Anda di halaman 1dari 2

Demam pada anak adalah salah satu hal yang paling sering memicu kepanikan orang tua.

Padahal, kalau kita memahami dengan baik seluk-beluk demam anak tak akan ada panik
berlebihan. Agar terhindar dari panik ketika anak demam, pahamilah tujuh hal berikut:

1. Demam dimulai pada suhu 38 derajat Celsius


Memeriksa suhu tubuh dengan memegang area kening anak sering dilakukan orang tua. Jangan
keburu menduga anak demam jika suhu tubuhnya lebih panas daripada biasanya. Pastikan untuk
mengukur suhu tubuh dengan termometer. Anak baru bisa dikatakan demam jika suhu tubuhnya
mencapai 38 derajat Celsius. Di bawah itu, anak masih bisa dikatakan normal sehingga tak perlu
panic.
2. Demam yang disebabkan infeksi bakteri berbeda dengan demam akibat virus
Demam yang diakibatkan virus muncul ketika daya tahan tubuh anak melawan infeksi virus yang
masuk. Umumnya, demam yang disebabkan infeksi virus akan hilang dalam waktu tiga hari,
sementara demam akibat infeksi bakteri dapat berlangsung lebih lama. Jika demam berlangsung
lebih dari tiga hari, sudah saatnya anak dibawa ke dokter. Apalagi demam karena infeksi bakteri
bisa jadi pertanda penyakit yang lebih serius. Antibiotik dibutuhkan dalam penyembuhan demam
akibat infeksi bakteri, bukan virus.

3. Demam pada bayi di bawah 3 bulan bukan gejala yang umum


Jika bayi belum genap berusia 3 bulan dan mengalami demam hingga lebih dari 38 derajat
Celsius, sebaiknya segera bawa ke dokter. Demam pada bayi di bawah 3 bulan bisa dikatakan
sebagai kondisi gawat darurat. Karena bayi usia tersebut belum memiliki sistem imunitas yang
sempurna, yang bisa bereaksi ketika mengalami infeksi virus atau bakteri seperti halnya bayi
yang lebih besar.
4. Dubur merupakan tempat mengukur suhu tubuh paling akurat
Kita mungkin biasa mengukur suhu tubuh anak di bagian ketiak atau mulut. Namun para ahli
menyebutkan cara paling akurat untuk mengetahui suhu tubuh seseorang dengan menggunakan
termometer rektal atau termometer dubur. Itu pula sebabnya obat penurun demam dosis tinggi
juga tidak diberikan secara viral tapi melalui dubur.

5. Atasi gejalanya, bukan angkanya


Banyak orang tua berkeyakinan semakin tinggi suhu demamnya semakin parah penyakit anak.
Pemahaman ini keliru. Kita perlu mengamati gejala dan perilaku anak. Anak dengan demam
lebih dari 39 derajat Celsius masih mungkin terlihat lebih ceria, bisa bermain, dan lincah
bergerak.

Sementara ada pula anak yang demamnya hanya berkisar 38 derajat tetapi tampak lesu, sering
tertidur, rewel, dan tidak nafsu makan. Daripada hanya berfokus pada angka di termometer,
berikan perhatian pada gejala-gejala yang muncul pada anak untuk menentukan tindakan apa
yang perlu dilakukan.

6. Gunakan obat-obatan dengan tepat


Setelah usaha menurunkan demam dengan cara alami seperti kompres tidak berhasil, kita boleh
menggunakan bantuan obat. Apalagi jika anak terlihat tidak nyaman dengan suhu tubuhnya yang
panas, meminumkan obat penurun panas bisa menjadi cara efektif untuk membuatnya lebih
nyaman. Namun cermatlah memilih obat dan gunakan dosis yang tepat.

7. Demam adalah gejala yang sehat


Temperatur yang naik adalah cara tubuh bereaksi atas masuknya benda asing seperti virus dan
bakteri ke dalam tubuh dan juga pertanda yang sehat. Demam mungkin tidak menyenangkan
untuk anak, juga orang tua, tetapi bersyukurlah bahwa sistem kekebalan tubuh anak bekerja
sebagaimana mestinya.

By. Sri Wahyuni ( Edisi Maret 2017 )

Anda mungkin juga menyukai