter langka seperti intoleransi


galaktosa, defisiensi Lapp laktase, atau
malabsorpsi glukosa-galaktosa

Diabetes melitus tipe 1 atau pengobatan


ketoasidosis diabetikum

Ibu menyusui

Anak usia

249 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


7.Kombinasi Metformin & Saxagliptin Tablet

Nama Dagang :Kombiglyze XR(Astrazeneca)

Indikasi :Membantu mengontrol kadar gula darah


(glukosa) pada penderita diabetes tipe 2

Kontraindikasi :Hipersensitivitas terhadap kandungan obat


Diabetes tipe 1 Ketoasidosis diabetikum Pre-
koma diabetes Gangguan fungsi ginjal Gangguan
fungsi hati (liver) Penyakit dengan komplikasi
hipoksia jaringan tubuh Mengonsumsi alcohol

Dosis :Dosis awal, 5 mg (saxagliptin)/500 mg


(metformin XR) @ 1 kali per hari. Dosis untuk
kebutuhan 2,5 mg saxagliptin, takaran yang
digunakan 2,5 mg (saxagliptin)/1000 mg
(metformin XR) @ 1 kali per hari Pemberian
bersamaan dengan metformin, dosis obat
Kombiglyze XR sama dengan metformin Dosis
maksimal per hari, 5 mg saxagliptin dan 2.000
mgmetformin

8.Gliclazide

NamaDagang :Glicab(Tempo)

Fonylin(Ferron)

Indikasi : Mengontrol gula darah pada penderita diabetes


melitustipe2.

Dosis : Dimulai dengan dosis kecil yaitu 40-80 mg/hari


kemudian secara bertahap ditingkatkan menjadi
320 mg/hari. Bila dosis yang dianjurkan dokter

250 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


lebih dari 160 mg/hari, maka obat diminum 2
kali.

Penyajian : Dapat dikonsumsi bersama makanan.


C. Antithyroids (Antitiroid)
1. Propiltiouracil 100 mg Tablet
Nama dagang
- PTU
Indikasi : Antitiroid / hipertiroidism
Dosis : Oral : Dewasa : 100 mg, 3x/hr (maks 600 mg/hr)
Permulaan 3 dd 70- 200 mg selama 6-8 minggu
Pemeliharaan 50 -300 mg/hari
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Wanita hamil trimester III
Efek samping : Purpura, rash, nyeri, kaku sendi
2. Thiamazole 5mg, 10 mg Tablet
Nama dagang
- Thyrozol(Merck)
Indikasi : Terapi konservatif hipertiroid, persiapan operasi untuk segala
jenis hipertiroid, terapi sebelum terapi radiodine.
Dosis : Dewasa, untuk terapi konservatif hipertiroid: untuk
menghambat produksi hormon tiroid secara komplit 25-40
mg/hari. Dosis harian maksimal: 40 mg dalam maksimal 20 mg
dosis tunggal. Kasus ringan: 10 mg 2 x/hari. Kasus berat: 20 mg
2 x/hari. Pemeliharaan: kurangi dosis hingga 5020 mg/hari
(biasanya perlu penambahan hormon tiroid). Dosis rejimen
kedua: monoterapi biasanya 2,5-10 mg/hari. Untuk persiapa
operasi untuk segala jenis hipertiroid, untuk memperoleh
aktivitas metabolik normal kelenjar tiroid, sebagaimana
digambarkan di atas. Lakukan operasi segera sesudah kondisi
ini tercapai. Atau berikan hormon tiroid tambahan. 10 hari
sebelum operasi, yodium dapat diberikan untuk mencapai
konsolidasi jaringan tiroid. Untuk terapi sebelum terapi
radioiodine untuk memperoleh aktivitas metabolik normal dari
kelenjar tiroid, sebagaimana digambarkan di atas. Dosis

251 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


radioiodine yang lebih tinggi mungkin diperlukan. Anak awal
0,3-0,5 mg/kgBB/hari. Pemeliharaan 0,2-0,3 mg/kgBB/hari.
Terapi penambahan hormon tiroid mungkin diperlukan. Ibu
hamil 2,5-10 mg/hari tanpa pemberian hormon tiroid. Untuk
pasien dengan kerusakan hati berikan dosis rendah sedapat
mungkin.
Pemberian obat : oral, Berikan sesudah makan.
Kontraindikasi : Granulositopenia, kolestasis sebelum mulai terapi,
sebelumnya sudah terjadi kerusakan sumsum tulang
setelah terapi dengan karbimazol atau tiomazol. Laktasi.
Perhatian : Gejala-gejala agranulositosis seperti demam atau nyeri
tenggorokan. Agranulositosis, anemia aplastik, hepatitis
atau dermatitis eksfoliatif (hentikan pemberian obat ini).
Lebih awal, reaksi hipersensitivitas yang kurang serius.
Pembesaran kelenjar tiroid dengan konstriksi trakhea.
Monitor waktu protrombin selama terapi; fungsi sumsum
tulang. Lakukan evaluasi fungsi hati pada pasien
simtomatik. Hamil. Hanya untuk penggunaan jangka
pendek.
Efek samping : Reaksi alergi kulit sering terjadi. Mual, muntah, rasa
tidak nyaman pada epigastrium, artralgia, parestesis,
kehilangan daya pengecapan, alopesia, mialgia, sakit
kepala, pruritus, mengantuk, neuritis, edema, vertigo,
pigmentasi kulit, ikterus, sialadenopati dan
limfadenopati.
Interaksi obat : Defisiensi yodium akan meningkatkan dan sebaliknya
kelebihan yodium akan menurunkan respon kelenjar
tiroid. Antikoagulan.

252 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


D. Antihyperlipidaemic Agents (Obat Antihiperlipidemik)
1. Atorvastatin Ca 10, 20 mg Tablet
Nama dagang
- Truvaz(Kalbe), Orvast(Daryavaria)
Indikasi : Tambahan terhadap diet untuk menurunkan kadar kolesterol
total, Low-Density Lipoprotein, apolipoprotein B dan trigliserida
yang meningkat pada pasien dengan hiperkolesterolemia primer,
hiperlipidemia kombinasi atau campuran, hiperkolesterolemia
familial homozigot dan heterozigot yang tidak memberi respon
adekuat terhadap diet dan terapi non farmakologi. Pencegahan
komplikasi Kardio Vaskular.
Dosis : Dosis lazim: 10 mg 1 x/hr. Kisaran dosis: 10-80 mg x/hr.
Hiperkolesterolemia primer dan hiperlipidemia kombinasi atau
campuran 10 mg/hr selama 2 minggu dan hingga 4 minggu
untuk memperoleh respon maksimal. Hiperkolesterolemia
familial homozigot 80 mg. Hiperkolesterolemia familial
heterozigot pada pasien anak usia 10-17 th 10 mg/hr. Maks: 20
mg/hr. Penyesuaian dosis sebaiknya dilakukan dengan selang
waktu (interval) = 4 minggu.
Pemberian obat : oral, Berikan dengan atau tanpa makanan. Hindari
konsumsi jus grapefruit secara berlebihan (>1 L/hr).
Kontraindikasi : Penyakit hati atau terjadi peningkatan transaminase
serum = 3 x ULN yang persisten dan tidak diketahui
penyebabnya. Hamil, wanita usia subur dan laktasi.
Efek samping : Insomnia; sakit kepala; mual, diare, nyeri abdomen,
dispepsia, konstipasi, kembung; mialgia; astenia.
Interaksi obat : Antasid, kolestipol, digoksin, eritromisin/ klaritomisin,
protase inhibitor, digoksin, kontrasepsi oral yang
mengandung noretindron dan etinil estradiol; obat yang
menurunkan kadar hormon steroid endogen seperti
ketokonazol, spironolakton, dan simetidin.

253 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


2. Simvastatin 10 mg, 20 mg Tablet

Nama dagang
- Simvastatin
Indikasi : Terapi dengan "lipid-altering agent" dapat dipertimbangkan
penggunaannya pada individu yang mengalami peningkatan
risiko aterosklerosis vaskular yang disebabkan oleh
hiperkolesterolemia
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap simvastatin atau komponen obat.
- Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum
yang menetap yang tidak jelas penyebabnya. - Wanita
hamil dan menyusui.
Perhatian : Selama terapi dengan simvastatin harus dilakukan
pemeriksaan kolesterol secara periodik. Pada pasien yang
mengalami peningkatan kadar transaminase serum,
perhatian khusus berupa pengukuran kadar transaminase
harus dilakukan, jika terjadi peningkatan yang menetap
(hingga 3 kali batas normal atas) pengobatan segera
dihentikan.
- Dianjurkan melakukan tes fungsi hati sebelum
pengobatan dimulai, 6 dan 12 minggu setelah pengobatan
pertama, dilakukan berikutnya secara periodik (misalnya
secara semianual).
Efek samping : Abdominal pain, konstipasi, flatus, astenia, sakit
kepala, miopati, rabdomiolisis. Pada kasus tertentu
terjadi angioneurotic edema.
Interaksi obat : Pemakaian bersama dengan imunosupresan,
itrakonazol, gemfibrosil, niasin dan eritromisin dapat
menyebabkan peningkatan pada gangguan otot rangka
(rabdomiolisis dan miopati).
- Dengan anti kuogulan kumarin dapat memperpanjang
waktu protrombin.
- Antipirin, propanolol, digoksin.

254 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


3. Cholestyramine
Nama dagang
- Sequest Sachet(Novell)
Indikasi : Terapi tambahan untuk menurunkan kadar kolesterol serum
pada pasien yang hiperkolesterolemia primer yang tidak
menunjukkan respon terhadap kontrol makanan, menurunkan
kadar kolesterol pada pasien denganhiperkolesterolemia dan
hipertrigliseridemia, mengurangi pruritus pada obstruksi parsial
pada saluran empedu, terapi tambahan dengan terapi rehidrasi
pada diare karena malabsorpsi asam empedu, reseksi urus,
penyakit Chorn, vagotomi dan neuropati vagaldiabetikum.
Dosis : Dewasa awal 4 g 2 x/hr, sesudah 2-4 minggu dosis dapat
ditingkatkan menjadi 8 g 2 x/hr (pagi dan sore).
Pemberian obat : oral, Sebelum dan sesudah makan.
Kontraindikasi : Pasien dengan gangguan saluran empedu total.
Perhatian : Dapat menghambat absporsi lemak dan vitamin larut
lemak (A, D, E, K).
Efek samping : Konstipasi dan rasa tidak nyaman pada saluran cerna.
Interaksi obat : Fenilbutazon, warfarin, klorotiazid, tetrasiklin,
penisilin, fenobarbital, digoksin, obat tiroid.

E. Agents Affecting Bone Metabolism (Obat Metabolisme


tulang)
1. Kombinasi Ca Fosfat, Genistein, Vit K1, Vit D3 Tablet
Nama dagang
- Osfit Filco (Kalbe)
Indikasi : Untuk pencegahan dan pengobatan osteoporosis pada
wanita pra (sebelum) dan pasca menopause. Untuk memelihara kesehatan
tulang
Dosis : Dewasa : 1 kaplet, 1-2 kali per hari
Pemberian obat : oral, Sebaiknya diberikan bersama makanan

255 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


2. Glucosamine HCl, Chondroitin Sulfate, MSM Sachet
Nama dagang
- Gerac
Indikasi : Suplemen untuk memelihara kesehatan persendian.
Dosis : 1 sachet 1 x/hari.
Pemberian obat : oral, Sebaiknya diberikan bersama makanan:
Berikan sesudah makan.
Perhatian : Hamil & laktasi.

3. Glucosamine HCl, Chondroitin Sulfate, Vit C, Mn Tablet


Nama dagang
- Osteor Plus
Indikasi : Memelihara kesehatan sendi dan terapi suportif untuk
OA
Dosis : 2 - 3 kali sehari 1 kaplet
Pemberian obat : oral, Berikan sesudah makan
4. Sodium Hyaluronate 60 mg Injeksi
Nama Dagang: Hyjoint 2,5 ml/25 mg (Kalbe farma)
Indikasi: Nyeri Sendi Osteoarthritis

XVII.ALLERGY & IMMUNE SYSTEM (ALERGI DAN SISTEM


IMUN)
1.Antihistamin/Anti Alergi
Mebhydrolin 50 mg Tablet
Nama dagang
Histapan
Interhistin (Mebhydrolin napadisilat 50 mg/5 ml)
Indikasi : meredakan reaksi alergi seperti biduran, gatal-gatal pada
kulit, alergi makanan, alergi obat, bersin-bersin alergi (hayfever), dan
sebagainya
Dosis : Dws sehari 100-300 mg dalam dosis bagi; anak 6-12 tahun
sehari 100-200 mg dalam dosis terbagi (ISO,2016)
Pemberian obat : Oral

256 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Kontraindikasi : Orang yang memiliki alergi terhadap mebhidrolin atau
komponen lain dari obat. Orang dengan kondisi atau penyakit tertentu
seperti prostat hipertrofi, Narrow-angle glaucoma (glaukoma sudut
tertutup)
Efek samping: Mengantuk, mual, muntah,mulit kering, penglihatan kabur
Interaksi obat: Alkohol, depresan SSP, MAOI, antikolinergik.
2.Loratadine 10 mg Tablet
Nama dagang
Loratadine
Indikasi : Pengobatan simtomatis pada alergi rhinitis, urtikaraia
kronik, dan berbagai jenis alergi pada kulit
Dosis : dewasa dan anak > 12 tahun sehari 10 mg
Pemberian obat : Oral
Efek samping : lelah, sakit kepala, somnolensi, mulut kering, gangguan
pencernaan, nausea, gastritis, dan gejala nyeri ruam
Interaksi obat : Jika digunakan bersamaan dengan obat-obatan tertentu,
loratadine bisa menimbulkan reaksi berupa peningkatan efek samping
atau justru mengurangi efektivitas obat itu sendiri

3.Cetirizine 10 mg Tablet
Nama dagang
Cetirizine(Hexpharm)
Cetirizin Drop
Intrizin(Interbat)
Cetirizine 5mg/5ml, 60 ml Sirup
Indikasi : pengobatan parenial rhinitis dan urtikaria idiopatik
kronis
Dosis : dewasa dan anak >12 tahun sehari 1x10 mg saat makan. Anak
2-6 tahun sehari 1x5 mg saat makan malam atau 2x2,5 mg pagi dan
malam hari
Pemerian obat : oral
Kontraindikasi : hipersensitif cetirizine, hamil dan menyusui.
Perhatian : hindari mengemudi saat pemakaian, hindari pada hamil
dan menyusui, hiundari penggunaan pada minuman
beralkohol dan obat-obatan penekan SSP

257 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping :sakit kepala, pusing, rasa mengantuk, agitasi, mulut
kering, dan rasa tidak enak pada lambung
Interaksi obat :Hindari penggunaan hydroxyzine dan levocetirizin
untuk mencegah overdosis, karena kedua obat tersebut
memiliki fungsi yang hampir sama dengan cetirizine.
Hindari mengonsumsi minuman beralkohol karena dapat
menggandakan efek samping cetirizine.

5. Desloratadine Sirup
Nama Dagang : Destavell (Novell) & Simdes (Simex)

Indikasi :Meredakan alergi rinitis Nasal & non-Nasal


(termasuk alergi rinitis intermiten/sewaktu dan
persisten/terus-menerus), meredakan gejala
pruritus, mengurangi jumlah dan luasnya area
hives pada pasien dengan urtikaria khronik
idiopathik.

Efek samping : Faringitis (peradangan pada faring), mulut kering,


mialgia (nyeri otot).

Kelelahan, mengantuk, dismenore pada penderita


rhinitis (iritasi dan pembengkakan selaput hidung).

Sakit kepala, mual, kelelahan, pusing, radang


tenggorokan, gangguan pencernaan.

Takikardia (detak jantung lebih cepat) &


hipersensitivitas.

Kejang, hepatitis & enzim hati yang meningkat


termasuk bilirubin.

258 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dosis : Dewasa dan anak ≥12 tahun: 2 sendok takar (10 ml),
di minum 1 kali sehari.
Anak usia 6-11 tahun: 1 sendok takar (5 ml), di minum
1 kali sehari.
Anak usia 1-5 tahun: ½ sendok takar (2.5 ml), di
minum 1 kali sehari.

Interaksi obat : Kadar desloratadine dalam darah dapat meningkat bila


dikombinasikan bersama dengan ketoconazole,
fluoxetine, erythromycin, cimetidine, atau azithromycin

5.Betametason + Dex CTM Tablet dan Sirup


Nama dagang
Colergis(Dexamedica)
Indikasi : alergi yang membutuhkan terapi dengan kortikosteroid
Dosis : dewasa dan anak >12 tahun 1 tablet (1 sendok teh) setiap 4-6
jam , sehari tidak lebih dari 6 tablet (6 sendok teh); anak 6-12 tahun ½
tablet (1/2 sendok teh) setiap 4-6 jam, sehari tidak lebih dari 3 tablet (3
sendok teh) ; anak 2-6 tahun ¼ tablet (1/4 sendok teh) setiap setiap 4-6
jam, sehari tidak boleh lebih dari 1 ½ tablet (1 ½ sendok teh)
Pemerian obat : oral
Kontraindikasi : hipersensitif, terapi pebghambat monoamine
oksidase(MAO); bayi baru lahir dan prematur; infeksi fungsi sistemik;
penderita yang sedang diimunisasi; tukak lambung.
Perhatian : Penderita gangguan pencernaan seperti tukak lambung
dan kolitis ulceratif sebaiknya hati-hati jika menggunakan colergis tablet
(betamethasone dan dexchlorpheniramine maleate), karena beresiko
terjadinya perdarahan pada saluran pencernaan.
Pasien yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal misalnya pasien
usia lanjut, colergis tablet (betamethasone dan dexchlorpheniramine
maleate) diberikan dengan dosis terendah dan durasi sesingkat mungkin.
Efek samping :

259 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Obat-obat yang mengandung glukokortikoid termasuk colergis tablet
(betamethasone dan dexchlorpheniramine maleate), meningkatkan
pembentukan glukosa dari protein. Hal ini menyebabkan peningkatan
kadar gula dalam darah sehingga pemberian obat ini pada
penderita diabetes mellitus sebaiknya dihindari.

Interaksi obat : Aminoglutethimide : menurunkan kadar betamethasone


dan dexchlorpheniramine maleate, melalui induksi enzim mikrosomal
sehingga mengurangi efek farmakologisnya.
Agen Kalium-depleting : jika diberikan bersamaan dengan obat-obat
kalium-depleting agen (misalnya, amfoterisin B, diuretik), pengamatan
ketat harus dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya hipokalemia.
Antibiotika makrolida : menurunkan klirens betamethasone dan
dexchlorpheniramine maleate sehingga meningkatkan kadar/efek
farmakologisnya.
Antidiabetik : kortikosteroid dapat meningkatkan konsentrasi glukosa
darah, oleh karena itu penyesuaian dosis obat anti diabetes mungkin
diperlukan.
Isoniazid : Konsentrasi serum isoniazid mungkin akan menurun jika
diberikan bersamaan dengan kortikosteroid.
Cholestyramine dan efedrin : Cholestyramine meningkatkan klirens
kortikosteroid sehingga menurunkan kadar/efek farmakologisnya.

6. Chlorpeniramine Maleat 4 mg Tablet


Nama dagang
CTM
Indikasi : meringankan gejala alergi seperti rhinitis, urtikaria dan
hay fever
Dosis : dewasa sehari 3-4 kali 1 tab; anak-anak 6-12 tahun sehari
3-4 kali ½ tab. Anak-anak 2-6 tahun sehari 3-4 kali ¼ tab
Pemberian obat: oral
Kontraindikasi : hipersensitif
Perhatian :jangan mengendarai kendaraan bermotor atau
menjalankan mesin, tidak dianjurkan pada wanita hamil dan menyusui
Efek samping : Mulut kering, mengantuk dan pandangan kabur

260 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


7.Phenylpropanolamine HCl, CTM Tablet
Nama dagang
Nalgestan(Daryavaria)
Indikasi : meringankan bersin-bersin dan hidung tersumbat karena
pilek
Dosis : sehari 3-4 kali : dewasa 1 tab; anak 6-12 tahun ½ tab
Pemberian obat : oral
Perhatian : Diketahui memiliki alergi atau hipersensitifas terhadap
komponen obat. Adanya kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain
(misalnya: efedrin, pseudoefedrin, fenilefrin). Menderita
penyakit jantung dan/atau diabetes melitus. Memiliki penyakit saluran
nafas bagian bawah Memiliki penyakit Hipertiroid dan glaukoma sudut
tertutup Memiliki tekanan darah tinggi berat, stroke, obesitas, dan Lansia.

Efek samping : mengantuk, gangguan penceranaan, gangguan


psikomotor, takikardia, mulut kering, palpitasi, retensi urin
Parasetamol, phenylpropanolamine HCl, DMP, CTM Tablet (Lacoldin)
Indikasi : mengobati gejal influenza seperti demam, sakit kepala,
hidung tersumbat, bersin disertai batuk.
Dosis : Dewasa & anak berusia lebih dari 12 tahun : 3-4 kali sehari 1
tablet.
Anak berusia 6-12 tahun : 3-4 kali sehari ½ tablet.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Terapi MAOI (penghambat mono amin oksidase),
glaukoma.
Perhatian : Penyakit jantung, diabetes melitus, pembesaran prostat,
hipertensi, kerusakan ginjal dan hati; Hamil & menyusui.
Efek samping : Mengantuk, pusing, sakit kepala, gugup, reaksi alergi,
mulut kering, kemerahan pada kulit.
Interaksi obat : antidepresan trisiklis, obat-obat antikolinergik, depresan
susunan saraf pusat termasuk alcohol

261 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


8.Pseudoephedrine HCl 15 mg , Chlorpeniramine Maleate 1 mg
Sirup
Nama dagang
Rhinos Junior(Dexamedica)
Indikasi : meredakan gejala bersin-bersin dan hidung tersumbat
karena pilek
Dosis : dewasa dan anak > 12 tahun sehari 3x10 ml; anak 6-12 tahun
sehari 3-5 ml; 2-5 tahun sehari 3x2,5 ml
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : hipertensi berat, sedang mendapat terapi dengan
antidepresan MAOI
Perhatian : gangguan fungsi hati dan ginjal, glaucoma, hipertrofi
prostat, retensi urin, gangguan fungsi jantung, DM. dapat mengganggu
kemampuan mengemudi atau mesin
Efek samping : insomnia, sakit kepala, eksitasi, tremor, takikardi,
aritmia, palpitasi, suliut berkemih,gangguan saluran pencernaan
Interaksi obat : penggunaan bersama dengan MAOI dapat
mengakibatkan krisis hipertensi, dapat meningkatkan efek obat yang
bekerja secara sentral

9.Pseudoephedrine HCl Drop


Nama dagang
Rhinos Neo(Dexamedica)
Alco (Interbat)
Indikasi :meredakan hidung tersumbat karena flu biasa.

Dosis : Anak-anak 2-5 tahun: 2 x 0,4 ml larutan (0,8 ml), tiga kali
sehari. Anak-anak di bawah 2 tahun: seperti yang diarahkan oleh dokter.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Obat ini tidak boleh digunakan untuk pasien yang
hipersensitif atau alergi terhadap komponen obat ini.
Perhatian : Harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan
disfungsi hati dan ginjal, glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, retensi
urin, gangguan jantung, dan diabetes mellitus.

262 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping : bisa menimbulkan efek samping berupa insomnia, sakit
kepala, eksitasi, tremor, takikardia, aritmia, palpitasi, sulit buang air
kecil.
Interaksi obat : Penggunaan bersamaan dengan antidepresan tipe
penghambat Monoamin Oksidase (MAO) dapat menyebabkan krisis
tekanan darah tinggi.

10.Triprolidine HCl 1.25, PseudoephedrineHCl 15 mg, Glyceryl


Guaiaicolate 100 mg Sirup
Nama dagang Lapifed Expectorant(Lapi)
Indikasi : Menghilangkan batuk berdahak dan pilek.
Dosis : Dewasa : 3 kali sehari 2 sendok teh.
Anak berusia 6-12 tahun : 3 kali sehari 1 sendok teh.
Pemberian obat: oral
Kontraindikasi : MAOI, hipertensi berat.
Perhatian : Diabetes, hipertensi, penyakit jantung, hipertiroid,
peningkatan TIO, pembesaran prostat. Dpt mengganggu kemampuan
mengemudi atau menjalankan mesin. Anak < 2 tahun.
Efek samping : Mengantuk, gangguan tidur, ruam kulit, hidung, mulut &
tenggorokan kering. Kadang-kadang, retensi urin.
Interaksi obat : MAOI.

11.Pseudoephedrine HCl 30 mg, Brompeniniramine Maleate 2 mg


Sirup
Nama dagang :Alco Plus(Interbat)
Indikasi : meringankan bersin-bersin dan hidung tersumbat karena
pilek.
Dosis : Dewasa dan anak usia > 12 tahun : 5 ml, 3 kali sehari.
Anakusia 6-12 tahun : 2,5 ml, 3 kali sehari.
Anak usia 2-5 tahun : 1,25 ml, 3 kali sehari.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : dikontraindikasikan pada penderita yang hipersensitif
atau alergi terhadap komponen obat tersebut.

263 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Perhatian : -Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi masalah susah
tidur, jantung berdebar dan pusing.
-Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan
ginjal, penderita hipertrofi prostat, hipertiroid, glaukoma, gangguan
jantung dan diabetes mellitus.
-Tidak dianjurkan penggunaan pada anak usia < 2 tahun, wanita hamil
dan menyusui (kecuali atas petunjuk dokter).
-Selama minum obat ini tidak boleh mengemudikan kendaraan bermotor
atau menjalankan mesin.
Efek samping : mengantuk, sakit kepala, insomnia, palpitasi, eksitasi,
tremor, aritmia, takikardia, mulut kering, gangguan pencernaan dan sulit
buang air seni.
Interaksi obat : MAOI, dapat menyebabkan krisis hipertensi

12.Pseuephedrine HCl 60 mg Immadiate SR Kapsul


Nama dagang
Rhinos SR(Dexamedica)
Indikasi : meringankan gejala rhinitis alergi dan rhinitis vasomotor,
obat ini dianjurkan bila kedua sifat antihistamin dari loratadin dan efek
dekongestan dari pseudoefedrin dibutuhkan
Dosis : Dosis dewasa dan anak 12 tahun ke atas: 1 kapsul setiap 12 jam.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : - Penderita dengan penyakit kardiovaskular seperti:
insufisiensi koroner, aritmia dan hipertensi berat.
-Penderita yang sedang diterapi dengan penghambat monoamine
oksidase (MAO) atau dalam waktu sepuluh hari setetah menghentikan
pengobatan ini dan pada pasien dengan glaukoma sudut sempit, retensi
urin, hipertensi berat, penyakit arteri koroner berat dan hipertiroidisme.
-Hipersensitivitas terhadap pseudoephedrine dan loratadine.
-Pemberian bersama ketoconazole dan derivat azole yang lain atau obat
golongan makrolida.
-Pada kegagalan pernafasan.
Perhatian : Kehamilan dan wanita menyusui.
Pasien usia 60 tahun atau lebih.
Pasien dengan gangguan hati dan ginjal (GFR < 30 ml/menit).

264 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Anak < 12 tahun.
Efek samping :
Gangguan saluran cerna, anoreksia, mual, muntah, sakit perut, dan mulut
kering.
Kardiovaskular: palpitasi, takikardia, dan ekstrasistoles.
Interaksi obat : Metildopa, mecamilamin, reserpin, veratrum alkaloid, β-
bloker, digitalis, antasida, kaolin.

13.Oxomemazin, Quaifenesin Sirup


Nama dagang
Oxopect(Mahakam beta farma)
Indikasi : batuk produktif dan non-produktif; batuk
disebabkan karena alergi
Dosis : Sirup: dewasa sehari 3-4x 5-10 ml; anak 6-12 tahun sehari 2-
3x5-10 ml; anak 2-6 tahun sehari 2-3x 5-10 ml
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap satu atau lebih
bahan obat ini.
Perhatian :Kerusakan hati atau ginjal; Dapat mengganggu
kemampuan mengendarai kendaraan atau menjalankan mesin.
Efek samping : Sedasi, pusing, sakit kepala, gangguan saluran
pencernaan, kemerahan kulit

14.Quaiafenesin+CTM Sirup
Nama dagang
Cohistan(Medifarma)
Indikasi : hay fever, urtikaria, asama bronchial, edema
angioneuretik, rhinitis alergi dan alergi lainnya
Dosis : Dewasa: sehari3-4x 1 tab; anak7-12 thn sehari 3-4x ½ tab
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : saluran napas bawah, bayi baru lahir atau prematur
Perhatian : galaukoma sudut sempit, hamil, retensi urin akibat
hipertropi fosfat, penderita dengan lesi local pada korteks sereblal,

265 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


hindari mengemudi kendaraan atau mengoperasikan mesin, sensitivitas
dengan obat yang berhubungan
Efek samping : sedasi, gangguan saluran cerna, efek antimuskarinik,
hi[potensi, kelemahan otot, tinnitus, euphoria, sakit kepala, stimulasi
SSP, reaksi alergi, gangguan hematologi
Interaksi obat : alcohol, obat penekan SSP, antikolonergik, MAOI

15.Difenhidramine HCl 12,5 mg + Dekstrometorpan HBr 10 mg,


Ammon Cl 100 mg, Na Citrate 50 mg , Menthol 1mg Sirup
Nama dagang
Sanadryl DMP(Sanbe)
Indikasi : meringankan gejala batuk tidak berdahak atau
batuk karena alergi
Dosis : dewasa; sehari 3-4x 2 sendok the sirup; anak 6-12 tahun sehari
3-4x 1 sendok the sirup
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : hipersensitif, wanita hamil dan menyusui
Perhatian : Penyakit hati, asma, glaukoma, emfisema, sesak nafas,
penyakit paru kronis, pembesaran prostat, penyumbatan piloroduodenum,
penyumbatan leher kandung kemih, penghambat mono amin oksidase
(MAOI), hamil, menyusui, pasien debil dan hipoksia (kekurangan
oksigen dalam jaringan), bisa mengganggu kemampuan untuk
mengendarai atau mengoperasikan mesin.
Bukan untuk batuk berdahak.
Efek samping : Mengantuk, sedasi, pusing, gangguan koordinasi, rasa
tidak enak pada ulu hati, sekresi saluran nafas mengental, susah buang air
besar, depresi nafas dan susunan saraf pusat (pada dosis sangat besar).
Interaksi obat : bisa mempotensiasi depresan susunan saraf pusat
lainnya., aksi diperpanjang oleh MAOI.

16. Difenhidramine HCl 12,5 mg + Dekstrometorpan HBr 10 mg,


Ammon Cl 100 mg, K Guauacolsulfate 30 mg, Na Citrate 50 mg ,
Menthol 1mg Sirup
Nama dagang

266 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Sanadryl Exp (Sanbe)
Indikasi : menghilangkan batuk berlendir yang disebabkan alergi
Dosis : anak 6-12 tahun sehari 3-4x 1 sendok the sirup; dewasa sehari 3-
4x 2 sendok the sirup
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : hipersensitif, tidak boleh digunakan pada bayi, ibu
menyusui, terapi antibiotika ototoksik karena dapat menimbulkan reaksi
ototoksik
Perhatian : Penyakit hati, asma, glaukoma, MAOI. Hamil, anak.
Mempengaruhi kemampuan mengemudi/menjalankan mesin
Efek samping : Mengantuk, pusing, gangguan koordinasi, sekresi saluran
napas mengental, mulut kering; kejang epileptiform (dosis besar)
Interaksi obat : Potensiasi depresan SSP lain. Aksi diperpanjang dengan
MAOI

17. Dekstrometorpan HBr 10 mg, Glyceryl Guaiacolate 50 mg,


Phenylpropanolamine HCl 12,5 mg, CTM 1mg Tablet
Nama dagang
Dextral(Molex ayus)
Indikasi : Untuk meringankan batuk dan pilek.
Dosis : Anak berusia 6-12 tahun : 3 kali sehari ½ kaplet; Dewasa : 3 kali
sehari 1 kaplet.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Penderita yang peka terhadap obat simpatomimetik lain
(misalnya Efedrin, Pseudoefedrin, Fenilefrin), penderita tekanan darah
tinggi berat, dan yang mendapat terapi obat anti depresan tipe
penghambat monoamin oksidase (MAOI).
Penderita dengan gangguan jantung dan diabetes melitus.
Perhatian : Tidak boleh diberikan pada penderita yang peka terhadap
obat simpatomimetik lain (misalnya Efedrin, Pseudoefedrin, Fenilefrin),
penderita tekanan darah tinggi berat, dan yang mendapat terapi obat anti
depresan tipe penghambat monoamin oksidase (MAOI).
Efek samping : Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan
psikomotor, tekhikardia, aritmia, mulut kering, berdebar, retensi urin.

267 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Interaksi obat : Penggunaan bersama antidepresan tipe penghambat
MAO dapat mengakibatkan krisis hipertensi.

XVIII. CENTRAL NERVOUS SYSTEM (Sistem Saraf Pusat)


A.Anxiolytics (Transkuilere Minor)
1.Diazepam 2 mg, 5 mg Tablet
Nama Dagang
Valisanbe (Sanbe)
Indikasi : pengobatan jangka pendek gejala ansietas sebagai terapi
tambahan untuk meringankan spasme otot, gejala yang timbul karena
alcohol dihentikan pada penderita alkoholisme, status epilepticus, pre dan
post operasi
Dosis : anak sampai 6 tahun sehari 3x 1-2 mg; 6-14 vth sehari 3x 2-4
mg. dewasa dosis lazim sehari 3x 2-5 mg; bila perlu disis dapat
diperbesar menjadi sehari 3x10 mg
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : hipersensitivitas, bayi <6 bulan, wanita hamil dan
menyusui, depresi pernapasan, gangguan pulmonerakut, keadaan fobia,
glaucoma sudut sempit
Perhatian : Epilepsi; gangguan KV, hati, dan ginjal; insufisiensi
pernapasan.
Hamil,laktasi neonatus, lanjut usia, Dapat menganggu kemampuan
mengemudi atau menjalankan mesin.
Efek samping : Gangguan mental, mengantuk, amnesia, ketergantungan,
penglihatan kabur, retensi urin, depresi pernapasan, hipotensi.
Interaksi obat : Antikoagulan, dan obat relaksan otot.

268 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


2.Diazepam 10 mg/2 ml Injeksi
Nama dagang
Valisanbe Injeksi (Sanbe)
Diazepam 5 mg& 10 mg Rectal
Nama Dagang: Stesolid (Actavis) & Nozapav Enema (Novell)
Indikasi : - digunakan untuk pengobatan jangka pendek pada
ansietas atau insomnia (sulit tidur), kejang demam, kecemasan, dan
kepanikan.
- Sebagai tambahan untuk menghilangkan kejang otot rangka karena
spasme refleks patologi lokal.
- Digunakan juga sebagai obat premedikasi untuk menginduksi sedasi,
anxiolysis, atau amnesia sebelum prosedur medis tertentu (misalnya,
endoskopi).
Dosis : Dosis lazim dewasa untuk Kecemasan (ansietas)
Intramuskular atau intravena : 2 – 5 mg (kecemasan moderat) atau 5 – 10
mg (kecemasan berat) dalam dosis tunggal. Dapat diulangi setelah 3 – 4
jam, jika perlu.
Dosis lazim dewasa untuk gejala putus alkohol
Intramuskular atau intravena : 5 – 10 mg 1 x. Dapat diulangi setelah 3 – 4
jam, jika perlu.
Dosis lazim dewasa untuk ICU Agitasi
dosis awal : 0.02-0.08 mg / kg intravena lebih dari 2 – 5 menit setiap 0.5
– 2 jam untuk menangani agitasi akut.
Dosis pemeliharaan : 0.4-0.2 mg / kg BB / hari dengan infus intravena
kontinu.
Pemberian obat : iv
Kontraindikasi : Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat
hipersensitif pada diazepam atau obat golongan benzodiazepine lainnya;
glaukoma sudut sempit akut.
Perhatian : Hindari menggunakan obat ini untuk wanita hamil
terutama pada trimester pertama atau ibu menyusui; Tidak boleh
digunakan sebagai terapi tunggal pada depresi atau ansietas dengan
depresi; Pemakaian obat harus dihentikan jika muncul ruam kulit atau
tanda lain yang menunjukkan reaksi alergi karena bisa berakibat fatal.

269 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping : mengantuk, kesulitan koordinasi, kelelahan, kelemahan
otot, ataksia, dan kepala terasa ringan; Efek samping yang lebih jarang
misalnya nyeri kepala, vertigo, perubahan salivasi, gangguan saluran
cerna, ruam kulit, dan gangguan penglihatan; Efek samping yang lebih
serius, tetapi kejadiannya relatif jarang misalnya depresi pernapasan,
ketergantungan, gangguan mental, amnesia, kebingungan, kelainan darah
dan sakit kuning, retensi urin, dan hipotensi.
Interaksi obat : Obat-obat seperti barbiturat, fenotiazin, opioid, dan
antidepresan meningkatkan efek diazepam; Teofilin dapat menghambat
efek diazepam; Diazepam dapat menghambat efek levodopa (digunakan
dalam pengobatan penyakit Parkinson).

3.Alprazolam 0,25 mg; 0,5 mg; 1 mg Tablet


Nama dagang
Zypraz (Kalbe)
Indikasi : digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan;
Zypraz Tablet (alprazolam) juga diindikasikan untuk pengobatan jangka
pendek pada gangguan panik, dengan atau tanpa agoraphobia; Dapat
digunakan dalam kombinasi dengan obat lain untuk mengatasi mual dan
muntah akibat kemoterapi
Dosis : Dewasa : 0.25 – 0.5 mg, 3 x sehari. Dosis dapat ditingkatkan
dengan interval 3-4 hari. Dosis maksimal 4 mg dalam dosis terbagi;
Lanjut usia, pasien debil : 0.25 mg, 2-3 x sehari. Dosis dapat ditingkatkan
secara bertahap; Anak : tidak dianjurkan.

Pemberian obat : oral


Kontraindikasi : Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat
hipersensitif pada alprazolam atau obat golongan benzodiazepine
lainnya; Hindari penggunaan obat ini pada orang-orang yang memiliki
kondisi berikut : myasthenia gravis, insufisiensi pernapasan berat,
insufisiensi hati berat, insufisiensi ginjal berat, insufisiensi pulmoner
akut, kondisi fobia dan obsesi, psikosis kronik, serangan asma akut, sleep
apnea sindrom, dan gangguan kepribadian borderline (dapat

270 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


menyebabkan bunuh diri dan kehilangan kontrol); Obat ini kontraindikasi
untuk penderita glaukoma sudut sempit akut; Hindari menggunakan obat
ini untuk wanita hamil terutama pada trimester pertama atau ibu
menyusui.
Perhatian : Pemakaian obat harus dihentikan jika muncul ruam kulit
atau tanda lain yang menunjukkan reaksi alergi karena bisa berakibat
fatal; Zypraz Tablet (alprazolam) menyebabkan pusing dan mengantuk,
jangan mengemudi, menyalakan mesin, atau mengerjakan pekerjaan yang
memerlukan konsentrasi tinggi saat menggunakan obat ini; Berikan
dengan hati-hati untuk pasien lanjut usia. Kurangi dosis jika diperlukan;
Jangan menggunakan obat ini dalam jangka panjang karena bisa
menyebabkan ketergantungan. Potensi ketergantungan meningkat pada
pasien dengan riwayat penyalahgunaan alkohol atau narkoba.
Efek samping : mengantuk, kesulitan koordinasi, kelelahan, kelemahan
otot, ataksia, dan kepala terasa ringan; Efek samping yang lebih jarang
misalnya nyeri kepala, vertigo, perubahan salivasi, gangguan saluran
cerna, ruam kulit, dan gangguan penglihatan; Efek samping yang lebih
serius, tetapi kejadiannya relatif jarang misalnya depresi pernapasan,
ketergantungan, gangguan mental, amnesia, kebingungan, kelainan darah
dan sakit kuning, retensi urin, dan hipotensi.
Interaksi obat : dapat menyebakan peningkatan kadar plasma
imipramine dan desipramine; Kontrasepsi oral mengurangi clearance
alprazolam, sehingga kadar plasmanya meningkat dan bisa terjadi
akumulasi. Hal ini menyebabkan potensi terjadinya efek samping yang
merugikan; Alkohol dan obat-obat golongan benzodiazepine memiliki
efek sinergis satu sama lain. Penggunaan secara bersamaan dengan
alkohol dapat menyebabkan sedasi berat, perubahan perilaku, dan
keracunan.

4.Estazolam 2 mg Tablet
Nama dagang

271 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Esilgan (Takeda)
Indikasi : Mengobati gangguan tidur atau insomnia. Mengatasi
masalah kecemasan. Membantu mengatasi penyakit neurosis. Membantu
mengobati penderita Psikosis. Pengobatan bagi penderita Skizofrenia.
Membantu menghilangkan rasa sakit pasca operasi.
Bersumber dari: Esilgan : Kegunaan, Dosis, Efek Samping - Mediskus
Dosis : dewasa: neurosis, gangguan dalam 1-2 mg sebelum tidur,.
Psikosis, skizofrenia: 2-4 mg sebelum tidur; malam sebelum operasi, 1-2
mg sebelum tidur, dosis harus disesuaikan menurut umur, gejala dan
kondisi pasien
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Memiliki hipersensitif atau alergi terhadap kandungan
obat ini. Penderita Miastenia gravis (penyakit autoimun kronis). Wanita
hamil.
Bersumber dari: Esilgan : Kegunaan, Dosis, Efek Samping - Mediskus
Perhatian : Bagi penderita gangguan fungsi hati, gangguan ginjal,
gangguan paru-paru atau pernapasan, apnea tidur, gangguan mental
(misalnya depresi), serta pernah atau masih memiliki ketergantungan
minuman keras atau obat-obatan terlarang, harap berhati-hati untuk
menggunakan obat ini. Bagi ibu menyusui, penggunaan obat ini harus
dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.; Berhenti merokok
selama menggunakan obat ini. Dilarang mengonsumsi alkohol atau
minuman keras selama menggunakan obat ini. Beri tahu dokter apabila
Anda mengonsumsi obat-obatan lain, seperti ketoconzole (Nizoral) atau
itraconazole (Sporanox). Esilgan dapat menyebabkan kantuk, sebaiknya
Anda tidak mengendarai kendaraan selama mengonsumsi obat ini,

Efek samping : Gangguan koordinasi tubuh. Keseimbangan berkurang


atau limbung. Sulit bernafas. Detak jantung berdetak lebih cepat dari
biasanya. Jantung berdebar-debar. Kebingungan. Demam, menggigil, dan
nyeri pada tubuh. Mulut terasa kering.
Bersumber dari: Esilgan : Kegunaan, Dosis, Efek Samping - Mediskus

5.Clobazam 10 mg Tablet

272 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Nama dagang
Clobazam
Indikasi : Mengatasi keadaan ansietas dan psikoneurotik yang
disertai ansietas.
Dosis : dewasa: 20 mg sehari dalam dosis terbagi.
Jika perlu dapat dinaikkan sampai 30 mg/hari.
Untuk kasus berat dosis dapat diberikan samapai 6 tablet sehari.
Orang lanjut usia: 10 - 15 mg sehari dalam dosis terbagi.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Pasien yang mengalami depresi sistem saraf pusat
(koma); Penderita psikotik dan gangguan depresi mental; Penderita
gangguan pernapasan; Reaksi hipersensitif terhadap klobazam; Trimester
pertama kehamilan; Myastehenia gravis.
Perhatian : Hati-hati pemberian obat ini pada orang lanjut usia atau
pasien yang lemah, gagal fungsi ginjal, hati, dan pasien yang sedang
menjalani terapi dengan obat sistem depresan; Selama minum obat ini
dilarang menjalankan mesin atau kendaraan; Hindari pemakaian dosis
tinggi dan jangka lama, karena dapat menyebabkan toleransi dan
ketergantungan fisik; Kelemahan otot (myasthenia gravis), spinal atau
serebral ataksia dan pada kasus keracunan akut alkohol, zat-zat hipnotik,
analgesik, neuroleptik, antidepressan, lithium, pasien dengan kerusakan
hati serius (misal cholestatic jaundice) dan pasien dengan sleep apnoea
syndrome; Klobazam diekskresi melalui air susu ibu. Hentikan
pemberian ASI selama pengobatan dengan klobazam.
Efek samping : Mulut dan tenggorokan kering, disuria, retensi urin,
disartria, ataksia, vertigo, pusing, depresi mental, gangguan saluran
cerna, takikardia, palpitasi; Kegagalan pernapasan dan hipotensi
tidak/jarang terjadi pada dosis terapi, tetapi dapat terjadi pada dosis
tinggi; Pemberian overdosis dapat menyebabkan depresi sistem saraf
pusat dan koma; Gangguan pernapasan, keletihan, konstipasi, hilang
nafsu makan, mual, mengantuk, bingung; Reaksi kulit seperti erupsi,
urtikaria; Penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi dapat
menyebabkan abnormalitas yang reversibel seperti gangguan bicara,
gangguan fungsi motorik, gangguan penglihatan (penglihatan ganda,
nistagmus), peningkatan berat badan; Berkurangnya libido.

273 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Interaksi obat : Jika klobazam dikombinasi dengan depresan sistem saraf
pusat (termasuk antikonvulsan dan alkohol) akan menambah terjadinya
depresi sistem saraf pusat; Simetidin dapat mengurangi klirens plasma
klobazam, meningkatkan waktu paruh dan konsentrasi klobazam.

B.Anti Psychotics (Transkuiliser Mayor)


1.Amitriptyline HCl tablet
Nama dagang
Amitriptyline
Indikasi : Meredakan depresi, nyeri saraf, dan mencegah
migrain
Dosis : dosis awal penggunaan, amitriptyline biasanya diberikan sebesar
50-100 mg per hari.
Pemberian obat : oral
Perhatian : sedang hamil , Jangan mengendarai mobil atau
mengoperasikan mesin
Efek samping : Mengantuk, Pusing saat bangun tidur, Mual, Nyeri perut,
Konstipas, Diare, Mulut terasa kering
Interaksi obat : Mengonsumsi alkohol atau tembakau, Obat flu atau
alergi, obat penenang, obat nyeri narkotika, obat tidur, perelaks otot, dan
obat-obatan untuk kejang atau gangguan kecemasan dapat menambah
rasa kantuk

C.Anti Convulsants (Antikolvusan)


1.Phenytoin Na 100 mg Kapsul, Injeksi
Nama dagang
Kutoin(Mersifarma)
Indikasi : untuk mengontrol bangkitan grand mal dan serangan
pada psikomotor (epilepsy lobus temporalis), pencegahan dan terapi
serangan terjadi selama bedah saraf
Dosis : penderita yang belum peranh mendapat pengobatan dapat
dimulai dengan kutoin sehari 3x100 mg dan dosis disesuaikan menurut
respons terapeutik. Dws: dosis pemeliharaan, sehari 300-400 mg.
peningkatan dosis sampai 600 mg dapat dilakukan jika diperlukan. Anak-

274 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


anak: biasanya 5mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi 2 atau 3 maks sehari
300 mg
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : penderita yang hipersensitif terhadap fenitoin
Perhatian :
Efek samping : nistagmus, ataksia, bicara tidak jelas dan konfusi mental,
pusing, tidak dapat tidur, dan sakit kepala. Pada terapi jangka panjang,
mual, muntah, konstipasi, keracunan, hepatitis, dan kerusakan hati, bintik
merah,trombositopenia, leucopenia, granulositopenia, agaranulositosis,
pensitopenia dengan atau tanpa supresi sumsum tulang
Interaksi obat : Carbamazepine, Clonazepam, Cyclosporine, Digoxin,
Disopyramide, Doxycycline

2. Valproic acid 250 mg/5 ml , 120 ml Sirup


Nama dagang
Sodium Valproate
Indikasi : Terapi tambahan pada kejang petit mal sederhana dan
kompleks. Juga kejang multipel
Dosis : Dosis awal : 15 mg/kg BB/hari. Ditingkatkan dengan interval 1
minggu : 5-10 mg/kg BB/hari. Maksimal : 60 mg/kg BB/hari
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Gangguan fungsi hati, penyakit hati
Perhatian : Riwayat penyakit hati, ps yang mendapatkan
antikonvulsan, anak dengan kelainan metabolik kongenital yang
menyertai retardasi mental, penyakit otak organik. Hamil. Anak < 2
tahun
Efek samping : Perdarahan, memar, hiperammonemia, mual, muntah,
peningkatan nafsu makan, trombositopenia, anemia, penekanan sumsum
tulang, pankreatitis, iritasi GI
Interaksi obat : Antiepilepsi, obat depresi sistem syaraf pusat, aspirin,
barbiturat, warfarin, dikumarol

3.Phenobarbital 60 mg, Pipenzolate Br 4 mg, etanol 0,2 ml Drop

275 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Nama dagang
Piptal (Nicholas)
Indikasi : Meringankan kolik pada bayi, nyeri otot dan spasme
pada gangguan GI pada bayi seperti pilorospasme, kardiospasme,
regurgitasi, muntah pada bayi karena dispepsia atau gastroenteritis.
Dosis : Kolik 0,5 mL. GangguanGI lain 0,5-1 mL 4-5 x/hari.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Obstruksi organik pada saluran cerna.
Efek samping : Pada dosis yang dianjurkan, Pediatric PIPTAL® Drops
efektif dan aman untuk digunakan, serta tidak dijumpai adanya efek
samping; Pengobatan dengan Pediatric PIPTAL® Drops dapat
menimbulkan rasa mengantuk, namun tidak menimbulkan efek-efek lain
seperti yang umumnya terjadi pada pengobatan dengan alkaloid
belladonna atau antikolinergik sintetik lain.

4.Pregabalin 75 mg Kapsul
Nama dagang
Provelyn Kapsul (Kalbe)
Indikasi : Terapi nyeri neuropatik sentral & perifer, epilepsi,
generalised anxiety disorder (GAD) & sebagai terapi tambahan pada
pasien dewasa dengan kejang parsial tanpa generalisasi sekunder.
Dosis : 50-600 mg/hr dalam 2-3 dosis terbagi.
Nyeri neuropatik :dosis awal 75 mg 2 x/hr, jika dapat ditoleransi dengan
baik dapat ditingkatkan menjadi 150 mg dengan interval pemberian 3-7
hr. Dosis maksimal : 300 mg dapat diberikan sesudah penambahan 1
minggu terapi.
Epilepsi : dosis awal 75 mg 2 x/hr, jika dapat ditoleransi dengan baik
dapat ditingkatkan menjadi 150 mg dengan interval 1 minggu. Dosis
maksimal 300 mg dapat diberikan sesudah penambahan 1 minggu terapi.

Pemberian obat : oral


Kontraindikasi : Hipersensitivitas pada Provelyn Capsule adalah sebuah
kontraindikasi. Sebagai tambahan, Provelyn Capsule tidak boleh
dikonsumsi jika Anda memiliki kondisi berikut: Laktasi, edema perifer,
hipersensitivitas, kehamilan

276 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Interaksi obat : Oxycodone; Lorazepam; alkohol

5.Oxcarbazepine 300 mg Tablet


Nama dagang
Prolepsi(Mersifarma)
Indikasi : pengobatan serangan tonik-klonik generalisasi sekunder
Dosis : dosis awal sehari 300 mg, efek terapetik sehari antara 600-1200
mg, epilepsy berat dan terapi kasus resisten: dosis awal sehari 300 mg,
dosis kemudian dinaikkan bertahap sampai respons optimum dicapai,
dosis pemeliharaan sehari antara 900-3000 mg; anak-anak (>5 tahun):
disis awal 10 mg/kgBB/hari, lalu ditingkatakan secara bertahap, dosis
[pemeliharaan: 30mg/kgBB/hari.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap okskarbazepina, gangguan
fungsi ginjal
Perhatian : pemberian bersama obat antiepilepsi lain,dosis
okskarbazepine haraus dikurangi; hindari penghentian mendadak untuk
mengurangi resiko epileptikus status, hati-hati penggunaan pada wanita
hamil dan menyusui
Efek samping : letih, pusing, mengantuk, sakit kepala, ataksia, gemetar,
gangguan konsentrasi, kesemutan, gangguan tidur, gangguan penglihatan

6.Carbamazepine Tablet
Nama dagang
Bamgetol(Mersifarma)
Indikasi : epilepsy, neuralgia terminal, neuralgia glosofaringeal
Dosis : Epilepsi Dws Awal 100-200 mg 1-2 x/hari, kmd
ditingkatkan 400 mg 2-3 x/hari. Pd bbrp pasien perlu 1,600-2,000
mg/hari. Anak 10-20 mg/kgBB/hari. Mania & profilaksis mania-
depresifAwal 200-400 mg/hari terbagi dalam 2 dosis, ditingkatkan 200
mg/hari dalam dosisi terbagi. Maks: 1,200 mg/hari. Rasa sakit pada
diabetik neuropati 200 mg 2-4 x/hari.
Pemberian obat: oral; Sebaiknya diberikan bersama makanan : Hindari
jus grapefruit.

277 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Kontraindikasi : Hipersensitif, blok AV, riwayat intermiten porfiria akut
MAOI.
Perhatian : Peny KV berat, kerusakan ginjal atau hati, usia lanjut,
blok AV, kelainan darah, depresi sumsum tulang. Hamil, laktasi, anak <
6 tahun. Jangan mengendarai/mengoperasikan mesin.
Efek samping : Hilangnya nafsu makan, mulut kering, mual, diare,
konstipasi, sakit kepala, pusing, somnolen, ataksia, gangguan akomodasi
penglihatan, demam. Dermatitis eksfoliasi, sindrom Steven-Johnson,
nekrolisis epidermal toksik, rambut rontok, leukopenia, trombositopenia,
agranulositosis, hepatitis, proteinuria & pembesaran kelenjar getah
bening. Reaksi alergi kulit.
Interaksi obat : Konsentrasi plasma meningkat dengan eritromisin, INH,
verapamil, diltiazem, dekstropropoksipen, viloxazine, simetidin.
Manifestasi neurotoksik reversibel bila dikombinasi dengan litium.
7.Gabapentin
Nama Dagang : Gabapentin 100 (Hexymer) Mersifarma
Gabapentin 300 mg (Gabesco) Dipa Pharmalab
Indikasi : antikonvulsan atau antikejang. Obat ini bekerja dengan
memengaruhi saraf dan senyawa kimia di dalam tubuh
yang menyebabkan kejang dan nyeri. Perlu diketahui,
gabapentin tidak dapat menyembuhkan epilepsi,
melainkan hanya mengendalikan kejang selama
dikonsumsi secara rutin.
Dosis :Kondisi: kejang akibat epilepsi
300 mg 1 kali sehari pada hari pertama, 300 mg 2 kali
sehari pada hari kedua, dan 300 mg 3 kali sehari pada
hari ketiga. Dosis dapat ditingkatkan 300 mg tiap 2-3
hari, tergantung respons pasien terhadap obat.
Kondisi: nyeri saraf (neuropathic pain)
300 mg 1 kali sehari pada hari pertama, 300 mg 2 kali
sehari pada hari kedua, dan 300 mg 3 kali sehari pada
hari ketiga. Dosis dapat ditingkatkan 300 mg tiap 2-3
hari, tergantung respons pasien. Dosis maksimal 3600 mg
per hari.

278 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Kondisi: nyeri saraf setelah herpes
Dosis awal 600 mg 1 kali sehari, diminum pada pagi hari,
kemudian dosis ditingkatkan menjadi 600 mg 2 kali
sehari.
Kondisi: sindrom kaki gelisah
600 mg 1 kali sehari, diminum pada jam 5 sore.
Interaksi Obat :Obat pereda nyeri jenis opioid, seperti morfin. Efeknya
adalah peningkatan risiko terjadinya depresi sistem saraf
pusat, seperti mengantuk dan gangguan sistem
pernapasan. Antasida yang mengandung aluminium atau
magnesium. Efeknya adalah menurunkan penyerapan
gabapentin.
Cimetidin, Efeknya adalah menurunkan pembuangan
gabapentin dari ginjal.

Efek Samping :Mengantuk,Perubahan perilaku,Sulit


berkonsentrasi,Sakit kepala,Tubuh mudah
lelah,Gangguan pergerakan mata,Penglihatan
buram,Tremor.

D.Neurotropic & Neurotonic (Neurotropik dan Neurotonik)


1.Pyritinol Tablet dan Sirup
Nama dagang
Encephabol (Merck)
Indikasi : keracunan dan radang otak,gejala degenerasi otak
sehubungan dengan gangguan metabolism dan sirkulasi otak
Dosis : dewasa: 2 tab sehari 3x atau 1 tab,anak 6-15 thn 1 tab sehari 3x.
terapi min 6-8 minggu. Sirup: dewasa: 3x 2cth, anak 6-15 thn sehari 3x 1
cth, anak>6 thn 2x 1cth
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Pasien artritis reumatoid dengan gangguan berat fungsi
ginjal & hati, perubahan serius pada jumlah darah, penyakit autoimun
dengan lupus eritematosus, miastenia (lemah otot), pemfigus.

279 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping : reaksi alergi, bercak merah pada kulit, demam, gangguan
gigi dan hati, gangguan indra pengecap, gejala keteganagn yang
berlebihan, reaksi kulit menyerupai pemfigus dan likhen flanus
Interaksi obat : pemberian bersama piritinol memperkuat efek samping
dari penisilamin, tiopronin, preparat emas atau levamisalpada penderita
AR

2.Mecobalamin 500 mg Kapsul


Nama dagang
Rincobal (Yarindo)
Kalmeco (Kalbe)
Mecobalamin 500 mg/ml Injeksi
Indikasi : Neuropati perifer dan anemia megaloblastik yang
disebabkan defisiensi vitamin B12
Dosis : Dewasa: sehari 500-1500 mcg dalam 3x pemberian oral
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Pasien yang hipersensitif terhadap Mecobalamin.
Perhatian : Hentikan pengobatan bila tidak ada respon setelah
pemberian Mecobalamin selama beberapa bulan.
Efek samping : Anoreksia, mual, diare atau gangguan saluran cerna
lainnya dapat timbul setelah penggunaan.
Interaksi obat : Chloramphenicol; Cimetidine; Colchicine; Famotidine;
Lansoprazole; Neomycin

Piracetam 400 mg, 800 mg, 1200 mg Tablet (Mecobalamin)


Piracetam 400 mg (Notrisol) Solas
Piracetam 1200 mg Tablet (Latropil) (Lapi)
Piracetam 200 mg/5 ml, 100 ml Sirup (Noochepal)
Piracetam 500 mg/5ml, 100 ml Sirup (Laptopril)
Piracetam 1`g, 3 g Injeksi (Piracetam)

Indikasi : gejala pasca trauma , kemunduran daya piker, asthenia,


gangguan adaptasi, reaksi psikomotorik yang teragnggu,alkoholisme
kronik, dan adiksi,gangguan tingkah laku padaanak.

280 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Dosis : Dewasa : awalnya 3 kali sehari 800 mg, dapat dikurangi sampai
400 mg 3 kali sehari.
Anak-anak : 30-50 mg/kg berat badan/hari.
Pemberian obat : oral; Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
Kontraindikasi : pendarahan otak tiba-tiba; masalah ginjal;
Perhatian : Gangguan fungsi ginjal.
Efek samping : Gugup, kekacauan, lekas marah, keresahan/kegelisahan,
gangguan tidur & gangguan saluran pencernaan.
Interaksi obat : ekstrak tiroid

E.Antivertigo Drugs (Obat Vertigo)


1.Betahistine Mesylate 6mg Tablet, Betahistine 24 mg
Nama dagang
Mertigo 6 mg (Dexamedica)
Indikasi : untuk mengobati penyakit meniere; gangguan
keseimbangan; vertigo; tinitus dan gangguan pendengaran yang lainnya
akibat peningkatan tekanan di telinga bagin dalam;
Dosis : Dosis awal : 3 x sehari 6-12 mg,.
Pemberian obat : oral; bersamaan dengan makanan
Kontraindikasi : Jangan digunakan untuk penderita yang mengalami
reaksi hipersensitivitas terhadap Betahistine dihydrochloride; Hindarkan
juga pemakaian obat ini untuk penderita pheochromocytoma, penyakit
asma bronkial, dan orang-orang yang memiliki riwayat ulkus peptik.
Perhatian : Hati-hati menggunakan obat ini untuk orang-orang yang
menderita gastric ulcer, active digestive ulcer, asma bronkial dan
urtikaria; Gunakan obat ini bersamaan dengan makanan untuk
meminimalisir efek obat ini terhadap saluran pencernaan; Gunakan obat
ini sesuai dengan durasi yang diresepkan dokter. Peningkatan
penyembuhan terkadang dapat dilihat setelah beberapa bulan pemakaian.
Efek samping : gangguan pada saluran pencernaan seperti sakit perut,
mual, muntah, dan keram perut. Efek samping ini biasanya ringan, tetapi
jika gejalanya berat dosis bisa diturunkan dan menggunakan obat ini
bersama makanan.

281 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Interaksi obat : Obat-obat yang termasuk golongan antihistamin
memberikan efek antagonis terhadap efek obat-obat yang mengandung
betahistine mesylate.

F.Anti Migren Drugs (Obat Migren)


1. Flunarizine 5mg, 10 mg Tablet
Nama dagang
Frego (Kalbe)
Indikasi : vertigo asal pusat dan perifer; profilaksis migraine;
penyakit pembuluh darah perifer oklusif; epilepsi
Dosis : 5–10 miligram dalam sehari.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : Depresi, parkinsonisme, dalam pengobatan dengan
golongan penyekat β
Perhatian : Wanita yang sedang merencanakan kehamilan, sedang
hamil, atau menyusui, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum
mengonsumsi flunarizin; Sebaiknya tidak mengemudikan kendaraan atau
mengoperasikan alat berat saat mengonsumsi flunarizin karena obat ini
menyebabkan kantuk; Harap berhati-hati bagi yang sedang mengalami
gangguan fungsi hati, gangguan fungsi gerak tubuh, penyakit Parkinson,
atau pernah mengalami depresi; Hindari konsumsi minuman beralkohol,
karena bisa memicu rasa kantuk berlebihan.
Efek samping : Sedasi, Agitasi, Takikardia
Interaksi obat : Galaktore pada pengguna kontrasepsi oral

G.Anti Parkinson Drugs (Obat Parkinson)


1.Levodopa 100 mg, Benserazide HCl 25 mg Tablet (Leparson
Levodopa, Carbidopa, Entacapone (Stalevo)(Wellesta)
Nama dagang
Leparson (Dexamedica)
Indikasi : Parkinsonisme, kecuali parkinsonisme krn obat-obatan.
Dosis : Dosis awal ½ tablet 3-4 x/hari. Dosis kmd ditingkatkan
tiap minggu, dalam dosis tunggal atau terbagi per hari.
Pemeliharaan: 2 tablet 3 x/hari.

282 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Pemberian obat: oral; Sebaiknya diberikan pada saat perut kosong :
Paling baik diberikan sekurang-kurangnya ½ jam sblm
atau 1 jam sesudah makan
Kontraindikasi : Dekompensasi endokrin, ginjal, hati & jantung yang
berat. Psikosis & psikoneurosis berat. Pasien < 25 tahun.
Kombinasi dengan MAOI (kecuali selegiline). Kehamilan.
Perhatian : Glaukoma, riwayat infark miokard, insufisiensi koroner,
aritmia jantung. Riwayat ulkus gaster & osteomalasia.
Hentikan terapi 12-48 jam sblm op yang memerlukan
anestesi umum. Jika pasien hrs menjalani op tanpa
menghentikan terapi Levazide. Hindari penggunaan
anestesi siklopropan atau halotan
Efek samping : Anoreksia; aritmia jantung & hipotensi ortostatik.
Diskinesia, termasuk abnormalitas gerakan involunter.
Jarang: gangguan GI, leukopenia & trombositopenia
ringan & sepintas.

2.Trihexyphenidyl HCl 2mg Tablet


Nama dagang
Hexymer (Mersifarma)
Indikasi : pengobatan parkinson
Dosis : Parkinsonisme Hr-1: 1 mg. Hr ke-2: 2 mg, selanjutnya
ditingkatkan 2 mg/hari dengan interval 3-4 hr, s/d 6-10
mg/hari terbagi dalam 3-4 dosis. Bbrp pasien mungkin
membutuhkan dosis total 12-15 mg/hari. Parkinson yang
diinduksi oleh obat 5-15 mg/hari, disarankan untuk
memberi terapi awal dengan 1 mg dosis tunggal. Pasien >
65 thn Perlu dosis lebih kecil.
Pemberian obat: oral; Sebaiknya diberikan bersama makanan
Kontraindikasi : Glaukoma sudut sempit, ileus paralitik, hipertrofi prostat.
Perhatian : Anak, usia lanjut (dosis lebih rendah), takikardi,
tirotoksikosis, infark miokardium, hiperpireksia, penyakit
hati & ginjal.
Efek samping : Gangguan GI, glaukoma, midriasis, retensi urin,
gangguan mental, eksitasi.

283 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Interaksi obat : Imipramin, desipramin, obat antikolinergik.

H.Anti Depressants (Anti Depresi)


1.Fluoxetin HCl 10 mg, 20 mg Kapsul
Nama dagang
Kalxetin (Kalbe)
Zax 10 (Ikapharmindo)
Indikasi : Depresi.
Dosis : Dosis awal 20 mg perhari. Maksimal 80 mg/hari.
Pemberian obat : oral
Perhatian : Infark miokardial, epilepsi terkontrol, kerusakan hati dan
ginjal, berat badan kurang.
Dapat mengganggu kemampuan untuk mengendarai
kendaraan atau mengoperasikan mesin.
Efek samping : Kantuk, Kegelisahan,Mual, Diare, Anoreksia, Mulut
kering
Interaksi obat : Benzodiazepines; Carbamazepine; Fluoxetine; Lithium;
Monoamine oxidase inhibitors; Phenytoin

I.Analgetic Opioid (Analgesik Narkotik)


1.Morphine Sulfate 10 mg Tablet
Nama dagang
MST Continus, Morfikaf (Kimia Farma)
Indikasi :Penanganan nyeri kronis pada pasien yang
membutuhkan analgesik opiat.
Dosis : Penggunaan pada pasien yang sebelumnya tidak pernah
menggunakan opiat : diawali dengan 10-15 mg. Dosis
disesuaikan beberapa hari berikutnya untuk mencapai 12
jam hilang nyeri.Nyeri yang tidak dapat terkontrol dengan
opiat yang lebih lemah : diawali dengan 20-30 mg tiap 12
jam.
Dosis yang lebih tinggi mungkin dibutuhkan pada pasien
dengan berat badan 70 kg atau lebih
Pemberian obat: oral, Obat ini digunakan bersama atau segera setelah
makan.

284 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Kontraindikasi : Depresi pernafasan, penyakit penyumbatan saluran
nafas, penyakit hati akut, penggunaan bersama
penghambat mono amin oksidase (MAOI) atau dalam
waktu 2 minggu penggunaan, ileus paralitikum, sensitif
terhadap Morfin.
Perhatian : Bukan untuk nyeri setelah operasi, penggunaan pada
anak-anak, hamil.
Efek samping : Hipoventilasi, mual, muntah, konstipasi (susah buang air
besar), ketagihan tidur, kebingungan, halusinasi, keadaan
emosi yang gembira berlebihan.
Interaksi obat : Obat yg bekerja pd SSP (antidepresan, trankuiliser,
hipnotik sedatif).
2.Morphine Sulfate 10mg/ml Injeksi
Nama dagang
Morphine (Kimia farma)
Indikasi : Meredakan rasa sakit yang parah
Dosis : Dewasa: Dosis lazim SK/IM 10 mg setiap 4 jam jika
perlu, (520 mg setiap 4 jam jika perlu tergantung
kebutuhan dan respon pasien); IV 2.515 mg dilarutkan
dlm 4-5 mL air steril, disuntik perlahan selama 4-5 menit.
Pemberian obat: IV
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap morfin sulfat atau komponennya
depresi pernafasan parah (tanpa peralatan resusitasi)
asma akut atau berat
Perhatian : Hati-hati pada pasien dengan disfungsi hati dan ginjal
krn akan memperlama kerja dan efek kumulasi opiod,
pasien usia lanjut, hati-hati pada psikosis toksik, infark
miokard, alergi thd sulfit, depresi sistem saraf pusat yg
parah, anoksia, hiperkapnia, depresi, hamil dan menyusui
Efek samping : Depresi pernapasanSistem saraf: sakit kepala, gangguan
penglihatan, vertigo, depresi, rasa mengantuk, koma,
eforia, disforia, lemah, agitasi, ketegangan, kejang.
Pencernaan: mual, muntah, konstipasi.

285 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


3.Pethidine 50 mg/ml Injeksi
Nama dagang
Clopedin (Kimia farma)
Indikasi : Meredakan nyeri sedang hingga berat yang tidak
memberi respons terhadap obat analgesik non narkotik.
Dosis : Dws 25-100 mg (SK atau IM) tiap 3-4 jam. Anak 0.5-2
mg/kg BB secara IM. Dosis maks: 100 mg tiap 3-4 jam
Kontraindikasi :Hipersensitivitas. Pasien dengan gangguan
fungsi hati berat seperti ensefalopati hepatik insipiens.
Gawat pernapasan atau terganggunya bersihan saluran
udara pada sistem pernapasan (spt emfisema berat &
bronkitis kronik,
kifoskoliosis, asma bronkial akut, penyakit saluran
napas kronik). Alkoholisme
akut, kejang, delirium tremens. Asma bronkial
& gagal jantung krn penyakit paru kronik; miksedema.
Pasien dalam 14 hari terapi MAOI (termasuk selegilin).
Kejang seperti pada status epilepsi, tetani, & intoksikasi
striknin krn efek stimulan petidin pada medula spinalis.
Pre-eklamsia atau eklamsia. Aritmia jantung, khususnya
pada takikardi supraventrikuler, kor
pulmonale. Asidosis diabetikum, jika
ada risikoterjadi koma. Cedera kepala
Efek samping : Depresi pernapasan, pusing, mual, muntah, berkeringat
dingin, mulut terasa kering, penurunan TD, kepala terasa
melayang, sedasi, disorientasi, penglihatan
kabur, halusinasi, psikosis, euforia, disforia, lemah,
delirium, insomnia, gelisah, hiperaktivitas atau agitasi,
kejang atau tremor, mengantuk, vertigo, gerakan tubuh
yang tidak terkoordinasi, miosis,
depresi, midriasis, retensi urin, efek antidiuretik,
penurunan libido, rasa pan tas & kemerahan pada wajah,
takikardi,
bradikardi, palpitasi, sinkop, hipotensi ortostatik,
pembengkakan & indurasi pada kulit krn pemberian secara

286 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


SK, pruritus, urtikaria, gatal, edema, nyeri pada
tempat injeksi, iritasi lokal, peningkatan
tekanan saluran empedu, spasme sfingterkoledokoduodena
l, konstipasi, anoreksia, spasme saluran empedu.
Interaksi obat :Efek depresan ditingkatkan oleh obat
penekan SSP lainnya seperti alkohol, sedatif, antihistamin,
neuroleptik (spt fenotiazin, butirofenon), antidepresan
trisiklik & obat anestesi umum. Pemberian bersama
fenotiazin dapat menyebabkan toksisitas SSP, hipotensi,
depresi pernapasan. Jika diberikan pada pasien yang
sedang mendapat MAOI, dapat terjadi eksitasi,
berkeringat, rigiditas, hipertensi atau hipotensi, & koma.

4.Tramadol 50 mg Kapsul
Nama dagang
Tramadol
Indikasi : Nyeri akut & kronik berat, pasca bedah.
Dosis : Kaps Dws & usia > 14 thn 1 kapsul dosis tunggal, maks:
8 kaps/hari. Ampul 1 ampul dosis tunggal, maks: 4
ampul/hari
Pemberian obat: oral
Kontraindikasi : Keracunan alkohol akut, obat gol hipnotik, analgesik
atau psikotropik.
Perhatian :Ketergantungan opioid, menurunkan kesadaran, gangguan
pernafasan, peningkatan TIK. Kejang. Hamil & laktasi.
Mempengaruhi kemampuan mengemudi/mengoperasikan
mesin, terutama jika diberikan dengan alkohol.
Efek samping : Berkeringat, pusing, muntah, mulut kering. Jarang, sakit
kepala, obstipasi, iritasi GI, reaksi kulit. Pd kasus khusus,
konvulsi serebral terutama pada ko-medikasi dengan
neuroleptik. Jika dosis anjuran ditingkatkan, kemungkinan
tjd depresi pernapasan tidak dapat disingkirkan.
Interaksi obat : Mempertinggi efek sedasi obat SSP. Hindari penggunaan
bersama MAOI.

287 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


5.Tramadol 100 mg Suppositoria
Nama dagang
Tramal (Pharos)
Indikasi : Nyeri akut & kronis berat & diagnosis atau tindakan
terapeutik yang menyebabkan rasa sakit.
Nyeri setelah operasi & nyeri melahirkan, Nyeri pada otot-
otot rangka, Nyeri kanker.
Dosis : 1 suppositoria, sampai dengan 4 suppositoria sehari.
Pemberian obat: rectal
Kontraindikasi : Intoksikasi akut dengan alkohol, hipnotik, analgetik, atau
psikotropika, Pengobatan pemutusan narkotik,
Hipersensitifitas.
Perhatian : Ketergantungan opioid, penurunan tingkat kesadaran
karena sebab yang tidak jelas, gangguan pernafasan,
tekanan intrakranial meningkat, Pasien yang diketahui
menderita kejang, Hamil & menyusui, Kemampuan
untuk mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin
bisa terganggu, terutama jika diberikan bersama dengan
alkohol.
Efek samping : Berkeringat, pusing, lesu, muntah, mulut
kering, Pada kasus-kasus yang jarang : berpengaruh pada
pengaturan sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh
darah), terutama setelah pemakaian secara intravena (IV),
sakit kepala, muntah-muntah, konstipasi/susah buang air
besar, iritasi saluran pencernaan, reaksi kulit, Pada kasus-
kasus yang sangat jarang : kelemahan motorik, perubahan
nafsu makan, gangguan berkemih, efek samping psikis,
seperti perubahan suasana hati, persepsi, & aktivitas, Pada
kasus-kasus tertentu : kejang otak terutama pada
komedikasi dengan neuroleptik.
Jika dosis yang dianjurkan sangat terlampaui,
kemungkinan depresi pernafasan tidak dapat dihilangkan.

288 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Interaksi obat : efek sedatif beberapa obat-obat susunan saraf pusat bisa
meningkat, hindari pemakaian bersama dengan obat-obat
penghambat mono amin oksidase.

6.Tramadol 37,5 mg,Acetaminophen 325 mg Tablet


Nama dagang
Sincronik(Kalbe), Dotramol(Yarindo), Analtram(Lapi)
Indikasi : Terapi jangka pendek nyeri akut sedang hingga berat.
Dosis : Meredakan nyeri 1-2 tablet tiap 4-6 jam. Maks: 8
tablet/hari.
Pemberian obat: oral
Kontraindikasi : Intoksikasi alkohol akut. Gangguan hati. Anak <16 tahun
Perhatian : Pasien ketergantungan opiat dengan trauma kranial,
kecenderungan untuk kejang, & gangguan
pada saluran empedu; syok, perubahan tingkat kesadaran;
peningkatan TIK. Toksisitas hepatik. Gejala-gejala putus
obat seperti agitasi, gangguan cemas, gugup, insomnia,
hiperkinesia, tremor,&
gangguan GI. Insufisiensi pernapasan, ginjal, & hati
berat. Dpt menggangu kemampuan mengemudi kendaraan
atau menjalankan mesin. Anak <16 tahun. Lanjut usia >75
tahun
Efek samping : Mual, pusing, somnolen.
Interaksi obat : MAOI, SSRI, karbamazepin, kuinidin.

7.Fentanyl 50 mcg/ml Injeksi


Nama dagang
Fentanyl (Kimia Farma)
Indikasi : Analgetik narkotik tambahan pada anestesi umum atau
regional.
Dosis : Premedikasi : 100 mcg disuntikkan intramuskular 30-
60 menit sebelum pembedahan, Tambahan untuk
anestesi regional : 50-100 mcg disuntikkan intramuskular
atau intravena secara perlahan selama 1-2 menit saat

289 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


penghilang rasa sakit tambahan dibutuhkan, Sesudah
operasi (ruang pemulihan) : 50-100 mcg disuntikkan
intramuskular, bisa diulangi dalam waktu 1-2 jam sesuai
kebutuhan.
Kontraindikasi: Depresi pernapasan, Luka kepala, Alkoholisme akut,
Serangan asmatis akut.
Perhatian : Pasien berusia lanjut dan lemah, Difungsi hati & ginjal,
Penyakit paru, Menurunnya cadangan pernapasan, Anak
berusia kurang dari 2 tahun, Hipotiroidisme, Pembesaran
prostat, Syok, Sumbatan usus besar, Penyakit
kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah).
Efek samping : Depresi pernapasan, otot kaku, hipotensi,
bradikardia, laringospasme, mual dan muntah.
Kedinginan, kelelahan, halusinasi setelah operasi, gejala-
gejala ektrapiramidal saat digunakan dengan suatu
tranquilizer seperti Droperidol.
Interaksi obat : premedikasi opioid, obat-obat depresan susunan saraf
pusat, Nitroksida.

8.Fentayl 25 µg/h Tempel


Nama dagang
Durogesic (Kimia Farma)
Indikasi : Penanganan nyeri kronik dan intraktabel pada penderita
yang membutuhkan analgetik opiat terus menerus dalam
waktu lama.
Dosis : Individual, tergantung pada kondisi penderita dan harus
dievaluasi secara berkala selama penggunaan.
Pemberian obat: Ditempel (Transdermal)
Kontraindikasi :
Perhatian : Pengobatan obat ini untuk penanganan nyeri akut pasca
operasi dapat mengakibatkan hipoventilasi serius atau
depresi pernapasan, pasien yang belum pernah mendapat
terapi opiat dan dalam kondisi intoleransi terhadap opiat,
depresi pernapasan, penyakit paru kronik, ketergantungan

290 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


obat, meningkatnya TIK; penyakit jantung, hati atau
ginjal; demam. Lanjut usia. Anak.
Efek samping : Hipoventilasi, mual, muntah, konstipasi, somnolen,
kebingungan, halusinasi, eforia, pruritus dan retensi urin.
Interaksi obat : Obat yang menekan Saluran Saraf Pusat. Rotinavir,
ketokonazol, itrakonazol, troleandomisin, nelfinavir,
nefazodon, verapamil, diltiazem, amiodaron.

J.Analgesics & Antipyretics (Analgetik non opioid dan antipiretik


1.Acetylsalicylic acid Tablet
Nama dagang
Aspilet (Medifarma)
Indikasi :Pengobatan& pencegahan angina
pektoris & infark miokardium.
Dosis : 1 tablet 1 x/hari.
Pemberian obat: oral
Kontraindikasi : Gangguan perdarahan, asma, ulkus peptikum aktif.
Perhatian :Dispepsia, disfungsi ginjal & hati, porfiria, hamil, laktasi,
anak
Efek samping :Ulkus peptikum, gangguan GI, peningkatan waktu
perdarahan, hipoprotrombinemia, reaksi hipersensitif,
pusing, tinitus.
Interaksi obat : Alkohol, antikoagulan, probenesid, sulfonylurea

2.Paracetamol 500 mg Tablet


Nama dagang :Sanmol (Sanbe)
Paracetamol 125 & 250 mg Supositoria
Nama Dagang :Pamol (Interbat) & Pyrex Enema (Novell)
Indikasi : Menurunkan demam atau panas Meredakan sakit kepala
Meredakan rasa sakit gigi yang ringan Mengurangi rasa
sakit akibat ketegangan otot Meringankan nyeri sendi
Dosis : Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 1 tablet 3 – 4 kali
sehari atau setiap 4-6 jam. Anak-anak usia 5 – 12
tahun: 1/2 tablet 3 – 4 kali sehari atau setiap 4-6 jam.
Pemberian obat: oral

291 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Kontraindikasi : jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat
hipersensitif/alergi obat paracetamol.
Perhatian : pemakaian Sanmol (paracetamol) harus dihentikan jika
tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit
tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda
lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
Efek samping : Obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika
penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi
efek samping ini meningkat pada orang-orang yang
mengkonsumsi alkohol.
Interaksi obat :Metoclopramide : meningkatkan efek analgetic,
Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin : meningkatkan
potensi kerusakan hati, Kolestiramin dan lixisenatide :
mengurangi efek farmakologis paracetamol, Antikoagulan
warfarin : paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat
ini sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya
perdarahan.

3.Paracetamol 600 mg Tablet


Nama dagang
Sumagesic (Darya varia)
Indikasi : menurunkan demam, meredakan sakit kepala, sakit gigi
dan nyeri ringan
Dosis : Dewasa atau anak > 12 tahun : 3 – 4 x sehari 1 tablet.
Anak 5 – 12 tahun : 3 – 4 x sehari ½ tablet.
Pemberian obat: oral
Kontraindikasi : jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat
hipersensitif terhadap paracetamol.
Perhatian : Pemakaian Sumagesic (paracetamol) harus dihentikan
jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal,
sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-
tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat
fatal, Obat ini harus digunakan secara hati-hati pada
pasien yang mempunyai penyakit asma.

292 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping : Obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika
penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi
efek samping ini meningkat pada orang-orang yang
mengkonsumsi alkohol.
Interaksi obat :Metoclopramide : meningkatkan efek analgetic,
Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin : meningkatkan
potensi kerusakan hati, Kolestiramin dan lixisenatide :
mengurangi efek farmakologis paracetamol, Antikoagulan
warfarin : paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat
ini sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya
perdarahan.

4.Paracetamol 500, N-Acetylcysteine 200 mg Tablet


Nama dagang
Sistenol (Dexamedica)
Indikasi :Meringankan batuk berdahak &
menurunkan demam pada flu. Sakit kepala dan nyeri.
Dosis : Dws & anak > 11 thn 1 kapl 3 x/hari, 6-11 thn ½-1 kapl
3 x/hari, 1-5 thn ¼-½ kapl 3 x/hari.
Pemberian obat: oral, Sebaiknya diberikan bersama makanan.
Kontraindikasi : hipersensitif
Perhatian : hati-hati penggunaan padaanemia, gangguan saliuran
cerna dan asma, pada ibu hamil, gangguan ginjal
Efek samping : Jarang, reaksi alergi, mual.
Interaksi obat : Antikoagulan kumarin, indanedion.

5.Methyl Salicylate, Mentol, Kamfer, eugenol cream


Nama dagang
Lafalos (Sanbe)
Indikasi : Meringankan nyeri otot, nyeri punggung, nyeri sendi,
& keseleo.
Dosis : Oleskan 3-4 x/hari.
Pemberian obat: Dioleskan

293 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Perhatian : Hanya untuk penggunaan topikal. Jangan kena mata &
ampul;membran mukosa. Jangan digunakan/dioleskan
pada luka terbuka.
Efek samping :Iritasi lokal terutama untuk kulit sensitif, rasa
terbakar, ruam, rasa panas & kemerahan jika digunakan
pada permukaan tubuh yang luas; dapat menyebabkan
efek samping salisilat:

K. Non Steroid Anti Inflamatory Agent (Non Steroid Anti Inflamasi)


1. Metamizole Injeksi
Nama dagang
Norages (Mepro)
Indikasi : Sakit kepala, lumbago (sakit pinggang), kolik ginjal &
kandungempedu.Untuk menurunkan suhu tubuh pada saat
demam.
Dosis :secara intramuskular (IM) dalam :
dewasa : 4-6 ml sehari.
anak berusia 2-14 tahun : 0,5-2 ml sehari.
Secara intravena (IV) lambat :
- dewasa : 2 ml sehari, maksimal : 2 kali sehari 5 ml.
- anak berusia 2-14 tahun : 0,5-1 ml.
Pemberian obat : iv dan im

2.Metampyron Sirup
Nama dagang
Norages (Mepro)
Indikasi : Meringankan rasa sakit, terutama nyeri kolik dan sakit
setelah dioperasi.
Dosis : Dewasa: 2 sendok takar (10 ml) setiap 6 – 8 jam.
Pemberian obat: oral
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap Metamizole, derivat pirazolone
dankomponen obat lainnya.
Wanitahamildanmenyusui.

294 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Penderita dengan tekanan darah sistolik kurang dari 100
mmHg
Perhatian :Penderita dengan kelainan pembentukan darah,
penderita dengan gangguan asma bronkhial atau
penderita dengan infeksi saluran pernafasan kronis
Efek samping : reaksi hipersensitivitas.
Interaksi obat :Pemberian bersamaan dengan cyclosporin, dapat
menurunkan kadar cyclosporin, oleh karena itu diperlukan
pengontrolan secara teratur.
NORAGES injeksi dan alkohol dapat saling
mempengaruhi efek masing-masing.

3.Metamizol Na Injeksi
Nama dagang
Antrain (Sanbe)
Indikasi : Nyeri akut atau kronik berat seperti sakit kepala, sakit
gigi, tumor, nyeri pasca operasi dan nyeri pasca cedera;
nyeri berat yang berhubungan dengan spasme otot polos
(akut atau kronik) misalnya spasme otot atau kolik yang
mempengaruhi GIT, pasasebilier, ginjal atau saluran
kemih bagian bawah.
Dosis : Inj 2-5 mL IM/IV sebagai dosis tunggal. Dosis hingga 10
mL/hr sebagai dosis harian.
Pemberian obat: IM/IV
Kontraindikasi :
Perhatian : Insidens agranulositosis yang dipicu oleh metamizole
dengan suatu penyebab imunoalergi yang berlangsung
selama sekurang kurangnya 1 minggu.
Efek samping :Reaksi anafilasis/anafilaktoid, dispnea, urtikaria,
angioedema berat atau bronkospasme; aritmia kordis,
hipotensi dan syok sirkulasi.
Interaksi obat : Siklosporin dan alkohol.

295 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


4.Metampyron 500 mg, Diazepam 2 mg Tablet
Nama dagang
Analsik (Sanbe)
Indikasi : Meredakan nyeri sedang hingga berat, terutama kolik &
nyeri pasca op, jika perlu diberikan terapi kombinasi
dengan trankuilizer. Sakit kepala, terutama yang
disebabkan krn faktor psikis, neuralgia
Dosis : Dws 1 kapl, jika nyeri tetap timbul, lanjutkan dengan 1
kapl tiap 6-8 jam. Maks: 4 kapl/hari.
Pemberian obat: oral
Kontraindikasi : bayi usia 1 bln pertama. TD <100 mmHg, psikosis akut.
Hamil, laktasi.
Perhatian : Gangguan fungsi hati & ginjal, pasien depresi berat,
pasien dengan kelainan darah.
Efek samping :Mengantuk, pusing, amnesia, gangguan
penglihatan, hipotensi, ketergantungan, agranulositosis,
reaksi alergi.
Interaksi obat :Klorpromazin, simetidin, alkohol, obat depresan SSP lain.

5.Metampyron 500 mg, Thiamine HCl , Pyridoxine,


Cyanocobalamine Tablet
Nama dagang
Grahabion (Graha Farma)
Indikasi : Meringankan rasa nyeri pada sakit kepala, sakit kepala
pada migrain, nyeri otot, sakit gigi dan nyeri haid.
Dosis : Dewasa: 1-2kaplet 3-4kali sehari. Anak:1/2 – 1 kaplet
3-4 kali sehari
Pemberian obat: oral
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap paracetamol atau ibuprofen dan
anti-inflamasi non steroid (AINS) lainnya serta
caffeine.penderita dengan ulkus peptikum (tukak
lambung dan usus 12jari) yang berat dan aktif. Penderita
dimana bila menggunakan acetosal atau obat-obat anti-
inflamasi non-steroid lainnya akan timbul gejala asma,

296 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


rinitis(selesma) atau urtikana. Wanita pada kehamilan
tiga bulan terakhir.
Perhatian : Hati-hati penggunaan pada penderita tukak lambung dan
pendarahan saluran cerna (aktif/riwayat), penyakit hati dan
ginjal berat, wanita hamil (tidak dianjurkan) terutama pada
kehamilan usia lanjut, wanita menyusui (tidak dianjurkan),
dan penderita dengan ketergantungan alkohol, gagal
jantung, hipertensi, dan penyakit lain yang menyebabkan
retensi cairan tubuh, ganguan pembekuan darah, asma,
lupus eritomatosus sistemik.
Pada penderita dengan tukak lambung dan pendarahan
saluran cerna (aktif/riwayat) sebaiknya diminum setelah
makan.
Efek samping : gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, nyeri ulu
hati, kemerahan pada kulit, trobositopenia, limfopenia, dll.
Dapat terjadi reaksi hipersensitivitas, terutama pada
penderita dengan riwayat asma, atau reaksi alergi lain
terhadap golongan anti-inflamasi nonsteroid (AINS).
Interaksi obat : pemberian ibuprofen bersama-sama dengan methotrexate
atau litium harus dilakukan dengan hati-hati; penderita
harus diawasi secara ketat terhadap tanda-tanda toksik dari
methotrexate atau litium, Risiko terjadi efek toksik dari
paracetamol dapat meningkat apabila diberikan bersama-
sama dengan obat yang bersifat toksik terhadap hati
(hepatotoksik).

6.Asam mefenamat 500 mg Tablet


Nama dagang
Mefinal (Sanbe), Alogon (Konimex)
Indikasi : Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan
sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit
gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma,

297 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


nyeri sendi, nyeri otot, nyeri sehabis operasi, nyeri pada
persalinan.
Dosis : sebaiknya sewaktu makan.
Pemberian obat: oral, sebaiknya sewaktu makan.
Kontraindikasi : Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan
ginjal, asma dan hipersensitif terhadap asam mefenamat,
Pemakaian secara hati-hati pada penderita penyakit ginjal
atau hati dan peradangan saluran cerna.
Perhatian : Tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh wanita
hamil, tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh ibu
yg sedang menyusui.
Efek samping : Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi
lambung, kolik usus, mual, muntah dan diare, rasa
mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur,
vertigo, dispepsia.
Interaksi obat : Obat-obat anti koagulan oral seperti warfarin; asetosal
(aspirin) dan insulin.

7.Ketorolac 30 mg Injeksi
Nama dagang
Remopain (Dexamedica)
Torasic (kalbe)
Indikasi : Terapi jangka pendek untuk nyeri sedang s/d berat.
Dosis : Awal 10 mg IM/IV, dilanjutkan dengan dosis 10-30 mg
setiap 4-6 jam. Lama terapi maks 5 hari.
Pemberian obat : im/iv
Kontraindikasi :tukak peptik aktif atau perdarahan atau
perforasi GI yang blm lama tjd, riwayat tukak
peptik atau perdarahan GI, gangguan
fungsi ginjal berat atau berisiko tinggi gagal
ginjal, penyakit serebrovaskular,
diatesis hemoragik, op dengan risiko tinggi
perdarahan atau hemostasis inkomplit, perdarahan
serebrovaskular yang diketahui atau diduga;

298 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


gangguan fungsi ginjal sedang atau
berat; hipovolemia atau dehidrasi.
Perhatian : Pasien dengan terapi antikoagulan, hemofilia,
penyakit KV, gagal ginjal akut, hipertensi atau
kondisi lain yang berhubungan
dengan retensi cairan, disfungsi hati atau ada
riwayat penyakit hati, anak < 16 tahun.
Efek samping : Edema, hipertensi, pruritus, ruam, gangguan
GI, purpura, mengantuk, pusing, berkeringat, nyeri
pada tempat inj.
Interaksi obat : Heparin, asam salisilat, furosemid, probenesid,
litium, metotreksat, relaksan otot non
depolarisasi, ACE inhibitor, obat antiepilepsi, obat
psikoaktif.

8.Ketorolac Tablet
Nama dagang
Torasic (kalbe)
Indikasi : Penatalaksanaan jangka pendek utk nyeri sedang s/d
berat ssdh operasi
Dosis : Awal 10 mg scr IM/IV, lalu 10-30 mg tiap 4-6 jam bila
perlu. Maks: 90 mg/hr (Pd lansia & pasien dg
ggn ginjal & pasien dg BB <50 kg Maks: 60 mg/hr).
Lama terapi maks 2 hr.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi :hipersensitif terhadap aspirin atau
AINS. Tukak peptik, kolitis ulseratif, gangguan
fungsi ginjal berat, hipovolemia, operasi dengan
risiko tinggi pendarahan atau hemostasis inkomplit,
asma, polip nasal, hamil (sampai melahirkan),
diketahui atau diduga terjadi pendarahan
serebrovaskular, diatesis hemoragik.
Perhatian : Anak <16 thn, gagal jantung, hipertensi atau
kondisi lain yg berhubungan dg
adanya retensi cairan.

299 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Efek samping :Dispepsia, nyeri GI, mual, sakit kepala, diare,
mengantuk,
Interaksi obat :Warfarin, ACE inhibitor, diuretik, obat yg bersifat
nefrotoksik, obat antiepilepsi, obat psikoaktif,
litium, metotreksat, & probenesid

9.K-Diclofenac 25 mg, 50 mg Tablet


Nama dagang
Cataflam (Novartis)
Indikasi : Untuk membantu mengurangi nyeri, gangguan inflamasi
(radang), dismenore (nyeri haid), nyeri ringan sampai
sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga
mengalami peradangan, Cataflam Tablet (Diclofenac) juga
digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada penderita
arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, untuk sakit
gigi, migrain akut, asam urat dan nyeri karena batu ginjal
dan batu empedu.
Dosis : Dewasa, awal : 100-150 mg sehari dalam 2-3 dosis
terbagi.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat
alergi terhadap Diclofenac, riwayat reaksi alergi
(bronkospasme, shock, rhinitis, urtikaria) setelah
penggunaan aspirin atau NSAID lainnya
(misalnya, ibuprofen, celecoxib).
Pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass
jantung sebaiknya jangan menggunakan Cataflam Tablet
(Diclofenac).
Obat ini juga dikontraindikasikan untuk pasien yang
memiliki masalah ginjal, hati, atau radang / tukak pada
lambung atau usus.
Kontraindikasi untuk pasien yang sedang hamil terutama
di 3 bulan terakhir.

300 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Perhatian : Cataflam Tablet (Diclofenac) sebaiknya diminum setelah
makan atau bersama makanan untuk mengurangi efek
samping pada saluran pencernaan, jangan menggunakan
Cataflam Tablet (Diclofenac) pada pasien yang memiliki
fungsi hati dan ginjal yang buruk, sedang atau pernah
memiliki sakit jantung, Jika pasien menderita hipertensi,
tekanan darah harus dipantau selama pengobatan karena
NSAID termasuk Cataflam Tablet (Diclofenac) dapat
meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kondisi
hipertensi.
Efek samping : gangguan pada saluran gastrointestinal seperti mual,
muntah, sembelit, nyeri perut, diare, dispepsia, kembung,
perdarahan / perforasi, mulas, ulkus lambung dan
duodenum.
Interaksi obat : Antikoagulan (misalnya, warfarin), aspirin,
kortikosteroid (misalnya prednisone), heparin, atau
selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) (misalnya,
fluoxetine) : resiko perdarahan lambung meningkat.
Siklosporin, lithium, methotrexate, kuinolon
(misalnya, ciprofloxacin), atau sulfonilurea
(misalnya, glipizide) : efek samping obat-obat ini
meningkat.
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor
(misalnya, captopril, enalapril) atau diuretik
(misalnya, furosemide, hydrochlorothiazide) : efektivitas
obat-obat ini menurun.

10.Na-diclofenac 25 mg, 50 mg Tablet


Nama dagang
Voltaren (Novartis)
Indikasi : Untuk membantu mengurangi nyeri, gangguan
inflamasi (radang), dismenore (nyeri haid), nyeri ringan

301 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien
juga mengalami peradangan.
Dosis : Pengobatan nyeri dan osteoarthritis, dosis maksimal :
150 mg / hari.
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi : angan digunakan untuk pasien yang memiliki
riwayat alergi terhadap Diclofenac, riwayat reaksi alergi
(bronkospasme, shock, rhinitis, urtikaria) setelah
penggunaan aspirin atau NSAID lainnya
(misalnya, ibuprofen, celecoxib).
Pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass
jantung sebaiknya jangan menggunakan Voltaren
(Diclofenac).
Obat ini juga dikontraindikasikan untuk pasien yang
memiliki masalah ginjal, hati, atau radang / tukak pada
lambung atau usus.
Kontraindikasi untuk pasien yang sedang hamil terutama
di 3 bulan terakhir.
Perhatian : sebaiknya diminum setelah makan atau bersama
makanan untuk mengurangi efek samping pada saluran
pencernaan, jangan menggunakan Cataflam Tablet
(Diclofenac) pada pasien yang memiliki fungsi hati dan
ginjal yang buruk, sedang atau pernah memiliki sakit
jantung, Jika pasien menderita hipertensi, tekanan darah
harus dipantau selama pengobatan karena NSAID
termasuk Cataflam Tablet (Diclofenac) dapat
meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kondisi
hipertensi.
Efek samping : gangguan pada saluran gastrointestinal seperti mual,
muntah, sembelit, nyeri perut, diare, dispepsia, kembung,
perdarahan / perforasi, mulas, ulkus lambung dan
duodenum.
Interaksi obat :Antikoagulan (misalnya, warfarin), aspirin,
kortikosteroid (misalnya prednisone), heparin, atau

302 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) (misalnya,
fluoxetine) : resiko perdarahan lambung meningkat.
Siklosporin, lithium, methotrexate, kuinolon
(misalnya, ciprofloxacin), atau sulfonilurea
(misalnya, glipizide) : efek samping obat-obat ini
meningkat.
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor
(misalnya, captopril, enalapril) atau diuretik
(misalnya, furosemide, hydrochlorothiazide) : efektivitas
obat-obat ini menurun.

11. Ibuprofen 400 mg Tablet


Nama dagang
Ibuprofen (Indofarma)
Indikasi : sakit gigi dan setelah cabut gigi, Sakit kepala termasuk
migraine, Sakit pada telinga, Nyeri otot dan sendi
termasuk nyeri akibat penyakit asam urat dan remati,
Nyeri akibat batu ginjal, Nyeri pasca operasi, Nyeri haid
Dosis : Dosis awal : 400 – 800 mg secara oral setiap 6 – 8 jam.
Dosis dapat dinaikkan, tapi tidak lebih dari 3.2 gram /
hari.
Dosis lazim dewasa untuk nyeri dan atau demam
200 – 400 mg secara oral setiap 4 – 6 jam atau bila
diperlukan. Untuk nyeri yang lebih berat bisa diberikan
secara intravena dengan dosis 400 – 800 mg, diberikan
lebih dari 30 menit setiap 6 jam atau sesuai kebutuhan.
Dosis lazim pediatric untuk demam dan atau nyeri
Usia 6 bulan – 11 tahun : 7.5 mg / kg BB / dosis,
diberikan secara oral setiap 6 – 8 jam atau sesuai
kebutuhan. Dosis maksimum : 30 mg / kg BB / hari
Pemberian obat: oral
Kontraindikasi : jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat
alergi terhadap ibuprofen, aspirin atau NSAID lainnya,
pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass
jantung sebaiknya jangan menggunakan ibuprofen, obat

303 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


ini juga dikontraindikasikan untuk pasien yang memiliki
masalah ginjal, hati, pasien yang menderita asma,
urtikaria, atau radang / tukak pada lambung atau usus.
Perhatian : sebaiknya diberikan bersama makanan atau susu untuk
menghindari nyeri perut, Jangan diberikan pada orang
yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang buruk, sedang
atau pernah memiliki sakit jantung, Jika anda menderita
hipertensi, pantau tekanan darah selama pengobatan. Jika
tidak benar-benar dibutuhkan sebaiknya jangan
menggunakan ibuprofen ataupun NSAID lainnya,
Ibuprofen dapat menyebabkan pusing atau mengantuk,
yang akan diperparah jika pasien juga mengkonsumsi
alkohol. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin
selama pemakaian obat ini.
Efek samping : efek samping ibuprofen yang relatif ringan seperti sakit
kepala, gugup dan muntah, Efek samping yang lebih serius
dapat berupa diare, hematemesis (muntah darah),
hematuria (darah dalam urin), penglihatan kabur, ruam
kulit, gatal dan bengkak.
Interaksi obat : antikoagulan (misalnya, warfarin atau kumarin), karena
obat-obat ini jika diberikan bersamaan ibuprofen
meningkatkan resiko perdarahan lambung, Ibuprofen
menurunkan efektivitas Angiotensin-converting enzyme
(ACE) inhibitor (misalnya, enalapril) atau diuretik
(misalnya, furosemide, hydrochlorothiazide), Mengganggu
efek antiplatelet aspirin dosis rendah yang menyebabkan
efektivitas aspirin menurun bila digunakan untuk
cardioprotection dan pencegahan stroke. Aspirin juga
meningkatkan resiko perdarahan lambung.

12.Ibuprofen 400 mg/5ml, 60 ml Sirup


Nama dagang
Bufect (Sanbe)

304 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Indikasi :nyeri ringan s/d sedang, nyeri pasca op, nyeri
pada penyakit reumatik, nyeri otot, untuk
meredakan demam.
Dosis : Dws 2 sdt susp atau 1 sdt susp forte. Anak Meredakan
demam & nyeri 20 mg/kgBB dalam dosis terbagi
Pemberian obat: oral
Kontraindikasi :Hipersensitif terhadap AINS lain, ulkus
peptik. Pasien yang mengalami asma, rinitis
atau urtikaria jika menggunakan aspirin atau obat
AINS lain. Kehamilan trimester 3.
Perhatian :Riwayat penyakit GI bag atas, gangguan
fungsi ginjal, gagal ginjal, hipertensi, defek koagulasi,
asma, SLE. Hamil trimester 1 & 2, laktasi. Anak <1
th.
Efek samping :Mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri abdomen atau
rasa terbakar pada perut bagian
atas, ruam kulit, bronkospasme, trombositopenia, limf
openia, gangguan penglihatan.

13.Ketoprofen 100 mg Suppositoria


Nama dagang
Pronalges (Dexamedica)
Indikasi :Kegunaan pronalges (ketoprofen) adalah untuk
mengobati nyeri ringan sampai sedang pada sakit gigi
dan setelah cabut gigi, sakit kepala, sakit telinga, nyeri
dan radang pada penyakit reumatik yang ringan dan
gangguan otot skelet lainnya, nyeri sendi, demam, nyeri
setelah operasi terutama pembedahan ortopedik, gout
akut dan nyeri haid (dismenorea).
Pemberian obat: rektal
Kontraindikasi : jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat
alergi terhadap ketoprofen.
pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass
jantung sebaiknya jangan menggunakan pronalges
(ketoprofen) atau NSAID lainnya.

305 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


Tidak boleh diberikan kepada pasien yang menderita
asma, urtikaria, atau reaksi alergi lain terhadap aspirin
atau NSAID lainnya.
Perhatian : Pronalges (ketoprofen) sebaiknya digunakan setelah
makan atau bersama makanan atau susu.
Jangan menggunakan obat ini pada pasien yang memiliki
fungsi hati dan ginjal yang buruk, sedang atau pernah
memiliki sakit jantung.
Jika pasien menderita hipertensi tekanan darah harus
dipantau selama pengobatan.
Karena NSAID dapat menyebabkan retensi cairan dan
edema, perhatian harus diberikan pada pasien dengan
gagal jantung atau yang sudah pernah mengalami retensi
cairan.

Efek samping : efek samping pronalges (ketoprofen) yang paling umum


adalah timbulnya rasa tidak nyaman pada saluran cerna
seperti mual, diare, dan kadang-kadang perdarahan dan
tukak serta perforasi lambung atau usus yang bisa
berakibat fatal. jika pemakaian dalam dosis tinggi dan
waktu yang lama, merokok, atau minum alkohol, meski
pronalges (ketoprofen) digunakan bersama makanan
tidak akan banyak membantu mengurangi efek samping
ini. Untuk mencegah hal ini omeprazol, sucralfate,
dan cimetidine biasanya digunakan untuk membantu
melindungi saluran pencernaan.
Efek samping yang serius dapat berupa diare,
hematemesis (muntah darah), hematuria (darah dalam
urin), penglihatan kabur, ruam kulit, gatal dan bengkak,
sakit tenggorokan dan demam.
Interaksi obat : pronalges (ketoprofen) tidak boleh dikombinasikan
dengan NSAID lain atau kortikosteroid, karena hal ini
meningkatkan resiko perdarahan saluran pencernaan.
Resiko yang sama juga terjadi pada penggunaan
bersamaan dengan antikoagulan (misalnya warfarin).

306 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


14.Celecoxib 200 mg Kapsul
Nama dagang
Celebrex (Prizer)
Remabrex (Kalbe)
Indikasi : Untuk menghilangkan osteoartritis & artritis rematoid
pada orang dewasa.
Dosis : Osteoartritis : 2 kali sehari 1 kapsul; Artritis rematoid : 2
kali sehari 100-200 mg
Pemberian obat: oral
Perhatian :pasien
dengan retensi cairan, hipertensi, gagal jantung, asma ya
ng sensitif terhadap Aspirin, disfungsi hati, gangguan
fungsi ginjal, pasien yang mendapat diuretik,
penghambat ACE, usia lanjut, hamil dan menyusui.

Efek samping : nyeri perut, diare, dispepsia, kembung, mual, nyeri


punggung, edema perifer, luka akibat kerusakan,
pusing, sakit kepala, insomnia (sulit tidur), faringitis,
rinitis, sinusitis, kemerahan pada kulit, hipertensi yang
semakin parah, angina pektoris.
Dapatmenyebabkan perdarahan dan ulserasi saluran penc
ernaan.
Interaksi obat : penghambat ACE, Furosemida, Tiazida, Aspirin,

15. Etoricoxib 200 mg Tablet


Nama dagang : Sikstop (Fahreintheit)
Indikasi : mengatasi nyeri dan pembengkakan akibat
rheumatoid arthritis, gout arthritis serta ketika
pasien juga mengalami peradangan, dan
mengurangi gangguan inflamasi (peradangan)
secara umum. Etoricoxib termasuk dalam

307 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


golongan Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drug
(NSAID) yang memiliki mekanisme kerja dalam
mengatasi nyeri.
Dosis : OA atau Osteoartritis (penyakit degeneratif
sendi), nyeri muskuloskeletal kronik: 60 mg
1x/hari.
• Nyeri akut yang berhubungan dengan operasi
gigi: 120 mg 1x/hari.
Efek Samping :rasa lelah, pusing, sakit kepala, edema, rasa
panas pada ulu hati, lelah, hipertensi, dispepsia,
peningkatan ALT/AST.

16.Piroxicam 20 mg Tablet
Nama dagang
Piroxicam (Indofarma)
Indikasi : Meredakan rasa sakit, inflamasi, dan demam
Dosis : dewasa adalah 20 mg per hari
Pemberian obat: oral
Perhatian :Wanita yang sedang merencanakan kehamilan, memiliki
masalah kesuburan, atau sedang hamil (terutama pada
trimester terakhir) dilarang mengonsumsi piroxicam.
Sementara ibu menyusui disarankan untuk berkonsultasi
dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan
obat ini.
Efek samping : Perut kembung, Nyeri ulu hati, Konstipasi atau diare,
Sakit kepala, Mual, Muntah.
Interaksi obat :Antikoagulan, aspirin, clopidogrel, kortikosteroid,
heparin, rivaroxaban, atauantidepresan penghambat
pelepasan selektif serotonin (SSRI); meningkatkan risiko
perdarahan lambung.
Probenecid; meningkatkan risiko efek samping
piroxicam.
Cholestyramine; menurunkan keefektifan piroxicam.
Bisphosphonates, cyclosporine, hydantoin, lithium,
methotrexate, kuinolon, sulfonamide, atau sulfonylurea;

308 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


karena piroxicam berpotensi meningkatkan efek samping
obat-obatan tersebut.
ACE inhibitors atau diuretik; karena piroxicam dapat
menurunkan keefektifannya obat-obatan tersebut.

17.Meloxicam 15 mg Tablet
Nama dagang
Meloxicam (Hexpharm)
Indikasi :terapi simptomatik jangka pendek
eksaserbasi akut dari osteoarthritis.
Dosis : Osteoartritis: 7,5 mg sekali sehari
– Artritis reumatoid: 15 mg sekali sehari
Pemberian obat : oral
Kontraindikasi :Ulkus peptikum, Ibu hamil dan menyusu,
Bronkospasme, alergi rinitis dan urtikaria karena
asetosal, Anak-anak, Hipersensitif terhadap meloxicam
Perhatian : Hindarkan penggunaan pada kehamilan trimester 3
karena dapat menyebabkan penutupan dini
duktus arteriosus
– Pemberian bersama dengan NSAID lain
Efek samping : Gangguan saluran cerna, gangguan pembekuan darah,
gangguan kardiovaskuler, reaksi hipersensitif, gangguan
fungsi ginjal.

18. Methylprednisolone 4 mg, 8mg, 16 mg Tablet


Nama dagang
Methylprednisolone, Lameson (Lapi)
Indikasi : digunakan sebagai obat anti inflamasi (radang), sebagai
obat alergi, penyakit endokrin, gangguan hematologik, dan
sindrom nefrotik, digunakan dalam pengobatan arthritis
(rematik) dan pengobatan jangka pendek peradangan

309 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


bronkial atau bronkitis akut karena berbagai penyakit
saluran pernafasan.
Dosis : Dosis tablet 4 – 48 gram sehari terbagai dalam satu atau
duadosis.
Pemberian obat: oral
Kontraindikasi : jangan menggunakan methylprednisolone jika anda
memiliki riwayat hipersentif terhadap obat ini atau obat-
obat glukokortikoid lainnya.
Obat ini juga dikontraindikasikan untuk penderita
tuberculosis (TB), diabetes mellitus, infeksi jamur
sistemik, penyakit herpes simpleks, varisela, dan penderita
osteoporosis berat.

Perhatian :Jangan menghentikan penggunaan obat ini secara


mendadak karena bisa mengakibatkan krisis addisonian
yang bisa berakibat fatal. Untuk mencegah hal ini, dokter
biasanya meresepkan obat ini secara tapering dose
(dinaikkan bertahap, dihentikan bertahap).
Efek samping : Efek samping Methylprednisolone pada
penggunaan jangka pendek misalnya retensi cairan dan
natrium, hiperglikemia dan intoleransi glukosa,
hipokalemia, gangguan pada saluran pencernaan dan
ulserasi, depresi reversibel dari hypothalamic-pituitary-
adrenal (HPA) axis, dan perubahan suasana hati seperti
euforia ringan, gugup, gelisah, depresi, delusi, halusinasi,
dan perilaku kekerasan.
Interaksi obat : Jika diberikan bersamaan dengan kalium-
depleting agen (misalnya, amfoterisin B, diuretik), harus
diwaspadai kemungkinan terjadinya hipokalemia,
pembesaran jantung dan gagal jantung kongestif.
Antibiotik golongan macrolide menyebabkan penurunan
klirens methylprednisolone secara signifikan sehingga
meningkatkan potensi terjadinya efek samping.
Methylprednisolone adalah obat yang bisa menghambat
respon warfarin, oleh karena itu, indeks koagulasi harus

310 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


dipantau secara teratur untuk mempertahankan efek
antikoagulan yang diinginkan.

311 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


FORMULIR PENGGUNAAN OBAT BARU DI RS. HARAPAN
1. Nama generik : ……………………………….
2. Nama dagang : ……………………………….
3. Nama Produsen : ……………………………….
4. Bentuk sediaan dan kekuatan : …………………………….
5. Jumlah yang diminta : ………………………………..
6. Alasan pengusulan berdasarkan efektifitas dan keamanan :
………………………………………………………………
7. Referensi yang mendukung (Fotocopy naskah terlampir) :
a. ……………………………………………………………..
b. ……………………………………………………………..
Pematangsiantar , …………………………

Mengetahui Yang mengusulkan


Kepala KSM

(…………………………) (…………...…………….)

Ketua TFT Note :


 Disetujui 1. Nama obat yang sudah tercantum dalam
 Tidak disetujui formularium sekarang yang dapat
dibandingkan dengan obat usulan :
 Tidak ada
 Ada,yaitu :…………….

2. Apakah dengan penambahan obat yang


(dr. Lamriah Lubis, SpPK)
diusulkan maka obat sebanding yang
sudah tercantum perlu dihapuskan?
 Ya
 Tidak, dengan alasan :

Direktur Utama Rekomendasi Direktur :


 Disetujui
 Tidak disetujui

(dr. Manora Nababan)


Tanggal diterima :
Tanggal disetujui :
Tanggal dipesan :
Tanggal barang dating :
Tanggal info ke dokter :
Catatan :

1. Dokter yang mengusulkan penggunaan obat baru diatas bertanggungjawab untuk


memakainya

312 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


2. Formulir ini harus di isi dengan lengkap, diketahui ketua KSM dan dikirim kepada
Ketua Tim Farmasi Terapi Rumah Sakit Harapan
3. Permintaan Sesuai dengan kebutuhan dan akan dievaluasi

313 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR


DAFTAR PUSTAKA
1.Anonim, 1994, Daftar Obat Esensial Nasional, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta
2.Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Departemen Indonesia,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Edisi III,
Jakarta.
3.Anonim, 1995, Formularium R.S.U.P. Fatmawati, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Edisi II, Jakarta.
4.The Pharmaceutical Press, Mertindale, The Extra Pharmacopoeia, 30th,
Edition, London, 1994
5.National University Hospital, Drug Formulary, 2 nd Edition,
Singapore, 1989

314 FORMULARIUM RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR

Anda mungkin juga menyukai