Anda di halaman 1dari 5

ISPA

ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas.


Yang benar  ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan
Akut.  ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran
pernapasan bagian bawah.

Penyebab dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah
virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Bila ditemukan faringitis
oleh kuman harus diobati dengan antibiotik.

ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung
kuman yang terhirup oleh orang sehat ke saluran pernapasannya. Infeksi saluran pernapasan
bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat
pada bulan-bulan musim dingin.

Pengobatan  pada ISPA

 Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik melalui jalur infus , di beri
oksigen dan terapi penunjang lainnya.

 Pneumonia: diberi obat antibiotik melalui mulut.


 Bukan pneumonia: Diberikan perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat
batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan. Bila
demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk
pilek disertai pembesaran kelenjar getah bening di leher, dianggap sebagai radang
tenggorokan oleh kuman dan harus diberi antibiotik.

Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan :

 Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.


 Immunisasi.
 Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
 Mencegah anggota keluarga berhubungan dengan penderita ISPA.
 Pengobatan segera apabila tidak membaik dengan perawatan di rumah.

Sukorejo, 18 Maret 2011

BP. DAHLIA
PERAWATAN ISPA DI RUMAH
Untuk perawatan ISPA  dirumah ada beberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu untuk
mengatasi anaknya yang menderita ISPA.

 Mengatasi panas (demam)

Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau
dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol
diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan
dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain
bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).

 Mengatasi batuk

Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok
teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.

 Mengatasi pilek

Jika anak tersumbat hidungnya oleh ingus maka usahakanlah membersihkan hidung yang
tersumbat tersebut agar anak dapat bernafas dengan lancar. Membersihkan ingus harus hati-hati
agar tidak melukai hidung.

 Pemberian makanan

Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari
biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.

 Pemberian minuman

Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini
akan membantu mengencerkan dahak. Kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang
diderita.

 Lain-lain

Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada
anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat
kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal
yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. Apabila selama perawatan dirumah
keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk membawa ke dokter atau petugas kesehatan.
Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang
diperoleh tersebut diberikan dengan benar sesuai anjuran petugas kesehatan. Dan untuk penderita
yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali ke petugas
kesehatan untuk pemeriksaan ulang.

Sukorejo, 18 Maret 2011

BP. DAHLIA
UPAYA KEBERSIHAN DIRI

A. Pengertian
Suatu upaya untuk memelihara kebersihan tubuh dari ujung rambut
sampai ujung kaki.

B. Komponen Kebersihan Diri


• Kebersihan rambut dan kulit kepala
• Kebersihan mata, telinga, dan hidung
• Kebersihan gigi dan mulut
• Kebersihan badan
• Kebersihan kuku tangan dan kaKI
• Kebersihan pakaian

C. Pentingnya Kebersihan Diri


Kebersihan diri merupakan langkah awal memwujudkan kesehatan diri. Dengan tubuh yang
bersih meminimalkan resiko sesorang terhadap kemungkinan terjangkitnya suatu penyakit,
terutama penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri yang buruk.

D. Tanda-tanda seseorang kurang perawatan diri


• Penampilan dekil/kumal dan tidak rapih
• Badan bau
• Rambut kumal, kotor dan banyak kutu
• Kuku panjang dan kotor
• Kadang tubuh dipenuhi penyakit kulit (jamur, koreng, borok, dll)

E. Kerugian akibat tubuh yang kotor


Hal yang dapat muncul bila seseorang kurang menjaga kebersihan diri, di antaranya:
• Badan gatal - gatal dan tubuh lebih mudah terkena penyakit, terutama penyakit kulit.
• Rambut dipenuhi kutu/ketombe
• Penampilan tidak rapih dan bau badan tidak sedap, dijauhi orang.
• Sumber penyakit :
Kuku panjang dan kotor: sarang kuman penyebab penyakit saluran pencernaan (diare/sakit
perut)

Tangan yang kotor menjadi sarana penularan berbagai penyakit

Telinga: dapat menimbulkan gangguan pendengaran akibat penumpukan kotoran telinga dan
dapat menimbulkan infeksi pada telinga
Gigi dan mulut: gigi berlubang, sakit gigi dan bau mulut

Sukorejo, 18 Maret 2011

BP. DAHLIA
BERSIH DIRI BERSIH LINGKUNGAN

Tidak hanya orang dewasa yang wajib menjaga kebersihan, anak-anak pun demikian. Namun,
mengajarkan kebiasaan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terutama, jika si kecil masih
sering melihat banyak orang dewasa yang dengan mudahnya membuang sampah di jalan. Padahal ada
berbagai manfaat dari mengajarkan anak.
Untuk efek jangka pendek, anak akan mengerti apa yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan diri.
Anak pun bisa merasakan secara langsung, dengan selalu menjaga kebersihan diri dia akan lebih segar.
Sementara itu, dari sisi psikologis, akan membantu menumbuhkan rasa percaya diri anak, mengasah
keterampilan motorik, dan memperbanyak pengetahuan soal kesehatan.
Manfaat anak menjaga kebersihan ialah badannya yang selalu bersih dan tak mudah diserang
penyakit. Anak yang sudah biasa melakukan bersih-bersih diri, umumnya juga akan bersih terhadap
lingkungan. Dia tidak mau buang sampah sembarangan dan rajin-rajin bersih-bersih, minimal kamarnya.
Namun tetap harus diingat bahwa orang tua harus bisa memberikan teladan yang baik mengenal
kebersihan anak.
Orang tua perlu disiplin menerapkan aturan-aturan, seperti ketika masuk rumah harus cuci kaki
dan tangan. Kemudian, menggosok gigi sebelum tidur, mandi harus membersihkan seluruh tubuh,
mengganti baju yang sudah dipakai di luar rumah dan lain-lain. Jangan jemu-jemu mengingatkan anak
untuk menaati itu semua agar terbiasa menerapkan hidup sehat.

Tips mengajarkan anak kebersihan


Kiat-kiat yang harus digunakan untuk mengajak seluruh anggota keluarga termasuk anak-anak menjaga
kebersihan diri dan lingkungan.

1. Gunakan kata-kata yang lembut dan tenang dalam meminta mereka melakukan kegiatan
kebersihan. Jangan mengancam atau merendahkan.
2. Anak cenderung meniru tindakan yang dilakukan orang tua. Jadi, hindari membuang sampah
sembarangan atau meludah seenaknya.
3. Buatlah kegiatan menjaga kebersihan sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membutanya
nyaman.
4. Buat penyesuaian yang diperlukan ketika mengajak anak membersihkan diri. Ajak anak untuk
menyikat gigi dengan rasa yang disukainya. Atau pakailah sampo yang tidak perih di mata dan
wangi untuk menarik perhatiannya.
5. Memotong kuku, membersihkan telinga dan hidung juga tak bisa dipisahkan dari kegiatan
menjaga kebersihan tubuh.
6. Untuk anak usia sekolah dasar, orang tua bisa mulai membiasakan anak untuk mencuci sendiri
alat makannya setiap kali selesai makan dan minum.
7. Untuk menjaga kebersihan rumah bagilah tugas sesuai dengan usia, sifat dan keterampilan
anggota keluarga. Misalnya, anak usia 3 tahun dapat membantu mengelap meja atau kusi, anak
usia 7 tahun bertugas membuang sampah dan sebagainya.
8. Jangan lupa bersihkan kandang dan binatang peliharaan secara teratur. Periksakan juga
kesehatan binatang peliharaan secara berkala ke dokter hewan.
9. Beri penghargaan dan perhatian bagi setiap anggota keluarga telah menjaga kebersiha diri dan
lingkungan, Misalnya, peluk anak anda dan ucapkan pujian atas keahlian barunya mencuci gelas.
Ucapkan pula terima kasih atas bantuannya.

Anda mungkin juga menyukai