Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PRODUKSI DAN PENGAWETAN HMT

nomor Judul Artikel, Nama Peneliti, Permasalahan Teori Hipotesis Lokasi Penelitian Populasi
Jurnal ( Volume /Thn) Yang diuji dan Sampel
1 Performa dan Parameter Genetik pada Fenotipik burung merpati lokal Anggorodi (1995) menyatakan bahwa burung Kampung Carang 124 ekor
Burung Merpati Lokal tersebut masih beragama, hal ini merpati mampu mengkonsumsi pakan sederhana Pulang, Desa
Darwati, S.; C. Sumantri; H. Martojo; & dapat dilihat dari performa sifat yang terdiri dari biji-bijian dan sedikit tambahan Cikarawang Dramaga
A. Mardiastuti kualitatif maupun kuantitatif grit dan air minum bersih, Bennerwitz et al. (2007) Bogor
Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil burung merpati. Oleh karenanya melaporkan bahwa ripitabilitas, heritabilitas sifat
Peternakan inventarisasi sifat kualitatif dan reproduksi dan daya hidup pada unggas rendah.
Vol. 01 No.1, Januari 2013 kuantitatif burung merpati lokal Blakely dan Bade (1989) bahwa tetua jantan
diperlukan untuk dan betina burung merpati mengerami telur secara
pengembangannya, sehingga bergantian dengan alokasi waktu pengeraman
burung merpati lokal dapat induk betina lebih lama dibandingkan jantan
dimanfaatkan sebagai hewan Blakely dan Bade (1989) Fekete et al. (1999)
piaraan yang memiliki beberapa bahwa burung merpati dapat dibagi menjadi tiga
fungsi kelompok utama yaitu untuk tujuan: (1) pameran
serta (ornamental pigeon); (2) ketangkasan (sport)
dan (3) produksi daging (meat type)
2 Karakteristik dan Perilaku Merpati Tinggi Memilih karakteristik dan Burung merpati mempunyai beberapa Bandar Lampung 8 pasang burung merpati
Lokal Jantan dan Betina perilaku merpati tinggi lokal kelebihan dibandingkan dengan jenis tinggi lokal 2 pasang
Mohamad Haekhal Mahessa Kadri; tidaklah mudah hal ini burung lainnya yaitu burung merpati digunakan untuk mengamati
Dian Septinova; dan Riyanti diperlukan pemahaman mampu mengingat lokasi dengan baik perilaku merpati tinggi lokal
Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu mengenai pemilihan serta burung merpati mampu terbang dan 6 pasang digunakan
Vol. 4(2): 156-160, Mei 2016 karakteristik dan perilaku hingga sekitar 65 ± 80 km/jam dan untuk mengamati karakteristik
merpati tinggi lokal yang unggul dalam satu hari mampu terbang sejauh merpati tinggi lokal.
sekitar 965 km (Pigeon, 2002).
Namun sebelum kita berternak burung
merpati, alangkah baiknya kita pelajari
karakteristik dan perilaku untuk dapat
memilih pejantan dan indukan merpati
yang unggul supaya menghasilkan
keturunan yang unggul pula (Pigeon, 2002).
Beragamnya karakteristik dan perilaku pada
merpati perlu diketahui karna dengan ini
dapat menentukan merpati tinggi lokal yang
unggul untuk pemeliharaan (Sutejo, 1998).
Variabel Peneltian Pengukuran Alat Analisis Hasil Penelitian

Karakteristik burung merpati, wama dasar, pola dan Data performa Warna bulu burung merpati
Pakan dan Air Minum, corak wama bulu, ornament sifat kualitatif beragam dengan dominasi wama
Pemeliharaan lnduk dan Anak kepala, bulu pada shank, dihitung frekuensi hitam>megan>abu>putih. Pola bulu
warna shank, wama iris mata fenotip serta (blantong, selap, telampik dan corak)
dan wama paruh. frekuensi gennya. Warna iris mata dikontrol oleh alel
Sifat kuantitatif: produksi telur, Peubah yang Diukur. ganda dengan dominasi coklat=kuning
berat telur dan indeks telur, Data sifat kualitatif >berpigmen>putih, dan gen dilute,
umur bertelur pertama, meliputi warna dasar, Nilai ripitabilitas sifat produksi sedang
fertilitas, daya tetas dan Performa.sifat sampai tinggi sedang sifat reproduksi
bobot tetas, waktu kosong kuantitatif dan pendugaan rendah. Nilai heritabilitas bobot telur rendah,
dan pertumbuhan parameter genetik meliputi: sedang bobot tetas, bentuk telur dan
Parameter genetik: ripitabilitas, bobot telur, bobot tetas, bobot dewasa sedang. Korelasi genetik bobot
heritabilitas pertumbuhan piyik, bobot telur dengan bobot tetas memiliki korelasi
dewasa, daya tunas, genetik tinggi, sebaliknya bobot telur dengan
daya tetas dan mortalitas. bobot dewasa rendah.
pengamatan secara langsung Bentuk kepala, warna mata, eksploratif deskriptif dengan Karakteristik kualitatif merpati tinggi lokal
terhadap karakteristik merpati bentuk paruh, bentuk tubuh, melakukan pengamatan jantan dan betina belum bisa membedakan:
dan perilaku merpati jantan bentuk sayap, warna bulu, secara langsung bentuk kepala (tipe bulat 50 %, tipe jenong
dan betina tinggi lokal. karakteristik perilaku 33,33 %, dan tipe perkutut16,67 %), bentuk
(perilaku bergerak dan paruh (tipe rambon 66,67 %dan tipe lancip
perilaku kawin) 33,33%), bentuk tubuh (tipe jantung pisang
100%), bentuk bulu ( renggang dan pendek
100%), warna mata kuning 66,67 %, dan
mata merah 33,33 %). frekuensi dan waktu
relatif bergerak yang paling tinggi pada
merpati tinggi lokal adalah terbang
(69,93 %)sedangkan perilaku kawin adalah
menyelisik (57,2 %).

Anda mungkin juga menyukai