Anda di halaman 1dari 49

Konteks Manajemen Risiko

Unit Organisasi : DINAS PENDIDIKAN

Berdasarkan Pergub Provinsi DKI Jakarta Nomor ………………..Tahun ……………...te


Lingkup Penerapan :
……………………...

Tugas :

Fungsi :

Periode Penerapan : 1 Januari 2023 Sd 31 Desember 2023


1. Sasaran Organisasi DINAS PENDIDIKAN

Nomor

9
10

2. Struktur Organisasi Penerapan Manajemen Risiko


a. Pemilik Risiko : ……………………………………………………………………..
b. Koordinator Risiko : ……………………………………………………………………..
c. Manajer Risiko : ……………………………………………………………………..

3. Daftar Pemangku Kepentingan (Stakeholder)

Nomor

10

11

4. Daftar Peraturan Perundang-undangan yang Terkait

Nomor

5
6

10

11

12

13

14
5. Kriteria Risiko
5.A Kriteria Kemungkinan

5.B Kriteria Dampak


6. Matriks Analisis Risiko dan Level Risiko
6.1 Matriks Analisis Risiko

6.2 Level Risiko

7. Selera Risiko
Konteks Manajemen Risiko

S PENDIDIKAN

sarkan Pergub Provinsi DKI Jakarta Nomor ………………..Tahun ……………...tentang Organisasi dan Tata Kerja
………………...

…………………………………………………………..

………………………………………………..

…………………………………………………………..

………………………………………………..

…………………………………………………………..

………………………………………………..

…………………………………………………………..

uari 2023 Sd 31 Desember 2023


S PENDIDIKAN

Daftar Sasaran
an Manajemen Risiko
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..

n (Stakeholder)

Stakeholder

undangan yang Terkait

Peraturan Terkait
evel Risiko
Risiko

ahun ……………...tentang Organisasi dan Tata Kerja

……..

……..

……..

……..

Keterangan (indikator sasaran)


Hubungan

Amanat Peraturan yang Terkait Unit


Formulir Profil dan Peta Risiko
KELOMPOK/ANGKATAN : 1 / ANGKATAN 29
UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN PROV DKI JAKARTA

1. IDENTIFIKASI RISIKO 2. ANALISIS


A. Profil Risiko
Risiko Kemungkinan Dampak
Kategori Sistem Pengendalian
Sasaran Organisasi Risiko yang Dilaksanakan
No. Kejadian Penyebab Dampak Level Penjelasan Level

diisi dgn nama diisi dgn alasan


diisi dengan nama sasaran diisi dgn nama kejadian risiko diisi dgn penyebab terjadinya diisi dgn dampak risiko sesuai diisi dgn peraturan/SOP/Aplikasi/dll diisi dgn LK penentuan LK diisi dgn LD
kejadian risiko area dampak yg ada katagori risiko yg berfungsi sbg sistem risiko risiko risiko
pengedalian

1.1
Meningkatkan Derajat Kesehatan
1 Masyarakat

1.2

2.1
Terjaminnya akses masyarakat terhadap
pembangunan kesehatan yang
2 berkualitas pada semua tingkatan usia
secara holistik dan berkelanjutan

2.2

3.1
Terwujudnya tata kelola pemerintahan
3 dan keuangan daerah yang transparan
dan akuntabel
3.2

4.1
Terjaminnya akses dan layanan
pendidikan, kesehatan, peningkatan
4 keberdayaan yang berkualitas bagi
semua
4.2
5.1
Terwujudnya penerapan transportasi
5 pelayanan kesehatan di RSUD/RSKD

5.2

LK : Level Kemungkinan; LD : Level Dampak; LR : Level Risiko

B. Peta Risiko
Level Dampak
Matriks Analisis Risiko
5x5 1 2 3 4 5

Tidak Signifikan Minor Moderat Signifikan Sangat Signifikan

Area Risiko yang dimitigasi


5 9 15 18 23 25

4 6 12 16 19 24
Level Kemungkinan

3 4 10 14 17 22

2 2 7 11 13 21

1 1 3 5 8 20

Area Risiko yang diterima


2. ANALISIS 3. EVALUASI

Dampak
Level Keputusan
Risiko Besaran Risiko Prioritas Risiko Penegasan
Penjelasan

diisi dgn besaran diisi dgn prioritas diisi dgn YA dan TIDAK jika
diisi dgn alasan diisi dengan risiko sesuai risiko berdasarkan dibandingkan dgn SELERA
penentuan LD risiko LR matriks analisis pengurutan risiko RISIKO
risiko
Formulir Profil dan Peta Risiko
KELOMPOK/ANGKATAN : 2 / ANGKATAN 29
UNIT ORGANISASI : DINAS PENDIDIKAN PROV DKI JAKARTA

1. IDENTIFIKASI RISIKO 2. ANALISIS


A. Profil Risiko
Risiko Kemungkinan Dampak
Sistem Pengendalian
Sasaran Organisasi Kategori Risiko yang Dilaksanakan
No. Kejadian Penyebab Dampak Level Penjelasan Level

diisi dgn nama diisi dgn alasan


diisi dengan nama sasaran
diisi dgn nama kejadian diisi dgn penyebab diisi dgn dampak risiko diisi dgn katagori peraturan/SOP/Aplikasi/dll diisi dgn LK penentuan LK diisi dgn LD
risiko terjadinya kejadian risiko sesuai area dampak yg ada risiko yg berfungsi sbg sistem risiko risiko risiko
pengedalian

BELUM SEMUA
MASYARAKAT
MENDAPATKAN AKSES
KURANGNYA JUMLAH MASYARAKAT TIDAK RENSTRA DINAS HAMPIR PASTI
1.1 LAYANAN PENDIDIKAN SATUAN PENDIDIKAN TERTAMPUNG DI SATUAN RISIKO REPUTASI PENDIDIKAN, RAPOR 5 TERJADI 5
PENDIDIKAN PENDIDIKAN,
Terjaminnya Akses Layanan Pendidikan
1 Yang Berkualitas Bagi Semua
BELUM SEMUA
MASYARAKAT
MENDAPATKAN LAYANAN KURANGNYA JUMLAH Penurunan Reputasi, RENSTRA DINAS
1.2 PENDIDIKAN YANG SATUAN PENDIDIKAN Gangguan terhadap
RISIKO REPUTASI PENDIDIKAN, RAPOR 5
HAMPIR PASTI
5
BERKUALITAS layanan Organisasi PENDIDIKAN, TERJADI
BERKUALITAS

BELUM SEMUA SATUAN


PENDIDIKAN KURANGNYA RAPOT PENDIDIKAN DKI RAPOR HAMPIR PASTI
2.1 BERPARTISIPASI KOMPETENSI PTK JAKARTA RENDAH RISIKO REPUTASI PENDIDIKAN.KEMENDI 1 TERJADI 5
Meningkatnya partisipasi disegala jenjang KBUD.GO.ID
MENINGKATKAN MUTU
2 satuan pendidikan secara tuntas dan
berkelanjutan
2.2

TERJADINYA INTEGRITAS SDM KERUGIAN UANG NEGARA RISIKO


3.1 PENYALAHGUNAAN DANA KURANG APBN DAN APBD KEPATUHAN JUKNIS BOS BOP 2 JARANG TERJADI 4
Terwujudnya tata kelola pemerintahan dan BOS BOP
3 keuangan Daerah yang transparan dan
akuntabel
3.2

SUPLY DATA DARI


KJP BELUM TEPAT STAKE HOLDER KERUGIAN APBD PERGUIB KJP No.. 4 KADANG
4.1 SASARAN RISIKO FISKAL TAHUN 2018 3 TERJADI 3
Terjaminnya akses dan layanan BERBEDA
4 pendidikan, kesehatan, peningkatan
keberdayaan yang berkualitas bagi semua
4.2
TIDAK
5.1 DILAKSANAKANNYA
SESUAI
KBM KURANGNYA TIDAK
DENGAN KOMPETENSI PENDIDIK KKM
TERCAPAINYA RISIKO
OPERASIONAL
8 STANDAR
PENDIDIKAN 2 JARANG
TERJADI 2
Meningkatkan kualitas dan tata kelola KETENTUAN
5 layanan pendidikan

5.2

LK : Level Kemungkinan; LD : Level Dampak; LR : Level Risiko

B. Peta Risiko
Level Dampak
Matriks Analisis Risiko
5x5 1 2 3 4 5

Tidak Signifikan Minor Moderat Signifikan Sangat Signifikan

Area Risiko yang dimitigasi


5 9 15 18 23 25

4 6 12 16 19 24
Level Kemungkinan

3 4 10 14 17 22

2 2 7 11 13 21

1 1 3 5 8 20

Area Risiko yang diterima


2. ANALISIS 3. EVALUASI

Dampak
Level Keputusan
Risiko Besaran Risiko Prioritas Risiko Penegasan
Penjelasan

diisi dgn besaran diisi dgn prioritas diisi dgn YA dan TIDAK
diisi dgn alasan diisi dengan risiko sesuai
penentuan LD risiko LR matriks analisis risiko berdasarkan jika dibandingkan dgn
risiko pengurutan risiko SELERA RISIKO

TINGKAT PENGGUNA MERAH,


LAYANAN <= 3,5 SANGAT 25 1 YA
(SKALA 5) TINGGI

TINGKAT PENGGUNA MERAH,


LAYANAN <= 3,5 SANGAT 25 2 YA
(SKALA 5) TINGGI

BEBAN KEUANGAN
DAERAH SIGNIFIKAN 13 4 YA
1 JT < X < 1 M

MODERAT 14 3 YA
RENDAH,
MINOR HIJAU 7 - TIDAK
MUDA
Formulir Profil dan Peta Risiko
KELOMPOK/ANGKATAN : 3 / ANGKATAN 29

UNIT ORGANISASI : BAPPEDA PROV DKI JAKARTA

1. IDENTIFIKASI RISIKO 2. ANALISIS


A. Profil Risiko
Risiko Kemungkinan Dampak
Kategori Sistem Pengendalian
Sasaran Organisasi Risiko yang Dilaksanakan
No. Kejadian Penyebab Dampak Level Penjelasan Level Penjelasan

diisi dgn nama diisi dgn alasan


diisi dengan nama sasaran diisi dgn nama kejadian risiko diisi dgn penyebab terjadinya diisi dgn dampak risiko sesuai diisi dgn peraturan/SOP/Aplikasi/dll diisi dgn LK penentuan LK diisi dgn LD diisi dgn alasan
kejadian risiko area dampak yg ada katagori risiko yg berfungsi sbg sistem risiko risiko risiko penentuan LD risiko
pengedalian

Tidak terserapnya aspirasi Banyaknya Kebutuhan e-musrenbang, sistem signifikan (dampak


masyarakat pada Keterbatasan Anggaran masyarakat yang tidak Smart Planning reputasi -
1.1 dapat diakomodir dengan Risiko Fiskal 4 sering terjadi 4 pemberitaan negatif di
Meningkatnya Kualitas Musrenbang APBD Budgeting, dll media nasional)
1 Perencanaan Pembangunan
Daerah
1.2

Kegiatan pendukung dalam SI-RPJMD Kadang-kadang signifikan (dampak


pencapaian target sasaran Tidak tercapainya target sistem Smart Planning terjadi (6-9 kali reputasi -
2.1 Renstra tidak dapat Refocusing Anggaran sasaran Renstra PD Risiko Fiskal 3 4 pemberitaan negatif di
dilaksanakan Budgeting, dll dalam 1 tahun) media nasional)
Tercapainya sasaran renstra
2 perangkat daerah
2.2

Pemprov DKI tidak


mendapatkan kategori Banyak
SKPD
Inovasi usulan Menurunnya
yang belum Pemprov DKI
kriteria
dalam Risiko Pemantauan berjenjang moderat
3.1 pemenang pada memiliki data dukung kompetisi Innovation Kepatuhan (instruksi gubernur), 2 jarang terjadi 3 (pemberitaan negatif
Innovation Goverment yang lengkap di medsos)
Meningkatnya Kualitas Inovasi Award Goverment Award
3 Perangkat Daerah
3.2
Proses analisis laporan
setiap OPD menjadi lebih
Pelaporan kinerja yang Belum terintegrasinya rumit dan kompleks Risiko Integrasi sistem
4.1 belum efektif dan efisien sistem pelaporan kinerja sehingga pimpinan tidak Operasional pelaporan 4 sering terjadi 2 Minor
dapat mengambil
Terwujudnya kualitas kinerja kebijakan dengan cepat
4 Bappeda yang efektif dan efisien dan tepat
4.2

Kurangnya komitmen Proses perencanaan Renja Monitoring dan evaluasi


Jadwal penyusunan Renja organisasi terhadap menjadi kurang Risiko secara berkala dan Hampir Pasti
5.1 yang tidak sesuai timeline pemenuhan jadwal 5 2 Minor (kinerja)
Terwujudnya tata kelola yang telah ditetapkan perencanaan sesuai komprehensif
optimal
dan tidak Kepatuhan ditetapkannya komitmen
pimpinan
Terjadi
5 pemerintahan daerah yang timeline
transparan dan akuntabel
Terwujudnya tata kelola
5 pemerintahan daerah yang
transparan dan akuntabel
5.2

LK : Level Kemungkinan; LD : Level Dampak; LR : Level Risiko

B. Peta Risiko
Level Dampak
Matriks Analisis Risiko
5x5 1 2 3 4 5

Tidak Signifikan Minor Moderat Signifikan Sangat Signifikan

Area Risiko yang dimitigasi


5 9 15 2 18 23 25

4 6 12 4 16 19 1 24
Level Kemungkinan

2
3 4 10 14 17 22

2 2 7 11 13 21

1 1 3 5 8 20

Area Risiko yang diterima


3. EVALUASI

Level Keputusan
Risiko Besaran Risiko Prioritas Risiko Penegasan

diisi dgn besaran diisi dgn prioritas diisi dgn YA dan TIDAK jika
diisi dengan risiko sesuai risiko berdasarkan dibandingkan dgn SELERA
LR matriks analisis pengurutan risiko RISIKO
risiko

4 (tinggi) 19 1 Ya

4 (tinggi) 17 2 Ya

2 (rendah) 11 5 Tidak

3 (sedang) 12 4 Ya

3 (sedang) 15 3 Ya
KELOMPOK/ANGKATAN
UNIT ORGANISASI

A. Profil Risiko

Sasaran Organisasi

diisi dengan nama sasaran

Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan keuangan


1 daerah yang akuntabel dan transparan serta
peningkatan produktifitas dan integritas aparatur

2 Meningkatnya kualitas pelaksanaan anggaran


2 Meningkatnya kualitas pelaksanaan anggaran

3 Meningkatnya Penerimaan Pajak Daerah

4 Terwujudnya layanan keuangan daerah yang


berkualitas

Meningkatnya pemanfaatan epurchasing dalam


5 pengadaan barang dan jasa

LK : Level Kemungkinan; LD : Level Dampak; LR : Level Risiko

B. Peta Risiko

Matriks Analisis Risiko


5x5
Matriks Analisis Risiko
5x5

4
Level Kemungkinan

1
Form
: 4 / ANGKATAN 29
: BPKD PROVINSI DKI JAKARTA

1. IDENTIFIKASI RISIKO

Risiko

No. Kejadian Penyebab

diisi dgn nama kejadian risiko diisi dgn penyebab terjadinya


kejadian risiko

Terdapat pegawai yang


kurangnya integritas
1.1 menerima gratifikasi atau pegawai
suap

1.2

Serapan Anggaran kurang Kurang tepat dalam


2.1 dari 90% perencanaan anggaran
2.2

3.1 Realisasi penerimaan pajak Banyak wajib pajak yang


tidak sesuai target tidak patuh

3.2

Sering terjadinya gangguan


pada sistem informasi Gangguan Jaringan pada
4.1
pengelolaan keuangan sistem SIPKD
daerah (SIPKD)

4.2

Terdapat pengadaan Terdapat barang/jasa


5.1 barang/jasa yang belum yang belum terdaftar
menggunakan metode dalam sistem
ePurchasing ePurchasing

5.2

Level Dampak
1 2

Tidak Signifikan Minor

9 15

6 12

4 10

2 7

1 3

Area Risiko yang diterima


Formulir Profil dan Peta Risiko

SI RISIKO

Kategori Sistem Pengendalian


Risiko yang Dilaksanakan
Dampak

diisi dgn nama


diisi dgn dampak risiko sesuai diisi dgn peraturan/SOP/Aplikasi/dll
area dampak yg ada katagori risiko yg berfungsi sbg sistem
pengedalian

timbulnya Image negatif Pemasangan cctv dan


Resiko
dari masyarakat terhadap Reputasi pengawasan dari atasan
pegawai langsung

Melakukan monev
Resiko
Kinerja tidak tercapai Operasional secara berkala atau
pengurangan anggaran
Penerimaan Asli Daerah Resiko Sosialisasi dan Insentif
(PAD) menjadi berkurang Kepatuhan Pajak

Pembayaran kegiatan Resiko Melakukan perbaikan


pada OPD terganggu Operasional jaringan

Melakukan sosialisasi
Realisasi Pemanfaatan kepada penyedia untuk
Pengadaan Barang/Jasa Resiko
Kepatuhan mendaftarkan
tidak mencapai target produknya melalui
ePurchasing

Level Dampak
3 4 5

Moderat Signifikan Sangat Signifikan

18 23 25

1
16 19 24

14 17 22

2
3 11 13
4 21

5 5 8 20
ko

2. ANALISIS

Kemungkinan Dampak

Level Penjelasan Level Penjelasan

diisi dgn LK diisi dgn alasan diisi dgn LD diisi dgn alasan
penentuan LK
risiko risiko penentuan LD risiko
risiko

Jarang terjadi : Tingkat kepercayaan


2 2 sampai 5 kali Signifikan stakeholder/ investor
setahun rendah.

Jarang terjadi :
1 2 sampai 5 kali Moderat 80% ≤ X < 90%
setahun
Sering terjadi :
4 10 sampai 12 Signifikan > permil
kali setahun

Jarang terjadi : 15% ≤ X ≤ 35% dari


2 2 sampai 5 kali Moderat jam operasional
setahun layanan harian

Jarang terjadi :
2 2 sampai 5 kali Moderat 80% ≤ X < 90%
setahun
Area Risiko yang dimitigasi
3. EVALUASI

Level Besaran Risiko Prioritas Risiko Keputusan


Risiko Penegasan

diisi dgn besaran


diisi dengan risiko sesuai diisi dgn prioritas diisi dgn YA dan TIDAK jika
risiko berdasarkan dibandingkan dgn SELERA
LR matriks analisis
risiko pengurutan risiko RISIKO

Sedang 13 2 YA

sangat
rendah 5 5 TIDAK
Sedang 19 1 YA

Rendah 11 4 TIDAK

Rendah 11 3 TIDAK
Formulir Profil dan Peta Risiko
KELOMPOK/ANGKATAN : 5 / ANGKATAN 29
UNIT ORGANISASI : BPAD PROVINSI DKI JAKARTA

A. Profil Risiko
1. IDENTIFIKASI RISIKO 2. ANALISIS
Risiko Kemungkinan Dampak
Kategori Sistem Pengendalian
Sasaran Organisasi Risiko yang Dilaksanakan
No. Kejadian Penyebab Dampak Level Penjelasan Level

diisi dgn nama diisi dgn alasan


diisi dengan nama sasaran diisi dgn nama kejadian risiko diisi dgn penyebab terjadinya diisi dgn dampak risiko sesuai diisi dgn peraturan/SOP/Aplikasi/dll diisi dgn LK penentuan LK diisi dgn LD
kejadian risiko area dampak yg ada katagori risiko yg berfungsi sbg sistem risiko risiko risiko
pengedalian

Pemantauan/ Sering : 10 kali


Risiko
1,1 Dikuasai Aset Oleh Pihak Lain Lemahnya pencatatan aset
dan pengawasan Hilangngya aset Pemprov Operasional pengawasan aset di 4 s.d. 12 kali 5
wilayah dalam 1 tahun
Terwujudnya Tata Kelola Aset Daerah yg Akuntabel dan
1 Transparan
Risiko Kerjasama dengan BPN
1,2 Masih ada aset tanah pemda
yang belum bersertifikat
dokumen perolehan aset
tidak ditemukan Hilangnya aset Pemprov Operasional untuk pensertifikatan 5 > 50% 4
tanah Pemda

Teknologi informasi yang Pembangunan Sistem Jarang : 2 - 5


Keterbatasan anggaran Pencatatan aset kurang Aset dengan tenaga kali dalam 1
2,1 digunakan untuk pencatatan pembangunan sistem aset akurat Risiko Fiskal 2 3
aset belum memadai internal tahun
2 Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang
taktis dan adaptif
Sasaran organisasi tidak Risiko Diklat bagi Pengurus Jarang : 6 - 9
2,2 Kurangnya
kompeten
SDM yang kurangnya pendidikan dan
pelatihan SDM terkait aset tercapai Operasional Barang 3 kali dalam 1 3
tahun

Permohonan dukungan Jarang : 2 - 5


Sasaran organisasi tidak anggaran pensertifikatan
3,1 Anggaran pensertifikatan tanah refocusing anggaran
tidak tersedia tercapai Risiko Fiskal tanah aset kepada 2 kali dalam 1 5
tahun
Gubernur
3 Meningkatnya Kualitas Pelaksanaan Anggaran
Sangat jarang :
Sosialisasi kegiatan
3,2 Anggaran pemagaran aset tidak lokasi aset masih
dapat dilaksanakan disengketakan pihak lain Hilangnya aset Pemprov Risiko Fiskal pemagaran aset 1 < 2 kali dalam 1 2
tahun

Terjadinya konflik kepemilikan Rapat pembahasan pada Sering terjadi :


4,1 yang mengakui hak milik tanah aset tidak dilengkapi
dokumen kepemilikan Hilangnya aset Pemprov Risiko Legal Rapimgub 4 10 - 12 kali 5
aset dalam 1 tahun
Terselesaikannya Kegiatan Strategis Daerah
4 (KSD) Pembangunan Stadion Olah Raga Bertaraf
Internasional Terjadi konflik pengelolaan Reputasi buruk bagi Sangat jarang :
Risiko Rapat koordinasi
4,2 Terjadinya
stadion
konflik pengelolaan Stadion antara BUMD
pengelolaan aset DKI Reputasi pemanfaatan aset 1 < 2 kali dalam 1 2
dengan Dinas Olah Raga tahun

Rapat koordinasi berkala


Terjadinya duplikasi DKI tidak mendapatkan Risiko dengan PD/UKPD untuk
5,1 pencatatan aset pada Pemprov tidak
aset
tertibnya pencatatan
Opini WTP Kepatuhan penyelesaian double 4 20%<x<=50% 4
DKI Jakarta
catat aset
5 Aset Daerah yang teridentifikasi dan tercatat dalam
e'aset.
5 Aset Daerah yang teridentifikasi dan tercatat dalam
e'aset.
Pemutakhiran data dan
5,2 Penyajian aset tidak akurat data dan informasi aset DKI tidak mendapatkan Risiko informasi aset secara 4 20%<x<=50% 4
belum lengkap Opini WTP Operasional
berkala

LK : Level Kemungkinan; LD : Level Dampak; LR : Level Risiko

B. Peta Risiko

Area Risiko yang dimitigasi


Area Risiko yang diterima
2. ANALISIS 3. EVALUASI
Dampak
Level Keputusan
Risiko Besaran Risiko Prioritas Risiko Penegasan
Penjelasan

diisi dgn besaran diisi dgn prioritas diisi dgn YA dan TIDAK jika
diisi dgn alasan diisi dengan risiko sesuai risiko berdasarkan dibandingkan dgn SELERA
penentuan LD risiko LR matriks analisis pengurutan risiko RISIKO
risiko

Beban Keuangan Merah -


Daerah Sangat 24 1 Ya
x ≥ Rp 1M
Tinggi

Beban Keuangan Merah -


Daerah Sangat 23 3 Ya
Rp 1 juta ≤ x < Rp 1M Tinggi

0,1 permil < x ≤ 1 Sedang -


permil 11 Tidak
Kuning

Penurunan kinerja
80% ≤ x < 90% Sedang -
Kuning
14 7 Ya

Beban Keuangan
Daerah Merah -
Sangat 21 4 Ya
x ≥ Rp 1M Tinggi

0,01 permil < x ≤ 0,1 Sangat


permil Rendah - 3 Tidak
Biru
Pidana: > 5 thn
Perdata: > 100 M Merah -
Administratif:
tergugat adalah Sangat 24 2 Ya
Gubernur/Wagub. Tinggi

Tingkat kepercayaan Sangat


stakeholder/investor Rendah - 3 Tidak
baik. Biru
Penurunan reputasi
pemberitaan negatif
di media masa Tinggi - 19 5 Ya
nasional dan Orange
internasional
Penurunan reputasi
pemberitaan negatif
di media masa Tinggi - 19 6 Ya
nasional dan Orange
internasional

Anda mungkin juga menyukai