Anda di halaman 1dari 3

RESUME BAHAN DISKUSI PERKULIAHAN

Nama : Iniko Fiorenza Adora


NIM : 2200537
Prodi : Pendidikan Bahasa Korea/FPBS
Kelas : 2A

Pertemuan :3 Hari/tanggal : Rabu, 15 Februari 2023


Materi : Integrasi Nasional dan Isu-isu tentang Integrasi Nasional

Sumber Bacaan :
Jenis
No (Buku/Artikel/Media Judul Penulis Link sumber
Massa)
1 Artikel Dinamika Integrasi Nasional Abdul View of DINAMIKA
bangsa Indoenesia(dalam Hamid(Dosen PAI INTEGRASI NASIONAL
pendekatan kerukunan FKIP Universitas BANGSA INDONESIA
beragama) Tadulako) (uindatokarama.ac.id)
2 Artikel Membangun Wawasan Bali Widodo Membangun Wawasan
Kebangsaan yang Religius Kebangsaan yang
Demi Mewujudkan Integrasi Religius Demi
Nasional melalui Pendidikan Mewujudkan Integrasi
Kewarganegaraan Nasional Melalui
Pendidikan
Kewarganegaraan |
Widodo | JPK (Jurnal
Pancasila dan
Kewarganegaraan)
(umpo.ac.id)
3 Artikel Meningkatkan Integrasi Novi Suci Dinarti, View of Meningkatkan
Nasional melalui Implementasi Dinie Anggraeni Integrasi Nasional
Nilai-Nilai Bhinneka Tunggal Dewi, Yayang Furi melalui Implementasi
Ika Furnamasari Nilai-Nilai Bhinneka
Tunggal Ika (jptam.org)
4 Artikel Memperkuat Integrasi Yunita Yasmin Memperkuat Integrasi
Nasional melalui Generasi Istiqomah, Dinie Nasional Melalui
Bangsa dan Teknologi pada Anggraeni Dewi Generasi Bangsa Dan
Pembelajaran Pendidikan Teknologi Pada
Kewarganegaraan Pembelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan |
Istiqomah | Journal of
Education, Humaniora
and Social Sciences
(JEHSS)
(mahesainstitute.web.id)

5 Artikel Peran Integritas Nasional Kt. Sukawati Tampilan PERAN


dalam Memperkuat Lanang P. INTEGRITAS NASIONAL
Kemajemukan Negara Perbawa DALAM MEMPERKUAT
KEMAJEMUKAN NEGARA
Indonesia yang berlandasan INDONESAI YANG
Pancasila dan Kebhinekaan BERLANDASAN
PANCASILA DAN
KEBINEKAAN
(unmas.ac.id)

Resume (Kombinasi uraian, gambar, tabel, diagram, peta konsep)

Integrasi Nasional yaitu suatu proses dan usaha untuk mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada
suatu negara sehingga terciptanya keserasian, keselarasan dan juga keseimbangan dalam mewujudkan tujuan
bersama sebagai suatu bangsa. Adapun yang dimaksud dengan keserasian yaitu adanya keberagaman etnis,
budaya, adat istiadat, bahasa dan agama yang dianut oleh setiap manusia digambarkan dalam suasana yang
saling menghormati dan menghargai satu sama lain dengan penuh rasa toleransi dan rasa kekeluargaan yang
erat. Lalu, Keselarasan dalam integrasi ini digambarkan sebagai suasana yang damai, aman, sejahtera, tidak ada
benturan-benturan yang dapat memecah belah bangsa. Yang terakhir adalah keseimbangan yang digambarkan
dengan adanya perlakuan yang adil dari berbagai unsur-unsur yang ada di dalam kehidupan bersama sesuai
dengan harkat, martabat, hak, kewajiban dan tugas. Indonesia sebagai negara kesatuan yang penuh
keanekaragaman yang terdiri dari beragamnya budaya, ras, bahasa daerah, suku bangsa, agama harus betul-
betul dijaga agar terciptanya persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara. Tentunya, sebagai negara yang
memiliki keberagaman memiliki potensi yang besar akan terjadinya perpecahan di masyarakat . Maka dari itu,
hal tersebut menjadikan tantangan dan juga tanggung jawab bagi masyarakat khususnya bagi pemerintah
dalam usaha untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi perpecahan antar sesama. Namun demikian,
Indonesia mampu mempersatukan berbagai keragaman yang dimiliki sesuai dengan semboyan bangsa
Indonesia yaitu “ Bhinneka Tunggal Ika” yang mempunyai makna berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan
Bhinneka Tunggal Ika memiliki peran yang sangat penting bagi bangsa Indonesia yaitu sebagai salah satu alat
pemersatu bagi masyarakat Indonesia yang sangat beragam, semboyan ini juga merupakan dasar untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan dikarenakan Indonesia sangat membutuhkan suatu sarana untuk dapat
mempersatukan keanekaragaman yang ada. Jika, Bhinneka Tunggal Ika memudar akan berdampak negatif
terhadap Integrasi Nasional diberbagai bidang seperti bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan
mempertahankan keamanan. Maka dari itu, dalam meningkatkan integrasi bangsa tidak hanya tanggung jawab
masyarakat saja , tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah, paguyuban etnik , sekolah dan
juga keluarga. Pemerintah memberikan kewajiban dan hak yang adil dan sama bagi semua warganya untuk
berpartisipasi dalam bidang politik hukum, sosial budaya dan juga ekonomi. Dengan adanya paguyuban etnik,
juga, dapat membina masyarakat dalam bidang keagamaan, budaya dan juga sosial untuk dapat beradaptasi
dengan etnik yang berbeda atau yang lain. Lalu, sekolah dengan adanya mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, agama, bahasa Indonesia dapat memberikan wawasan untuk senantiasa mencintai bangsa
dan negaranya yang memiliki keanekaragaman. Yang terakhir, keluarga mulai dari penanaman nilai-nilai agama,
kemanusiaan, bahasa dan juga budaya untuk mempunyai rasa dan sikap toleransi terhadap keberagaman yang
ada.
adanya
persamaan
sejarah

adanya adanya
ideologi semnagat
nasional gotong
royong
faktor
pendorong
integrasi
nasional
adanya semangat
keinginan persatuan
untuk dan kesatuan
bersatu dalam bangsa
adanya
ancaman dari
luar
faktor penghambat
Iterhadap integrasi
nasional

adanya ketimpangan dan


kurangnya toleransi antar
ketidakmerataan
sesama golongan
pembangunan

kurangnya kesadaran
kurangnya penghargaan
dalam diri masing-masing
terhadap kemajemukkan
rakyar Indonesia
Terjadinya konflik-konflik sosial yang menjadi akibat dari penghambat
integrasi nasional karena kurangnya rasa persatuan dan kesatuan, kurangnya toleransi antar sesama, kesadaran
dan ketidakmerataan pembangunan. Tentu saja, dalam mewujudkan integrasi nasional Indonesia, terdapat
tantangan yang dihadapi baik dari dimensi horizontal dan juga vertikal. Dalam dimensi horizontal, tantangan
yang dihadapi yaitu berkenaan dengan perbedaan ras, suku, agama, dan juga geografi. Dalam dimensi vertikal,
tantangan yang dihadapi yaitu perbedaan antar kaum elite dan massa, di mana latar belakang Pendidikan yang
kekotaan menyebabkan kaum elite dan massa memiliki pandangan yang berbeda dikarenakan massa lebih
cenderung memiliki pandangan yang tradisional. Dalam dimensi horizontal ini, salah satu masalah yang
dihadapi oleh negara Indonesia dalam terciptanya integrasi nasional adalah masalah primordialisme yang masih
kuat seperti masalah hubungan bahasa, daerah, kesukuan, ras, agama, dan juga kebiasaan. Dan juga, besarnya
ketimpangan dan kesenjangan pembangunan yang masih tidak merata dapat menimbulkan adanya rasa tidak
puas dan keputusasaan di masalah SARA, Gerakan separatism dan kedaerahan, dan juga demonstrasi dan juga
unjuk rasa. Hal itu bisa berpotensi mengancam integrasi horizontal di Indonesia. Dan juga dalam dimensi
vertikal, tantangan yang ada yaitu kesediaan para pemimpin untuk bersedia secara terus-menerus
berhubungan dengan rakyatnya yaitu pemimpin yang mau mendengar keluhan rakyatnya dan juga dekat
dengan kelompok-kelompok yang terpinggirkan.

Anda mungkin juga menyukai