Anda di halaman 1dari 2

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong modernisasi koperasi dalam

pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Hal itu
disampaikan Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Mego Pinandito saat
memberikan sambutan dalam Seminar Terbatas dengan topik “Konsep dan
Implementasi Sistem Ekonomi Kerakyatan” yang dihelat secara hybrid di BRIN Gatot
Subroto, Jakarta, Selasa (13/12). “Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) diharapkan menjadi lokomotif percepatan pembangunan nasional,"
tandasnya.

Dijelaskan Mego, BRIN ingin memberikan masukan untuk meningkatkan


pengembangan koperasi dan UMKM menjadi strategi kunci dalam pembangunan
nasional, guna menempatkan pondasi pembangunan ekonomi kerakyatan yang
berkeadilan dan berkelanjutan. Selain itu, BRIN menimbang pentingnya keberadaan
koperasi dan UMKM sebagai manifestasi ekonomi kerakyatan.

Mego menilai banyak perspektif baru dalam pengayaan yang akan menjadi
rekomendasi. Para pendiri bangsa berlandaskan pancasila, ekonomi yang
berlandaskan pancasila tentunya berpihak kepada masyarakat.

"Ekonomi kerakyatan harus terus digali, manifestasi dari ekonomi kerakyatan yakni
keterlibatan dan peran masyarakat sangat signifikan. Diharapkan koperasi mampu
mengembangkan kemampuan UMKM yang ada menjadi sebuah identitas yang baik.
Muaranya, koperasi bisa menjadi penyedia satu modal usaha bagi UMKM," jelasnya.

Koperasi disebut Mego, juga pilar ekonomi kerakyatan dan tulang punggung
ekonomi indonesia. Berbagai dampak konflik global memiliki perspektif yang
ujungnya pada ekonomi. Kemajuan teknologi, khususnya Information Technology
(IT) serta transformasi digital memaksa kita harus siap sekarang ini. Indonesia
diharapkan harus selangkah lebih maju dalam transformasi digital.

BRIN berupaya dengan hasil risetnya, dan berbagai teknologi tepat guna di
pertanian, perikanan, pertambangan, IT, dan sebagainya dapat menghasilkan
produk yang bisa digunakan (oleh Koperasi dan UMKM). “Sangat disayangkan
bilamana fokus eksplorasi keanekaragaman hayati di Indonesia hanya di darat.
Jangan lupa kita punya ⅔ yang lebih luas yaitu laut, banyak sekali biota laut yang
bisa menjadi sumber pangan dan sumber energi lainnya,” sebutnya.

Pemerintah Daerah, lanjut Mego, memiliki potensi dan sumber daya yang belum
dieksplor, itu bisa menjadi modal utama dalam membangun ekonomi kerakyatan.
Mego berharap rakyat Indonesia berkolaborasi mencari kembali bagaimana
memurnikan konsep ekonomi kerakyatan untuk memberi peluang seluasnya bagi
koperasi dan kegiatan UMKM.

"BRIN ingin mencari rekomendasi kebijakan terbaik, contohnya dari pemerintah


pusat membangun kesadaran kolektif dalam peran penting koperasi dan UMKM.
Diharapkan koperasi dan UMKM menjadi lokomotif percepatan pembangunan
nasional," ujarnya.

Topik pembahasan seminar pertama yaitu mengangkat mengenai yang dipaparkan


oleh Dr. Arif Budimanta, Staf Khusus Presiden RI. Tema yang diangkat Arif adalah
“Konsep dan Implementasi Sistem Ekonomi Kerakyatan”. Salah satu yang
menggerakkan manusia dalam bergerak di perekonomian adalah insentif/materi.

Anda mungkin juga menyukai