Oleh:
Dosen Pembimbing:
dr. Iyone E. T. Siagian, M.Kes, Sp.KKLP
Oleh:
Jordhi Valentino Putra Hutagaol
220141010061
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Bahu
Dosen Pembimbing
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Definisi.......................................................................................................2
B. Epidemiologi..............................................................................................2
C. Etiologi.......................................................................................................3
E. Patofisologi................................................................................................4
F. Diagnosis....................................................................................................5
G. Klasifikasi..................................................................................................6
H. Tatalaksana................................................................................................7
I. Pencegahan................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
2
C. Etiologi
3
(utilisasi) besi yaitu anemia akibat penyakit kronik dan anemia
sideroblastik. Disebabkan juga karena kerusakan sumsum tulang antara
lain anemia aplastik, anemia mieoplastik, anemia pada keganasan
hematologi, anemia diseritropoetik dan anemia pada sindrom
mielodisplastik. Kehilangan darah juga bisa menjadi penyebab anemia.
b. Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya
(hemolisis)
c. Anemia dengan penyebab tidak diketahui atau dengan
patogenesis yang komplek
E. Patofisiologi
4
F. Diagnosis
5
populasi umum. NHANES (National Health And Nutrition Examination
Survey) membuat diagnosis Defisiensi Zat Besi bila didapati 2 dari 3
pemeriksaan laboratorium tidak normal, meliputi :
1 . Eritrosit Protoporphirin
2. Jenuh transferin
3. Serum ferritin
G. Klasifikasi
6
H. Tatalaksana
Tindakan umum :
1. Transpalasi sel darah merah.
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang
membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
Pengobatan (untuk pengobatan tergantung dari penyebabnya) :
1. Anemia defisiensi besi
Penatalaksanaan :
Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan makanan yang
diberikan seperti ikan, daging, telur dan sayur.
Pemberian preparat fe
Perrosulfat 3x 200mg/hari/per oral sehabis makan
Peroglukonat 3x 200 mg/hari /oral sehabis makan.
2. Anemia pernisiosa : pemberian vitamin B12
3. Anemia asam folat : asam folat 5 mg/hari/oral
4. Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan dan syok dengan
pemberian cairan dan transfusi darah.
I. Pencegahan
7
keluarga jeruk, alpukat, pepaya, pisang, kacang-kacangan (kacang polong,
kacang merah, kacang kedelai, kacang hijau), bii bunga matahari, gandum
dan kuning telur.
2. Mengkonsumsi vitamin C lebih banyak, vitamin c membantu tubuh
menyerap zat besi dari makanan secara lebih efisien.
3. Minum suplemen, suplemen yang dianjurkan untuk dikonsumsi
adalah suplemen zat besi, vitamin B12 dan asam folat. Suplemen bisa
diminum di pagi hari atau malam hari sebelum tidur untuk mengurangi
mual setelahnya. Tablet tambah darah zat besi (Fe) merupakan tablet
mineral yang diperlukan oleh tubuh untuk pembentukan sel darah
merah atau hemoglobin. Unsur Fe merupakan unsur paling penting untuk
pembentukan sel darah merah. Zat besi secara alamiah didapatkan dari
makanan. Jika manusia kekurangan zat besi pada menu makanan yang
dikonsumsinya sehari-hari, dapat menyebabkan gangguan anemia gizi
(kurang darah). Tablet zat besi (Fe) sangat dibutuhkan oleh wanita hamil,
sehingga ibu hamil diharuskan untuk mengonsumsi tablet Fe minimal
sebanyak 60 tablet selama kehamilannya.
8
BAB III
PENUTUP
9
DAFTAR PUSTAKA
10