Anda di halaman 1dari 7

Summary

Last updated: 16 February 2023

Aturan Umum

1. Persembahan merupakan hasil kolaborasi antara 3 divisi: peran, tari dan


paduan suara,
2. Persembahan memiliki durasi ~10 menit,
3. Tema yang akan diusung sementara adalah: pandemi dan meraih mimpi,

Konsep Penampilan

1. Divisi Peran membuka terkait pandemic


2. Divisi Tari menari tentang keterpurukan
3. Divisi Peran bilang masih ada harapan
4. Divisi Padus nyanyi Badai Pasti Berlalu
5. Divisi Peran bahas PK dan keberagaman
6. Divisi Padus nyanyi lagu keberagaman

Komentar:

• Poin 1: apakah mungkin jika persembahan diawali dengan gambaran


semangat meraih mimpi (merantau). Setelah itu, dilanjutkan dengan
gambaran pandemic.
• Poin 5: Apakah diperlukan bridging yang baik untuk membahas PK dan
keberagaman?

Konsep Penampilan (dengan tambahan)

1. Babak 1: Asa dan Harapan


Elemen aktif : Divisi Peran (minimal of 3 people)
Deskripsi : Menggambarkan kehidupan sejahtera dipelosok bumi pertiwi
dengan suasana asri. Dikisahkan si Aku, seorang
pemuda/pemudi dengan semangat membara untuk
menggapai mimpi—berkuliah tinggi. Monolog atau dialog
dapat menjadi opsi untuk menyampaikan pesan. Ia seroang
yang periang, berkabar ke semua orang bahwa ia ingin
berkuliah tinggi.
Scoring* : Intro (ref. 2.1) dilanjutkan dengan 15-30 detik short dance
musical (tema: menggapai mimpi, i.e. J-rocks meraih mimpi).
Blocking : Si Aku bersama kedua orang tuanya yang hidup serabutan,
namun mendukung keinginan anaknya berkuliah tinggi.
Beberapa peran tambahan diperlukan sebagai
teman/tetangga.
Tension : Gradually increasing, before a sudden drop due to COVID.

*) Sementara
2. Babak 2: Hilang Seketika?
Elemen aktif : Divisi Peran dan Tari
Deskripsi : Kegembiaraan diawal hilang seketika karena wabah yang
datang tiba-tiba. Tekanan datang dari segala arah, seakan
mimpi sudah tidak bisa lagi dicapai. Makian dari orang luar
santer terdenga; mereka bilang SI Aku yang egois,
meninggalkan keluarga dikala pandemi. Haruskan Si Aku diam
dan mengubur mimpinya? Simbolisme COVID mungkin
diperlukan secara eksplisit/implisit (badai? Based on ref. 2.5).
Scoring* : Intense music dengan tambahan news anchor terkait COVID
(ref. 2.4 menit ke 6:13 dan ref. 2.2). Musik dilanjutkan
menyesuaikan dari Divisi Tari.
Blocking : Anggota Divisi Tari mendominasi, namun Divisi Peran masih
berada di panggung.
Tension : Seketika suasana menegangkan, depressing. Penuh haru,
membayangkan sedihnya mengubur impian.

3. Babak 3: Dia Kembali!


Elemen aktif : Divisi Peran dan Paduan Suara
Deskripsi : Nyatanya masih ada harapan—badai pasti berlalu. Simbolisme
COVID dihilangkan dengan puisi (ref. 1).
Scoring* : Outro (ref. 2.1) atau instrument lagu badai pasti berlalu,
dilanjutkan dengan paduan suara.
Blocking : Pembaca puisi mendominasi. Dialog mungkin diperlukan,
memberikan tanda kebangkitan dari keterpurukan—mimpi
masih mungkin tuk jadi besar bestari. Selanjutnya, anggota
Paduan Suara berada di panggung, mendominasi.
Tension : Perlahan meningkat, menuju keceriaan dan penuh harapan.

4. Babak 4: Kamu tidak Sendiri


Elemen aktif : Divisi Peran
Deskripsi : Si Aku kembali ceria dengan asa yang telah kembali dirajut
(monolog atau dialog diperlukan). Ia pergi, meninggalkan
kampung halaman untuk sementara. Di perantauan, ia bertemu
dengan si Aku yang lain, berbeda orang namun mimpi yang
sama. Mereka menyadari bahwa mereka masih satu Indonesia,
walau berbeda suku dan agama.
Scoring* : tba
Blocking :-
Tension : normal

*) Sementara
5. Babak 5: Berbakti untuk Bumi Pertiwi
Elemen aktif : Divisi Paduan Suara
Deskripsi : Si Aku telah merantau bertemu siaku yang lainnya.
Scoring* : Paduan Suara menyanyikan lagu keberagaman
Blocking : Anggota paduan suara mendominasi
Tension : normal

6. Babak 6: Jangan Lupa Pulang


Elemen aktif : Divisi Peran
Deskripsi : Monolog dari si Aku, bahwa ia pergi hanya sementara.
Meninggalkan kenyamanan untuk menjadi bestari yang lebih
besar nantinya.
Scoring* : Ref. 2.6. dengan instrument yang dibuat lebih panjang
sebagai pengiring monolog.
Blocking : Si Aku, kembali pulang dengan manfaat.
Tension : Normal

Opsi gaya Eksekusi

1. Drama musical
Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=JF0KnhWhft4
Snippets :

Teknis : Berperan dengan dialog yang telah disiapkan dengan gaya


semi-bernyanyi dengan gerakan tarian sederhana.

*) Sementara
Kelebihan : Dialog dapat tersampaikan secara jelas dan eksplisit, sehingga
pesan tersampaikan dengan baik.
Kekurangan : Memerlukan waktu yang cukup panjang untuk dapat
membuat music pengiring yang cocok dengan dialog.

2. Explicit and Implicit Dance Theatre


Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=K1_cjtJXlY8 atau
https://www.youtube.com/watch?v=GgibDOVFHpo
Snippets :

Teknis : Pada explicit dance theatre, dialog dan pesan disampaikan


oleh lagu dengan tema yang bersesuaian, sedangkan pada implicit,
pesan lebih ditekankan pada gerakan.
Kelebihan : Kedua jenis ini memberikan persembahan yang lebih meriah,
dengan gerakan yang menarik, sesuai dengan tempo.
Kekurangan : Memerlukan waktu yang lebih lama untuk Latihan. Walaupun
demikian, beberapa contoh pada explicit dance theatre juga dapat
dilakukan minimalisir gerakan agar lebih sederhana (contoh pada
gambar pertama diatas).

*) Sementara
3. Non-verbal theatre
Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=LhYfsKc0_tA (6:13)
Snippets :

Teknis : Mengandalkan kemampuan acting pada pemeran. Pesan


disalurkan lewat audio dan raut wajah.
Kelebihan : Lebih mudah dibandingkan yang lain (relative)
Kekurangan : Raut wajah sulit diidentifikasi oleh audiens, apalagi jika pada
theatre yang luas.

*) Sementara
Supplementary Files
Last updated: 16 February 2023

1. Puisi:
Kawan
Bagoes Ramdhani

Mengapa kau termenung wahai kawan?


Apakah karena melihat yang lain selangkah di atasmu?
Tidakkah kau tahu di atas sana angin bertiup sangat kencang?

Mengapa kau bersedih wahai kawan?


Apakah karena mendengar dia yang kau cintai mencintai yang lain?
Tidakkah kau sadar bahwa nyatanya banyak pula yang mencintaimu?

Mengapa kau terdiam wahai kawan?


Apakah karena kau merasa kesepian?
Tidakkah kau tahu bahwa aku ada di sini untuk mendengarkan keluh kesahmu?

Bangkitlah kawan! Bangkitlah!


Tinggalkan semua bebanmu di sini dan melangkah!
Perjuangkan apa yang layak diperjuangkan
Melangkahlah dengan mereka yang sejiwa denganmu

Lupakanlah kawan! Lupakan!


Jangan pedulikan dan teruslah berjalan!
Mereka yang sibuk mengontrol hidupmu
Tidak layak untuk kau hiraukan

Teruskanlah kawan! Teruskan!


Percepat langkahmu dan jangan berhenti!
Mimpimu ada di sana untuk kau kejar kawan
Dan aku kan selalu ada di sini, di sampingmu
Memohon dan mendoakan

*) Sementara
2. References for Scoring:
1. NKCTHI, music by Petra Sihombing,
https://www.youtube.com/watch?v=OfAe8PGk604&list=OLAK5uy_lA4FLJIXLW
cTbuQtwQgOMPtCjKcEKf4mI&index=1
2. Apa, Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang by Petra SIhombing,
https://www.youtube.com/watch?v=YK4gGa1pswQ
3. Pentas Besar Jubah Macan, Padmanaba Productions,
https://www.youtube.com/watch?v=JF0KnhWhft4
4. Ytube Rewind Indonesia, 2020,
https://www.youtube.com/watch?v=LhYfsKc0_tA
5. Simbolisme Badai,
https://www.youtube.com/watch?v=D_TI6Gy3Q9U
6. Yura Yunita, Jalan yang Jauh
https://www.youtube.com/watch?v=XUDZCDXNLDc

*) Sementara

Anda mungkin juga menyukai