Anda di halaman 1dari 30

11/29/2021

Proteksi Sistem Tenaga Listrik

Penilaian
– Tugas & Quiz : 20%
– Ujian UTS : 30%
– Ujian UAS : 40%
– Kehadiran DLL : 10%

1
11/29/2021

Referensi
• J.Blackburn and TJ Domin, “Protective Relaying: Principle and
Aplication, “ 3rd Edition, CRC Press, 2007
• Stanley H. Horowitz, arun G Phadke “ Power System Relaying”, 2nd
Edition, Wiley, 2009
• Arun G. Phadke, James S Thorp,” Computer Relaying for Power system”,
2nd edition, wiley 2009.
• Idaho university, lecture Notes for “ Power system Protection and
Relaying
• Lightning Protection, Vernon Cooray
• Overvoltage Protection of Low Voltage, Peter Hasse
• Lightning Protection Guide, Dehn + Sohne
• Electromagnetic transients in power system, Pritindra chowdury
• Gonen. T, “Electric Power Distribution System Engineering”. Mc Graw-
Hill, New York 1986
• Andeson, “Protection system”. Mc Graw-Hill Book Company, 2nd, 1986
• Freeman. P. J., “Electric Power Tansmission and Distribution”, Harrap and
Co.Ltd, London, 1974
• Sarimun. Wahyudi, Proteksi sistem distribusi tenaga listrik. Garamond

Bahan Materi 1
1 Pengantar Proteksi STl

2 Prinsip kerja relay dan penggerak relay

3 Prinsip kerja dan torsi relay

4 Setting ralay arus lebih

5 Relay setting Differensial

6 Setting Relay jarak

7 Setting Relay jarak tipe Mho

2
11/29/2021

Bahan Materi 2
1 Menjelaskan Microwave PLC

2 Trafo arus dan tegangan

3 Proteksi Generator

4 Proteksi Motor

5 Proteksi Transformator

6 Proteksi Saluran

7 Proteksi Rel

Pembelajaran
• Umum:
–Menjelaskan filosofi proteksi dan strategi
pengamanan,prinsip kerja relai & penggerak
relai,prinsip kerja & torsi relai, setting relai arus
lebih, relai setting diferensial, setting relai jarak,
setting relai jarak tipe Mho, microwave PLC,
transformator arus dan tegangan, proteksi
generator, proteksi motor, proteksi transformator,
proteksi saluran dan proteksi rel
• Kompetensi:
–memahami masalah-masalah gangguan tegangan lebih
dan gangguan arus lebih pada sistem tenaga listrik dan
cara pencegahannya dengan menggunakan peralatan-
peralatan proteksi

3
11/29/2021

TEGANGAN LEBIH

• Internal Overvoltage (teg. lebih switching)


Berdasarkan • External Overvoltage (teg. Lebih petir)
sebabnya

• Periodik (teg. Lebih temporer)


Berdasarkan • Aperiodik (teg. Lebih petir)
Bentuknya

• Petir (sambaran lgsng, sambaran tak lgsng)


• Switching(pemutusan arus hubung singkat)
Berdasarkan
sumber2nya • Temporer (gangguan kwt phasa k tanah)

. INSTALASI LISTRIK

PEMBANGKIT TRANSMISI DISTRIBUSI

10

5
11/29/2021

TEGANGAN LEBIH

• Internal Overvoltage (teg. lebih switching)


Berdasarkan • External Overvoltage (teg. Lebih petir)
sebabnya

• Periodik (teg. Lebih temporer)


Berdasarkan • Aperiodik (teg. Lebih petir)
Bentuknya

• Petir (sambaran lgsng, sambaran tak lgsng)


• Switching(pemutusan arus hubung singkat)
Berdasarkan
sumber2nya • Temporer (gangguan kwt phasa k tanah)

. INSTALASI LISTRIK

PEMBANGKIT TRANSMISI DISTRIBUSI

10

5
11/29/2021

. Ilustrasi Sistem Tenaga Listrik

AROUND TOWN &


RESIDENTIAL AREA - HOUSE - Overhead distribution
Underground distribution to to individual houses is at 240V.
individual premises is at
415V and 240 V

SMALL INDUSTRY - Most small


factories receive their electricity at 11kV

HEAVY INDUSTRY - Some have direct


POWER STATION- connections to the transmission at 132kV
Generator output at
11kV/20kV is stepped up
by transformer to 132kV
275kV and 500kV for
transmission.

TRANSMISSION - Transmission is mainly


at 132kV, 275kV and 500kV

11

11

. INSTALASI PEMBANGKIT BESAR TERKONEKSI GRID 150-500 kV

Gambar milik PT PLN (Persero) Distribusi Jabar Banten

12

12

6
11/29/2021

. INSTALASI PEMBANGKIT KECIL TERKONEKSI GRID 20kV

13

13

. INSTALASI TRANSMISI

Gambar milik PT PLN (Persero) Distribusi Jabar Banten

14

14

7
11/29/2021

. INSTALASI DISTRIBUSI

15

15

. Introduction

• It is almost impossible to design a “bullet-proof”


electric power supply with perfect frequency,
voltage stability, and reliability at all times.
• Power disturbances can be due natural
disturbances, miss operation of protective
devices, and equipment defects.
• Most of utility companies are unwilling to accept
responsibility for all power disturbances.

16

16

8
11/29/2021

. Need for protective apparatus

Sistem harus dijaga agar tetap dapat


operasi terus menerus tanpa kerusakan
besar.
Hal ini dapat dicapai dengan dua cara:
• Cara pertama : Menggunakan komponen
yang handal, kecil kemungkinan rusak,
hanya membutuhkan perawatan yang
minimal, atau bahkan tidak
membutuhkan maintenance. (Mahal)
• Pilihan kedua : Meramalkan,
memperkirakan tentang kemungkinan
kegagalan yang dapat menyebabkan
sistem shutdown dalam jangka waktu
lama.

17

17

. Need for protective apparatus

– Ide utama adalah untuk membatasi gangguan


selama kegagalan tersebut ke wilayah yang terbatas,
sehingga dapat terus mendistribusikan daya listrik
kedaerah lain.
– Peralatan khusus biasanya dipasang untuk
mendeteksi jenis kegagalan yang mungkin dapat
terjadi di berbagai bagian sistem, dan untuk
mengisolasi bagian yang rusak sehingga gangguan
adalah terbatas pada wilayah lokal dalam sistem
total yang meliputi berbagai daerah.
– Peralatan khusus diadopsi untuk mendeteksi
kesalahan seperti ini disebut sebagai 'peralatan
proteksi atau relay proteksi' dan sistem yang
menggunakan peralatan tersebut disebut sebagai
'sistem proteksi'.

18

18

9
11/29/2021

. Need for protective apparatus

• Sebuah relay proteksi adalah perangkat, yang


memberikan instruksi untuk melepas bagian
yang rusak dari sistem.
• Tindakan ini memastikan bahwa bagian dari
sistem yang lain masih mendapatkan pasokan
listrik , dan melindungi sistem dari kerusakan
lebih lanjut akibat kesalahan / gangguan.
• Oleh karena itu, penggunaan peralatan proteksi
sangat diperlukan dalam sistem listrik, yang
diharapkan untuk menghasilkan, mengirim dan
http://electrical-engineering-portal.com/protection-
relay-ansi-standards
mendistribusikan listrik dengan gangguan dan
waktu pemulihan minimal.
• Hal ini dapat juga diakui bahwa penggunaan
peralatan proteksi sangat penting untuk
meminimalkan efek kesalahan, yang akan
mematikan sistem secara total.

19

19

. Fungsi Utama Sistem Proteksi

• Peralatan proteksi memiliki fungsi utama :


– Mengamankan sistem untuk menjaga kontinuitas
pasokan daya listrik.
– Mengurangi / meminimalkan dampak kerusakan
dan meminimalkan biaya perbaikannya.
– Memastikan keselamatan personil

20

20

10
11/29/2021

. Kualitas Sistem Proteksi


Persyaratan ini diperlukan, pertama untuk mendeteksi secara dini dan melokalisasi
kesalahan, kedua untuk menghilangkan dengan cepat peralatan yang rusak dari sistem.
Dalam rangka melaksanakan fungsi tersebut maka proteksi harus memiliki kualitas
sebagai berikut :

• Selektivitas
• Stabilitas
• Sensitivitas
• Kecepatan
• Andal
• Ekonomis

21

21

. Selektivitas

• Pengaman harus dapat memisahkan bagian sistem yang


terganggu saja yang menjadi kawasan pengamanannya .
pengaman yang demikian disebut pengaman yang “selektif“

• Relai harus dapat membedakan apakah gangguan terletak


di daerah pengamanannya [dimana relai harus bekerja
dengan cepat] atau di daerah lain

• Efektivitas suatu sistem proteksi dapat dilihat dari


kesanggupan sistem dalam mengisolir bagian yang mengalami
gangguan saja.

22

22

11
11/29/2021

. Stabilitas

• Sifat yang tetap inoperatif apabila


gangguan-gangguan terjadi diluar zona
yang dilindungi (gangguan luar).

• Kelangsungan pasokan listrik harus selalu


terjamin

23

23

. Sensitivitas

• Pada prinsipnya relai harus peka, sehingga dapat


mendeteksi gangguan walaupun rangsangan yang
diberikan minimum
• Dapat mendeteksi kesalahan terkecil, pada kondisi
saat ini atau pada saat terjadi gangguan dan sistem
dapat beroperasi dengan benar pada setting-nya.
• Dalam prakteknya sensitivitas perlu disesuaikan
kondisi dilapangan, kadang terlalu sensitif dapat
membuat sistem hunting (contoh setting pada AVR
generator)

24

24

12
11/29/2021

. Kecepatan

 Untuk memperkecil kerugian / kerusakan akibat gangguan


maka relai harus bekerja secepat mungkin untuk
memisahkan bagian sistem yang lain.

 Untuk mendapatkan selektivitas mungkin saja suatu


pengaman diberi tunda waktu [ time delay ], namun waktu
tunda harus secepat mungkin .

 Waktu melepas gangguan dalam sistem-sistem tegangan tinggi


adalah 140 ms. Dimana dimasa mendatang waktu ini hendak
dipersingkat menjadi 80 ms sehingga memerlukan relay dengan
kecepatan yang sangat tinggi (very high speed relaying).

25

25

. Sistem Proteksi Harus Andal

Dependability / diandalkan: Harus trip saat diperintah / terjadi


gangguan.
Security / aman : Jangan trip jika tidak diperintah / tidak terjadi
gangguan.

26

26

13
11/29/2021

Teori G.C. Simpson


• Titik air yg berdiameter lebih besar dari 0,25 cm akan terpecah
menjadi kecil bila jatuh melalui udara yg diam maupun yg
bergerak naik. Kecepatan air yg jatuh adalah 8 m/dtk. Artinya, jika
ada angin bertiup ke atas > 8 m/dtk, tidak akan turun hujan.
• Titik air yg terpecah menyebabkan udara menjadi negatif dan air
menjadi muatan positif. Udara masuk ke awan dgn arah ke atas,
melewati sisi depan sebelah kanan. Di zona C kecepatan udara
lebih besar dari 8 m/dtk, sehingga tidak ada hujan & tdk ada
akumulasi muatan di situ. Di zona B hanya ada titik2 air yg besar,
terpecah : titik air kecil jadi positif & udara jadi negatif.

35

Perbandingan kedua teori:


• Wilson : lapisan muatan positif terletak di sisi atas awan, & muatan negatif di
sisi bawahnya.
• Simpson : bagian utama awan CB adalah muatan negatif. Bagian bawahnya
adalah muatan positif yg berkerapatan tinggi.
• Penelitian lanjut : awan kilat terdiri atas muatan positif (di sisi atas) dan
muatan negatif (di sisi bawah) spt teori Wilson. Tapi ada konsentrasi muatan
positif di sisi bawah awan kilat spt dikatakan Simpson.

36

18
11/29/2021

Contents

 Latar belakang
 Petir pada masyarakat modern
 Fenomena petir di daerah tropis
 Awan petir
 Mekanisme sambaran petir
 Hari guruh
 Lightning Detection
 Kerapatan sambaran
 Global Lightning
 Parameter petir
 Contoh data petir di Indonesia

29

LATAR BELAKANG
 Indonesia terletak pada khatulistiwa yang mempunyai hari-guruh
sangat tinggi dengan aktivitas 100 sampai 200 hari-guruh per tahun.

 Industri di Indonesia menggunakan semakin banyak peralatan dan


sistem yang canggih menggunakan komponen elektronik dan
mikroprosesor dan sangat sensitif terhadap PEdP (Pulsa
Elektromagnetik dari Petir) atau LEMP (Lightning Electromagnetic
Pulse)
 Karakteristik petir di Indonesia yang berbeda dengan karakteristik
petir di luar negeri yang dijadikan standar oleh Badan Standarisasi
dunia pada umumnya.

30

15
11/29/2021

Latar belakang (Cont’d)


 Sangat sedikitnya informasi tentang Sistem Proteksi Petir dan Sistem
Penentu Lokasi dan Pelacak Petir khususnya di negara tropis seperti
Indonesia disamping sangat kurangnya “Awareness” atau kesiagaan
terhadap kemungkinan bahaya petir.
 Banyaknya instalasi-instalasi penting dan berbahaya yang menjadi
target mudah (easy target) bagi sambaran petir karena strukturnya
yang tinggi, jaringan yang panjang dan berada pada lokasi yang
terbuka.

31

Petir pada masyarakat modern

32

16
11/29/2021

Proses Terbentuknya awan petir


 Dibutuhkan udara naik (Up-draft) keatas akibat pemanasan
permukaan tanah atau sifat orografis permukaan tanah
 Dibutuhkan partikel aerosol (mengambang) yang hygroskopis
(menyerap air) dari garam laut atau partikel industri yang naik
bersama up-draft
 Dibutuhkan udara lembab yang naik keatas untuk pembentukan
partikel es (hailstone) di awan

33

Teori C.T.R. Wilson


 Terbentuknya awan petir Didasari atas 2 fenomena alam:
 Adanya sejumlah besar ion + dan – di atmosfer yg berasal dari
sinar-sinar kosmik di luar angkasa. Keduanya saling bertabrakan
menjadi partikel debu dan titik air. Pergerakan ion ini ada pada
range 0.0003-0.0005 cm/s
 Adanya medan elektrostatik yg berada di atmosfer bumi. Bumi
sebagai kutub negatif terhadap atmosfer. Intensitas medan listrik
itu kira-kira 1 volt/cm di permukaan bumi dan 0,02 volt/cm pada
ketinggian 9 km. Titik air yg besar akan terpolarisasi oleh medan
listrik atmosfer & jatuh krn adanya gravitasi. Muatan negatif di sisi
atas dan muatan positif di sisi bawah titik air. Muatan positif akan
menabrak ion negatif atmosfer. Atmosfer menjadi kelebihan
muatan positif. Titik air yg kecil menabrak muatan positif atmosfer.
Titik air yg besar berakumulasi menjadi muatan negatif di sisi
bawah awan, & titik air yg kecil berakumulasi menjadi muatan
positif di sisi atas awan.

34

17
11/29/2021

Teori G.C. Simpson


• Titik air yg berdiameter lebih besar dari 0,25 cm akan terpecah
menjadi kecil bila jatuh melalui udara yg diam maupun yg
bergerak naik. Kecepatan air yg jatuh adalah 8 m/dtk. Artinya, jika
ada angin bertiup ke atas > 8 m/dtk, tidak akan turun hujan.
• Titik air yg terpecah menyebabkan udara menjadi negatif dan air
menjadi muatan positif. Udara masuk ke awan dgn arah ke atas,
melewati sisi depan sebelah kanan. Di zona C kecepatan udara
lebih besar dari 8 m/dtk, sehingga tidak ada hujan & tdk ada
akumulasi muatan di situ. Di zona B hanya ada titik2 air yg besar,
terpecah : titik air kecil jadi positif & udara jadi negatif.

35

Perbandingan kedua teori:


• Wilson : lapisan muatan positif terletak di sisi atas awan, & muatan negatif di
sisi bawahnya.
• Simpson : bagian utama awan CB adalah muatan negatif. Bagian bawahnya
adalah muatan positif yg berkerapatan tinggi.
• Penelitian lanjut : awan kilat terdiri atas muatan positif (di sisi atas) dan
muatan negatif (di sisi bawah) spt teori Wilson. Tapi ada konsentrasi muatan
positif di sisi bawah awan kilat spt dikatakan Simpson.

36

18
11/29/2021

Cumulonimbus (Developing)

37

Cumulonimbus (Developing)

38

19
11/29/2021

Cumulonimbus (Developing)

39

Cumulonimbus (Mature)

40

20
11/29/2021

Cumulonimbus (Mature)

41

Pembentukan sel bermuatan listrik pada


awan petir

42

21
11/29/2021

Gambar 4.3 menggambarkan peristiwa stepped leader yg diikuti oleh


returnstroke : (a) awan bermuatan (b) stepped leader muncul dari bawah awan
(c) awal dari ground streamer (d) awal dari return stroke (e) return stroke
sempurna.

49

Subsequent Strokes
Setelah return stroke mencapai awan, pelepasan baru mungkin
terjadi yang oleh Schonland disebut dart leader dengan kecepatan >
stepped leader. Jika dari leader mencapai tanah, return stroke
(kedua) muncul & berjalan ke awan dengan kecepatan > return
stroke pertama, tapi arus & pencahayaannya lebih kecil. Sambaran
pertama selalu lebih kuat daripada subsequent stroke.

50

25
11/29/2021

Bentuk Pelepasan Petir Yang Lain


Menurut Berger ada 8 jenis pelepasan
awan ke tanah selain yang dijelaskan oleh
Schonland (gambar 4.4).
• Gbr 3a, 3b, 4a, 4b awannya termuati
+ terjadi saat musim dingin.
• Gbr 1a,2a, 3a, 4a tidak punya return
stroke.
• Gbr 2a, 2b, 4a, 4b pelepasan yg
dimulai dari tanah, sering terjadi dari
objek yg tinggi (puncak gunung\ &
gedung).
Selain itu ada juga pelepasan dari awan
ke awan atau didalam satu awan, yg
menurut Berger, lebih sering terjadi
daripada awan ke tanah.

51

Pertumbuhan muatan di ujung petir dan di tanah

52

26
11/29/2021

Ground Streamer & Return Stroke


Kecepatan return stroke menurut Shonland : 20-144m/µs

Rudenberg ; =
I=arus streamer (A),
r=radius (cm),
k=konstanta dielektrik
E= medan critical breakdown (V/cm)

47

Ground Streamer & Return


Stroke
Lundholm menghitung kecepatan sambaran balik:
=

Dimana : c= kecepatan cahaya


A=konstanta, antara 300-900
Rusck (A=500)
I =arus return stroke

48

24
11/29/2021

Lightning Photography

Cloud to Ground discharge

Intra Cloud & Cloud to air discharge

55

Lightning Photography (Cont’d)

Downward discharge
Upward discharge

56

28
11/29/2021

Bentuk Pelepasan Petir Yang Lain


Menurut Berger ada 8 jenis pelepasan
awan ke tanah selain yang dijelaskan oleh
Schonland (gambar 4.4).
• Gbr 3a, 3b, 4a, 4b awannya termuati
+ terjadi saat musim dingin.
• Gbr 1a,2a, 3a, 4a tidak punya return
stroke.
• Gbr 2a, 2b, 4a, 4b pelepasan yg
dimulai dari tanah, sering terjadi dari
objek yg tinggi (puncak gunung\ &
gedung).
Selain itu ada juga pelepasan dari awan
ke awan atau didalam satu awan, yg
menurut Berger, lebih sering terjadi
daripada awan ke tanah.

51

Pertumbuhan muatan di ujung petir dan di tanah

52

26
11/29/2021

Return stroke setelah ujung pelopor


mencapai tanah

53

Jenis-Jenis Katagori Petir


Berdasarkan polaritas muatan :
 Muatan positif
 Muatan negatif
Berdasarkan arah sambaran :
 Arah kebawah (bumi atau objek), disebut
downward lightning
 Arah keatas (awan), disebut upward
lgihtning
Berdasarkan jenis sambaran :
 Sambaran dalam awan (intra cloud
lightning)
 Sambaran antar awan (inter cloud
litghtning)
 Sambaran awan ke bumi (cloud to
ground lightning)
 Antara awan dengan udara (cloud to air)

54

27
11/29/2021

Lightning Photography

Cloud to Ground discharge

Intra Cloud & Cloud to air discharge

55

Lightning Photography (Cont’d)

Downward discharge
Upward discharge

56

28
11/29/2021

Fakta-Fakta Petir
 Setiap sambaran dapat membangkitkan sampai dengan 100 juta
volt listrik dan arus mengalir sampai dengan 200 ribu ampere
 Suhu kanal petir sampai dengan 10,000 C lebih panas dari
permukaan matahari, namun terbentuk dari es.
 Menyambar dimana saja, setiap detik di permukaan bumi terjadi
ribuan sambaran ke tanah dan sambaran itu dapat berasal dari
lebih 10 mil jaraknya dari awan petir.
 Statistik menunjukkan sambaran petir awan ke awan (intra cloud –
IC) lebih banyak dari pada sambaran petir ke tanah (cloud to
ground – CG), namun itu saja sudah cukup banyak menyebabkan
masalah di permukaan bumi.

57

Hari guruh
 Jumlah sambaran petir dihitung dengan berapa hari guruh
terdengar dalam satu tahun dan dinyatakan dengan hari guruh
atau thunderstorm days
 Tempat-tempat yang mempunyai hari guruh yang sama
dihubungkan dengan satu garis pada peta yang disebut sebagai
isokeraunic level

58

29
11/29/2021

Hari guruh (Cont’d)


 Isokeraunic level ini dipetakan oleh badan meteorologi dunia dan juga oleh
Badan Meteorologi dan Geofisika Indonesia
 Hari guruh maksimum di beberapa negara :
 Eropa : 30 hari guruh
 Amerika : 100 hari guruh
 Jepang : 80 hari guruh
 Korea : 80 hari guruh
 Australia : 80 hari guruh
 Indonesia : 200 hari guruh

59

30

Anda mungkin juga menyukai