Anda di halaman 1dari 3

Nama: Erfina wardaniyanti

Nim: 152111018
Prodi: S1 keperawatan/Semester 4
Dospem: Tri Arianingsih, S.Kep, Ns, M.Kep
Mata kuliah: Keperawatan anak
UTS
SOAL:
1. Jelaskan tentang teknik komunikasi pada anak
Jawab:
Teknik komunikasi pada anak :
a..Hargai pendapat anak
Sekalipun Anda merasa tidak cocok dengan apa yang dikatakan anak dengarkanlah
lebih dulu agar mereka merasa dihargai. Tanyakan kepada anak mengapa mereka memiliki
pendapat seperti itu. Jika ada yang keliru atau salah pada pendapat anak maka tugas orang tua
untuk memberitahukan hal yang benar.
b. Meminta anak untuk menyebutkan keinginannya
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak. Dengan meminta anak
untuk menyebutkan keinginan, dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anakdan
keinginan tersebut dapat menunjukkan perasaan dan pikiran anak pada saat itu.
c. Bicara / bercerita sama anak pada waktu yang tepat
Agar komunikasi dengan anak bisa berlangsung dengan lancar, nyaman dan efektif
cari waktu yang pas untuk mengajak mereka bicara. Kalau ada sesuatu yang ingin
disampaikan kepada anak pilih waktu ketika mereka sedang santai dan suasana hatinya
bagus. Orang tua bisa memulainya dengan mengajak anak bercerita tentang apapun dan
setelah dirasa nyaman tanyakan pelan-pelan apa yang sedang mereka pikirkan.
d. Menggunakan orang ketiga , seperti minta bantuan ayah atau ibu sang anak sebagai
fasilitator untuk berkomunikasi.
e.Selalu mendengar anak
Saat mereka menceritakan hal apapun sempatkan waktu untuk mendengarkannya.
Biarpun yang mereka ceritakan adalah hal yang sangat sepele tetap jadilah pendengar yang
baik. Dengan begitu anak akan merasa bahwa apapun yang ada di dalam pikirannya bisa
dibagikan dengan orang tuanya. Anak akan merasa nyaman sehingga tidak mencari
kesenangan di luar rumah yang bisa membawa hal-hal negatif.
2. Sebutkan 2 contoh atau matic care pada anak
Jawab:
a.Mencegah atau mengurangi Pemisahan Anak dengan Orang tua
Perawat mendukung prinsip "Family-Centered Care" bahwa keluarga adalah
pusat/fokus pemberian asuhan keperawatan (bukan dokter ya..), keluarga berhak mengambil
keputusan, tahu tentang kondisi pasien, dan perawat menghormati hak-hak keluarga.
Rumah sakit memfasilitasi akomodasi yang nyaman, seperti kamar, ruang tunggu,
toilet, fasilitas makan& minum, dll
Berikan pilihan kepada orangtua untuk ikut dalam tindakan invasif seperti
pengambilan darah, pasang infus, NGT atau tidak? dukung dan hormati setiap pilihan yang
diambil Orangtua
b.Dukung rasa kontrol (sense of control)
Jaga kebiasaan (Activity daily living) rutin anak,Gunakan Primary nursing (Asuhan
keperawatan primer) Dorong anak untuk memiliki "security item" jika anak menginginkan
agar merasa aman, misalnya boneka, bantal/selimut kesayangan, musik, dll,Berdayakan
pengetahuan keluarga dan anak mengenai kondisi kesehatan.Biarkan anak dan keluarga
memilih, bila memungkinkan, untuk mengurangi rasa intimidasi dari lingkungan dan tenaga
kesehatan yang asing Libatkan keluarga dan anak dalam setiap rencana perawatan, sehingga
yang paling berhak dalam menentukan jalannya program pengobatan (sense of control)
adalah anak dan keluarga.

3 . Sebutkan diagnosa utama pada anak dengan bronkhomalaisea


Jawab:
a.Gangguan gas b.d ketidakseimbangan ventilasi perfusi.
b.Pola nafas tidak efektif b.d kelemahan otot pernafasan
c.Ketidakseimbangan nutrisi b.d kurangnya asupan makanan

4. Tuliskan tanda gejala beserta intervensi keperawatan pada anak dengan cyatic fibrosis
Jawab:
Tanda dan gejala :
Batuk berkepanjangan,Sesak napas atau sulit bernapas,Saluran hidung meradang atau
hidung tersumbat. Sinusitis berulang. Di dalam sistem pencernaan, saluran pankreas juga
dapat tersumbat oleh lendir. Dengan tersumbatnya pankreas, maka otomatis enzim
pencernaan yang dihasilkan oleh organ tersebut tidak dapat mencapai usus untuk membantu
proses pencernaan makanan. Itu sebabnya penderita fibrosis kistik yang mengalami gangguan
pada sistem pencernaannya akan mengalami gejala-gejala seperti: Penurunan berat badan
atau bahkan pertumbuhan yang terhambat akibat makanan yang tidak tercerna dengan baik
sehingga penderita kekurangan nutrisi atau malnutrisi. Tekstur tinja yang menggumpal,
berminyak, dan berbau tajam. Pada bayi yang baru lahir, fibrosis kistik dapat menyumbat
proses pembuangan kotoran awal atau meconium yang umumnya keluar di hari pertama atau
hari kedua kelahiran
Intervensi:
a.Auskultasi bunyi napas. Catat adanya bunyi napas misalnya mengi, krekelsronki
b.Lakukan fisioterapi untuk mengeluarkansecret dan berikan pasien posisi yang nyaman,
missal peninggian kepala tempat tidur, duduk pada sandaran tempat tidur(posisi semi fowler /
fowler).
c.Bantu klien untuk mengencerkan sputum dengan kolaborasi pemberian espektoran untuk
meningkatkan bersihan jalan napas
d.Berikan nebulisasi dengan larutan dan alat yang tepat sesuai ketentuan.

5. Tuliskan patofofisiologi ISPA pada anak


Jawab:
Seluruh responden mengetahui bahwa ISPA adalah penyakit yang menyerang saluran
pernapasan tetapi tidak seluruh responden berpendapat bahwa ISPA hanya terjadi pada balita
(<35%). Sebanyak 23 responden (46%) berpendapat bahwa ISPA sering terjadi pada balita,
sedangkan 26 responden (52%) berpendapat ISPA tidak hanya sering terjadi pada balita
melainkan sering terjadi juga pada orang dewasa, dan 1 responden (2%) tidak tahu apakah
ISPA sering terjadi pada balita. ISPA berulang yang terjadi pada balita disebabkan oleh dua
jenis mikroorganisme yakni infeksi bakteri dan virus. Berdasarkan hasil, 15 responden (30%)
berpendapat ISPA dapat disebabkan oleh selain kuman seperti virus, makanan, debu,dan
minum es, sedangkan 3 responden (6%) berpendapat ISPA hanya disebabkan oleh kuman dan
32 responden (64%) tidak tahu apakah selain kuman dapat menyebabkan terjadinya ISPA.
Seluruh responden mengatakan bahwa ISPA merupakan salah satu penyakit menular dengan
cara penuralan yang berbeda-beda. Sebanyak 37 responden (74%) berpendapat ISPA dapat
ditularkan melalui udara dan percikan ludah, sedangkan 15 responden (30%) berpendapat
kontaminasi tangan dapat menularkan ISPA.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terjadi karena partikel udara (droplet) yang
mengandung mikroorganisme terhirup dan masuk ke dalam tubuh manusia. Mikroorganisme
tersebut masuk ke dalam saluran pernapasan dan menimbulkan gejala infeksi saluran
penapasan seperti batu, pilek, demam dan lain-lain [13]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rata-rata keluarga balita yang mengalami ISPA berulang memiliki pengetahuan yang baik
sehingga dapat melakukan penanganan ISPA dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai