Tingginya suhu tubuh tidak selalu berhubungan dengan beratnya penyakit
Jangan pakai “tanganmeter” (perabaan dengan tangan), gunakan thermometer. Jika
suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, barulah dikatakan mengalami demam Tidak semua kondisi demam perlu langsung dibawa ke dokter, observasi dahulu dalam tiga hari bahkan lebih, kecuali jika demam tinggi yang tidak disertai batuk pilek dan anak terlihat lesu sepanjang waktu – kondisi ini perlu segera ke dokter. Pastikan anak tidak dehidrasi, karena suhu tubuh yang meningkat dapat menyebabkan resiko penguapan dan terbuangnya cairan tubuh. Saat demam, kenakan pakaian yang tipis, pendek dan nyaman, sehingga panas tubuh bisa cepat keluar. Jangan membangunkan anak yang sedang tidur nyenyak hanya untuk memberikan obat penurun panas (antipiretik), walaupun panas suhu tubuhnya. Karena tubuh akan menurunkan sendiri suhu tubuhnya. Tubuh kita memiliki thermostat di hipotalamus yang mengatur suhu tubuh agar tidak “bablas” ketinggian. Kejang akibat demam biasanya terjadi pada anak yang mempunyai “bakat” atau faktor genetik kejang demam dari keluarganya. Kejang demam (KD) tidak menyebabkan kerusakan otak. Pemberian antipiretik tidak dapat mencegah terjadinya KD. Oya KD berbeda dengan infeksi meningitis. Saat terjadi KD, baringkan anak pada tempat datar dengan posisi miring atau agak tengkurap, jangan digendong atau bahkan didekap erat.Dan jangan memasukkan apapun ke mulutnya dengan alasan kuatir lidah tergigit. Tenanglah dan berdoalah, jika KD berlangsung lebih dari 5 menit, dan setelah kejang anak menjadi tidak sadar, segeralah bawa ke dokter. Jika memang diperlukan pemeriksaan laboratorium akibat demam yang berkepanjangan, coba pertimbangkan bukan hanya tes darah, tapi juga tes urine, karena bisa saja demam terjadi karena infeksi saluran kemih (ISK).