Benua Antartika dibatasi oleh Samudra Atlantik, Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik. Iklim didaerah ini adalah iklim kutub. Suhu daratan Antartika lebih dingin
dari Kutub Utara. Hal ini terjadi karena sebagian besar Benua Antartika terdiri dari
gunung-gunung tinggi. Dengan luas 14.0 juta km2 (5.4 juta sq mi), Antarktika adalah
benua terluas kelima setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.
Sebagai perbandingan, Antarktika hampir dua kali ukuran Australia. Sekitar 98% dari
Antarktika ditutupi oleh es yang rata-rata ketebalan minimal 1,9 km,seluruh daratan
meluas tetapi di bagian utara mencapai Semenanjung Antarktika.
Tergantung pada lintangnya serta waktu malam atau siang yang konstan, membuat
iklim yang biasa dialami manusia tidak terdapat di benua ini.
Diperkirakan terdapat sekitar 1.000 orang tinggal di Antarktika dalam satu waktu namun
bergantung juga terhadap musim. Orang yang tinggal di Antarktika biasanya menggunakan
zona waktu negara asalnya. Walau tidak ada pemukim tetap, 29 negara yang menandatangani
Traktat Antarktika memiliki stasiun riset yang umumnya selalu digunakan sepanjang tahun.
Banyak yang menganggap bahwa manusia pertama yang dilahirkan di Antarktika adalah
Solveig Gunbjörg Jacobsen, tepatnya di Grytviken, pulau Georgia Selatan pada tanggal 8
Oktober 1913. Namun dikarenakan pulau ini tidak dianggap sebagai bagian dari benua
Antarktika, maka Emilio Marcos Palma (lahir 7 Januari 1978) sampai sekarang adalah orang
pertama yang lahir di benua Antarktika. Ia adalah seorang warganegara Argentina. Lalu pada
tahun 1986 dan 1987 di stasiun Chili lahir pula seorang anak lelaki dan perempuan.
5) Bentang alam Benua Antartika
Di benua ini juga terdapat pegunungan raksasa, yaitu Pegunungan Transantartika yang
memanjang hampir 5.000 kilometer. Pegunungan ini membagi Benua Antartika menjadi dua
wilayah utama yaitu Antartika Timur (Antartika besar) dan Antartika barat (Antartika Kecil).
6) fakta- fakta Benua Antartika
1. Terdapat tempat di Antartika yang belum pernah hujan atau salju selama 2 juta tahun
Di Antartika, sekitar 1% benua (4000 km atau 2.500 mil) secara permanen adalah terbebas
dari es. Area tersebut disebut dengan lembah kering atau oasis Antartika.
Area tersebut dianggap sebagai gurun terkejam yang ada di dunia dan sudah diperkirakan
tidak pernah mengalami hujan atau salju selama hampir 2 juta tahun lamanya.
Berdasarkan sebuah studi yang dipimpin oleh ilmuwan Australia, akibat adanya perubahan
iklim, maka area bebas es di Antartika ini bisa meluas sampai 25% pada akhir abad ke-21. Ini
bisa dengan drastisnya mengubah keanekaragaman hayati dari benua.
2. Terdapat air terjun di Antartika yang disebut dengan air terjun darah
Air terjun darah atau blood falls bukan air terjun yang benar-benar mengalirkan darah. 5 juta
tahun yang lalu, Ketika permukaan laut naik, Antartika Timur mengalami banjir dan danau
asin terbentuklah di sana.
Lalu, setelah jutaan tahun, gletser terbentuk di atas danau. Danau subglasial di bawah air
terjun darah rasanya tiga kali lebih asin dari pada air laut.
Air di bawah gletser ini mengandung banyak sekali zat besi. Jadi, saat air tersebut
bersentuhan dengan udara, zat besi tersebut teroksidasi, kemudian berubah warnanya menjadi
warna merah darah. Oleh sebab itu, saat air mengalir di atas es akan terlihat seperti noda
darah.