Pertemuan 11 - Sak0203 - Perpajakan 2
Pertemuan 11 - Sak0203 - Perpajakan 2
PERTEMUAN 11
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
Pada pertemuan sebelumnya telah dibahas mengenai apa itu faktur pajak, cara
membuat hingga bentuk faktur pajak, pda pembahasan ini akan dibahas
mengenai kapan faktur pajak diterbitkan. Kapankah Pengusaha Kena Pajak
(PKP) harus membuat Faktur Pajak atas penyerahan BKP dan/atau JKP nya?
Berikut ketentuan kapankah PKP harus membuka Faktur Pajak yakni:
a. Saat penyerahan BKP dan/atau JKP
1) Diserahkan secara langsung kepada pembeli atau pihak ketiga untuk dan
atas nama pembeli;
2) Diserahkan secara langsung sebagai pemberian cuma-cuma, pemakaian
sendiri, dan penyerahan dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau
penyerahan antar cabang;
3) Diserahkan kepada pengusaha jasa pengiriman barang, misal: TIKI, JNE
dan lainnya.
Perpajakan 2 138
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Ilustrasi Kasus 2 :
PT Melaju di Surabaya menjual BKP berupa kendaraan bermotor kepada PT
Perkasa di Jakarta dengan syarat pengiriman (term of delivery) franco gudang
pembeli (FOB destination). Barang dikeluarkan dari gudang PT Melaju dan
dikirim ke gudang PT Perkasa pada tanggal 14 Agustus 2019 melalui jasa
pengiriman. BKP diterima oleh PT Perkasa pada tanggal 15 Agustus 2019. PT
Melaju menerbitkan Invoice (Faktur Penjualan) pada tanggal 20 Agustus 2019.
Maka atas transaksi di atas PT Melaju wajib menerbitkan Faktur Pajak pada
tanggal 15 Agustus 2019 atau paling lama tanggal 20 Agustus 2019.
Ilustrasi Kasus 3 :
PT Megaria berkedudukan di Semarang menjual Barang Kena Pajak kepada
PT Angkasa Jaya di Bandung dengan term of delivery loco gudang penjual
(fob shipping point). Barang Kena Pajak dikeluarkan dari gudang PT Megaria
dan dikirim ke gudang PT Angkasa Jaya pada tanggal 11 Juni 2019 melalui
perusahaan pengiriman dilengkapi DO (delivery order) 11 Juni 2019. Barang
diterima oleh PT Angkasa Jaya tanggal 12 Juni 2019. Maka atas transaksi di
atas, PT Megaria wajib menerbitkan Faktur Pajak pada tanggal 11 Juni 2019.
Perpajakan 2 139
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
2) Loco gudang penjual yakni pembeli akan menanggung ongkos kirim mulai
dari gudang penjual, dan ini sama dengan persyaratan FOB Shipping
Point.
Jika di atas sudah dipaparkan saat penyerahan BKP Bergerak, maka di point
ini kita akan membahas kapankah saat penyerahan BKP tidak bergerak. BKP
Tidak Bergerak itu akan dianggap diserahkan pada saat penyerahan hak
untuk menggunakan atau menguasai Barang Kena Pajak tersebut, secara
hukum atau secara nyata, kepada pihak pembeli. Ini dapat diperjelas dengan
contoh sebagai berikut:
Ilustrasi Kasus 1 : PT Wisma bergerak dalam bidang jual beli property, pada
tanggal 1 Mei 2019 menandatangani perjanjian jual beli sebuah rumah.
Perjanjian penyerahan hak menguasai rumah ditandatangani tanggal 1
September 2019. Maka atas transaksi diatas PT Wisma harus membuat
Faktur Pajak pada tanggal 1 September 2019. Akan tetapi jika sebelum
tanggal 1 September 2019 ternyata rumahnya telah diserahkan atau sudah
ditempati, maka Faktur Pajak harus diterbitkan pada saat rumah tersebut
secara nyata diserahkan.
Ilustrasi Kasus 2 : Pak Warno membeli Rumah siap pakai dari PT Tridaya.
Pak Warno menerima rumah tersebut tanggal 12 Agustus 2019. Sementara
Perjanjian jual beli rumah baru ditandatangani tanggal 10 September 2019.
Maka atas transaksi di atas Faktur Pajak harus diterbitkan PT Tridaya pada
tanggal 12 Agustus 2019.
Dari contoh di atas kita mengetahui bahwa yang termasuk Barang Kena Pajak
Tidak Bergerak adalah rumah, apartemen, tanah, dan bangunan-bangunan
lainnya yang sifatnya permanen dan tidak bisa dipindah-pindahkan.
Perpajakan 2 140
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Contoh matriks penyerahan dan saat pembuatan Faktur Pajak untuk jasa
telekomunikasi:
1-30 April 2019 1-30 April 2019 April 2019 30 April 2019 30 April 2019
1a.
1-30 April 2019 1-30 April 2019 April 2019 3 Mei 2019 3 Mei 2019
1b.
1-30 April 2019 1-30 April 2019 April 2019 31 Mei 2019 31 Mei 2019
1c.
26 Maret-25 April 2019 26 Maret-25 April 2019 April 2019 4 Mei 2019 4 Mei 2019
2
Perpajakan 2 141
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
16 Maret – 15 April
16 Maret – 15 April 2019 April 2019 20 April 2019 20 April 2019
4
2019
31 Maret 31 Maret
16 – 31 Maret 2019 Maret 2019
2019 2019
5 16 Maret – 15 April 2019
1-15 April 2019 April 2019 15 April 2019 15 April 2019
Perpajakan 2 142
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Pada setiap akhir masa pajak, untuk PPN adalah akhir bulan, maka
Pengusaha Kena Pajak akan mengkreditkan Pajak Masukan yang didapat dari
pembelian BKP/penerimaan JKP terhadap Pajak Keluaran yang didapat dari
peyerahan BKP dan/atau JKP. Jika Pajak Keluaran lebih besar dari Pajak
Masukkannya, maka selisihnya adalah Pajak Kurang Bayar yang harus
disetorkan ke negara. Sebaliknya jika Pajak Masukan lebih besar daripada Pajak
Keluaran maka selisihnya adalah Pajak Lebih Bayar yang dapat
dikompensasikan ke masa pajak berikutnya atau dimintakan kembali melalui
proses restitusi. Jika Pajak Masukan sama dengan Pajak Keluaran maka
statusnya Nihil. Jika memang suatu keharusan membuat Faktur Pajak, apa
konsekwensinya jika Pengusaha Kena Pajak membuat dan/atau menggunakan
Faktur Pajak berdasarkan transaksi yang salah secara sengaja? Hal ini diatur
melalui Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada pasal 39A maka
pengusaha tersebut bisa mendapatkan sanksi pidana penjara minimal 2 tahun
dan maksimal 6 tahun juga sanksi denda minimal 2 kali dan maksimal 6 kali dari
jumlah pajak terutang dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti
Perpajakan 2 143
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
PKP yang diperbolehkan mendapatkan Nomor Seri Faktur Pajak adalah PKP
yang telah memenuhi persyaratan:
Perpajakan 2 144
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
1) Membuat Faktur Pajak dengan Nomor Seri Faktur Pajak ganda atau Nomor
Seri Faktur Pajak yang sama lebih dari 1 (satu) dalam tahun pajak, maka
seluruh Faktur Pajak dengan Nomor Seri Faktur Pajak tersebut termasuk
Faktur Pajak Tidak Lengkap.
2) Membuat Faktur Pajak dengan Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak yang
tidak sesuai.
3) Faktur Pajak ditandatangani oleh yang tidak berhak melakukan
penandatanganan.
Perpajakan 2 145
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
5) Pada “Detail Transaksi” PKP bisa merubah data faktur dengan mengklik
tombol “Ubah Transaksi”. Jika sudah selesai merubah, klik “Simpan”.
Perpajakan 2 146
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
6) Dalam hal Pengusaha Kena Pajak Penjual telah melaporkan Faktur Pajak
tersebut dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai
sebagai Faktur Pajak Keluaran, maka Pengusaha Kena Pajak penjual
harus melakukan pembetulan Surat Pemberitahuan Masa Pajak
Pertambahan Nilai Masa Pajak yang bersangkutan, dengan cara
melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan tersebut dengan
mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPnBM.
Perpajakan 2 147
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
C. LATIHAN SOAL
Perpajakan 2 148
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
D. DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Indonesia. 2009. Undang Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak
Pertambahan Nilai. Sekertariat Negara. Jakarta
Perpajakan 2 149