Anda di halaman 1dari 11

KONVERGENSI MEDIA ONLINE

Oleh :
Rangga Galura Gumelar
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl Raya Jakarta KM 4
Rangga_galura@yahoo.com

ABSTRAK

Perkembangan teknologi komunikasi saat ini semakin berkembang dengan pesat, salah satunya
dengan kehadiran internet. Internet sebagai salah satu media baru mampu menggeser
keberadaan media konvensional seperti surat kabar, karna saat ini jurnalistik online telah
menjadi daya tarik bagi pelaku-pelaku bisnis dalam bidang media. Fenomena jurnalistik online
menjadi salah satu hal yang menarik karena khalayak dengan mudah mengakses media
konvergen dengan hanya “meng-click” informasi yang diinginkan di komputer atau handphone
yang sudah dilengkapi dengan aplikasi internet untuk mengetahui informasi yang dikehendaki
dan sejenak kemudian informasi itu pun muncul. Selain itu jurnalistik online pun memudahkan
kerja para jurnalis untuk terus menerus meng-up date informasi yang mereka tampilkan seiring
dengan temuan-temuan baru di lapangan. Dalam konteks yang lebih luas, konvergensi media
sesungguhnya bukan saja memperlihatkan perkembangan teknologi yang kian cepat.
Konvergensi mengubah hubungan antara teknologi, industri, pasar, gaya hidup dan khalayak.
Singkatnya, konvergensi mengubah pola-pola hubungan produksi dan konsumsi, yang
penggunaannya berdampak serius pada berbagai bidang seperti ekonomi, politik, pendidikan,
dan kebudayaan
Arsenault dan Castells (2008) juga
Latar Belakang berpendapat bahwa Internet adalah alat
Seiring dengan kemajuan teknologi, komunikasi massa karena ia memiliki potensi
khususnya dalam hal Teknologi Informasi dan untuk menjangkau khalayak secara global.
Komunikasi telah mengubah dunia industri Tetapi ia juga adalah alat komunikasi pribadi,
media dengan sangat jelas. Dengan perubahan karena masing-masing individu berpotensi
tersebut, Ada menyebabkan bagaimana media- menghasilkan konten mereka sendiri, memilih
media yang ada dapat tetap bertahan dan platform penyebarannya, serta berperan aktif
merubah cara-cara mereka untuk menampilkan dalam membentuk proses penerimaannya. Jauh
informasi. Namun timbul beberapa sebelumnya, Herman dan Chomsky (1988:xv)
kekhawatiran apakah media tradisional, seperti sudah memperkirakan bagaimana teknologi
surat kabar dan majalah, dapat bertahan di komunikasi baru akan melepaskan jeratan
tengah perubahan ini. Internet masih ambigu korporat terhadap jurnalisme dan membuka era
untuk dapat disebut sebagai sebuah medium media interaktif demokratis yang belum
‘massa’, hal ini disebabkan karena fungsinya pernah ada sebelumnya. Kedua gagasan
yang masal namun juga penggunaannya yang tersebut benar, dan signifikan bahwa Internet
bersifat individual. Beberapa pendapat telah meningkatkan efisiensi dan cakupan
mengatakan, Internet dirasakan tidak dapat jejaring individu serta kelompok. Internet,
didefinisikan sebagai media massa karena tidak dalam berbagai kasus, telah memungkinkan
memiliki control atau kendali pusat yang warga negara untuk keluar dari hambatan-
seharusnya menentukan apa yang akan hambatan yang ada pada media arus utama
disebarkan kepada publik. Namun pendapat lain dalam banyak kasus beragam (Nugroho, et al.,
mengatakan bahwa Internet merupakan sebuah 2012)
medium yang telah menunjukkan Pada pertengahan tahun 1990an,
efek masalnya dalam hal ledakan Internet telah memicu kelahiran media
mengkomunikasikan berita dan informasi online di Indonesia (Purbo, 2002). Surat kabar
secara umum, dan dampak yang diberikan pertama yang memiliki versi online-nya adalah
kepada masyarakat luas (Bagdikian, 2004; Republika pada tahun 1995, tetapi saat itu
Castells, 2010; Mansell, 2004; Morozov, Republika online tidak berkembang baik karena
2011). versi online-nya hanya merupakan perpanjangan
dari versi cetaknya. Ketika edisi cetak majalah Indonesia ternyata kehadiran media online ini
Tempo dibredel pada tahun 1994, penerbitnya sangatlah cepat perkembangannya.
membuat versi online, tempointeraktif.com, di Permasalahannya adalah bagaimana kemudia
tahun 1995. Pertumbuhannya semakin pesat media ini menjadi suatu bidikan bagi para
setelah turunnya Soeharto pada tahun 1998, kaum kapitalis dan bagaimana kemudian
bersamaan dengan didirikannya detik.com— media online hadir dalam kehidupan
yang dalam perkembangannya menjadi penerbit masyarakat.
online terbesar di Indonesia—. Selanjutnya,
hampir semua kelompok media mempunyai A. MEDIA LAMA VS MEDIA BARU
media online mereka sendiri, seiring dengan Seiring dengan berkembang dengan
meningkatnya jumlah publikasi media online
pesatnya penggunaan internet secara
(Nugroho, et al., 2012).
Kenyataan ini sesungguhnya suatu
fenomena yang tidak dapat kita hindari. Di

Rangga Galura Gumelar, Konvergensi Media Online 7


menyeluruh, mengakibatkan timbulnya
pengaruh yang secara luas tidak hanya pada
bidang teknologi, namun juga pada aspek
sosial, politik, ekonomi-budaya, dan pengaruh
termasuk dalam bidang media massa. Dengan
perkembangan internet, terjadi perluasan atau
konvergensi dari jenis-jenis media yang sudah
ada sebelumnya. Perkembangan teknologi
media yang cepat dengan kemampuan
konvergensinya, secara bertahap dalam kurun
waktu yang tidak lama akan berdampak pada
sistem kerja media massa, terutama dalam Sumber : Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan
dunia media massa. Hal ini tentu saja akan Siti Karlinah (2004).Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi
berkaitan dengan keseluruhan prinsip dan
proses kerja dalam dunia jurnalistik itu sendiri. Pada dasarnya perkembangan media
Dengan hadirnya teknologi informasi terbagi menjadi dua fase, old media (media
ataupun dunia baru, mengakibatkan adanya lama) dan new media (media baru). Media lama
beberapa perbedaan dalam proses, terdiri atas surat kabar, stasiun radio dan berita
penyampaian, bentuk bahkan perubahan TV. Surat kabar sebagai salah satu contoh media
perilaku dari pengguna media itu sendiri. cetak mampu memberikan informasi bagi
Namun sebagai komunikasi massa yang pembacanya melalui tulisan-tulisannya. Namun
berfungsi sebagai media yang memberikan media cetak dianggap kurang menarik ketika
informasi, entertain dan edukasi, tetap ada media ini tidak mampu memunculkan feedback
persamaan tertentu yang bisa kita dapati dalam atau umpan balik (point 8) pada table diatas bagi
media lama dan media baru. pembaca terhadap pihak surat kabar
Berikut ini adalah perbandingan (memerlukan waktu).
antara media lama dan media baru. Gambar 2
Tabel 1
Perbedaan Bentuk Dan Sifat Pesan
Perbedaan Komunikasi Massa Media
Medium Internet
Lama dengan Media Baru
Dibanding Media Komunikasi Klasik
Stasiun TV Video Pemirsa
TV
Pendengar
Stasiun Radio Audio Radio

DELAYED FEED BACK

I
Institusi Audio Pengguna
Personal Multi N Internet
Video
T

DIRECT

Dengan beberapa kemampuan


tersebut, maka menurut Schechter (2007),
media lama nampaknya mulai dirasa tidak
dan efektif

mengalami “kematian” .
Tepatnya ketika media mulai menggerogoti
konteks demokrasi. Berkembangnya
teknologi mengubah media lama menjadi
media baru. Media baru memungkinkan
8 Jurnal Komunikasi, Volume 2, Nomor 2, Mei - Agst 2013, halaman 6 - 14

massa untuk bersinggungan langsung dengan semua masyarakat khususnya dapat


ruang pribadi karena media baru menyediakan menikmati media baru dalam kehidupannya.
bentuk informasi dalam bentuk digital seperi Salah satu kendalannya adalah infastruktur.
telepon selular, ipad, android dll. Apabila dilihat Misalnya, teknologi 3G yang belum luas
dari perspektif kebiasaan penggunannya, media keberadaanya serta kecepatan mengunduh
baru jelas terlihat perbedaannya dengan media atau mengoogling juga masih lamban.
lama. Contohnya adalah TV. Penikmat acara TV Meskipun demikian, terdapat kendala
akan terus-terusan menonton acara yang disukai tersebut media baru agaknya mendapat
sehingga akan membentuk suatu rutinitas bagi tempat lebih atas daripada media lama
penontonnya. Hal ini berbeda dengan media baru karena terdapat perbedaan mendasar
yang walaupun menimbulkan rutinitas yang diantara keduannya. Pada media lama,
sama, namun masyarakat dapat melihatnya mencari informasi lebih rumit dan tidak
kapan saja dan di mana saja. Contoh media baru efisien. Sedangkan media baru lebih praktis
ialah internet. Internet dapat diakses serta dapat dengan mudah meng-akses
penggunannya kapan saja dengan berbagai informasi kapanpun dan dimanapun.
informasi yang disajikan. Internet mulai dikenal Ciri media baru internet menurut
pada penghujung abad 21. Berbeda dengan Denis McQuail (Teori Komunikasi Massa,
media lama, new media merupakan media yang 2011) adalah, pertama internet tidak hanya
berbasis teknologi komputer, khususnya adalah berkaitan dengan produksi dan distribusi
internet itu sendiri. pesan, namun juga dapat disetarakan dengan
Dalam dunia komunikasi, internet pengolahan, pertukaran, dan penyimpanan.
merupakan suatu perubahan yang cukup Kedua, media baru merupakan lembaga
signifikan karena telah dianggap membentuk komunikasi publik dan privat, dan diatur (atau
pola baru dalam berkomunikasi. Melalui internet tidak) dengan layak. Ketiga, mereka tidak
masyarakat dapat dengan mudah memperoleh seteratur sebagaimana media massa yang
informasi secara on-line, dan diakses dengan profesional dan birokratis. Terdapat perbedaan
cepat serta praktis. Berbeda dengan media lama, signifikan yang menekankan fakta bahwa
seperti surat kabar contohnya. Berita yang ada hubungan media baru dengan media massa
dalam surat kabar hanya yang ditampilkan dalam adalah pada penyebarannya yang luas, secara
lembarnya saja, tidak bisa melihat berita lainnya prinsip tersedia untuk semua jenis komunikasi,
diluar isi surat kabar tersebut. dan setidaknya bebas dari kontrol. Bila
Media baru merupakan istilah yang sebelumnya masyarakat mengenal media
dipakai untuk semua bentuk media konvensional (media cetak, radio, televisi,
komunikasi massa yang berbassis tekhnologi film), kini telah diperkenalkan dengan media
komunikasi dan tekhnologi informasi. baru (internet).
Media baru yang memiliki ciri tersebut Internet telah mengubah cara orang
adalah internet. Internet adalah jaringan berkomunikasi, cara mendapatkan berita dan
kabel dan telepon satelit yang informasi, serta cara membaca berita dimedia
menghubungkan komputer (Teori Komunikasi cetak, melihat gambar di majalah, mendengar
Massa, Vivian,2008). Semakin jelas bahwa radio, dan menonton program televisi. (Ishadi,
media baru merupakan media berbasis Manejemen Media Massa, 2010). Sebenarnya,
teknologi komputer, kemajuan teknologinya pada intinya media baru tidak mengubah
baik dari segi hardware maupun software mekanisme kerja para profesional yang bekerja
membuat internet semakin eksis pada media massa, namun yang berubah hanya
keberadaannya. Namun demikian, pada media dalam penyampaian pesan yang sudah
baru mengalami berbagai macam kendala menggunakan dengan digitalisasi.
karena tidak
Rangga Galura Gumelar, Konvergensi Media Online 9
Menurut (Adiputra, Manajemen Media dikuatkan lebih penting dari pada
Massa, 2010) ada empat ciri dari media baru informasi yang disampaikan.
yaitu: Meliputi aplikasi chatting, webcam
1. Komunikasi yang termediasi dan surat elektronik. Secara umum
melalui komputer peran pembentukan dan penguatan
2. Jaringan komunikasi hubungan lebih penting
3. Pesan yang terdegitalisasi dibandingkan dengan isi pesan itu
4. Semua pesan media menjadi sendiri. Dari bentuk ini, pengguna
konvergen. dapat menguatkan hubungan
Ciri – ciri tersebut terdapat pada media antarpribadi mereka dengan lawan
cetak (surat kabar majalah, tabloid) atau bicara.
elektronik (radio, televisi, film), karena media 2. Media permainan interaktif
tersebut dapat bekerja sesuai dengan fungsinya (interaktive play media) media ini
masing-masing. Fungsi dari media tersebut tidak berbasis komputer dan video game,
saling mendukung satu sama lain, bahkan dalam ditambah peralatan realitas virtual.
konteks ekonomi, masing-masing media Media ini terutama berbasis
tersebut bersaing untuk meraih audiens dan komputer dan video game, ditambah
pengiklan. Sehingga televisi, film, majalh, buku, dengan peralatan realitas virtual.
surat kabar, dan jenis media cetak lain disebut Inovasi utamanya terletak pada
media konvensional. interaktivitas dan mungkin dominasi
Media barulah membuat bentuk dari kepuasan proses atas
komunikasi massa mengalami perubahan. Ada penggunaan.
enam perubahan utama yang berkaitan dengan 3. Media pencarian informasi
munculnya media baru (Denis McQuail, (information search media) ini
2011:153), antara lain: adalah kategori yang luas, tetapi
1. Digitalisasi dan konvergensi internet merupakan contoh yang
atas segala aspek media paling penting yang dianggap
2. Interaktifitasdan konektifitas sebagai perpustakaan dan sumber
jaringan yang makin data yang ukuran, aktualitas, dan
meningkat aksesibilitasnya pernah ada
sebelumnya.
3. Mobilitas dan delokasi untuk 4. Media partisipasi kolektif (collective
mengirim dan menerima participatory media) kategori ini
4. Adaptasi terhadap peranan meliputi penggunaan internet untuk
publikasi dan khalayak mengembangkan hubungan pribadi
5. Munculnya beragam bentuk aktif. Penggunaan internet sebagai ajang
baru pintu (gateway) media berbagi dan bertukar informasi, gagasan
6. Pemisahan dan pengaburan dan pengalaman, serta untuk
dari lembaga media. mengembangkan hubungan pribadi
Dalam McQuail (2011) mengatakan, yang aktif. Situs jejaring sosial termasuk
ada lima katagori media baru yang sama- di dalam kelompok ini.
sama memiliki kesamaan saluran tertentu 5. Substitusi media peluran (substitutions
dan kurang lebih dibedakan berdasarkan of broadcasting media) acuan utamanya
jenis penggunaan, konten, dan konteks, adalah penggunaan media untuk
yaitu : menerima mengunduh konten di masa
1. Media komunikasi antar pribadi lalunya biasanya disiarkan atau
(interpersonal communikation media) disebarkan dengan metode lain yang
meliputi telepon dan elektronik. Secara serupa. Menonton film dan televisi atau
umum, konten bersifat pribadi dan mendengarkan radio dan musik
mudah dihapus dan hubungan yang
tercipta dan
10 Jurnal Komunikasi, Volume 2, Nomor 2, Mei - Agst 2013, halaman 6 - 14

adalah kegiatan utama. luas masih mengidentikkannya sebagai ”alat”


semata. Berbeda halnya sekarang, internet
B. Fenomena Baru: Jurnalisme Internet menjadi ”media” tersendiri yang bahkan
mempunyai kemampuan interaktif. Sifat
Fenomena jurnalisme online sekarang
interactivity dari penggunaan media konvergen
ini menjadi contoh menarik. Khalayak
telah melampaui kemampuan potensi umpan
pengakses media konvergen alias ”pembaca”
balik (feedback), karena seorang khalayak
tinggal meng-click informasi yang diinginkan di
pengakses media konvergen secara langsung
komputer yang sudah dilengkapi dengan aplikasi
memberikan umpan balik atas pesan-pesan yang
internet untuk mengetahui informasi yang
disampaikan. Karakteristik komunikasi massa
dikehendaki dan sejenak kemudian informasi
tradisional di mana umpan baliknya tertunda
itupun muncul. Jadi, aplikasi teknologi
menjadi lenyap karena kemampuan interaktif
komunikasi terbukti mampu mem-by pass jalur
media konvergen. Oleh karenanya, diperlukan
transportasi pengiriman informasi media kepada
pendekatan baru di dalam melihat fenomena
khalayaknya. Di sisi lain, jurnalisme online juga
komunikasi massa. Disebabkan karena sifat
memampukan wartawan untuk terus-menerus
interactivity media komunikasi baru, maka
meng-up date informasi yang mereka tampilkan
pokok-pokok pendekatan linear (SMCRE =
seiring dengan temuan-temuan baru di lapangan.
source à message à channel à receiver à
Dalam konteks ini, konsekuensi lanjutnya adalah
effect/feedback) komunikasi massa terasa kurang
berkurangnya fungsi editor dari sebuah lembaga
relevan lagi untuk media konvergen.
pers karena wartawan relatif mempunyai
Dalam konteks yang lebih luas,
kebebasan untuk segera meng-up load informasi
konvergensi media sesungguhnya bukan saja
baru tanpa terkendala lagi oleh mekanisme kerja
memperlihatkan perkembangan teknologi
lembaga pers konvensional yang relatif panjang.
yang kian cepat. Konvergensi mengubah
Pada aras teoritik, dengan munculnya
hubungan antara teknologi, industri, pasar,
media konvergen maka sejumlah pengertian
gaya hidup dan khalayak. Singkatnya,
mendasar tentang komunikasi massa
konvergensi mengubah pola-pola hubungan
tradisional terasa perlu diperdebatkan kembali.
produksi dan konsumsi, yang penggunaannya
Konvergensi menimbulkan perubahan
berdampak serius pada berbagai bidang seperti
signifikan dalam ciri-ciri komunikasi massa
ekonomi, politik, pendidikan, dan
tradisional atau
kebudayaan. Di negara maju semacam
konvensional. Media konvergen memadukan
Amerika sendiri terdapat tren menurunnya
ciri-ciri komunikasi massa dan komunikasi
pelanggan media cetak dan naiknya pelanggan
antarpribadi dalam satu media sekaligus.
internet. Bahkan diramalkan bahwa dalam
Karenanya, terjadi apa yang
beberapa dekade mendatang di negara tersebut
disebut sebagai demasivikasi (demasssification),
masyarakat akan meninggalkan media massa
yakni kondisi di mana ciri utama media massa
tradisional dan beralih ke media konvergen.
yang menyebarkan informasi secara masif
Jika tren-tren seperti itu merebak ke berbagai
menjadi lenyap. Arus informasi yang
negara, bukan tidak mungkin suatu saat nanti
berlangsung menjadi makin personal, karena tiap
peran pers online akan menggantikan peran
orang mempunyai kebebasan untuk memilih
pers tradisional. Konvergensi memberikan
informasi yang mereka butuhkan.
kesempatan baru kepada publik untuk
Dalam catatan McMillan (2004),
memperluas pilihan akses media sesuai selera
teknologi komunikasi baru memungkinkan
mereka. Dari sisi ekonomi media, konvergensi
sebuah media memfasilitasi komunikasi
berarti peluang-peluang profesi baru di dunia
interpersonal yang termediasi. Dahulu ketika
industri komunikasi.
internet muncul di penghujung abad ke-21,
Dalam dunia jurnalistik sendiri,
pengguna internet dan masyarakat
Rangga Galura Gumelar, Konvergensi Media Online 11
beberapa formula dalam pemberitaan jurnalisme sensor. Mailing list tersebut telah menjadi
online yang berbeda dengan media konvensional sebuah sarana atau ruang untuk menyatakan
antara lain: Pertama, berita cepat tayang dan pendapat dan pikiran dengan bebas dan
bahkan real time karena internet mampu terbuka” (Sen dan Hill, 2001). Madu (2003)
memperpendek jarak antara peristiwa dan berita. dan Winters (2002), menilai.
Pada saat peristiwa sedang berlangsung, Kehadiran internet bahkan telah
beritanya bisa dipublikasikan secara luas. menciptakan ruang-ruang publik secara
Kedua, berita ditayangkan kapan saja, dari mana bebas dan otonom bagi oraganisasi atau
saja, tanpa memperhitungkan luas halaman dan kelompok untuk menentang kemampuan
durasi, karena internet memang tidak memiliki kekuasaan negara. Berdasarkan penelitian
problem ruang dan waktu dalam Sen dan Hill (2001), sekitar akhir 1995,
mempublikasikan informasi. Ketiga, berita MacDougall memperkirakan ada sekitar
diformat dalam bentuk singkat dan padat karena 13.000 orang anggota mailing list apakabar,
informasi terus mengalir dan kebanyakan orang Indonesia yang tinggal di
berubah sewaktu-waktu. Namun Indonesia.
kelengkapan informasi tetap terjaga karena Dewasa ini penggunaan internet
antara berita yang satu dengan berita yang sebagai sebuah kebutuhan pribadi tetapi juga
lain bisa dikaitkan (linkage) hanya dengan sekarang telah dijadikan sebagai kebutuhan
satu klik. Keempat, untuk menjaga untuk segala bidang baik pendidikan, usaha
kepercayaan pembaca, ralat, update, dan dsb. Internet telah menjadi sebuah kebutuhan
koreksi dilakukan secara periodik dan dan bagi masyarakat pada umumnya, seakan
konsisten. Ini sekaligus memanfaatkan dengan internet semua informasi mudah dan
kekuatan interaktif internet (Supriyanto dan telah mereka genggam. Dengan demikian
Yusuf, 2007). maka memang wajarlah ketika ada suatu
Pada dasarnya bahwa esensi dari proses pengaruh dimana dunia sosial dan media
komunikasi tetap tidak berubah. Apa yang tersebut. Perubahan dari kognitif, behavior
membuat bentuk-bentuk komunikasi berbeda dan affektif disebabkan oleh hadirnya
satu sama lain bukanlah penerapan aktualnya, teknologi dan penggunaan serta pemanfaatan
namun perubahan-perubahan dalam proses- new media, dalam hal ini media online.
proses komunikasi seperti kecepatan Contohnya ketika orang mau belanja, saat ini
komunikasi, harga komunikasi, persepsi- tinggal klik dan pesan melalui media online
persepsi pihak-pihak cepat dan praktis bagi beberapa orang yang
yang berkomunikasi, kapasitas penyimpanan, menggunakannya. Dalam model ini terlihat
fasilitas tempat mengakses informasi, densitas bagaimana pengaruh itu ada:
(kepekatan/kepadatan), kekayaan arus-arus
informasi, jumlah A Model of Media and the Social World
fungsionalitas/intelijen yang dapat (Simplified Model of Media and the Social
ditransfer. Titik esensialnya adalah bahwa World)
keunikan internet terletak pada efisiensinya
sebagai sebuah medium. Namun esensi
komunikasi secara keseluruhan dan
jurnalisme khususnya tetap tidak berubah
(Santana, 2005).
Fenomena lain yang terjadi adalah
penciptaan ruang public secara bebas dan
otonom. Pada tahun 1994-1995, apakabar
dipandang oleh para aktivis LSM sebagai
medium yang sangat berharga untuk Diagram 3. Model of Media and Social World (Croteau: 2000:26)
menyebarkan berita-berita penting dalam
negeri dan luar negeri yang bebas dari
12 Jurnal Komunikasi, Volume 2, Nomor 2, Mei - Agst 2013, halaman 6 - 14

F. Konglomerasi Merambah Media dikontrol secara sempurna oleh siapapun.


Online Dikatakan Baker, perkembangan teknologi
Kondisi konglomerasi seperti ini tidak
tetap akan menjamin adanya diversity of voices
hanya terjadi dalam industri media cetak saja,
karena media yang beragam, sesuai dengan
namun juga merambah pada dunia industri pasar ide mereka, akan memiliki suara yang
media berbasis online, walaupun tidak terjadi beragam pula. Baker dalam kesempatan yang
secara signifikan. Merujuk pada opini Firdaus lain juga mengatakan, bahwa konsentrasi
Cahyadi (Koran Tempo, 16/02), Knowledge kepemilikan tujuannya selain efisiensi, untuk
Manager for Sustainable Development, One
memperkuat perusahaan dalam persaingan
World-Indonesia, trend konsumsi informasi pasar dunia. Disimpulkannya konsentrasi
masyarakat Indonesia dari hari ke hari menguat kepemilikan merupakan sarana yang
pada arus informasi berbasis online. Hasil survey menguntungkan untuk perusahaan Amerika
yang telah dilakukan oleh Nielsen Media Survey
mendominasi pasar dunia (media
pada 2009 yang menunjukkan bahwa pembaca concentrations of media ownership
media cetak beneficially aids American firm domination of
world markets).
cenderung mengalami penurunan. Sementara
Konsep sistem penyiaran yang
di sisi lain, jumlah pembaca media online terus
demokratis dari Denis McQuail (2004), yang
mengalami kenaikan. Senada dengan survey
salah satunya mengharuskan adanya diversity of
yang dilakukan Nielsen, survey yang
ownerships, yang kemudian diterjemahkan
dilakukan oleh yahoo.com di Indonesia
pemilikannya harus banyak dan beragam, serta
menunjukkan perubahan yang cukup
membatasi adanya akuisisi, mereger hingga
signifikan untuk pembaca media online. Pada
konsentrasi merupakan hal yang dikritisi oleh
tahun 2009 pembaca media online tercatat
Baker. Di masa depan, konsepsi semacam ini
28% dan pada tahun 2010 naik menjadi 37%.
akan semakin sulit dipenuhi, karena
Namun, kepemilikan dari media online
bertentangan dengan trend teknologi,
tersebut tidak mengalami pergeseran yang
kecenderungan bisnis, hingga semakin tidak
cukup signifikan. Hanya beberapa pemain
relevannya alasan yang mendasari konsep
lama saja yang mampu bermain di wilayah
tersebut. Dengan standpoint ini, berarti
media online. Kondisi yang seperti ini
berimplikasi pula terhadap perlunya peninjauan
sebenarnya bisa dilawan dengan opini yang
kembali mengenai regulasi keragaman
terbentuk oleh masyrakat lewat beragam
kepemilikan, sebagaimana yang juga tertuang
sarana internet yang ada. Akan tetapi riset
yang dilakukan oleh MarkPlus Insight pada dalam Undang-Undang Penyiaran dan Peraturan
tahun 2010 di enam kota besar di Indonesia Pemerintah no 50 tahun 2005.
menunjukkan pengguna internet aktif hanya H. Posisi Media
4.4%.
Menurut Baker apa yang dikemukakan
Bagdikian, ataupun Mc Chessney adalah
dramatisasi fakta dan pemikiran. Baker
mengutip pendapat Benjamin Compaine
mengatakan, “because of internet, whatever
concentrated media power that existed
previously “is breaking up”, conclusion that
objectionable concentration does not exist,
especially as properly evaluated in respect to
the media as a whole “. Menurut Baker,
internet telah merubah segalanya, karena
menyajikan berbagai alternatif dan isinya tidak
dapat
Rangga Galura Gumelar, Konvergensi Media Online 13
Ketika kemudian media online pun yang Monopoly. Beacon Press, Boston, MA.
notabene adalah media yang bebas, tidak Balnaves, Donald, Shoemith., “Media
terikat dan memiliki kebebasan dan bahkan Theories & Approaches A Global
bagi sebagian merupakan ruang publik akan Perspective”, Palgrave Macmillan,
berbeda ceritanya ketika kemudian media UK, 2009.
tersbut berada di tengah dan ditarik menarik Baker , C. Edwin., Media, Market and
antara kepentingan pemerintah, kapitalis dan Democracy., (2004) Communication
masyrakat sosial. Artinya tidak akan dielakan Society and Politics., Cambridge
lagi bahwa media online itu akan kemudian University Press.
lebih condong membela kepentingan kaum Bucy, Eric., “Living in the Information Age
kapitalis. Inilah yang kemudian dikhawatirkan (A New Media Reader)”,
sesungguhnya kedepan. Wadsworth, United States of
America, 2005.
I. Kesimpulan Croteau, David & Hoynes, William. (2001)
Konvergensi Media dan hadirnya media The Bussiness of The Media,
online tetap menjadi suatu sumber harapan Corporate Media and the Public
lahirnya kebebasan berekspresi dan menjadi Interest, Pine Forege Press,
penyeimbang serta keterbukaan informasi yang Thousand Oak, California.
tentunya dapat dipercaya dan dapat Curran, James, (2000), Rethinking Media and
dipertanggungjawabkan. Harus terdapat aturan Democracy, in James Curran and
kode etik yang jelas bagaimana kemudian media Michael Gurevitch, Mass Media And
online ini mengikuti aturan-aturan yang ada Society, Third Edition, Arnold
sehingga khalayak atau masyarakat dalam hal ini London and Oxford University Press,
kemudian tidak menjadi korban. New York.
Perkembangan teknologi informasi Curran, James, and Seaton,Jean., (2003)
tentunya akan merubah dari identitas dan gaya Power Without Responsibility, The
hidup masyarakat. Posisi pemerintah, pemilik Press and Broadcasting in Britain, 5
modal serta masyarakat sangat menentukan th Edition, Routledge London
sekali kemana arah dari media online ini Dwyer, T. (2010). Media Convergence:
bergerak. Tidak salah kemudian ketika kaum Issues in Cultural and Media Studies,
kapitalis membidak dan menjadikan media London: McGraw Hill & Open
online menjadi bagian penting dari bisnisnya, University Press (6)
tetapi yang harus dicermati adalah bagaimana Golding, Peter & Murdoch, Graham, 2000.,
peran pemerintah memberikan regulasi yang Culture, Communications and Political
jelas serta konsisten. Dengan demikian akan Economy, in James Curran and Michael
hadir suatu keseimbangan didalamnya. Gurevitch, Mass Media And Society,
Third Edition, Arnold London and
DAFTAR PUSTAKA Oxford University Press, New York.
Hermin Indah Wahyuni, (2006) The
BOOKS
Struggle to Create a Democratic
Albarran, B. Alan, (1996) Media Broadcasting System in Indonesia:
Economics; understanding markets, Re-regulating Television After
industries and concepts, Iowa State Political Transformation 1998,
University Press. Desertation in Leipzig University
Anggoro, Sapto A. (2012). Detikcom, Josef Trappel and Werner Meier, (1998).
Legenda Media Online. Jakarta: "Media Concentration: Options for
PT.Buku Kita Policy." Dalam: Denis McQuail and
Bagdikian, B., (2004). The New Media Karen Siune. (eds.),
Lister, Martin., Dovey, Jon., Gidding, Seth.,
Grant, Iain., Kelly, Kieran., (2003),
14 Jurnal Komunikasi, Volume 2, Nomor 2, Mei - Agst 2013, halaman 6 - 14

New Media A Critical Introduction, “Komunikasi Politik”


Routlege, London and New York. http://setabasri01.blogspot.com/2009/02/ko
McChesney, Robert W., (2000), Rich Media munikasi-politik.html
Poor Democracy, Communication “Media di Indonesia, Intervensi Modal,
Politics in Dubious Times, The New Kepemilikan, dan Regulasi dalam P e m b e r i t
Press, New York aannya”.
McQuail, Denis, (2002), McQuail’s Mass http://ekonomi.kompasiana.com/manajeme
Communication Theory, 4th Edition, n/2010/06/16/media -di -indonesia - intervensi-
Sage Publications, London, modal-dan-kepemilikan-dalam-regulasi-dan-
Thousand Oaks, New Delhi. pemberitaannya/ “Konglomerasi Media,
Mosco, Vincent and Wasco, Janet. (1988) Kepemilikan Silang,
Introduction: Information in the Pemicu Monopoli Pemberitaan”.
Pay-per Society. In Vincent Mosco http://qnoyzone.blogdetik.com/index.php/2
and Janet Wasco (Eds) The Political 010/09/22/opini-konglomerasi-media-
Economy of Information. University kepemilikan-silang-pemicu-monopoli-
of Wisconsin Press pemberitaan/
Nugroho, Y., Putri, DA., Laksmi, S. 2012.
Mpping the Landscape of the media SUMBER LAIN
industry in Contemporary Indonesia. Ishadi, Majalah Tempo, 25 September 2005
Report Series. Engaging Media,
Empowering Society : Assesing media
Policy and Governance in Indonesa
through the lens of Citizen’s rights.
Research
collaboration of Centre for
Innovation Policy and Governance
and HIVOS Regional Office
Southeast Asia, funded by Ford
Foundation. Jakarta : CIPG and
HIVOS.
Ward, Ian., “Politics Of The Media”,
Macmillan Education Australia, 1996.
Wilkins, Lee & Christians, Clifford., “The
Handbook of Mass Media Ethics”,
Taylor & Francis, United States of
America, 2009.
WEBSITE
“Media Conglomerates, Mergers,
Concentration of Ownership”.
http://www.globalissues.org/article/159/me
dia-conglomerates-mergers-concentration-
o f -
ownership#MediaConglomeratesMegaMerg
ersConcentrationofOwnership
Profil of Rupert Murdoch,
http://www.forbes.com/profile/rupert-
murdoch/
“Kepemilikan Media dan Bias Berita”.
http://vinsensius.info/?p=255

Anda mungkin juga menyukai